Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. latar belakang

Mahkamah Konstitusi (disingkat MK) adalah lembaga tertinggi negara dalam

sistem ketatanegaraan Indonesia yang merupakan pemegang kekuasaan

kehakiman bersama-sama dengan Mahkamah Agung. Dan mempunyai wewenang

yang sangat tinggi di Indonesia yang betugas dan berwenang mengadili pada

tingkat pertama dan terakhir yang keputusannya bersifat final untuk menguji

Undang-Undang terhadap Undang-Undang Dasar, memutus sengketa

kewewenangan lembaga Negara yang kewewenangannya diberikan oleh UUD

1945, memutus pembubaran partai politik, dan memutus perselisihan tentang hasil

Pemilihan Umum dan juga Wajib memberi keputusan atas pendapat Dewan

Perwakilan Rakyat mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden atau Wakil

Presiden menurut UUD 1945.

Serta mahkamah konstitusui mempunyai Wibawa yang tinggi di mata

pemerintah karena memiliki kedudukan yang paling tinggi di pemerintahan serta

memiliki wewenang yang begitu tinggi karena Mahkamah Konstitusi dapat

memberikan putusan atas pendapat DPR bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden

diduga:

1. Telah melakukan pelanggaran hukum berupa

a) penghianatan terhadap negara;   

b) korupsi;

c) penyuapan;

1
d) tindak pidana lainnya;

2. atau perbuatan tercela, dan/atau

3. tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan/atau Wakil Presiden

sebagaimana dimaksud dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Namun pada akhiri – akhir ini wibawa mahkamah konstitusi seakan runtuh

karena oknum – oknum pejabat didalamnya yang membuat tindakan tidak terpuji

sehingga wibawa MK di mata masyarakat hancur dan mendapat cercaan serta

hinaan karena masyarakat menganggap MK yang sekarang tidak dapat melakukan

pekerjaannya dengan baik dan professional ini dapat dilihat dari berbagai maslah

yang akhir – akhir ini mencuat di berbagai media massa diantaranya yaitu suap,

korupsi, serta ketidakdisplinan para pejabat didalamnya dalam menyelesaikan

berbagai macam masalahh, dan pada puncaknya akibat runtuhnya wibawa

Mahkmah Konstitusi dimata masyarakat, terjadilah kerusuhan di dalam

persidangan saat sidang putusan pemilihan kepala daerah (pilkada) ulang Provinsi

Maluku di MK berlangsung ricuh, Kamis (14/11/2013). Massa yang diduga

berasal dari pasangan Herman Adrian Koedoeboen dan Daud Sangadji mengamuk

dan mengubrak-abrik ruang sidang pleno MK dan menurut saya ini adalah bentuk

ketidakpercayaan terhdapa mahakamah konstitusi.

Oleh karena itu penulis ingin mengangkat permasalahan ini dengan judul

"RUNTUHNYA WIBAWA MAHKAMAH KONSTITUSI (MK)" karena

menurut penulis permasahan ini sungguh penting untuk dibahas karena melihat

fungsi MK yang begitu penting .

2
B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka pertanyaan yang akan diajukan pada

makalah ini adalah :

1. Apa yang dimaksud dengan Mahkamah Konstitusi serta apa fungsinya ?

2. Bagaimana kedudukan Mahkamah Konstitusi dalam Negara?

3. Apa permasalahan dalam Mahkamah Konstitusi akhir – akhir ini?

4. Siapa pelaku permasalahan tersebut ?

5. Dimana permasahan tersebut terjadi ?

C. Tujuan penulisan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Mahkamah Konstitusi .

2. Untuk mengetahui bagaimana kedudukan Mahkamah Konstitusi.

3. Untuk mengetahui permasalahan di Mahakamah Konstitusi.

4. Untuk mengetahui siapa pelaku Permasalahan di Mahkamah Konstitusi .

5. Untuk mengetahui Dimana Permasalahan tersebut berlangsung

D. Manfaat penulisan

Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini yaitu memahami lebih dalam

tentang Mahkamah Konstitusi di Indonesia.

