Anda di halaman 1dari 7

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI, INFORMASI DAN

KOMUNIKASI

Nama : Andrean Algazali


Kelas :8I
No Absen : 03

SMP Negeri 8 Tangerang


Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Sebagai pengguna smartphone, internet, laptop dan sebagainya, kita tentu telah dibuat cukup
familiar dengan teknologi informasi dan komunikasi. Dalam perjalanannya, Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK) merupakan payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan
teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi.
TIK mencakup dua aspek, yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi
informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu,
manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu
yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari
perangkat yang satu ke lainnya.
Istilah TIK sendiri muncul setelah adanya perpaduan antara teknologi komputer (baik perangkat
keras maupun perangkat lunak) dengan teknologi komunikasi pada pertengahan abad ke-20.
Perpaduan kedua teknologi tersebut berkembang pesat melampaui bidang teknologi lainnya.
Hingga awal abad ke-21, TIK masih terus mengalami berbagai perubahan dan belum terlihat
titik jenuhnya.
Perkembangan ilmu pengetahuan dari masa ke masa tak dimungkiri telah menimbulkan adanya
perubahan yang signifikan pada perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Hal ini
dapat dilihat dari dua masa, yaitu pada awal masa sejarah dan pada Era modern.
Perkembangan teknologi informasi pada masa prasejarah dimulai dari tahun 3000SM yang pada
saat itu ditemukan tulisan untuk pertama kalinya oleh bangsa Sumeria. Sementara pada era
modern perkembangan pertama teknologi informasi dimulai dengan adanya media cetak, yaitu
surat kabar atau yang sering disebut dengan koran melai media ini manusia mulai dengan lebih
mudah mengakses bebagai informasi dari belahan dunia.

Sejarah Perkembangan TIK


Ada beberapa tonggak perkembangan teknologi yang secara nyata memberi sumbangan
terhadap perkembangan TIK hingga saat ini. Pertama adalah temuan telepon oleh Alexander
Graham Bell pada tahun 1875. Temuan ini kemudian berkembang menjadi pengadaan jaringan
komunikasi dengan kabel yang meliputi seluruh daratan Amerika, bahkan kemudian diikuti
pemasangan kabel komunikasi trans-atlantik. Jaringan telepon ini merupakan infrastruktur
masif pertama yang dibangun manusia untuk komunikasi global
Memasuki abad ke-20, tepatnya antara tahun 1910-1920, perkembangan TIK (teknologi
informasi dan komunikasi) ditandai dengan sebuah transmisi suara tanpa kabel melalui siaran
radio AM yang pertama. Komunikasi suara tanpa kabel ini pun segera berkembang pesat.
Kemudian diikuti pula oleh transmisi audio-visual tanpa kabel, yang berwujud siaran televisi
pada tahun 1940-an.
Komputer elektronik, juga sebagai wujud perkembangan TIK, beroperasi prtama kali pada tahun
1943. Lalu diikuti oleh tahapan miniaturisasi komponen elektronik melalui penemuan transistor
pada tahun 1947 dan rangkaian terpadu (integrated electronics) pada tahun 1957.
Perkembangan teknologi elektronika, yang merupakan cikal bakal TIK saat ini, mendapatkan
momen emasnya pada era Perang Dingin. Persaingan IPTEK antara blok Barat (Amerika Serikat)
dan blok Timur (dulu Uni Soviet) justru memacu perkembangan teknologi elektronika lewat
upaya miniaturisasi rangkaian elektronik untuk pengendali pesawat ruang angkasa maupun
mesin-mesin perang.
Miniaturisasi komponen elektronik, melalui penciptaan rangkaian terpadu, pada puncaknya
melahirkan mikroprosesor. Mikroprosesor inilah yang menjadi ‘otak’ perangkat keras komputer
dan terus berevolusi sampai sekarang.
Perangkat telekomunikasi berkembang pesat saat teknologi digital mulai digunakan
menggantikan teknologi analog. Teknologi analog mulai terasa menampakkan batas-batas
maksimal pengeksplorasiannya. Digitalisasi perangkat telekomunikasi kemudian berkonvergensi
dengan perangkat komputer yang sejak awal merupakan perangkat yang mengadopsi teknologi
digital.
Produk hasil konvergensi inilah yang saat ini muncul dalam bentuk telepon seluler. Di atas
infrastruktur telekomunikasi dan komputasi ini kandungan isi (content) berupa multimedia
mendapatkan tempat yang tepat untuk berkembang. Konvergensi telekomunikasi – komputasi
multimedia inilah yang menjadi ciri abad ke-21, sebagaimana abad ke-18 dicirikan oleh revolusi
industri. Bila revolusi industri menjadikan mesin-mesin sebagai pengganti ‘otot’ manusia, maka
revolusi digital (karena konvergensi telekomunikasi – komputasi multimedia terjadi melalui
implementasi teknologi digital) menciptakan mesin-mesin yang mengganti (atau setidaknya
meningkatkan kemampuan) ‘otak’ manusia.

