Anda di halaman 1dari 28

Sistem Informasi Manajemen

Artikel Telekomunikasi, Internet Dan Teknologi Nirkabel


Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi manajemen

Nama : Miftah Safira Alvi


Nim : 43218110377

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2018
Perkembangan Teknologi Komunikasi di Indonesia

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat cepat ditandai salah satunya

oleh perkembangan alat komunikasi. Cepatnya perkembangan teknologi komunikasi ini dapat kita

lihat melalui sejarah perkembangan teknologi komunikasi, sejarah perkembangan teknologi informasi,

dan sejarah teknologi informasi. Perubahan ini jelas mempengaruhi pola komunikasi dan hubungan

yang kita lakukan dengan orang lain serta mempengaruhi kehidupan kita di bidang lainnya, misalnya

dalam bidang pekerjaan atau komunikasi bisnis ataupun komunikasi organisasi, pendidikan

atau komunikasi pembelajaran, komunikasi kesehatan, komunikasi pemasaran utamanya

dalam strategi komunikasi pemasaran, komunikasi internasional, dan lain-lain.

Revolusi teknologi informasi dan komunikasi yang terjadi di seluruh dunia termasuk Indonesia

telah mengubah pola komunikasi manusia ke dalam sebuah bentuk informasi kampung global

sebagaimana telah diramalkan oleh Marshall McLuhan melalui teori media klasik-nya. Berbagai

teknologi baru seperti laser, serat optik, telepon, internet, dan perangkat telekomunikasi lainnya telah

memasuki jaringan media komunikasi tertulis dan lisan dan hal itu tidak dapat dihindari. Bagimanakah

perkembangan teknologi komunikasi di Indonesia? Berikut adalah ulasan singkatnya.

1. Teknologi komunikasi tradisional

Berbagai kegiatan komunikasi di Indonesia sejatinya dimulai sejak masa kerajaan. Hal ini terungkap

melalui berbagai prasasti dan dokumen yang ditemukan oleh ahli sejarah. Media komunikasi yang

digunakan pada masa kerajaan adalah batu, kayu, kulit kayu, bambu serta lontar. Macam-macam

media komunikasi tersebut merupakan media komunikasi yang ditulis dengan menggunakan bahasa

Sansekerta.

2. Mesin cetak

Kurang lebih dua abad setelah mesin cetak ditemukan, tepatnya pada tahun 1688, pemerintah Hindia

Belanda membawa masuk mesin cetak ke Indonesia. Tak lama setelah itu, terbitlah surat kabar tercetak
pertama yang berisi berbagai ketentuan perjanjian antara pemerintah Hindia Belanda dengan Sultan

Makassar. Penerbitan surat kabar pertama ini kemudian diikuti berbagai macam penerbitan lainnya

seperti iklan yang umumnya ditujukan untuk membela atau membantu kepentingan pemerintahan

Hindia Belanda di Indonesia. Ini adalah cikal bakal sejarah media massa di Indonesia.

3. Telegraf

Tahun 1855, tepatnya tanggal 23 Oktober, saluran telegraf di Indonesia mulai dibuka oleh pemerintah

Hindia Belanda. Saat itu, saluran telegraf menghubungkan Batavia (Jakarta) dan Buitenzorg (Bogor).

Kemudian layanan telegraf semakin berkembang yang ditandai dengan dimanfaatkannya telegraf oleh

khalayak luas di 28 kantor telegraf yang ada saat itu. Telegraf mengalami perkembangan lebih lanjut

dengan adanya kabel komunikasi bawah laut yang dapat membawa pesan yang menghubungkan

Jakarta – Singapura dan diikuti dengan jalur Banyuwangi – Australia.

4. Telepon

Setelah telegraf digunakan selama bertahun-tahun di Indonesia pada masa penjajahan Belanda,

maka sejarah perkembangan telepon di Indonesia dimulai. Pada tanggal 16 Oktober 1882 jaringan

telepon lokal pertama muncul di Indonesia yang menghubungkan wilayah Gambir dan Tanjung Priok

dan secara cepat menyebar ke sebagian besar wilayah Indonesia. Dua tahun kemudian tepatnya tahun

1884, jaringan telepon lokal kemudian dibangun di Semarang dan Surabaya.

Untuk jaringan telepon interlokal, perusahan telekomunikasi yang bernama Intercommunal

Telefoon Maatschappij mendapat izin dari pemerintah Hindia Belanda selama 25 tahun untuk

membuka jaringan telepon yang menghubungkan Batavia – Semarang, Batavia – Surabaya, Batavia –

Bogor, dan Bandung – Sukabumi.

Kemudian pada tahun 1906, Pemerintah Hindia Belanda mengambil alih dan mengelola semua

jaringan telepon di Indonesia melalui sebuah badan yang telah dibentuk dan bernama Post Telegraaf

en Telefoon Dienst. Sejak saat itu, jasa telekomunikasi di Indonesia dikelola sepenuhnya oleh
pemerintah. Pada tahun 1920, telegram mulai dipopulerkan yang terdiri dari berbagai kombinasi kode

yang ditransmisikan melalui telegraf.

Pada kisaran tahun 1960an, Indonesia mengalami pembangunan jaringan telekomunikasi yang

sangat pesat. Salah satu yang dibangun pada tahun 1967 adalah gelombang mikro lintas Sumatra –

Indonesia Timur yang menghubungkan Jawa – Nusa Tenggara – Sulawesi – Kalimantan. Saat itu,

jaringan telepon menggunakan sistem batere lokal dan kawat tunggal yang terpasang di atas

permukaan tanah. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, penggunaan sistem batere loka

perlahan-lahan diganti dengan menggunakan kabel yang ditanam jauh di bawah permukaan tanah agar

tidak mengalami gangguan. Kawat tunggal kemudian diganti dengan kawat ganda.

Setelah Satelit Palapa A1 diluncurkan pada tahun 1976, cakupan jaringan telepon di Indonesia

semakin luas hingga mencapai luar negeri. Perumbuhan jaringan telepon semakin pesat serta canggih

yang didukung oleh teknologi satelit. Hingga tahun 2015, jumlah pelanggan telepon di Indonesia yang

menggunakan teknologi telekomunikasi dengan kabel mencapai 10.378.037 pengguna, dan teknologi

telekomunikasi tanpa kabel mencapai 341.482.747 pengguna.

5. Telepon genggam

Cikal bakal telepon genggam adalah pager yang muncul sebelum masa reformasi. Jumlah pelanggan

pager pada saat itu mencapai 800.000 pengguna dan terus mengalami penurunan seiring dengan mulai

berkembangnya teknologi telepon genggam. Teknologi telepon genggam berbasis NMT atau Nordic

Mobile Telephone di Indonesia mulai berkembang pada tahun 1984. Tahun 1985, teknologi telepon

genggam bergrak ke NMT modifikasi dengan sistem AMPS atau Advance Mobile Phone Sytem dan

digunakan oleh beberapa operator di Indonesia seperti PT. Panca Sakti, PT Elektrindo Nusantara, PT

Rajasa Hazanah Perkasa, dan PT. Centralindo Telekomindo .

