Anda di halaman 1dari 14

Sejarah Internet Di

Indonesia
Teknologi Informasi dan Komunikasi

Anggota Kelompok: Aditya Wahyu S (IX–A/03)


Dheryl M.C.Z (IX-A/11)
Dian Karunia (IX-A/12)
Febri Brilian B (IX-A/16)
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Bagaimanapun buku ini
dapat kami selesaikan atas kehendak-Nya semata.

Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan pelajaran dasar yang dapat
membantu siswa menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Siswa diharapkan
dapat menguasai serta mengikuti perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
yang sedang berkembang saat ini. Dengan demikian siswa dapat menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung kegiatan belajar serta
melakukan berbagai aktivitas dalam
kehidupan sehari-hari. MakalahTeknologi Informasi dan Komunikasi untuk SMP Kelas
IX ini disusun untuk memenuhi harapan tersebut.

Materi yang dibahas dalam buku ini adalah mengenai internet. Pembahasannya
meliputi sejarah internet, ISP prtama di Indonesia, serta domain pertama di Indonesia.

Ucapan terima kasih sebesar-besarnya kami haturkan bagi Sekolah, Guru, dan Siswa
yang berkenan memanfaatkan makalah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih
atas kerja samanya karena telah menyelesaikan makalah ini.

Akhir kata, kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi
perbaikan makalah ini.

Penyusun

i
Daftar Isi

Kata Pengantar ………………………………………………………….……………...i


Daftar Isi ………………………………………………………………………………..ii

A.Literatur Sejarah Internet di Indonesia


1. Pengertian Internet ………………………….………………….1
2. Awal Internet di Indonesia …………………………………....2

B. Literatur ISP Pertama di Indonesia


1. Pengertian ISP ..………………………………………………..5
2. ISP Pertama di Indonesia ……………………………………..5

C. Literatur Domain Pertama di Indonesia


1. Pengertian Domain ……………………………………………6
2. Awal Mula Domain di Indonesia ……………………………7
3. Sejarah Domain Selama Seperempat Abad …….………… 10

ii
A.Literatur Sejarah Internet di Indonesia
1.Pengertian Internet
Internet adalah singkatan dari interconnected network yaitu sistem jaringan kerja yang
menghubungkan jutaan komputer di seluruh dunia. Internet memungkinkan perpindahan data
antar komputer meski terpisah jarak yang jauh. Internet dapat digunakan sebagai sarana
pertukaran informasi dari satu komputer ke komputer lain dengan waktu yang cepat, tanpa
dibatasi oleh jarak fisik kedua computer tersebut.

Secara sederhana, internet dapat didefinisikan sebagai jaringan dari jaringan (network of
network). Setiap computer yang terhubung dengan jaringan dapat berkomunikasi dalam
bentuk pertukaran data dan informasi. Hal ini dapat dilakukan dalam komunikasi dua arah
secara langsung seketika itu juga (realtime).

Semua orang mempunyai hak yang sama untuk mengakses internet dan tidak ada
seorangpun yang menguasai internet. Oleh karena itu, internet merupakan sebuah dunia yang
bebas dimasuki tanpa harus terikat pada peraturan-peraturan dan batas-batas wilayah teritorial
negara tertentu.

Internet merupakan sistem komunikasi global yang menghubungkan komputer-komputer di


seluruh dunia. Pada dasarnya, Internet adalah kumpulan dua computer atau lebih di seluruh
dunia yang saling berhubungan membentuk jaringan komputer. Internet dapat diibaratkan
seperti jaring laba-laba yang menyelimuti bumi dan terdiri atas titik-titik (node) yang saling
berhubungan. Node tersebut dapat berupa personal komputer, laptop, atau peralatan
komunikasi seperti handphone dan PDA (Personal Data Assistance). Node tersebut dapat
berfungsi sebagai pusat informasi atau sebagai pengguna yang mencari dan bertukar informasi
melalui Internet. Garis penghubung antarnode disebut Internet backbone yang berupa media
transmisi seperti kabel, serat optik, maupun gelombang mikro (microwave).