3
BAB ll

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan tentang Mahkamah Konstitusi

Hak keperdatan anak berkaitan erat dengan persoalan sah

tidaknya perkawinan kedua orang tuanya, dalam prakteknya sebelum adanya

putusan mahkamah konstitusi hak keperdataan anak akan mudah ditentukan

dengan bukti otentik berupa akte kelahiran yang didapat dari kedua orang tuanya,

namun hal ini tidaklah mudah bagi anak-anak yang dilahirkan dari

perkawinanyang tidak dicatatkan dan anak-anak yang lahirdari hubungan

perzinaan atau tanpa ada perkawinan diantara kedua orantuanya. Maka hak

nak-anak ini tidak dilegitimasi dari perundang-undangan.Dengan adanya

putusan mahkamah konstitusi No.46/PUU-VIII/2010 maka berimplikasi

hukum kepada anak hasil perkawinan yang tidak dicatatkan dan anak hasil

zina, pada bagian ini akan dipaparkan hal-hal mengenai putusan judicial

review mahkamah konstitusi No.46/PUU-VIII/2010.

a. Sejarah Mahkamah Konstitusi

Lembaga Mahkamah Konstitusi (MK) diawali dengan diadopsinya ide

MK (Constitutional Court) dalam amandemen konstitusi yang dilakukan

oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada tahun 2001

sebagaimana dirumuskan dalam ketentuan Pasal 24 ayat (2), Pasal 24C, dan Pasal

7B Undang-Undang Dasar 1945 hasil Perubahan Ketiga yang disahkan pada

9 Nopember 2001. Ide pembentukan MK merupakan salah satu

perkembangan pemikiran hukum dan kenegaraan modern yang muncul di

4
abad ke-20. Setelah disahkannya Perubahan Ketiga UUD 1945 maka dalam

rangka menunggu pembentukan MK, MPR menetapkan Mahkamah Agung

(MA) menjalankan fungsi MK untuk sementara sebagaimana diatur dalam

Pasal III Aturan Peralihan UUD 1945 hasil Perubahan Keempat.DPR dan

Pemerintah kemudian membuat Rancangan Undang-Undang mengenai

Mahkamah Konstitusi

b. Pengertian Mahkamah Konstitusi

Mahkamah konstitusi adalah lembaga Negara yang berwenang untuk

melakukan hak pengujian (judicial review, atau secara lebih spesifiknya

melakukan constitucional review) Undang-Udang terhadap Undang-

Undang Dasar serta tugas khusus lain yaitu forum previlegiatum atau

peradilan yang khusus untk memutus pendapat DPR bahwa Presiden/Wakil

Presiden tidak lagi memenuhi syarat serta memutus pendapat DPR bahwa

presiden telah melanggar hal-hal tertentu yang disebutkan dalam UUD sehingga

dapat diberhentikan. Didalam memahami arti konstitusi sendiri, Herman hellen

berpendapat dalam bukunya Prof Dr Bintan Regen Saragih konstitusi dibagi

menjadi tiga tingkat, yaitu:

a) Konstitusi sebagai pengertian sosial politik.

Pada pengertian pertama ini konstitusi belum merupakan

pengertian hukum, ia baru mencerminkan keadaan social politik suatu

bangsa. Disini pengertian hukum adaalah sekunder, yang primer adalah

bangunan-bangunan masyarakat atau political decision.

b) Konstitusi sebagai pengertian hukum (rechtsfervassung)

5
Pada pengertian kedua ini, keputusan-keputusan masyarakat dijadikan

suatu perumusan yang normative, yang kemudian harus berlaku

(gehoren). Pengertian politik diartikan sebagai eine seine yaitu suatu

kenyataan yang harus berlaku dan diberikan suatu sanksi kalau hal tersebut

dilanggar. Kemudian bentuk ini mengandung pengertian-pengertian hukum

(rechtsfervassung) yang tidak tertulis, akan tetapi rechttsfervassung ada juga

yang tertulis, hal ini timbul sebagai pengaruh aliran kodifikasi, yaitu untuk

menghendakisebagian hukum ditulis dengan maksud untuk:

 mencapai kesatuan hukum (rechtseineheid)

 kesederhanaan hukum (rechtvereenvoudiging)

 kepastian hukum (rechtszekerheid).

c) Konstitusi sebagai suatu peraturan hukum

Suatu peraturan hukum yang tertulis dengan demikian Undang-

undang dasar adalah salah satu bagian dari konstitusi. Berkenaan itu, Negara

sering dipahami sebagai suatuintegrasi dari kekuasaan politik, dan sebagai

organisasi poloitik, maka Negara berhak dan berwenang mengatur,

mengendalikan dan mengontrol kehidupan social kemasyarakatan.