Selanjutnya, pada tahun 1993 mulai dikembangkan industri GSM atau Global System for

Mobile Communication di Indonesia dengan pilot project di pulau Batam dan Bintan. Decade ini
ditandai dengan semakin banyaknya operator seluler di Indonesia seperti Satelindo, Telkomsel, dan

PT Excelcomindo Pratama.

Layanan SMS atau short message service mulai marak di Indonesia pada tahun 2000an. Tiga tahun

kemudian, teknologi CDMA mulai berkembang yang ditandai dengan kehadiran Flexi Telkom dan

Esia. Kehadiran teknologi CDMA berdampak pada semakin meningkatnya jumlah pengguna telepon

genggam di Indonesia karena handset dan tarif layanan yang murah. Perkembangan telepon genggam

di Indonesia berlanjut dengan masuk Hutchinson (Tri atau 3) ke Indonesia pada tahun 200 dan Axis

pada tahun 2008. Jumlah pengguna telepon genggam di Indonesia hingga tahun 2015 adalah sebesar

338.948.340 pengguna.

6. Radio

Radio siaran yang pertama yang didirikan di Indonesia adalah Bataviase Radio Vereniging atau BRV

pada tanggal 16 Juli 1925 dan merupakan cikal bakal sejarah radio di Indonesia. Kemudian disusul

oleh berbagai stasiun radio swasta lainnya di berbagai wilayah di Indonesia. Salah satu stasiun radio

terbesar saat itu yang mendapat subsidi dari pemerintah adalah NIROM atau Nederlandsch Indische

Radio Omroep Mij. Tanggal 11 September 1945, dibentuk Radio Republik Indonesia oleh para

pimpinan radio yang tergabung dalam Perikatan Perkumpulan Radio Ketimuran (PPRK). Di

Indonesia, keberadaan radio diatur oleh pemerintah melalui sebuah Direktorat Jenderal Radio,

Televisi, dan Film.

Radio siaran swasta di Indonesia mulai berkembang pada masa pemerintahan Orde Baru yang diatur

dengan ketentuan peraturan pemerintah. Selanjutnya, radios siaran swasta membentuk organisasi

tersendiri yang dinamakan PRSSNI atau Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia. Hingga

tahun 2015, jumlah stasiun radio di Indonesia mencapai 674 stasiun.

7. Televisi

Sejarah televisi di Indonesia diawali pada tahun 1962 yang ditandai dengan disiarkannya dua peristiwa

besar yaitu Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1962 di Jakarta dan
upacara Pembukaan Asian Games IV tanggal 24 Agustus 1962 di Jakarta oleh TVRI. Itulah awal mula

TVRI mengudara dan setelah Satelit Palapa A1 diluncurkan pada tahun 1976, siaran TVRI dapat

menjangkau wilayah Indonesia yang lebih luas dari sebelumnya. Seperti radio, keberadaan televisi

diatur oleh pemerintah melalui Direktorat Jenderal Radio, Televisi, dan Film.

Televisi swasta mulai berkembang di Indonesia pada akhir tahun 1980an yang ditandai dengan

mengudaranya RCTI secara terbatas. Kini, jumlah stasiun televisi di seluruh Indonesia mencapai 523

stasiun televisi baik lokal maupun nasional (2015).

8. Satelit Komunikasi

Satelit Palapa A1 adalah satelit komunikasi domestik pertama yang diluncurkan oleh Indonesia pada

tahun 1976. Peluncuran satelit Palapa A1 milik Perumtel ini sekaligus menandakan Indonesia sebagai

negara ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Kanada yang memiliki satelit komunikasi

domestik. Hingga tahun 2017, Indonesia telah meluncurkan lebih dari 15 satelit komunikasi dan yang

paling mutakhir adalah peluncuran satelit komunikasi Telkom-3S yang dilakukan pada tanggal 15

Fabruari lalu.

9. Komputer

Komputer mulai digunakan di Indonesia pada kisaran tahun 1967. Saat itu, terjadi peningkatan

permintaan pemasangan dan penggunaan perangkat computer oleh instansi pemerintah. Hal ini

berujung pada dibentuknya Badan Koordinasi Otomatisasi Administrasi Negara atau BAKOTAN oleh

Pemerintah pada yanggal 4 Juli 1969. Badan ini berperan sebagai konsultan bagi berbagai instansi

yang akan membeli atau menyewa perangkat komputer. Masih sedikitnya ahli di bidang computer

mendorong Universitas Indonesia memelopori berdirinya Pusat Ilmu Komputer sebagai tempat bagi

para mahasiswa yang ingin belajar dan memahami ilmu komputer pada tahun 1972.
Perkembangan komputer di Indonesia terus berlanjut dengan adanya Konferensi Komputer Wilayah

Asia Tenggara yang digelar pada tanggal 21-24 Oktober 1980. Selain konferensi, Indonesia juga

menggelar pameran dalam rangka mengenalkan berbagai perangkat komputer yang dipasarkan di

Indonesia.

Pada dekade 1980an, perkembangan komputer di Indonesia ditandai dengan kehadiran

komputer mini. Komputer mini memiliki sistem operasi sendiri dan dianggap sebagai sebuah komputer

yang memiliki tingkat kerumitan tersendiri. Dampaknya adalah computer mini dipandang tidak efektif

dan tidak kompatibel dengan sistem operasi lain. Solusi dari permasalahan tersebut adalah munculnya

sistem operasi baru yang diberi nama UNIX yaitu sebuah sistem operasi yang kompatibel dengan

berbagai jenis komputer. Pada tahun 1983, sistem operasi UNIX buatan Indonesia yang dinamakan

Indonesian Gateway atau INDOGTW berhasil diciptakan oleh mahasiswa UI.

Pada dekade 1990an, berbagai sistem operasi baru mulai tumbuh di Indonesia. Saat itu,

berbagai komputer dengan prosesor mikro x86 besutan Intel Corporation mulai memenuhi pasar dan

yang paling popular adalah Pentium II. Komputer jenis ini banyak digunakan di sekolah, perkantoran,

dan di rumah dan dipandang sebagai komputer yang sangat efisien dan efektif dalam membantu

pekerjaan. Perlahan namun pasti, kehadiran computer jenis ini menggantikan peran mesin ketik yang

terlebih dahulu ada. Pada dekade inilah internet mulai masuk ke Indonesia.

Selanjutnya pada decade 2000an, computer terus mengalami perkembangan termasuk di

Indonesia. Yang popular pada dekade ini adalah computer generasi Pentium III yang ditandai dengan

diterapkannya stand CPU, memory RAM jenis SDRAM berukuran 64MB hingga 256MB dan dengan

kecepatan 800Mhz – 1300Mhz. Adapun sistem operasi yang paling popular di Indonesia adalah sistem

operasi Windows 98. Pada masa ini juga muncul komputer Pentium IV dengan prosesor yang lebih

canggih dibandingkan dengan Pentium III. Selain Intel, AMD adalah perusahaan yang juga

mengeluarkan prosesor komputer yang juga banyak diminati di Indonesia. Hingga kini, teknologi
komputer di dunia terus berkembang dan hal ini juga berdampak pada perkembangan computer di

Indonesia.

