KOMUNIKASI
Sebagai pengguna smartphone, internet, laptop dan sebagainya, kita tentu telah dibuat cukup
familiar dengan teknologi informasi dan komunikasi. Dalam perjalanannya, Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK) merupakan payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan
teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi.
TIK mencakup dua aspek, yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi
informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu,
manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu
yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari
perangkat yang satu ke lainnya.
Istilah TIK sendiri muncul setelah adanya perpaduan antara teknologi komputer (baik perangkat
keras maupun perangkat lunak) dengan teknologi komunikasi pada pertengahan abad ke-20.
Perpaduan kedua teknologi tersebut berkembang pesat melampaui bidang teknologi lainnya.
Hingga awal abad ke-21, TIK masih terus mengalami berbagai perubahan dan belum terlihat
titik jenuhnya.
Perkembangan ilmu pengetahuan dari masa ke masa tak dimungkiri telah menimbulkan adanya
perubahan yang signifikan pada perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Hal ini
dapat dilihat dari dua masa, yaitu pada awal masa sejarah dan pada Era modern.
Perkembangan teknologi informasi pada masa prasejarah dimulai dari tahun 3000SM yang pada
saat itu ditemukan tulisan untuk pertama kalinya oleh bangsa Sumeria. Sementara pada era
modern perkembangan pertama teknologi informasi dimulai dengan adanya media cetak, yaitu
surat kabar atau yang sering disebut dengan koran melai media ini manusia mulai dengan lebih
mudah mengakses bebagai informasi dari belahan dunia.
Masa modern
Teknologi informasi dan komunikasi modern Indonesia sangat terpengaruh oleh penemuan-
penemuan baru yang ada di negara industri Eropa dan Amerika.
Berikut sejarah perkembangan teknologi informasi dan komunikasi modern di Indonesia :
1) Internet
Teknologi internet di Indonesia berawal dari pembuatan Internet Protokol (IP) di Universitas
Indonesia bernama UI-NETLAB pada 24 Juni 1988.
Dalam buku Perkembangan Teknologi Komunikasi (2017) karya Nurudin, pada tahun 1994,
muncul Internet Service Provider (ISP) pertama di Indonesia yang bernama IndoNet. IndoNet
berhasil membangun sambungan awal ke Internet dengan menggunakan teknologi dial-up.
Pada tahun 1995, Departemen Pos Telekomunikasi menerbitkan izin usaha terhadap ISP
IndoNet dan RadNet sebagai bentuk dukungan terhadap perkembangan teknologi internet di
Indonesia.
Dilansir dari Kompas.com, jumlah pengguna internet di Indonesia pada kuartal II 2020
mencapai 196,7 juta jiwa. Angka tersebut meningkat jika dibandingkan pada 2018, di mana
jumlah pengguna internet di Indonesia sebesar 171,2 juta jiwa.
2) Radio
Perkembangan radio di Indonesia telah ada sejak tahun 1920-an. Pemerintah kolonial Belanda
membangun beberapa stasiun radio di kota-kota besar seperti Bataviaasche Radio Vereeniging
(BRV), Nederland Indische Radio Omroep (NIROM), dan Solosche Radio Vereeniging (SRV).
Pada 11 September 1945, pemerintah Indonesia berhasil mendirikan stasiun radion nasional
Indonesia yang dinamakan Radio Republik Indonesia (RRI).
RRI memiliki peran vital dalam revolusi kemerdekaan Indonesia. Pada saat Agresi Militer
Belanda II, pemancar RRI di Wonosari Yogyakarta menjadi alat penghubung utama antara tokoh
nasionalis di Yogyakarta dan Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Bukittinggi.
3) Satelit
Perkembangan satelit di Indonesia berawal dari pembangunan Sistem Komunikasi Satelit
Domestik (SKSD) Palapa pada masa pemerintahan Orde Baru. Satelit Palapa berhasil
diluncurkan pada 8 Juli 1976 dari Cape Kenedy, Amerika Serikat.
Dalam jurnal Studi Perkembangan dan Kondisi Satelit di Indonesia (2013) karya Diah Yuniarti,
peluncuran Satelit Palapa bertujuan untuk membangun sistem informasi dan komunikasi
nasional yang efektif dan efisien.
Sistem satelit ini mampu menyediakan layanan telefoni dan faksimili antar kota di Indonesia.
1) Bidang Pendidikan
TIK telah mengubah proses pembelajaran konvensional. Setidaknya ada lima pergeseran itu,
yakni: dari pelatihan ke penampilan; dari ruang kelas ke mobilitas (di mana saja); dari kertas ke
media online; dari fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja; dan dari waktu siklus ke waktu nyata.
Oleh sebab itu, sangat memungkinkan sekali saat ini proses belajar tidak dilakukan secara tatap
muka di kelas. Antara guru dengan siswa, atau dosen dengan mahasiswa, dapat terhubung
dalam proses belajar menggunakan peralatan TIK.
Dari sisi waktu dan biaya, TIK dapat mengefisienkannya. Dan, saat ini proses belajar online (e-
learning) terus berkembang. E-learning dapat dikembangkan sekaligus untuk mengajar,
memberikan tugas, hingga tempat mengumpulkan tugas secara daring.
2) Bidang Kesehatan
Dalam bidang kesehatan, salah satu penerapan TIK pada manajemen rekam medis
menggunakan kartu pintar (smart card). Hanya dengan memasukkan data pada kartu itu,
tenaga medis atau yang berkepentingan bisa memperoleh riwayat penyakit pasien dan
penanganannya.TIK juga dipakai pada pencitraan alat-alat medis seperti CT Scan atau MRI.
3) Bidang Transportasi
Penggunaan TIK pada bidang transportasi, misalnya, di teknologi pesawat terbang. Pada
pesawat terbang terdapat fitur pilot otomatis yang dikendalikan dengan program komputer.
5) Bidang Bisnis
Dalam bisnis, penggunaan TIK diterapkan pada perdagangan secara elektronik (e-commerce).
Fitur ini memerlukan jaringan komunikasi internet. E-commerce memudahkan dua atau banyak
pihak untuk melakukan transaksi tanpa harus bertemu langsung secara fisik
6) Bidang Perbankan
Salah satu kemajuan TIK dalam perbankan adalah fitur internet banking. Kini, nasabah bisa
dengan mudah melakukan berbagai transaksi perbankan hanya dengan membuka situs layanan
dari bank. Bahkan, sudah berkembang pula mobile banking yang memungkinkan transaksi
perbankan dilakukan lewat ponsel pintar.
4) Penyebaran Malware
Malware adalah program komputer yang sifatnya mencari kelemahan software.
Penggunaannya seperti untuk membobol atau merusak sistem operasi maupun merusak
software. Contoh malware adalah virus, worm, keylogger, trojan, spyware, dan sebagainya.