Pek
erj
aan:
Revi
ew Mast
erpl
anJar
inganTel
ekomunikasi
LAPORAN AKHIR
L OKASI:
KOTAPADANG
TAHUNANGGARAN2 015
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
I - 1 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Agar tidak terjadi pembangunan menara telekomunikasi yang sporadis, maka pada
tahun 2011 pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Padang, menyusun Masterplan Tower
Bersama sebagai pedoman untuk pendirian menara telekomunikasi. Pendirian menara
telekomunikasi diatur untuk daerah permukiman/kepadatan bangunan renggang, daerah
permukiman/kepadatan bangunan sedang dan daerah permukiman/kepadatan bangunan
padat.
Dari tahun 2011 sampai dengan sekarang ini perkembangan dibidang infrastruktur
telekomunikasi juga mengalami kemajuan yang sangat pesat, sehingga perlu adanya Review
Masteplan Jaringan Telekomunikasi. Disamping itu peraturan-peraturan pemerintah yang
terkait dengan pendirian menara telekomunikasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah perlu
dimasukkan pada masterplan pada Review Masteplan Jaringan Telekomunikasi.
Di Kota Padang layanan data telekomunikasi sekarang tidak hanya melalui layanan data
selular tetapi juga telah berkembang dalam bentuk lain berupa jaringan fiber optic yang
meliputi layanan Network, Hosting, Cable TV, Content Production, dan Data Centre.
Sama halnya dengan tower telekomunikasi, jaringan fiber optic ini juga perlu
pengaturan agar dapat bermanfaat secara optimal di Kota Padang.
Dengan perkembangan teknologi dan adanya berbagai regulasi sebagaimana diuraikan
diatas maka dipandang penting dibuat suatu kajian untuk mensinkronkan antara regulasi dan
teknologi sebagai acuan bagi pemerintah Kota Padang dalam mengambil kebijakan dan
pedoman bagi penyedia layanan telekomunikasi.
I - 2 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Untuk lebih jelasnya mengenai kawasan perancanaan berikut ini adalah peta kawasan
perencanaan
I - 3 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
I - 4 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
I - 5 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
I - 6 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Pada tahun 2009 Empat Menteri Republik Indonesia yakni Menteri Dalam Negeri,
Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Komunikasi Dan Informatika Dan Kepala Badan Koordinasi
Penanaman Modal Mengeluarkan Peraturan Bersama tentang Pedoman Pembangunan Dan
Penggunaan Bersama Menara Telekomunikasi. Berkaitan dengan hal tersebut dan sejalan
dengan perkembangan industry komunikasi dan informatik khususnya telekomunikasi melalui
seluler Pemerintah Kota Padang melakukan kegiatan Penyusunan Masterplan Jaringan
Telekomunikasi pada tahun 2011. Satu tahun berselang, pemerintah Kota Padang menerbitkan
Perwako Kota Padang No. 9 tahun 2012 tentang Penataan, Pembangunan Dan Pengelolaan
Menara Telekomunikasi.
Berdasarkan hal tersebut. ada beberapa hal yang belum sesuai untuk diaplikasikan pada
saat sekarang ini dan bebrapa tahun yang akan datang. hal-hal yang belum sesui tersebut perlu
dievaluasi pada kegiatan Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi Di Kota Padang Tahun
2015. Berikut adalah hal-hal yang dievaluasi pada kegiatan sebelumnya, yakni Penyusunan
Masterplan Jaringan Telekomunikasi Di Kota Padang Tahun 2011
1. Administrasi
II - 1 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Ditinjau dari peran dan fungsinya, penyediaan jasa telekomunikasi tidak hanya
bermotif bisnis, namun kegiatan ini perlu diakui memberikan kontribusi dalam
menunjang aktifitas usaha masyarakat luas sehingga berfungsi pula sebagai penyedia
infrastruktur layanan publik. Pertimbangan ini sudah memadai agar selayaknya
pelaku usaha/operator menara telekomunikasi diberikan kemudahan (insentif).
Lebih lanjut dalam PP No. 45 tahun 2008 diatas, pemberian insentif dapat berupa:
II - 2 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Pengenaan tarif perizinan yang lebih tinggi terhadap menara yang jaraknya tidak
sesuai ketentuan jarak minimal.
Tidak memberikan perpanjangan izin terhadap menara yang terlanjur tidak sesuai
dengan rencana penataan ruang/masterplan penataan menara bersama.
Tidak memberikan perpanjangan izin terhadap menara yang terlanjur tidak sesuai
dengan rencana penataan ruang/masterplan penataan tower bersama.
Tidak memberikan perpanjangan izin atau pencabutan izin yang sudah diberikan
bagi menara yang tidak mau sharing menjadi menara bersama.
II - 3 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Setiap pemanfaatan ruang harus mendapat izin sesuai dengan rencana tata ruang dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perubahan pemanfaatan lahan harus
melalui prosedur khusus yang berbeda dari prosedur reguler/normal. Dalam masa
transisi tahapan rencana, izin khusus dapat diberikan apabila dampak kegiatan yang
dimohon negatif dan atau kecil.
Insentif dan disinsentif diatas merupakan reward and punishment bagi pelaku
usaha/operator menara telekomunikasi. Namun, pada uraian diatas yang dikutip dari
dokumen masteplan jaringan telekomunikasi kota padang tahun 2011 belum tercantum
siapa/instansi apa yang menjadi pemberi dan menjadi penanggung jawab bahwa
insentif dan disinsentif tersebut telah dilakukan atau belum.
c. Arahan Sanksi
Arahan sanksi pada Masteplan Jaringan Telekominikasi Di Kota Padang Tahun 2011
telah secara rinci menuliskan tentang sanksi jika terjadi pelanggaran ketentuan
perizinan. Sanksi yang tersebut adalah berupa sanksi administratif, sanksi perdata, dan
sanksi pidana. Namun, sanksi-sanksi tersebut belum terlaksana dan belum jelas instansi
apa di pemerintahan Kota Padang yang memberikan sanksi kepada pelaku
usaha/operator menara seluler.
II - 4 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Pada lokasi tertentu dan pada kawasan pusat kota dengan kepadatan tinggi,
pembangunan menara telekomunikasi bersama apabila dimungkinkan menurut hasil
kajian secara teknis maka bentuk dan desain menara wajib berwujud menara
telekomunikasi kamuflase serta bangunan pendukungnya diselaraskan dengan estetika
lingkungan dan/atau kawasan setempat yang juga merupakan bagian dari menara
telekomunikasi bersama.
Kawasan tertentu yang dimaksud merupakan kawasan yang sifat dan peruntukannya
memiliki karakteristik tertentu, antara lain kawasan bandar udara, kawasan
pengawasan militer, kawasan cagar budaya, kawasan pariwisata atau kawasan hutan
lindung. Dengan demikian arahan menara kamulflase akan meliputi kawasan sebagai
berikut:
Kawasan strategis
Teknik kamulflase atau teknik penyembunyian site (steatlh site), tidak boleh
menghilangkan fungsi dari akibat dari penempatan site tersebut. Prinsip dari steatlh site
dilakukan dengan mengaburkan pandangan mata menggunakan warna-warna atau
motif yang membaur dengan lingkungan sekitarnya.
a. Peletakan
Sebagai suatu fasilitas publik yang melayani masyarakat banyak, lokasi menara
telekomunikasi harus tersebar merata sesuai kemampuan jangkauan pelayanannya.
Oleh karenanya, secara umum menara telekomunikasi dapat terletak diberbagai zona
peruntukan. Namun, pada Masteplan Jaringan Telekomunikasi di Kota Padang Tahun
2011 belum dijelaskan secara rinci zona yang terlarang untuk dibangun menara
telekomunikasi.
II - 5 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
b. Pola Penyebaran
c. Rancang Bangunan
Berdasarkan kajian tersebut diatas maka berikut ini adalah perbandingan antara
Masterplan Jaringan Telekomunikasi di Kota Padang Tahun 2011 dengan Review Masterplan
Jaringan Telekomunikasi di Kota Padang Tahun 2015. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel berikut ini
Tabel 2.1
Komparasi Masterplan Jaringan Telekomunikasi Di Kota Padang Tahun 2011 dengan
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi Di Kota Padang Tahun 2015
No. Masterplan Jaringan Telekomunikasi 2011 Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi 2015
1 Pengurusan perizinan dan kelembagaan jaringan Telah memaparkan tentang fungsi dan tanggung jawab
telekomunikasi telah ada. Namun, fungsi masing-masing instansi berdasarkan Peraturan
pembinaan, pengendalian dan pengendalian Bersama Empat Menteri
masing-masing instansi yang terlibat dalam (No. 18 Tahun 2009, No. 07/PRT/M/2009, No.
pengurusan izin pendirian tower telekomunikasi 19/Per/M.KOMINFO/03/2009, No. 3/P/2009) dan
belum ada Perwako Padang No. 9 Tahun 2012.
Serta telah menjelaskan tentang pengawasan baik
dalam proses perizinan, pelaksanaan dan perpanjangan
jaringan telekomunikasi
II - 6 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
No. Masterplan Jaringan Telekomunikasi 2011 Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi 2015
2 Belum mengkaji sebaran menara telekomunikasi Telah mengkaji sebaran menara telekomunikasi
eksisting berdasarkan Surat Edaran Direktorat eksisting berdasarkan Surat Edaran Direktorat Jenderal
Jenderal Penataan Ruang Tentang Petunjuk Teknis Penataan Ruang Tentang Petunjuk Teknis Kriteria
Kriteria Lokasi Menara Telekomunikasi Lokasi Menara Telekomunikasi
3 Belum memiliki data sebaran menara Telah memiliki data sebaran menara telekomunikasi
telekomunikasi berdasarkan pola ruang berdasarkan pola ruang
Sumber: Hasil Analisis, 2015
II - 7 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
II - 8 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
II - 9 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Taun 2015
III - 1 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Taun 2015
III - 2 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Taun 2015
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 1980, luas wilayah Kota Padang
secara administratif adalah 694,96 km². Wilayah Kota Padang yang sebelumnya terdiri dari 3
kecamatan dengan 15 Kampung, dikembangkan menjadi 11 Kecamatan dengan 104 Kelurahan.
