Anda di halaman 1dari 19

SEJARAH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI

DAN KOMUNIKASI DI INDONESIA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah ICT


Dosen Pengampu : Cecep Nana Nasuha , S.Pd., M.Si.

Disusun Oleh:
Nama : Abdul Sarip Hidayat
Nim : 21224113001
Prodi : Teknik Mesin

UNIVERSITAS ISLAM AL-IHYA KUNINGAN


Alamat: Jl. Mayasih No.11, Cigugur, Puncak, Kec. Kuningan, Kabupaten
Kuningan, Jawa Barat 45552, Indonesi
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Tidak lupa
penulis juga mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari seluruh
komponen yang telah membantu dalam penyelesaian makalah yang berjudul
“SEJARAH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI DI INDONESIA”.
Dan harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, khususnya para mahasiswa di Universitas
Islam Al-Ihya Kuningan.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis, penulis


yakin dalam pembuatan makalah kali ini masih banyak ditemukan kekurangan,
oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Kuningan,21 Februari 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii


DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
BAB I .................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 3
C. Tujuan ....................................................................................................... 3
BAB II ................................................................................................................. 4
A. Surat Kabar ............................................................................................... 4
B. Radio ........................................................................................................ 6
C. Televisi ..................................................................................................... 8
D. Film ........................................................................................................ 10
E. Komputer/ Internet .................................................................................. 12
BAB III.............................................................................................................. 14
F. Kesimpulan ............................................................................................. 14
G. Saran ....................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi berdampak luas


dalam kehidupan manusia. Semenjak dikembangkannya komputer pada
pertengahan abad ke-20, peradaban manusia memulai babak yang baru. Alvin
Tofler menyatakan bahwa dampak dari teknologi informasi dan komunikasi
telah mengantarkan manusia pada gelombang revolusi ketiga peradaban
manusia (the third wave), setelah ditemukannya roda dan setelah ditemukannya
mesin uap. Pengaruh perkembangan teknologi informasi disetarakan dengan
pengaruh ditemukannya roda dan mesin uap bagi peradaban manusia.
Teknologi Informasi dan Komunikasi membawa manusia pada era baru, era di
mana percepatan perubahan kebudayaannya sangatlah dramatis. Suatu era di
mana informasi menjadi hal sangat penting bagi kehidupan manusia. Era ini
kemudian dinamakan sebagai Era Informasi. Dimulai dengan pengembangan
komputer untuk mengolah informasi, kemudian dilanjutkan dengan saling
menghubungkan komputer-komputer itu untuk kepentingan berbagi informasi,
lalu tiba-tiba saja semua orang mencari semua informasi di jaringan antar
komputer itu. Bila pada awalnya komputer diciptakan untuk mengolah
informasi, sedang jaringan antar komputer itu digunakan untuk komunikasi
antar komputer, hari ini kita akrab dengan internet sebagai sumber informasi
segala hal. Sedari awal sebenarnya internet ditujukan untuk kepentingan
komunikasi ilmiah. Saat terhubungnya empat mainframe melalui jaringan
ARPANET pada tahun 1969, saat itulah sejarah internet dimulai. ARPANET
sendiri ditujukan untuk memfasilitasi para peneliti yang berada di tempat yang
berbeda-beda untuk bisa berbagi sumber daya seperti sistem komputer dan
pangkalan data yang besar. Dari situlah kemudian jaringan ARPANET
dikembangkan lagi pada tahun 70-an bukan hanya untuk pusat-pusat penelitian
militer dari Department of Defence Amerika Serikat saja yang terhubung.
Berbagai universitas di Amerika Serikatpun kemudian saling terhubung

1
2

dengan ARPANET. Kemudian pada akhir tahun 1994 tercatat sudah 2,2 juta
komputer yang terhubung dengan internet.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia yang


sangat cepat ditandai oleh salah satunya perkembangan alat teknologi
komunikasi. Cepatnya perkembangan teknologi komunikasi ini dapat dilihat
melalui sejarah perkembangan teknologi komunikasi, dan sejarah
perkembangan teknologi informasi. Perubahan ini jelas mempengaruhi pola
komunikasi dan hubungan yang kita lakukan dengan orang lain serta
mempengaruhi bahasa nasional kita yaitu Bahasa Indonesia.

Teknologi mempunyai banyak manfaat dan pengaruh bagi masyarakat


luas, terutama dalam hal bahasa. Sekarang ini di Indonesia banyak sekali orang
yang menggunakan percakapan dengan bahasa asing. Semua ini mempunyai
dampak positif dan bisa juga mempunyai dampak negatifnya. Menurut
Sunaryo (2000:6),“Tanpa adanya bahasa (termasuk bahasa Indonesia) IPTEK
tidak dapat tumbuh dan berkembang”. Dengan adanya teknologi sekarang ini
perkembangan bahasa Indonesia mengalami kemajuan yang cukup besar. Hal
tersebut karena adanya perkembangan teknologi yang kian hari kian canggih
sehingga menimbulkan akulturasi dan pengaruh terhadap perkembangan kosa-
kata bahasa Indonesia.

Perkembangan yang terjadi dengan cepat di bidang komunikasi membuat


para ahli menyebutnya sebagai revolusi komunikasi. Perubahan yang cepat ini
didorong oleh adanya berbagai penemuan di bidang teknologi sehingga apa
yang dulu merupakan kendala dalam kegiatan komunikasi, sekarang sudah
terbuka lebar. Seseorang dapat berhubungan dengan seseorang atau
sekelompok orang tanpa dibatasi oleh faktor waktu, jarak, jumlah, kapasitas
dan kecepatan.
3

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Sejarah Perkembangan Surat Kabar di Indonesia ?


2. Bagaimana Sejarah Perkembangan Radio di Indonesia ?
3. Bagaimana Sejarah Perkembangan Televisi di Indonesia?
4. Bagaimana Sejarah Perkembangan Film di Indonesia ?
5. Bagaimana Perkembangan Komputer/Internet di Indonesia ?

C. Tujuan

1. Mengetahui Sejarah Perkembangan Surat Kabar di Indonesia


2. Mengetahui Sejarah Perkembangan Radio di Indonesia
3. Mengetahui Sejarah Perkembangan Televisi di Indonesia
4. Mengetahui Sejarah Perkembangan Film di Indonesia
5. Mengetahui Sejarah Perkembangan Komputer/Internet di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN

Berikut adalah penjelasan singkat mengenai definisi Teknologi komunikasi


dan Informasi: Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin,
material dan proses yang menolong manusia untuk mempermudah dan
menyelesaikan masalahnya.

Sistem ini dapat disosialisasikan secara langsung / tatap muka atau melalui
media lain (tulisan, oral, dan visual) • Martin, 1999 Teknologi Informasi
tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (software & hardware) yang
digunakan untuk memproses atau menyimpan informasi, melainkan juga mencakup
teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi • William & Sawyer,
2003 Teknologi Informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi
(komputer) dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data,
suara, dan video Berdasarkan beberapa definisi tersebut, sudah dapat disimpulkan
bahwa teknologi informasi dan teknologi komunikasi saling memiliki keterkaitan
satu sama lain.

A. Surat Kabar

Pada dasarnya, sejarah surat kabar di Indonesia terbagi dalam dua babak
yakni babak pertama yang biasa disebut babak putih dan babak kedua antara
tahun 1854 hingga Kebangkitan Nasional. Kedua babak inilah yang amat
berperan dalam perkembangan surat kabar di Indonesia. Babak pertama
adalah babak putih, yaitu saat Indonesia masih dalam keadaan terjajah oleh
kolonialisme Belanda. Disebut babak putih karena surat kabar pada waktu itu
mutlak milik orang-orang Eropa, berbahasa Belanda dan diperuntukkan bagi
pembaca berbahasa Belanda. Kontennya hanya seputar kehidupan orang-
orang Eropa dan tidak mempunyai kaitan kehidupan pribumi. Babak ini
berlangsung antara tahun 1745-1854. Babak kedua yang berlangsung antara
tahun 1854 hingga Kebangkitan Nasional secara kasar dapat dibagi dalam tiga
periode, yakni:

4
5

Antara tahun 1854-1860


Dalam periode ini surat kabar dengan bahasa Belanda masih memegang
peranan penting dalam dunia pers Indonesia, namun surat kabar dengan
bahasa Melayu telah terbit bernama Slompret Melajoe di Semarang yang
diterbitkan oleh H.C. Klinkert.
Antara tahun 1860-1880
Surat kabar dengan bahasa pra-Indonesia dan Melayu mulai banyak
bermunculan tetapi yang menjadi pemimpin surat kabar-surat kabar ini
semuanya adalah orang-orang dari peranakan Eropa.
Antara tahun 1881 sampai Kebangkitan Nasional
Periode ini mempunyai ciri tersendiri karena para pekerja pers terutama
para redakturnya tidak lagi dari peranakan Eropa tetapi mulai banyak
peranakan Tionghoa dan Indonesia atau biasa disebut dengan pribumi.
Surat kabar di Indonesia mempunyai sejarah yang cukup panjang yang secara
singkat terbagi dalam enam periode, yakni zaman Belanda, zaman Jepang,
zaman kemerdekaan, zaman Orde Lama, zaman Orde Baru dan zaman
reformasi. Berikut uraian singkat keenam periode bersejarah tersebut:
 Zaman Belanda
Mesin cetak pertama di Indonesia juga datang melalui Batavia
(Jakarta) melalui seorang Nederland bernama W. Bruining dari
Rotterdam yang kemudian menerbitkan surat kabar bernama Het
Bataviasche Advertantie Blad yang memuat iklan-iklan dan berita-berita
umum yang dikutip dari penerbitan resmi di Nederland (Staatscourant).
Pada tahun 1885 di seluruh daerah yang dikuasai Belanda telah
terbit sekitar 16 surat kabar dalam bahasa Belanda dan 12 surat kabar
dalam bahasa Melayu seperti, Bintang Barat, Hindia-Nederland,
Dinihari, Bintang Djohar (terbit di Bogor), Selompret Melayu dan
Tjahaja Moelia, Pemberitaan Bahroe (Surabaya) dan surat kabar
berbahasa Jawa, Bromatani yang terbit di Solo.
 Zaman Jepang
6

Zaman Jepang Saat wajah penjajah berganti dan Jepang memasuki


Indonesia, surat kabar-surat kabar yang beredar di Indonesia diambil alih
secara pelan-pelan.
Surat kabar ini terbit di Indonesia namun berisikan berita tentang
segala kondisi yang terjadi di Jepang.
 Zaman Kemerdekaan
Surat kabar perjuangan lainnya adalah Harian Rakyat dengan
pemimpin redaksi Samsudin Sutan Makmr dan Rinto Alwi di mana surat
kabar tersebut menampilkan “pojok” dan “Bang Golok” sebagai artikel.
 Zaman Orde Lama
Persyaratan untuk mendapat Surat Izin Terbit dan Surat Izin Cetak
diperketat yang kemudian situasi ini dimanfaatkan oleh Partai Komunis
Indonesia untuk melakukan slowdown atau mogok secara halus oleh para
buruh dan pegawai surat kabar.

 Zaman Orde Baru


Zaman Orde Baru Pada periode ini, surat kabar yang dipaksa untuk
berafiliasi kembali mendapatkan pribadi awalnya, seperti Kedaulatan
Rakyat yang pada zaman orde lama harus berganti menjadi Dwikora.

B. Radio

Radio adalah sebuah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal


dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang
elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara dan bisa
juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini
tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara). Radio juga
merupakan alat komunikasi massa, dalam artian saluran pernyataan manusia
umumnya/terbuka dan menyalurkan gelombang yang berbunyi, berupa
program-program yang teratur yang isinya aktual dan meliputi segi perwujudan
kehidupan masyarakat.
7

Radio mempunyai ciri dan sifat yang berbeda dengan media massa
lainnya. Radio bersifat auditif terbatas pada suara atau bunyi yang menerpa
pada indra. Karenanya tidak menuntut khalayak memiliki kemampuan
membaca, tidak menuntut kemampuan melihat, melainkan hanya kemampuan
untuk mendengarkan. Frank Jefkins mengemukakan karakteristik media radio
yang menguntungkan (1996 : 101) yaitu: Murah, Waktu transmisi tidak
terbatas, Suara manusia dan music, Tidak memerlukan perhatian terfokus,
sekaligus menjadi Teman Setia.

