2. Right constitutional adalah yang diarahkan pada kepentingan umum maksudnya Hak
konstitusional adalah hak yang dimiliki oleh setiap warga negara sesuai dengan
konstitusi yang berlaku di negaranya. Keberadaan hak konstitusional merupakan
bagian dari hak asasi manusia yang dijamin pemenuhan dan perlindungannya dalam
konstitusi negara. sedangkan wrong constitutional adala ditunjuka hanya untuk
kepentingan penguasa
3.
a. Konstitusi dalam arti absolute (absolute verfassungsbegriff) sebagai cermin
dari de reele machtsfactoren dipahami sebagai sekumpulan norma - norma
hukum dasar yang terbentuj dari pengaruh- pengaruh antar berbagai faktor
kekuasaan yang nyata (de reele machtsfactoren) dalam suatu negara seperti
raja, pemerintah/kabinet,parlemen, partai - partai politik, dan lembaga lainnya.
b. Konstitusi dalam arti absolute (absolute verfassungsbegrif) sebagai forma
formarum ( vorm der vormen) dilihat sebagai vorm atau bentuk dalam arti ia
mengandung tentang ide bentuk negara, yaitu bentuk yang melahirkan bentuk
lainnya atau vorm der vormen, bentuk negara yang dimaksud ialah negara
dalam arti keseluruhan, yang dapat berbentuk demokrasi yang bersendikan
identitas atau berbentuk monarki yang bersendikan representasi.
c. Konstitusi dalam arti absolut (absolute verfassungsbegrif) sebagai faktor
integrate melihat konstitusi sebagai faktor integrasi.
d. Konstitusi dalam arti positif (der positive verfassungsbegriff), di mana
konstitusi dihubungkan mengenai ajaran tentang keputusan. Konstitusi dalam
arti positif mengandung arti sebagai keputusan politik tertinggi yang
berhubungan dengan pembuatan peraturan perundang-undangan.
e. Sedangkan konstitusi arti ideal ( idealbegriff der verfassung) dikihat sebagai
sesuatu yang diimpikan seperti sebagai jaminan bagi rakyat agar hak - hak
asasinya dilindungi.
4. Maksudnya sebagai hukum tertinggi di dalam konstitusi itu selalu terkandung nilai-
nilai ideal sebagai das sollen yaitu disebut kaidah hukum yang menerangkan kondisi
yang diharapkan yang tidak selalu identik dengan das sein dianggap sebagai keadaan
yang nyata atau keadaan nyatanya dilapangan.
7. DPR mempunyai tiga fungsi sesuai dengan Pasal 20A ayat 1 UUD NRI 1945, yaitu:
• Fungsi Mengatur
MA dapat mengatur lebih lanjut hal-hal yang diperlukan untuk kelancaran
penyelenggaraan peradilan, apabila terdapat hal-hal yang belum diatur dalam
Undang-undang tentang MA (Pasal 27 Undang-undang No.14 Tahun 1970,
Pasal 79 Undang-undang No.14 Tahun 1985).
• Fungsi Nasehat
MA memberikan nasihat-nasihat atau pertimbangan-pertimbangan dalam
bidang hukum kepada Lembaga Tinggi Negara lain (Pasal 37 Undang-undang
Mahkamah Agung No.14 Tahun 1985).
• Fungsi Administratif
Badan-badan Peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan Militer
dan Peradilan Tata Usaha Negara) sebagaimana dimaksud Pasal 10 Ayat (1)
Undang-undang No.14 Tahun 1970 secara organisatoris, administratif, dan
finansial sampai saat ini masih berada di bawah Departemen yang
bersangkutan, walaupun menurut Pasal 11 (1) Undang-undang Nomor 35
Tahun 1999 sudah dialihkan di bawah kekuasaan MA.