Anda di halaman 1dari 6

1. A. Jelaskan kenapa MPR tidak lagi menjadi Lembaga tertinggi Negara.

Karena sekarang tidak ada lagi lembaga tertinggi dan lembaga tinggi negara yang dibedakan
secara vertikal-struktural. Lembaga negara yang ada saat ini adalah lembaga negara yang
dibedakan secara horisontal-fungsional saja.

B. Jelaskan hubungan MPR dengan Presiden saat ini.

Hubungan MPR dengan Presiden saat ini adalah terjadi pada saat proses pelantikan atau
suatu kegiatan yang sifatnya proses peresmian (Ceremonial) yang terdapat dalam Pasal 3
ayat 2 UUD 1945.

2. Jelaskan kedudukan, Fungsi, Tugas, dan Kewenangan MA dan MK


1. Kedudukan Mahkamah Agung
Mahkamah Agung membawai 4 badan peradilan yaitu Peradilan Umum, Peradilan
Militer, Peradilan Agama, dan Peradilan Tata Usaha Negara. Sejak Amandemen Ke-3
UUD 1945 Kedudukan Mahkamah Agung tidak lagi menjadi satu-satunya puncak
kekuasaan kehakiman, dengan berdirinya Mahkamah Konstitusi pada Tahun 2003
puncak kekuasaan kehakiman menjadi 2, Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi,
namun tidak seperti Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi tidak membawahi suatu
badan peradilan.

2. Fungsi dan Kewenangan Mahkamah Agung


1. Fungsi Peradilan yaitu sebagai Pengadilan tertinggi MA merupakan pengadilan yang
bertugas membina keseragaman dalam penerapan hukum melalui putusan kasasi
dan menjaga agar semua hukum dan undang-undang diterapkanoleh seluruh rakyat
secara adil, tepat, dan benar. Erat kaitannya dengan fungsi peradilan ialah hak uji
materiil, yaitu wewenang menguji/menilai secara materiil peraturan perundangan
dibawah Undang-undang tentang hal apakah suatu peraturan ditinjau dari isinya
(materinya) bertentangan dengan peraturan dari tingkat yang lebih tinggi (Pasal 31
Undang-undang Mahkamah Agung Nomor 14 Tahun 1985).
2. Fungsi Pengawasan
Pengawasan terhadap jalannya peradilan di seluruh lingkungan peradilan yang
bertujuan agar peadilan yang dilakukan pengadilan-pengadilan dilaksanakan secara
seksama dan wajar dengan berpedoman pada azas peradilan yang sederhana, cepat,
dan biaya yang ringan ( Pasal 4 dan Pasal 10 Undang-undang Ketentuan Pokok
Kekuasaan Nomor 14 tahun 1970 ).Dan juga melakukan pengawasan terhdap
Penasehat Hukum dan Notaris sepanjang yang menyangkut peradilan (Pasal 36
Undang-undang Mahkamah Agung Nomor 14 Tahun 1985).
3. Fungsi Mengatur
Untuk mengatur lebih lanjut tentang hal-hal yang diperlukan terhadap kelancaran
penyelenggaraan peradilan apabila terjadi hal-hal yang belum cukup diatur dalam
Undang-undang tentang Mahkamah Agung ( Pasal 27 Undang-undang No.14 Tahun
1070, Pasal 79 Undang-undang No.14 Tahun 1985). Mahkamah Agung juga dapat
membuat peraturan acara sendirijikalau dianggap perlu untuk mencukupi hukum
acara yang sudah diatur Undang-undang.
4. Fungsi Nasehat
a. Mahkamah Agung memberi nasihat atau pertimbangan kepada lembaga Tinggi
negara lain dalam bidang hukum (Pasal 37 Undang-undang Mahkamah Agung
No.14 Tahun 1985)

b. Mahkamah Agung berwenang meminta keterangan dari dan memberi petunjuk


kepada pengadilan disemua lingkunga peradilan dalam rangka pelaksanaan
ketentuan Pasal 25 Undang-undang No.14 Tahun 1970 tentang Ketentuan-
ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman. (Pasal 38 Undang-undang No.14 Tahun
1985 tentang Mahkamah Agung).
5. Fungsi Administratif
Mahkamah Agung mengatur tugas serta tanggung jawab, susunan organisasi dan
tata kerja kepaniteraan pengadilan (Undang-undang No.35 Tahun 1999 tentang
Perubahan Atas Undang-undang No.14 Tahun 1970 tentang Ketentuan-ketentuan
pokok Kekuasaan Kehakiman).
6. Fungsi Lain-lain
Selain tugas pokok untuk menerima, memeriksa dan mengadili serta menyelesaikan
setiap perkarayang diajukan, Mahkamah Agung juga dapat diserahi tugas dan
wewenang lain berdasarkan Undang-undang (Pasal 2 ayat (2) Undang-undang
Nomor 14 Tahun 1970 serta Pasal 38 Undang-undang Nomor 14 Tahun 1985)

3. Tugas Mahkamah Agung


Tugas Mahkamah Agung menurut Undang-undang yang diatur dalam UUD 1945 Pasal
24C Ayat 1 dan 2
1. Mengadili Tingkat Kasasi, yaitu untukmemutus permohonan kasasi terhadap
putusan pengadilan tingkat banding atau tingkat akhir.
2. Menguji Peraturan Perundang-undangan di bawah Undang-undang terhadap
Undang-undang, yang mana MA mempunyai tugas untuk menguji peraturan secara
materil terhadap perundang-undangan di bawah undang-undang.
3. Menjadi Pengawas Tertinggi Penyelenggaraan Peradilan di semua lingkungan
Peradilan.
4. Mengawasi Hakim di semua Lingkungan Peradilan, untuk mengawasi tingkah laku
dan perbuatan para hakim di dalam Sistem Kehakiman di Indonesia.