Perkembangan TIK di Indonesia


Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi Indonesia telah ada sejak masa pra-aksara.
Lukisan gua di Sulawesi yang berumur 44.000 tahun menjadi bukti perkembangan informasi
dan komunikasi Indonesia pada masa pra-aksara.
Pada masa kerajaan Hindu-Buddha, perkembangan teknologi dan informasi Indonesia banyak
mendapat pengaruh dari kebudayaan India.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi masyarakat Indonesia kuno banyak
menggunakan media alamiah seperti batu prasasti, daun lontar, dan kulit hewan.
Dalam aspek bahasa dan aksara, masyarakat kuno Indonesia menggunakan bahasa sansekerta
dan huruf palawa sebagai alat komunikasi verbal dan tertulis.

Masa modern
Teknologi informasi dan komunikasi modern Indonesia sangat terpengaruh oleh penemuan-
penemuan baru yang ada di negara industri Eropa dan Amerika.
Berikut sejarah perkembangan teknologi informasi dan komunikasi modern di Indonesia :

1) Internet
Teknologi internet di Indonesia berawal dari pembuatan Internet Protokol (IP) di Universitas
Indonesia bernama UI-NETLAB pada 24 Juni 1988.
Dalam buku Perkembangan Teknologi Komunikasi (2017) karya Nurudin, pada tahun 1994,
muncul Internet Service Provider (ISP) pertama di Indonesia yang bernama IndoNet. IndoNet
berhasil membangun sambungan awal ke Internet dengan menggunakan teknologi dial-up.
Pada tahun 1995, Departemen Pos Telekomunikasi menerbitkan izin usaha terhadap ISP
IndoNet dan RadNet sebagai bentuk dukungan terhadap perkembangan teknologi internet di
Indonesia.
Dilansir dari Kompas.com, jumlah pengguna internet di Indonesia pada kuartal II 2020
mencapai 196,7 juta jiwa. Angka tersebut meningkat jika dibandingkan pada 2018, di mana
jumlah pengguna internet di Indonesia sebesar 171,2 juta jiwa.

2) Radio
Perkembangan radio di Indonesia telah ada sejak tahun 1920-an. Pemerintah kolonial Belanda
membangun beberapa stasiun radio di kota-kota besar seperti Bataviaasche Radio Vereeniging
(BRV), Nederland Indische Radio Omroep (NIROM), dan Solosche Radio Vereeniging (SRV).
Pada 11 September 1945, pemerintah Indonesia berhasil mendirikan stasiun radion nasional
Indonesia yang dinamakan Radio Republik Indonesia (RRI).
RRI memiliki peran vital dalam revolusi kemerdekaan Indonesia. Pada saat Agresi Militer
Belanda II, pemancar RRI di Wonosari Yogyakarta menjadi alat penghubung utama antara tokoh
nasionalis di Yogyakarta dan Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Bukittinggi.

3) Satelit
Perkembangan satelit di Indonesia berawal dari pembangunan Sistem Komunikasi Satelit
Domestik (SKSD) Palapa pada masa pemerintahan Orde Baru. Satelit Palapa berhasil
diluncurkan pada 8 Juli 1976 dari Cape Kenedy, Amerika Serikat.
Dalam jurnal Studi Perkembangan dan Kondisi Satelit di Indonesia (2013) karya Diah Yuniarti,
peluncuran Satelit Palapa bertujuan untuk membangun sistem informasi dan komunikasi
nasional yang efektif dan efisien.
Sistem satelit ini mampu menyediakan layanan telefoni dan faksimili antar kota di Indonesia.

Dampak Positif dan Negatif Perkembangan TIK


Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) tidak hanya memiliki dampak positif, tetapi juga ada
sisi negatif dalam penerapannya.
Seiring perkembangan zaman, TIK turut melaju cukup cepat. Peranti yang berkaitan dengan hal
itu semakin canggih. Banyak orang dimudahkan dengan teknologi kekinian.
Hanya saja, kemudahan dalam TIK akan memiliki dua sisi mata uang. Satu sisi membawa
peranan yang positif. Namun, di sisi lain juga ada dampak negatif yang perlu dicermati dengan
seksama.
Mengutip Buku Sekolah Elektronik TIK Kelas VII (Pusat Perbukuan Kemendiknas, 2010),
teknologi tersebut dibuat sebagai sarana mendapat kemudahan dari berbagai bidang. Teknologi
ini tidak hanya untuk urusan bisnis saja, melainkan berguna pula pada urusan kesehatan,
pendidikan, sampai pemerintahan.