Karena itu Negara dapat memaksakan kekuasaannya terhadap

masyarakat. Negara, dalam keadaan normal dapat menentukan ke arah mana

kekuasaan itu bergerak berdasarkan system hukum dan system politik yang

dianut didalam Negara. Dalam perkembangannya, Negara dapat menyesuaikan

diri dengan situai kacau sekalipun, Negara dapat berbuat dan bertindak diluar

koridor konstitusi dan hukum yang berlaku.

6
c. Kedudukan Mahkamah Konstitusi

Pada perubahan (amandemen) UUD yang ketiga, tahun 2001, Pasal

24 UUD negara RI 1945 memberi penegasan bahwa:

(1)Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka

untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan.

(2) Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung

dan badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan

umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan

peradilan tata usaha negara, dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi.

Dengan demikian, kedudukan Mahkamah konstitusi menjadi lembaga

peradilan yang berdiri sendiri. Mahkamah konstitusi dan mahkamah

agung merupakan dua lembaga negara yang sejajar, dari rumusan ini dapat

disimpulkan bila kekuasaan kehakimanterbagi dalam 2 (dua cabang), yaitu

cabang peradilan biasa (ordinary court) yang berpuncak pada MA dan

cabang peradilan konstitusi yang dijalankan oleh MK.

d. Fungsi dan Wewenang Mahkamah Konstitusi

Fungsi dan Kewenangan Mahkamah Konstitusi Republik

Indonesia. Mahkamah Konstitusi mempunyai fungsi untuk mengawal (to

guard) konstitusi agar dilaksanakan dan dihormati baik

penyelenggarakekuasaan negara maupun warga negara. Mahkamah Konstitusi

juga sebagai penafsir akhir konstitusi. Di berberapanegara Mahkamah

Konstitusi juga menjadi pelindung (protector) konstitusi. Sejak diinkorporasi-

kannya hak-hak asasi manusia dalam Undang Undang Dasar 1945, bahwa

7
fungsi pelindung konstitusi dalam arti melindungi hak-hak asasi manusia

(fundamental rights) juga benar adanya.

e. Tujuan dan Hakikat Konstitusi

Hukum mempunyai tiga tujuanpokok, yaitu: (i)keadilan (justice); (ii)

kepastian (certainty atau zekerheid); dan (iii) kegunaan (utility). Keadilan

itu sama dengan keseimbangan (balance, mizan) dan kepatutan (equity),

serta kewajaran (proposionality), sedangkan kepastian hokum terkait dengan

ketertiban (order) dan ketenteraman. Karena konstitusi adalah tingkatan yang

tinggi maka konstitusi mempunyai tujuan yang tertinggi yang mana

tujuannya adalah;(i) keadilan; (ii) ketertiban; dan (iii) perwujudan nilai-nilai ideal

seperti kemerdekaan atau kebebasan dan kesejahteraan atau kemakmuran

bersama.

f. Sumber Hukum Beracara

Adapun mengenai sumber-sumber hukum yang digunakan sebagai

dasar bagi para hakim konstitusi dalam menjalankan tugas yudisialnya,

yaitu memeriksa, mengadili memutuskan sesuatu perkara dapat berupa

beberapa sumber, baik kaidah-kaidah hukum tertulis maupun tidak tertulis.

8
BAB IIl

PEMBAHASAN

A. PengertianMahkamahKonstitusi

Mahkamah Konstitusi (disingkat MK) adalah lembaga tinggi negara dalam

sistem ketatanegaraan Indonesia yang merupakan pemegang kekuasaan

kehakiman bersama-sama dengan Mahkamah Agung. Pasal 24 ayat 2 Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) menyatakan,

Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan

peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan umum,

lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan

tata usaha negara, dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi (MK).

