Anda di halaman 1dari 25

TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

OLEH

MIFTAH SAFIRA ALVI PANE

Dosen: Bapak Yananto Mihadi Putra, S.E., M.Si

Pengantar Sistem Informasi Manajemen

2018
1. Definisi Sistem

A. System
System adalah hubungan satu unit dengan unit lainnya yang saling berhubugan satu sama
lainnya dan tidak dapat dipisahkan serta menuju suatu kesatuan dalam rangka mencapai
tujuan yang telah ditetapkan tersebut. System sebagai suatu gugus komponen yang
dirancang menyelaraskan suatu tujuan tertentu sesuai dengan rencana yang telah
ditetepakan. Suatu system merupakan totalitas yang kompleks dan terorganisasi, suatu
perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang membuat suatu totalitas yang kompleks dan
terorganisasi secara utuh. Istilah system sebenarnya mencakup suatu spectrum yang sangat
luas dari suatu paham.

System dapat berupa system abstrak maupun system fisik. System abstrak adalah suatu
susunan teratur atau suatu gagasan atau konsep yang saling tergantung satu sama lainnya,
sdangkan system fisik adalah susunan teratur dari unsur-unsur yang berkesinambungan.

Contoh, sebuah system akuntansi yang terdiri dari: catatan aturan, prosedur, peralatan, dan
pegawai/staf yang bertugas menata data, menghitung pendapatan, menyiapkan laporan
keuangan.

Sistem sebagai kumpulan/group dari bagian/komponen apapun baik phisik ataupun non
phisik yangsaling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk
mencapai satu tujuan tertentu.

Gambar 1 Ciri-ciri Sistem


B. Tujuan Sistem
Tujuan Sistem merupakan target atau sasaran akhir yang ingin dicapai oleh suatu
system supaya target tersebut bisa tercapai, maka target atau sasaran tersebut harus
diketahui terlebih dahulu ciri-ciri atau kriterianya. Upaya mencapai suatu sasaran
tanpa mengetahui ciri-ciri atau kriteria dari sasaran tersebut kemungkinan besar sasaran
tersebut tidak akan pernah tercapai. Ciri-ciri atau kriteria dapat juga digunakan sebagai
tolak ukur dalam menilai keberhasilan suatu sistem dan dasar bagi dilakukannya suatu
pengendalian.

C. Batas Sistem
Batas sistem merupakan garis abstraksi yang memisahkan antara sistem dan
lingkungannya. Batas sistem ini bagi ummat manusia sangat relatif dan tergantung
kepada tingkat pengetahuan dan situasi kondisi yang dirasakan oleh orang yang melihat
sistem tersebut. Batas yang mampu dibayangkan oleh seseorang akan sangat berbeda
dengan batas sistem yang sebenarnya dalam dunia nyata. Karena itu batas sistem
ini akan memberikan konsekuensi yang kurang baik seandainya dipaksakan untuk
sama bagi setiap orang sebab selain akan menghambat evolusi dari sistem tersebut.

D. Sub-Sistem
Sub-sistem merupakan komponen atau bagian dari suatu sistem, subsistem ini bisa phisik
ataupun abstrak. Suatu sub sistem akan memiliki subsistem yang lebih kecil dan
seterusnya. Istilah yang menggambarkan bagian dari suatu sistem tidak selalu harus
subsistem. Istilah lain mungkin komponen, elemen, atau unsur.

E. Hubungan system
Dalam kebanyakan hal, hubungan sistem ini sangat menentukan terhadap keberhasilan
suatu sistem karena dalam suatu sistem katakanlah sistem perusahaan bagaimana
tujuan sistem dapat diapai kalau bagian-bagian sistem yang ada didalamnya tidak
bisa berhubungan baik atau bekerja sama. Jadi Hubungan sistem adalah hubungan yang
terjadi antara subsistem dengan subsistem lainnya yang setingkat atau antara subsistem
dengan sistem yang lebih besar.

F. Input-proses-output
Sub-sistem sebagai salah satu ciri sistem merupakan komponen/bagian/elemen dari sebuah
sistem dimana sistem tersebut berada. Ciri lain kita melihat subsistem atau komponen
sistem ini dari sudut fungsinya. Maka dilihat dari sudut fungsi dasarnya ada tiga macam
komponen suatu sistem, yakni: Input, Proses dan Output. Input merupakan segala sesuatu
yang masuk kedalam suatu sistem. Input ini bisa bervariasi, bisa berupa; energi manusia,
data, modal, bahan baku, layanan atau lainnya.

Input ini merupakan pemicu bagi system untuk melakukan proses yang diperlukan. Input
dapat diklasifikasikan kedalam tiga kategori, yaitu: Serial Input, Probable Input, dan
Feedback Input. Serial input merupakan input yang diperoleh sebagai hasil atau output
sistem sebelumnya, seperti yang digambarkan dibawah ini:

Gambar 2 Serial atau In-line Input

Probable input merupakan potensial input yang dapat digunakan oleh suatu sistem. Suatu
sistem harus dapat menentukan input mana yang sesuai untuk menghasilkan output yang
diharapkan.
Gambar 3 Probable Input

Feedback input merupakan input jenis ketiga, input ini merupakan bagian output dari
sistem yang sama dan digunakan sebagai kontrol. Feedback input ini dikelompokkan lagi
menjadi dua kelompok, yang pertama dikatakan negatif feedback input.

Perbedaan dari keduanya adalah kalau Negatif feedback input digunakan sebagai alat
kontrol untuk memperkecil. Misalnya output menunjukkan biaya operasi terlalu besar
maka informasi terlalu besarnya biaya operasi ini akan menjadi input bagi sistem yang
sama sehingga sistem yang sama akan memperkecil biaya operasi tersebut.

