Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seperti yang telah di ketahui, di era informatika saat ini telah hadir
berbagai macam produk-produk luar negeri yang masuk ke negara
Indonesia. Kehadiran produk-produk impor tersebut saat ini sangat
mempengaruhi sendi-sendi kehidupan masyarakat Indonesia. Banyak
sekali, warga ibu kota lebih memilih untuk menggunakan sistem
transportasi dan teknologi yang modern dengan seiring berkembangnya
zaman. Bahwasannya perkembangan sistem transportasi dan teknologi
mempunyai hubungan yang sangat penting yakni, mempermudah dan
mempercepat proses pengawasan terhadap daerah-daerah yang jauh
dari pusat kegiatan pemerintahan.

1.2 Tujuan Penulisan


Dengan dibuatnya makalah ini, kami mempunyai tujuan :
1. Untuk mendapatkan informasi dan menambah wawasan yang luas
mengenai
indonesia.
2. Memahami

perkembangan
perkembangan

ilmu
ilmu

pengetahuan

dan

teknologi

di

pengetahuan

dan

teknologi

di

indonesia di bidang transportasi dan komunikasi.


3. Mampu menjelaskan secara
kronologis
perkembangan

ilmu

pengetahuan dan teknologi di indonesia.


4. Mampu menghubungkan perkembangan

dan

ilmu

pengetahuan

teknologi dengan perekonomian di indonesia.

1.3 Metode Penulisan

Metode bahasan yang digunakan untuk pembuatan makalah ini adalah


sebagai berikut :
1. Metode Kepustakaan : yaitu metode dengan cara meneliti buku-buku
sejarah, majalah dan media lainnya.

BAB II
1

PEMBAHASAN
2.1. Perkembangan Sistem Komunikasi, Teknologi
Informasi, dan Transportasi

2.1.1 PERKEMBANGAN SISTEM TEKNOLOGI KOMUNIKASI


1. Media Komunikasi Masa
Perkembangan sejarah media komunikasi maasa di Indonesia telah ada
sejak masa kolonial Belanda. Media massa yang telah ada antara lain,
radio dan film. Media komunikasi itu menjadi alat pemerintahan kolonial
untuk melakukan propaganda. Walaupun demikian, media massa juga
memegang

peranan

penting

dalam

kebangkitan

nasional

dan

perkembangan partai-partai politik.. hal ini terbukti dari tercapainya


kesepakatan untuk mencapai kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia
melalui Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.
Pada

masa

pendudukan

Jepang,

pasukan

jepang

sepenuhnya

mengendalikan media komunikasi massa seperti surat kabar, majalah,


kantor berita, radio film, sandiwara dan sebagainya, Untuk menguasai
daerah tertentu, mereka mengadakan misi propaganda. Walaupun media
massa dikuasai oleh pemerintah Jepang, namun Jepang tidak dapat
mempengaruhi munculnya seniman atau pegarang lagu perjuangan. Pada
masa ini media komunikasi massa mengalami satu tahap kemajuan.
Melalui media massa pula para pejuang dapat mengetahui bahwa
Jepang telah menyerah kepada sekutu, kekalahan Jepang kepada seutu
merupakan

kesempatan

yang

baik

bagi

bangsa

Indonesia

untuk

memproklamirkan kemerdekaannya, namun karena ketatnya pengawasan


media

massa

yang

dilakukan

pemerintahan

Jepang,

maka

berita

proklamasi baru dapat disiarkan pada tanggal 18 Januari 1945.

Peranan media komunikasimassa dalam masa pembangunan adalah


sebagai berikut :

Alat penunjang pelaksanaan pembangunan Indonesia.

Alat penyiar informasi, gagasan, pendapat, inovasi dan komunikasi

yang beraneka ragam dan berjarak jauh.

Mengubah sikap dan cara hidup untuk mencapai taraf yang lebih

tinggi.

Memberikan inovasi kepada masyarakat tentang hambatan, gangguan,

tantangan maupun ancaman yang harus dihadapi dalam masalah


pembangunan.

Menginformasikan tentang perkembangan sebuah masyarakat, bangsa

ataupun sebuah negara.

Alat

kontrol

dan

pengawasan

terhadap

jalannya

pelaksanaan

pemerintahan agar tidak menyimpang dari tujuan yang telah ditetapkan.


