KATA PENGATAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik
dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat
kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukanmasukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Tasikmalaya, Mei 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar .................................................................................................................. i
Daftar Isi .......................................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1. Definisi ................................................................................................ 1
1.2. Lata Belakang ...................................................................................... 2
BAB II
PEMABASAHAN ....................................................................................... 6
2.1.
Evolusi.................................................................................................. 6
2.2.
Keuntungan........................................................................................ 10
BAB III
PENUTUP ................................................................................................. 21
3.1..............................................................................................Kesimpulan 21
3.2........................................................................................................Saran 21
DAFTAR PUSTAKA
Mempunyai sejarah yang sangat panjang, sepanjang sejarah umat manusia itu sendiri.
Tangis bayi karena lapar merupakan bentuk komunikasi yang paling dini dilakukan
oleh manusia. Jadi, komunikasi sebenarnya sudah merupakan naluri yang tidak dapat
dihalang-halangi, suatu kebutuhan yang mutlak diperlukan. Kebutuhan untuk saling
bertukar informasi antara manusia sering kali dibatasi oleh jarak. Karena jarak
menjadi rintangan sehingga manusia yang ingin bertukar berita tidak dapat berte* mu
muka, atau suaranya tidak dapat mencapai telinga lawan bicaranya, lalu mereka
mencari jalan untuk mengatasinya. Terjadilah apa yang disebut telekomunikasi.
Informasi dapat didefinisikan sebagai sesuat! yang berbentuk suara, gambar,
tanda, atau lambani yang mempunyai makna. Sedangkan komunikasi merupakan
proses penyampaian informasi. Dengan kata lain, komunikasi adalah penyampaian
suara gambar, tanda, atau lambang yang mempunyai mahw na. Proses komunikasi
jarak jauh disebut telekomunikasi, yang melibatkan jarak sebagai unsur. Pengertian
yang sekarang biasa dipakai di dunia telekomunikasi adalah; semua bentuk transmisi,
emisi, atau penerimaan da; tanda, sinyal, gambar, bunyi, atau pengetahuan dalam
segala bentuk lewat kabel, radio, alat-alat optik, atau sistem elektromagnetik yang
lain.
Advertisement
dikembangkan oleh Charles Francis Jenkins (Amerika Serikat) pada tahun 1925 dan
John Logie Baird (Skotlandia) yang berhasil menemukan televisi berwarna pada tahun
1926. Pada tahun 1902, Arthur Korn (Jerman) berhasil mengirimkan potret melalui
kabel, dan lima tahun kemudian menjadikannya sebagai layanan komersial.
Integrasi Komputer-Komunikasi. Penemuan prinsip-prinsip komputer dan
perkembangan teknologi serta pengetahuan di bidang elektronika melahirkan disiplin
ilmu tersendiri, yakni ilmu informatika, yang mengubah segala-galanya. Kemampuan
menyimpan data dan memecahkan masalah yang batasnya hampir tidak dapat
dibayangkan oleh manusia menjadikan komputer sebagai alat yang memicu lompatan
raksasa di bidang telekomunikasi. Satelit komunikasi yang dilengkapi alat-alat
elektronik canggih bersama stasiun pengontrolnya yang tersebar di permukaan bumi
sanggup mengatur jaringan telekomunikasi berupa telepon, teleks, telegrap, faksimili,
data komputer, dan televisi. Keadaan ini makin menambah kemampuan manusia
untuk saling bertukar informasi.
kecenderungan ke arah pengintegrasian komputer dengan komunikasi sehingga jasa
layanan telekomunikasi pun mengalami integrasi, yakni dalam ISDN (sistem
komunikasi digital yang terintegrasi), seperti yang sudah dilakukan oleh negaranegara Dunia Kesatu.
Dalam masyarakat abad ke-21, informasi akan menjadi komoditi strategis. Siapa yang
menguasai informasi, ia akan mempunyai kekuatan dan kekuasaan. Produktivitas
kerja, mutu produksi, interaksi dengan lingkungan, dan daya saing akan dapat
ditingkatkan apabila orang memiliki dan mampu mengakses informasi yang akurat.
Kehidupan masyarakat demikian cenderung untuk terdesentralisasi, karena memiliki
berbagai kemampuan untuk melakukan komunikasi yang kian hari semakin
multidimensional. Demikian pula otomatisasi di segala bidang, dari layanan
telekomunikasi sampai ke kehidupan sehari- hari. yang menuntut kemudahankemudahan.
Telekomunikasi di Indonesia. Dunia pertelekomu- nikasian di Indonesia dirintis oleh
pemerintah kolonial Belanda dalam rangka melestarikan sistem penjajahannya.