Positif feedback input digunakan sebagai alat control untuk meningkatkan, misalnya
penjualan tahun ini dinilai terlalu kecil, maka nilai penjualan yang terlalu kecil ini akan
digunakan sebagai input bagi system yang sama sehingga sistem yang sama akan
meningkatkan nilai penjualan.

Proses merupakan perubahan dari input menjadi Output. Proses ini mungkin dilakukan oleh
mesin, orang, atau komputer. Output seperti halnya input mungkin berbentuk produk,
servis, informasi dalam bentuk print out komputer atau energi seperti output dari dinamo.

Output merupakan hasil dari suatu proses yang merupakan tujuan dari keberadaan system.
Semua proses yang dilakukan oleh suatu system bisa menghasilkan lebih dari satu output.
Output-output ini dapat diklasifikasikan menjadi tiga macam output seperti:

 Output yang langsung dijual ke konsumen


 Output yang dikonsumsi oleh system yang sama dalam suatu siklus produksi
selanjutnya
 Output yang merupakan bagian dari output secara keseluruhan yang dikonsumsi oleh
sistem yang lain atau oleh sistem yang bersangkutan

G. Lingkungan Sistem
Lingkungan sistem merupakan pihak-pihak diluar sistem yang mempengaruhi
sistem, lingkungan system terdiri dari dua macam, lingkungan eksternal yang merupakan
lingkungan yang berada diluar sistem, dan lingkungan internal yakni lingkungan yang
berada didalam suatu sistem. Sebagai catatan penting yang perlu diketahui adalah bahwa
kejadian-kejadian diluar organisasi perusahaan dapat mempengaruhi komponen apapun
dalam suatu sistem, tapi system hanya memiliki sedikit kemampuan untuk mempengaruhi
lingkungan organisasi.

2. Sistem Informasi Manajemen

A. Pengertian system informasi manajemen menurut para ahli adalah:


 Abdul Kadir: Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah system informasi yang
digunakan untuk menyajikan informasi yang digunakan untuk mendukung operasi,
manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah operasi. Biasanya SIM
menghasilkan informasi untuk memantau kerja, memelihara koordinasi, dan
menyediakan informasi untuk operasi organisasi. Umumnya SIM mengambil data
dari system pemrosesan transaksi.

 Azhar Susanto: system informasi management merupakan system informasi yang


kompleks. Untuk menjelaskan konsep system informasi manajemen secara
menyeluruh karena kompleksnya, maka akan sulit kalua tidak dipecahkan kedalam
sub-sub sisteminformasi berdasarkan fungsi organisasi dan menyajikan dalam
bentuk model-model dari sub-subsistem informasi tersebut. Model ini akan
menyederhanakan permasalahan dari system informasi manajemen yang
sesungguhnya sehingga bisa dituangkan dalam selembar kertas. Penjelasan
mengenai model-model dilengkapi dengan contoh model data flowchart dan
tampilan model softwarenya.

 Gordon B. Davis: system informasi manajemen adalah system manusia atau mesin
yang menyediakan informasi untuk mendukung fungsi operasi manajemen dan
pengambilan keputusan dari suatu organisasi.

 Mc. Leod system informasi manajemen adalah sekumpulan system informasi yang
saling berinteraksi, yang memberikan informasi, baik untuk kepentingan operasi
atau kegiatan manajerial, yang terpenting dari aspek tersebut adalah keseluruhan.
Karena SIM akan melintasi seluruh system penyedia informasi di berbagai lapis
organisasi, oleh sebab itu ditekankan bahwa SIM adalah kumpulan system
informasi dan bukan system keseluruhan.

Dengan kata lain, SIM adalah sebagai suatu system berbasis computer yang
menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang sama. Para
pemakai biasanya membentuk suatu entitas organisasi formal, perusahaan, atau
subunit dibawahnya. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu system
utamanya mengenai apa yang terjadi di masa lalu, apa yang terjadi sekarang dan
apa yang mungkin terjadi dimasa yang akan datang. Informasi tersebut tersedia
dalam bentuk periodic, laporan khusus, dan output dari model matematika. Output
informasi digunakan oleh manajer maupun non-manajer dalam perusahaan saat
mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah.

B. Pengertian Sistem Informasi Manajemen (SIM)

System Informasi manajemen (SIM) sebagai suatu system berbasis computer yang
membuat informasi tersedia bagi para pengguna yang memiliki kebutuhan serupa.
Para pengguna SIM biasanya terdiri dari atas entitas-entitas organissi formal,
perusahaan, atau sub unit anak perusahaan. Informasi yang diberikan SIM
menjelaskan perusahaan atau salah satu system utamanyadilihat dari apa yang telah
terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi, dan apa yang kemungkinan terjadi
dimasa depan. SIM akan menghasilkan informasi ini melalui penggunaan dua jenis
peranti lunak:

 Peranti lunak pembuat laporan (report writing software)


Yang menghasilkan laporan berkala maupun laporan khusus. Laporan berkala
dikodekan dalam suatu bahasa program dan disiapkan sesuai jadwal tertentu.
Laporan khusus, yang sering disebut laporan ad hoc, dibuat sebagai tanggapan
atas kebutuhan informasi yang diantisipasi sebelumnya. System manajemen basis
data dewasa ini memiliki fitur fitur yang dapat dengan cepat membuat laporan
sebagai respon atas permintaan akan data dan informasi tersebut.
 Model matematis
Yang menghasilkan informasi sebagai hasil dari suatu simulasi atas operasi
perusahaan. Model-model matematis yang menggambarkan operasi perusahaan
dapat ditulis dengan semua jenis bahasa pemograman. Akan tetapi bahasa-bahasa
pemodelan khusus dapat menjadikan tugas in menjadi lebih mudah dan lebih cepat
untuk dilakukan

Output yang dihasilkan akan digunakan oleh pihak-pihak yang akan


memecahkanmasalah (baik manager maupun kalangan professional) dalam
pengambilan keputusan guna memecahkan masalah perusahaan.