Radio merupakan media komunikasi tertua. Selama hampir seratus tahun


keberadaannya, radio memenangkan persaingan film, televisi, kaset dan lain-
lain. Radio sudah mengikuti keadaan menggunakan perubahan global
menggunakan berbagi & melengkapi media lain. Sejak tahun 1920 radio siaran
telah berkembang di stasiun radio KDKA di Amerika Serikat. Radio awalnya
memiliki fungsi untuk alat hiburan, alat penerangan dan alat pendidikan.
Namun kini sudah menyebar ke negara-negara Eropa. Awalnya, siaran radio
pertama di Indonesia berasal dari pemerintah Belanda. Pada masa penjajahan
Belanda, siaran radio murni bersifat komersial untuk mempromosikan
penerbangan Belanda.

Pada masa penjajahan Belanda, siaran radio pertama di Indonesia adalah


Bataviase Radio Vereniging (BRV) di Batavia (sekarang Jakarta). Penggunaan
radio di Indonesia juga meningkat secara signifikan selama pendudukan
Jepang, kemerdekaan dan Orde Baru. Pada zaman Jepang, radio dikelola oleh
sebuah dinas khusus bernama Hoso Kanri Kyoku, sebuah pusat penyiaran di
Jakarta. Pada tanggal 14 Agustus 1945, Jepang menyerah kepada Sekutu. Tiga
hari kemudian, bangsa Indonesia mendeklarasikan kemerdekaannya kepada
dunia. Pihak Jepang ingin menyerahkan semua peralatan radio vital kepada
Sekutu. tetapi mantan mitra Hoson Kyoku di Medan, menolak menyerah
karena mereka tidak lagi menganggap diri mereka orang Jepang tetapi pegawai
pemerintah.
8

Perkembangan sarana komunikasi semakin penting dalam kecanggihan


teknologi di seluruh dunia. Itu berasal dari komunikasi hal mendasar dalam
kehidupan manusia. Orang berinteraksi menggunakan bahasa naik secara lisan
ataupun tulisan. Radio saat ini merupakan salah satu alat komunikasi yang
masih ada. Di era digital seperti saat ini, radio masih hidup dan berkembang di
pertengahan milenium. Radio melindungi nilai-nilai budaya masyarakat
Indonesia yang mulai melemah akibat pesatnya perkembangan teknologi.
Pesatnya perkembangan media massa tentu menguntungkan masyarakat luas
dalam hal memperoleh informasi.

Keberadaan radio tradisional menjadi tanda tanya besar karena dunia


digital telah mengubah sebagian besar aspek kehidupan masyarakat. Saat ini,
orang lebih banyak mencari informasi di TV dan media online, sehingga
mereka tidak menganggap radio tradisional sebagai sumber informasi utama
mereka.

Saat ini Radio tidak hanya dapat didengar melalui tape radio, tetapi juga
dapat diputar melalui streaming melalui jaringan internet ataupun mobile
phone. Saat ini sangat mudah dalam mengakses radio. Meskipun saat ini radio
bersaing dengan media televisi, namun radio masih memiliki keunggulan
tersendiri, sebab seseorang tetap dapat mendengarkan radio sambil melakukan
pekerjaan lainnya.

C. Televisi

Televisi adalah sebuah teknologi yang sangat berpengaruh dalam


perkembangan teknologi informasi di seluruh dunia. Pada awal
perkembanganya, televisi adalah gabungan teknologi optik mekanik dan
elektronik yang digunakan untuk merekam, menampilkan dan menyiarkan
gambar visual. Perkembangan televisi dari zaman ke zaman dalam penemuan
televisi, terdapat banyak pihak, penemu maupun inovator yang terlibat, baik
perorangan maupun badan usaha.
9

Televisi adalah karya massal yang dikembangkan dari tahun ke tahun


awal dari televisi tentu tidak bisa dipisahkan dari penemuan dasar, hukum
gelombang elektromagnetik yang ditemukan oleh Joseph Henry dan Michael
Faraday 1831 yang merupakan awal dari era komunikasi elektronik 1876.
George Carey menciptakan selenium camera yang digambarkan dapat
membuat seseorang ”melihat gelombang listrik”. Belakangan, Eugen
Goldstein menyebut tembakan gelombang sinar dalam tabung hampa itu
dinamakan sebagai sinar katoda.