2. Sistem komunikasi Satelit Domestik (SKSD) Palapa
Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia
dilakukan pembangunan Sistem Komunikasi Satelit Domestik (SKSD) untuk
keperluan komunikasi. Pembangunan satelit itu dimulai dari tahun 19751976. Satelit itu diberi nama Palapa yang diambil dari sumpah Mahapatih
Gajah Mada untuk mempersatukan Nusantara.
Setiap satelit mempunyai masa kerja tertentu, generasi pertama dari
SKSD Palapa adalah SKSD Palapa A-1 yang diluncurkan pada tanggal 8 Juli
1976. Berturut-turut dari generasi satelit yang diluncurkan adalah :

Palapa A-2 (10 Maret 1977)

Palapa B-1 (19 Juni 1983),

Palapa B-2 (6 Febuari 1984),

Palapa B-2P (20 Maret 1987),

Palapa B-2R (20 Maret 1990),

Palapa B-4 (7 Mei 1992),


3

Palapa C-1 (Febuari 1996),

Palapa C-2 yang diluncurkan pada tangga 16 Mei 1996. Palapa C-2 ini

menggantikan posisi Palapa C-1.

Sekarang ini, kita juga mengenal satelit komunikasi yang lain yakni

Telkom-1 dan Garuda-1.


Jangkauan dari Satelit PalapaC-2 meliputi wilayah dari Iran sampai Rusia
dan dari Australia sampai Selandia Baru. Melalui SKSD Palapa, hubungan
komunikasi antardaerah dan antarnegara menjadi mudah. SKSD Palapa
dapat dimanfaatkan untuk keperluan komunikasi telepon, baik Sambungan
Langsung Jarak Jauh (SLJJ) maupun Sambungan Langsung Internasional
(SLI). Manfaat langsung dari SKSD Palapa adalah hubungan komunikasi
melalui jaringan internet, misalnya untuk mengirim surat elektronik (email).
3. Radio
Dr. Lee De Forest (1873-1961) dari Amerika Serikat dapat dianggap
sebagai pelopor di dalam penemuan radio. Radio berhasil ditemukan pada
tahun 1961. Oleh karena itu, ia dijuluki The Father of Radio . Walaupun
demikian, Gugliermo Marconi yang terkenal dengan penemuan telegraf
tanpa kawat, telah merintis penemuan teknologi radio ssejak tahun 1894.
Di bidang teknologi, usaha untuk menyempurnakan radio siaran telah
dirintis oleh Prof. E.H. Amstrong dari Universitas Columbia pada tahun
1933. Ia memperkenalkan sistem Frequency Modulation (FM) sebagai
penyempurnaan Amplitude Modulation (AM) yang biasa digunakan dalam
radio. Dengan sistem yang baru itu, para pendengar memperoleh
beberapa manfaat, sebagai berikut:
Dapat menghilangkan interferensi (gangguan, pencampuran) yang
disebabkan oleh cuaca, bintik-bintik matahari atau alat listrik
Dapat menghilangkan interferensi yang disebabkan oleh dua stasiun
yang bekerja pada gelombang yang sama.
4

Menghasilkan suara yang lebih baik.


Pada

masa

Indonesia

merdeka,

perkembangan

radio

mengalami

kemajuan yang sangat


pesat. Orang-orang yang berkecimpung di bidang radio menganggap
penting

untuk

mengorganisasikan

radio

siaran.

Pada

tanggal

10

September 1945 para pemimpin radio siaran dari seluruh Jawa berkumpul
di Jakarta untuk membicarakan masalah tersebut.
Pada tanggal 11 September 1945, para pemimpin radio siaran
bersepakat untuk mendirikan radio siaran yang bernama Radio Republik
Indonesia (RRI).
4. Televisi
Teknologi televisi bermula dari penemuan electrische teleskop sebagai
perwujudan dari gagasan seorang mahasiswa Berlin (Jerman Timur) yang
bernama Paul Gothlieb Nipkow. Ia memanfaatkan electrische teleskop
untuk mengirim gambar melalui udara dari satu tempat ke tempat yang
lainnya. Hal itu terjadi antara tahun 1883-1884. Karena penemuannya itu,
Nipkow diakui sebagai Bapak Televisi.
Sejak

penemuan

televisi,

diberbagai

negara

di

dunia

mulai

diperkenalkan televisi sebagai sarana yang dapat memberikan informasi


kepada masyarakat umum. Televisi diperkenalkan ke Indonesia sekitar
tahun 1962 yaitu bertepatan dengan pelaksanaan olahraga Asia IV (Asian
Games IV) di Jakarta. Peresmian televisi dengan nama Televisi Republik
Indonesia (TVRI) dibuka oleh Preside Soekarno tanggal 24 Agustus 1962.
Tujuan utama dari pengadaan televisi itu adalah untuk meliputi semua
kejuaraan dan pertandingan selama pesta olahraga berlangsung.