10. Internet

Cikal bakal perkembangan internet di Indonesia sejatinya dimulai pada tahun 1984 dengan adanya

kegiatan radio amatir di Amatir Radio Club ITB yang menggunakan pesawat radio pemancar Single

Side Band atau SSB milik Harya Sudirapratama dan computer Apple II milik Onno W. Purbo. Di masa

itulah mulai dibahas mengenai teknik membangun jaringan komputer dengan teknologi radio paket.

Perkembangan internet di Indonesia selanjutnya dimulai pada pertengahan 1990an oleh komunitas

pengguna radio amatir yang disebut dengan PaguyubanNet atau Paguyuban Network. Komunitas

tersebut terdiri dari M. Samsik-Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto,

Putu, Firman Siregar, Adi Indrayanto, Dan Onno W. Purbo.

Tahun 1992, gateway radio paket mulai dikembangkan di ITB dan ITB mulai bergabung ke

dalam jaringan PaguyubanNet. Tahun 1992 – 1993, Muhammad Ihsan dan Andrianti dari LAPAN

menjalin kerjasama dengan Lembaga Antariksa Jerman atau DLR untuk mengembangkan teknologi

radio paket pada pita 70cm dan 2m. Kemudian, pada tahun 1992 – 1994, teknologi radio paket TCP/IP

untuk internet mulai diadopsi oleh BPPT, LAPAN, UI dan ITB. Selanjutnya, LAPAN

mengembangkan satelit Indonesia yang dikenal sebagai LAPAN TUBSAT dan INASAT sementara

IPTEKNET masih dalam pengembangan.

Tanggal 7 Juni 1994, Randy Bush yang berada di Portland, Oregon, Amerika Serikat

melakukan ping ke IPTEKNET yang hasilnya kemudian dilaporkan ke National Science Foundation.

Waktu yang dibutuhkan untuk ping tersebut adalah 750ms pada kecepatan 64 kpbs dengan

menggunakan jaringan leased line. Pada decade ini, surat elektronik mulai digunakan di Indonesia dan

adalah Menteri Perindustrian saat itu yang bernama Tungki Ariwibowo yang menggunakan surat

elektronik untuk berkomunikasi.


Tahun 1996, ITB terlibat dalam jaringan penelitian Asia Internet Interconnection Initiatives.

Selanjutnya pada tahun 1997 – 1998, ITB menjadi bagian penting dari penelitian tersebut yang berhasil

menghubungkan lebih dari 25 lembaga pendidikan di Indonesia. Pada tahun 2009, Departemen

Pendidikan Nasional mengoperasikan Jaringan Pendidikan Nasional dan INHEREN yang

menghubungkan lebih dari 15.000 sekolah ke Internet. Perkembangan internet sebagai media

komunikasi tidak hanya merambah bidang pendidikan melainkan juga mempengaruhi perkembangan

media massa di Indonesia. Baik radio maupun televisi kini telah memanfaatkan internet sebagai mode

penyiaran secara daring guna menjangkau khalayak yang lebih luas lagi

JARINGAN KOMUNIKASI

Sinyal Digital Versus Analog

Jaringan area lokal (LAN): Hingga 500 meter (setengah mil), sebuah kantor atau lantai dari sebuah

bangunan

Sebuah jaringan telekomunikasi yang memerlukan saluran sendiri yang berdedikasi dan yang meliputi

jarak yang terbatas, biasanya satu gedung atau beberapa gedung di dekat.

Campus-area network (CAN): Hingga 1.000 meter (mil); sebuah kampus atau fasilitas perusahaan

Sebuah jaringan telekomunikasi yang memerlukan saluran sendiri yang berdedikasi dan yang meliputi

jarak yang terbatas, biasanya satu gedung atau beberapa gedung di dekat.

Metropolitan-area network (MAN): Sebuah wilayah kota atau metropolitan

Jaringan yang mencakup daerah metropolitan, biasanya kota dan pinggiran kota utama. Its geographic

scope falls between a WAN and a LAN. Cakupan geografis yang jatuh antara WAN dan LAN.

Wide-area network (WAN): Sebuah wilayah benua atau global

Jaringan telekomunikasi yang menjangkau jarak geografis yang besar. May consist of a variety of

cable, satellite, and microwave technologies. Dapat terdiri dari berbagai kabel, satelit, dan teknologi

microwave.
Ethernet adalah standar LAN yang dominan pada tingkat jaringan fisik, menentukan media fisik untuk

membawa sinyal antara komputer; aturan akses kontrol, dan bingkai standar, atau set bit yang

digunakan untuk membawa data melalui sistem

LAN dapat menggunakan arsitektur klien / server (di Windows, model jaringan domain) atau arsitektur

peer-to-peer (dalam Windows, model jaringan workgroup), di mana data komputer pertukaran tanpa

melalui server terpisah.LAN yang lebih besar mungkin memiliki beberapa server untuk berbeda,

tujuan tertentu, seperti cetak, web, mail, atau server aplikasi.

Media Transmisi Fisik

kawat twisted: Pasangan kawat tembaga yang digunakan sebagian besar untuk sinyal suara analog,

tetapi juga kadang-kadang untuk data. Kawat twisted adalah media yang tertua.

Kabel koaksial tebal terisolasi kawat yang lebih cepat dan lebih bebas interferensi dari kawat twisted.

Kabel serat optik terdiri dari ribuan serat kaca kecil yang jelas sepanjang data yang dikirim sebagai

pulsa cahaya. Meskipun terutama digunakan sebagai kecepatan tinggi jaringan backbone (bagian dari

jaringan yang menangani lalu lintas utama), serat optik juga sedang dipasang di rumah dan

bisnis. Operator telekomunikasi menggunakan serat optik untuk membangun jaringan murni optik

untuk menyediakan kapasitas transmisi tinggi untuk multimedia, dan data-intensif layanan

informasi. Jaringan optik meningkatkan kapasitas dengan menggunakan panjang gelombang division

multiplexing padat (DWDM), yang memungkinkan transfer simultan dari beberapa transmisi

sepanjang saluran tunggal.

Transmisi nirkabel menggunakan frekuensi radio atau sinyal inframerah untuk mengirim data tanpa

kabel.

Microwave sistem (terestrial dan satelit) mengirimkan frekuensi tinggi sinyal radio dan digunakan

untuk volume tinggi, jarak jauh, point-to-point komunikasi. Microwave mengikuti garis lurus, dan

transmisi stasiun atau satelit digunakan sebagai stasiun relay untuk sinyal jarak jauh.

Layanan dan Teknologi Jaringan Broadband


Frame relay adalah layanan jaringan bersama yang lebih murah dan lebih cepat daripada packet

switching karena tidak menggunakan rutin koreksi kesalahan

Asynchronous transfer mode (ATM) teknologi informasi ke dalam paket 53-byte "sel" yang dapat

mengirimkan data, video, dan audio melalui jaringan yang sama dan yang dapat melewatkan data antar

komputer dari vendor yang berbeda.

ISDN (Integrated Services Digital Network) adalah standar telepon tua untuk suara, video, gambar

transmisi, dan data melalui twisted-pair saluran telepon.