Indonesia merupakan negara yang tidak kalah maju dalam dunia


pertelevisian khususnya di kawasan Asia. Siaran televisi pertama kalinya di
ditayangkan tanggal 17 Agustus 1962 yaitu bertepatan dengan peringatan Hari
Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke XVII. Pada saat itu, siaran hanya
berlangsung mulai pukul 07.30 sampai pukul 11.02 WIB untuk meliput
upacara peringatan hari Proklamasi di Istana Negara. Namun yang menjadi
tonggak Televisi Republik Indonesia (TVRI) adalah ketika Indonesia menjadi
tuan rumah Asian Games ke IV di Stadion Utama Senayan. Dengan adanya
perhelatan tersebut maka siaran televisi secara kontinyu dimulai sejak tanggal
24 Agustus 1962 dan mampu menjangkau dua puluh tujuh propinsi yang ada
pada waktu itu. TVRI merupakan satu-satunya stasiun televisi di Indonesia
yang mampu menjangkau wilayah nusantara hingga pelosok dengan
menggunakan satelit komunikasi ruang angkasa yang kemudian berperan
sebagai corong pemerintah kepada rakyat. Bahkan hingga sampai sebelum
tahun 1990an, TVRI menjadi single source information bagi masyarakat dan
tidak dipungkiri kemudian timbul upaya media ini dijadikan sebagai media
propaganda kekuasaan.

Seiring dengan kemajuan demokrasi dan kebebasan untuk berekspresi,


pada tahun 1989 pemerintah mulai membuka kran ijin untuk didirikannya
televisi swasta. Pada tanggal 24 Agustus 1989 stasiun televisi pertama yang
melakukan siaran adalah Rajawali Citra Televisi atau RCTI. Siaran pada waktu
itu hanya mampu diterima dalam ruang lingkup yang terbatas yaitu wilayah
10

JABOTABEK saja, daerah lain dapat menangkap siarannya dengan


memanfaatkan decoder. Setelah RCTI kemudian secara berurutan diluncurkan
stasiun televisi Surya Citra Televisi (SCTV) pada tahun 1990 dan Televisi
Pendidikan Indonesia (TPI) pada tahun 1991. Siaran nasional RCTI dan SCTV
baru dimulai tahun 1993 kemudian pada tahun 1994 berdiri ANTeve dan
Indosiar.

Hingga saat ini tercatat ada 11 stasiun televisi yang mengudara secara
nasional, selain stasiun tersebut di atas ada Trans TV, Global TV, Lativi, Metro
Tv dan TV7. Dibukanya kebebasan pers dalam era reformasi ini bukan tidak
menimbulkan banyak tantangan, ketika dunia pertelevisian kita yang dinilai
oleh Garin Nugroho sebagai bayi yang langsung diajak menjadi dewasa dengan
berbagai permasalahan, khususnya sumber daya manusia. Percepatan
transformasi yang dipaksakan tersebut menjadikan kultur indutri televisi
bertumbuh setengah jadi yang berwajah dua. Pada satu wajah, percepatan
industri televisi melahirkan percepatan sumber daya manusia pada teknologi
dan manajemen produksi dalam pertumbuhan berskala deret ukur. Sementara,
pada wajah lain, kreativitas mengelola ide bertumbuh deret hitung.

D. Film

Film sebagai media komunikasi massa hingga kini masih bertahan di


tengah perkembangan new media yang kian marak dalam berbagai aspek. Film
dipnadang dalam berbagai perspektif yang berbeda baik sebagai seni, media
edukasi, dan industry media massa.

Di Indonesia film pertama kali diperkenalkan pada desember 1900 di


Batavia sekarang dikenal dengan nama jakarta. Pada masa itu, film di Indonesia
dikenal sebagai sebuah “gambar idoep”. Film pertama kali dipertontonkan
adalah sebuah film documenter yang berceritakan tentang perjalanan Ratu dan
Raja Belanda di Den Haag. Sejarah juga mencatat bahwa film Indonesia juga
diimpor dari industry film yang ada di amerika.
11

Perlu diketahui, bahwa awal mula film ditemukan film belum dianggap
sebagai sebuah tiruan dari sebuah kenyataan. Akan tetapi, film diakui sebagai
sebuah karya seni tentu diawali oleh sejarah panjang dengan bermunculan para
pembuat film di berbagai negara dan akhirnya film diakui sebagai bagian dari
karya seni.