Oleh

karena itu, dengan adanya televisi diharapkan masyarakat diajak berpikir


kritis dan dapat menyaring hal-hal yang positif untuk kemajuan manusia.

2.1.2 PERKEMBANGAN SISTEM TRANSPORTASI

Pengaruh teknologi dalam bidang transportasi di Indonesia dibawa oleh


pemerintah colonial Belanda dengan tujuan untuk mempermudah dan
mempercepat proses pengawasan terhadap daerah-daerah yang jauh dari
pusat kegiatan pemerintahan.
Setelah Indonesia merdeka, perkembangan sarana transportasi semakin
pesat.

Transportasi menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam

kehidupan masyarakat Indonesia. Hal tersebut tidak terlepas dari upaya


pemerintah

melaksanakan

pembangunan

di

bidang

transportasi.

Pembangunan sarana transportasi meliputi sarana transportasi darat, laut,


dan udara.
1. Sarana Transportasi Darat
Dalam bidang perhubungan darat, peranan jalan raya sebagai media
lalu-lintas semakin penting. Pembangunan jalan raya yang baru dilakukan
untuk membuka daerah-daerah yang terisolasi guna menghubungkan ke
pusat-pusat industry di berbagai daerah di seluruh wilayah Indonesia.
Sampai tahun 1988 jalan raya yang sudah dibangun pemerintah mencapai
sepancai 42.982 km.
Selama tahun 1990-an perhatian difokuskan pada pembangunan jalan
raya

di

daerah

daerah

pusat

produksi

dan

jalan

raya

yang

menghubungkan ke daerah daerah tempat pemasaran hasil industri.


Untuk mengatasi meningkatnya tuntutan akan transportasi yang cepat di
kota-kota seperti Jakarta telah dibangun beberapa ruas jalan told an jalan
layang. Di samping itu, juga dilakukan pembangunan sarana angkutan
dengan menggunakan kereta api. Pembangunan jalur kereta api pertama
di Indonesia yang dibangun pada masa colonial belanda, terdapat di Pulau
Jawa.
Pembangunan

Jalur

rel

kereta

api

ini

merupakan

prakarsa

dari

perusahaan kereta api di Hindia Belanda, Naamlooze Venootschap


Netherlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NV NISM) Jalur yang
dipimpin oleh Ir. J.P de Bordes.
Keberhasilan pembangunan jalur kereta api di Pulau Jawa ini, dilanjutkan
pada daerah-daerah lainnya di Indonesia, seperti pembangunan jalur
6

kereta api di pulau sumatera dan Sulawesi, namun di pulau Kalimantan


belum berhasil dibangun jalur kereta api.
Hingga tahun 1939, jalur kereta api yang telah dibangun oleh
pemerintah hindia belanda di Indonesia mencapai panjang 6.811 km,
namun hingga tahun 1950, jalur kereta api itu menyusut menjadi 5910
km. Penyusutan ini terjadi karna lebih dari 900km jalur kereta api itu
hilang. Hilangnya jalur kereta api ini di duga dibongkar oleh pasukan
jepang dan diangkut ke Myanmar untuk pembangunan jalur kerta api
disana. Pada masa pendudukan jepang, pembangunan jalur kerta api
dilakukan antara Bayah-Cikara (Banten) sepanjang 83 km kemudian
dilakukan

pembangunan

jalur

muaro-pakanbaru

sepanjang

22

km.

Pembangunan jalur kereta api yang dilakukan pada masa pendudukan


jepang ini mengerahkan tenaga romusha atau pekerja paksa dan banyak
menelan korban.
Setelah Indonesia merdeka (17 agustus 1945), karyawan kereta api
yang tergabung dalam angkatan moeda kereta api (AMKA), mengambil
alih perusahaan perkeretaapian dari pihak jepang. Peristiwa bersejarah ini
terjadi tanggal 28 september 1945 dan kemudian di peringati sebagai hari
kereta api Indonesia.
Sejak Indonesia merdeka, perkembangan perkeretaapian di Indonesia
semakin bertambah pesat, walaupun telah berkali kali mengalami
perubahan

nama

perusahaan

yang

mengelolanya

seperti

menjadi

Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA,25 Mei 1963), selanjutnya menjadi


Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA, 15 September 1971), dan tanggal 2
Januari 1991 diubah namanya menjadi Perusahaan Umum Kereta api
(Perumka).
Untuk mempersingkat waktu dan mempercepat jarak tempuh, maka
Perumka

dengan

persetujuan

pemerintah

Republik

Indonesia

menggunakan kereta api cepat yang dinamakan Argo Bromo dan Argo
Gede telah diresmikan oleh Presiden Soeharto. Dengan kerta Api argo
bromo jarak Jakarta-surabaya dapat ditembuh hanya dalam waktu 9 jam.
Sementara itu, kebutuhan akan kereta api semakin bertambah. Untuk
menanggapi kebutuhan ini Perumka yang pada tanggal 1 Juni 1999
7

menjadi PT (Persero)

Kereta api Indonesia diluncurkan kereta api

penumpang yang baru seperti Dwipangga, Mahesa, Sancaka.


2. Sarana Transportasi Laut
Kapal Laut merupakan sarana

yang

penting

didalam

akitivitas

hubungan antara masyarakat dari pulau yang satu dengan yang lainnya.
Hal ini juga menyebabkan bahwa bangsa Indonesia mendapatkan julukan
bangsa pelaut, karena mereka telah terbiasa mengarungi lautan di wilayah
Nusantara, bahkan telah berlayar sampai keluar wilayah Nusantara.
Bukti-bukti yang menunjukan bahwa bangsa Indonesia

telah

memanfaatkan kapal-kapal sebagai sarana penting dalam transportasi


laut, seperti yang tergambar pada relief candi Borobudur dalam bentuk
perahu bercadik yang telah mampu berlayar hingga jauh sampai ke pulau
madagaskar (afrika). Juga pembuatan kapal Phinisi yang dilakukan oleh
bangsa bugis di Sulawesi selatan.
Industri perkapalan di Indonesia berawal dari sebuah bengkel tempat
mereparasi kapal. Kemudian bengkel itu berkembang menjadi Industri
yang merancang dan membangun kapal sebagai sarana transportasi laut,
dan dioperasikan oleh PT. Pelayaran Laut Nasional Indonesia (PT. PELNI).
Industri kapal Indonesia dimotori oleh PT. PAL Indonesia. Perusahaan ini
merupakan

subuah

Badan

Usaha

Milik

Negara

(BUMN).

Pendirian

perusahaan kapal ini telah dirintis sejak tahun 1823, yaitu pada masa
pemerintahan Hindia Belanda. Ide pendirian bengkel reparasi kapal laut ini
dimunculkan oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda V.D. Capellen. Nama
perusahaan itu adalah N.V. Netherlandsch Indische Industrie.
Pada tahun 1849 saran perbaikan dan pemeliharaan kapal mulai
terwujud di daerah Ujung, Surabaya. Namun, pada tahun 1939 pemerintah
Hindia Belanda mengganti namanya menjadi Maarine Establishment (ME).
ME berfungsi sebagai pabrik pemeliharaan dan perbaikan kapal. Pada
masa pendudukan Jepang. ME tidak berubah fungsi dan tetap menjadi
bengkel reparasi dan perbaikan kapal-kapal Angkatan Laut Jepang
ddibawah pengawasan Kaigun. Tetapi pada masa perang kemerdekaan,
ME kembali dikuasai belanda dan baru diserahkan kepada Indonesia pada
8

27 Desember 1949. Sejak saat itu, nama perusahaan kapal laut tersebut
diubah menjadi Penataran Angkatan Laut (PAL).
Pada tahun 1978, status PT.PAL diubah menjadi Perusahaan Umum
(Perum) PAL. 3 tahun kemudian, yaitu tahun 1981 bentuk Badan Usaha
Perum PAL diubah menjadi Perseroan dengan pimpinan Prof. Dr. Ing. BJ
Habibie

(saat

itu

menjadi

menteri

riset

dan

teknologi).

