Anda di halaman 1dari 3

TUGAS MAHKAMAH KONSTITUSI

DISUSUN OLEH :

MEKKY ADAM RIZKIANSYAH

ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA

BANDUNG
Tugas Mahkamah Konstitusi Menurut UUD 1945
Mahkamah konstitusi adalah pelaku kekuasaan kehakiman memiliki kewenangan yang telah
diatur dalan konstitusi dan dalam undang-undang Mahkamah konstitusi. Aturan tersebut
bertujuan untuk mengurangi penyebab terjadinya tindakan penyalahgunaan kewenangan. Salah
satu kewenangan yang menjadi tugas rutin mahkamah konstitusi adalah pengujian undang-
undang terhadap undang-undang dasar 1945.

Sejak mahkamah konstitusi berdiri sejak tahun 2003, mahkamah konstitusi telah banyak
membatalkan dan menyatakan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat pasal, ayat dan
undang-undang yang diajukan untuk dilakukan judical review. Salah satu undang-undang yang
diuji yang kemudian menjadi perkara pengujian undang-undang (PUU) adalah perkara nomor
77/PUU-IX/2011 tentang pengujian undang-undang Nomor 49 Prp tahun 1960 tentang panitia
urusan piutang negara terhadap undang-undang dasar 1945. Juga termasuk urusan dalam negeri
dan luar negeri yang bersinggungan terhadap peran indonesia didunia internasional.

Berikut ini adalah beberapa tugas mahkmah konstitusi :

1. Mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final.
2. Menguji undang-undang terhadap undang-undang dasar negara republik indonesia tahun
1945.
3. Memutuskan sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh
undang-undang dasar 1945.
4. Memutuskan pembubaran partai.
5. Memutuskan perselisihan tentang hasil pemilihan umum.
6. Memeberikan putusan atas pendapat dewan perwakilan rakyat mengenai dugaan
pelanggaran oleh presiden dan atau wakil presiden menurut undang-undang dasar 1945.
7. Memanggil pejabat negara, pejabat pemerintah, atau warga masyarakat untuk
memberikan keterangan terkait permasalahan yang terjadi.

Tugas Mahkamah Konstitusi Terhadap UUD

Dengan latar belakang pemikiran diatas ditetapkan kewenangan dan tugas utama dari mahkamah
konstitusi untuk menguji konstitusionalitas dari undang-undang terhadap undang-undang dasar
serta mengadili sengketa kewenangan setiap lembaga negara yang kewenangannya diatur dalam
undang-undang dasar. Hal tersebut lah yang melatar belakangi tugas mahkamah konstitusi yaitu
mengatasi sengketa lembaga negara di Indonesia  Dan hal itu berada sejalan dengan fungsi
mahkamah agung dalam sistem pemerintahan di indonesia. Demikian juga kewajiban dan
kewenangan mahkamah konstitusi untuk memutuskan pendapat DPR terhadap usulan-usulan
pemberhentian tugas, fungsi dan kewenangan presiden dan wakil presiden yang dilandasi dengan
pemikiran bahwa alasan-alasan dan mekanisme pemberhentian presiden diatur dalam undang-
undang dasar. Jika lembaga negara (presiden dan DPR) adalah mahkamah konstitusi maka
mahkamah konstitusi diberikan kewenangan untuk menguji konstitusionalitas usulan
pemberhentian tugas presiden dan juga tugas dan fungsi DPRD di indonesia.

Tugas Mahkamah Konstitusi Sebagai Sistem Peradilan Politik

Kewenangan lainnya yang diberikan konstitusi terhadap mahkamah konstitusi untuk


memutuskan pembubaran beberapa fungsi partai politik di indonesia ataupun pembubaran partai
politik itu sendiri dan sengketa dalam sistem pemilu di indonseia saat ini adalah kewenangan
tambahan untuk mempercepat proses pengambilan keputusan atas dua jenis sengketa tersebut.
Selain itu, sengketa tersebut adalah sengketa politik. Oleh karena itu, mahkamah konstitusi juga
sering dianggap sebagai peradilan politik. Hakim konstitusi terdiri aatas 9 orang yang diajukan
oleh presiden, DPR, dan MA.

Mekanisme ini di tujukan bahwa ke-9 hakim konstitusi merupakan cerminan dari tiga lembaga
kekuasaan kehakiman negara, yaitu kekuasaan eksekutif (presiden), kekuasaan legislatif (DPR)
dan kekuasaan yudikatif (Mahkamah agung). Walaupun demikian, pada saat memutuskan
perkara para hakim konstitusi tetap bersifat independen dan hanya berpedoman pada ketentuan
dan amanat konstitusi serta tidak berdasarkan suara lembaga yang menunjukannya. Hal itu
memang harus dilakukan untuk mengatasi penyebab terjadinya tindakan penyalahgunaan
kewenangan dalam sistem pemerintahan. Di bentuknya mahkamah konstitusi sebagai lembaga
adalah untuk menjaga keharmonisan bangsa indonesia ( ketertiban, keamanan dan perdamaian)
yang berdasarkan dengan nilai-nilai pencasila.

Anda mungkin juga menyukai