Dengan adanya UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang diikuti oleh
Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2000 terjadi penambahan luas administrasi menjadi
1.414,96 km² (720,00 km² di antaranya adalah wilayah laut) dan penggabungan beberapa
kelurahan, sehingga menjadi 104 kelurahan. Dari sebelas kecamatan tersebut, ada 6 (enam)
kecamatan yang merupakan kecamatan pesisir, yaitU Kecamatan Lubuk Kilangan, Lubuk
Begalung, Padang Selatan, Padang Barat, Padang Utara dan Koto Tangah. Nama ibu kota
kecamatan dan jumlah kelurahan di masing-masing Kecamatan dapat dilihat pada Tabel 3.1
berikut ini:
Tabel 3.1
Ibukota Kecamatan dan Jumlah Kelurahan Menurut Kecamatan pada Tahun 2013
Tabel 3.2
Luas Wilayah Kota Padang Menurut Kecamatan
Luas
No Kecamatan
Km2 %
1 Bungus Teluk Kabung 100.78 14.50
2 Lubuk Kilangan 85.99 12.37
3 Lubuk Begalung 30.91 4.45
4 Padang Selatan 10.03 1.44
5 Padang Timur 8.15 1.17
6 Padang Barat 7.00 1.01
7 Padang Utara 8.08 1.16
8 Nanggalo 8.07 1.16
III - 3 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Taun 2015
Luas
No Kecamatan
Km2 %
9 Kuranji 57.41 8.26
10 Pauh 146.29 21.05
11 Koto Tangah 232.25 33.42
Jumlah 694.96 100.00
Sumber: Kota Padang Dalam Angka Tahun 2014
Gambar 3.2
Grafik Luas Wilayah Kota Padang Menurut Kecamatan
Lubuk Kilangan
Lubuk Begalung
Padang Selat an
Padang Timur
Padang Barat
Padang Ut ara
Nanggalo
Kuranji
Pauh
Kot o Tangah
Dari tabel dan grafik di atas dapat diketahui bahwa kecamatan yang paling luas
daerahnya adalah Kecamatan Koto Tangah dengan luas daerah 232,25 Km2 atau 33, 42 % dari
luas wilayah Kota Padang.
Luas Lahan
No. Jenis Penggunaan
(Ha) (%)
1 Tanah Perumahan 6,625.24 9.53
2 Tanah Perusahaan 242.51 0.35
3 Tanah Industri termasuk 702.25 1.01
PT. Semen Padang
4 Tanah Jasa 715.32 1.03
5 Sawah Beririgasi Teknis 4,934.00 7.10
III - 4 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Taun 2015
Luas Lahan
No. Jenis Penggunaan
(Ha) (%)
6 Sawah Non Irigasi 200.03 0.29
7 Ladang/Tegalan 952.75 1.37
8 Perkebunan Rakyat 2,147.50 3.09
9 Kebun Campuran 13,829.92 19.90
10 Kebun Sayuran 1,343.00 1.93
11 Peternakan 26.83 0.04
12 Kolam Ikam 100.80 0.15
13 Danau Buatan 2.25 0.00
14 Tanah Kosong 28.67 0.04
15 Tanah Kota 16.00 0.02
16 Semak 1,546.48 2.23
17 Rawa/Hutan Mangrove 120.00 0.17
18 Jalan Arteri dan Jalan 135.00 0.19
Kolektor
19 Hutan Lebat 35,448.00 51.01
20 Sungai dan lain-lain 379.45 0.55
Jumlah 69,496.00 100.00
Sumber : Padang Dalam Angka Tahun 2014
III - 5 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Taun 2015
III - 6 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Taun 2015
3.1.3 Hidrologi
Wilayah Kota Padang dilalui oleh banyak aliran sungai besar dan kecil. Terdapat tidak
kurang dari 23 aliran sungai yang mengalir di wilayah Kota Padang dengan total panjang
mencapai 155,40 Km (10 sungai besar dan 13 sungai kecil). Umumnya sungai-sungai besar dan
kecil yang ada di wilayah Kota Padang ketinggiannya tidak jauh berbeda dengan tinggi
permukaan laut. Kondisi ini mengakibatkan cukup banyak bagian wilayah Kota Padang yang
rawan terhadap banjir/genangan.
Wilayah Kota Padang terbagi dalam 6 Daerah Aliran Sungai (DAS), yaitu : DAS Air
Dingin, DAS Air Timbalun, DAS Batang Arau, DAS Batang Kandis, DAS Batang Kuranji, dan DAS
Sungai Pisang.
3.1.4 Topografi
Wilayah Kota Padang memiliki topografi yang bervariasi, perpaduan daratan yang
landai dan perbukitan bergelombang yang curam. Sebagian besar topografi wilayah Kota
Padang memiliki tingkat kelerengan lahan rata-rata >40%. Ketinggian wilayah Kota Padang dari
permukaan laut juga bervariasi, mulai 0 m dpl sampai >1.000.m dpl.
Kawasan dengan kelerengan lahan antara 0 – 2% umumnya terdapat di Kecamatan
Padang Barat, Padang Timur, Padang Utara, Nanggalo, sebagian Kecamatan Kuranji, Kecamatan
Padang Selatan, Kecamatan Lubuk Begalung dan Kecamatan Koto Tangah. Kawasan dengan
kelerengan lahan antara 2 – 15% tersebar di Kecamatan Koto Tangah, Kecamatan Pauh dan
Kecamatan Lubuk Kilangan yakni berada pada bagian tengah Kota Padang dan kawasan dengan
kelerengan lahan 15% – 40% tersebar di Kecamatan Lubuk Begalung, Lubuk Kilangan, Kuranji,
Pauh dan Kecamatan Koto Tangah. Sedangkan kawasan dengan kelerengan lahan lebih dari
40% tersebar di bagian Timur Kecamatan Koto Tangah, Kuranji, Pauh, dan bagian Selatan
Kecamatan Lubuk Kilangan dan Lubuk Begalung dan sebagian besar Kecamatan Lubuk
Kilangan. Kawasan dengan kelerengan lahan >40% ini merupakan kawasan yang telah
ditetapkan sebagai kawasan hutan lindung. Untuk lebih jelasnya dapat dulihat pada tabel dan
peta berikut ini
Tabel 3.4
Luas Daerah dan Ketinggian Daerah Menurut Kecamatan Tahun 2013
III - 7 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Taun 2015
III - 8 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Taun 2015
III - 9 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Taun 2015
III - 10 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Taun 2015
3.1.5 Geologi
Geologi wilayah Kota Padang dibentuk oleh endapan permukaan, batuan vulkanik dan
intrusi serta batuan sedimen dan metamorf. Secara garis besar jenis batuan tersebut adalah
sebagai berikut :
1. Aliran yang tak teruraikan (Qtau)
2. Alluvium (Qal)
3. Kipas Alluvium (Qt)
4. Tufa Kristal (QTt)
5. Andesit (Qta) dan Tufa (QTp)
6. Batu Gamping (PTls)
7. Fillit, Batu Pasir, Batu Lanau Meta (PTps)
Wilayah Kota Padang terdiri dari 7 (tujuh) jenis tanah tersebut, tersebar di seluruh
wilayah. Dari semua jenis tersebut yang terluas adalah jenis tanah latosol mencapai 46,70%.
Secara umum daya dukung batuan tersebut di atas bervariasi dari rendah sampai tinggi. Daya
dukung masing-masing jenis batuan dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.5
Jenis Batuan Dan Daya Dukungnya
Qtau Aliran yang tak teruraikan ; jenis batuan vulkanik yang tak dipisah
1. rendah
aliran lahar, konglomerat dan endapan koluvium
2. Qal Alluvium; terdiri dari lempung, pasir, kerikil, pasir dan bongkahan rendah - sedang
Kipas alluvium; terdiri rombakan batuan andesit berupa bongkahan
3. Qt sedang - tinggi
dari gunung api
Tufa Kristal; Jenis batuan tufa basal, tufa abu, lapili, tufa basal berkaca,
4. QTt sedang - tinggi
dan pecahan lava .
Qta dan
5. Andesit dan Tufa sedang - tinggi
QTp
6. PTls Batu Gamping; dari lunak sampai keras sedang - tinggi
Fillit, kwarsit, batu lanau meta. Lokasi terlihat pada singkapan sekitar
7. PTps Koto Lalang jalan ke arah Solok yang mendasari bukit-bukit dan sedang
pegunungan yang landai
Sumber : RTRW Kota Padang 2010-2030
Wilayah Kota Padang dapat dibedakan atas 4 satuan kawasan morfologi/ bentang alam
yaitu:
a. Satuan Kawasan Dataran Rendah yang dapat dibagi atas :
Satuan Kawasan Dataran Aluvial Pantai yang terletak di bagian barat dan barat
laut kota Padang dengan ketinggian berkisar antara 0 sampai 10 m dpl (dari
permukaan laut) dan memiliki lereng 0–3%.
III - 11 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Taun 2015
Satuan Kawasan Dataran Aluvial Sungai yang terletak pada ketinggian antara 2
sampai 50 m dpl dengan tingkat kemiringan 3–5 %.
Satuan Kawasan Dataran Aluvial Rawa yang terdapat di beberapa lokasi
kawasan aluvial sungai. Ketinggian kawasan ini berkisar antara 0 sampai 3 m
dpl dengan tingkat kemiringan lahan 3–10 %.
b. Satuan Kawasan Morfologi Bergelombang Lemah terletak pada kawasan dengan
ketinggian antara 80 sampai 100 m dari permukaan laut dengan tingkat
kemiringan 3–10 %.
c. Satuan Kawasan Morfologi Bergelombang Perbukitan yang sebagian besar
terdapat dibagian Timur kawasan dataran aluvium.