Untuk dapat menghubungkan semua jenis, tipe, dan sistem komputer yang ada di seluruh
dunia, Internet harus memiliki standar yang memungkinkan komputer dapat saling berbicara
satu sama lain dalam bahasa yang sama. TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet
Protocol) menjadi standar utama jaringan Internet yang dapat menyatukan bahasa dan kode
berbagai komputer di dunia.

Jumlah pengguna Internet yang semakin hari semakin besar dan berkembang telah
mewujudkan budaya Internet. Kehadiran Internet di tengah kehidupan kita sangatlah
diperlukan. Dengan adanya Internet, berbagai bentuk informasi dan komunikasi dapat
diperoleh dan dilakukan dengan lebih mudah. Banyak orang menggunakan Internet untuk
bekerja di rumah. Para ilmuwan menggunakan Internet untuk membantu mereka dalam
penelitian. Internet telah membawa perubahan besar dalam banyak aspek 1
kehidupan.
Dari segi pendidikan, Internet ibarat perpustakaan besar dan lengkap yang di dalamnya
terdapat jutaan bahkan milyaran informasi dalam bentuk teks, gambar, animasi, video, dan
suara. Kita dapat melihat, mengambil, bahkan memiliki informasi tersebut kapan saja dan dari
mana saja melalui Internet. Internet dipandang sebagai dunia maya karena hampir seluruh
aspek kehidupan yang ada di dunia nyata ada di Internet, seperti bisnis, hiburan,
olah raga, politik, dan lain sebagainya.

2.Awal Internet di Indonesia


Sejarah internet Indonesia bermula pada awal tahun 1990-an, saat itu jaringan internet di
Indonesia lebih dikenal sebagai paguyuban network, dimana semangat kerjasama,
kekeluargaan & gotong royong sangat hangat dan A terasa lebih komersial dan individual di
sebagian aktifitasnya terutama yang melibatkan perdagangan Internet.

Rahmat M. Samik-Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu


Surya, Firman Siregar, Adi Indrayanto, Onno W. Purbo merupakan beberapa nama-nama
legendaris di awal pembangunan Internet Indonesia pada tahun 1992 hingga 1994. Masing-
masing personal telah mengkontribusikan keahlian dan dedikasinya dalam membangun
cuplikan-cuplikan sejarah jaringan komputer di Indonesia.

Tulisan-tulisan tentang keberadaan jaringan Internet di Indonesia dapat di lihat di beberapa


artikel di media cetak seperti KOMPAS berjudul "Jaringan komputer biaya murah
menggunakan radio" di akhir tahun 1990 dan awal 1991. Juga beberapa artikel pendek di
Majalah Elektron Himpunan Mahsiswa Elektro ITB pada tahun 1989.

Inspirasi tulisan-tulisan awal Internet Indonesia datangnya dari kegiatan di amatir radio
khususnya di Amatir Radio Club (ARC) ITB pada tahun 1986. Bermodal pesawat Transceiver
HF SSB Kenwood TS430 milik Harya Sudirapratama (YC1HCE) dengan komputer Apple II
milik Onno W. Purbo (YC1DAV) sekitar belasan anak muda ITB seperti Harya Sudirapratama
(YC1HCE), J. Tjandra Pramudito (YB3NR), Suryono Adisoemarta (N5SNN) bersama Onno W.
Purbo, berguru pada para senior amatir radio seperti Robby Soebiakto (YB1BG), Achmad Zaini
(YB1HR), Jos Soejoso (YB2SV), di band 40m. Robby Soebiakto merupakan pakar di antara para
amatir radio di Indonesia khususnya untuk komunikasi data radio paket yang kemudian di
dorong ke arah TCP/IP, teknologi radio paket TCP/IP yang kemudian di adopsi oleh rekan-
rekan BPPT, w:LAPAN, UI, dan w:ITB yang kemudian menjadi tumpuan PaguyubanNet pada
tahun 1992-1994. Robby Soebiakto menjadi koordinator IP pertama dari AMPR-net (Amatir
Packet Radio Network) yang di Internet dikenal dengan domain AMPR.ORG dan IP 44.132.
Sejak tahun 2000 .AMPR-net Indonesia di koordinir oleh Onno W. Purbo (YC0MLC).
Koordinasi dan aktifitas-nya mengharuskan seseorang untuk menjadi anggota ORARI dan di
koordinasi melalui mailing list ORARI, seperti, orari-news@yahoogroups.com.
2
7 Juni 1994, Randy Bush dari Portland, Oregon, Amerika Serikat melakukan ping ke
IPTEKNET yang kemudian di laporkan ke rekan-rekan di Natonal Science Foundation (NSF)
Amerika Serikat. Tampak dalam laporan sambungan IP pertama Indonesia dari IPTEKNET
berupa leased line 64Kbps membutuhkan waktu ping sekitar 750ms dari Amerika Serikat.