5. Memberi Pertimbangan Hukum pada Presiden dalam hal permohonan Grasi,


Rehabilitasi, atau Keputusan lainnya.
6. Mempunyai Wewenang Lainnya yang Diberikan oleh Undang-Undang untuk
kepentingan negara dan keadilan serta memberi peringatan atau teguran yang
dipandang perlu baik dengan surat tersendiri, maupun dengan surat edaran
4. Kedudukan Mahkamah Konstitusi
Mahkamah Konstitusi merupakan lembaga yang berkedudukan sebagai lembaga
tertinggi negara. Mahkamah Konstitusi merupakan salah satu pelaksana kekuasaan
kehakiman,disamping MA. Kedudukan Mahkamah Konstitusi sejajar dengan MPR, DPR,
DPD, Presiden, BPK, dan Mahkamah Agung (MA). Legalitas Kedudukan dan Kewenangan
MK tersebut semakin diperkuat dengan UU Nomer 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah
Konstitusi Republik Indonesia.
5. Tugas Mahkamah Konstitusi
Menurut UUD 1945 Pasal 24C Ayat 1 dan 2
 Mengadili pada tigkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk
menguji UU
 Memutuskan sengketa kwenangan lembaga negara
 Memutuskan pembubaran Partai Politik
 Memutus perselisihan tentang hasil pemilu
 Memberikan putusan atas pendapat DPR mengenai pelanggaran oleh Presiden
dan Wakil Presiden menurut UUD 1945.
6. Fungsi Mahkamah Konstitusi
Fungsi yaitu :
 Sebagai Penafsir Konstitusi, Hakim dapat menjelaskan makna kandungan kata
atau kalimat yang menyempurnakan atau melengkapi, bahkan membatalkan
sebuah undang-undang jika dianggap bertentangan dengan konstitusi.

 Sebagai Penjaga Hak Asasi Manusia, Konstitusi sebagai dokumen yang berisi
perlindungan hak asasi manusia merupakan dokumen yang harus dihormati.
Konstitusi menjamin hak-hak tertentu milik rakyat.
 Sebagai Pengawal Konstitusi, Menjaga konstitusi dengan kesadaran hebat yang
menggunakan kecerdasan, kreativitas, dan wawasan ilmu yang luas, serta
kearifan yang tinggi sebagai seorang negarawan yang tercatat dalam penjelasan
Undang-undang Nomor24 tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi atau biasa
juga disebut The Guardian Of Contitution.
 Sebagai Penegak Demokrasi, yang juga bertugas menjaga agar tercitanya pemilu
yang adil dan jujur melalui kewenangan mengadili sengketa pemilihan umum.
7. Wewenang Mahkamah Konstitusi
Sesuai dengan ketentuan UUD RI 1945 berikut merupakan wewenang MK:
 Menguji Undang –undang terhadap UUD
 Memutus kewenagan lembaga negara
 Memutuskan pembubaran partai politik
 Memutus perselisihan tentang hasil pemilu

Sedangkan Menurut UU No.24 tahun 2003 sebagai berikut :

 MK berwenag untuk mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang


putusannya bersifat final untuk menguji Undang-undang terhadap UUD
 MK Wajib memberikan putusan atas pendapat DPR

3. Jelaskan Perbedaan DPR dan DPD.


DPR merupakan suatu lembaga tertinggi negara yang mana aggotanya terdiri dari Partai
Politik dan di pilih langsung pada saat pemilu. Sedangkan DPD adalah lembaga negara yang
anggotanya terdiri dari perwakilan Daerah atau Provinsi yang dipilih langsung pada saat
pemilu.

4. Sebagai kepala negara, Presiden adalah simbol resmi negara Indonesia di dunia. Sebagai
kepala pemerintahan, Presiden dibantu oleh wakil presiden dan menteri-menteri dalam
kabinet, memegang kekuasaan eksekutif untuk melaksanakan tugas-tugas pemerintah
sehari-hari. Pada perubahan Pasal 1 ayat (2) UUD NRI Tahun 1945 mengindikasikan
memberikan penegasan terhadap Pasal 4 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945 yaitu penegasan
dianutnya sistem pemerintahan presidensial, dengan mempertegas kedudukan Presiden
sebagai kepala negara (head of state) sekaligus sebagai kepala pemerintahan (head of
government) tidak dapat dipisahkan dan dipilih langsung oleh rakyat, sehingga Presiden
memiliki kewenangan sebagai “the sovereigh executive” untuk menjalankan “independent
power” dan “inheren power”, serta membangun separation of power dan hubungan cheks
and balances antar lembaga negara.

Anda mungkin juga menyukai