Anda di halaman 1dari 24

KEKUASAAN

KEHAKIMAN
KEKUASAAN
KEHAKIMAN
Pasal 24 UUD 1945:
1) Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang
merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna
menegakkan hukum dan keadilan. ***)
2) Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah
Mahkamah Agung dan badan peradilan yang
berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan
umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan
peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha
negara, dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi.
***)
3) Badan-badan lain yang fungsinya berkaitan dengan
kekuasaan kehakiman diatur dalam undang-
undang.****)
Pasal 2 UU No. 4/ 2004
• Penyelenggaraan kekuasaan
kehakiman sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 1 dilakukan oleh sebuah
Mahkamah Agung dan badan peradilan
yang berada di bawahnya dalam
lingkungan peradilan umum, lingkungan
peradilan agama, lingkungan peradilan
militer, lingkungan peradilan tata usaha
negara, dan oleh sebuah Mahkamah
Konstitusi
Pilar kekuasaan
kehakiman
Mahkamah Agung Mahkamah
Konstitusi
Pengadilan Tinggi -
(Umum, TUN, Agama,
Militer)
Pengadilan Tingkat -
Pertama
(Negeri/Umum, TUN,
Agama, Mahkamah
Militer)
Syarat peradilan yang
baik
• Menjamin kebebasan hakim
• Sistem rekrutmen & penggajian yang
mendorong hakim berkualitas
• Selalu ada prosedur bagi warga untuk
meminta penyelesaian perkara kepada
hakim
• Adanya hukum acara yang baik
• Adanya koreksi atas putusan hakim
• Adanya jaminan pelaksanaan putusan
hakim
Pengadilan Negeri
Pengadilan Negeri berkedudukan di ibukota
Kbupaten/Kota (UU No.2 th 1986 jo UU No.8 th 2004
Susunan Pengadilan Negeri terdiri dari
pimpinan,hakim anggota,panitera,sekretaris dan
juru sita.
Pimpinan Pengadilan Negeri terdiri dari seorang ketua
dan seorang wakil ketua.
Hakim pengadilan diangkat dan diberhentikan oleh
Presiden selaku kepala negara atas usul ketua MA.
Ketua dan wakil ketua pengadilan diangkat dan
diberhentikan oleh ketua MA
Pengadilan Negeri dalam memeriksa dan memutus
perkara terdiri sekurang-kurangnya 3 orang hakim.
Seorang bertindak sebagai ketua, dan
lainnya sebagai hakim anggota
sidang,dibantu oleh seorang
panitera. Dalam perkara pidana
harus hadir pula seorang penuntut
umum.
Ketua pengadilan mengadakan
pengawasan atas pelaksanaan
tugas,tingkah laku hakim, panitera.
Pengadilan Tinggi
Merupakan pengadilan tingkat banding
yang dibentuk dengan UU.
Pengadilan Tinggi berkedudukan di
ibukota Propinsi.
Susunan Pengadilan Tinggi terdiri dari
pimpinan,hakim anggota,panitera
dan sekretaris.
Pengadilan Tinggi bertugas dan
berwenang mengadili perkara
pidana dan perkara perdata pada
tingkat banding
Pengadilan Tinggi juga bertugas dan berwenang
mengadili tingkat pertama dan terakhir sengketa
kewenangan mengadili di tingkat pertama dan
terakhir sengketa kewenangan mengadili antara
pengadilan negeri di daerah hukumnya.
Ketua Pengadilan Tinggi di daerah hukumnya
melakukan pengawasan terhadap jalannya
peradilan tingkat pengadilan negeri dan menjaga
peradilan diselenggarakan dengan seksama dan
sewajarnya.
Mahkamah Agung
MA adalah pengadilan negara tertinggi dari
semua lingkungan peradilan yang ada di
Indonesia. Juga sebagai pengadilan
tingkat terakhir bagi semua lingkungan
peradilan yang di bawahnya.
MA diatur dalam UU No.14 tahun 1985 jo UU
No.5 th 2004 dan diubah lagi dg UU 3 th
2009.
MA berkedudukan di ibukota negara.
Susunan MA terdiri dari pimpinan,hakim
anggota,panitera dan seorang sekretaris.
Hakim agung diangkat oleh Presiden selaku Kepala
Negara dari daftar nama calon yang diajukan oleh DPR
yang diusulkan oleh Komisi Yudisial.
Tugas dan wewenang MA
1.Memeriksa dan memutus perkara :
a.permohonan kasasi
b.sengketa tentang kewenangan mengadili
c.permohonan peninjauan kembali putusan pengadilan
yang sudah mempunyai kekuatan hukum tetap.
2.Menguji secara materi terhadap peraturan perUUan di
bawah UU.
3.MA menyatakn tidak sah semua peraturan di bawah UU
4.Melakukan pengawasan tertinggi terhadap
penyelenggaraan peradilan di semua lingkungan
peradilan.
5.Memberikan pertimbangan hukum kepda Presien
terhadap permohonan grasi dan rehabilitasi.
Peradilan Agama
Merupakan salah satu pelaksana kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari
keadilan yang beragama Islam mengenai perkara perdata tertentu.
Pasal 3 UU No.3 th 2006 menyebutkan kekuasaan kehakiman di lingkungan
peradilan agama dilaksanakan oleh :
a. Pengadilan Agama
b.Pengadilan Tinggi Agama
c .Mahkamah Agung
Susunan Pengadilan Agama terdiri dari pimpinan,hakim anggota, panitera,
sekretaris dan juru sita.
Pembinaan teknis peradilan agama dan peradilan tinggi agama dilakukan oleh
ketua MA.
Pengadilan Agama bertugas dan berwenang :
1.Memeriksa, memutuskan dan menyelesaikan di tingkat pertama antara orang-
orang yang beragama Islam di bidang :perkawinan,kewarisan,wasiat,hibah,
wakaf,zakat,infak,sedekah.
2Memberikan keterangan dan pertimbangan tentang hk Islam kpd pemerintah.
Pengadilan Tinggi Agama

