Anda di halaman 1dari 7

Globalisasi Bidang IPTEK

Anggota Kelompok : 1.Hotmida Dumaria Isabel Tambunan


2.Kristian Restu Doro
3.Julianan
Globalisasi Bidang IPTEK
Di era globalisasi seperti sekarang ini, kemajuan teknologi adalah pendorong utama peningkatan pendapatan dan standar hidup bagi masyarakat di manapun berada. Konvergensi ilmu pengetahuan dan teknologi dengan masyarakat memerlukan globalisasi, meski tidak serta merta mengarah pada keseragaman antar negara atau lembaga masyarakat.

Globalisasi Mendorong Perkembangan Teknologi


Meningkatnya intensitas arus pengetahuan global menunjukkan manfaat penting dari globalisasi. Meskipun dalam perjalanannya globalisasi telah banyak dikritik karena kemungkinan efek samping negatifnya, penelitian oleh imf.org menunjukkan bahwa globalisasi telah membantu memperkuat penyebaran teknologi lintas batas dalam dua cara.

Dampak Globalisasi di Bidang IPTEK


Dampak positif globalisasi di bidang iptek berperan sangat besar terutama bagi ekonomi pasar berkembang, yang telah meningkatkan penggunaan pengetahuan dan teknologi asing yang tersedia untuk meningkatkan kapasitas inovasi dan pertumbuhan produktivitas tenaga kerja mereka.
Dampak Positif dan Negatif Globalisasi di Bidang IPTEK

Dampak Positif Globalisasi di Bidang IPTEK :


1.Teknologi yang mengglobal membuat seluruh dunia bisa saling berhubungan satu sama lain.
2.Globalisasi membuat semua orang selalu update mengenai perkembangan dunia.
3.Semua orang dapat berpergian kemanapun yang ia mau.
4.Pekerjaan menjadi semakin mudah dengan adanya teknologi yang sudah mengglobal.
5.Globalisasi di bidang teknologi memicu meluasnya lapangan pekerjaan bagi banyak orang.
Dampak Negatif Globalisasi di Bidang IPTEK :
1. Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan teroris.
2. Penyalahgunaan informasi dan situs untuk tujuan yang tidak baik.
3. Menurunnya moral bangsa akibat semakin mudahnya membuka situs yang tidak layak.
4. Semakin mudahnya computer terserang virus akibat oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
5. Kerahasiaan alat tes kedokteran semakin terancam akibat semakin mudahnya kita memperoleh dari internet.
Globalisasi di Bidang Iptek Sebarkan Pengetahuan
Globalisasi membawa manfaat utama yaitu menstimulasi penyebaran pengetahuan dan teknologi, membantu menyebarkan potensi pertumbuhan ke seluruh negara. Tetapi keterkaitan saja tidak cukup.

Asimilasi pengetahuan asing dan kapasitas untuk membangunnya paling sering membutuhkan pengetahuan ilmiah dan teknik. Oleh karena itu, investasi dalam pendidikan, modal manusia, dan penelitian dan pengembangan dalam negeri sangat penting untuk membangun kapasitas untuk menyerap dan
menggunakan pengetahuan asing secara efisien.

Perkembangan IPTEK di Indonesia


Berbicara tentang perkembangan IPTEK di Indonesia, tentu tak bisa lepas dari peran teknologi informasi yang terus berkembang. Sebagai satu di antara negara berkembang di Asia, penggunaan teknologi di Indonesia tergolong pesat.

Berbagai usaha untuk memajukan kualitas IPTEK di Indonesia pun dilakukan, beberapa produk buatan anak bangsa pun diakui dunia. Misalnya teknologi konstruksi sistem Cakar Ayam, Jembatan Sosrobahu hingga teknologi jaringan 4G. Berikut adalah beberapa contoh perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi di Indonesia, antara lain:
Satelit
Satelit milik Indonesia dinamakan Sistem Komunikasi Satelit Domestik (SKSD) Palapa. Satelit ini dibangun melalui sistem komunikasi yang dikendalikan Indonesia sejak tahun 1974 dan selesai pada tahun 1976.

