Anda di halaman 1dari 5

LEMBAGA-LEMBAGA YUDIKATIF

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK : 3

ANGGOTA KELOMPOK :

- MUHAMMAD ANUGERAH DZULKAIDAH (KETUA KELOMPOK)


- CLAUDIA SUKMAWATI
- NADILA DOJI KHAERANNI
- NURMAINATUL
- SANDAWI RIANDA RAHMAH
- SITI SAKINAH MAIRAH AFIFAH

KELAS : X MIPA 2

PEMERINTAH PROVINSI KABUPATEN DOMPU


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 1 DOMPU
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SOAL
1. Carilah apa saja yang berkaitan dengan lembaga yudikatif, siapa saja, apa hak, tugas
dan fungsinya.

PEMBAHASAN:

LEMBAGA YUDIKATIF
Lembaga Yudikatif ialah sebuah lembaga kenegaraan Indonesia sebagai lembaga pengawal serta
pemantau jalannya roda pemerintahan dengan menjadikan hukum sebagai acuan. Yudikatif
mencakup Mahkamah Agung, dan Mahkamah Konstitusi. Pengadilan tetinggi di Indonesia
merupakan Pengadilan Tata Usaha dan Negara (PTUN) yang menyelesaikan sengketa tanah,
sertifikasi dan sejenisnya.
Pasal 24 UUD 1945 menyebutkan tentang kekuasaan kehakiman dan memiliki tugas masing-
masing. Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh :
1. Komisi Yudisial (KY)
2. Mahkamah Konstitusi (MK)
3. Mahkamah Agung (MA)

1.) KOMISI YUDISIAL (KY)


Anggota Komisi Yudisial harus mempunyai pengetahuan dan pengalaman di bidang hukum serta
memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela. Anggota Komisi Yudisial diangkat dan
diberhentikan oleh presiden atas persetujuan DPR. Anggota Komisi Yudisial terdiri atas seorang ketua
merangkap anggota, seorang wakil ketua merangkap anggota, dan tujuh orang anggota. Masa jabatan
anggota Komisi Yudisial adalah 5 tahun.

- Wewenang Komisi Yudisial

 Sesuai Pasal 13 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 22 Tahun 2004 tentang Komisi Yudisial, Komisi Yudisial mempunyai wewenang:

1. Mengusulkan pengangkatan hakim agung dan hakim ad hoc di Mahkamah Agung kepada
DPR untuk mendapatkan persetujuan;
2. Menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim;
3. Menetapkan Kode Etik dan/atau Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH) bersama-sama dengan
Mahkamah Agung;
4. Menjaga dan menegakkan pelaksanaan Kode Etik dan/atau Pedoman Perilaku Hakim
(KEPPH).

- Tugas Komisi Yudisial ( KY )

 Mengusulkan pengangkatan Hakim Agung


 Mengusulkan calon hakim agung kepada DPR untuk mendapat kan persetujuan dan selanjut
nya ditetapkan sebagai hakim agung oleh presiden
 Menjaga dan menegakkan kehormatan, kleluhuran martabat, serta perilaku hakim.
 Mengajukan Calon Hakim Agung ke DPR
 Melakukan pendaftaran calon Hakim Agung
 Melakukan seleksi terhadap Calon Hakim Agung
 Menetapkan calon Hakim Agung

- Hak Dan Kewajiban Komisi Yudisial

 Kewajiban Komisi Yudisial (KY) sebagai lembaga Yudikatif yaitu diantaranya:


 Mengusulkan Pengangkatan Hakim Agung
 Melakukan pendaftaran calon Hakim Agung
 Melakukan seleksi terhadap calon Hakim Agung
 Menetapkan calon Hakim Agung
 Mengajukan calon Hakim Agung ke DPR
 Menjaga dan Menegakkan Kehormatan, Keluhuran Martabat Serta Perilaku Hakim
 Menerima laporan pengaduan masyarakat tentang perilaku hakim
 Melakukan pemeriksaan terhadap dugaan pelanggaran perilaku hakim
 Membuat laporan hasil pemeriksaan berupa rekomendasi yang disampaikan kepada
Mahkamah Agung dan tindasannya disampaikan kepada Presiden dan DPR.Hak-hak Komisi
Yudisial (KY) sebagai lembaga Yudikatif tidak mempunyai hak.
2.) MAHKAMAH KONSTITUSI (MK)