Di tahun 1986-1987 awal perkembangan jaringan paket radio di Indonesia, Robby Soebiakto
merupakan pionir dikalangan pelaku amatir radio Indonesia yang mengkaitkan jaringan amatir
Bulletin Board System (BBS) yang merupakan jaringan e-mail store and forward yang
mengkaitkan banyak "server" BBS amatir radio seluruh dunia agar e-mail dapat berjalan
dengan lancar. Di awal tahun 1990 komunikasi antara Onno W. Purbo yang waktu itu berada di
Kanada dengan panggilan YC1DAV/VE3 dengan rekan-rekan amatir radio di Indonesia
dilakukan melalui jaringan amatir radio ini. Dengan peralatan PC/XT dan walkie talkie 2
meteran, komunikasi antara Indonesia-Kanada terus dilakukan dengan lancar melalui jaringan
amatir radio. Robby Soebiakto berhasil membangun gateway amatir satelit di rumahnya di
Cinere melalui satelit-satelit OSCAR milik amatir radio kemudian melakukan komunikasi lebih
lanjut yang lebih cepat antara Indonesia-Kanada. Pengetahuan secara perlahan ditransfer dan
berkembang melalui jaringan amatir radio ini.

Muhammad Ihsan adalah staff peneliti di LAPAN Ranca Bungur tidak jauh dari Bogor yang
di awal tahun 1990-an di dukung oleh pimpinannya Ibu Adrianti dalam kerjasama dengan DLR
(NASA-nya Jerman) mencoba mengembangkan jaringan komputer menggunakan teknologi
packet radio pada band 70cm & 2m. Jaringan tersebut dikenal sebagai JASIPAKTA dengan
dukungan DLR Jerman. Protokol TCP/IP di operasikan di atas protokol AX.25 pada
infrastruktur packet radio. Muhammad Ihsan mengoperasikan relay penghubung antara ITB di
Bandung dengan gateway Internet yang ada di BPPT pada tahun 1993-1998.

Pak Firman Siregar merupakan salah seorang motor di BPPT yang mengoperasikan gateway
radio paket bekerja pada band 70cm pada tahun 1993-1998-an. PC 386 sederhana menjalankan
program w:NOS di atas sistem operasi DOS digunakan sebagai gateway packet radio TCP/IP.
IPTEKNET masih berada di tahapan sangat awal perkembangannya saluran komunikasi ke
internet masih menggunakan protokol X.25 melalui jaringan Sistem Komunikasi Data Paket
(SKDP) terkait pada gateway di DLR Jerman.

Putu Surya sebuah nama yang melekat dengan perkembangan PUSDATA DEPRIN waktu
masa kepemimpinan Bapak Menteri Tungki Ariwibowo menjalankan BBS pusdata.dprin.go.id.
Di masa awal perkembangannya BBS Pak Putu sangat berjasa dalam membangun pengguna e-
mail khususnya di Jakarta Pak Putu sangat beruntung mempunyai menteri Pak Tungki yang
"maniak" IT dan yang mengesankan dari Pak Tungki beliau akan menjawab e-mail sendiri.
Barangkali Pak Tungki adalah menteri pertama di Indonesia yang menjawab e-mail sendiri.