Dampak Positif TIK


Sisi positif dari kemajuan TIK sangat banyak. Beberapa di antaranya dapat dilihat dari
terbantunya beberapa bidang berikut:

1) Bidang Pendidikan
TIK telah mengubah proses pembelajaran konvensional. Setidaknya ada lima pergeseran itu,
yakni: dari pelatihan ke penampilan; dari ruang kelas ke mobilitas (di mana saja); dari kertas ke
media online; dari fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja; dan dari waktu siklus ke waktu nyata.
Oleh sebab itu, sangat memungkinkan sekali saat ini proses belajar tidak dilakukan secara tatap
muka di kelas. Antara guru dengan siswa, atau dosen dengan mahasiswa, dapat terhubung
dalam proses belajar menggunakan peralatan TIK.
Dari sisi waktu dan biaya, TIK dapat mengefisienkannya. Dan, saat ini proses belajar online (e-
learning) terus berkembang. E-learning dapat dikembangkan sekaligus untuk mengajar,
memberikan tugas, hingga tempat mengumpulkan tugas secara daring.

2) Bidang Kesehatan
Dalam bidang kesehatan, salah satu penerapan TIK pada manajemen rekam medis
menggunakan kartu pintar (smart card). Hanya dengan memasukkan data pada kartu itu,
tenaga medis atau yang berkepentingan bisa memperoleh riwayat penyakit pasien dan
penanganannya.TIK juga dipakai pada pencitraan alat-alat medis seperti CT Scan atau MRI.

3) Bidang Transportasi
Penggunaan TIK pada bidang transportasi, misalnya, di teknologi pesawat terbang. Pada
pesawat terbang terdapat fitur pilot otomatis yang dikendalikan dengan program komputer.

4) Bidang Jasa Pengiriman


Jasa pengiriman saat ini makin maju. Jika dahulu mengirim paket tidak tahu kapan akan sampai,
sekarang paket yang dikirim dapat dilacak posisinya secara realtime. Hal ini membutuhkan TIK
dalam penerapannya.

5) Bidang Bisnis
Dalam bisnis, penggunaan TIK diterapkan pada perdagangan secara elektronik (e-commerce).
Fitur ini memerlukan jaringan komunikasi internet. E-commerce memudahkan dua atau banyak
pihak untuk melakukan transaksi tanpa harus bertemu langsung secara fisik

6) Bidang Perbankan
Salah satu kemajuan TIK dalam perbankan adalah fitur internet banking. Kini, nasabah bisa
dengan mudah melakukan berbagai transaksi perbankan hanya dengan membuka situs layanan
dari bank. Bahkan, sudah berkembang pula mobile banking yang memungkinkan transaksi
perbankan dilakukan lewat ponsel pintar.

Dampak Negatif TIK


TIK turut memunculkan sejumlah dampak negatif yang merugikan. Laman Rumah Belajar
Kemdikbud menyatakan, beberapa hal ini dapat menjadi efek samping dari kemajuan TIK:

1) Pelanggaran Hak Cipta


Kemajuan TIK ada yang disalahgunakan oleh orang tidak bertanggung jawab biasanya terkait
pelanggaran hak cipta. Pelanggaran ini meliputi pembajakan software, penggandaan tanpa sizin
pembuat karya, hingga pemakaian tanpa seizin pembuat.
Pelanggaran hak cipta sudah pasti merugikan produsen dan merugikan konsumen saat mereka
mendapatkan produk yang kualitasnya tidak setara dengan produk asli.

2) Kejahatan Siber (Cyber Crime)


Kejahatan ini dilakukan secara online dengan memanfaatkan teknologi atau jaringan komputer.
Contoh kejahatannya seperti pembajakan kartu kredit, penipuan online, dan sebagainya.
Kejahatan siber dapat terjadi lintas negara, memberikan kerugian besar, dan sering sulit
dibuktikan secara hukum.

3) Pornografi, Perjudian, dan Penipuan


Ketiga hal tersebut sangat marak di dunia online dan menjadi sisi negatif dari TIK. Namun,
sebagian negara melegalkan pornografi dan perjudian terkait aturan-aturan tertentu.
Sementara untuk penipuan, banyak oknum yang menyalahgunakan TIK guna menipu orang lain
demi mendapatkan sejumlah uang.

4) Penyebaran Malware
Malware adalah program komputer yang sifatnya mencari kelemahan software.
Penggunaannya seperti untuk membobol atau merusak sistem operasi maupun merusak
software. Contoh malware adalah virus, worm, keylogger, trojan, spyware, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai