PKN
2)
Disamping tugasnya sebagai Pengadilan Kasasi, Mahkamah Agung berwenang
memeriksa dan memutuskan pada tingkat pertama dan terakhir
- permohonan peninjauan kembali putusan pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap (Pasal 28, 29,30,33 dan 34 Undang-undang Mahkamah Agung
No. 14 Tahun 1985)
- semua sengketa tentang kewenangan mengadili.
- semua sengketa yang timbul karena perampasan kapal asing dan muatannya oleh
kapal perang Republik Indonesia berdasarkan peraturan yang berlaku (Pasal 33 dan
Pasal 78 Undang-undang Mahkamah Agung No 14 Tahun 1985)
3)
Erat kaitannya dengan fungsi peradilan ialah hak uji materiil, yaitu wewenang
menguji/menilai secara materiil peraturan perundangan dibawah Undang-undang
tentang hal apakah suatu peraturan ditinjau dari isinya (materinya) bertentangan
dengan peraturan dari tingkat yang lebih tinggi (Pasal 31 Undang-undang Mahkamah
Agung Nomor 14 Tahun 1985).
f. Fungsi-Fungsi Lain
Selain tugas pokok untuk menerima, memeriksa dan mengadili serta
menyelesaikan setiap perkara yang diajukan kepadanya, berdasar Pasal
2 ayat (2) Undang-undang Nomor 14 Tahun 1970 serta Pasal 38
Undang-undang Nomor 14 Tahun 1985, Mahkamah Agung dapat
diserahi tugas dan kewenangan lain berdasarkan Undang-undang.
MAHKAMAH KONSTITUSI
Mahkamah Konstitusi adalah salah satu kekuasaan kehakiman di Indonesia.
Sesuai dengan UUD 1945 (Perubahan Ketiga), kekuasaan kehakiman di
Indonesia dilakukan oleh Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi.
1.Pengadilan Tinggi
Pengadilan Tinggi merupakan sebuah lembaga peradilan di lingkungan Peradilan
Umum yang berkedudukan di ibu kota Provinsi sebagai Pengadilan Tingkat
Banding terhadap perkara-perkara yang diputus oleh Pengadilan Negeri.
Pengadilan Tinggi selaku salah satu kekuasaan kehakiman di lingkungan peradilan
umum mempunyai tugas dan kewenangan sebagaimana disebutkan dalam
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 1986 Tentang Peradilam Umum, dalam pasal 51 menyatakan :
(1) a. Pengadilan Tinggi bertugas dan berwenang mengadili perkara pidana dan
perkara perdata di Tingkat Banding.
(2) b. Pengadilan Tinggi juga bertugas dan berwenang mengadili di Tingkat
Pertama dan terakhir sengketa kewenangan mengadili antar Pengadilan Negeri di
daerah hukumnya.
Disamping tugas dan kewenangan sebagaimana tersebut diatas pengadilan juga
dapat memberikan keterangan, pertimbangan, dan nasehat tentang hukum kepada
Instansi Pemerintah di daerahnya apabila diminta (pasal 52 ayat 1 UU No. 8 Tahun 2004).
Dan selain tugas dan kewenangan diatas pengadilan dapat diserahi tugas dan kewenangan
lain oleh atau berdasarkan undang-undang (pasal 52 ayat 2 UU No. 8 Tahun 2004).
Susunan Pengadilan Tinggi dibentuk berdasarkan Undang-Undang dengan daerah hukum
meliputi wilayah Provinsi. Pengadilan Tinggi terdiri atas Pimpinan (seorang Ketua PT dan
seorang Wakil Ketua PT), Hakim Anggota, Panitera, dan Sekretaris.
Pengadilan Negeri
Pengadilan Negeri (biasa disingkat: PN) merupakan sebuah lembaga peradilan di
lingkungan Peradilan Umum yang berkedudukan di ibu kota kabupaten atau kota.
Sebagai Pengadilan Tingkat Pertama, Pengadilan Negeri berfungsi untuk memeriksa,
memutus, dan menyelesaikan perkara pidana dan perdata bagi rakyat pencari keadilan
pada umumnya.
Daerah hukum Pengadilan Negeri meliputi wilayah Kota atau Kabupaten.
Susunan Pengadilan Negeri terdiri dari Pimpinan (Ketua PN dan Wakil Ketua PN), Hakim
Anggota, Panitera, Sekreta
Pengadilan Khusus
Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara merupakan sebuah lembaga peradilan di
lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara yang berkedudukan di ibu kota Provinsi. Sebagai
Pengadilan Tingkat Banding, Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara memiliki tugas dan
wewenang untuk memeriksa dan memutus sengketa Tata Usaha Negara di tingkat
banding.
Selain itu, Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara juga bertugas dan berwenang
untuk memeriksa dan memutus di tingkat pertama dan terakhir sengketa kewenangan
mengadili antara Pengadilan Tata Usaha Negara di dalam daerah hukumnya. Pengadilan
Tinggi Tata Usaha Negara dibentuk melalui Undang-Undang dengan daerah hukum
meliputi wilayah Provinsi. Susunan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara terdiri dari
Pimpinan (Ketua PTTUN dan Wakil Ketua PTTUN), Hakim Anggota, Panitera, dan
Sekretaris
2. Pengadilan Tata Usaha Negara
Pengadilan Tata Usaha Negara (biasa disingkat: PTUN) merupakan
sebuah lembaga peradilan di lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara yang
berkedudukan di ibu kota kabupaten atau kota. Sebagai Pengadilan Tingkat
Pertama, Pengadilan Tata Usaha Negara berfungsi untuk memeriksa,
memutus, dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara.
Pengadilan Tata Usaha Negara dibentuk melalui Keputusan Presiden
dengan daerah hukum meliputi wilayah Kota atau Kabupaten. Susunan
Pengadilan Tata Usaha Negara terdiri dari Pimpinan (Ketua PTUN dan Wakil
Ketua PTUN), Hakim Anggota, Panitera, dan Sekretaris
PERANAN LEMBAGA PERADILAN
Keadilan merupakan hal yang sangat diinginkan oleh setiap manusia, karena dengan keadilan kita
dapat memiliki kesamaan hak di mata hukum.Di Indonesia banyak sekali lembaga peradilan baik
itu pengadilan umum maupun pengadilan khusus Lembaga penegakan hukum di Indonesia
disebut pengadilan atau badan peradilan. Alat perlengkapan negara yang diberi tugas
mempertahankan tetap tegaknya hukum nasional disebut pengadilan atau lembaga peradilan..
Kewajiban :
Mahkamah Konstitusi wajib memberikan putusan atas pendapat DPR bahwa Presiden
dan/atau Wakil Presiden diduga memenuhi tindakan berikut.
Melakukan pelanggaran hukum berupa: a. pengkhianatan terhadap negara, b. korupsi,
c. penyuapan, dan d. tindak pidana berat lainnya.
Melakukan perbuatan tercela.
Tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan/atau Wakil Presiden sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Macam-macam Lembaga Peradilan
Lembaga peradilan yang ada di negara ini diklasifikasi sesuai dengan perkara
yang sedang disidangkan.Berikut badan peradilan nasional sesuai
klasifikasinya.Peradilan Sipil terdiri atas Peradilan Umum dan Peradilan Khusus.
1) Peradilan Umum, yang meliputi:
Pengadilan Negeri berkedudukan di ibu kota kabupaten atau kota.
Pengadilan Tinggi berkedudukan di ibu kota propinsi.
Mahkamah Agung berkedudukan di ibu kota negara.