Anda di halaman 1dari 5

SISTEM PERADILAN INDONESIA

Susunan Sistem Peradilan Indonesia

SISTEM PERADILAN INDONESIA


A. Mahkamah Agung
Mahkamah Agung (MA) adalah lembaga tinggi yang memegang kekuasaan kehakiman di
dalam negara Republik Indonesia. Dalam trias politika, MA mewakili kekuasan yudikatif. Sesuai
dengan UUD 1945 (Perubahan Ketiga), kekuasaan kehakiman di Indonesia dilakukan oleh
Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi. Mahkamah Agung membawahi badan peradilan
dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer,
lingkungan peradilan tata usaha negara.
Tugas dan Wewenang
Menurut Undang-Undang Dasar 1945, kewajiban dan Wewenang MA adalah:
a. Berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundang-undangan di bawah
Undang-Undang, dan mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh Undang-Undang

b. Mengajukan tiga orang anggota Hakim Konstitusi


c. Memberikan pertimbangan dalam hal Presiden member grasi dan rehabilitasi
Fungsi

a. Fungsi Peradilan

1) Sebagai Pengadilan Negara Tertinggi, Mahkamah Agung merupakan pengadilan kasasi yang bertuga
semua hukum dan undang-undang diseluruh wilayah negara RI diterapkan secara adil, tepat dan bena
2) Disamping tugasnya sebagai Pengadilan Kasasi, Mahkamah Agung berwenang memeriksa dan memu
- permohonan peninjauan kembali putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap (
- semua sengketa tentang kewenangan mengadili.
- semua sengketa yang timbul karena perampasan kapal asing dan muatannya oleh kapal perang Repub
14 Tahun 1985)
3) Erat kaitannya dengan fungsi peradilan ialah hak uji materiil, yaitu wewenang menguji/menilai secara
(materinya) bertentangan dengan peraturan dari tingkat yang lebih tinggi (Pasal 31 Undang-undang M

b. Fungsi Pengawasan

1) Mahkamah Agung melakukan pengawasan tertinggi terhadap jalannya peradilan di semua lingkungan
dan wajar dengan berpedoman pada azas peradilan yang sederhana, cepat dan biaya ringan, tanpa m
Ketentuan Pokok Kekuasaan Nomor 14 Tahun 1970).
2

Mahkamah Agung juga melakukan pengawasan :


- terhadap pekerjaan Pengadilan dan tingkah laku para Hakim dan perbuatan Pejabat Pengadilan dala
menerima, memeriksa, mengadili, dan menyelesaikan setiap perkara yang diajukan kepadanya, dan m
dan petunjuk yang diperlukan tanpa mengurangi kebebasan Hakim (Pasal 32 Undang-undang Mahkam
- Terhadap Penasehat Hukum dan Notaris sepanjang yang menyangkut peradilan (Pasal 36 Undang-un

c. Fungsi mengatur

1) Mahkamah Agung dapat mengatur lebih lanjut hal-hal yang diperlukan bagi kelancaran penyelenggara
sebagai pelengkap untuk mengisi kekurangan atau kekosongan hukum yang diperlukan bagi kelanca
Tahun 1985).
2) Mahkamah Agung dapat membuat peraturan acara sendiri bilamana dianggap perlu untuk mencukupi

d. Fungsi nasehat

1) Mahkamah Agung memberikan nasihat-nasihat atau pertimbangan-pertimbangan dalam bidang huk


Mahkamah Agung memberikan nasihat kepada Presiden selaku Kepala Negara dalam rangka pemberia
Pertama Undang-undang Dasar Negara RI Tahun 1945 Pasal 14 Ayat (1), Mahkamah Agung dibe
rehabilitasi. Namun demikian, dalam memberikan pertimbangan hukum mengenai rehabilitasi sampai
2) Mahkamah Agung berwenang meminta keterangan dari dan memberi petunjuk kepada pengadilan d
tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman. (Pasal 38 Undang-undang No.14 Tahun 1

e. Fungsi Administratif

1) Badan-badan Peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan Militer dan Peradilan Tata Us
administrative dan finansial sampai saat ini masih berada dibawah Departemen yang bersangkutan,
Mahkamah Agung.
2) Mahkamah Agung berwenang mengatur tugas serta tanggung jawab, susunan organisasi dan tata kerj
Tahun 1970 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman).
f. Fungsi lain-lain

Selain tugas pokok untuk menerima, memeriksa dan mengadili serta menyelesaikan setiap perkara yang diajuka
Nomor 14 Tahun 1985, Mahkamah Agung dapat diserahi tugas dan kewenangan lain berdasarkan Undang-undan