Digital subscriber line (DSL) teknologi juga menggunakan jalur tembaga telepon yang ada untuk

membawa suara, data, dan video, tetapi mereka memiliki kapasitas transmisi yang lebih tinggi dari

ISDN

Koneksi internet kabel beroperasi melalui jalur TV kabel untuk memberikan akses kecepatan tinggi ke

Internet atau intranet perusahaan

Garis T mahal, jalur data berkecepatan tinggi disewa oleh perusahaan-perusahaan besar dari penyedia

komunikasi, biasanya jarak jauh perusahaan telepon. A T1 line has 24 64-Kbps channels that can

support a total data transmission of 1.544 Mbps, and a T3 line can support up to 45 Mbps. Sebuah

garis T1 memiliki 24 saluran 64-Kbps yang dapat mendukung transmisi data total 1,544 Mbps, dan

garis T3 dapat mendukung hingga 45 Mbps.

Broadband kecepatan tinggi teknologi transmisi. Juga menunjuk media komunikasi tunggal yang dapat

mengirimkan beberapa saluran data secara bersamaan

INTERNET

Internet adalah implementasi terbesar dari klien / server komputasi dan internetworking, yang

menghubungkan ratusan ribu jaringan individu dan 1 miliar orang di seluruh dunia.

Individu terhubung ke Internet dalam dua cara: melalui penyedia layanan Internet lokal (ISP)dan

melalui perusahaan bisnis mereka.


Setiap komputer diberikan sebuah Internet Protocol unik (IP), yang saat ini empat senar nomor mulai

dari 0 sampai 255, seperti di alamat 207.46.250.119. Domain Name System (DNS) adalah suatu sistem

untuk mengubah alamat IP ke nama, seperti google.com. DNS memiliki struktur hirarkis yang

menentukan root domain, top-level domain, domain tingkat kedua, dan komputer host pada tingkat

ketiga.

Internet backbone terhubung ke jaringan regional, yang pada gilirannya menyediakan akses ke

penyedia layanan Internet, perusahaan besar, dan lembaga pemerintah. Network access points (NAPs)

and metropolitan area exchanges (MAEs) adalah hub di mana tulang punggung memotong jaringan

regional dan lokal dan di mana pemilik backbone terhubung dengan satu sama lain. Maes juga disebut

sebagai Internet Exchange Points

Kebijakan Internet dibentuk oleh beberapa organisasi dan badan-badan pemerintah, termasuk

Internet Architecture Board (IAB), Internet untuk Corporation Ditugaskan Nama dan Nomor

(ICANN), Jaringan Internet Information Center (InterNIC), Internet Engineering Task Force (IETF),

Internet Society (ISOC), dan World Wide Web Consortium (W3C). Badan-badan ini mempengaruhi

instansi pemerintah, pemilik jaringan utama dan ISP.

Setiap orang yang menggunakan Internet membayar beberapa biaya tersembunyi atau tidak-untuk

menjaga jaringan. Sebagai contoh, setiap organisasi dan perusahaan bisnis membayar untuk jaringan

sendiri dan layanan Internet lokal sendiri sambungan, bagian dari yang dibayarkan kepada pemilik

jarak jauh trunk line

Internet2 dan Next-Generation Internet (NGI) adalah konsorsium yang mewakili 200 universitas,

perusahaan swasta, dan instansi pemerintah di Amerika Serikat yang bekerja pada sebuah versi baru

yang kuat, tinggi-bandwidth Internet.

Layanan berbasis Internet

Interaktif layanan berbasis internet seperti:


Mashups: Software layanan yang memungkinkan pengguna dan pengembang sistem untuk

mencampur dan mencocokkan komponen konten atau software untuk membuat sesuatu yang sama

sekali baru

Blogs : informal belum terstruktur situs Web di mana individu berlangganan dapat mempublikasikan

cerita, opini, dan link ke situs Web lain yang menarik

RSS: RSS (Ringkasan Situs Kaya, atau Really Simple Syndication) teknologi menarik konten tertentu

dari situs Web dan feed secara otomatis ke komputer pengguna, di mana ia dapat disimpan untuk

kemudian melihat

Wiki: situs Web kolaboratif dimana pengunjung dapat menambah, menghapus, atau memodifikasi isi

pada situs ini, termasuk karya penulis sebelumnya

Selain e-mail, Internet berbasis alat yang bisnis saat ini digunakan untuk komunikasi dan koordinasi

meliputi:

Chatting: Chatting memungkinkan dua atau lebih orang di internet untuk terus hidup, percakapan

interaktif.

Instant messaging: Sebuah jenis layanan chat yang memungkinkan peserta untuk membuat mereka

sendiri saluran chat pribadi.

Usenet newsgroup: kelompok diskusi di seluruh dunia dipasang pada papan buletin elektronik internet

Groupware: Software produk yang digunakan oleh individu dan tim yang bekerja di lokasi yang

berbeda untuk menulis dan mengomentari proyek-proyek kelompok, berbagi ide dan dokumen,

melakukan pertemuan elektronik, pelacakan status tugas dan proyek, penjadwalan, dan mengirim e-

mail.

Konferensi elektronik: Web conferencing dan perangkat lunak kolaborasi memungkinkan peserta

untuk melihat dan memodifikasi dokumen dan slide, menulis atau digambar di papan tulis elektronik,

atau berbagi pemikiran dan komentar menggunakan chat atau konferensi suara.
Telepon internet: Voice over IP (VoIP) menggunakan teknologi IP untuk memberikan informasi suara

dalam bentuk digital menggunakan packet

REVOLUSI NIRKABEL

Perangkat nirkabel yang mendukung Revolusi komunikasi nirkabel atau mobile dan komputasi

meliputi:

Ponsel

Personal digital assistant (PDA): Kecil, komputer genggam yang menampilkan aplikasi seperti

penjadwal elektronik dan buku alamat

E-mail handheld: Jenis khusus genggam yang dioptimalkan untuk pesan teks nirkabel

Ponsel pintar: perangkat Hybrid menggabungkan fungsi PDA dengan sebuah ponsel digital

Layanan seluler digital menggunakan standar bersaing beberapa yang tidak kompatibel.

Global System for Mobile Communication (GSM) adalah standar yang digunakan di Eropa dan banyak

dari sisa dunia di luar Amerika Serikat. GSM kekuatan adalah dalam kemampuan roaming

internasional.

Code Division Multiple Access (CDMA) adalah standar paling banyak digunakan di Amerika

Serikat.CDMA lebih murah dan mendukung transmisi kualitas yang lebih tinggi.

Sebagian besar sistem selular digital saat ini dapat mengirimkan data pada tingkat berkisar 9,6-2. 384

Kbps dapat diterima untuk email tetapi tidak untuk men-download file besar atau halaman Web.

Pesan layanan singkat (SMS) adalah pesan teks layanan yang digunakan oleh beberapa sistem telepon

seluler digital untuk mengirim dan menerima pesan singkat alfanumerik.

Jaringan 2.5G menggunakan upgrade ke infrastruktur seluler yang ada dan tingkat fitur transmisi data

berkisar antara 30 sampai 144 Kbps.

Jaringan selular yang lebih kuat yang disebut generasi ketiga (3G) jaringan memiliki kecepatan

transmisi mulai dari 384 Kbps untuk pengguna ponsel di, katakanlah, mobil, untuk lebih dari 2 Mbps

untuk pengguna stasioner, cukup untuk download media yang kaya.


Ada juga beberapa standar dan teknologi telepon seluler yang mengatur bagaimana akses Internet dan

World Wide Web.