B. Kedudukan, Kewenangan, Kewajiban, Dan Tugas Mahkamah Konstitusi

a. Kedudukan

Mahkamah Konstitusi merupakan salah satu lembaga negara yang

melakukan kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan

pengadilan guna menegakkan hukum dan keadilan dan kedudukan mahkamah

konstitusi berada dikedudukan yang paling tinggi karena berada diatas DPR

kaerena MK dapat menentukan putusan atas pendapat DPR dan juga berada diatas

Presidan dan wakil presiden .

9
b. Kewenangan

Mahkamah Konstitusi RI mempunyai 4 (empat) kewenangan dan 1 (satu)

kewajiban sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945.

Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat pertama dan

terakhir yang putusannya bersifat final untuk:

1. Menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945.

2. Memutus Sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya

diberikan oleh UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

3. Memutus pembubaran partai politik, dan Memutus perselisihan tentang

hasil pemilihan umum.

c. Kewajiban

Mahkamah Konstitusi wajib memberikan putusan atas pendapat DPR

bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden diduga:

1. Telah melakukan pelanggaran hukum berupa penghianatan terhadap

negara, korupsi, penyuapan, dan tindak pidana lainnya.

2. Atau perbuatan tercela, dan/atau

3. Tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan/atau Waki Presiden

sebagaimana dimaksud dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun

1945 sebagai berikut :

a. Bahwa Mahkamah Konstitusi merupakan salah satu pelaku kekuasaan

kehakiman yang merdeka mempunyai peranan penting guna menegakkan

konstitusi dan prinsip negara hukum sesuai dengan kewenangan dan

10
kewajibannya sebagaimana ditentukan dalam Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

b. Bahwa Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah

Konstitusi sebagian sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan

kebutuhan hukum masyarakat dan kehidupan ketatanegaraan;

c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a

dan huruf b, perlu membentuk Undang-Undang tentang Perubahan atas

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi;

d. Tugas pokok :

1. koordinasi pelaksanaan teknis peradilan di Mahkamah Konstitusi;

2. pembinaan dan pelaksanaan administrasi perkara;

3. pembinaan pelayanan teknis kegiatan peradilan di Mahkamah Konstitusi;

dan

4. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Ketua Mahkamah Konstitusi

sesuai dengan bidang tugasnya.

5. penyiapan koordinasi pelaksanaan teknis peradilan di Mahkamah

Konstitusi bidang pengujian undang-undang terhadap Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, sengketa kewenangan

lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, perselisihan tentang hasil

pemilihan umum anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan

Daerah, Presiden dan Wakil Presiden, serta anggota Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah

11
6. penyiapan pembinaan dan pelaksanaan administrasi perkara bidang

pengujian undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945, sengketa kewenangan lembaga negara

yang kewenangannya diberikan oleh Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945, perselisihan tentang hasil pemilihan

umum anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah,

Presiden dan Wakil Presiden, serta anggota Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah; dan

7. penyiapan pembinaan pelayanan teknis kegiatan peradilan di Mahkamah

Konstitusi bidang pengujian undang-undang terhadap Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, sengketa kewenangan

lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, perselisihan tentang hasil

pemilihan umum anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan

Daerah, Presiden dan Wakil Presiden, serta anggota Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah.

C. Permasalahan Di Mahkamah Konstitusi Yang Menyebabkan

Runtuhnya Wibawa Mahkamah Konstitusi

Melihat permasalahan yang akhir – akhir ini mencuat di media massa yang

banyak mengaitkan mahkamah konstitusi didalamnya merupakan sebagian besar

dari bentuk kekecewaan masyarakat serta merupakan buah dari ketidakpercayaan

masyarakat terhadap mahkamah konstitusi karena masyarakat memiliki

12
pandangan tersendiri akan MK yang akhir – akhir ini dipertanyakan kredibilitas

dan keprofesionalannya akan kinerja MK menyelesaikan sebuah masalah yang di

tanganninya .

Faktor – faktor yang menyebabkan wibawa mahkamah konstitusi seakan pudar :

- permasalahan yang muncul kepermukaan sebagai penyebab pudarnya

wibawa MK sebagai berikut ;

Masalah akil mochtar mengenai suap pemilukada di dua daerah yang jika di

total hampir menyentuh angka Rp.7 milyar dan juga masalah ganja (Narkoba)

yang di temukan oleh pihak penyidik KPK di ruang kerjanya. seperti yang dilansir

oleh LeuserAntara.com dan Kompas.con .

