Anda di halaman 1dari 4

Perkembangan IPTEK di Indonesia

Pertumbuhan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) sudah terjadi di


Indonesia sejak masa penjajahan Belanda. Awal mula perkembangan IPTEK di
Indonesia terjadi setelah Belanda memperkenalkan persenjataan modern, alat
transportasi, dan kendaraan tempur kepada rakyat pribumi. Perkembangan IPTEK di
Indonesia sebelum abad ke-20 tentunya masih berdasarkan kebutuhan sehari-hari dan
dipengaruhi oleh kolonial Belanda. Setelah proklamasi kemerdekaan, Perkembangan
IPTEK sangat terlihat memberikan dampak bagi kemajuan negara Indonesia. Lantas,
bagaimana sejarah perkembangan IPTEK di Indonesia?
Hal ini didorong dengan terbukanya segala akses untuk mendapatkan ilmu
pengetahuan serta teknologi bagi masyarakat Indonesia. Sedikit demi sedikit, rakyat
Indonesia mulai belajar di sekolah-sekolah yang sudah dibuka untuk kalangan umum.
Berbekal ilmu tersebut, rakyat Indonesia pun mulai melakukan berbagai inovasi untuk
mengembangkan IPTEK di Indonesia.
Pada 1962, televisi mulai diperkenalkan di Indonesia. Bermula dari siaran
Televisi Republik Indonesia (TVRI), kemudian disusul dengan banyaknya siaran televisi
swasta lainnya. Baca juga: Sejarah Penemuan Televisi Mendirikan LIPI Pada tanggal
23 Agustus 1967, perkembangan IPTEK di Indonesia semakin maju dengan
didirikannya Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Setelah LIPI, pemerintah Indonesia kembali membangun berbagai lembaga
lainnya untuk memajukan IPTEK di Indonesia. Sejak saat itu, perkembangan IPTEK
semakin pesat dari tahun ke tahun. Indonesia juga memiliki satelit yang bernama
Sistem Komunikasi Satelit Domestik (SKSD) Palapa. Satelit ini sudah dibangun sejak
1974 dan diselesaikan pada 1976. Lewat sistem satelit ini, Indonesia bisa mengakses
berbagai informasi melalui sinyal yang dipancarkan ke berbagai perangkat elektronik,
yaitu televisi, radio, telepon, dan sejenisnya. Mengenal telepon seluler Jauh sebelum
smartphone, lahir teknologi telepon seluler yang muncul pada 1990-an. Akan tetapi,
fungsinya masih terbatas, yakni hanya sebatas menerima panggilan dan mengirim
sebuah pesan singkat. Baca juga: Antonio Meucci, Penemu Telepon Sebenarnya
Mulanya, telepon seluler yang dipasarkan di Indonesia memiliki sistem teknologi
Advance Mobile Phone System (AMPS). Namun, karena adanya kelemahan sinyal, di
mana tidak dapat dijangkau daerah terpencil, maka sistemnya berubah menjadi Global
System Mobile (GSM). Seiring berkembangnya zaman dan perkembangan IPTEK di
Indonesia sesudah abad ke-20, saat ini telepon seluler sudah jauh lebih modern. Saat
ini sebagian besar masyarakat Indonesia telah memiliki smartphone, yang tidak hanya
dapat menerima panggilan dan mengirim pesan, tetapi sudah dilengkapi dengan
berbagai fitur canggih.
Berkembangnya komputer dan internet Perkembangan telepon di Indonesia
tentunya tidak dapat dilepaskan dari peran jaringan internet. Perkembangan IPTEK di
Indonesia pada 1990-an yang semakin pesat, mendorong pengembangan jaringan
internet. Jaringan internet berfungsi untuk mengakses berbagai informasi yang
dibutuhkan masyarakat dalam berbagai bidang. Salah satu contoh penggunaan
jaringan internet ialah untuk mengakses elektronik mail (email), chatting, video call, dan
berbagai macam fitur melalui smartphone ataupun perangkat lainnya.

Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Indonesia Kompas.com -


21/12/2020, 16:40 WIB 2 Lihat Foto Telepon pribadi ini ditemukan pasukan Uni Soviet
saat menyerbut bunker Adolf Hitler di Berlin pada 1945.(Guardian) Cari soal sekolah
lainnya Penulis Gama Prabowo | Editor Serafica Gischa KOMPAS.com -
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi Indonesia telah ada sejak masa
pra-aksara. Lukisan gua di Sulawesi yang berumur 44.000 tahun menjadi bukti
perkembangan informasi dan komunikasi Indonesia pada masa pra-aksara. Pada masa
kerajaan Hindu-Buddha, perkembangan teknologi dan informasi Indonesia banyak
mendapat pengaruh dari kebudayaan India. Perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi masyarakat Indonesia kuno banyak menggunakan media alamiah seperti
batu prasasti, daun lontar, dan kulit hewan. Dalam aspek bahasa dan aksara,
masyarakat kuno Indonesia menggunakan bahasa sansekerta dan huruf palawa
sebagai alat komunikasi verbal dan tertulis. Baca juga: Perkembangan Teknologi
Transportasi di Indonesia Masa modern Teknologi informasi dan komunikasi modern
Indonesia sangat terpengaruh oleh penemuan-penemuan baru yang ada di negara
industri Eropa dan Amerika. Berikut sejarah perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi modern di Indonesia : Internet Teknologi internet di Indonesia berawal dari
pembuatan Internet Protokol (IP) di Universitas Indonesia bernama UI-NETLAB pada
24 Juni 1988. Dalam buku Perkembangan Teknologi Komunikasi (2017) karya Nurudin,
pada tahun 1994, muncul Internet Service Provider (ISP) pertama di Indonesia yang
bernama IndoNet. IndoNet berhasil membangun sambungan awal ke Internet dengan
menggunakan teknologi dial-up. Pada tahun 1995, Departemen Pos Telekomunikasi
menerbitkan izin usaha terhadap ISP IndoNet dan RadNet sebagai bentuk dukungan
terhadap perkembangan teknologi internet di Indonesia.

Dilansir dari Kompas.com, jumlah pengguna internet di Indonesia pada kuartal II 2020
mencapai 196,7 juta jiwa. Angka tersebut meningkat jika dibandingkan pada 2018, di
mana jumlah pengguna internet di Indonesia sebesar 171,2 juta jiwa. Radio
Perkembangan radio di Indonesia telah ada sejak tahun 1920-an. Pemerintah kolonial
Belanda membangun beberapa stasiun radio di kota-kota besar seperti Bataviaasche
Radio Vereeniging (BRV), Nederland Indische Radio Omroep (NIROM), dan Solosche
Radio Vereeniging (SRV). Pada 11 September 1945, pemerintah Indonesia berhasil
mendirikan stasiun radion nasional Indonesia yang dinamakan Radio Republik
Indonesia (RRI). RRI memiliki peran vital dalam revolusi kemerdekaan Indonesia. Pada
saat Agresi Militer Belanda II, pemancar RRI di Wonosari Yogyakarta menjadi alat
penghubung utama antara tokoh nasionalis di Yogyakarta dan Pemerintah Darurat
Republik Indonesia (PDRI) di Bukittinggi. Satelit Perkembangan satelit di Indonesia
berawal dari pembangunan Sistem Komunikasi Satelit Domestik (SKSD) Palapa pada
masa pemerintahan Orde Baru. Satelit Palapa berhasil diluncurkan pada 8 Juli 1976
dari Cape Kenedy, Amerika Serikat. Baca juga: Perkembangan Teknologi Komunikasi
Dalam jurnal Studi Perkembangan dan Kondisi Satelit di Indonesia (2013) karya Diah
Yuniarti, peluncuran Satelit Palapa bertujuan untuk membangun sistem informasi dan
komunikasi nasional yang efektif dan efisien. Sistem satelit ini mampu menyediakan
layanan telefoni dan faksimili antar kota di Indonesia.

Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) sangat pesat dari


tahun ke tahun. Keberadaan IPTEK tentu memberikan pengaruh di berbagai bidang
kehidupan.  IPTEK menjadi salah satu cabang ilmu yang harus dipelajari untuk
mewujudkan kualitas sumber daya manusia.  Dilansir dari Real Coleigo Complutense
Universitas Harvard, pengertian IPTEK adalah pendorong utama pertumbuhan
ekonomi suatu daerah.  Dengan IPTEK, manusia bisa berkembang dan beralih dari
manusia purba ke modern tentu dengan adanya teknologi yang terus berkembang. 
Beberapa dampak positif dan negatif IPTEK, yaitu : 
Dampak positif IPTEK  Dampak positif IPTEK, antara lain: Dapat terpenuhi
kebutuhan manusia artinya bisa mengurangi permasalahan ekonomi yang dihadapi.
Dapat membuat segala sesuatu lebih cepat dan mudah Dapat mempermudah untuk
memperoleh informasi Menambah wawasan pengetahuan
Dampak negatif IPTEK  Beberapa dampak negatif IPTEK, yaitu:  Memengaruhi
pola pikir masyarakat yang negatif jika informasi yang diperoleh melalui internet berisi
tentang segala hal bersifat negatif. Dapat menyebabkan polusi, semakin banyak
masyarakat menggunakan hasil perkembangan IPTEK, misalnya kendaraan bermotor
maka pencemaran juga semakin bertambah. Dapat membuat orang semakin malas,
sebagai contoh siswa setiap saat hanya memegang HP dan melupakan kewajiban
sebagai siswa untuk belajar. Dapat menimbulkan kerusakan, misalnya kerusakan
lingkungan alam sebagai akibat semakin banyak limbah industri yang dibuang oleh
perusahaan industri, atau pembangunan yang tidak memerhatikan lahan hijau. 
Peran IPTEK bagi ekonomi  Terdaapat tiga peran IPTEK bagi ekonomi, yakni: 
Produksi  Dalam bidang produksi, IPTEK membangu manusia untuk terus berinovasi
dalam memenuhi kebutuhan individu yang terus berkembang dan bervariasi. 
Dengan adanya IPTEK, manusia mampu menciptakan berbagai macam mesin
yang mendukung produksi barang untuk kebutuhan manusia. Mesin yang diciptakan
mampu memproduksi lebih cepat, lebih banyak, lebih preisi, dan mudah.  Konsumsi 
Dengan adanya IPTEK, manusia lebih mudah dalam mendapatkan segala hal.
Misalnya, dalam berbelanja kita harus datang ke toko dan melakukan transaksi.
Sekarang kita bisa membeli segala kebutuhan menggunakan smartphone dan barang
langsung diantar ke rumah.  Selain itu juga penggunaan telekomunikasi. Jika dahulu
kita hanya bisa menggunakan telepon rumah atau kabel untuk bertanya kabar, kini kita
bisa melakukan komunikasi jarak jauh di mana saja, bahkan dalam bentuk video call. 
Baca juga: Manfaat IPTEK di Bidang Pertanian Distribusi  Adanya IPTEK membuat kita
mudah mengirim barang jarak jauh dalam waktu yang cepat. Perkembangan IPTEK
membuat distribusi semakin mudah dan ekonomi semakin meningkat.  IPTEK membuat
suatu negara dapat mengembangkan perdagangannya ke luar negeri melalui ekspor
komoditas. Sehingga dapat meningkatkan perekonomian negara.
pemanfaatan IPTEK di bidang pertanian! Penemuan bibit unggul Penemuan bibit unggul
adalah salah satu manfaat IPTEK dalam bidang pertanian. Bibit unggul adalah benih tanaman
dengan sifat yang unggul daripada benih tanaman biasa. Bibit unggul merupakan hasil rekayasa
genetika, misalnya tanaman transgenik. Baca juga: Plasmid dalam Rekayasa Genetika Bibit unggul
memberikan banyak manfaat bagi pertanian. Misalnya, lebih tahan terhadap hama dan penyakit,
dapat tumbuh lebih cepat, menghasilkan buah yang lebih banyak atau lebih manis, juga lebih tahan
terhadap kondisi kekeringan. Bibit unggul memberikan kemungkinan yang jauh lebih kecil bagi
petani untuk mengalami kegagalan panen. Sehingga, lebih menguntungkan bagi petani.
Menyuburkan lahan pertanian Pupuk adalah produk IPTEK yang dapat menyuburkan lahan
pertanian, membuat tanah tidak suburpun dapat ditanami. Dilansir dari BBC, pupuk ditemukan
sekitar oleh ahli kimia asal Jerman yaitu Fritz Haber dan Carl Bosch melalui proses Haber-Bosch.
Sejak saat itu, pupuk digunakan untuk menyuburkan lahan pertanian. Berkembangnya IPTEK juga
menghasilkan berbagai pupuk yang lebih efisien juga lebih sedikit dampak negatifnya bagi
lingkungan. Baca juga: Dampak Positif dan Negatif Penggunaan Pupuk Kimia Memudahkan irigasi
lahan pertanian IPTEK juga berperan penting dalam memudahkan lahan irigasi pertanian. Dilansir
dari National Geographic, irigasi adalah mengairi tanaman dengan membawa air melalui pipa,
saluran, ataupun sarana buatan manusia daripada hanya mengandalkan curah hujan. IPTEK
membantu manusia membangun irigasi yang canggih. Hingga lahan pertanian tidak lagi bergantung
pada cuaca juga iklim. Bahkan, IPTEK memungkinkan daerah yang gersang mendapatkan air yang
cukup bagi pertanian. Ait tidak hanya dibutuhkan tanaman, namun juga sektor pertanian lain seperti
pertanian dan perikanan. Dengan IPTEK, manusia dapat membangun pertanian juga perikanan di
daerah yang jauh dari sumber air.

