Anda di halaman 1dari 14

PERKEMBANGAN IPTEK

PADA ERA ORDE LAMA


 Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, perkembangan
iptek semakin meningkat disebabkan era globalisasi pasca
Perang Dunia II. Presiden Soekarno menyadari bahwa
sebuah bangsa yang besar dan maju pasti memiliki sumber
daya manusia yang berkompeten dalam bidang iptek. Atas
dasar itu dia membuat kebijakan berupa pengiriman
mahasiswa Indonesia keseluruh dunia yang menghasilkan
insinyur-insinyur andal dibidangnya, salah satu insinyur
tersebut yaitu Prof. Dr. Ing. B.J. Habibie. Selain mengirim
mahasiswa keseluruh dunia, Presiden Soekarno juga
membentuk lembaga-lembaga dibidang iptek, yaitu :
1. BATAN (lembaga ini dahulu
bernama Lembaga Tenaga Atom atau
LTA yang dibentuk pada tahun 1958)
SEJARAH
 BATAN
Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) dibentuk berawal dari keinginan pemerintah
Indonesia untuk mengetahui dampak percobaan senjata nuklir yang dilakukan oleh
negara-negara maju di kawasan Pasifik terhadap wilayah Indonesia. Kegiatan percobaan
senjata nuklir akan menghasilkan partikel-partikel kecil yang bersifat radioaktif dalam
bentuk debu atau gas. Partikel ini sangat mudah terbawa angin dan dapat
mengkontaminasi lingkungan. Karena partikel tersebut sangat ringan maka akan
memungkinkan untuk diterbangkan ke daerah yang radiusnya cukup jauh dan luas,
termasuk wilayah Indonesia. Oleh karena itu perlu dilakukan penyelidikan terhadap
kemungkinan kontaminasi partikel radioaktif.
 Dengan dasar itulah kemudian pemerintah RI pada tahun 1954 membentuk Panitia
Negara untuk Penyelidikan Radioaktivitas (PNPR). Panitia beranggotakan para pakar
dari berbagai kementerian dan diketuai oleh dr. G.A. Siwabessy dari Kementerian
Kesehatan. Tugas PNPR adalah melakukan penyelidikan terhadap kemungkinan
kontaminasi partikel radioaktif dari percobaan senjata nuklir. Hasil dari penyelidikan
dinyatakan bahwa wilayah Indonesia bersih dari kontaminan radioaktif.
 Untuk mengembangkan kemampuan bangsa Indonesia yang lebih luas di bidang
teknologi nuklir pada 5 Desember 1958 PNPR ditingkatkan status kelembagaannya
menjadi Lembaga Tenaga Atom (LTA), kemudian tanggal tersebut dijadikan sebagai hari
jadi BATAN sampai sekarang. LTA inilah setelah melalui beberapa kali perubahan secara
organisasi, orientasi litbang, fokus program dan pembinaan sumberdaya manusia
kemudian berkembang menjadi BATAN seperti saat ini.
TUGAS&FUNGSI BATAN
 Tugas pokok BATAN adalah melaksanakan tugas pemerintahan
dibidang penelitian, pengembangan dan pemanfaatan tenaga nuklir
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
 Dalam melaksanakan tugas tersebut, BATAN menyelenggarakan
fungsi:
1. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang penelitian,
pengembangan dan pemanfaatan tenaga nuklir.
2. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BATAN.
3. Fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di
bidang penelitian, pengembangan dan pemanfaatan tenaga nuklir.
4. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di
bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tata
laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum, persandian,
perlengkapan dan rumah tangga.
KEGIATAN BATAN DI ERA ORDE LAMA
 Karena pemerintah Indonesia pada masa orde lama kurang
memperhatikan perkembangan IPTEK yang disebabkan masih
banyaknya permasalahan-permasalahan internal pasca kemerdekaan.
Banyak pemberontakan-pemberontakan yang memicu terhambatnya
untuk memajukan IPTEK serta sibuknya menjalin kerjasama atau
diplomasi dengan berbagai negara diluar negeri, sehingga kinerja
BATAN pun masih terbatas di bidang pengkajian belum
menciptakan sesuatu yang nyata dalam bidang IPTEK.
1954 Pembentukan Panitia Negara untuk Penyelidikan
Radioaktivitet

1958 Pembentukan Dewan Tenaga Atom dan Lembaga


Tenaga Atom (PP No.65 Tahun 1958)
2. LAPAN
 Kedudukan

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional yang selanjutnya dalam


Peraturan Presiden ini disebut dengan LAPAN adalah lembaga
pemerintah non-kementerian yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Presiden melalui menteri yang membidangi urusan
pemerintahan di bidang riset dan teknologi.