Dapat kita lihat pada Gambar model SIM pada gambar dibawah ini. Basis data (data
base) tersebut memuat data yang diberikan oleh system pemrosesan transaksi.
Selain itu, baik data maupun informasi dimasukan dari lingkungan. Lingkungan
menjadi telibat ketika perusahaan berinteraksi dengna organisasi lain, seperti
pemasok, untuk membentuk suati system informasi antarorganisasi (IOS). Dalam
kasusu seperti ini, SIM akan memasok informasi ke anggota-anggota IOS yang lain
sekaligus juga kepada pengguna perusahaan.
Gambar 4 Model SIM

C. Sistem Kantor Virtual (virtual office system)


Pada tahun 1964, teknologi computer telah ditetapkan pada tugas-tugas kantor
ketika IBM memperkelnalkan sebuan mesin tik elektronik yang memiliki
kemampuan mengenali pita magnetik dan mengeluarkan kembali materi tersebut
bila mana dibutuhkan, aplikasi ini disebut pengolahan kata.

Ini adalah awal dari otomatisasi kantor, yakni berupa penggunaan elektronik untuk
memfasilitasi kantor. Aplikasi-aplikasi tambahan lainnya meliputi surat elektronik,
surat suara, kalender elektronik, konferensi audio, dll. Dewasa ini, aplikasi tersebut
memiliki porsi besar dalam penggunaan computer oleh perusahaan sebagai suatu
sarana komunikasi.

Sistem-sistem ini awalnya sederhana dan bersifat administrative. Namun kini


mereka biasanya disebut sebagi suatu system produktivitas pribadi. Dewasa ini
manajer melakukan teknologi untuk melakukan pengolaan sendiri sendiri atas
sebagian tugas administrative yang tadinya membatu manajer di tahun 1960-an.
Sebagai contoh manajer menggunakan system produktivitas pribadi untuk
menyimpan kalemder dan buku alamat yang berisi alamat-alamat, nomor telfon
kolega, dan surat menyurat dalam telepon yang disebut Personal digital assistant
(PDA). Dewasa ini akbiat teknologi para manajer dapat berkomunikasi lebih cepat,
efektif dan efisien tanpa hambatan guna mempermudah dalam melaksanakan
tugasnya.

D. Sistem pendukung pengambilan keputusan (decision support system)

Gambar 5 Model DSS

Pada tahun 1971 isitilah sistem pendukung pengambilan keputusan dicetuskan oleh
G.Anthony Gorry mereka yakin bahwa suatu system seharusnya dibuat untuk
pemecahan masalah dan masalah tertentu. Suatu system pendukung pengambilan
keputusan atau DSS adalah suatu system yang menbatu manajer atau sekelompok
kecil manajer untuk memecahkan satu masalah.
Salah satu contoh DSS yang dirancang untuk membatu seorang manajer penjualan
menentukan tingkat komisi terbaik bagi para tenaga penjualnya. DSS mengambil
pendekatan jarak jauh dalam memecahkan masalahnya, berbeda dengan SIM yang
menganbil pendekatan jarak dekat dengan memberikan informasi bagi sekelompok
besar pencari pemecahan masalah dalam memecahkan rentang masalah yang luas.
Gambar 5 merupakan suatu model DSS pada bagian atas diagram adlah tiga sumber
informasi yang diberikan kepada para pengguna basis data relasional (relational
database), basis pengetahuan (knowledge database), dan basis data
multidimentional (multidimentional data base).

Output DSS awalnya dihasilkan dari suatu basis data relational dan mencakup
laporan berkala dan khusus serta output dari model-model matematis. Berikutnya,
ditambahkan kemampuan dukungan keputusan kelompok melalui peranti lunak
yang berorientasi pada kelompok yang disebut Groupware. Groupware
memungkinkan DSS bertindak sebagai suatu system pendukung pengambilan
keputusan kelompok.

Tambahan terakhir dari dss meliputi kecerdasan buatan dan pemrosesan analitis
secara online. Kecerdasan buatan (AI) adalah ilmu yang memberikan kemampuan
bagi computer untuk menunjukan perilaku yang sama dengan seorang manusia.
Pemrosesan analitis secara online meliputi penyimpana data dalam bentuk
multidimensional guna memfasilitasi penyajian dari jumlah data yang hamper tidak
terhingga jumlahnya.

E. Sistem Perencanaan Sumber Daya Perusahaan


Sistem Perencanaan Sumber Daya Perusahaan merupakan system berbasis
computer yang memungkinkan manajemen seluruh sumber daya perusahaan dalam
basis keseluruhuan organisasi.
F. Peranan Informasi Dalam Pemecahan Malahan Manajemen Entitas
Gambar 6 Peran Manajerial menurut Mintzberg

3. Pengertian Sistem dan Subsistem

A. Sistem
Sebuah sistem adalah suatu susunan dari bagian-bagian yg teratur yg saling
berkaitan yg beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau tujuan yang
telah ditetapkan sebelumnya. Misalnya apabila satu unit didalam suatu perusahaan
mengalami gangguan, maka unit yang lainnya pun akan terganggu dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.