Kasus yang menimpa Akil Mochtar jelas menggemparkan, karena semua yang

merenungkan kasus tersebut akan terheran-heran bagaimana dan mengapa Akil

Mochtar seorang figur yang telah lolos dalam berbagai ujian untuk jabatan yang

tinggi dan penuh tanggung jawab dapat terjebak.

Dan terjebaknya hanya oleh uang yang apabila dijumlah hanya mencapai

sekitar Rp 7 Milyar, yang terkait dengan dua kejadian dalam rangka suap kepada

Akil Moctar, berkenaan dengan bantuan Akil Mochtar terhadap salah satu

kontestan Pilkada didua daerah yaitu sebuah Kabupten di Kalimantan Tengah dan

sebuah Kabupaten di Lebak Banten.( LeuserAntara.com) . memang banyak yang

tidak menyangka bagaimana ketua MK yang telah lolos dari dalam berbagai ujian

untuk jabatan tinggi dan penuh tanggung jawab itu dapat melakukan hal yang

tidak terpuji seperti itu . akhil mochtar merupakan Ketua MK pada April 2013.

13
Dia menggantikan Mahfud MD yang memasuki masa pensiun. Sebelumnya,

Akil merupakan salah satu Wakil Ketua MK yang menjabat sejak 2009 . Ketua

Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar memberikan pandangannya saat menerima

kunjungan dari Badan Pengawas Pemilu dan beberapa tokoh nasional di Gedung

MK, Jakarta, Selasa (24/9/2013). | TRIBUN / DANY PERMANA

E. Dampak Dan Akibat Dari Permasalahan Tersebut Terhadap Mahkamah

Konstitusi Dari Pandangan Masyarkat

Begitu banyakyak dampak dan akibat dari kerusuhan dan permasalahan diatas

baik secara moril dan juga material yaitu antara lain :

1) tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kinerja Mahkamah Konstitusi.

2) Menurunnya dan terganggunya kinerja Mahkamah Konstitusi karena

adanya masalah ini .

3) Terganggunya aktivitas di gedung Mahkamah Konstitusi yang secara tidak

langsung mengganggu ativitas pegawai di MK .

4) Memudarnya wibawa Mahkamah Konstitusin dimata masyarakat karena

masalah ini.

5) Tercorengnya wajah MK dimata nasional dan internasional.

6) Kerugian secara materialakibat kerusuhan di gedung MK serta

pengerusakan property dan fasilitas di gedung MK seperti rusaknya kursi

dan TV LCD digedung MK .

F. Cara Penggulangan Dan Solusi Dari Masalah Tersebut

Sesungguhnya permasalahan diatas dapat diatasi dan dicegah dengan

melakukan pencegahan sebagai berikut :

14
1) Mahkamah konstitusi harus menambah penjagaan dan memperketat

penjagaan di gedung MK agar tidak terulang kejadian yang sama yaitu

dengan memberlakukan seleksi terhadap pengunjung sidang dengan cara

sortir orang yang boleh masuk dan orang yang boleh masuk hanya orang-

orang yang melakukan gugatan, tergugat atau saksi – saksi saja dan

menempatkan personel polisi didalam ruang sidang untuk menjaga

berlangsungnya proses persidangan .

2) Kepolisian harus bertindak tegas agar semua pihak menghormati lembaga

hukum dan menjadi efek jera untuk pelaku .

3) Hakim MK harus dikocok ulang agar didapatkan para hakim yang

nantinya didapatkan bisa jauh lebih berkualitas dan didapatkan hakim

yang jauh lebih bisa menunjukan ethos dan kredibilitas kinerjanya.

4) Menambah satu ujian lagi yang jauh lebih efektif untuk memperoleh

hakim yang lebih berkualitas agar nantinya tidak ada masalah atau

kejadian seperti ini lagi.

5) Menerapkan sitem pengamanan baru dan jumlah pengunjung harus

dibatasi lalu pengunjung diberi tanda pengenal atau ID CARD .