- Wewenang Mahkamah Konstitusi

 Menguji Undang-Undang terhadap UUD 1945


 Memutus perselisihan tentang hasil Pemilu
 Memutus pembubaran partai politik
 Memutus sengketa kewenangan antara lembaga-lembaga Negara, yang kewenangannya
diberikan oleh UUD 1945

- Tugas Mahkamah Konstitusi

 Wajib memberi keputusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat mengenai digaan
pelanggaran oleh Presiden dan Wakil Presiden Menurut UUD 1945.
 memutus sengketa kewenangan lembaga Negara yang kewenangannya diberikan oleh UUD
1945
 memutus pembubaran partai politik dan memutus perselisihan tentang hasil Pemilihan
Umum.
 Berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang keputusannya bersifat final
 untuk menguji Undang-Undang terhadap Undang-Ungang Dasar

- Kewajiban Mahkamah Konstitusi

Mahkamah Konstitusi wajib memberikan putusan atas pendapat DPR bahwa Presiden dan/atau
Wakil Presiden diduga:

1. Telah melakukan pelanggaran hukum berupa


a) penyuapan
b) korupsi
c) penghianatan terhadap negara
d) atau tindak pidana lainnya
2. atau perbuatan tercela, dan/atau
3. tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden atau Wakil Presiden sebagaimana dimaksud
dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

- Hak Mahkamah Konstitusi

 Kesatuan masyarakat hukum adat (untuk pengujian UU)


 Perorangan warga negara Indonesia (untuk pengujian UU)
 Pemerintah (untuk pembubaran partai politik)
 Peserta pemilihan umum, baik pemilihan umum anggota DPR, DPD, dan DPRD, maupun
pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden (untuk perselisihan hasil pemilu)
 Badan hukum publik atau privat (untuk pengujian UU)
 Lembaga negara (untuk pengujian UU dan sengketa antar lembaga)

- Fungsi Mahkamah Konstitusi

 menjaga konstitusi guna tegaknya prinsip konstitusionalitas hukum.


 untuk menjamin tidak akan ada lagi produk hukum yang keluar dari koridor konstitusi
sehingga hak-hak konstitusional warga terjaga dan konstitusi itu sendiri terkawal
konstitusionalitasnya Untuk menguji apakah suatu undang-undang bertentangan atau tidak
dengan konstitusi.
 pengujian undang-undang itu tidak dapat lagi dihindari penerapannya dalam
ketatanegaraan Indonesia sebab UUD 1945 menegaskan bahwa anutan sistem bukan lagi
supremasi parlemen melainkan supremasi konstitusi.
3.) MAHKAMAH AGUNG (MA)

- Fungsi Anggota Mahkamah Agung

 Fungsi Peradilan

 Sebagai Pengadilan Negara Tertinggi, MA ialah pengadilan kasasi yang bertugas membina
keseragaman dalam penerapan hukum melalui putusan kasasi & peninjauan kembali guna
menjaga agar semua hukum dan undang-undang diseluruh wilayah Indonesia diterapkan
secara tepat, adil dan benar.
 Berkaitan dengan fungsi peradilan adalah hak uji materiil, yaitu wewenang menguji dan
menilai secara materiil peraturan perundangan dibawah Undang-undang tentang hal
apakah suatu peraturan perlu ditinjau dari isinya (materinya) dan bertentangan dengan
peraturan dari tingkat yang lebih tinggi (Pasal 31 Undang-undang Mahkamah Agung Nomor
14 Tahun 1985).
 Disamping tugasnya sebagai Pengadilan Kasasi, Mahkamah Agung berwenang memeriksa
dan memutuskan pada tingkat pertama dan terakhir.

 Fungsi Mengatur

 Mahkamah Agung dapat mengatur lebih lanjut hal-hal yang diperlukan bagi kelancaran
penyelenggaraan peradilan apabila terdapat hal-hal yang belum cukup diatur dalam
Undang-undang tentang Mahkamah Agung sebagai pelengkap untuk mengisi kekurangan
atau kekosongan hukum yang diperlukan bagi kelancaran penyelenggaraan peradilan
(Pasal 27 Undang-undang No.14 Tahun 1970, Pasal 79 Undang-undang No.14 Tahun 1985)
 Mahkamah Agung dapat membuat peraturan acara sendiri bilamana dianggap perlu untuk
mencukupi hukum acara yang sudah diatur Undang-undang