Mereka mendirikan dinas pos, telegrap, dan telepon dengan nama PTT Dienst,
singkatan Post, Telegraaf en Telefoon Dienst. Ketika Jepang menggulingkan
kekuasaan Belanda di Indonesia, dinas ini tetap menggunakan singkatan nama yang
sama. Empat puluh hari setelah pemuda Indonesia merebut kemerdekaan, kantor pusat
PTT di Bandung diambil- alih oleh para pemuda yang semula adalah pegawai PTT.
Sejak saat itu, PTT, singkatan Jawatan Pos, Telegrap dan Telepon, menjadi dinas milik
pemerintah RI. Dalam perkembangan selanjutnya, dinas pos dari PTT melepaskan diri
dan menjadi Perum Pos dan Giro. Sedangkan dinas telepon dan telegrap menjadi
Perum Telekomunikasi, yang bertugas melayani segala macam layanan
telekomunikasi di Indonesia secara nasional dan internasional.
Definsi SDH
Synchronous Digital Hierarchy (SDH) merupakan hirarki pemultiplekan yang
berbasis pada transmisi sinkron dan mempunyai struktur transport yang didesain untuk
mengangkut informasi dalam sebuah jaringan transmisi.. Definisi ini merupakan rekomendasi
ITU-T G.707 Network Node Interface For The Synchronous Digital Hierarchy (SDH).
II.
bahwa semua peralatan yang diperlukan untuk menyediakan fungsionalitas SDH secara
penuh dalam SDH yang ditumpang-tindihkan ini sudah dipasang.
Strategi ini menarik bagi perusahaan telekomunikasi dengan pertumbuhan lalu lintas
komunikasi yang cepat, dan bagi yang berharap untuk menambahkan fungsionalitas SDH
(sebagai contoh, untuk menawarkan premium services; yakni pemanggil/penelpon yang
ditarik biaya pulsa dengan tarif khusus, yang biasanya diterapkan pada layanan-layanan
informasi) selagi mereka menambah kapasitas jaringannya.
IV.
Keuntungan SDH
Dari penjelasan mengenai evolusi PDH ke SDH, kita dapat mengambil kesimpulan
mengenai beberapa keuntungan dari SDH. SDH memiliki dua keuntungan pokok yaitu
fleksibilitas yang demikian tinggi dalam hal konfigurasi kanal pada simpul-simpul jaringan
dan meningkatkan kemampuan manajemen jaringan baik untuk payload traffic-nya maupun
elemenelemen jaringan. Secara bersama-sama, kondisi ini akan memungkinkan jaringannya
untuk dikembangkan dari struktur transport yang bersifat pasif pada PDH ke dalam jaringan
lain yang secara aktif mentransportasikan dan mengatur informasi. Selain dua keuntungan
tersebut, SDH juga memiliki beberapa keuntungan lainnya , diantaranya adalah:
a. Self-healing, yakni pengarahan ulang (rerouting) lalu lintas komunikasi secara
otomatis tanpa interupsi layanan.
b. Provisi yang cepat.
c. Akses yang fleksibel, manajemen yang fleksibel dari berbagai lebarpita tetap ke
tempat-tempat pelanggan.
d. Kemampuan memberikan informasi (detail alarm) dalam menganalisis masalah yang
terjadi pada sistem.
e. Standar SDH juga membantu kreasi struktur jaringan yang terbuka, sangat dibutuhkan
dalam lingkup yang kompetitif sekarang ini bagi perusahaanperusahaan penyedia
layanan telekomunikasi.
V.
Frame STM-1 tersusun atas 9 baris, setiap baris terdiri dari 270 kolom (1 kolom = 1
byte). Sembilan byte pertama pada setiap baris terdiri dari daerah Section Overhead,
sedangkan byte sisanya adalah daerah informasi (payload). Transmisi dilakukan baris per
baris, dimulai dari byte teratas sebelah kiri dan diakhiri oleh byte terbawah sebelah kanan.
Struktrur frame STM-1 yang membawa payload dalam VC-4 tampak pada Gambar 2.
dibawah ini.
Fungsi utama multiplexing adalah untuk memultipleks sinyal digital yang mempunyai
bitrate rendah ke sinyal digital yang mempunyai bitrate yang lebih tinggi dan
mentransmisikan informasi yang besar itu secara efisien. Dalam ITU-T G.707
direkomendasikan sistem multiplexing SDH seperti pada Gambar 3.