PT.PAL

memproduksi berbagai jenis kapal mulai dari kapal ikan, kapal niaga, kapal
perang, tugboard, tanker, kapal penumpang, dan kapal riset. Kapal riset
buatan PT.PAL adalah kapal Baruna Jaya VIII.
Perkembangan system transportasi laut pada dewasa ini terlepas dari
kemajuan teknologi. Kemajuan teknologi tersebut telah membuat bangsa
Indonesia dapat memproduksi kapal angkut penumpang, yaitu kapal
Palindo Jaya 500. Kapal tersebut diluncurkan pertama kali pada bulan
Agustus 1995. Kapal tersebut dibuat untuk menunjang sarana transportasi
laut yang lebih cepat dan amat. Dengan demikian koma kegiatan
transportasi laut akan berdampak dalam kehidupan bermasyarakat ,
berbangsa dan bernegara.
3. Sarana Transportasi Udara
Sejarah berdirinya Industri pesawat di Indonesia berawal pada sebuah
bangunan bekas gudang kapuk di Magetan, dekatan Madiun (Jawa Timur).
Pada tahun 1946, di gudang yang di ubah menjadi bengkel itulah pesawat
terbang pertama dengan semua bahan-bahannya berasal dari Indonesia
dirakit serta dibangun oleh Putra-putri Indonesia. Pesawat itu adalah
pesawat layang jenis zogling tanpa mesin yang biasa dipakai untuk
olahraga terbang layang. Pesawat itu diberi nama NWG-1 sesuai dengan
inisial pembuatnya yaitu Nurtanio Pringgoadi Suryo dan Wiweko Supono.
Keberhasilan NWG-1 mendorong Kepala Staf Angkatan Udara
mengusulkan pembentukan Komisi Penerbangan. Nurtanio dikirimkan ke
malia, Filipina untuk mempelajari teknik pembuatan pesawat di Far
Eastern Aero Technical. Ketika kembali ke Indonesia, Nurtanio mencoba
untuk merakit pesawat bermesin. Mesin yang digunakannya adalah mesin
sepeda motor jenis Harley Davidsonbuatan tahun 1928.Pesawat yang
diberi nama WEL (Wiweko Experimental Lightplane) itu merupakan
9

pesawat mesin pertama di Indonesia. Namun, nama itu kemudian diubah


menjadi RI-X.
Pada tahun 1953, Nurtanio bersama dengan 15 orang stafnya berhasil
membangun pesawat serba logam pertama yang berkursi tunggal.
Pesawat dengan rodanya dari roda vespa itu diberi nama Si Kumbang.
Pada tanggal 17 April 1958, Si Kumbang mampu terbang melintasi Pulau
Jawa.
Pembuatan pesawat ini merupakan suatu proyek besar, maka untuk
mewujudkannya itu Nurtanio memilih menjalin kerja sama dengan pabrik
pesawat asing yaitu dengan pabrik pesawat Cekop dari Polandia. Tujuan
jalinan kerja sama ini adalah untuk memproduksi pesawat wilga dalam
skala besar sehingga proyek ini diberi nama Wilga oleh Presiden Soekarno.
Tetaoi, pada tanggal 21 Maret 1966 Nurtanio mendapat musibah ketika
pesawat yang ditumpanginyajatuh di Kiara Condong (bandung) sehingga
menghentikan proyek besarnya itu.
Pada tahun 1976, industry pesawat yang dirintis oleh Nurtanio itu diberi
nama PT. Industri Pesawat Terbang Nurtanio (IPTN). Tetapi ketika B.J
Habibie memimpin IPTN berubah nama menjadi Industri Pesawat Terbang
Nusantara (dengan singkatan tetap IPTN). Di bawah pimpinan Habibie,
IPTN berhasil memproduksi pesawat jenis C-212 Aviocar dan helicopter
jenis BO-105. Pada tahun 1979 bersama CASA SpOLOanyol, IPTN
memproduksi CN-235 itu diperlihatkan kepada umum untuk pertama
kalinya pada tanggal 10 September 1983.
Pada tahun 2003 nama IPTN diubah menjadi PT. Dirgantara Indonesia
(PT. DI) PT. DI inilah yang melanjutkan kegiatannya seperti memproduksi
komponen pesawat CN-235,NC-212, Boeing 737, dan F-16.
Beberapa maskapai penerbangan Indonesia melayani rute internasional.
Dengan semakin banyaknya jalur penerbangan yang dibuka, kemungkinan
jumlah penumpang yang diangkut pun semakin besar.

2.2. PELAKSANAAN DAN PENGEMBANGAN IPTEK DI


INDONESIA
10

Peradaban bangsa dan masyarakat dunia di masa depan sudah


dipahami dan disadari akan berhadapan dengan situasi serba kompleks
dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan, sebut saja antara lain; cloning,
cosmology, cryonics, cyberneties, exobiology, genetic, engineering
dan

nanotechnology.

berbagai

perkembangan

Cabang-cabang IPTEK itu telah memunculkan


yang

sangat

cepat

dengan

implikasi

yang

menguntungkan bagi manusia atau sebaliknya.