3
Suryono Adisoemarta N5SNN di akhir 1992 kembali ke Indonesia, kesempatan tersebut tidak
dilewatkan oleh anggota Amatir Radio Club (ARC) ITB seperti Basuki Suhardiman, Aulia K.
Arief, Arman Hazairin di dukung oleh Adi Indrayanto untuk mencoba mengembangkan
gateway radio paket di w:ITB. Berawal semangat & bermodalkan PC 286 bekas barangkali ITB
merupakan lembaga yang paling miskin yang nekad untuk berkiprah di jaringan
PaguyubanNet. Rekan lainnya seperti UI, BPPT, LAPAN, PUSDATA DEPRIN merupakan
lembaga yang lebih dahulu terkait ke jaringan pada tahun 1990-an mereka mempunyai fasilitas
yang jauh lebih baik daripada ITB. Di ITB modem radio paket berupa Terminal Node Controller
(TNC) merupakan peralatan pinjaman dari Muhammad Ihsan dari LAPAN.

Suryono Adisoemarta N5SNN sendiri ketika masih menempuh kuliah S2nya di University of
Texax di Austin, Texas, menyambungkan TCP/IP Amatir Austin ke gateway Internet untuk
pertama kalinya, di gedung Chemical and Petroleum Engineering University of Texas, Ameria
Serikat, sehingga komunitas Amatir Radio TCP/IP Austin bisa tersambung dengan jaringan
TCP/IP seluruh dunia dan bahkan memungkinkan akses langsung ke internet dengan
mengunakan radio amatir (Lim, 2005). Pengetahuan inilah yang kemudian Ia terapkan dalam
pengembangan radio paket di ITB.

Berawal dari teknologi radio paket 1200 bps, ITB kemudian berkembang pada tahun 1995-an
memperoleh sambungan leased line 14.4Kbps ke RISTI Telkom sebagai bagian dari IPTEKNET
akses Internet tetap diberikan secara cuma-cuma kepada rekan-rekan yang lain. September 1996
merupakan tahun peralihan bagi ITB, karena keterkaitan ITB dengan jaringan penelitian Asia
Internet Interconnection Initiatives (AI3) sehingga memperoleh bandwidth 1.5Mbps ke Jepang
yang terus ditambah dengan sambungan ke TelkomNet & IIX sebesar 2Mbps. ITB akhirnya
menjadi salah satu bagian terpenting dalam jaringan pendidikan di Indonesia yang menamakan
dirinya AI3 Indonesia yang mengkaitkan 25+ lembaga pendidikan di Indonesia pada tahun
1997-1998-an.

Jaringan pendidikan ini bukan hanya monopoly ITB saja, jaringan pendidikan lain yang lebih
besar lagi adalah jaringan SMK yang dibawahi DIKMENJUR (dikmenjur@egroups.com). Di
tahun 2006, praktis ada lebih dari 4000 sekolah di Indonesia yang tersambung ke Internet
sebagian besar adalah SMK.

4
B.Literatur ISP Pertama di Indonesia
1.Pengertian ISP
ISP merupakan singkatan dari frasa kata Internet Service Provider. Jika diartikan satu per
satu, maka Internet merupakan media komunikasi dan informasi berbasis online, Service
merupakan layanan yang diberikan, dan Provider merupakan penyedia ataupun pemberi
layanan. Jadi, jika diartikan dari kumpulan arti kata yang ada pada ISP, maka Pengertian ISP
adalah penyedia layanan yang memberikan akses ke media informasi dan komunikasi berbasis
online.

Jika diartikan secara singkat, maka ISP merupakan penyedia layanan internet. ISP dibutuhkan
oleh setiap orang untuk bisa terhubung ke jaringan internet. Tanpa penyedia jasa penyedia
layanan internet ini, maka setiap orang tidak akan bisa mengakses internet melalui media atau
peralatan apapun.

Internet Service Provider (ISP) merupakan sebuah perusahaan penyedia layanan pada jasa
sambungan internet dengan jasa lainnya yang saling berhubungan. ISP ini memiliki
infrastruktur sebagai sarana telekomunikasi yang terkoneksi pada internet. ISP akan membagi
kapasitas koneksi pada internet yang dimilikinya untuk para pelanggannya yang
membutuhkan jasa internet. Biasanya sistem langganan telah ditetapkan dahulu ketentuannya.
Sistem langganan ini pembayarnnya tiap bulan. Ada juga provider telekomunikasi lainnya
yang menerapkan sistem langganan dengan mrnggunakan sistem yang berbasis quota.