 Fungsi Pengawasan

 Mahkamah Agung menjalankan pengawasan tertinggi terhadap jalannya peradilan di semua


lingkungan peradilan dengan tujuan agar peradilan yang dilakukan Pengadilan-pengadilan
diselenggarakan dengan seksama dan wajar serta berpedoman pada azas peradilan
yang cepat, sederhana dan biaya rendah, tanpa mengurangi kebebasan Hakim dalam
memeriksa dan memutuskan perkara (Pasal 4 dan Pasal 10 Undang-undang Ketentuan
Pokok Kekuasaan Nomor 14 Tahun 1970).
 Mahkamah Agung melakukan pengawasan, kepada penegak pengadilan serta tingkah laku
para Hakim dan para pejabat pengadilan dalam menjalankan tugas yang berkaitan dengan
pelaksanaan tugas pokok kekuasaan, Kehakiman, yaitu dalam hal Memeriksa,
menerima, mengadili, dan menyelesaikan setiap perkara yang diajukan kepadanya dan
menerima keterangan tentang hal-hal yang bersangkutan dengan teknis peradilan serta
memberi teguran, peringatan serta petunjuk yang diperlukan tanpa mengurangi Kebebasan
Hakim (Pasal 32 Undang-Undang Mahkamah Agung Nomor 14 Tahun 1985).

 Fungsi Administratif

 Badan-badan Peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan Militer dan Peradilan
Tata Usaha Negara) sebagaimana dimaksud Pasal 10 Ayat (1) Undang-undang No.14 Tahun
1970 secara organisatoris, administrative dan finansial sampai saat ini masih berada
dibawah Departemen yang bersangkutan, walaupun menurut Pasal 11 (1) Undang-undang
Nomor 35 Tahun 1999 sudah dialihkan dibawah kekuasaan Mahkamah Agung.
 Mahkamah Agung berwenang mengatur tugas serta tanggung jawab, susunan organisasi
dan tata kerja Kepaniteraan Pengadilan (Undang-undang No. 35 Tahun 1999 tentang
Perubahan Atas Undang-undang No.14 Tahun 1970 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok
Kekuasaan Kehakiman).
 Fungsi Nasehat

 Mahkamah Agung berwenang meminta keterangan dari dan memberi petunjuk kepada
pengadilan disemua lingkunga peradilan dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 25
Undang-undang No.14 Tahun 1970 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kekuasaan
Kehakiman. (Pasal 38 Undang-undang No.14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung).
 Mahkamah Agung memberikan nasihat kepada Presiden selaku Kepala Negara dalam
rangka pemberian atau penolakan grasi (Pasal 35 Undang-undang Mahkamah Agung No.14
Tahun 1985). 
 Mahkamah Agung memberikan nasihat dan pertimbangan dalam bidang hukum kepada
Lembaga Tinggi Negara lain (Pasal 37 Undang-undang Mahkamah Agung No.14 Tahun
1985). 
 Selanjutnya Perubahan Pertama Undang-undang Dasar Negara RI Tahun 1945 Pasal 14
Ayat (1), Mahkamah Agung diberi kewenangan untuk memberikan pertimbangan kepada
Presiden selaku Kepala Negara.

 Fungsi Lain-lain

 Selain tugas pokok untuk memeriksa, menerima dan mengadili serta menyelesaikan setiap
perkara yang diajukan kepadanya, berdasar Pasal 2 ayat (2) Undang-undang Nomor 14
Tahun 1970 serta Pasal 38 Undang-undang Nomor 14 Tahun 1985, Mahkamah Agung juga
diserahi tugas serta kewenangan lain berdasarkan Undang-undang.

- Kekuasaan Mahkamah Agung

1. memeriksa dan memutus


a) permohonan kasasi;
b) sengketa tentang kewenangan mengadili;
c) permohonan peninjauan kembali putusan Pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap.
2. memberikan pertimbangan dalam bidang hukum baik diminta maupun tidak, kepada
Lembaga Tinggi Negara.
3. menguji secara materiil hanya terhadap peraturan perundang-undangan di bawah undang-
undang.
4. memberikan nasehat hukum kepada Presiden selaku Kepala Negara untuk pemberian atau
penolakan grasi.
5. melaksanakan tugas dan kewenangan lain berdasarkan Undang-undang.

- Hak Mahkamah Agung (MA)

 Berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundangundangan di


bawah undang-undang terhadap undang-undang, dan mempunyai wewenang lainnya yang
diberikan oleh undang-undang;
 memberikan pertimbangan dalam hal presiden memberi grasi dan rehabilitasi.
 mengajukan tiga orang anggota hakim konstitusi

Anda mungkin juga menyukai