Suatu sistem merupakan totalitas yang kompleks dan terorganisasi serta utuh. Suatu
sistem sebenarnya mencakup suatu spectrum yang sangat luas dari suatu paham.
Sistem dapat berupa abstrak dan fisik. Sistem abstrak adalah suatu susunan atas
suatu gagasan yang saling bergantung satu dengan yang lainnya. Sedangkan sistem
fisik adalah susunan teratur dari unsur-unsur yang saling berkesinambungan.

Suatu sistem terdiri atas unsur-unsur yang saling berhubungan dan beroperasi
secara bersama utuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Jadi jelas bahwa sistem
bukan merupakan suatu unsur yang tersusun secara tidak beraturan melainkan suatu
unsur-unsur yang saling berhubungan dan bekerjasama untuk mencapai suatu
tujuan.
 Jenis-jenis Sistem, yakni:
Sistem Determinatik dan Sistem Probabilistik, yakni:
i. Sebuah sistem deterministik beroperasi dengan cara yang dapat diramalkan
secara tepat. Interaksi antar bagian diketahui dengan pasti. Contoh program
komputer. Sistem probabilistik adalah sesuatu yg mungkin, tetapi selalu ada
sedikit kesalahan atas ramalan terhadap jalannya sistem. Contoh stock
barang.
ii. Sistem tertutup dan system terbuka
Sistem tertutup dalam fisika didefinisikan sebagai sebuah sistem yg mandiri
(selfcontained). Sistem ini tidak bertukar materi, informasi, atau energi
dengan lingkungannya. Contoh reaksi kimia dalam sebuah tabung.
Sistem terbuka mengadakan pertukaran informasi, materi atau energi
dengan lingkungannya, sistem penawaran.
iii. Sistem manusia atau mesin
Sebuah sistem yang baik biasanya memiliki sifat deterministik yg relatif
tertutup. Sehingga sistem dapat diduga yang selalu berjalan tepat seperti
seharusnya. Dalam sistem informasi, unsur mesin seperti komputer dan
program komputer relatif tertutup dan deterministik. Sedang unsur manusia
adalah sistem terbuka dan probabilistik.

B. Subsistem
Subsistem adalah system di dalam suatu system yang berarti bahwa system berada
pada lebih jauh dari suatu tingkat. Cotohnya adalah sebuah Bank yang memiliki
kantor cabang di berbagai kota dimana memiliki subsistem yang sama yakni seperni
bagian keuangan, frontliner, teller, dll.
Gambar 7 Subsistem

1 Pengunsuran
Konsep sebuah sistem menuntut perancangnya untuk mempertimbangkan sistem
sebagai suatu keseluruhan. Tetapi sistem mungkin terlalu besar, oleh karena itu
diuraikan menjadi subsistem. Boundary dan interface (penghubung) ditelaah secara
cermat untuk menjamin bahwa hubungan antar subsistem didefinisikan secara jelas.
Proses pengunsuran membagi sistem menjadi subsistem yg lebih kecil sehingga
mencapai ukuran yg dapat ditangani.
2 Penyederhanaan atau Simplikasi
Setiap sistem atau subsistem memiliki masukan, keluaran, dan interface dengan
subsistem-subsistem lainnya, sehingga akan menyebabkan banyak interface yg harus
didefinisikan.
3 Decoupling (pemisahan)
Dua subsistem yg berhubungan sangat erat membutuhkan koordinasi yg ketat. Contoh,
seandainya bahan baku langsung diproduksi pada saat ia tiba di pabrik, maka dikatakan
sistem bahan baku digandeng erat dg sistem produksi. Pengaturan waktunya harus tepat
untuk menghindari penundaan dalam produksi atau terlalu cepat kedatangan sehingga
tidak ada tempat untuk penyimpanan. Proses produksi dapat mengalami penundaan tak
terduga atau tak terencana. Pemecahannya adalah dengan memisahkan atau
mengendorkan hubungan tersebut sehingga kedua sistem tersebut dapat beroperasi
sejenak secara bebas.
4 Pengendalian dalam Sistem
Umpan balik yg bertujuan melunakkan dan mengurangi penyimpangan terhadap standar
disebut umpan balik negatif (negative feedback). Sedangkan umpan balik positif
(positive feedback) menambah kekuatatn arah gerak sistem. Jadi umpan balik positif
menyebabkan sistem mengulangi atau memperbesar penyesuaian atau kegiatan.

4. Data dan Informasi


Data adalah fakta atau apapun yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan
informasi. Data bisa berupa bahan untuk diskusi, pengambilan keputusan, perhitungan
atau pengukuran. Saat ini data tidak harus berupe pengumpulan huruf-huruf dalam bentuk
kata atau kalimat tapi bisa juga dalam bentuk suara, gambar diam dan bergerak dalam
dua dimensi atau tiga dimensi.
Informasi merupakan hasil dan pengolahan data, akan tetapi tidak semua hasil dari
pengolahan data tersebut bisa dijadikan informasi. Terdapat tiga hal harus diperhatikan
menyangkut informasi tersebut, yakni:
1 Informasi merupakan hasil pengolahan data
2 Memberikan makna atau arti
3 Berguna atau bermanfaat

Hubungan data dan informasi

Dalam pengembangan system informasi orang yang terjebak dalam situasi dimana mereka
mengumpulkan data terlebih dahulu tanpa tahu informasi apa yang diperlukan. Dalam
menghasilkan informasi kita terlebih dahulu harus mengetahui bagaimana mengolah suatu
data menjadi informasi, setelah itu kita harus tau informasi apa saja yang diperlukan.
Informasi dan Proses Pengambilan Keputusan