III - 12 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Taun 2015
III - 13 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Taun 2015
3.1.6 Klimatologi
Suhu udara rata-rata Kota Padang sepanjang tahun 2013 berkisar antara 21,6ºC –
32,1ºC dan kelembaban udara rata-rata berkisar antara 77% - 94%. Curah hujan rata-rata
bulanan Kota Padang pada tahun 2013 sebesar 289,85 mm. Curah hujan tertinggi terjadi pada
bulan November dengan curah hujan 895 mm dan terendah pada bulan Mei dengan curah hujan
73,1 mm.
Erosi Pantai/Abrasi
Salah-satu faktor penyebab tingginya laju abrasi pantai di daerah Pasir Parupuk
disebabkan oleh konstruksi yang dibangun di pantai seperti pemecah gelombang
III - 14 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Taun 2015
(creep). Pada umumnya konstruksi ini akan menghadang aliran litoral (litoral
drift) alami di wilayah pantai tersebut, yang berarti terganggunya pemasokan air
ke pantai di bagian hilir aliran lithoral tersebut. Kondisi semacam ini akan memicu
proses abrasi yang terjadi di wilayah tersebut.
Pada umumnya pantai yang ada di Kota Padang kebanyakan adalah pantai pasir
yang terdiri dari kwarsa dan feldspar, bagian yang paling banyak dan paling keras
sisa-sisa pelapukan lahan atas (upland). Untuk daerah pasir di sekitar Kampus
Universitas Bung Hatta, sisa-sisa terumbu karang yang dominan. Pantai ini
dibatasi hanya di daerah tempat gerakan air yang kuat mengangkut partikel-
partikel yang halus dan ringan. Untuk pantai di sekitar Kampus Universitas Bung
Hatta, ekosistemnya termasuk terumbu karang yang dari segi tipenya termasuk
kepada jenis terumbu karang tepi (fringing reef), yang mempunyai kedalaman
kurang dari 40 meter.
Longsor
Hasil analisis tingkat bahaya longsoran lahan pada daerah Kota Padang
menunjukkan sebagian besar daerahnya memiliki tingkat bahaya longsoran lahan
yang sedang dan tinggi. Tingkat bahaya longsoran lahan yang rendah umumnya
terdapat pada daerah dataran alluvial dan dataran alluvial pantai dengan lereng 0-
8%, sedangkan tingkat bahaya longsoran lahan sedang terdapat pada daerah
lereng-kaki pegunungan, kompleks perbukitan vulkanik, dan kompleks
pegunungan vulkanik.
Tingkat bahaya longsoran lahan tinggi hampir terdapat pada setiap Kecamatan di
Kota Padang, kecuali Kecamatan Padang Utara dan Padang Timur. Hal ini
disebabkan karena pada daerah tersebut umumnya memiliki topografi daerah
yang datar dengan kemiringan lereng sebagian besar berkisar 0 - 8%, sehingga
tidak memiliki potensi untuk mengalami longsor. Penggunaan lahan permukiman
dan prasarana publik pada daerah ini umumnya terkonsentrasi pada daerah yang
memiliki topografi datar. Tingkat risiko longsoran lahan tinggi yang memiliki
luasan terbesar terdapat pada Kecamatan Padang Selatan dengan luas 16 Ha,
sedangkan tingkat bahaya longsoran lahan yang rendah umumnya terdapat pada
setiap kecamatan yang ada di Kota Padang. Tingkat bahaya longsoran lahan yang
rendah ini umumnya terdapat pada daerah yang memiliki penggunaan lahan
berupa non permukiman, sehingga apabila terjadi longsoran lahan tidak
menimbulkan korban jiwa.
Gelombang Tsunami
III - 15 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Taun 2015
Solusi mekanisme fokal dari beberapa pusat gempa, umumnya menunjukkan tipe
sesar naik. Sumber patahan seperti ini jika mempunyai magnitude lebih besar dari
atau sama dengan 7 Skala Richter sangat berpotensi sebagai pembangkit
gelombang tsunami
Letak Kota Padang yang berada di Pantai Barat Sumatera, yang berbatasan
langsung dengan laut terbuka (Samudera Hindia) dan zona tumbukan aktif dua
lempeng menjadikan Padang salah-satu kota paling rawan bahaya gelombang
Tsunami. Gempa tektonik sepanjang daerah subduksi dan adanya seismik aktif,
dapat mengakibatkan gelombang yang luar biasa dahsyat. Dari catatan sejarah
bencana, gelombang tsunami pernah melanda Sumatera Barat pada tahun 1.797
dan tahun 1.833.
Banjir
Kota Padang dilihat dari geomorfologinya merupakan perpaduan antara bentuk
lahan pebukitan vulkanik bagian Timur, bentuk lahan aluvial bagian Tengah dan
bentuk lahan marin bagian Barat. Daerah bagian Timur merupakan perbukitan
vulkanik yang lebih tinggi dari daerah bagian Tengah dan Barat, sehingga daerah
bentuk lahan aluvial dan marin yang dilalui oleh beberapa sungai besar seperti
Batang Bungus, Batang Arau, Batang Kuranji dan Batang Air Dingin serta masih
ada lagi 18 sungai kecil lainnya yang mempunyai aliran permanen sepanjang
tahun, sering mengalami banjir. Hal ini didukung lagi bahwa Kota Padang
merupakan daerah tropis mempunyai curah hujan yang cukup tinggi rata-rata
300 mm per bulan dengan rata-rata hari hujan 15 - 16 hari per bulan. Apalagi
luapan sungai tersebut bersamaan dengan terjadinya pasang di laut.
Tingkat bahaya banjir di Kota Padang dapat dibedakan menjadi bahaya banjir
tinggi dan sedang. Tingkat bahaya banjir tinggi umumnya tersebar pada daerah
dataran yang memiliki satuan bentuk lahan dataran banjir, dataran aluvial, rawa
belakang, dan depresi antar gisik.
Tingkat bahaya banjir terbesar terdapat pada Kecamatan Koto Tangah dengan
luas daerah 790 ha. Tingkat bahaya banjir sedang yang terbesar terdapat pada
Kecamatan Kuranji dengan luas daerah 802 Ha.
Tingginya tingkat bahaya banjir Kota Padang umumnya disebabkan oleh curah
hujan yang tinggi dan kejadian pasang surut air laut di Kota Padang. Pasang surut
di Kota Padang memiliki tipe pasang surut ganda campuran, dalam artian dalam
satu hari terjadi dua kali pasang dan dua kali mengalami surut air laut. Kejadian
banjir di Kota Padang sering bertepatan dengan kejadian pasang naik, sehingga air
III - 16 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Taun 2015
yang akan mengalir ke laut terhambat karena bertemunya dua massa air, yaitu
massa air tawar dan massa air laut ini yang sering menyebab-kan banjir.
Tabel 3.6
Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan di Kota Padang Pada Tahun 2007-2013 (jiwa)
1 Bungus Teluk
23.592 24.116 24.417 22.896 23.142 23,360 23.858
Kabung
2 Lubuk Kilangan 42.585 43.531 44.552 48.850 49.751 50,249 51.847
3 Lubuk Begalung 104.323 106.641 109.793 106.432 108.018 109,584 113.217
4 Padang Selatan 61.967 63.345 64.458 57.718 57.386 58,320 58.780
5 Padang Timur 85.279 87.174 88.510 77.868 77.932 77,989 78.789
6 Padang Barat 60.102 61.437 62.010 45.380 46.060 46,411 45.781
7 Padang Utara 74.667 76.326 77.509 69.119 69.275 69,979 70.051
8 Nanggalo 57.523 58.801 59.851 57.275 57.731 58,232 59.137
9 Kuranji 117.694 120.309 123.771 126.729 128.835 130,916 135.787
10 Pauh 52.502 53.669 54.846 59.216 60.553 61,755 64.864
11 Koto Tangah 157.956 161.466 166.033 162.079 165.633 167,791 174.567
Tabel 3.7
Perkembangan dan Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Padang Tahun 2003 – 2013
III - 17 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Taun 2015
Pertumbuhan
2003 2013 Penduduk
pertahun (%)
A. Kecamatan Pesisir :
3.3 EKONOMI
Perekonomian Kota Padang sekarang bertumpu kepada Sektor Pengangkutan dan