Penemuan pestisida untuk melindungi tumbuhan Manfaat IPTEK di bidang pertanian


selanjutnya adalah penemuan pestisida. Pestisida membantu petani untuk melindungi
tanaman dari berbagai hama penyakit. Sehingga, mengoptimalkan hasil pertanian
suatu lahan dan mencegah gagal panen akibat penyakit.
Menghasilkan produk pertanian yang berkualitas IPTEK membantu
menghasilkan produk pertanian yang berkualitas. Misalnya, buah atau sayur yang
terbebas dari penyakit, berdaging banyak, juga memiliki rasa yang lebih enak. Tidak
hanya dalam hasil pertanian,
IPTEK juga membantu penyimpanan hasil pertanian agar lebih tahan lama.
Juga, pengolahan hasil pertanian menjadi berbagai produk yang diperlukan manusia.
Baca juga: Contoh Komoditas Pertanian Mulai dari Perkebunan, Peternakan, dan
Tanaman Pangan Meningkatkan efisiensi kerja
IPTEK menemukan berbagai alat pertanian seperti traktor, alat pembibitan,
penyebar pupuk, pengumpul jerami (baler), alat penyemprot, mesin pemotong, sensor
pertanian, alat transporasi hasil pertanian, dan berbagai alat pertanian modern lainnya.
Penggunaan alat pertanian tersebut membantu petani untuk mengolah lahan dengan
waktu yang lebih seingkat dan lebih sedikit tenaga. Artinya, I
PTEK membantu meningkatkan efisiensi kerja. Meningkatkan produktivitas
pertanian Dari uraian di atas disimpulkan bahwa IPTEK bermanfaat untuk
menghasilkan hasil pertanian yang berkualitas dan mengurangi kemungkinan gagal
panen dalam waktu yang lebih singkat. Artinya, IPTEK berperan dalam meningkatkan
produktivitas pertanian. Melalui IPTEK, suatu lahan pertanian yang sama dapat
menghasilkan hasil pertanian berkali-kali lipat banyaknya daripada dilakukan tanpa
IPTEK.

Anda mungkin juga menyukai