Wireless Application Protocol (WAP) adalah sistem protokol dan teknologi yang memungkinkan

ponsel dan perangkat nirkabel lain dengan layar tampilan kecil, rendah-bandwidth koneksi, dan

memori minimal untuk mengakses layanan Web.

Microbrowser adalah sebuah browser internet yang bekerja dengan kendala memori rendah dan

kebutuhan bandwidth rendah perangkat genggam nirkabel dan menggunakan WML (Wireless Markup

Language). Permintaan dibuat untuk gateway WAP yang diterjemahkan konten HTML ke WML untuk

klien WAP untuk menerimanya.

I-mode adalah layanan nirkabel yang ditawarkan oleh Jepang NTT DoCoMo jaringan ponsel yang

menggunakan HTML kompak bukan WML untuk memberikan konten.

Ada hirarki standar pelengkap untuk jaringan komputer nirkabel yang dirancang untuk

menghubungkan ke jaringan wilayah pribadi (PANS), LAN, MAN, dan WAN

Identifikasi frekuensi radio (RFID) sistem menyediakan sebuah teknologi yang kuat untuk melacak

pergerakan barang di seluruh rantai pasokan. Sistem RFID menggunakan tag dengan microchip kecil

tertanam berisi data tentang item dan lokasinya untuk mengirimkan sinyal radio melalui jarak pendek

untuk pembaca RFID khusus.

Sistem RFID beroperasi di sejumlah pita frekuensi berlisensi di seluruh dunia.

LSistem frekuensi rendah (30 kilohertz sampai 500 kilohertz) memiliki rentang membaca pendek (inci

sampai beberapa meter) dan biaya sistem yang lebih rendah.Frekuensi rendah sistem ini sering

digunakan dalam keamanan, pelacakan aset, atau aplikasi hewan identifikasi.

Frekuensi tinggi sistem RFID (850 MHz ke 950 MHz dan 2,4 GHz sampai 2,5 GHz) menawarkan

rentang membaca yang dapat melampaui 90 meter dan memiliki kecepatan membaca yang tinggi.

High-frequency RFID aplikasi termasuk kereta api pelacakan mobil atau pengumpulan tol otomatis

untuk jalan raya atau jembatan.


Dalam pengendalian persediaan dan manajemen rantai pasokan, sistem RFID menangkap dan

mengelola informasi lebih rinci tentang barang di gudang atau di produksi daripada sistem bar coding.

Jaringan sensor nirkabel (WSNs) adalah jaringan dari ratusan atau ribuan perangkat nirkabel saling

berhubungan, atau node, yang tertanam ke dalam lingkungan fisik untuk menyediakan pengukuran

banyak titik di ruang besar. Mereka didasarkan pada perangkat dengan built-dalam pengolahan,

penyimpanan, dan sensor frekuensi radio dan antena. Kedua perangkat tersebut terhubung ke jaringan

interkoneksi dimana data yang diarahkan mulus antara semua node dan diteruskan ke komputer untuk

analisis. Jaringan sensor nirkabel yang berharga dalam bidang-bidang seperti pemantauan perubahan

lingkungan, pemantauan kegiatan lalu lintas atau militer, melindungi properti, efisien operasi dan

mengelola mesin dan kendaraan, menetapkan batas-batas keamanan, pemantauan manajemen rantai

pasokan, atau mendeteksi kimia, biologi, atau bahan radiologi.

Dampak Teknologi dan Globalisasi dalam Bisnis :

Teknologi dan akses yang mudah serta murah untuk memasarkan suatu bisnis telah mengubah cara

manusia di berbagai negara dalam melakukan bisnis. Biaya untuk transaksi bisnis yang lebih murah,

peraturan pemerintah dalam bisnis global, dan peningkatan infrastruktur komunikasi antar berbagai

negara mendukung suatu praktik bisnis yang disebut globalisasi. Globalisasi ini ke depannya akan

semakin kompleks seiring dengan kebutuhan masyarakat yang semakin tinggi akan aplikasi yang

berspesifikasi tinggi. Hal ini berdampak pada bisnis secara luas. Beberapa dampak tersebut antara lain

· Pembelian produk dengan harga yang lebih murah

Globalisasi memungkinkan akses sumber daya baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam

dengan biaya yang lebih murah. Beberapa negara seperti Cina dan Thailand merupakan penghasil

berbagai produk sperti pakaian dan teknologi dengan harga pengiriman yang lebih murah. Hal ini dari

segi bisnis akan menguntungkan perusahaan di negara lain yang melakukan pemesanan produk
meskipun ada dampak yang kontroversial khususnya dalam hal biaya untuk sumber daya manusia dan

produksi barang di negara asal yang lebih murah.

· Dampak pada pengelolaan bisnis dan merek bisnis

Ketergantungan pada sumber daya secara global membuat pengelolaan bisnis lebih terfokus pada

faktor eksternal perusahaan seperti misalnya kejadian meledaknya perusahaan minyak di Dubai dapat

mempengaruhi bisnis global dikarenakan sumber daya tersebut digunakan di berbagai sektor industri.

Globalisasi juga meningkatkan kemudahan untuk melakukan investasi di berbagai negara, tetapi juga

dapat meningkatkan persaingan global berbagai merk bisnis yang dapat memungkinkan suatu

perusahaan berskala besar dapat mengalami kemunduran daya saing atau bahkan mengalami

kebangkrutan.

· Berkembangnya inovasi bisnis dari berbagai individu

Berbagai perusahaan berbasis layanan saat ini seperti Google, Facebook, dan Twitter berkembang dari

inovasi seseorang dalam menggunakan teknologi. Hal ini mendorong suatu kesempatan bagi setiap

orang untuk lebih mendengarkan kebutuhan masyarakat global dalam menyelesaikan berbagai

permasalahan.

· Mengurangi batasan budaya berbagai negara

Teknologi menciptakan suatu peluang untuk mendukung pembentukan budaya yang bersifat global.

Penggunaan internet misalnya telah membantu masyarakat di berbagai negara untuk mengekspresikan

pikiran dan juga meningkatkan pemahaman mengenai perbedaan budaya dunia. Hal ini semakin

memupuk toleransi antar berbagai orang sehingga berbagai individu dapat melakukan transaksi baik

personal maupun bisnis tanpa harus khawatir mengenai budaya yang berbeda-beda.

· Mempermudah kegiatan bisnis


Kecepatan dan kepercayaan transfer informasi menghilangkan batasan jarak untuk melakukan

pencarian kerja bagi suatu perusahaan. Outsourcing merupakan praktik untuk mempekerjakan pegawai

dari luar perusahaan yang menyediakan pekerjaan tersebut dan bahkan dari negara lain. Perusahaan

dapat menggunakan teknik ini untuk berbagai pekerjaan seperti pemograman komputer dan pelayanan

pelanggan dengan menggunakan telepon. Dilihat dari segi perspektif bisnis, hal ini selain akan

mempermudah proses bisnis juga akan mengurangi biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk

mencari pegawai yang berkompetensi tinggi.