Di dalam sistem SDH dikenal tiga tahapan proses multiplexing yang tergantung dari sinyal
masukan yang dikirimkan. Proses tersebut terdiri atas :
Mapping
Mapping adalah proses pemetaan sinyal-sinyal PDH yang akan dibawa melalui
jaringan SDH. Pertama sinyalsinyal PDH dimasukkan ke dalam container tertentu (C-n)
sesuai dengan laju bit masing-masing. Kemudian C-n ditambahkan POH (Path Overhead)
untuk membentuk Virtual Container (VC-n). Proses ini yang disebut dengan mapping. POH
berfungsi untuk memantau kualitas dan mengidentifikasi tipe dari Container. VC merupakan
elemen dasar yang akan dikontrol dan diatur dalam sistem SDH. Ada beberapa jenis VC yaitu
VC-11,VC-12, VC-2 disebut dengan VC orde rendah dan VC-3 dan VC-4 disebut sebagai VC
orde tinggi.
atau langsung melalui pemetaan container C-3 dan C-4. Seperti halnya multiplexing orde
rendah, VC orde tinggi tersebut ditambahkan pointer untuk membentuk AU (Administrative
Unit) sesuai dengan VC-nya (aligning). Selanjutnya AU tersebut digabungkan untuk
membentuk AUG (Administrative Unit Group). Frame STM-N dibentuk dengan melakukan
multiplexing AUG.
VII.
Elemen-elemen SDH
Suatu elemen jaringan SDH dikontrol dengan menggunakan software, sehingga dapat
lebih fleksibel dalam penggunaan multiplexer dan demultiplexer. Elemen-elemen SDH
tersebut terdiri dari regenerator, Terminal Multiplexer (TM), Add and Drop Multiplexer
(ADM), dan Digital Cross Connect (DXC).
1. Regenerator
Dalam jaringan SDH, fungsi regenerator adalah untuk membangkitkan dan
menguatkan sinyal SDH yang datang. Perangkat ini memperbaiki sistem clock dan
amplituda sinyal data yang telah teredam dan berubah oleh karena adanya dispersi.
Skema regenerator dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Regenerator
2. TM
Terminal Multiplexer berfungsi untuk melakukan multiplexing sinyal-sinyal masukan
(tributary) menjadi sinyal keluaran (aggregate). Dalam suatu jaringan, perangkat ini
digunakan untuk membentuk konfigurasi point-to-point. Selain itu, perangkat ini juga
digunakan untuk mengkombinasikan sinyal input synchronous dan plesiochronous
menjadi sinyal STM-N dengan bitrate yang lebih tinggi. Hal ini ditunjukkan pada
Gambar 5.
VIII.
Amerika/kanada (Mbps)
Jepang (Mbps)
Eropa (Mbps)
1,544
1,544
2,048
6,312
6,312
2,442
44,736
32,064
34,368
274,176
97,728
139,264
397,200
560,840
Dari Gambar 1 tersebut terlihat bahwa pada level atau tingkat yang paling tinggi,
jaringan transport SDH adalah jaringan n x STM-1 (n x 155 Mbps). STM-1 (Synchronous
Transport Module) adalah modul transport sinkron level-1 . Sebuah frame tunggal STM-1
dinyatakan dengan sebuah matriks yang terdiri dari sembilan baris dan 270 kolom. Frame ini
dibentuk dari 2430 byte, setiap byte terdiri dari 8 bit. Frame STM-1 berisi dua bagian, bagian
SOH (Section Overhead) dan bagian VC (Virtual Container) yang merupakan payload-nya.
Gambar 2 menyatakan struktur frame STM-1, Gambar 3 menyatakan struktur VC-nya.
SOH menyediakan informasi antara dua buah LTE (Line Terminating Equipment) tentang
frame alignment, pemonitoran BER (Bit Error Rate) dan transfer informasi antara dua buah
LTE dan sebagainya. Sedangkan VC digunakan untuk mentransportasikan sinyal-sinyal
tributary-nya (sinyal masukan individual yang diumpankan ke multiplekser) melalui sebuah
jalur. Setiap VC terdiri dari sebuah POH (Path Overhead) dan sebuah Container. POH
seperti tercantum dalam Gambar 2 membawa informasi antara titik-titik asembly dan
disasembly seperti pemeriksaan paritas, pelabelan jalur, pemonitoran alarm, dan monitoring
kinerja.Sebuah Container membawa sinyal tributary, sedang pointer menunjukkan lokasi dari
bit pertama pada VC-nya. Gambar 2 menyatakan struktur frame STM-1, Gambar 3
menyatakan struktur VC-nya, sedang Gambar 4 menyatakan alokasi byte pada SOH.