Komunikasi serta Perdagangan, Hotel, dan Restoran. Kontribusi sektor Pengangkutan dan
Komunikasiini terhadap PDRB Kota Padang tahun 2011 adalah Rp 6.659,03 Milyar atau sekitar
24,18 % dari total PDRB Kota Padang. Kemudian untuk sektor Perdagangan, Hotel, dan
Restoran adalah Rp 5.886,47 Milyar atau sekitar 21,37 % dari total PDRB Kota Padang tahun
2011. Sedangkan Sektor Pertanian hanya Rp 1.615,75 Milyar atau sekitar 5,87 % dari total
PDRB Kota Padang tahun 2011, dan khusus untuk Subsektor Perikanan memberikan kontribusi
sebesar Rp 968,08 Milyar atau sekitar 3,51 % dari total PDRB Kota Padang tahun 2011. Namun
demikian bila dilihat dari tahun 2007 sampai 2011, kontribusi Subsektor Perikanan meningkat
setiap tahunnya, yaitu dari 3,31 % pada tahun 2007 menjadi 3,51 % pada tahun 2011. Untuk
lebih jelasnya tentang kontribusi berbagai sektor atau lapangan usaha terhadap PDRB Kota
Padang dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.8
PDRB (Milyar Rupiah) dan Kontribusinya (Persentase) Kota Padang Atas Dasar Harga Berlaku
Menurut Lapangan Usaha 2007 – 2013
III - 18 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Taun 2015
Tabel 3.9
PDRB (Milyar Rupiah) dan Kontribusinya (Persentase) Kota Padang Atas Dasar Harga Konstan
2000 Menurut Lapangan Usaha 2007 – 2011
Lapangan
No 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Usaha
521,84 552,96 583,18 612,53 645,54
Pertanian 680,47 715,95
(5,13) (5,12) (5,14) (5,10) (5,05)
a. Tanaman
144,11 152,37 160,84 168,27 176,79
Pangan dan 185,43 193,47
(1,42) (1,41) (1,42) (1,40) (1,38)
Hortikultura
4,79 5,04 5,30 5,57 5,86
b. Perkebunan 6,16 6,49
1. (0,05) (0,05) (0,05) (0,05) (0,05)
79,18 82,29 85,36 88,33 91,30
c. Peternakan 94,99 98,92
(0,78) (0,76) (0,75) (0,73) (0,71)
3,24 3,28 3,31 3,35 3,38
d. Kehutanan 3,42 3,46
(0,03) (0,03) (0,03) (0,03) (0,03)
290,52 309,98 328,37 347,02 368,22
e. Perikanan 390,46 413,61
(2,86) (2,87) (2,89) (2,89) (2,88)
Pertambangan 156,19 165,25 173,46 185,32 198,15
2. 211,78 229,59
dan Penggalian (1,54) (1,53) (1,53) (1,54) (1,55)
III - 19 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Taun 2015
Lapangan
No 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Usaha
Industri 1.705,20 1.787,05 1.854,25 1.938,43 2.033,22
3. 2.119,22 2.234,97
Pengolahan (16,77) (16,55) (16,34) (16,12) (15,89)
Listrik, Gas, dan 176,33 191,46 203,48 214,89 227,54
4. 241,01 253,38
Air Bersih (1,73) (1,77) (1,79) (1,79) (1,78)
430,86 458,91 481,03 517,21 558..43
5. Bangunan 613,49 672,32
(4,24) (4,25) (4,24) (4,30) (4,37)
Perdagangan,
2.249,14 2.351,21 2.432,01 2.544,65 2.684,51
6. Hotel, dan 2.839,12 3.009,11
(22,12) (21,78) (21,44) (21,17) (20,99)
Restoran
Pengangkutan 2.426,34 2.623,52 2.805,27 3.029,07 3.280,00
7. 3.561,59 3.813,23
dan Komunikasi (23,87) (24,30) (24,73) (25,20) (25,64)
Keuangan,
805,85 864,31 915,99 977,18 1.047,09
8. Persewaan, dan 1.132,51 1.202,95
(7,93) (8,00) (8,07) (8,13) (8,19)
Jasa perusahaan
1.693,99 1.802,60 1.896,97 2.002,32 2.117,71
9. Jasa-jasa 2.238,18 2.385,18
(16,66) (16,69) (16,72) (16,66) (16,55)
10.165,74 10.797,26 11.345,64 12.021,60 12.792,18
PDRB 13.637,63 14.516,71
(100,00) (100,00) (100,00) (100,00) (100,00)
Keterangan :( ) = Angka dalam kurung menunjukkan kontribusi
Sumber : Padang dalam Angka, 2014
harus dipelihara bersama. Pengerjaan sawah dilakukan dengan cara gotong-royong dalam
bentuk kelompok-kelompok yang saling bekerja sama mengerjakan sawah mereka secara
bergantian. Tanah bagi masyarakat Minangkabau bukanlah milik pribadi, tapi milik keluarga
atau kaum (ulayat), sehingga ditemukan adanya tanah pusaka atau tanah ulayat yang tidak
mudah diperjualbelikan. Berbeda dengan daerah pesisir, tanah adalah milik perseorangan
sehingga dapat diperjualbelikan sesuai keinginan pemiliknya.Namun, ketika sawah tidak
sanggup lagi memberikan kecukupan secara ekonomi, karena pertumbuhan penduduk yang
semakin meningkat menjadikan tidak sedikit secara perlahan kaum laki-laki meletakkan
tanggung-jawab ke kaum ibu.Hal ini disebabkan sudah semakin banyak keluarga yang tidak lagi
bergantung pada hasil sawah.Kaum laki-lakinya mulai meninggalkan rumah untuk pergi
merantau, kaum perempuan yang mengusahakan dan mengolah sawah.
Kota Padang sebagai ibukota Provinsi melalui RPJP 2005-2020 telah menyusun program
kegiatan untuk mendukung terwujudnya cita-cita kembali ke nagari dan kembali ke surau
dengan cara :
Mendorong peningkatan peran dan fungsi lembaga Ninik Mamak, Alim Ulama
dan Cadiak Pandai (tali tigo sapilin, tungku tigo sajarangan) dalam pembinaan
anak kemenakan dan anak nagari khususnya, dan masyarakat dalam arti luas.
Mengembangkan dan memberikan mata pelajaran BAM (Bumi Alam
Minangkabau) sejak dari tingkat SD sampai dengan Perguruan Tinggi.
Mendorong aktivitas keagamaan dan perayaan hari besar agama.
Untuk terlaksananya program kegiatan ini harus didukung oleh sarana dan prasarana
yang memadai, baik dari segi kelembagaan maupun mekanisme pelaksanaan.
Provider Jumlah
NO Kecamatan Lainnya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 (unit)
1 Lubuk Kilangan 5 3 4 12
2 Padang Barat 3 5 10 1 3 1 23
3 Koto Tangah 13 20 13 3 7 4 2 3 65
4 Pauh 2 6 4 1 3 1 17
5 Lubuk 5 7 7 5 1 2 1 28
III - 21 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Taun 2015
Provider Jumlah
NO Kecamatan Lainnya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 (unit)
Begalung
6 Padang Timur 2 4 8 2 1 17
7 Kuranji 11 7 12 5 2 2 1 1 41
8 Padang Utara 2 2 14 1 1 3 1 1 1 3 29
9 Nanggalo 7 1 7 1 2 1 19
10 Padang Selatan 1 5 4 1 1 2 1 1 1 1 18
Bungus Teluk
11
Kabung 1 1 5 7
Total 276
Sumber: Dinas Perhubungan Dan Komunikasi Dan Informatika Kota Padang, 2015
Keterangan:
1 PT. P0RTELINDO
2 PT. TOWER BERSAMA
3 PT TELKOMSEL
4 PT AXIS
5 PT DAYA MITRA KOMUNIKASI
6 PT INDOSAT
7 PT XL AXIATA. TBK
8 PT. Infrasys Persada
PT.HUTCHINSON CP
9 TELECOMUNICATION
10 Era Bangun Towerindo
11 TarraCell
12 Centratama Menara Indonesai
Tabel 3.11
Sebaran Menara Telekomunikasi Di Kecamatan Bungus Teluk Kabung
Jenis
No Provider Jalan Kelurahan
Menara
1 PT.PROTELINDO Cindakir Teluk Kabung Utara Tower
PT.TOWER RT.03 RW. 01 Teluk Kabung Selatan Tower
2 BERSAMA
PT.TELKOMSEL Padang-Painan Bukit Teluk Kabung Selatan Tower
3 Lampu
4 PT.TELKOMSEL Kayu Aro RT.02 RW .V Bungus Barat Tower
5 PT.TELKOMSEL Raya Padang-Painan Teluk Kabung Selatan Tower
6 PT.TELKOMSEL Jaruai RT.01 RW.IV Bungus Barat Tower
7 PT.TELKOMSEL Kopral Iskandar Teluk Kabung Selatan Tower
Sumber: Dinas Perhubungan Dan Komunikasi Dan Informatika Kota Padang, 2015
Tabel 3.12
Sebaran Menara Telekomunkasi Di Kecamatan Nanggalo
Jenis
No Provider Jalan Kelurahan
Menara
1 PT.PROTELINDO Kurao Pagang Kurao Pagang Tower
2 PT.PROTELINDO Raya Pagang Kurao Pagang Tower
III - 22 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Taun 2015
Jenis
No Provider Jalan Kelurahan
Menara
3 PT.PROTELINDO Gajah Mada Kampung Olo Tower
4 PT.PROTELINDO Gurun Laweh Dalam Gurun Laweh Tower
5 PT.PROTELINDO Gunung Ledang,Kamp. Gurun Laweh Tower