2. ISP Pertama di Indonesia


Bisnis di dunia internet sudah dikenal sekitar tahun 95-an yang dimualai dengan munculnya
ISP (Internet Service Provider) yang menyediakan jasa Internet dengan bandwidth sebesar 14.4
kbps hingga 28.8 kbps. Sampai akhir tahun 1999 jumlah ISP di Indonesia sekitar 55 ISP dari
mulai yang belum beroperasi dan sudah beroperasi, kemudian di tahun 2001 jumlah ISP secara
keseluruhan yang terdaftar di Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) sudah
mencapai 155 ISP. Memang bisnis ISP memilik prospek yang bagus. Saat ini semua bisnis yang
berbasis Internet tidak akan berkembang apabila infastruktur dan koneksi ke Internet tidak
dibangun terlebih dahulu, berdasarkan data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet
Indonesia(APJII).

5
ISP yang pertama di Indonesia adalah Ipteknet (http://www.iptek.net.id/) yang beroperasi
penuh awal 1994. Pada tahun itu juga P.T. IndoInternet (http://www.indo.net.id/) atau IndoNet
yang dipimpin secara part-time oleh Sanjaya mulai beroperasi. IndoNet merupakan ISP
komersial pertama Indonesia pada waktu itu pihak POSTEL belum mengetahui mengenai
kelemahan bisnis Internet & masih sedikit sekali pengguna Internet di Indonesia pada waktu
itu. Oleh IndoNet Sambungan awal ke Internet dilakukan dengan menggunakan dial-up,
sebuah cara yang cukup nekad.

Sekarang ini Kantor IndoNet masih di daerah Rawamangun di kompleks dosen UI dan
Sanjaya juga adalah dosen UI. Akses awal di IndoNet pertama-tama menggunakan mode teks
dengan shell account, browser lynx dan email client pine serta chatting dengan conference pada
server AIX. Setelah itu ISP lain yang tidak lama menyusul setelah IndoNET adalah RadNet
(http://www.rad.net.id/) dan masih banyak lagi.

C.Literatur Domain Pertama di Indonesia


1.Pengertian Domain
Domain adalah nama unik yang diberikan untuk mengidentifikasi nama server komputer
seperti web server atau email server di jaringan komputer ataupun internet. Fungsi Domain
adalah untukmempermudah pengguna di internet pada saat melakukan akses ke server, selain
juga dipakai untuk mengingat nama server yang dikunjungi tanpa harus mengenal deretan
angka yang rumit yang dikenal sebagai IP address. Nama domain ini juga dikenal sebagai
sebuah kesatuan dari sebuah situs web seperti contohnya "iptek.net.id". Nama domain kadang-
kadang disebut pula dengan istilah URL, atau alamat website.

Contoh : misal alamat IP server tempat file web kita disimpan adalah 77.165.90.89 sebenarnya
kita bisa saja mengetikkan 77.165.90.89 langsung di browser untuk mengakses website kita,
namun hal ini tentunya sangat tidak baik bagi ingatan orang khususnya ingatan pengunjung
website yang mengakses website kita. Sehingga fungsi domain lebih untuk mudahkan orang
mengingat sebuah nama url dibanding deretan deretan angka IP. Untuk itu diperlukan domain
guna mengganti deretan angka tersebut agar menjadi deretan kata yang tentunya gampang
diingat. misal:namadomain.com akan lebih mudah diingat ketimbang angka 218.719.51.617
Sebuah nama domain biasanya terdiri dari dua bagian atau lebih (secara teknis disebut label),
dipisahkan dengan titik.