Sistem satelit Palapa ini memungkinkan Indonesia mengakses berbagai informasi melalui sinyal yang dipancarkan ke berbagai perangkat elektronik, seperti televisi, radio, telepon dan sejenisnya.

Telepon Seluler
Jauh sebelum smartphone, teknologi telepon seluler sudah dikenal Indonesia sejak tahun 1990-an. Saat itu, penggunaan teknologi ponsel memang masih sederhana, yaitu hanya sebatas untuk melakukan dan menerima panggilan, hingga mengirim pesan singkat Short Message Service (SMS).

Awalnya, jenis telepon seluler yang dipasarkan di Indonesia berteknologi sistem AMPS (Advance Mobile Phone System). Namun, karena memiliki kelemahan yang tidak dapat menjangkau daerah terpencil, telepon seluler pun beralih ke teknologi sistem Global System Mobile (GSM).

Penggunaan GSM terlihat dari banyaknya stasiun pemancar sinyal seluler Base Transceiver Station (BTS), yang didirikan di daerah terpencil di Indonesia. Seiring perkembangannya, kini penggunaan telepon seluler pun jauh lebih kompleks. Dari yang hanya menerima panggilan dan berkirim pesan, menjadi perangkat
personal yang lengkap dengan berbagai aplikasi canggih, mulai dari pemutar lagu, kamera hingga mengakses jaringan internet.
Televisi
Jauh sebelum ditemukannya YouTube, televisi menjadi media penyampai informasi yang sangat digemari di Indonesia. Perkembangan teknologi siaran televisi bermula dari ditemukannya alat teleskop elektronik oleh seorang mahasiswa dari Berlin yang bernama Paul Nipkow yang menggunakan teleskop elektronik tersebut untuk mengirim gambar tanpa kabel dari satu tempat ke
tempat lainnya pada tahun 1884.

Di Indonesia, televisi diperkenalkan tahun 1962 dengan siaran televisi Republik Indonesia (TVRI) yang kemudian mengalami perkembangan yang sangat signifikan dengan munculnya beberapa televisi swasta yakni, RCTI, SCTV, TPI, ANTEVE, TV7. Global TV dan masih banyak lagi yang lainnya.

Komputer dan Internet


Pada tahun 1990-an, perkembangan IPTEK di Indonesia ditandai dengan diperkenalkannya sistem teknologi informasi berupa jaringan internet. Internet memanfaatkan jaringan berbagai komputer yang terhubung secara langsung (online). Jaringan internet dapat digunakan untuk mengakses berbagai informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat di bidang bisnis, telekomunikasi dan
pendidikan.

Sebagai contoh, adanya fasilitas e-mail (electronic mail), chatting (komunikasi langsung) dan dengan ditemukanya teknologi VoIP (Voice on Internet Protocol) di jaringan internet, kita semua bisa melakukan pembicaraan telepon jarak jauh dan sambungan langsung internasional yang mudah dan murah.

Di bidang perdagangan, bisa juga membuat situs internet (website), untuk mempromosikan produk dan jasa di internet. Selanjutnya, produsen dan konsumen bisa melakukan transaksi dagang atau aktifitas jual beli produk dan jasa melalui jaringan internet yang disebut dengan e-commerce.
Teknologi 4G
teknologi 4G ternyata ditemukan oleh profesor muda asal Kediri, Jawa Timur bernama Prof. Dr. Khoirul Anwar.

Di Indonesia, nama Prof Khoirul mungkin tidak terlalu terkenal. Namun, siapa sangka beliau begitu terkenal di Jepang dan negara lainnya. Profesor lulusan Teknik Elektro ITB tahun 2000 ini
melanjutkan studi di Nara Institute of Sains Technology Jepang.

Saat berkuliah di Jepang ini lah, Khoirul Anwar menemukan teknologi jaringan internet yang lebih cepat dari teknologi 3G, Pahamifren, Lewat temuannya, seluruh pengguna internet di dunia
merasakan manfaat begitu besar, yaitu kecepatan transfer data dan efektifitas penggunaan perangkat seluler.

Anda mungkin juga menyukai