Bertugas dan berwenang :


1.Mengadili perkara yg menjadi kewenangan
pengadilan agama di tingkat banding.
2.Mengadili di tingkat pertama dan terakhir
sengketa kewenangan mengadili antara
pengadilan agama.
3. Memberikan keterangan, pertimbangan,
dan nasehat tentang hukum Islam kepada
pemerintah.
4. Memberikan istibat dan kesaksian rukyat.
Peradilan Militer

Terdiri dari :
a.Pengadilan Militer
b.Pengadilan Militer Tinggi
c.Pengadilan Militer Utama
d.Pengadilan Militer Pertempuran
Pembinaan teknis pengadilan
dilakukan oleh MA
Wewenang Pengadilan
Militer
a. Mengadili tindak pidana yg
dilakukan oleh seseorang
prajurit militer, yg
dipersamakan dg prajurit
berdasarkan UU, anggota suatu
golongan atau jawatan yg
dipersamakn dg prajurit,
seseorang yg harus diadili PM
b.Memeriksa,memutus dan
menyelesaikan sengketa TU
Militer
c.Menggabungkan perkara
gugatan ganti rugi dlm perkara
pidana yg bersangkutan atas
permintaan pihak yg dirugikan
Kewenangan Pengadilan
Militer Tinggi
a.Memeriksa dan memutus
perkara pidana yg terdakwanya
adalah prajurit atau salah
satunya yg berpangkat mayor ke
atas.
b.Memeriksa dan memutus
perkara tingkat banding perkara
pidana yg telah diputus oleh PM
c.Memutus pada tingkat pertama
dan terakhir sengketa
kewenangan mengadili antara PM
d.Memeriksa,memutus dan
menyelesaikan sengketa TU
Militer/TNI.
PERADILAN TATA
USAHA NEGARA
• UU No. 5 Tahun 1986 tentang
Peradilan Tata Usaha Negara,
secara efektif berlaku 5 tahun
kemudian
• Kompetensi absolut, berwenang
memeriksa, memutus dan
menyelesaikan sengketa Tata
Usaha Negara
Sengketa Tata Usaha
Negara
• Sengketa yang timbul dalam bidang
Tata Usaha Negara antara
seseorang atau badan hukum
perdata dengan Badan atau Pejabat
Tata Usaha Negara, baik di Pusat
maupun di Daerah, sebagai akibat
dikeluarkannya Keputusan Tata
Usaha Negara, termasuk sengketa
kepegawaian berdasarkan peraturan
per-UU-an yang berlaku.
Alur Penyelesaian Sengketa
Tata Usaha Negara
• Melalui Upaya Administratif,
berupa “keberatan” dan
“banding administratif” dalam
lingkup bestuur (pemerintah)
• Mengajukan gugatan ke
Pengadilan Tata Usaha Negara
Alasan Mengajukan
Gugatan TUN
• KTUN yang digugat itu
bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang
berlaku
• KTUN yang digugat itu
bertentangan dengan asas-asas
umum pemerintahan yang baik
Mahkamah Konstitusi

MK diatur dlm pasal 24 ayat 2


UUD 1945. Tugas dan
kewenangan MK adalah :
a.Mengadili tingkat pertama dan
terakhir yg putusannya bersifat
final untuk :
1. Menguji UU terhadap UUD 1945
2. Memutus sengketa
Kewenangan Lembaga negara
yang kewenangannya diberikan
oleh UUD
3.Memutus pembubaran partai
politik
4.Memutus perselisihan sengketa
Pemilu.

Anda mungkin juga menyukai