Film cerita lokal pertama yang berjudul loetoeng kasaroeng ini


diproduksi oleh NV Java Film Company. Film lokal berikutnya adalah Eulis
Atjih yang diproduksi oleh perusahaan yang sama. Setelah film kedua ini
diproduksi, kemudian muncul perusahaan perusahaan film lainnya seperti
Halimun Film Bandung yang membuat Lily van Java dan Central Java Film
Coy ( Semarang) yang memproduksi setangan berlumur darah.

Industry film lokal sendiri baru bisa membuat film bersuara pada tahun
1931. Film ini diproduksi oleh Tans Film Company bekerjasama dengan
Kruegers Film Bedrif di bandung dengan judul Atma de Vischer. Selama kurun
waktu itu (1926-1931) sebanyak 21 judul film (bisu dan bersuara) diproduksi.
Untuk lebih mempopulerkan film Indonesia, Djamaludin Malik mendorong
adanya Festival Film Indonesia (FFI) I pada Tanggal 30 Maret -5 April 1955,
setelah sebelumnya pada 30 Agustus 1954 terbentuk PPFI (Persatuan
Perusahaan Film Indonesia). Film Jam Malam Karya Usmar Ismail tampil
sebagai film terbaik dalam festival ini. Film ini sekaligus terpilih mewakili
Indonesia dalam festival film Asia II di singapura. Film ini dianggap karya
terbaik Usmar Ismail. Sebuah film yang menyampaikan kritik sosial yang
sangat tanjam mengenai para bekas pejuan setelah kemerdekaan.

Hal lain yang juga tak bisa dipungkiri turut berperan dalam terpuruknya
film nasional ini adalah impor dan distribusi film yang diserahkan kepada pihak
swasta. Bioskop bahkan hanya memutar film-film produksi Hollywood saja,
tidak mau memutar film-film lokal. Akibatnya, di akhir tahun ‘80-an, kondisi
film nasional semakin parah dengan hadirnya stasiun-stasiun televisi swasta
yang menghadirkan film-film impor dan sinema elektronik serta telenovela.
12

Namun di sisi lain, kehadiran kamera-kamera digital berdampak positif


juga dalam dunia film Indonesia. Mulailah terbangun komunitas film-film
independen. Film-film yang dibuat di luar aturan baku yang ada. Film-film
mulai diproduksi dengan spirit militan. Meskipun banyak fillm yang kelihatan
amatir namun terdapat juga film-film dengan kualitas sinematografi yang baik.
Sayangnya film-film independen ini masih belum memiliki jaringan peredaran
yang baik. Sehingga film-film ini hanya bisa dilihat secara terbatas dan di ajang
festival saja.

Kini, film Indonesia telah mulai berderak kembali. Beberapa film bahkan
booming dengan jumlah penonton yang sangat banyak. Sebut saja, Ada apa
dengan Cinta, yang membangkitkan kembali industri film Indonesia. Beberapa
film lain yang laris manis dan menggiring penonton ke bioskop seperti
Petualangan Sherina, Jelangkung, Ayat-Ayat Cinta, Ketika Cinta Bertasbih,
Laskar Pelangi maupun Naga Bonar Jadi 2. Genre film juga kian variatif, meski
tema-tema yang diusung terkadang latah, jika sedang ramai horor, banyak yang
mengambil tema horor, begitu juga dengan tema-tema remaja/anak sekolah.

E. Komputer/ Internet

Awal Internet Indonesia Berdasarkan catatan whois ARIN dan APNIC,


protokol Internet (IP) pertama dari Indonesia, UI-NETLAB (192.41.206/24)
didaftarkan oleh Universitas Indonesia pada 24 Juni 1988. Beberapa nama-
nama legendaris di awal pembangunan Internet Indonesia pada tahun 1992
hingga 1994 adalah RMS Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan,
Robby Soebiakto, Putu, Firman Siregar, Adi Indrayanto, dan Onno W. Purbo.
Masing-masing personal telah mengkontribusikan keahlian dan dedikasinya
dalam membangun cuplikan-cuplikan sejarah jaringan komputer di Indonesia.
Tulisan-tulisan tentang keberadaan jaringan Internet di Indonesia dapat dilihat
di beberapa artikel di media cetak seperti KOMPAS berjudul "Jaringan
komputer biaya murah menggunakan radio" di bulan November 1990. Juga
beberapa artikel pendek di Majalah Elektron Himpunan Mahasiswa Elektro
ITB pada tahun 1989.
13