6
1.Label paling kanan menyatakan top-level domain - domain tingkat atas/tinggi (misalkan,
alamat www.iptek.net.id memiliki top-level domain id).
2.Setiap label di sebelah kirinya menyatakan sebuah sub-divisi atau subdomain dari domain
yang lebih tinggi. Catatan: "subdomain" menyatakan ketergantungan relatif, bukan absolut.
Contoh: www.iptek.net.id memiliki subdomain net.
3.Terakhir, bagian paling kiri dari bagian nama domain (biasanya) menyatakan nama host. Sisa
dari nama domain menyatakan cara untuk membangun jalur logis untuk informasi yang
dibutuhkan; nama host adalah tujuan sebenarnya dari nama sistem yang dicari alamat IP-nya.
Contoh: nama domain www.iptek.net.id memiliki nama host "www".

2.Awal Mula Domain di Indonesia

Indonesia dikenali dengan Top Level Domain (TLD) .id. Memang tidak ada keharusan bagi
semua mesin di Indonesia untuk menggunakan TLD-ID (.id) sebagai nama mesin yang
digunakan. Banyak juga yang menggunakan .com seperti detik.com dan kompas.com.

Pengelola Domain Tingkat Tertinggi (DTT)-ID secara tidak resmi telah lama dimanfaatkan
oleh Pusat Ilmu Komputer Universitas Indonesia (PUSILKOM UI) dalam perangkat lunak
pendukung UUCP, yaitu pathalias dan uumap. Menurut mantan postmaster mesin
indogtw.uucp, Partono Rudiarto (Didik), DTT-ID telah digunakan sejak akhir tahun 1980- an.
Tentu saja, yang dapat menginterpretasikan domain seperti indogtw.ui.ac.id pada saat itu
hanyalah komputer yang menjalankan program pathalias pada program smail atau
sendmailnya. Keluhan pun banyak muncul, mengingat sebagian besar masyarakat Internet
tidak dapat memberikan reply pada e-mail yang berasal dari Indonesia melalui simpul
indogtw.uucp.

Desakan pun muncul agar DTT-ID didaftarkan secara resmi. Sejak tahun 1988, UI berupaya
mencari penyelesaian pengurusan DTT-ID tersebut, dengan mendekati beberapa institusi
seperti Ditjen POSTEL, P.T. Indosat, Perumtel (kini P.T. Telkom), P.T. Lintasarta, dan lain-lain.
Sayang sekali, pada saat itu, pengetahuan dan minat institusi tersebut terhadap internet sangat
minim. Hingga awal tahun 1993, Universitas Indonesia (UI) tetap menunjukan keberatannya
untuk menindaklanjuti pendaftaran DTT-ID tersebut karena alasan teknis maupun karena tidak
ingin direpotkan secara administratif.

7
Titik terang terjadi setelah terbentuknya sebuah kelompok kerja informal yang bertemu di UI
(Depok) pada tanggal 8 Mei 1992. Hadir pada pertemuan kelompok yang kemudian lebih
dikenal dengan nama Paguyuban ini ialah wakil-wakil dari BPPT, LAPAN, STT Telkom, dan
UI. Hasil langsung dari pertemuan Paguyuban tersebut ialah dibukanya:
● link UUCP antara BPPT dan UI (Depok) 

● link radio 407 MHz antara UI (Depok) dan LAPAN (Rancabungur - Bogor), 
● serta kemudian disambung link radio 139 MHz antara LAPAN (Rancabungur) dan ITB. 

Paguyuban dapat dikatakan menjadi perintis kerjasama jaringan komputer antar institusi di
Indonesia. Salah satu faktor pendukung suksesnya Paguyuban ini ialah dukungan teknis jarak
jauh dari sebuah mailing-list (milis) bernama PAU-MIKRO. Pada awalnya, milis ini merupakan
wahana komunikasi para staf PAU Mikro Elektornika ITB yang sedang tugas belajar di luar
negeri. Namun, kemudian berkembang menjadi forum diskusi teknis terbuka, hingga dapat
dikatakan pada saat tersebut telah menjadi aset nasional.