15
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Indonesia adalah salah satu Negara didunia yang menggunakan system

politik demokrasi yaitu tepatnya demokrasi pancasila . yang secara

sederhana menurut Abraham Lincoln (pada tahun 1963) mengucapkan

demokrasi merupakan :

- Government of the people (pemerintahan yang mendapat pengakuan dan

dukungan mayoritas dari rakyat)

- Government by the people ( pemerintah yang bekerja atas rakyat bukan

atas nama partai, golongan tertentu, suku bangsa atau lainnya. Dengan kata

lain, rakyat dapat melakukan control (pengawasan) terhadap kinerja

pemerintah baik secara langsung maupun tidak langsung)

- Government for the people (pemerintah mengabdikan seluruh

kebijakannya hanya semata – mata untuk kepentingan rakyat)

B. SARAN

Mahkamah konstitusi bersifat pasif, hanya memutus perkara yang diajukan

kepadanya dan tidak dapat memberikan fatwa selain dalam hubungan dengan

putusan perkara yang diajukan kepadanya sesuai kewenangan yang ditentukan

undang-undang dasar. Pelaksanaan putusan mahkmah konstitusi berada

ditangan lembaga negara yang dikenai atau terkait putusan itu.

16
Mahkamah Konstitusi merupakan salah satu Mahkamah yang paling tinggi

bersama Mahkamah Agung , Mahkamah Agung hanya memperhubungkan

dengan Undang-Undang, dan Peraturan Daerah, sedangkan Mahkamah

Konstitusi (Judicial review) menempatkan UUD 1945, Undang-undang, yang

mengkaji Undang-undang dengan UUD 1945. Agar maksud tersebut bisa

dicanangkan maka hendaklah pemerintah seperti Presiden dan/ atau Wakil

Presiden serta para hakim agung didalamnya tidak melakukan hal-hal yang

membuat kesalahan sehingga bisa turunnya wibawa MK di mata masyarakat

dan MK harus lebih bisa membuat kinerja dengan terobosannya yang bagus

agar memudahkan persoalan yang dihadapinya, serta dapat menunjukkan

kredibilitasnya yang sempat luntur dangan kinerja ayang lebih baik dan MK

harus menunjukan ketegasannya .

Dan dapat melakukan tindakan seperti yang saya uraikan di bagian

"CARA PENGGULANGAN DAN SOLUSI DARI MASALAH

TERSEBUT " agar tidak terulang permasalahan yang sama .

Penggulangan Dan Solusi Dari Masalah Yaitu Sebagai Berikut :

1) Mahkamah konstitusi harus menambah penjagaan dan

memperketat penjagaan di gedung MK agar tidak terulang kejadian

yang sama yaitu dengan memberlakukan seleksi terhadap

pengunjung sidang dengan cara sortir orang yang boleh masuk dan

orang yang boleh masuk hanya orang- orang yang melakukan

gugatan, tergugat atau saksi – saksi saja dan menempatkan

17
personel polisi didalam ruang sidang untuk menjaga

berlangsungnya proses persidangan .

2) Kepolisian harus bertindak tegas agar semua pihak menghormati

lembaga hukum dan menjadi efek jera untuk pelaku .

3) hakim MK harus dipilih agar didapatkan para hakim yang nantinya

didapatkan bisa jauh lebih berkualitas dan didapatkan hakim yang

jauh lebih bisa menunjukan ethos dan kredibilitas kinerjanya.

4) Menambah satu ujian lagi yang jauh lebih efektif untuk

memperoleh hakim yang lebih berkualitas agar nantinya tidak ada

masalah atau kejadian seperti ini lagi.

5) Menerapkan sitem pengamanan baru dan jumlah pengunjung harus

dibatasi lalu pengunjung diberi tanda pengenal atau ID CARD .

18
DAFTAR PUSTAKA

Agus Sari, Ayu(2013). PENGERTIAN MAHKAMAHKONSTITUSI.

Amelia R, Mei (2013). Ini Nama 15 Orang yang Ditangkap dalam Kasus

Kericuhan Sidang.

Ferri , Oscar (2013). Penyebab rusuh mahkamah konstitusi.

Indra Akuntono, Indra (2013). Kericuhan di MK, Buntut Hilangnya Wibawa MK

Pascakasus Akil.

Masdarsada (2013). Kredibilitas MK Tidak Dapat Dikaitkan Dengan Masalah

Korupsi Akil .

Permana, Dany (2013) Kemuliaan Hakim MK telah memudar .

Rudi, Alsadad (2013). siapa sih Akil mochtar?.

19

Anda mungkin juga menyukai