Anda di halaman 1dari 3

Nama : Athaya Salsabila

NPM : 6051901301
Kelas : Hukum Tentang Lembaga Negara (A)

Tugas Resume Keberadaan MA

Mahkamah Agung merupakan salah satu lembaga tinggi negara dalam sistem
ketatanegaraan Indonesia. Mahkamah Agung membawahi badan peradilan dalam lingkungan
peradilan umum. Dalam hal ini, Mahkamah Agung merupakan pemegang kekuasaan
kehakiman bersama-sama dengan Mahkamah Konstitusi dan bebas dari pengaruh cabang-
cabang kekuasaan lainnya. Sebagai pelaku kekuasaan kehakiman, Mahkamah Agung
memegang kekuasaan negara yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna
menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, demi terselenggaranya negara hukum Republik Indonesia
sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 1 Angka 1 Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009
tentang Kekuasaan Kehakiman (“UU Kekuasaan Kehakiman”).

Dua hari setelah kemerdekaan, pada tanggal 19 Agustus 1945, Presiden Soekarno
mengangkat Mr. Dr. R. S. E. Koesoemah Atmadja sebagai Ketua Mahkamah Agung
Republik Indonesia yang pertama. Hari pengangkatan itu kemudian ditetapkan menjadi Hari
Jadi Mahkamah Agung melalui Surat Keputusan KMA/043/SK/VIII/1999 tentang Penetapan
Hari Jadi Mahkamah Agung Republik Indonesia 1. Dengan dibentuknya Mahkamah Agung
sebagai kekuasaan kehakiman, Mahkamah Agung terus mengalami perubahan dinamika
sesuai dengan dinamika ketatanegaraan. Dari kurun waktu 1945 – 1949, Mahkamah Agung
telah dua kali melantik dan mengambil sumpah Presiden sebagai Presiden Pertama Republik
Indonesia dan sebagai Presiden Republik Indonesia Serikat.

Pada tanggal 17 Desember 1970 lahirlah Undang-Undang No. 14 Tahun 190 tentang
Ketentuan-Ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman yang dalam Pasal 10 ayat 2
menyebutkan bahwa MA merupakan pengadilan negara tertinggi sebagai badan pengadilan
kasasi yang terakhir bagi putusan-putusa yang berasal dari Pengadilan bawahnya, yaitu
Pengadilan Tingkat Pertama dan Pengadilan Tingkat Banding yang meliputi 4 lingkungan
Peradilan:

1
Pengadilan Agama Merauke. “Sejarah Mahkamah Agung Republik Indonesia.” (diakses melalui: http://www.pa-
merauke.go.id/berita/855 pada tanggal 8 Desember 2020 pukul 21.11 WIB)
1. Peradilan Umum
2. Peradilan Agama
3. Peradilan Militer
4. Peradilan TUN

Dalam menjalani tugas-tugasnya, Mahkamah Agung memiliki 5 fungsi yang diatur dalam
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung, yaitu2:

1. Fungsi Peradilan
Dasar hukum: Pasal 28, 29, 30, 31, 33, 34, dan 78 Undang-Undang No. 14 Tahun
1985
2. Fungsi Pengawasan
Dasar hukum: Pasal 4, 10 Undang-Undang Ketentuan Pokok Kekuasaan No. 14
Tahun 1970. Pasal 32, 36 Undang-Undang No. 14 Tahun 1985
3. Fungsi Pengaturan
Dasar hukum: Pasal 27 Undang-Undang Ketentuan Pokok Kekuasaan No. 14
Tahun 1970. Pasal 79 Undang-Undang No. 14 Tahun 1985
4. Fungsi Memberi Nasihat
Dasar hukum: Pasal 35, 37, 38 Undang-Undang No. 14 Tahun 1985.
5. Fungsi Administrasi
Dasar hukum: Undang-undang No. 35 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas
Undang-undang No.14 Tahun 1970 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok
Kekuasaan Kehakiman

Selanjutnya, pengaturan mengenai MA dapat ditemui dalam Undang-Undang Nomor


14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung yang telah diubah pertama kali dengan Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan kedua kali dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009.
Peranan Mahkamah Agung dapat ditemukan dalam Pasal 2 Undang-Undang Nomor 14
Tahun 1985 yang berbunyi3:

2
Mahkamah Agung Republik Indonesia. “Tugas Pokok dan Fungsi.” (diakses melalui:
https://www.mahkamahagung.go.id/id/tugas-pokok-dan-fungsi#:~:text=a.,secara%20adil%2C%20tepat%20dan%20benar.
Pada tanggal 8 Desember 2020 pukul 21.43 WIB)
3
Tri Jata Ayu Pramesti. “Perbedaan Mahkamah Agung dengan Mahkamah Konstitusi.” (diakses melalui:
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt518228f47a2e9/perbedaan-mahkamah-agung-dengan-mahkamah-
konstitusi/ pada tanggal 8 Desember 2020 pukul 21.51 WIB)
“Mahkamah Agung adalah Pengadilan Negara Tertinggi dari semua Lingkungan Peradilan,
yang dalam melaksanakan tugasnya terlepas dari pengaruh pemerintah dan pengaruh-
pengaruh lain.”
Dalam penjelasan umum Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 dikatakan bahwa
Mahkamah Agung adalah pengadilan negara tertinggi dari semua lingkungan peradilan yang
ada di bawahnya. Oleh karena itu, Mahkamah Agung melakukan pengawasan tertinggi
terhadap badan peradilan dalam lingkungan peradilan umum, peradilan agama, peradilan
militer, dan peradilan tata usaha negara4. Mahkamah Agung juga memiliki kewenangan yang
diatur dalam Pasal 24A ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945 yang menyatakan:
“Mahkamah Agung berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan
perundang-undangan di bawah undang-undang terhadap undang-undang, dan mempunyai
wewenang lainnya yang diberikan oleh undang-undang.”

4
Ibid.

Anda mungkin juga menyukai