Untuk mendayagunakan Iptek diperlukan nilai-nilai luhur agar dapat
dipertanggungjawabkan. Rumusan 4 (empat) nilai luhur pembangunan Iptek
Nasional, yaitu :
1. Accountable, penerapan Iptek harus dapat dipertanggungjawabkan baik
secara moral, lingkungan, finansial, bahkan dampak politis
2. Visionary, pembangunan Iptek memberikan solusi strategis dan jangka
panjang, tetapi taktis dimasa kini, tidak bersifat sektoral dan tidak
hanya memberi implikasi terbatas.
3. Innovative, asal katanya adalah innovere yang artinya temuan baru
yang bermanfaat. Nilai luhur pembangunan Iptek artinya adalah
berorientasi pada segala sesuatu yang baru, dan memberikan apresiasi
tinggi terhadap upaya untuk memproduksi inovasi baru dalam upaya
inovatif untuk meningkatkan produktifitas.
4. Excellence, keseluruhan tahapan pembangunan Iptek mulai dari fase
inisiasi, perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi, implikasi
pada bangsa harus baik, yang terbaik atau berusaha menuju yang
terbaik.
Pesatnya kemajuan Iptek memerlukan penguasaan, pemanfaatan, dan
kemajuan Iptek untuk memperkuat posisi daya saing Indonesia dalam
kehidupan global.

11

2.2.1. DAMPAK PERKEMBANGAN IPTEK DI INDONESIA


1. Perkembangan Iptek disamping bermanfaat untuk kemajuan hidup
Indonesia juga memberikan dampak negatif. Hal yang perlu diperhatikan
dalam penerapan IPTEK untuk menekan dampaknya seminimal mungkin,
antara lain :

1).

Menjaga

keserasian

dan

keseimbangan

dengan

lingkungan

setempat.

2). Teknilogi yang akan diterapkan hendaknya betul-betul dapat


mencegah timbulnya permasalahan di tempat itu.

3). Memanfaatkan seoptimal mungkin segala sumber daya alam dan


sumber daya manusia yang ada.

2. Dampaknya dalam :
a. Penyediaan Pangan
Perkembangan IPTEK dalam bidang pangan dimungkinkan karena
adanya pendidikan, penelitian dan pengembangan di bidang pertanian
terutama dalam peningkatan produktivitas

melalui penerapan varitas

unggul, pemupukan, pemberantasan hama dan penyakit, pola tanaman dan


pengairan. Namun di sisi lain perkembangan tersebut berdampak fatal,
misalkan saja penggunaan pestisida dalam pemberantasan hama ternyata
dapat menyebabkan penyakit dalam tubuh manusia.
b. Penyediaan Sandang

Pada awalnya bahan sandang dihasilkan dari serat alam seperti kapas,
sutra, woll dan lain-lain

Perkembangan teknologi matrial polimer menghasilkan berbagai serat


sintetis sebagai bahan sandang seperti rayon, polyester, nilon, dakron,
tetoron dan sebagainya
12

Kulit sintetik juga dapat dibuat dari polimer termoplastik sebagai


bahan sepatu, tas dan lain-lain

Teknologi pewarnaan juga berkembang seperti penggunaan zat azo


dan sebagainya.

c. Penyediaan Papan

Teknologi papan bersangkut paut dengan penyediaan lahan dan bidang


perencanaan seperti city planning, kota satelit, kawasan pemukiman
dan sebagainya yang berkaitan dengan perkembangan penduduk

Awalnya

bahan

pokok

untuk

papan

adalah

kayu

selanjutnya

dikembangkan teknologi matrial untuk mengatasi kekurangan kayu

Untuk mengatasi kekurangan akan lahan dikembangkan teknologi


gedung bertingkat, pembentukan pulau-pulau baru, bahkan tidak
menutup kemungkinan pemukiman ruang angkasa.

d. Peningkatan Kesehatan

Perkembangan Imu Kedeokteran seperti : ilmu badah dan lain-lain

Penemuan alat-alat kedokteran seperti : stetoskup, USG, dan lain-lain

Penemuan obat-obatan seperti anti biotik, vaksin dan lain-lain

Penemuan radio aktif untuk mendeteksi penyakit secara tepat seperti


tumor dan lain-lain

Penelitian tentang kuman-kuman penyakit dan lain-lain.

e. Penyediaan Energi

Kebutuhan akan energi

Sumber-sumber energi

Sumber energi konvensional tak dapat diperbaharui


13

Sumber energi pengganti yang tak habis pakai

Konversi energi dari satu bentuk kebentuk yang lain.