Bandar Gadang
6 PT.PROTELINDO Fisika Komp. PGRI Kampung Olo Pole
7 PT.PROTELINDO Gurun Laweh Gurun Laweh Tower
8 PT.TOWER BERSAMA Jamal Jamil Pondok Surau Gadang Tower
Kopi
9 PT.TELKOMSEL Surau Gadang Surau Gadang Tower
10 PT.TELKOMSEL Jhoni Anwar No.45 Kampung Lapai Pole
RT.04 RW.04
11 PT.TELKOMSEL Lubuk Bayu Timur Kurao Pagang Tower
RT.02 RW.03 No.N97
12 PT.TELKOMSEL Teknologi VIII RT.03 Surau Gadang Tower
RW.01
13 PT.TELKOMSEL Gajah Mada No.6 RT.01 Kampung Olo
RW. 02
14 PT.TELKOMSEL Gajah Mada No.64 Kampung Olo Tower
RT.01 RW. 05
15 PT.TELKOMSEL Raya Siteba No.3 Surau Gadang Pole
16 PT.CENTRATAMA Medan Ai No.9 Surau Gadang Pole
MENARA INDONESIA
17 PT.CENTRATAMA Jl.Raya Pasar Siteba Surau Gadang Pole
MENARA INDONESIA No.20 RT.2 RW.2
18 PT.CENTRATAMA Jl.Gajah Mada No.16 A Pole
MENARA INDONESIA
19 PT.INDOSAT SDN 010 ITP Jl.Gajah Kampung Olo Tower
Mada RT.003/04
20 PT.INDOSAT jamal Jamil RT.05/01 Surau Gadang Tower
21 PT.ERA BANGUN Sawah Liat Kampung Olo Pole
TOWERINDO
22 PT.DAYAMITRA Raya Pagang Kurao Pagang Tower
TELEKOMUNIKASI
Sumber: Dinas Perhubungan Dan Komunikasi Dan Informatika Kota Padang, 2015
Tabel 3.13
Sebaran Menara Telekomunikasi Di Kecamatan Kuranji
Jenis
No Provider Jalan Kelurahan
Menara
1 PT.PROTELINDO By pass Sungai Sapih Tower
2 PT.PROTELINDO Rumah Tigo Ruang Lubuk Lintah Tower
3 PT.PROTELINDO Kampung Baru Sungai Sapih Tower
4 PT.PROTELINDO Raya Sungai Sarik Gu nung Sarik Tower
5 PT.PROTELINDO Bandes Pasar Ambacang Tower
6 PT.PROTELINDO Kampung Tanjung Gunung Gunung Sarik Tower
Sarik RT.02/RW.02
7 PT.PROTELINDO Bandes Anduring Tower
8 PT.PROTELINDO Simpang Akhirat Kuranji Tower
9 PT.PROTELINDO Ampang Ampang Tower
10 PT.PROTELINDO Kampung Baru Gunung Sarik Tower
11 PT.PROTELINDO Kampung Kelawi Lubuk Lintah Tower
III - 23 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Taun 2015
Jenis
No Provider Jalan Kelurahan
Menara
12 PT.TOWER BERSAMA Durian Taruang Pasar Ambacang Tower
13 PT.TOWER BERSAMA Andalas Timur RT 03/02 Anduring Tower
14 PT.TOWER BERSAMA By Pass KM 13 RT 02/RW Sungai Sapih Tower
05
15 PT.TOWER BERSAMA M.Yunus RT 03/RW 08 Tower
16 PT.TOWER BERSAMA Kalumbuak RT 02/RW 04 Kalumbuk Tower
17 PT.TOWER BERSAMA Tanah Sirah Kampung Kalumbuk Tower
Tanah Sirah
18 PT.TOWER BERSAMA Jl.Raya Kuranji -Belimbing Kuranji Tower
RT 04/RW01
19 PT.TEKOMSEL Simpang Rambutan Kalumbuk Tower
20 PT.TEKOMSEL Manggis RY Ujung Kuranji Tower
21 PT.TEKOMSEL Bandes Surau Balai No.45 Anduring Tower
RT .1/RW IV
22 PT.TEKOMSEL Tunggang RT 05/ RW 02 Pasar Ambacang Tower
23 PT.TEKOMSEL Jl.Balai Baru RT 01 RW 05 Sungai Sapih Tower
24 PT.TEKOMSEL Lolong Karan Sungai Sapih Tower
25 PT.TEKOMSEL Rimbo Tarok Gunung Sarik Tower
26 PT.TEKOMSEL By pass KM.13 RT.01 RW. Sungai Sapih Tower
03
27 PT.TEKOMSEL Raya Belimbing RT.01 RW. Kuranji Tower
04
28 PT.TEKOMSEL Taduh RT. 08 RW. III Korong Gadang Tower
29 PT.TEKOMSEL Raya Lolo RT. 01/01 Gunung Sarik Tower
30 PT.TEKOMSEL DR.M.Hatta RT.01 RW.01 Pasar Ambacang Tower
31 PT.INFRAYS PERSADA Jl.Sungai Sapih RT.002 Sungai Sapih Tower
RW.003
32 PT.INDOSAT Komp. Perumnas Kuranji Tower
Belimbing
33 PT.INDOSAT Surau Balai Anduring Tower
34 PT.HUTCHINSON CP Jl.Raya Kunci Korong Korong Gadang Tower
TELECOMMUNICATION Gadang RT.2 RW. 1
35 PT.XL AXIATA. TBK Taratak Paneh Korong Gadang Tower
36 PT.XL AXIATA. TBK Raya Belimbing Kuranji Tower
37 PT.DAYAMITRA Simpang Tui Raya Kuranji Tower
TELEKOMUNIKASI
38 PT.DAYAMITRA Jl.Korong Gadang Kuranji Tower
TELEKOMUNIKASI
39 PT.DAYAMITRA Manunggal Kalumbuk Tower
TELEKOMUNIKASI
40 PT.DAYAMITRA Jl. Durian Tigo Batang Korong Gadang Tower
TELEKOMUNIKASI
41 PT.DAYAMITRA Jl. Raya Gunung Sarik Gunung Sarik Tower
TELEKOMUNIKASI RT.01 RW.03
Sumber: Dinas Perhubungan Dan Komunikasi Dan Informatika Kota Padang, 2015
Tabel 3.14
Sebaran Menara Telekomunikasi di Kecamatan Pauh
Jenis
No Provider Jalan Kelurahan
Menara
1 PT. PROTELINDO Koto panjang Limau Manis Tower
2 PT. PROTELINDO Koto panjang Limau Manis Tower
3 PT. TOWER BERSAMA Pasar Baru RT 01 Cupak Tangah Tower
III - 24 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Taun 2015
Jenis
No Provider Jalan Kelurahan
Menara
RW/01
4 PT. TOWER BERSAMA Koto Panjang RT Limau Manis Tower
15Rw 07
5 PT. TOWER BERSAMA Alai Pauh Limau Manis Tower
6 PT. TOWER BERSAMA Bypass KM 6 Pisang Tower
7 PT. TOWER BERSAMA Taratak Permai Koto Koto Luar Tower
Lua
8 PT. TOWER BERSAMA Jawa Gadut Limau Manis Tower
9 TRANS TV Jl.Merpati Limau Manis Tower
10 PT. TELKOMSEL Kampung Duri Kapalo Koto Tower
11 PT. TELKOMSEL jl. Koto Luar Koto Luar Tower
12 PT. TELKOMSEL irigasi Cupak Tangah Tower
13 PT. TELKOMSEL Kampung Tanjung Cupak Tangah Tower
14 PT. AXIS Kepalo Koto Kepala Koto Tower
15 PT. DAYAMITRA Limau Manis (Ssb Limau Manis Tower
TELEKOMUNIKASI padang)
16 PT. DAYAMITRA Taruko Budi Limau Manis Tower
TELEKOMUNIKASI
17 PT. DAYAMITRA Koto Lua Koto Luar Tower
TELEKOMUNIKASI
Sumber: Dinas Perhubungan Dan Komunikasi Dan Informatika Kota Padang, 2015
Tabel 3.15
Menara Telekomunikasi di Kecamatan Padang Timur
Jenis
No Provider Jalan Kelurahan
Menara
1 PT.PERTELINDO Perintis Kemerdekaan No Jati Baru Tower
96
2 PT.PERTELINDO Jati III Jati Jati baru Tower
3 PT. TOWER BERSAMA DR. Wahidin Sawahan Timur Tower
4 PT. TOWER BERSAMA Sawahan Sawahan Tower
5 PT. TOWER BERSAMA Proklamasi No 58 Sawahan Tower
6 PT. TOWER BERSAMA Kis Mangun Sarkoro Jati Baru Tower
7 PT TELKOMSEL Air Camar Parak Gadang Timur Tower
8 PT TELKOMSEL Ganting I Ganting Parak Tower
Gadang
9 PT TELKOMSEL Stasiun no 1 Komp PJKA Simpang haru Tower
10 PT TELKOMSEL jati Adabiah Jati Tower
11 PT TELKOMSEL Sawahan Dalam Sawahan Timur Tower
12 PT TELKOMSEL Dr. Sutomo Kubu Marapalam Tower
13 PT TELKOMSEL Kubu Marapalam Kubu Marapalam Tower
14 PT TELKOMSEL Jl. Matmainah RW 18 Jati Tower
15 PT AXIS Air Camar II Parak Gadang Timur Tower
16 PT AXIS Sawahan 103 Simapng Haru Tower
17 PT DAYA MITRA Dr.Sutomo Simpang haru Tower
KOMUNIKASI
Sumber: Dinas Perhubungan Dan Komunikasi Dan Informatika Kota Padang, 2015
III - 25 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Taun 2015
Tabel 3.16
Sebaran Menara Telekomunikasi di Kecamatan Padang Barat
Jenis
No Provider Jalan Kelurahan
Menara
1 PT. Protelindo Pramuka I Lolong Belanti Purus Tower
2 PT. Protelindo Gardu PLN belanti Belakang Tangsi Tower
3 PT. Protelindo Andalas I Belakang Tangsi Tower
4 PT. Tower bersama Jl. Ahmad Dahlan no 17 Kampung Jao Tower
5 PT. Tower bersama Belanti Infah RT03/RW 05 Purus Tower
6 PT. Tower bersama Ciliman RT 04/ RW 03 Kampung Jao Tower
7 PT. Tower bersama S.Parman No 163 Olo Tower
8 PT. Tower bersama Gajah mada Belakang Tangsi Tower
9 PT. TELKOMSEL Kampung Melayu Ujung Gurun Tower
10 PT. TELKOMSEL Pramuka II-C No 13 Purus Tower
11 PT. TELKOMSEL Patenggangan Gang C Kampung Pondok Tower
12 PT. TELKOMSEL Ulak Karang Utara Ujung Gurun Tower
13 PT. TELKOMSEL Ir. H. Juanda/ HOTEL Purus Tower
PANGERAN
14 PT. TELKOMSEL Raden Saleh No 52 Belakang Tangsi Tower
15 PT. TELKOMSEL Juanda NO 25 Rimbo Kaluang Tower