Gambar 8 Model Simon

Simon dianggap sebagai pioneer dalam mengembangkan model pengambilan keputusan manusia
yang dilakukan pada tahun 1960 dan bersama sama dengan A.Newell keduanya pada tahun 1972
mengembangkan model dasar pengambilan keputusan manusia yang terdiri dari tiga tahap, yakni:

1 Kecerdasan (Intelligence)
2 Perancangan (Design)
3 Pemilihan (Choice)
 Banyak Pilihan (multi Preference)
 Ketidakpastian (Uncertainty)
 Konflik Kepentingan (Conflicting Interest)
 Pengendalian (Control)
 Tim Pembuat Keputusan
4 Pelaksanaan Tindakan (Implementation)

Model Simon selain dapat digunakan untuk menggambarkan keputusan jangka pendek dan
cepat, seperti memilih perjalanan saat bekerja, juga dapat digunakan dalam menyusun strategi
keputusan jangka panjang seperti pengembangan produk baru.
Informasi dan Tahap Pengambilan Keputusan

Informasi dalam tahap kecerdasan – tahap kecerdasan berfungsi mendapatkan pengetahuan


tentang apa yang terjadi didalam dan diluar perusahaan.

Informasi dalam tahap perencanaan – pada tahap ini diasumsikan bahwa semua data yang
relevan dan dapat diakses tersedia untuk dianalisis.

Informasi pada tahap pemilihan – ada tiga tipe informasi yang harus disajikan, yaitu:

- Berbagai pemecahan masalah yang disarankan


- Berbagai scenario dan hasil yang diperoleh sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan
- Informasi timbal balik untuk memonitor implementasi dari keputusan yang diambil

Informasi dan Tingkatan Manajemen

Informasi yang diterima oleh seorang manajer suatu perusahaan harus relevan dengan apa yang
dilakukannya. Jadi relevan sangat subjektif dan relatif. Artinya infomasi dikatakan relevan
kalua informasi yang diterima sesuai dengan yang dibutuhkan, sedangkan kita tau bahwa
kebutuhan informasi katakanlah bagi suatu perusahaan sangat beragam.

Gambar 9 Informasi dan Jenjang Manajerial


5. Studi Kasus Penerapan Sistem Informasi Manajemen
Penerapan Sistem Informasi Manajemen.

A. Contoh penerapan SIM dalam perusahaan, yakni:

1. Sistem Informasi Keuangan, dimana sistem ini dirancang untuk menyediakan informasi yang
berhubungan dengan arus uang ke para pemakai (user) di perusahaan atau organisasi.

a) Subsistem input keuangan terdiri dari: Subsistem Audit Intern dan Subsistem Intelijen
Keuangan

b) Subsistem Output Keuangan terdiri dari: Subsistem peramalan, subsistem manajemen dana,
dan Subsistem pengendalian.

2. Sistem Informasi Manufaktur, dimana sistem ini terdiri dari subsistem informasi akuntansi,
subsistem informasi produksi, dan subsistem intelijen manufaktur. Output yang dihasilkan oleh
sistem ini dalam hal produksi berupa subsistem produksi, subsistem persediaan, subsistem
kualitas, subsistem biaya.

3. Sistem Informasi Sumber Daya Manusia, dimana sistem meberikan informasi kepada bagian
SDM perusahaan.

a) Subsistem input sistem informasi SDM, yakni: Supplier/pemasok, komunitas masyarakat


keuangan, serikat pekerja, dan pemerintah.

b) Subsistem output sistem informasi SDM, yakni: Subsistem perencanaan tenaga kerja,
subsistem penerimaan pegawai, subsistem kompensasi, subsistem benefit, subsistem laporan
keuangan.

B. Studi Kasus

PERUSAHAAN TAKSI “BLUE BIRD”


Blue Bird Group merupakan market leader dalam bisnis transportasi, Blue Bird sudah menjadi
brand yang kuat dan dikenal luas oleh masyarakat. Diawali dengan armada 25 taksi pada tahun
1972, kini setelah lebih dari 30 tahun mendalami bisnis jasa transportasi, Blue Bird telah
berkembang pesat dengan sekitar 12000 armada-nya yang tersebar di seluruh penjuru Jakarta.
Kesuksesan yang diraih oleh Blue Bird ini tak lepas dari upaya Blue Bird dalam memanfaatkan
teknologi. Berawal sekitar tahun 1972, Blue Bird yang mengimplementasikan pertama kali di
Indonesia sistem komunikasi radio serta penggunaan argometer yang ketat untuk armada-
armadanya. Jejak langkah Blue Bird ini diikuti pula oleh perusahaan taksi lainnya yang beroperasi
di Indonesia. Sekitar beberapa tahun terakhir ini Blue Bird sudah menggunakan teknologi GPS
(Global Positioning System). Selain digunakan untuk melacak posisi armada-armadanya, GPS ini
juga digunakan sarana berkomunikasi antara armada taksi dengan Call Center.