Pembukaan link tersebut di atas menyebabkan peningkatan penggunaan DTT-ID beserta DTD
tidak resminya. Desakan untuk mendaftarkan DTT-ID secara formal pun meningkat,
menyebabkan UI memberanikan diri mendaftarkan DTT-ID melalui bantuan UUNET di USA.
Walaupun DTT-ID sudah terdaftar sejak 27 Februari 1993, berita tersebut baru tersampaikan
UUNET (Kyle Jones) pada tanggal 4 Maret 1993. Orang yang menjadi penanggung jawab
pertama domain .id di Indonesia adalah Rahmat M. Samik-Ibrahim dari UI. 8
Agar pendelegasian berlangsung lebih mudah, dengan bantuan Christopher Vance, sejak 5
April 1994 primary name server DTT-ID dipindahkan dari UUNET ke ADFA. Secara
bersamaan, permintaan pendelegasian domain pun muncul. Permintaan pertama yang
dipenuhi ialah agar domain gundala.or.id memiliki record MX ke rahul.net (April 1994). Lalu,
tanggal 4 Oktober 1994 disiapkan pendelegasian ke DTD ac.id, co.id, go.id, or.id, net.id, dan
mil.id, dengan secondaries di jatz.aarnet.edu.au dan is.nic.ad.jp.

Mulai 10 November 1994, primary dari DTD-GO.ID dialihkan ke IPTEKnet. Pada saat
bersamaan, IPTEKnet secara resmi juga menjadi secondaries dari DTT-ID dan DTD lainnya.
Menurut rencana semula, DTT-ID beserta DTDnya akan dialihkan secara bertahap ke pihak
IPTEKnet. Namun, tahap-tahap berikut dari proses pendelegasian ini tidak pernah terwujud.
Pihak IPTEKnet mengalami kesulitan untuk menghasilkan juklak pengelolaan DTD-GO.ID,
yang direncanakan untuk menjadi model untuk mengelola DTD lainnya. Sehingga, tahapan
rencana pengalihan pendelegasian tidak dilanjutkan. Sejalan dengan maraknya pertumbuhan
PJI di tahun 1995, INDOnet dan RADnet menyusul menjadi secondaries dari DTT-ID dan
DTDnya.

Pada tanggal 11 Maret 1996 beberapa PJI bertemu di lantai 4 PUSILKOM UI, Salemba. Hasil
dari pertemuan yang dikenal dengan Supersemar 1996 di antaranya adalah menjajaki
pengembangan model pendaftaran domain baru pada umumnya, domain net.id pada
khususnya. Pada pertemuan 16 Juli 1996, APJII (Asosiasi Pengelenggara Jasa Internet
Indonesia) dan UI (Universitas Indonesia) bersepakat untuk menindaklanjuti pertemuan 11
Maret 1996. Sejak 27 Juli 1996, kegiatan operasional pendaftaran domain sepenuhnya dikelola
bersama tim APJII/UI. Berhubung satu dan lain hal, usulan model pengelolaan domain tidak
dapat terrealisasikan hingga batas waktu 17 Agustus 1997. Permasalahan menjadi lebih rumit
dengan pernyataan pengunduran diri UI terhitung 1 Oktober 1997.
Selama masa tidak menentu ini (Agustus - September 1997), tidak ada satu pernyataan resmi
pun dari pihak APJII mengenai masalah DTT-ID. Hingga batas waktu 30 September 1997 pagi,
kelanjutan pengelolaan DTT-ID masih tetap belum menjadi jelas. Krisis ini baru berakhir pada
30 September 1997 siang, dengan beredarnya email Budi Raharjo yang menyatakan
kesediaanya untuk berpartisipasi. Keadaan berjalan baik selama beberapa bulan berikutnya.
Namun pada akhir 1997, Budi Raharjo menyatakan ingin berpisah dengan APJII, bahkan
berencana memindahkan primary DNS ke UI Salemba.

Beberapa orang dan organisasi yang sempat bertanggung jawab sebagai Top Level Domain
(.id) di Indonesia adalah:
1.Rahmat M. Samik Ibrahim (Universitas Indonesia) 1993-1998. 
2.Budi Raharjo IDNIC http://www.idnic.net.id 1998-2005.
3.DEPKOMINFO 2005 selama beberapa bulan. 9
4.PANDI http://www.pandi.or.id 2005 sampai sekarang.
Berikut ini, 3. Sejarah Domain Selama Seperempat Abad

Domain awal (1985)

Pada 15 Maret 1985, muncul domian Symbolics.com, nama domain untuk Symbolics Inc,
sebuah produsen komputer dari Massachusetts. 