16 PT. TELKOMSEL Parkit XVI Kampung Pondok Tower
17 PT. TELKOMSEL S.Parman no 126 Purus Tower
18 PT. TELKOMSEL jl. S Parman no 152a Olo Tower
19 PT. INDOSAT PROF Hamka no 12 Kampung Pondok Tower
20 PT. INDOSAT S,Parman Lolong Utara Olo Tower
21 PT. INDOSAT Murai Dalam no 18 Kampung Pondok Tower
22 PT.XLAXIATA. TBK Alai Timur Kampung Jao Tower
23 PT DAYA MITRA Veteran Dalam no 26 b Padang Pasir Pole
TELEKOMUNIKASI
Sumber: Dinas Perhubungan Dan Komunikasi Dan Informatika Kota Padang, 2015
Tabel 3.17
Sebaran Menara Telekomunikasi di Kecamatan Lubuk Kilangan
Jenis
No Provider Jalan Kelurahan
menara
1 PT. PROTELINDO Karang Putih Indarung Tower
2 PT. PROTELINDO Jl. Bandar Buat Bandar Buat Tower
3 PT. PROTELINDO Simpang Gadut bandar Buat Tower
4 PT. PROTELINDO Indarung Indarung Tower
5 PT. PROTELINDO Lubuk Sariak Padang Besi Tower
Raya Indarung
6 PT TOWER BERSAMA Simpang Gadut Bandar Buat Tower
7 PT TOWER BERSAMA Koto Lalang Koto Lalang Tower
8 PT TOWER BERSAMA Bandar Buat Bandar Buat Tower
9 PT TELKOMSEL Pasar Bandar Buat Bandar Buat Tower
10 PT TELKOMSEL Parak Tombom Indarung Tower
11 PT TELKOMSEL Padang Basi No 48 Padang Besi Tower
12 PT TELKOMSEL Bukit Ngalau Batu Gadang Tower
Sumber: Dinas Perhubungan Dan Komunikasi Dan Informatika Kota Padang, 2015
III - 26 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Taun 2015
Tabel 3.18
Sebaran Menara Telekomunikasi di Kecamatan Lubuk Begalung
Jenis
No Provider Jalan Kelurahan
Menara
1 PT.Protelindo Belakang Komp. Pemda Gurun Laweh nan XX Tower
2 PT.Protelindo Bukit Lampu Sungai Beremas Gates Nan XX Tower
3 PT.Protelindo Komp. Jala Utama Pampangan Nan XX Tower
4 PT.Protelindo Aru No.1 RT. 001/RW 003 Lubuk Begalung Tower
5 PT.Protelindo Chaniago Kampung Baru Nan XX Tower
6 PT. Tower Bersama Bypass No 89 RT 02/ Samping Lubuk Begalung Tower
SMPN 24
7 PT. Tower Bersama Sutan Syahril No 144 Koto baru Nan XX Tower
8 PT. Tower Bersama Parak Laweh Pulau Air Parak Laweh Pulau Air Tower
XX
9 PT. Tower Bersama Perumahan Buanaran Indah Buanaran Nan XX Tower
RT 04 /RW 010
10 PT. Tower Bersama RT 01/ RW 007 v Kampung Baru Nan XX Tower
11 PT. Tower Bersama Arai Pinang RT 01/ RW 05 Pangambiran Ampalu Tower
Nan XX
12 PT. Tower Bersama Parak Laweh Perum Indovila Parak Laweh Pulau Air Tower
XX
13 PT. Telkomsel Bypass Belakang Pool Lorena Pitameh Tanjung Saba Tower
Nan XX
14 PT. Telkomsel Gurun Laweh Pampangan Nan XX Tower
15 PT. Telkomsel Penanggulangan banjir Kanal Pangambiran Ampalu Tower
Nan XX
16 PT. Telkomsel Bypass Simpang Arai Pinang Batung Taba Nan XX Tower
17 PT. Telkomsel Bakti ABRI RT 003/ RW 002 Pangambiran Ampalu Tower
Nan XX
18 PT. Telkomsel Sei Bermas Gates Nan XX Tower
19 PT. Telkomsel Aru Jaya No 31 Lubuk Begalung Tower
20 PT INFRASYS Gang SD 15 no 28 Banuaran Nan XX Tower
PERSADA
21 PT INFRASYS Cendana Thp V Koto baru Nan XX Tower
PERSADA
22 PT INFRASYS Ujung Tanah Parak Laweh Pulau Air Tower
PERSADA XX
23 PT INFRASYS Jl. Arai Pinang Pangambiran Ampalu Tower
PERSADA Nan XX
24 PT INFRASYS Jl. Wisma Utama no 25 B Parak Laweh Pulau Air Tower
PERSADA XX
25 PT. INDOSAT Parak Lawas GG Smu Parak Laweh Pulau Air Tower
Handayani XX
26 PT. XL AXIATA. TBK Tanjuang Saba no 3 Pitameh Tanjung Saba Tower
Nan XX
27 PT. XL AXIATA. TBK Jerami Raya Pangambiran Ampalu
Nan XX Tower
28 PT. Era Bangun Parak Laweh Parak Laweh Pulau Air
Towerindo XX Tower
Sumber: Dinas Perhubungan Dan Komunikasi Dan Informatika Kota Padang, 2015
III - 27 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Taun 2015
Tabel 3.19
Sebaran Menara Telekomunikasi di Kecamatan Koto Tangah
Jenis
No Provider Jalan Kelurahan
Menara
1 PT.Protelindo Air dingin Balai gadang Tower
2 PT.Protelindo Surau Gadang Koto Panjang Tower
3 PT.Protelindo Padang sarai Padang Sarai Tower
4 PT.Protelindo Talao Parupuk Tabing Tower
5 PT.Protelindo Hidayah Dadok Tunggul Tower
Hitam
6 PT.Protelindo Gurun Laweh Koto Panjang Ikur Tower
Koto
7 PT.Protelindo Pinang Bungkuk Lubuk Buaya Tower
8 PT.Protelindo Pasir Kandang Pasie Nan Tigo Tower
9 PT.Protelindo Sungai Bangek Balai Gadang Tower
10 PT.Protelindo Mesjid At-Taqwa Lubuk Buaya Tower
11 PT.Protelindo Rawang Sei Tarung NO 36 RT Bungo Pasang Tower
03/ RW 01
12 PT.Protelindo Parak jambu Dadok Tunggul Tower
Hitam
13 PT.Protelindo Pasar Ternak Air Pacah Tower
14 PT.Tower bakti no 33 rt 02/ rw 08 Parupuk Tabing Tower
Bersama
15 PT.Tower Tri Sandi Indah jl. Perdana Rt Aie Pacah Tower
Bersama 02/ Rw 06
16 PT.Tower Rimbo Sarik Rt 01/ Rw 04 Batang Kabung Tower
Bersama ganting
17 PT.Tower Padang Sarai Rt 04/ Rw 03 Padang Sarai Tower
Bersama
18 PT.Tower Tabing Lubuk Minturun Koto Panjang Ikur Tower
Bersama Koto
19 PT.Tower Lubuk Buaya Rt 04/ Rw02 Lubuk Buaya Tower
Bersama
20 PT.Tower Lubuk Buaya Rt 02/ Rw 02 Lubuk Buaya Tower
Bersama
21 PT.Tower Adinegoro Rt 01/ rw 01 Lubuk Buaya Tower
Bersama
22 PT.Tower Adinegoro Rt 01/ rw 01 Lubuk Buaya Tower
Bersama
23 PT.Tower Padang sarai III Padang Sarai Tower
Bersama
24 PT.Tower Bypass KM 23 rt 03/ rw 06 batipuh Panjang Tower
Bersama
25 PT.Tower Raya bypass parak buruak rt batipuh Panjang Tower
Bersama 03/ rw 05
26 PT.Tower Adinegoro rt 03/ rw 07 Batang Kabung tower
Bersama ganting
27 PT.Tower Raya bypass Tanjung Aur Rt Balai Gadang tower
Bersama 02/rw 03
28 PT.Tower Rt 03/ rw 01 Pasie nan tigo tower
Bersama
29 PT.Tower Kayu Kalek Padang Sarai tower
Bersama
30 PT.Tower Dadok raya no 10 rt 04/ rw 05 Dadok Tunggul tower
Bersama Hitam
31 PT.Tower Pasir Jambak rt 02/ rw 03 Pasie nan tigo tower
III - 28 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Taun 2015
Jenis
No Provider Jalan Kelurahan
Menara
Bersama
32 PT.Tower Bypass KM 20 rt 02/ rw 12 batipuh Panjang tower
Bersama
33 PT.Tower pasir parupuk tabing rt 04 / Parupuk Tabing tower
Bersama rw 01
34 PT. Telkomsel Padang Sarai Permai Padang Sarai tower
35 PT. Telkomsel Bypass KM 17 rt 14/ rw 05 Koto Panjang Ikur tower
Koto
36 PT. Telkomsel Inspeksi parak anau rt 01/ rw Parupuk Tabing tower
01
37 PT. Telkomsel Muara Penjalinan rt 39 /rw 04 Bungo Pasang tower
38 PT. Telkomsel Belakang Polsek / adinegoro Lubuk Buaya tower
dalam
39 PT. Telkomsel Tabing/ Lubuk Minturun Koto Panjang Ikur tower
Koto
40 PT. Telkomsel bypass air pacah Aie Pacah tower
41 PT. Telkomsel Raya Lubuk Minturun rt 01/ Lubuk minturun tower
rw 02 Sungai Lareh
42 PT. Telkomsel Mutiara Putih Batang Kabung tower
ganting
43 PT. Telkomsel pasir parupuk tabing Parupuk Tabing tower
44 PT. Telkomsel Bangdes Kota tuo rt 02/ rw 01 Koto Pulai tower
45 PT. Telkomsel Bhayangkara Lubuk Buaya tower
46 PT. Telkomsel Sungai Bangek Balai Gadang tower
47 PT. Infrasys Adinegoro Lubuk Buaya tower
Persada
48 PT. Infrasys Jl. Raya Lubuk Minturun Bungo Pasang tower
Persada
49 PT. Infrasys Adinegoro no 12 Bungo Pasang tower
Persada
50 PT. Indosat Adinegoro Lubuk Buaya tower
51 PT. Indosat Prof. Dr Hamka No 121 Parupuk Tabing tower
52 PT. Indosat Pasir Putih Muara Penjalinan Bungo Pasang tower
53 PT. Indosat Kampus Akper Rt 17/ rw 03 Air Pacah tower