B. Mahkamah Konstitusi
Mahkamah Konstitusi adalah salah satu kekuasaan kehakiman di Indonesia. Sesuai dengan UUD 1945 (Peru
Kewajiban dan wewenang
Menurut Undang-Undang Dasar 1945, kewajiban
1. Berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk menguji Undang-
diberikan oleh UUD 1945, memutus pembubaran partai politik, dan memutus perselisihan tentang hasil Pemiliha
2. Wajib memberi putusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden
Ketua Mahkamah Konstitusi dipilih dari dan oleh Hakim Konstitusi untuk masa jabatan tiga tahun. Mahkam
masing-masing tiga orang oleh Mahkamah Agung, tiga orang oleh Dewan Perwakilan Rakyat, dan tiga orang ol
jabatan berikutnya.

C. Peradilan Umum
1.Pengadilan Tinggi
Pengadilan Tinggi merupakan sebuah lembaga peradilan di lingkungan Peradilan Umum yang berked
Pengadilan Negeri. Pengadilan Tinggi selaku salah satu kekuasaan kehakiman di lingkungan peradilan umum me
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 Tentang Peradilam Umum, dalam pasal 51 menyatakan :
(1) a. Pengadilan Tinggi bertugas dan berwenang mengadili perkara pidana dan perkara perdata di Tingkat Banding.
(2) b. Pengadilan Tinggi juga bertugas dan berwenang mengadili di Tingkat Pertama dan terakhir sengketa kewenan
Disamping tugas dan kewenangan sebagaimana tersebut diatas pengadilan juga dapat memberikan ketera
52 ayat 1 UU No. 8 Tahun 2004). Dan selain tugas dan kewenangan diatas pengadilan dapat diserahi tugas dan kew
Tinggi dibentuk berdasarkan Undang-Undang dengan daerah hukum meliputi wilayah Provinsi. Pengadilan Tingg
2.Pengadilan Negeri
Pengadilan Negeri (biasa disingkat: PN) merupakan sebuah lembaga peradilan di lingkungan Peradilan
Negeri berfungsi untuk memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara
Daerah hukum Pengadilan Negeri me
Susunan Pengadilan Negeri terdiri dari Pimpinan (Ketua PN dan Wakil Ketua PN), Hakim Anggota, Panitera, Se
3. Pengadilan Khusus
Pengadilan khusus dalam lingkungan peradilan umum yaitu:
1. Pengadilan anak ( UU no.3 tahun 1997)
2. Pengadilan niaga ( UU no. 37 tahun 2004)
3. Pengadilan HAM ( UU no. 26 tahun 2000)
4. Pengadilan tindak pidana korupsi ( UU no. 30 tahun 2002)
5. Pengadilan hubungan industrial ( UU no. 2 tahun 2004)
6. Pengadilan pajak ( UU no.14 tahun 2002)

D. Peradilan Agama
1. Pengadilan Tinggi Agama
Pengadilan Tinggi Agama merupakan sebuah lembaga peradilan di lingkungan Peradilan Agama yang ber
dan wewenang untuk mengadili perkara yang menjadi kewenangan Pengadilan Agama dalam tingkat banding.
Selain itu, Pengadilan Tinggi Agama juga bertugas dan berwenang untuk mengadili di tingkat pertama d
Agama dibentuk melalui Undang-Undang dengan daerah hukum meliputi wilayah Provinsi. Susunan Pengadilan
Jadi tugas dan wewenang pengadilan tinggi agama adalah :
a. Mengadili perkara yang menjadi kewenangan Pengadilan Agama dalam tingkat banding.

b. Mengadili di tingkat pertama dan terakhir sengketa kewenangan mengadili antar Pengadilan Agama di da
2. Pengadilan Agama
Pengadilan Agama merupakan sebuah lembaga peradilan di lingkungan Peradilan Agama yang berkedud
dan wewenang untuk memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara-perkara antara orang-orang yang beragam
a. perkawinan
b. warisan, wasiat, dan hibah, yang dilakukan berdasarkan hukum Islam
c. wakaf dan shadaqah
d. ekonomi syari'ah
Pengadilan Agama dibentuk melalui Undang-Undang dengan daerah hukum meliputi wilayah Kota atau K
Panitera, Sekretaris, dan Juru Sita.

Read more: http://hitamandbiru.blogspot.com/2012/07/sistem-peradilan-


indonesia.html#ixzz5gmjKf9Lz

Anda mungkin juga menyukai