Dengan memperhatikan perkembangan dan kemajuan zaman dengan sendirinya


pemanfaatan

dan

penguasaan

IPTEK

mutlak

diperlukan

untuk

mencapai

kesejahteraan bangsa. Visi dan misi IPTEK dirumuskan sebagai panduan untuk
mengoptimalkan setiap sumber daya IPTEK yang dimiliki oleh bangsa Indonesia,
Undang-Undang

No.

18

Tahun

2002

tentang

Sistem

Nasional

Penelitian,

Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang telah


diberlakukan sejak 29 Juli 2002, merupakan penjabaran dari visi dan misi IPTEK
sebagaimana termaksud dalam UUD 1945 Amandemen pasal 31 ayat 5, agar dapat
dilaksanakan oleh pemerintah besrta seluruh rakyat dengan sebaik-baiknya. Selain
itu pula perkembangan IPTEK di berbagai bidangdi tengah perkembangan zaman
yang semakin pesat semestinya dapat meningkatkan kualitas SDM di tengah
bermunculannya dampak negative dari adanya perkembangan IPTEK, sehingga
diperlukan pemikiran yang serius dan mantap dalam menghadapi permasalahan
dalam penemuan-penemuan baru tersebut.
Di era globalisasi pada masa sekarang ini, memaksa kita terkhusus masayarakat
Indonesia untuk bias mengenal dan memahamiberbagai perkembangan IPTEK,
namun demikian tidak sedikit dari kita yang serba ketinggalan dengan
perkembangan IPTEK. Secara jangka panjang, perkembangan IPTEK memberikan
arti yang sangat positif, namun di sisi lain, tidak sedikit pula yang membawa
dampak negatif.

Dampak Positif perkembangan IPTEK

1. Memberikan berbagai kemudahan


14

Maksudnya adalah bhwa perkembangan IPTEK mampu membantu


manusia dalam beraktifitas. Terutama sekali yang berhubungan dengan
kegiatan perindustrian dan telekomunikasi. Namun demikian, dampak dari
perkembangan IPTEK juga berdampak ke berbagai hal seperti kegiatan
pertanian, yang dulunya membajak sawah dengan menggunakan alat
tradisional, kini sudah menggunakan peralatan mesin.sehingga aktifitas
penanaman dapat lebih cepat di laksanakan tanpa memakan waktu yang
lama dan tidak pula terlalu membutuhkan tenaga yang banyak. Ini adalah
contoh kecil efek positif perkembangan IPTEK di dalam membantu aktifitas
manusia dalam kehidupan sehari-hari.

2. Mempermudah meluasnya berbagai informasi


Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi kita, dimana tanpa
informasi sudah ketinggalan kita akan serba ketinggaln. terlebih lagi ketika
berbagai media cetak dan elektronik berkembang pesat. Hal ini memaksa
kita untuk mau tidak mau harus bias dan selalu mendapatkan berbagai
informasi. Pada masa dahulu, kegiatan pengiriman berita sangat lambat, ha
ini di karenakan kegiatan tersebut masih di lakukan secara tradisional baik
itu secara lisan maupun dengan menggunakan sepucuk surat. Namun
sekarang kegiatan semacam ini sudah hamper punah, dimana
perkembangan IPTEK telah merubah segalanya, dan kitapun tidak perlu
menunggu lama untuk mengirim atau menerima berita.
3. Bertambahnya pengetahuan dan wawasan
Komputer dahulu termasuk jenis peralatan yang sangat canggih, dimana
hanya orang-orang tertentu yang mampu membelinya apalagi
menggunakannya. Namun seiring dengan perkembangan iptek, peralatan
elektronok seperti computer, internet, dan hanphone (Hp) sudah menjadi
benda yang menjamur. Dimana tidak hanya orang-orang tertentu yang
mampu menggunakannya, bahkan anak-anak di bawah umurpun dapat
15

menggunakannya. Inilah pengaruh positif perkembangan iptek di era


globalisasi terhadap ilmu pengetahuan dan wawasan masyarakat kita.

Dampak negatif perkembangan IPTEK

1. Mempengaruhi pola berpikir


Masyarakat kita adalah masyarakat yang agresif dan penasaran serta suka
dengan hal baru. Terutama sekali dengan adanya berbagai perubahan pada
berbagai peralatan elektronik. Namun ternyata perkembangan tersebut tidak
hanya berdampak terhadap pola berpikir anak, juga berdampak terhadap
pola berpikir orang dewasa dan orang tua. Terlebih lagi setiap harinya
masyarakat kita di cekoki dengan berbagai siaran yang kurang bermanfaat
dari berbagi media elektronik.