X.
Tugas utama jaringannya adalah menyediakan trunk kapasitas besar antara sentralsentral telepon dengan DXC 4/4 untuk memungkinkan restorasi yang cepat terhadap koneksikoneksi jika sebuah simpul jatuh atau gagal berfungsi (mengalami gangguan). Dengan
menggunakan DXC 4/4 dan peralatan terminal jalur untuk n x STM-1 (n x 155 Mbps),
lebarpita yang paling kecil ditangani oleh jaringan transport, granularitasnya (salah satu
bagian kanal sebelum pemultiplekan) adalah STM-1 (ekivalen dengan kanal-kanal 63 x 2
Mbps atau 1890 x 64 kbps). Hirarki jaringan turun lebih bawah, DXC 4/1 (penghubung
hirarki ke 4 dengan hirarki ke 1) memecah lebarpita STM-1 menjadi level VC-12 (yang
membawa E1). Setiap VC-12 dapat dirutekan secara individual ke simpul DXC 4/1 lainnya
atau ke dalam jaringan akses.
Melalui suatu kombinasi DXC 4/4 dan 4/1, granularitas dari jaringan transport
menjadi E1 atau 2 Mbps (untuk Amerika T1 = 1,544Mbps). Sebuah DXC 4/1 digunakan
untuk menyediakan granularitas VC-12 (E1) di antara lapisan-lapisan transport dan lapisan
akses.
Jaringan akses SDH umumnya tersusun dalam ring-ring (bentuk-bentuk cincin) STM1. ADM 4/1 (Add and Drop Multiplexer) untuk mendemultiplek aliran STM-1 ke aliran E1,
atau memultiplek aliran E1 ke dalam aliran STM-1 (hirarki ke 4 dengan hirarki ke 1). Sedang
aliran-aliran E1 disediakan bagi para pengguna akhir melalui antarmuka standar G.703.
Mengacu pada gambar 5 tersebut, seperti telah disinggung di atas, jaringan SDH
dibagi menjadi dua lapisan (layer); lapisan transport dan lapisan akses. Lapisan transport
terdiri dari peralatan-peralatan DXC yang berlokasi di sentral-sentral telepon serta koneksikoneksi kapasitas tinggi di antara sentral-sentral telepon. Sedang lapisan akses terdiri dari
peralatan ADM yang berlokasi di sentral-sentral telepon atau kabinet-kabinet di jalanan, yang
merupakan penyedia lebarpita saluran bagi para pengguna akhir.
XI.
Implikasi Layanan
XII.
Kesimpulan
SDH memiliki prinsip pemultiplekan sinyal data yang sinkron dan sangat akurat.
Beberapa sinyal data dapat dimultiplek menjadi sinyal SDH yang memiliki kecepatan
lebih tinggi (direct syncronous multiplexing).
Dalam sistem PDH, perbedaan sebesar 50 bit pada kecepatan 2048 Mb/s adalah sesuatu
yang wajar karena PDH tidak menyinkronkan jaringan dalam arti sesungguhnya.
Peralatan SDH-based tidak bisa digunakan untuk jaringan individu yang diidentifikasikan
pada sirkuit layer dan path layer PDH; kecepatan primer dan / atau higher order
multiplexing PDH diperlukan untuk memudahkan hal ini.
Manajemen dan pemeliharaan jaringan yang menggunakan SDH sangat baik dan
fleksibel.
SDH mempunyai sifat Self healing, yaitu pencarian rute kembali (rerouting) tanpa
pemutusan layanan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
- Seiring dengan perkembangan lingkungan bisnis yang rumit dan lingkungannya yang
dinamis tuntutan terhadap pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi adalah sudah
menjadi kebutuhan perusahaan untuk memperoleh kemudahan-kemudahan.
- Penerapan system informasi dan komunikasi bertujuan agar dapat mudah dalam melakukan
proses dari input.Dengan demikian perusahaan akan semakin dapat bersaing karena
pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat dan akurat dibandingkan oleh pesaing.
3.2 Saran
Kesehatan dan keselamatan kerja sangat penting dalam pembangunan karena sakit dan
kecelakaan kerja akan menimbulkan kerugian ekonomi (lost benefit) suatu perusahaan atau
negara olehnya itu kesehatan dan keselamatan kerja harus dikelola secara maksimal bukan
saja oleh tenaga kesehatan tetapi seluruh masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
http://cireks.blogspot.com/
http://id.wikipedia.org
http://lembagapendidikanmuzye.blogspot.com
http://syms89.blogspot.com