54 PT. Xl axiata TBK Pulai No 1 Batang Kabung tower
ganting
55 PT. Xl axiata TBK Maransi Air Pacah tower
56 PT Axis Bhakti Raya NO 43 Parupuk Tabing tower
57 PT Axis Maransi Rt 14/ rw 04 Air Pacah tower
58 PT Axis Tanjung Aur Balai Gadang tower
59 PT Daya Mitra Tabing Pulai Batang Kabung tower
Telekomunikasi ganting
60 PT Daya Mitra Komp. Salingka Bungo Permai Bungo Pasang tower
Telekomunikasi
61 PT Daya Mitra Pasir Kandang Pasie nan tigo tower
Telekomunikasi
62 PT Daya Mitra Talao Parupuk tabing Parupuk Tabing tower
Telekomunikasi
63 PT Daya Mitra Sungai Lareh Komp PTN Lubuk minturun tower
Telekomunikasi Sungai Lareh
64 PT Daya Mitra Bypass Koto Pulai Batang Kabung tower
Telekomunikasi ganting
65 PT Daya Mitra Komp. Bungo Mas Tahap I Bungo Pasang tower
Telekomunikasi
Sumber: Dinas Perhubungan Dan Komunikasi Dan Informatika Kota Padang, 2015
III - 29 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Taun 2015
Tabel 3.20
Sebaran Menara Telekomunikasi di Kecamatan Padang Selatan
Jenis
No Provider Jalan Kelurahan
Menara
1 PT.PROTELINDO Karan Rawang Tower
2 PT.TOWER BERSAMA Sutan Syahril No.33 Seberang Padang Tower
3 PT.TOWER BERSAMA Komp.Cendana Mata Air Thp 2 Mata Air Tower
Blok E 25-26
4 PT.TOWER BERSAMA Sutan Syahril Bukit Karang Rawang Tower
RT.05/05
5 PT.TOWER BERSAMA Mata Air RT.02 RW.11 Mata Air Tower
6 PT.TOWER BERSAMA Kampung Nias III Ranah Parak Tower
Rumbio
7 PT.TELKOMSEL Rawang Timur VI (Teluk Bayur) Rawang Tower
8 PT.TELKOMSEL Karan RT.01 RW.XII Rawang Tower
9 PT.TELKOMSEL Pasar Borong III No.22 dan No.24 Batang Arau Tower
10 PT.TELKOMSEL Air Manis Air Manis Tower
11 PT.TARACELL Kampung Nias 2 Dalam No.18 A Belakang Pondok Pole
RT.003/002
12 PT.INFRASYS PERSADA Jln.Kampung Nias II No.27 Belakang Pondok Pole
13 PT.INDOSAT AR.Hakim (jln.Pasar Batipuh Belakang Pondok Tower
No.66)
14 PT.INDOSAT Komp.KPR BTN Tower
15 PT.INDOSIAR Bukit Gado-Gado Bukit Gado-Gado Tower
16 PT.XL AXIATA. TBK AR.Hakim No.54 Ranah Parak Tower
Rumbio
17 PT.AXIS AR.Hakim No.40 Ranah Parak Tower
Rumbio
18 PT.DAYAMITRA Hasanuddin No.2 Belakang Pondok Tower
TELEKOMUNIKASI
Sumber: Dinas Perhubungan Dan Komunikasi Dan Informatika Kota Padang, 2015
Tabel 3.21
Sebaran Menara Telekomunikasi di Kecamatan Padang Utara
Jenis
No Provider Jalan Kelurahan
Menara
1 PT.PROTELINDO Bandar Gereja Gunung Pangilun Tower
2 PT.PROTELINDO Jln.Gajah Mada No.5 RT.02 Gunung Pangilun Tower
RW.01
3 PT.TOWER BERSAMA Pasar Baru No.24 RT.02 RW 02 Alai Parak Kopi Tower
4 PT.TOWER BERSAMA Elang No.6 Air Tawar Barat Tower
5 PT.TEKOMSEL Prof.Dr. Hamka No.65 Kantor Air Tawar Barat Tower
Angkasa Taxi
6 PT.TEKOMSEL prof.Dr. Hamka No.2 Air Tawar Timur Tower
7 PT.TEKOMSEL Gajah Mada Gunung Pangilun Pole
8 PT.TEKOMSEL Wr. Mangonsidi RT.2 RW. IV Gunung Pangilun Pole
9 PT.TEKOMSEL Jl. Veteran No.17 (Harian Lolong Belanti Tower
Singgalang)
10 PT.TEKOMSEL Hos Cokroaminoto No.101 Air Tawar Timur Tower
III - 30 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Taun 2015
Jenis
No Provider Jalan Kelurahan
Menara
11 PT.TEKOMSEL Bandar Purus Tower
12 PT.TEKOMSEL Ujung Pandan No.19 RT.08 RW. Ulak Karang Tower
01 Selatan
13 PT.TEKOMSEL A.Yani Alai Parak Kopi Tower
14 PT.TEKOMSEL Jl.Prof.Dr Hamka Air Tawar Barat Tower
15 PT.TEKOMSEL Batang Arau No.56 RT.03 RW. Air Tawar Barat Tower
04
16 PT.TEKOMSEL Dobi IV No.14 A RT.03 RW.11 Air Tawar Barat Tower
17 PT.TEKOMSEL Muaro No. 58 RT.03 RW. III Air Tawar Timur Tower
18 PT.TEKOMSEL Bundo Kandung No.1 Gunung Pangilun Tower
19 PT.TARACELL Pasar Raya No.23 A RT.001 RW Alai Parak Kopi Pole
002
20 PT.CENTRATAMA Jln.Juanda No.25 A Pole
MENARA INDONESIA
21 PT.CENTRATAMA Jl.Jayapura No.10 RT.01 RW.10 Ulak Karang Pole
MENARA INDONESIA Selatan
22 PT.INFRASYS PERSADA Jl.Sudirman No.32 Alai Parak Kopi pole
23 PT.HUTCHINSON CP Prof.DR. Hamka No.10 Air Tawar Barat Pole
TELECOMMUNICATION
24 PT.XL AXIATA .TBK Ratulangi No.21 C Alai Parak Kopi Tower
25 PT.XL AXIATA .TBK Hayam wuruk Gunung Pangilun Tower
26 PT.XL AXIATA .TBK Imam Bonjol No.13 A Gunung Pangilun Tower
27 PT.AXIS Jl.Pemuda Eks. Terminal Ulak Karang Pole
Andalas Selatan
28 PT.DAYAMITRA Jln.Jhoni Anwar Ulak Karang Pole
TELEKOMUNIKASI Selatan
Sumber: Dinas Perhubungan Dan Komunikasi Dan Informatika Kota Padang, 2015
Tabel 3.22
Jumlah Tower Telekomunikasi Berdasarkan Konstruksinya Menurut Kecamatan di Kota Padang
III - 31 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Taun 2015
Tabel 3.23
Jumlah Tower Telekomunikasi berdasarkan Tempat Berdirinya Menurut Kecamatan
di Kota Padang
Berdasarkan Lokasi
(unit) Total
No Kecamatan
(unit)
Greenfileld Rooftop
1 Nanggalo 16 2 18
2 Kuranji 34 1 35
3 Padang Timur 24 2 26
4 Koto Tangah 59 3 62
5 Lubuk Begalung 29 1 30
6 Lubuk Kilangan 17 4 21
7 Bungus Teluk Kabung 10 10
8 Padang Selatan 13 11 24
9 Pauh 19 19
III - 32 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Taun 2015
Berdasarkan Lokasi
(unit) Total
No Kecamatan
(unit)
Greenfileld Rooftop
10 Padang Barat 11 13 24
11 Padang Utara 17 3 21
Jumlah 249 40 290
Sumber: Hasil Survey, 2015
Tabel 3.24
Jumlah Tower Telekomunikasi berdasarkan Ketersediaan identitas Hukum Menurut Kecamatan
di Kota Padang
Foto Keterangan
Nama site : Rawang Barat
Site ID :35426109
Koordinat : LS :00,979690, BT :100.376660
Datum : WGS 84
Alamat site:
Jl.Mata Air RT.002 /RW. 011 Kel. Mata air Kec. Padang
Selatan Kota Padang Prov. Sumatra barat
Tinggi Menara : SST 26 METER
Berat Menara : 800kg
Kapasitas maks menara :
9 unit antenna RBS 3 Meter
9 unit antenna RBS 1,5 Meter
6 unit antenna MW 1,2 Meter
Tanggal Pemasangan : 18 Maret 2014
Pabrikator : PT. DUTA HITAM JAYA
Kontraktor : PT. KARYA BAKTI METALASRI
Sumber: Hasil Survey, 2015
III - 33 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Taun 2015
Tabel 3.1.................................................................................................3
III - 34 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Taun 2015
III - 36 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Taun 2015
III - 37 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Dalam rangka pendirian tower telekomunikasi, pemohon wajib memiliki izin mendirikan
bangunan menara telekomunikasi dari walikota dengan sebelumnya menyertakan permohonan
tertulis. Pesyaratan administrative untuk mengurusan izin mendirikan bangunan menara
telekomunikasi adalah sebagai berikut:
IV - 1| Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Secara umum, berikut adalah skema pengurusan IMB menara telekomunikasi di Kota
Padang
Provider Pusat
Founder
DISHUBKOMINFO BAPEDALDA (UKL/UPL)
Perizinan
DTRTBP (IMB)
Membangun
IV - 2| Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Bagan 4.2 Skema Pengurusan IMB Menara Telekomunikasi di Kota Padang pada
Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi
Provider Pusat
Provider Daerah
Founder BAPPEDA
Perizinan
DISHUBKOMINFO:
1. Rekomendasi dari Kelurahan
dan Kecamatan setempat
2. Hummer Test BAPPEDALDA
3. Pernyataan dari perusahaan
akan meletakkan pembayaran
retribusi setiap tahunnya.