Fenomena atau fakta yang terjadi :

1. Internet dan teknologi lainnya yang terhubung serta aplikasi-aplikasinya telah mengubah cara

operasi bisnis dan cara orang bekerja, sebaik bagaimana sistem informasi mendukung proses bisnis,

pengambilan keputusan, dan keuntungan kompetitif. Sehingga, saat ini banyak bisnis menggunakan

teknologi internet untuk penggunaan website yang memungkinkan mereka dapat menjalankan proses

bisnisnya dan membuat aplikasi e-bisnis yang inovatif (O’Brien dan Marakas 2009).

2. E-bisnis didefinisikan sebagai penggunaan teknologi internet untuk bekerja dan menguasai proses

bisnis, e-commerce, dan enterprise collaboration antara sebuah perusahaan dengan konsumennya,

suplier, dan stakeholder bisnis lainnya. Perusahaan-perusahaan bergantung pada aplikasi e-bisnis

untuk (1) memperbaharui proses bisnis internal, (2) implementasi sistem e-commercedengan

konsumen dan suplier mereka, dan (3) mempromosikan enterprise collaboration antara tim bisnis dan

tim kerja.

3. Enterprise collaboration system melibatkan penggunaan software untuk mendukung komunikasi,

koordinasi, dan kolaborasi antara anggota tim networkdan tim kerja. Sebuah bisnis mungkin

menggunakan intranet, internet, ekstranet, dan network lainnya untuk mengimplemtasikan beberapa

sistem. Sebagai contoh, karyawan dan konsultan eksternal mungkin berasal dari sebuah virtual team

yang mengunakan intranet perusahaan dan internet untuk e-mail, video conference, e-discussion
groups, dan halaman web dari work-in-progress information untuk menggabungkan dalam proyek

bisnis.

Faktor-faktor yang dijadikan ukuran keberhasilan penerapan suatu sistem menurut Laudon yaitu:

1. Sistem tersebut tingkat penggunaannya relatif tinggi yang diukur melalui polling terhadap

pengguna, pemanfaatan kuesioner, atau monitor parameter seperti volume transaksi on-line.

2. Kepuasan pengguna terhadap sistem yang diukur melalui kuesioner atau interview.

3. Sikap yang menguntungkan para pengguna terhadap sistem informasi dan

staff dari sistem informasi.

4. Tujuan yang dicapai.

5. Timbal balik keuangan untuk organisasi baik melalui pengurangan biaya atau peningkatan penjualan

dan profit

Pengaruh Teknologi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Dalam era ekonomi berbasis teknologi informasi, peranan teknologi komputer sangat menentukan.

Hal ini didukung dengan perkembangan pesat pada teknologi informasi dan komunikasi (Information

and Communication Technology). Salah satu fenomena yang menarik saat ini adalah E-commerce, di

mana transaksi di dunia maya (Cyber transaction) memiliki karakteristik super cepat dan mampu

menembus sekat-sekat yuridiksi suatu negara. Melalui teknologi Internet bayak perusahaan maupun

perorangan melakukan aktivitas bisnis (online marketing, distance selling dan E-commerce) dan

transaksi tanpa memerlukan physical appereance/contact antara penjual dan pembeli.

Kegiatan E-commerce menurut WTO mencakup bidang produksi, distribusi, pemasaran, penjualan

dan pengiriman barang dan jasa melalui cara elektronik. Menurut Organization for Economic

Cooperation and Development (OECD) E-commerce adalah transaksi berdasarkan proses dan

transmisi data secara elektronik. Alliance for Global Business, suatu asosiasi di bidang perdagangan
terkemuka mengartikan E-commerce sebagai seluruh transaksi nilai yang melibatkan transfer

informasi, produk, jasa atau pembayaran melalui jaringan elektronik sebagai media. Dari beberapa

pengertian di atas, E-commerce merupakan transaksi bisnis yang menggunakan media elektronik dari

mulai kegiatan periklanan, penginventarisasian, perancangan, pembuatan katalog, transaksi dan

pengiriman barang (Suherman, 2002). Di sini terlihat bahwa E-commerce merupakan alternatif

instrumen yang handal di era global, khususnya globalisasi ekonomi.

Fenomena pertumbuhan ekonomi yang distimulus oleh peran kemajuan teknologi ini, secara teoritik

digunakan sebagai dasar dalam membuat analisa terhadap pengaruh aktivitas E-commerce sebagai

akibat kemajuan pesat teknologi Informasi. Dalam konteks perkotaan, dengan menggunakan logika

analogi tentunya akan memberikan pengaruh terhadap aktifitas ekonomi fisik yang pada awalnya

menuntut perlunya kebutuhan fisik ruang maksimal menjadi sangat minim. Dalam skala yang lebih

luas tentunya akan berimplikasi pada perubahan kebutuhan ruang skala kawasan maupun kota (CBD).

Peran perkembangan teknologi Telekomunikasi, Internet dan Teknologi Nirkabel terhadap pertubuhan

sektor usaha/bisnis di Indonesia :

Sistem Informasi Manajemen (SIM) / Management Information system (MIS), merupakan sistem

informasi yang sudah banyak diterapkan pada perusahaan yang bergerak bidang perdagangan barang

dan jasa baik pada perusahaan besar, menengah, bahkan perusahaan kecil. SIM diterapkan pada semua

tingkat atau level manajemen yang ada yaitu manajemen tingkat atas(top management), manajemen

tingkat menengah (middle management), dan manajemen tingkat bawah (lower managementi).

Di perusahaan dagang seperti department store, telah dipergunakan mesin cash register (mesin

kasir) yang dilengkapi dengan kontrol komputer sehingga mesin tersebut dapat dikontrol oleh pihak

manajer hanya dari ruangan kerjanya secara cepat dan tepat, untuk scanning barcode kode barang

dagangan, menghitung rugi laba, inventori dan sebagainya. Pada perusahaan jasa seperti perbankan

komputer digunakan untuk menghitung bunga secara otomatis, transaksi on-line, ATM, dan
sebagainya. Komputer juga banyak digunakan untuk proses akuntansi, melakukan analisa keuangan,

neraca, rugi laba, dan sebagainya. Bahkan ada beberapa software yang secara khusus disediakan untuk

operasi akuntansi. Di bidang perhotelan komputer digunakan untuk menentukan jumlah dan jenis

kamar yang telah terisi dan masih kosong. Bahkan saat ini sudah masyarakat untuk penjualan

pertokoan kecil, Usaha Kecil dan Menengah (UKM), apotik dan bermacam-macam usaha kecil

lainnya.

Fenomena atau Fakta Yang Terjadi

Internet dan teknologi lainnya yang terhubung serta aplikasi-aplikasinya telah mengubah cara operasi

bisnis dan cara orang bekerja, sebaik bagaimana sistem informasi mendukung proses bisnis,

pengambilan keputusan, dan keuntungan kompetitif. Sehingga, saat ini banyak bisnis menggunakan

teknologi internet untuk penggunaan website yang memungkinkan mereka dapat menjalankan proses

bisnisnya dan membuat aplikasi e-bisnis yang inovatif (O’Brien dan Marakas 2009).

E-bisnis didefinisikan sebagai penggunaan teknologi internet untuk bekerja dan menguasai proses

bisnis, e-commerce, dan enterprise collaboration antara sebuah perusahaan dengan konsumennya,

suplier, dan stakeholder bisnis lainnya. Perusahaan-perusahaan bergantung pada aplikasi e-bisnis

untuk (1) memperbaharui proses bisnis internal, (2) implementasi sistem e-commercedengan

konsumen dan suplier mereka, dan (3) mempromosikan enterprise collaboration antara tim bisnis dan

tim kerja.