Perusahaan itu disebutkan sebagai perusahaan pertama yang mendaftarkan nama domain di
dunia. Selama 25 tahun, pemilik Symlolics tetap sama, sebelum akhirnya pada 2009,
perusahaan ini dijual secara rahasia oleh XF.com INvestments. Saat ini Symbolics.com melayani
museum online dan ruang iklan. 

Mulai berbayar (1995)

Sebelum 1995, tiap orang yang ingin membuat nama domain mendaftar secara gratis. Tapi
kemudian berubah pada tahun ini, saat National Science Foundation menetapkan tarif tertentu
untuk pendaftaran domain perusahaan konsultan teknologi, Network Solutions. Disebutkan
harga domain itu mencapai US$100 untuk masa dua tahun.

Privatisasi nama domain (1998)

Mekanisme penamaan domain makin kompleks. Pada 1998, Departemen Perdagangan AS,
mengeluarkan proposal privatisasi Sistem Nama Domian (DNS), yang belakangan
dikendalikan oleh pemerintah AS. 

Pada dokumen, yang dikenal dengan Green Paper, telah menciptakan tujuan baik untuk
meningkatkan kompetisi di pasar maupun mendorong partisipasi yang lebih secara
internasional. 

Langkah ini diprotes pengkritik dengan mengarahkan pembuatan White Paper, yang meminta
pembentukan ICANN (Internet Corporation for Assigned Names and Numbers) sebagai pengganti
pemerintah AS dalam hal pengaturan internet. 

UU Perlindungan nama domain (2003)

Seiring pertumbuhan potensial nama domain, muncul berbagai nama domian yang menipu,
mengarahkan pengguna untuk menuju situs pornografi. 

Untuk itu, pada tahun ini disatukan menuju UU Perlindungan 2003 AS. Undang-undang ini
merupakan bagian dari aturan untuk menghukum pencipta nama domain menipu.  10
Tercatat Bobthebiulder.com dan Teltubbies.com tercatat sebagai penipu domain awal.
Keduanya mengarahkan ke situs porno Hanky Panky College. 

Nama domian termahal (2007)

Nama domian makin penting dan juga makin mahal. Ini menciptakan jual beli nama domain.

Tahukah Anda, nama domain yang termahal dalam sejarah yaitu domain Vacationrentals.com,
US$35 juta setara Rp397,7 miliar. Uniknya, sang pembeli domain itu, Ben Sharples, mengaku
membeli situs itu agar tak dipakai oleh kompetitornya, Expedia. 

Nama domain populer lain yang tercatat dengan harga tinggi yaitu, sex.com, yang terjual
mencapai US$ 13 juta setara Rp 147,7 miliar pada 2010 silam.

Sehari, hampir 15 ribu nama domain didaftarkan (2012)

Pada April 2012, pertumbuhan domain makin tinggi. Mike Mann, sebuah spekulator domain
mencatat dalam 24 jam, 14.962 nama domian didaftarkan. 

Nama domain empat karakter (2013)

Nama domain yang lebih simpel menjadi tren. Pada Desember 2013 lalu, sebuah perusahaan
rintisan (start up) analisis data domain, WhoAPI, mengungkapkan tren kombinasi nama
domain empat karakter. 

Mulai dari AAAA.com sampai ZZZZ.com, terdapat 456.976 kombinasi nama domain.
Sedangkan kombinasi tiga karakter nama domain telah muncul sejak 1997. 

Lebih dari 100 nama domain puncak (2014)

Nama rujukan huruf-huruf terakhir setelah tanda titik dalam sebuah nama domain atau generic
top level domain (gLTD), misanya .com, .org, .edu, dan lainnya telah muncul menjadi 100 nama
akhiran domain itu. 

Hal ini membuka kemungkinan nantinya pengelola nama domian internet membuka akhiran
nama domain misanya .car, .music serta menjajaki nama sesuai perusahaan
misalnya .apple, .hyundai dan lainnya.

11

Anda mungkin juga menyukai