Tugas Pokok

LAPAN mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang


penelitian dan pengembangan kedirgantaraan dan pemanfaatannya
serta penyelenggaraan keantariksaan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
 Dalam mengemban tugas pokok di atas LAPAN menyelenggarakan fungsi-
fungsi :
1. Penyusunan kebijakan nasional di bidang penelitian dan pengembangan
sains antariksa dan atmosfer, teknologi penerbangan dan antariksa, dan
penginderaan jauh serta pemanfaatannya;
2. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan sains antariksa dan
atmosfer, teknologi penerbangan dan antariksa, dan penginderaan jauh
serta pemanfaatannya;
3. Penyelenggaraan keantariksaan;
4. Pengoordinasian kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas LAPAN;
5. Pelaksanaan pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada
seluruh unit organisasi di lingkungan LAPAN;
6. Pelaksanaan kajian kebijakan strategis penerbangan dan antariksa;
7. Pelaksanaan penjalaran teknologi penerbangan dan antariksa;
8. Pelaksanaan pengelolaan standardisasi dan sistem informasi
penerbangan dan antariksa;
9. Pengawasan atas pelaksanaan tugas LAPAN; dan
10. Penyampaian laporan, saran, dan pertimbangan di bidang penelitian
dan pengembangan sains antariksa dan atmosfer, teknologi
penerbangan dan antariksa, dan penginderaan jauh serta
pemanfaatannya.
3.LIPI
 Pembentukan LIPI memiliki sejarah yang panjang. Setelah melewati beberapa
fase kegiatan ilmiah sejak abad ke-16 hingga tahun 1956, pemerintah Indonesia
membentuk Majelis Ilmu Pengetahuan Indonesia (MIPI) melalui Undang-Undang
(UU) No.6 Tahun 1956. Tugasnya adalah membimbing perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta memberi pertimbangan kepada pemerintah dalam
hal kebijaksanaan ilmu pengetahuan.
 
Pada tahun 1962, pemerintah membentuk Departemen Urusan Riset Nasional
(DURENAS) dan menempatkan MIPI di dalamnya dengan tugas tambahan
membangun dan mengasuh beberapa lembaga riset nasional. Hingga pada tahun
1966, status DURENAS menjadi Lembaga Riset Nasional (LEMRENAS).
 
Sejak Agustus 1967, pemerintah membubarkan LEMRENAS dan MIPI dengan
SK Presiden RI No. 128 Tahun 1967. Setelah itu, pemerintah berdasarkan
Keputusan MPRS No. 18/B/1967 membentuk LIPI dan menampung seluruh tugas
LEMRENAS dan MIPI ke dalam lembaga tersebut. Tugas pokoknya adalah (1)
membimbing perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berakar di
Indonesia agar dapat dimanfaatkan bagi kesejahteraan rakyat Indonesia pada
khususnya dan umat manusia pada umumnya; (2) mencari kebenaran ilmiah di
mana kebebasan ilmiah, kebebasan penelitian serta kebebasan mimbar diakui dan
dijamin, sepanjang tidak bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945; (3)
mempersiapkan pembentukan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (sejak 1991,
tugas pokok ini selanjutnya ditangani oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi
dengan Keputusan Presiden (Keppres) No. 179 tahun 1991).
TEKNOLOGI APA SAJA
YANG MARAK DI ERA
ORDE LAMA?
1. TEKNOLOGI INFORMASI YAITU DENGAN MEDIA RADIO

 Sebenarnya radio ini pertama kali ditemukan pada tahun 1916 oleh ilmuan Amerika Serikat yang bernama Dr. Lee De
Forest (The Father of Radio). Sedangkan di Indonesia sendiri seudah digunakan oleh para tentara Belanda yang ada di
Indonesia, pada tanggal 1 April 1933, Mangkunegoro VII dan Sarsitu Mangunkusumo mendirikan SRV (Solossche
Radioi Vereenging) di Surakarta. SRV sebagai pelopor timbulnya siaran radio yang diusahakan oleh bangsa Indonesia
sendiri.

 Pada masa pendudukan Jepang, penyelanggaraan radio ditangani oleh Haso Kanri Kyoku. Namun, pada masa
pendudukan Jepang perkembangan radio mengalami kendala yang sulit untuk maju, karena pada masa pendudukan
Jepang seluruh penyiaran radio diarahkan untuk kepentingan militer Jepang pada saat masa-masa genting Perang
Dunia II.

 Awal kemerdekaan radio sebagai alat penyebaran berita proklamasi, peran radio disini sangatlah penting yang
kemudian pada tanggal 11 September 1945 diadakan rapat di Jakarta yang dipimpin oleh Abdurrachman Saleh dan
dihadiri oleh 16 pemimpin dari Jakarta, Bandung,m Purwokerto, Semarang, Yogyakarta, dan Surakarta.

 Adapun hasil rapatnya adalah:


1. menetapkan tanggal 11 September 1945 sebagai hari berdirinya RRI.
2. semua yang hadi menyatukan diri sebagai pegawai RRI.
3. pusat RRI ada di Jakarta.
4. Abdurrachman Saleh dipilih menjadi ketua umum RRI.
5. cabang RRI yang pertama ada di Jakarta, Bandung, Surakarta, Purwokerto, Semarang, Yogyakarta, Malang, dan
Surabaya.
6. semboyan RRI adalah "sekali di udara tetap di udara"
2. TEKNOLOGI TRANSPORTASI YAITU
DENGAN MEDIA PESAWAT
 Perkembangan pesawat setelah Indonesia merdeka, sekitar
tahun 1916 di Yogyakarta dibentuk Biro Rencana dan
Kontruksi pada TRi-Udara. Sementara itu di Magetan Jawa
Timur, upaya mengembangkan dan menguasai teknologi
dirgantara terus di upayakan dan dipelopori oleh Wiweko
Soepono, nurtanio Pringgoardisujo, dan J. Sumarsono.
 Upaya untuk mengembangkan dan menguasai teknologi
dirgantara adalah upaya utnuk mempersiapkan Sumber Daya
Manusia (SDM), oleh karna itu telah dikirm mahasiswa-
mahasiswa Indonesia untuk belajar di luar negeri yang bertugas
mendalami teknologi dirgantara sejak tahun 1951. Salah satu
mahasiswa yang dikirim ke luar negeri adalah B.J. Habibie.

Anda mungkin juga menyukai