“ Analisis Perkembangan IPTEK dan Membandingkan

Perkembangan IPTEK pada Masa Orde Baru Dengan

Sekarang “
Ilmu pengetahuan dan teknologi dapat diartikan usaha sistematis yang membangun dan mengatur
pengetahuan dan alam semesta serta membangun interaksi.Perkembangan IPTEK pada masa
sekarang membawa banyak kemajuan pada kita umat manusia,serta sangat membantu kita dalam
menjalankan tugas.Kita dapat melihat perkembangan IPTEK berlangsung yakni dengan adanya
teknologi-teknologi yang canggih.Dan hal ini membuat teknologi menjadi kebutuhan dasar setiap
orang setiap orang.Keberadaan teknologi ini dapat mempengaruhi masyarakat di lingkungan dimana
mereka berada dan sekitarnya seiring dengan perkembangan zaman.

Jika dilihat lagi perkembangan IPTEK ini tidak lepas dari campur tangan TUHAN.Dimana umat
manusia diberikan pengetahuan yang luar biasa untuk membuat teknologi yang canggih setiap
harinya.Dan semuanya bertujuan untuk membantu manusia,maka tugas kita adalah mengucap
syukur kepada TUHAN atas segala sesuatu yang telah TUHAN berikan kepada kita.Dan kita harus
belajar untuk selalu menghubungkan segala sesuatu yang terjadi pada kita dan yang kita miliki
sekarang ini adalah bagian dari rencana TUHAN.

Jika pada saat ini telah banyak sekali kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi baik
handphone ,komputer serta masih banyak hal lainnya yang mengalami kemajuan di era reformasi
saat ini.Namun,berbeda dengan masa orde baru dimana salah satu teknologi yang sering digunakan
masyarakat Indonesia adalah Radio.Perkembangan radio di Indonesia telah ada sejak tahun 1920-
an.Pemerintah kolonial Belanda membangun beberapa stasiun Radio di kota-kota besar seprti
Bataviaasche Radio Vereeniging (BRV),Nederland Indische Radio Omroep (NIROM,dan Solosche
Radio Vereening (SRV).Pada 11 September 1945,pemerintah Indonesia berhasil mendirikan stasiun
radio nasional Indonesia yang dinamakan Radio Republik Indonesia (RRI).RRI memiliki peran viral
dalam revolusi kemerdekaan Indonesia.Pada saat Agresi Militer Belanda II, pemancar RRI di
Wonosari Yogyakarta menjadi alat penghubung utama antara tokoh nasional di Yogyakarta dan
Pemerintah Daerah Republik Indonesia (PDRI) di Bukittinggi.Indonesia juga mulai dari 1963 hingga
1976.RRI menyebarkan stasiun televisi di berbagai kota.Mulai dari yogyakarta, Medan, Makassar,
dan kota lainnya. Jika saat ini telah banyak jalan-jalan tol serta motor dan mobil berbeda dengan
masa orde baru dimana jalanan belum sebaik sekarang,sepeda adalah kendaraan yang disanggupi
oleh masyarakat oleh masyarakat. Jika ada motor ataupun mobil tidak semaju sekarang.

Pada tahun 1990-an, perkembangan IPTEK di Indonesia ditandai dengan diperkenalkannya sistem
teknologi informasi berupa jaringan internet. Internet memanfaatkan jaringan berbagai komputer
yang terhubung secara langsung (online). Jaringan internet dapat digunakan untuk mengakses
barbagai informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat dibidang bisnis, telekomunikasi dan
pendidikan. Sebagai contoh, adanya fasilitas e-mail (electronic mail), chatting (komunikasi langsung)
dan dengan ditemukannya teknologi VoIP (Voice on Internet Protocol) di jaringan internet, sehingga
bisa melakukan pembicaraan telepon jarak jauh dan sambungan langsung internasional yang mudah
dan murah.

Pada awal tahun 1970-an kemajuan IPTEK mengalami peningkatan yang didukung pemerintah
karena faktor-faktor perkembangan ekonomi, perluasan pertanian, dan perubahan sosial budaya.
Pada tanggal 6 Maret 1962 dibentuknya DURENAS (Departemen Urusan Riset Nasional) yang
bertugas untuk merumuskan, mengamati, mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan riset dan
teknologi di Indonesia.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia tertinggal jauh dan sangat
memprihatinkan di banding negara-negara Eropa dan Amerika Serikat bahkan pula di negara-negara
Asia. Mengapa dikatakan demikian? Bandingkan dengan Israel yang membelanjakan 4,3% dari
anggaran negaranya (12,7 miliar USD). Ini adalah angka persenan belanja negara untuk riset tertinggi
sedunia. Atau bandingkan dengan Amerika Serikat yang punya dana riset tertinggi sedunia, yaitu
sekitar 470 miliar USD pada 2013. Pada tahun 2016 lalu,pemerintah menyatakan bahwa anggaran
riset kita naik menjadi 0,2% dari GDP. Tapi itu ternyata hanya karena perubahan rumus perhitungan.
Selain itu, Indonesia punya 205 peneliti per 1 juta penduduk. Bandingkan dengan negara tetangga
kita, singapura punya peneliti 30x lipat banyak dari Indonesia, yaitu sekitar 6000 penelit