Contoh Perkembangan Internet di Indonesia Jika kita mengambil contoh


dalam kehidupan sehari-hari seperti penjualan online (e-commerce),
pendafataran masuk perguruan tinggi on-line, pendaftaran cpns on-line, itu
semua juga berkat dari perkembangan teknologi Internet di indonesia. Hampir
sebagian besar aktifitas masyarakat di indonesia sudah mulai menggunakan
teknologi Internet. Bahkan layanan Internet-pun sudah mulai merambak
kepelosok desa, contoh saja sekarang warnet mulai bermunculan di setiap kota
di indonesia.
BAB III
PENUTUP

F. Kesimpulan

Alvin Tofler menyatakan bahwa dampak dari teknologi informasi dan


komunikasi telah mengantarkan manusia pada gelombang revolusi ketiga
peradaban manusia (the third wave), setelah ditemukannya roda dan setelah
ditemukannya mesin uap.Dimulai dengan pengembangan komputer untuk
mengolah informasi, kemudian dilanjutkan dengan saling menghubungkan
komputer-komputer itu untuk kepentingan berbagi informasi, lalu tiba-tiba saja
semua orang mencari semua informasi di jaringan antar komputer itu.

Bila pada awalnya komputer diciptakan untuk mengolah informasi,


sedang jaringan antar komputer itu digunakan untuk komunikasi antar
komputer, hari ini kita akrab dengan internet sebagai sumber informasi segala
hal.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia yang


sangat cepat ditandai oleh salah satunya perkembangan alat teknologi
komunikasi.

Cepatnya perkembangan teknologi komunikasi ini dapat dilihat melalui


sejarah perkembangan teknologi komunikasi, dan sejarah perkembangan
teknologi informasi.

G. Saran

Semua media teknologi informasi dan komunikasi yang ada di indonesia


dari Surat Kabar, Koran sudah mengikuti perkembangan teknologi sekarang
tetapi untuk media internet hampir semua informasi dari surat kabar radio
televisi dan film bisa di akses dengan menggunakan internet kapanpun dan
dimana pun. namun kebanyakan sekarang orang salah menggunakan kebijakan
untuk mengakses internet tersebut.

14
15

Untuk para orang tua harus selalu mengawasi anaknya pada saat bermain
smartphone karena di era sekarang ini sudah banyak sekali anak kecil yang
diberi hp oleh orang tua nya untuk menenangkan anak kecil tersebut agar tidak
menangis, maka dari itu untuk para orang tua harus selalu mengawasi dan tidak
boleh membiarkan anaknya terus terusan bermain hp dengan waktu yang cukup
lama.

Untuk kita generasi milenial manfaatkan teknologi yang sudah


berkembang ini dengan hal yang positif, banyak sekali beragam kegiatan yang
bisa dilakukan di smartphone kita untuk hal yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

https://lib.ui.ac.id/file?file=digital/127386-RB13A44p-
Perilaku%20pencarian-Pendahuluan.pdf

Alo liliweri, 2011. Komunikasi Serba Ada Serba Makna.Jakarta : Prenada Media
Group.

Al Banjary, Syaefurrahman. 2012. Teknik Reportase dan Produksi Berita Televisi.


Yogyakarta: Deepublish.

Effendy, Onong Uchjana. 1993. Ilmu, Teori & Filsafat Komunikasi. Bandung : PT.
Citra Aditya Bakti.

Fachrudin, Andi. 2014. Dasar Dasar Produksi Televisi: Produksi Berita, Feature,
Laporan Investigasi, dan Teknik Editing. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Holmes, D. (2012). Teori Komunikasi: Media, Teknologi, dan Masyarakat. Pustaka


Pelajar

Morissan. (2014). Teori Komunikasi: Individu Hingga Massa. Kencana.

Renol, dan Rasul, Juharis. 2010. Cerdas dan Terampil Teknologi Informasi dan
Komunikasi. Sidoarjo: CV Adi Perkasa.

Setiadi, Julianto Arief dkk. 2009. Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta:
Ristek.

Severin, W. J., & Tankard, J. W. (2008). Teori Komunikasi: Sejarah, Metode, dan
Terapan di Dalam Media Massa (5th ed.). Kencana.

16

Anda mungkin juga menyukai