2. Hilangnya budaya Tradisional


Dengan berdirinya berbagai gedung mewah seperti mal, perhotelan dll,
mengakibatkan hilangnya budaya tradisional seperti kegiatan dalam
perdagangan yang dulunya lebih di kenal sebagai pasar tradisional kini
berubah menjadi pasar modern. Begitu juga terhadap pergaulan anak-anak
dan remaja yang sekarang sudah mengarah kepada pergaulan bebas.
3. Banyak menimbulkan berbagai kerusakan
Indonesia di kenal sebagai Negara yang kaya akan umber daya alamnya,
namu hingga akhir ini, Indonesia lebih di kenal sebagai Negara yang sedan g
berkembang dan terus berkembang entah sampai kapan. Dan kita juga tidak
mengetahui kapan istilah Negara berkembang tersebut berubah menjadi
Negara maju. Salah satu contoh kecil yang lebih spesipic adalah beberapa
tahun yang lalu sekitar di bawah tahun 2004, kota pecan baru yang terletak
di propinsi Riau, lebih di kenal sebagi kota Seribu Hutan, namun dalam
waktu yang relative singkat, istolah seribu hutan kini telah berubah menjadi
16

istilah yang lebih modern, yakni kota Seribu Ruko di mana dalam waktu
yang singkat, perkembangan pembanguna di kota ini amat sangat pesat.
Mulaialah berdiri berbagai kegiatan industri, Perhotelan, Mal, dan Gedunggedung bertingkat serta perumahan berdiri di mana-mana.akibatnya aktifitas
tradisional lumpuh, hutan gundul sehingga banyak menimbulkan berbagai
macam bencana seperti banjir, tanah longsor serta polusi tejadi di manamana. Inilah dampak yang harus di terima masyarakat kita hingga ke anak
cucu.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perkembangan

ilmu

pengetahuan

dan

teknologi

di

kehidupan

masyarakat, bahwasannya terdapat dampak positif dan negatif dalam


perkembangan IPTEK tersebut. Bila kita tinjau dampak positifnya yakni,
negara akan semakin maju dalam teknologi dan mempermudah dalam
mencari segala macam informasi. Sedangkan dampak negatifnya yakni,
informasi tersebut terkadang tidak terkendali. Begitu banyak informasi
yang memerlukan pertimbangan lebih lanjut untuk disebarkan secara
bebas tanpa pengawasan. Hal ini sering kali menghasilkan efek samping
negatif pada anak-anak di bawah umur dengan bebasnya menyaksikan
dan mempelajari hal-hal yang belum layak untuk mereka konsumsi dari
berita yang publikasinya dilakukan tanpa melalui proses sensor yang
benar. Meskipun teknologi itu diciptakan untuk kepentingan bersama dan
17

untuk memudahkan masyarakat dalam beraktivitas, akan tetapi tetap


saja ada efek samping. Semua itu kembali kepada individu yang
menjalani, bagaimana ia memanfaatkan dan meminimalkan dari dampak
tersebut.

3.2 Saran
Dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di
indonesia

tentu

akan

meningkatkan

tingkat

pengetahuan

dan

keterampilan bangsa Indonesia itu sendiri. Oleh karena itu diharapkan


segala pola pikir manusia dapat berkembang serta diperlukan peranan
pemerintah untuk dapat terus mendorong kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi di Indonesia demi mencapai masa depan yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.edukasi.net/karyaanda/viewkarya.php?kid=16Penulis : Amiruddin, Judul : Potensi
Teknologi dan Komunikasi: Teknologi Informasi dan Komunikasi.
http://lenijuwita.wordpress.com/2007/03/10/ Penulis : Judul : Usaha Sia-sia Mengurangi
Dampak Negatif Kemajuan Teknologi.
http://www.tekkomdik-sumbar.org/problematika_sptr_guru_24.htmlPenulis : Kompas, , Senin 28
Mei 2007.
http://alambudsos.wordpress.com
http://ejournal.unud.ac.id
http://www.nano.lipi.go.id
18

LAMPIRAN

Gambar-1 Sarana Transportasi


Darat

Gambar-2 Sarana Transportasi


Laut

19

Gambar-3 Sarana Transportasi


Udara

Gambar-4 Media Komunikasi


Masa

Gambar-5 Sistem Komunikasi

Gambar-6 Radio

Satelit Domestik (SKSD) Palapa

20

Gambar-7 Televisi

21

Anda mungkin juga menyukai