■Radio
pertama kali ditemukan pada tahun 1916 oleh ilmuan Amerika Serikat yang bernama Dr. Lee De Forest (The
Father of Radio). Sementara di Indonesia sendiri seudah digunakan oleh para tentara Belanda yang ada di
Indonesia, pada tanggal 1 April 1933, Mangkunegoro VII dan Sarsitu Mangunkusumo mendirikan SRV
( Solossche Radioi Vereenging ) di Surakarta. SRV sebagai pelopor timbulnya siaran radio yang diusahakan
oleh bangsa Indonesia sendiri.
Pada masa pendudukan Jepang, penyelamatan radio yang dilakukan oleh Haso Kanri Kyoku. Namun, pada
masa pendudukan Jepang pengembangan radio sulit untuk maju, karena pada masa pendudukan Jepang
seluruh penyiaran radio diarahkan untuk kebutuhan militer Jepang pada saat masa-masa genting Perang
Dunia II.
Awal kemerdekaan radio sebagai alat penyebaran berita proklamasi, radio peran sini berperan penting yang
dimulai pada tanggal 11 September 1945 diadakan rapat di Jakarta yang dipimpin oleh Abdurrachman Saleh
dan dihadiri oleh 16 pemimpin dari Jakarta, Bandung, Purwokerto, Semarang, Yogyakarta, dan
Surakarta.Adalah hasil rapatnya adalah:
■menetapkan tanggal 11 September 1945 sebagai hari berdirinya RRI.
■semua yang hadi menyatukan diri sebagai pegawai RRI.
■pusat RRI ada di Jakarta.
■Abdurrachman Saleh terpilih menjadi ketua umum RRI.
■cabang RRI yang pertama ada di Jakarta, Bandung, Surakarta, Purwokerto, Semarang, Yogyakarta, Malang,
dan Surabaya.
■semboyan RRI adalah "sekali di udara tetap di udara"
■ Pesawat Terbang
perkembangan pesawat setelah Indonesia merdeka, sekitar tahun 1916 di
Yogyakarta menyusun Biro Perencanaan dan Kontruksi pada TRi-
Udara. Sementara itu di Magetan Jawa Timur, upaya mengembangkan dan
mengendalikan teknologi dirgantara terus di upayakan dan dipelopori oleh
Wiweko Soepono, nurtanio Pringgoardisujo, dan J. Sumarsono.
Upaya mengembangkan dan menguasai teknologi dirgantara adalah upaya
utnuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM), oleh karna yang telah
dikirm mahasiswa-mahasiswa Indonesia untuk belajar di luar negeri yang
berusaha mengembangkan teknologi dirgantara pada tahun 1951. Salah
satu mahasiswa yang dikirim ke luar negeri adalah BJ Habibie.
ORDE BARU
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Indonesia pada masa ini
berkembang dengan sangat cepat, berbeda pada masa seblumnya. Orde Baru
sendiri terkenal sebagai era pembangunan Indonesia dan di kepala negarai
oleh Soeharto yang terkenal sebagai bapak pembangunan Indonesia.
Pada awal tahun 1970-an kemajuan IPTEK mengalami peningkatan yang
didukung pemerintah karena faktor-faktor perkembangan ekonomi, perluasan
pertanian, dan perubahan sosial budaya. Pada tanggal 6 Maret 1962
dibentuknya DURENAS (Departement Urusan Riset Nasional) yang kemudian
berganti nama menjadi Departement Riset Nasional (DRN) yang bertugas
untuk merumuskan, mengamati, mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan
riset dan teknologi di Indonesia.
Pada tanggal 23 Agustus1967 pemerintah mendirikan Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI) sebagai fusi dari DRN dan MIPI yang memiliki
tugas: