PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Lembaga peradilan merupakan salah satu syarat sebuah negara dapat menjadi negara hukum.
Indonesia yang mana konstitusinya menamakan dirinya sebagai sebuah negara hukum wajib
memiliki hal tersebut. Oleh sebab itu peran lembaga peradilan yang diberlakukan di Indonesia
sangatlah penting, mengenai apakah lembaga tersebut menjalankan sistem peradilan dengan
baik dan tidak memihak serta bagaimana bentuk-bentuk pengadilannya dalam menjalankan
fungsi peradilan. Perkembangan lembaga peradilan di Indonesia sudah ada sebelum Bangsa
Belanda datang ke Indonesia.
Kita telah memiliki berbagai macam lembaga peradilan yang dipimpin oleh raja sekalipun,
namun susunan dan jumlahnya masih terbatas bila dibandingkan dengan yang ada sekarang ini.
Ketika Bangsa Belanda masuk ke Indonesia, mereka melakukan pemisahan pengadilan untuk
golongan yang berbeda dengan pengadilan untuk golongan pribumi (Bangsa Indonesia). Namun
pada saat itu sudah ada pengklasifikasian jenis peradilan berdasarkan yurisdiksi (kekuasaan
mengadili) perkara yang mengadili. Hingga Jepang mengambil alih kekuasaan Belanda di
Indonesia, peradilan terus mengalami perubahan dan perkembangan sampai saat ini.
Peradilan adalah segala sesuatu atau sebuah proses yang dijalankan di Pengadilan yang berhubungan
dengan tugas memeriksa, memutus dan mengadili perkara dengan menerapkan hukum dan/ atau
menemukan hukum “in concreto” (hakim menerapkan peraturan hukum kepada hal-hal yang nyata yang
dihadapkan kepadanya untuk diadili dan diputus) untuk mempertahankan dan menjamin ditaatinya
hukum materiil, dengan menggunakan cara prosedural yang ditetapkan oleh hukum formal.
Badan Peradilan yang tertinggi di Indonesia adalah Mahkamah Agung, sedangkan Badan
Peradilan yang lebih rendah yang berada di bawah Mahkamah Agung adalah :
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengadilan tinggi di bentuk ?
2. Pengadilan Negeri menangani kasus apa saja?
3. Apa kewenangan pengadilan tinggi agama ?
4. Perkara apa sajakah yang dapat diputuskan oleh pengadilan agama ?
5. Perkara apasaja yang dapat diadili oleh pengadilan militer?
6. Apa sajakah tugas pengadilan tinggi militer?
7. Apa kewenangan Pengadilan TUN ?
8. Apa itu Pengadilan Tinggi TUN ?
C. TUJUAN
Tujuan di buatnya makalah ini untuk mengetahui semua tentang Lembaga Peradilan di
Indonesia
BAB II
PENJELASAN
A. PENGADILAN TINGGI
Pengadilan tinggi adalah pengadilan tingkat kedua atau banding yang mengadili perkara perdata
dan perkara pidana, di mana perkara telah diputus sebelumnya oleh pengadilan negeri sebagai
pengadilan tingkat pertama. Pengadilan tinggi berkedudukan di ibu kota provinsi. Wewenang
pengadilan tinggi diatur dalam Undang-undang atau UU Nomor 2 Tahun 1986 yang telah diubah
menjadi UU Nomor 49 Tahun 2000
1. Pengadilan tinggi Negeri
menurut Pasal 51 UU Nomor 49 Tahun 2009 menjabarkan tugas pokok dan kewenangan
pengadilan tinggi di Indonesia. Salah satu kewenangan pengadilan tinggi adalah mengadili
perkara pidana dan perdata di tingkat banding. Selain itu, pengadilan tinggi juga bertugas dan
berwenang mengadili di tingkat pertama dan terakhir sengketa kewenangan mengadili antara
pengadilan negeri di daerah hukumnya.
Pengadilan Militer Utama memutus pada tingkat banding perkara pidana dan sengketa
Tata Usaha Angkatan Bersenjata yang telah diputus pada tingkat pertama oleh Pengadilan
Militer Tinggi yang dimintakan banding.
Pasal 43 menjelaskan :
1. Pengadilan Militer Utama memutus pada tingkat pertama dan terakhir semua
sengketa tentang wewenang mengadili :
a. Antar Pengadilan Militer yang berkedudukan di daerah hukum Pengadilan
Militer
Tinggi yang berlainan;
b. Antar Pengadilan Militer Tinggi; dan
c. Antar Pengadilan Militer Tinggi dan Pengadilan Militer.
2. Sengketa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terjadi :
Pengadilan Militer Utama mempunyai fungsi pengawasan yang diatur Pasal 44 Undang-Undang
Nomor
31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer, pada pokoknya :
1. Penyelenggaraan peradilan :
a. Pengadilan Militer;
b. Pengadilan Militer Tinggi; dan
c. Pengadilan Militer Pertempuran.
2. Tingkah laku dan perbuatan para hakim dalam menjalankan tugasnya : Untuk itu
Pengadilan Militer Utama berwenang meminta keterangan tentang hal-hal yang
bersangkutan dengan teknis peradilan dari Pengadilan Militer, Pengadilan Militer Tinggi,
dan Pengadilan Militer Pertempuran. Kemudian memberi petunjuk, teguran atau
peringatan yang dipandang perlu kepada Pengadilan Militer, Pengadilan Militer Tinggi
dan Pengadilan Militer Pertempuran tanpa mengurangi kebebasan hakim dalam
memeriksa dan memutus perkara. Selanjutnya, Pengadilan Militer Utama juga berfungsi
untuk meneruskan perkara yang dimohonkan kasasi, peninjauan kembali dan grasi
kepada Mahkamah Agung“.
Kekuasaan Pengadilan Militer Pertempuran diamanatkan dalam Pasal 45 Undang-Undang
Nomor 31
Tahun 1997 tentang Peradilan Militer :
Pengadilan Militer Pertempuran memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan
terakhir perkara pidana yang dilakukan oleh mereka sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9
angka 1 di daerah pertempuran.
Dalam Pasal 48
1. Dalam hal suatu Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara diberi wewenang oleh atau
berdasarkan peraturan perundang-undangan untuk menyelesaikan secara
administratif sengketa Tata Usaha Negara tertentu, maka batal atau tidak sah,
dengan atau tanpa disertai tuntutan ganti rugi dan/administratif yang tersedia.
2. Pengadilan baru berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan sengketa
Tata Usaha Negara sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) jika seluruh upaya
administratif yang bersangkutan telah digunakan.
Dalam Pasal 49
Pengadilan tidak berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha
Negara tertentu dalam hal keputusan yang disengketakan itu dikeluarkan
Dalam Pasal 50
Pengadilan Tata Usaha Negara bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan
menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara di tingkat pertama.
Dalam Pasal 51
1. Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara bertugas dan berwenang memeriksa dan
memutus sengketa Tata Usaha Negara di tingkat banding.
2. Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara juga bertugas dan berwenang
memeriksa dan memutus di tingkat pertama dan terakhir sengketa
kewenangan mengadili antara Pengadilan Tata Usaha Negara di dalam
daerah hukumnya.
3. Pengadilan Tinggi Tata Usaha Ngara bertugas dan berwenang memeriksa,
memutus, dan menyelesaikan di tingkat pertama sengketa Tata Usaha Negara
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48.
4. Terhadap putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara sebagaimana dimaksud
dalam ayat
(3) dapat diajukan permohonan kasasi.
Dalam Pasal 52
Ketua Pengadilan melakukan pengawasan atas pelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim,
Panitera, dan Sekretaris di daerah hukumnya.
B. PENGADILAN
1. Peradilan Umum
Pada lingkunga peradilam Umum dapat dibentuk pengkususan peradilan
yangdiatur dalam undang-undang sebagaimana tercantum dalam pasal 8 UU
No.49tahun 2006 tentang perubahan atas UU No 2 tahun 1986 tentang peradilan
umum.Peradilan kusus pada lingkungan peradilan umum antara lain pengadilan
anak, pengadilan tindak pidana korupsi, pengadilan niaga, pengadilan perikanan,da
n pengadilan Hak Asasi Manusia3.
2. Peradilan Agama
Peradilan agama berwenang memeriksa berwenang memeriksa,
mengadili,memutus dan menyelesaikan perkara antara orang-orang yang beragama
Islamsesuai ketentuan peraturan Perundang-undangan. Kewenangan pengadilan
agamasebagaimana diatur dalam UU No 3 tahun 2006 tentang perubahan atas UU
No.7Tahun 1989 tentang peradiilan agama yaitu :
- Perkawinan
- Waris
- Wasiat
- Hibah
- Zakat
- Infaq
- Shodaqoh
- Ekonomi syariah
3. Peradilan Militer
Kewenangan peradilan Militer adalah memeriksa, mengadili, dan memutus
perkaratindak pidana militer sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.Kewenangan peradilan militer sebagai berikut:
A. Mengadili tindak pidana yang dilakukan oleh seseorang yang pada
waktumelakukan tindak pidana adalah:-Prajurit-yang berdasarkan undang-
undang dipersamakan dengan prejurit-anggota suatu golongan atau jawatan
atau badan atau yang dipersamakan ataudianggap sebagai prajurit
berdasarkan Undang-undang-seseorang yang tidak masuk pada huruf
a,Huruf b, huruf c tetapi atas
keputusan panglima dengan persetujuan menteri kehakiman harus diadili ole
h suatu pengadilan dalam lingkuingan pengadilan militer
B. Memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa tata usaha
angkatan bersenjata
D
I
S
U
S
U
N
O
L
E
H