Berbeda dengan teknologi komunikasi radio yang terbatas pada komunikasi suara yang sudah
umum digunakan oleh operator-operator taksi, teknologi GPS ini mempermudah operator dalam
menentukan posisi konsumen dan armada mana yang dapat menjangkaunya, sehingga pelayanan
bisa dilakukan lebih cepat dan mengurangi antrian pemesanan. Keunggulan lainnya, konsumen
tidak perlu mendengarkan suara dari radio komunikasi ketika ada pemesanan yang masuk ke
pengemudi taksi. Perkembangan Blue Bird tidak cukup hanya dikota Jakarta dan sekitarnya
saja, melainkan di kota-kota besar lain di Indonesia. Di Bali, sejak tahun 1989 Blue Bird Group
telah menempatkan armada Golden Bird-nya, yang diikuti dengan armada taksi regular Bali Taksi
pada tahun 1994. Kemudian berturut-turut pada tahun 1996 dan 1997, taksi regular memasuki
Lombok dengan nama Lombok Taksi dan kota Surabaya dengan nama Surabaya Taksi. Sekitar
bulan November 2005, Blue Bird mulai menjamah kota Bandung dengan 75 armada taksi
regulernya. Meskipun dengan jumlah armada yang masih sedikit, Bandung Taksi ini mendapatkan
pertentangan yang cukup keras dari operator-operator taksi lainnya di Bandung. Harus diakui jika
reputasi dan brand image yang telah diposisikan oleh Blue Bird Group, cukup menjadi ancaman
terhadap operator taksi lainnya.

Blue Bird pada saat ini meningkatkan diversifikasi produknya ke jasa angkutan non-penumpang
Blue Bird dengan menyediakan jasa Truk Container, yaitu Iron Bird dan Angkutan Kontenindo
Antarmoda. Di luar usaha transportasi primer, Blue Bird juga telah mendirikan Holiday Resort
Lombok, dan perusahaan manufacture otomotif seperti Everlite, Restu Ibu, Ziegler Indonesia, serta
usaha service lain seperti Jasa Alam, Gas Biru, dan Ritra Konnas Freight Centre. Perusahaan
transportasi Blue Bird berhasil mengimplemantasikan solusi Business Intelligent (BI), yakni SAP
NetWeaver Business Intelligent (SAP NetWeaver BI). Ini merupakan suatu solusi yang mengolah
data mentah menjadi informasi pendukung pengambilan keputusan perusahaan dan proses bisnis
sehingga mampu memberikan gambaran lengkap dari bisnis untuk memenuhi kebutuhan yang
berbeda dari para pengguna, professional TI dan manajemen senior. Solusi ini disediakan melalui
teknologi portal enterprise dan menyediakan kepada para penggunanya suatu infrastruktur andal,
peralatan yang komprehensif, kemampuan untuk melakukan perencanaan dan simulasi, serta
fungsionalitas data-warehousing.

Aplikasi Business Intelligent diperlukan perusahaan untuk mengumpulkan, menyimpan,


menganalisis dan menyediakan akses ke data guna membantu penggunanya mengambil keputusan
bisnis secara akurat. SAP (System Application and Product) adalah software ERP
(Enterprise Resources Planning), yaitu merupakan tools IT dan manajemen dalam membantu
pencanaan dan kebijakan perusahaan didalam mengambil keputusan, serta merupakan software
yang diimplementasikan untuk mendukung organisasi dalam menjalankan kegiatan operasional
secara lebih efisien dan efektif. SAP terdiri dari serangkaian modul aplikasi yang mampu
mendukung semua transaksi perusahaan. Semua modul dalam aplikasi SAP dapat diintegrasikan
secara terpadu antara satu dengan lainnya serta memungkinkan ketersediaan data yang akurat dan
aktual. ERP merupakan suatu perangkat lunak yang didesain untuk memadukan proses bisnis
yang ada, pengunaan database perusahaan untuk menghasilkan informasi yang valid. ERP dan
Business Intelligence mempunyai keterkaitan, ERP merupakan sistem yang menintegrasikan
seluruh sistem yang ada dalam suatu perusahaan untuk mendapatkan informasi yang benar dan
digunakan untuk pengambilan keputusan.

Proses implementasi Business Intelligent di Blue Bird Group dapat berjalan dengan baik karena
garis besar cakupan proyek dan indikator kinerja kunci perusahaan sangat jelas. Di samping itu,
proses implementasi secara hirarki dan dengan dukungan tenaga-tenaga konsultan yang
professional dan berkualitas juga menjadi faktor penting dalam keberhasilan proses implementasi.
Konsultan yang andal memahami bahwa pendekatan dari bottom up untuk mengimplementasikan
business intelligent akan membutuhkan waktu yang panjang. Sedangkan metode top down
merupakan metode yang tepat untuk mengimplementasikan Business Intelligent. Blue Bird Group
mengimplementasikan SAP Netweaver BI untuk modul-modul Financial Accounting (FI),
Controlling (CO), CO Profitability Analysis (CO PA) Plant Maintenance (PM), dan modul yang
dirancang khusus yang dinamakan “Taximeter System” dari legacy VB sistem perusahaan. Proses
implementasi dilakukan oleh Hermis consulting. Pada fase pertama, SAP NetWeaver BI “GO
Live”.