Enterprise collaboration system melibatkan penggunaan software untuk mendukung komunikasi,

koordinasi, dan kolaborasi antara anggota tim networkdan tim kerja. Sebuah bisnis mungkin

menggunakan intranet, internet, ekstranet, dan network lainnya untuk mengimplemtasikan beberapa

sistem. Sebagai contoh, karyawan dan konsultan eksternal mungkin berasal dari sebuah virtual team

yang mengunakan intranet perusahaan dan internet untuk e-mail, video conference, e-discussion

groups, dan halaman web dari work-in-progress information untuk menggabungkan dalam proyek

bisnis.
Faktor-faktor yang dijadikan ukuran keberhasilan penerapan suatu sistem menurut Laudon yaitu:

Sistem tersebut tingkat penggunaannya relatif tinggi yang diukur melalui polling terhadap pengguna,

pemanfaatan kuesioner, atau monitor parameter seperti volume transaksi online.

Kepuasan pengguna terhadap sistem yang diukur melalui kuesioner atau interview.

Sikap yang menguntungkan para pengguna terhadap sistem informasi dan staff dari sistem informasi.

Tujuan yang dicapai.

Timbal balik keuangan untuk organisasi baik melalui pengurangan biaya atau peningkatan penjualan

dan profit.

Kegagalan dari sistem informasi bukan hanya pada bagian-bagiannya saja, tetapi pada keseluruhan

sistem yang tidak dapat digunakan sebagaimana mestinya. Pengguna harus memahami sistem

informasi dan mengembangkan prosedur manual paralel untuk membuat sistem bekerja secara

sempurna. Terdapat faktor penyebab munculnya masalah pada sistem informasi, faktor tersebut dapat

bersifat teknis dan nonteknis. Faktor-faktor tersebut yaitu:

1. Desain

2. Data

3. Biaya

4. Operasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi kesukesan penerapan sistem informasi, antara lain adanya

dukungan dari manajemen eksekutif, keterlibatan end user(pemakai akhir), penggunaan kebutuhan

perusahaan yang jelas, perencanaan yang matang, dan harapan perusahaan yang nyata. Sementara

alasan kegagalan penerapan sistem informasi antara lain:

1. Kurangnya dukungan dari pihak eksekutif atau manajemen


Persetujuan dari semua level manajemen terhadap suatu proyek sistem informasi membuat proyek

tersebut akan dipersepsikan positif oleh pengguna dan staf pelayanan teknis informasi. Dukungan

tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk penghargaan terhadap waktu dan tenaga yang telah

dicurahkan pada proyek tersebut.

Keterlibatan dalam desain dan operasi sistem informasi mempunyai beberapa hasil yang positif.

Pertama, jika pengguna terlibat secara mendalam dalam desain sistem, ia akan memiliki kesempatan

untuk mengadopsi sistem menurut prioritas dan kebutuhan bisnis, dan lebih banyak kesempatan untuk

mengontrol hasil. Kedua, pengguna berkecenderungan untuk lebih bereaksi positif terhadap sistem

karena mereka merupakan partisipan aktif dalam proses perubahan itu sendiri.

Kesenjangan komunikasi antara pengguna dan perancang sistem informasi terjadi karena pengguna

dan spesialis sistem informasi cenderung memiliki perbedaan dalam latar belakang, kepentingan dan

prioritas. Inilah yang sering dikatakan sebagai kesenjangan komunikasi antara pengguna

dan desainer(user-designer communication gap).

2. Tidak Memiliki Perencanaan Memadai

Sistem informasi sebaiknya harus ditentukan maksud dan tujuannya. Setelah itu, menambahkan

komponen-komponen yang sesuai dengan tujuan utama dari sistem informasi tersebut. Perencanaan

sistem informasi sebaiknya sejalan dengan tujuan dan komponen-komponen yang telah ditentukan

sehingga tidak keluar dari jalur utama yang telah ditetapkan. Sistem informasi yang tidak sesuai

dengan kebutuhan akan menghambat tujuan dari perusahaan tersebut.

Pengembangan dan penerapan sistem informasi yang tidak didukung dengan perencanaan yang matang

tidak akan mampu menjembatani keinginan dan kepentingan berbagai pihak di perusahaan. Hal ini

dikarenakan sistem yang dijalankan tidak sesuai dengan arah dan tujuan perusahaan. Oleh karena itu,

perusahaan yang tidak memiliki kompetensi inti dalam bidang teknologi informasi sebaiknya menjadi

tidak memaksakan untuk menjadi leader dalam investasi teknologi informasi.


Sebagian besar penyedia jasa teknologi informasi kurang sensitif terhadap manajemen perusahaan,

tetapi hanya fokus pada tools yang akan dikembangkan. Kelemahan inilah yang mengharuskan

perusahaan untuk mengidentifikasi secara jelas kebutuhan dan spesifikasi sistem informasi yang akan

diterapkan berikut manfaatnya terhadap perusahaan. Kemauan perusahaan dalam merancang

penerapan sistem informasi berdasarkan sumberdaya yang dimiliki diyakini dapat meningkatkan

keunggulan kompetitif perusahaan.

3. Inkompetensi secara Teknologi

Kesuksesan pengembangan sistem informasi tidak hanya bergantung pada penggunaan alat atau

teknologinya saja, tetapi juga manusia sebagai perancang dan penggunanya. Sistem informasi yang

tidak disosialisasikan akan menyebabkan karyawan tidak dapat menggunakan sistem informasi

tersebut. Hal ini akan berdampak pada menurunnya kinerja perusahaan dan kegagalan sistem informasi

sehingga sistem informasi yang telah dirancang akan sia-sia serta menyebabkan kerugian materi yang

cukup besar. Selain itu, waktu sosialisasi yang singkat dapat menjadi kendala dalam hal penerapan

sistem informasi. Karyawan kurang mempelajari mengenai sistem informasi yang mereka gunakan

sehingga kemampuan mereka terbatas. Menurut Pambudi (2003) harus ada penyesuaian tertentu dalam

menerapkan sistem informasi. Penyesuaian terhadap strategi penerapan sistem yang baru harus

disosialisasikan dengan jelas kepada karyawan.

Sistem informasi harus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pengguna.

Kompleksitas sistem bukanlah merupakan jaminan perbaikan kinerja, bahkan menjadi kontraproduktif

jika tidak didukung oleh kesiapan sumberdaya manusia dalam tahapan implementasinya. Hal ini sering

terjadi terutama pada perusahaan yang pengetahuan teknologi informasinya rendah. Jika

pengembangan sistem informasi diserahkan pada sumberdaya yang kurang memiliki kompetensi

dibidangnya akan berakibat fatal bagi perusahaan ketika sistem tersebut telah diterapkan.

