Anda di halaman 1dari 4

Anggota Kelompok:

1. Erry Rizki Amelia


2. Faris Rizki Ekananda
3. Ihtiar Alfath Raden Pangestu
4. Inas Atikah Dwi Shetra
5. Rahajeng Muzizaty Tresna
6. Rizki Fajli Darma Emsya

Materi:
Adi Indrayanto Sebagai Salah Satu Pelopor Internet d

Kelas 9.1

-PembukaanAwal Perkembangan Internet di Indonesia


Sejarah internet Indonesia bermula pada awal tahun 1990-an, saat itu jaringan internet di Indonesia
lebih dikenal sebagai paguyuban network, dimana semangat kerjasama, kekeluargaan & gotong royong
sangat hangat dan terasa di antara para pelakunya. Agak berbeda dengan suasana Internet Indonesia pada
perkembangannya yang terasa lebih komersial dan individual di sebagian aktifitasnya terutama yang
melibatkan perdagangan Internet.
Rahmat M. Samik-Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu
Surya, Firman Siregar, Adi Indrayanto, Onno W. Purbo merupakan beberapa nama-nama
legendaris di awal pembangunan Internet Indonesia pada tahun 1992 hingga 1994. Masing-masing
personal telah mengkontribusikan keahlian dan dedikasinya dalam membangun cuplikan-cuplikan
sejarah jaringan komputer di Indonesia.
Tulisan-tulisan tentang keberadaan jaringan Internet di Indonesia dapat di lihat di beberapa artikel di
media cetak seperti KOMPAS berjudul "Jaringan komputer biaya murah menggunakan radio" di akhir
tahun 1990 dan awal 1991. Juga beberapa artikel pendek di Majalah Elektron Himpunan Mahsiswa
Elektro ITB pada tahun 1989.
Pada tugas ini, kami akan membahas tentang Adi Indrayanto dan hal-hal yang berkaitan dengannya.

-Sejarah Perkembangan Internet di IndonesiaA. Profil Mengenai: Adi Indrayanto Ph.D


Adi Indrayanto Ph.D adalah seorang dosen di Departemen
dan termasuk salah satu lulusan Elektro angkatan 1982. Beliau
almarhum Prof. dr. Mahar Mardjono.

Elektroteknik ITB,
adalah putra dari

Adi Indrayanto sangat berjasa dalam perkembangan internet


di Indonesia. Beliau
membantu dan mendukung perkembangan gateway radio
paket di ITB pada
tahun 1992-1994 bersama para anggota Amatir Radio Club
(ARC). Berawal
semangat & bermodalkan PC 286 bekas barangkali ITB
merupakan lembaga
yang paling miskin yang nekad untuk berkiprah di jaringan PaguyubanNet. Rekan lainnya seperti UI,
BPPT, LAPAN, PUSDATA DEPRIN merupakan lembaga yang lebih dahulu terkait ke jaringan pada
tahun 1990-an mereka mempunyai fasilitas yang jauh lebih baik daripada ITB. Di ITB modem radio
paket berupa Terminal Node Controller (TNC) merupakan peralatan pinjaman dari Muhammad Ihsan
dari LAPAN.
Adi Indrayanto dan para anggota ARC tidak melakukannya sendirian. Mereka dibantu oleh Suryono
Adisoemarta (N5SNN) yang pada akhir 1992 kembali ke Indonesia setelah menempuh kuliah S2nya di
University of Texas di Austin, Texas. Ia menyambungkan TCP/IP Amatir Austin ke gateway Internet
untuk pertama kalinya, di gedung Chemical and Petroleum Engineering University of Texas, Amerika
Serikat, sehingga komunitas Amatir Radio TCP/IP Austin bisa tersambung dengan jaringan
1

TCP/IP seluruh dunia dan bahkan memungkinkan akses langsung ke internet dengan
mengunakan radio amatir (Lim, 2005). Pengetahuan inilah yang kemudian Ia terapkan dalam
pengembangan radio paket di ITB.
Berawal dari teknologi radio paket 1200bps, ITB kemudian berkembang pada tahun 1995-an
memperoleh sambungan leased line 14.4Kbps ke RISTI Telkom sebagai bagian dari IPTEKNET akses
Internet tetap diberikan secara cuma-cuma kepada rekan-rekan yang lain. September 1996 merupakan
tahun peralihan bagi ITB, karena keterkaitan ITB dengan jaringan penelitian Asia Internet
Interconnection Initiatives (AI3) sehingga memperoleh bandwidth 1.5Mbps ke Jepang yang terus
ditambah dengan sambungan ke TelkomNet & IIX sebesar 2Mbps. ITB akhirnya menjadi salah satu
bagian terpenting dalam jaringan pendidikan di Indonesia yang menamakan dirinya AI3
Indonesia yang mengkaitkan 25+ lembaga pendidikan di Indonesia pada tahun 1997-1998-an.

B. Radio Paket
Berkat kerja keras dari Adi Indrayanto, para anggota ARC serta Suryono Adisoemarta, puluhan
lembaga pendidikan di Indonesia pun dapat terhubung dengan internet,
dengan menggunakan radio paket yang telah dikembangkan. Artinya,
radio paket merupakan salah satu hal yang penting dalam awal
perkembangan internet di Indonesia. Berikut ini adalah penjelasan
singkat mengenai radio paket.
Radio paket adalah metoda komunikasi data paket melalui media
transmisi gelombang radio. Kata Radio Paket berasal dari bahasa
Inggris Packet Radio. Paket radio sendiri terdiri dari dua konsep komunikasi, yaitu Packet Switching
dan Radio Communication. Radio Communication adalah sistem komunikasi radio, seperti yang
kita kenal selama ini. Sedangkan Packet Switching adalah konsep dalam komunikasi data, dimana data
/ file komputer yang panjang akan dikirim dalam penggalan-penggalan paket yang pendek-pendek. Paket
data yang pendek ini dikirim melalui peralatan switch berupa sebuah komputer kecil yang akan
mengatur berbagai hal tentang pengiriman paket-paket tersebut.

Keuntungan:
Murah. Peralatan yang diperlukan relatif berharga murah dan menggunakan peralatan yang sudah
ada, bahkan ada beberapa peralatan yang dapat dibuat sendiri.
Radio paket menggunakan media radio yang tidak dikenai biaya koneksi, tidak seperti halnya
penggunaan telepon untuk komunikasi data.
Tanpa kabel / Wireless.

Kerugian :
Kecepatan rendah, hanya 1200 bps s/d 9600bps, bandingkan dengan koneksi dial up via telepon
yang memiliki kecepatan 28800 bps.

Karena kecepatannya yang rendah, radio paket hanya cocok untuk aplikasi e-mail. Kecepatan yang
sedikit lebih tinggi (9600 bps) dimungkinkan dengan melakukan sedikit modifikasi kepada radio.

Anda mungkin juga menyukai