Mengingat pertumbuhan bisnis yang kian kompleks, Blue Bird Group mengimplementasikan SAP
Business Suite, yang membantu perusahaan mengonsolidasikan operasional yang terdiri dari
28 cabang perusahaan, lebih dari 70 pool. Setelah itu, Blue Bird Group membutuhkan suatu sistem
yang mampu mengelola laporan-laporan yang dihasilkan SAP Business Suite guna menjadi
informasi akurat yang dapat diakses secara cepat dan tepat untuk proses pembuatan keputusan.
Blue Bird selanjutnya menginstal SAP NetWeaver BI sebagai suatu solusi yang membantu
perusahaan untuk mendapatkan manfaat yang maksimal dari sistem SAP-nya. Melalui
implementasi solusi tersebut, Blue Bird berkeinginan memiliki suatu solusi BI yang memberikan
fungsionalitas menyeluruh dan terbaik, serta di saat yang bersamaan juga menyediakan fitur-fitur
bagi kebutuhan spesifik industri. Disamping itu, solusi harus mampu mengintegrasikan data dari
berbagai perusahaan dan mentransformasikan ke dalam bentuk yang dapat dipraktekan, informasi
bisnis yang tepat waktu untuk mendorong proses pembuatan keputusan, serta menghasilkan
tindakan-tindakan yang strategis dan bisnis yang solid. Kelompok usaha Blue Bird telah
mengumumkan rampungnya pengimplementasian solusi peranti lunak SAP dalam sistem
Teknologi Informasi mereka. Sebagai perusahaan transportasi yang armadanya mencapai lebih
dari 15.000 kendaraan, Blue Bird memerlukan solusi TI yang handal untuk memantau banyak
hal dalam operasionalnya sehari-harinya, Order pelanggan, kendaraan yang beroperasi dan yang
dalam perawatan, sampai konsumsi bahan bakar, perlu terdata dengan baik. Dengan tujuan
integrasi dan akurasi data, solusi MySAP Business Suite dimanfaatkan Blue Bird untuk menangani
semua itu. MySAP Business Suite merupakan solusi peranti lunak dengan fungsi luas. Dengannya,
Blue Bird dapat memonitor banyak informasi penting secara mudah dan tepat waktu. Data tersebut
akan tersedia sesuai dengan informasi yang diperlukan oleh jajaran management untuk membuat
keputusan secara cepat. Ini tentu meningkatkan efisiensi perusahaan. Implementasi mySAP
Business Suite tersebut meliputi fungsi keuangan, controlling, sales & distribution,
material management dan fleet management.
Di samping itu, SAP secara khusus mengembangkan dua fungsi lain untuk Blue Bird, yakni Driver
Management dan Operation & Reservation Management agar bisa disatukan dengan sistem
mereka yang berbasiskan Visual Basic. Implementasi SAP dapat membawa perubahan besar
bagi perusahaan ini. Dapat dibayangkan hanya dengan mengklik sebuah tombol, maka dapat
melihat visibilitas di seluruh operasional perusahaan. Blue Bird Group merintis penggunaan MDT
(Mobile Data Transfer) dan GPS sebagai instrument pelengkap di taksinya. MDT mirip seperti
pager, dimana setiap informasi yang terkait dengan pengemudi akan tampil dilayarnya. MDT juga
merupakan alat penangkap order dalam radius 3-4 km untuk setiap order yang dilelang via data
komputer, sehingga tidak ada istilah lagi pengemudi berebut order atau spekulasi posisi taksi yang
terlalu jauh dari tempat jemput konsumen. Pada saat ini 50% lebih mobil-mobil Blue Bird sudah
dilengkapi dengan teknologi global positioning system (GPS) yang dapat memantau keberadaan
mobil di jalan raya. Dengan alat ini mobil dapat dilacak di manapun keberadaannya. Selain
memudahkan para pengemudi, penumpang juga merasa lebih terlindungi jika menggunakan Blue
Bird. Sampai saat ini masih sedikit perusahaan taksi lainnya yang menggunakan GPS dikarenakan
biayanya sangat tinggi dan harga GPS per unit mobil adalah Rp 15 juta. Pihak manajemen
merencanakan semua taksi Blue Bird akan dilengkapi dengan sistem GPS. Salah satu strategi yang
digunakan Blue Bird didalam memelihara loyalitas pelanggannya ialah dengan menyediakan
credit voucher yang tidak hanya untuk korporat saja, namun juga untuk perorangan. Pihaknya juga
hendak menyediakan tabel diskon tertentu. Pelanggan yang loyal pada Blue Bird dengan program
ini akan dapat menggunakan taksi dengan harga diskon, besarannya bervariasi antara 5%-15%.
Pada saat ini Blue Bird memiliki pelanggan korporat lebih dari 650 perusahaan. Selama ini banyak
masyarakat yang mengenal Blue Bird memang bukan karena tarifnya yang murah, melainkan
karena nyaman, aman, berkualitas dan lain sebagainya. Sebagai langkah akhir, yang
dapat dilakukan Blue Bird untuk mempertahankan adalah dengan meningkatkan kualitas layanan
yang aman dan nyaman. Untuk menjamin hal tersebut, pihak Blue Bird sering menggunakan
mistery shopper atau penumpang yang diminta untuk menguji sopir. Seiring dengan itu, pelatihan
bagi para pengemudi mengenai pentingnya layanan pun terus digencarkan guna memberikan yang
terbaik bagi pelanggan. Basis usaha Blue Bird terletak pada jasa transportasi, khususnya adalah
taksi dan alat angkutan/kendaraan. Secara langsung yang menjadi penggerak utama usaha ini
adalah para pengemudi-nya. Selain berfungsi utama sebagai driver, pengemudi juga
menjalankan fungsi sebagai customer service dan sales force, karena mau tidak mau, para
pengemudi inilah yang akan berhadapan langsung dengan penumpang / customer. Para pengemudi
di Blue Bird dilatih secara khusus dalam berbagai tahapan training. Dari para pengemudi inilah
image Blue Bird dibangun. Sehingga tidak heran bila masyarakat mengenal Blue Bird karena para
pengemudinya yang baik dan jujur.

Pertanyaan

Mengapa perusahaan manufaktur harus membangun produk yang pintar dan menyediakan
jasa yang pintar ?Apa manfaat bisnis yang bisa diperoleh?