Pengembangan sistem informasi sebagai salah satu sarana pencapaian tujuan perusahaan, sehingga

keduanya harus relevan, serta perlu disiapkan dengan baik dan matang. Selain itu, perusahaan harus
memiliki harapan yang nyata, yaitu yang ingin dicapai dan berusaha dalam meraihnya, sehingga

efektivitas dari pengembangan atau penerapan sistem informasi dapat terjadi

4. Komunikasi Antara Pengguna dengan Perancang Sistem Informasi

Hubungan antara konsultan dengan klien secara tradisional merupakan bidang masalah dalam upaya

sistem informasi. Pengguna dan specialist sistem informasi cenderung mempunyai perbedaan dalam

latar belakang, kepentingan dan prioritas. Inilah yang sering dikatakan sebagai kesenjangan

komunikasi antara pengguna dan desainer. Perbedaan ini akan menyebabkan adanya perbedaan

loyalitas organisasi, pendekatan dalam pemecahan masalah, dan referensi.

5. Tingkat Kompleksitas dan Resiko

Terdapat kecenderungan gagal pada Beberapa proyek pengembangan sistem karena sistem-sistem

tersebut mengandung tingkat resiko yang tinggi dibandingkan yang lain. Para peneliti telah

mengidentifikasikan tiga faktor kunci yang memengaruuhi tingkat resiko proyek.

Sistem pengembangan proyek tanpa manajemen yang tepat besar kemungkinan akan membawa

konsekuensi kerugian sebagai berikut:

1. Biaya yang berlebih sehingga melampaui anggaran.

2. Melampaui waktu yang telah diperkirakan.

3. Kelemahan teknis yang berakibat pada kinerja yang berada dibawah tingkat dari yang diperkirakan.

4. Gagal dalam memperoleh manfaat yang diperkirakan.

Peran Manajer

Teori Manajer dalam Manajemen

Ada 3 teori dasar dalam manajemen, pertama adalah model tradisonal, kedua adalah human relations,

dan ketiga adalah human resources (Milles).

1. Model Tradisional

Dalam pendekatan ini manajer menggunakan pola motivasi tradisional. Manajer berasumsi bahwa

pekerjaan itu tidak menyenangkan bagi manusia, upah lebih penting dari kerja itu sendiri, dan hanya
sedikit sekali orang yang memiliki pengendalian dan pengarahan diri. Oleh karena itu, maka jalan

keluar yang dilakukan manajer adalah melakukan supervise yang ketat merumuskan berbagai cara dan

prosedur kerja sesederhana mungkin, dan memaksa apa yang diinstruksikan kepada bawahan. Dengan

demikian diharapkan bawahan akan patuh dan menghasilkan apa yang telah ditetapkan.

2. Model Human Relations

Dalam pendekatan ini manajer menggunakan pola human relations, manajer berasumsi bahwa

bawahannya ingin merasa berguna dan penting, ingin dikenal sebagai seorang individu yang berarti

dan keinginan tersebut mungkin lebih peting daripada uang. Oleh karena itu, maka tindakan yang

dilakukan para manajer dalam melakukan tugasnya adalah memuji individu dan bawahannya agar

mereka merasa penting/ berguna, selalu mendengar keluhan dan saran bawahannya, melakukan

pengendalian dan pengarahan diri dalam hal-hal rutin. Dengan demikian diharapkan agar bawahan

menjadi lebih dimanusiakan (dihargai dan senang) dan termotivasi serta bersedia bekerjasama atas

dasar kesadaran diri (secara sukarela). (Keban)

3. Model Human Resources

Dalam pendekatan ini, seorang manajer menggunakan pola human resource. Manajer berasumsi

bahwa orang bisa saja tertarik terhadap pekerjaan yang menantang (tidak selalu uang), memiliki

kreativitas dan inisiatif serta tanggungjawab yang tinggi untuk mengendalikan dan mengarahkan

dirinya. Oleh karenanya, maka yang dilakukan oleh manajer adalah memanfaatkan kemampuan

sumberdaya manusia yang ada pada bawahannya, memberikan peluang agar mereka dapat berkreasi

dan berinisiatif, serta memberikan dorongan agar mereka dapat berpartisipasi secara aktif. Oleh karena

itu, diharapkan terjadinya tanggungjawab yang lebih tinggi dikalangan bawahannya, sekaligus terjadi

perbaikan efisiensi dan peningkatan kepuasan kerja.

Dari ketiga pendekatan tersebut, dapat dilihat variasi pola kepemimpinan seorang manajer dalam

suatu organisasi, termasuk manajer public. Pola yang dipilih tentu saja tergantung dari asumsi dasar

yang dianut oleh seorang manager tentang hakekat manusia dalam organisasi, teknologi yang dimiliki,
serta lingkungan dan situasi yang sedang dihadapi. Disamping itu, model sangat mempengaruhi bentuk

struktur organisasi.

Menurut Richard M. Steers dan Lyman W. Porter dalam buku Manajemen edisi 2 (Handoko) bahwa

ada beberapa pola-pola umum pendekatan manajerial terhadap organisasi bahwa model tradisional

mengisyaratkan bahwa manajer menentukan bagaimana pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan

dan digunakannya sistem pengupahan intensif untuk memotivasi para pekerja.

Sedangkan untuk model hubungan manusiawi, menurut Elton Mayo dan para peneliti (Handoko)

menemukan bahwa kontak-kontak social karyawan pada pekerjaannya adalah juga penting dan bahwa

kebosanan dan tugas-tugas yang bersifat pengulangan adalah faktor-faktor pengulang motivasi.

Selanjutnya mengenai model Sumber daya Manusia, menurut Argyris dan Likert, bahwa para

karyawan dimotivasi oleh banyak faktor—tidak hanya uang atau keinginan untuk mencapai kepuasan,

tetapi juga kebutuhan untuk berprestasi dan memperoleh pekerjaan yang berarti.

Menurut Malayu S. Hasibuan, Manajer adalah sumberdaya pokok serta titik sentral setiap aktivitas

yang terjadi dalam suatu perusahaan. Manajer harus mengutamakan tugas, tanggungjawab, dan

membina hubungan yang harmonis baik dengan atasan maupun dengan bawahan. Adapun tugas-tugas

manajer adalah:

1. Managerial cycle atau siklus pengambilan keputusan, membuat rencana, menyusun organisasi,

pengarahan organisasi, pengendalian, penilaian dan pelaporan.

2. Memotivasi, artinya seorang manajer harus dapat mendorong para bawahannyauntuk bekerja giat

dan membina para bawahan dengan baik dan harmonis.

3. Manajer harus berusaha memenuhi kebutuhan para bawahannya.

4. Manajer harus dapat menciptakan kondisi yang akan membantu bawahannya mendapatkan

kepuasan dalam pekerjaanya.

5. Manajer harus berusaha agar para bawahannya bersedia memikul tanggung jawab.

6. Manajer harusmembina bawahannya agar dapat bekerja secara efektif dan efisien.
Daftar Pustaka

Putra, Yananto Mihadi. (2018). Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen: Implementasi

Sistem Informasi. FEB - Universitas Mercu Buana: Jakarta.

Mcleod, Raymond; Schell, George. 2011. Sistem Informasi Manajemen. Penerbit: Salemba

Empat. Jakarta.

Simarmata, Janner. 2008. Pengenalan Teknologi Komputer dan Informasi. Yogyakarta:

Penerbit Andi. http://www.aingindra.com/perkembangan-teknologi-informasi.html

Anda mungkin juga menyukai