Penyelesaian

Sebuah perusahaan, diperlukan adanya sistem informasi manajemen untuk mengatur arus
kegiatan dan informasi dalam perusahaan yang bersangkutan. Dengan sistem informasi
manajemen yang terorganisir, manajemen dapat mengambil keputusan yang tepat bagi
perusahaan. Tanpa adanya sistem informasi yang baik, niscaya perusahaan akan mengalami
kesulitan dalam mengembangkan dan bersaing dengan para kompetitornya. Beberapa tahun
yang lalu,sistem informasi perusahaan mungkin masih dikembangkan secara sederhana.
Sistem yang ada akan diatur dan dikembangkan sendiri oleh manajemen perusahaan. Tetapi
memasuki era globalisasi dimana teknologi menjadi salah satu komponen penting dalam
kehidupan manusia, sistem informasi manajemen pun mengalami kemajuan. Mulai banyak
perusahaan yang melirik sistem informasi manajemen berbasis TI untuk meningkatkan
kinerja perusahaan. Memang banyak manfaat dan kemudahan yang akan didapat, tidak
hanya bagi pihak perusahaan, tapi juga untuk para customer yang melakukan hubungan
dengan perusahaan.Telah dibuktikan bahwa penerapan TI pada perusahaan dapat
meningkatkan kinerja dan performa, namun bukan berarti semua perusahaan
serta memutuskan untuk menggunakan SIM berbasis TI bagi perusahaan mereka. Masih
ada juga perusahaan yang bertahan dengan sistem yang telah mereka miliki. Terlepas dari
semua itu, dalam hal ini Perusahaan Taxi “Blue Bird”.
Teknologi GPS mempermudah operator dalam menentukan posisi konsumen dan armada
mana yang dapat menjangkaunya, sehingga pelayanan bisa dilakukan lebih cepat dan
mengurangi antrean pemesanan. Keunggulan lainnya, konsumen tidak perlu mendengarkan
suara dari radio komunikasi ketika ada pemesanan yang masuk ke pengemudi taksi.
Perusahaan transportasi Blue Bird berhasil mengimplemantasikan solusi Business
Intelligent (BI), yakni SAP NetWeaver Business Intelligent (SAP NetWeaver BI). Ini
merupakan suatu solusi yang mengolah data mentah menjadi informasi pendukung
pengambilan keputusan perusahaan dan proses bisnis sehingga mampu memberikan
gambaran lengkap dari bisnis untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda dari para
pengguna, professional TI dan manajemen senior. Solusi ini disediakan melalui teknologi
portal enterprise dan menyediakan kepada para penggunanya suatu infrastruktur andal,
peralatan yang komprehensif, kemampuan untuk melakukan perencanaan dan simulasi,
serta fungsionalitas data-warehousing.
Aplikasi Business Intelligent diperlukan perusahaan untuk mengumpulkan, menyimpan,
menganalisis dan menyediakan akses ke data guna membantu penggunanya mengambil
keputusan bisnis secara akurat. SAP (System Application and Product) adalah software
ERP (Enterprise Resources Planning), yaitu merupakan tools IT dan manajemen dalam
membantu pencanaan dan kebijakan perusahaan didalam mengambil keputusan, serta
merupakan software yang diimplementasikan untuk mendukung organisasi dalam
menjalankan kegiatan operasional secara lebih efisien dan efektif. SAP terdiri dari
serangkaian modul aplikasi yang mampu mendukung semua transaksi perusahaan. Semua
modul dalam aplikasi SAP dapat diintegrasikan secara terpadu antara satu dengan lainnya
serta memungkinkan ketersediaan data yang akurat dan aktual. ERP merupakan suatu
perangkat lunak yang didesain untuk memadukan proses bisnis yang ada, pengunaan
database perusahaan untuk menghasilkan informasi yang valid. ERP dan Business
Intelligence mempunyai keterkaitan, ERP merupakan sistem yang menintegrasikan seluruh
sistem yang ada dalam suatu perusahaan untuk mendapatkan informasi yang benar dan
digunakan untuk pengambilan keputusan.
Proses implementasi secara hirarki dan dengan dukungan tenaga-tenaga konsultan yang
professional dan berkualitas juga menjadi faktor penting dalam keberhasilan proses
implementasi. Konsultan yang andal memahami bahwa pendekatan dari bottom up untuk
mengimplementasikan business intelligent akan membutuhkan waktu yang panjang.
Sedangkan metode top down merupakan metode yang tepat untuk mengimplementasikan
Business Intelligent. Blue Bird Group mengimplementasikan SAP Netweaver BI untuk
modul-modul Financial Accounting (FI), Controlling (CO), CO Profitability Analysis (CO
PA) Plant Maintenance (PM), dan modul yang dirancang khusus yang dinamakan
“Taximeter System” dari legacy VB sistem perusahaan. Proses implementasi dilakukan oleh
Hermis consulting. Pada fase pertama, SAP NetWeaver BI “GO Live”.
Daftar Pustaka

Mcleod, Raymond; Schell, George. 2011. Sistem Informasi Manajemen. Penerbit: Salemba Empat.
Jakarta.

Sihombing, Mutira Basaria. 2015. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


http://mutiarahombing.blogspot.com/2015/03/tugas-sistem-informasi-manajemen-studi.html
diakses pada tanggal 13 September 2018.

Ariawan. 2010. Buku Ajar Sistem Informasi Akuntansi. Fekon-Unisan. Universitas Ichsan STMIK
Ichsan. Gorontalo.

Anda mungkin juga menyukai