4. Rekomendasi koordinat
DTRTBP
Membangun
IV - 3| Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Bagan 4.3 Skema Pengurusan IMB Menara Telekomunikasi di Kota Padang pada
BAPPEDALDA
Provider Pusat
Provider Daerah
Founder
BAPPEDA
BAPPEDALDA:
DISHUBKOMINFO 1. Sosialisasi ke masyarakat
(pada radius yang sama
dengan tinggi menara)
mengenai bencana (roboh)
2. UKL/UPL (jika ketinggian
menara 30-70m)
DTRTBP
Membangun
IV - 4| Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Bagan 4.4 Skema Pengurusan IMB Menara Telekomunikasi di Kota Padang pada Dinas Tata
Ruang Tata Bangunan Perumahan
Provider Pusat
Provider di Daerah
Founder BAPPEDA
DISHUBKOMINFO BAPPEDALDA
DTRTBP:
1. Survei Lokasi
2. Penetapan
KRK(Keterangan Rencana
Kota)
3. Perhitungan retribusi
IMB
4. Pembayaran retribusi
5. Penyerahan SK KRK dan
IMB
Membangun
IV - 5| Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Tabel 4.1 Kesimpulan Perbandingan Antara Peraturan Bersama Empat Menteri dengan
Perwako Kota Padang
IV - 6| Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
2 Waktu a. Proses penelitian dan pemeriksaan a. Proses penelitian dan a. Proses penelitian
pengurusan IMB dokumen administrasi dan pemeriksaan dokumen dan pemeriksaan
dokumen teknis paling lama administratif dan dokumen
diselesaikan 14 (empat belas) hari dokumen teknis paling administratif dan
kerja terhitung sejak dokumen lama diselesaikan 7 dokumen teknis
administratif dan dokumen teknis (tujuh) hari kerja paling lama
diterima serta dinyatakan lengkap. terhitung sejak diselesaikan 7
b. Dalam hal dokumen administratif dokumen administratif (tujuh) hari kerja
dan dokumen teknis yang diterima dan dokumen teknis terhitung sejak
belum lengkap, Pemerintah Daerah diterima lengkap dokumen
wajib menyampaikan informasi b. Jika belum lengkap, administratif dan
kepada pemohon paling lama 7 Pemerintah Daerah dokumen teknis
(tujuh) hari kerja terhitung sejak wajib menyampaikan diterima lengkap
dokumen diterima. informasi kepada b. Jika belum lengkap,
c. lzin Mendirikan Bangunan Menara pemohon paling lama 7 Pemerintah Daerah
diterbitkan paling 14 (empat belas) (tujuh) hari kerja wajib
hari kerja terhitung sejak dokumen terhitung sejak menyampaikan
administrasi dan/atau dokumen dokumen diterima. informasi kepada
rencana teknis disetujui. c. IMB menara pemohon paling
d. Kelaikan fungsi bangunan menara telekomunikasi lama 7 (tujuh) hari
IV - 7| Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
No. 3/P/2009) dan Perwako Padang No 9 Tahun 2012 serta Hasil Analisis, 2015
Berikut ini adalah tabel analisis mengenai mekanisme perizinan pembangunan tower
telekomunikasi di Kota Padang
IV - 8| Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
IV - 9| Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
IV - 10| Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Sumber: Peraturan Bersama Empat Menteri (No. 18 Tahun 2009, No. 07/PRT/M/2009, No. 19/Per/M.KOMINFO/03/2009,
No. 3/P/2009) dan Perwako Padang No 9 Tahun 2012 serta Hasil Analisis, 2015
IV - 11| Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
4.1.4 Perpanjangan
IMB menara telekomunikasi berlaku untuk seterusnya. Selama tidak ada perubahan
pada stuktur dan atau bentuk tower telekomunikasi
IV - 15| Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Berdasarkan hal tersebut diatas, berdasarkan RTRW Kota Padang tahun 2010-2030 pada
rencana jaringan telekomunikasi di Kota Padang hanya menyajikan kawasan pelayanan
telekomunikasi. Pada rencana jaringan telekomunikasi tersebut tidak meyajikan titik-titik
sebaran menara telekomunikasi dan jaringan telemunikasi. Untuk lebih jelannya dapat dilihat
pada peta berikut ini
IV - 17| Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Gambar 4.1 Peta Rencana Sistem Jaringan Telekomunikasi pada RTRW Kota Padang Tahun
2010-2030
IV - 18| Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
IV - 19| Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Luas
No. Peruntukan Kawasan
Ha %
1 Kawasan lindung 36.606,91 52,67
2 Kawasan penyangga 10.615,65 15,28
3 Kawasan budidaya 22.273,44 32,05
Total 69.496 100
Sumber: RTRW Kota Padang Tahun 2010-2030
Pada Peraturan Bersama Empat Menteri yakni Menteri Dalam Negeri, Menteri Pekerjaan
Umum, Menteri Komunikasi Dan Informatika Dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal
(No. 18 Tahun 2009, No. 07/PRT/M/2009, No. 19/Per/M.KOMINFO/03/2009, No. 3/P/2009)
tentang pedoman pembangunan dan penggunaan bersama menara telekomunikasi, menyatakan
bahwa terdapat beberapa kawasan yang sifat dan peruntuannya memiliki karakteristik
tertentu. Hal ini juga sejalan dengan Perwako Padang No 9 Tahun 2012.
Tabel 4.5 Kawasan Yang Sifat Dan Peruntukannya Memiliki Karakteristik Tertentu
IV - 20| Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Pada tabel diatas berisikan tentang kawasan-kawasan yang sifat dan peruntukannya
memiliki karakteristik tertentu. Pembangunan menara pada kawasan-kawasan tersebut diatas
wajib memenuhi ketentuan perundang-undangan untuk kawasan tersebut
Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan, tidak terdapat tower telekomunikasi
pada hutan lindung di Kota Padang
IV - 21| Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Gambar 4.3 Peta Sebaran Tower Telekomunikasi Pada Kawasan Lindung Di Kota Padang
IV - 22| Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
IV - 23| Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Jika dikaitkan dengan kawasan budidaya yang termasuk dalam kawasan dengan yang
sifat dan peruntukannya memiliki karakteristik tertentu menurut Peraturan Bersama Empat
Menteri terdapat beberapa tower telekomunikasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
berikut ini
Berikut ini adalah peta struktur dan pola ruang Kota Padang menurut RTRW Kota
Padang Tahun 2010-2030
IV - 24| Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Gambar 4.4 Peta Struktur Rung Kota Padang (RTRW Kota Padang 2010-2030)
IV - 25| Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
IV - 26| Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Tabel 4.6 Analisis Struktur Dan Pola Ruang Kota Padang Terhadap Kawasan Tertentu
Menurut Peraturan Bersama Empat Menteri
IV - 27| Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Analisis ini dilakukan dengan cara mengoverlay peta pola ruang Kota Padang dengan
peta sebaran tower telekomunikasi eksisting di Kota Padang. Berdasarkan analisis tersebut
ditemukan fungsi kawasan yang paling banyak terdapat tower telekomunikasi didalamnya.
Berikut ini adalah peta sebaran tower telekomunikasi perkecamatan di Kota Padang
IV - 28| Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Gambar 4.6 Peta Fungsi Kawasan di Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kota Padang
IV - 29| Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Gambar 4.7 Peta Fungsi Kawasan di Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang
IV - 30| Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Gambar 4.8 Peta Fungsi Kawasan di Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang
IV - 31| Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Gambar 4.9 Peta Fungsi Kawasan di Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang
IV - 32| Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Gambar 4.10 Peta Fungsi Kawasan di Kecamatan Padang Timur, Kota Padang
IV - 33| Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Gambar 4.11 Peta Fungsi Kawasan di Kecamatan Padang Barat, Kota Padang
IV - 34| Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Gambar 4.12 Peta Fungsi Kawasan di Kecamatan Padang Utara, Kota Padang
IV - 35| Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
IV - 36| Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
IV - 37| Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
IV - 38| Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Gambar 4.16 Peta Fungsi Kawasan di Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang
IV - 39| Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Tabel 4.8 Rekapitulasi Jumlah Tower Telekomunikasi Berdasarkan Fungsi Kawasan Di Kota Padang
IV - 40| Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa tower telekomunikasi di Kota Padang
paling banyak terdapat di Kecamatan Koto Tangah yakni sebanyak 48 unit dan paling sedikit
terdapat di Kecamatan Bungus Teluk Kabung yaitu sebanyak 5 unit.
Jika dlihat berdasarkan fungsi kawasan yang ada di Kota Padang, tower telekomunikasi
banyak terdapat di kawasan perumahan yakni sebanyak 136 unit. Dan yang paling sedikit
terdapat di sempadan pantai yaitu sebanyak 3 unit.
Laju
No Kecamatan Pertumbuhan
Penduduk
1 Bungus Teluk Kabung 0.002
2 Lubuk Kilangan 0.034
3 Lubuk Begalung 0.014
4 Padang Selatan -0.008
5 Padang Timur -0.012
6 Padang Barat -0.038
7 Padang Utara -0.010
8 Nanggalo 0.005
9 Kuranji 0.024
10 Pauh 0.036
11 Koto Tangah 0.017
Sumber: Hasil Analisis, 2015
Berdasarkan tabel laju pertumbuhan penduduk Kota Padang di atas, maka dapat dilakukan
analisis proyeksi penduduk untuk 20 tahun yang akan datang. Berikut ini adalah tabel
analisis proyeksi penduduk Kota Padang tahun hingga tahun 2035.
IV - 41| Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Keca-
No 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025
matan
Bungus
1 Teluk 23.969 24.024 24.080 24.135 24.191 24.247 24.303 24.359 24.416 24.472 24.529
Kabung
2 Lubuk 55.404 57.273 59.205 61.202 63.266 65.401 67.607 69.887 72.245 74.682 77.201
Kilangan
3 Lubuk 116.398 118.022 119.669 121.339 123.032 124.749 126.489 128.254 130.043 131.858 133.698
Begalung
4 Padang 57.875 57.428 56.985 56.545 56.108 55.675 55.244 54.818 54.394 53.974 53.557
Selatan
5 Padang 76.939 76.030 75.132 74.244 73.367 72.500 71.644 70.798 69.961 69.135 68.318
Timur
6 Padang 42.373 40.766 39.219 37.732 36.300 34.923 33.598 32.324 31.098 29.918 28.783
Barat
7 Padang 68.725 68.071 67.423 66.782 66.146 65.517 64.894 64.277 63.665 63.059 62.460
Utara
8 Nanggalo 59.714 60.005 60.297 60.591 60.886 61.182 61.480 61.780 62.080 62.383 62.686
9 Kuranji 142.423 145.862 149.384 152.991 156.685 160.468 164.343 168.311 172.375 176.537 180.799
10 Pauh 69.632 72.146 74.750 77.449 80.245 83.142 86.143 89.253 92.476 95.814 99.273
11 Koto 180.555 183.625 186.748 189.923 193.153 196.438 199.778 203.175 206.630 210.144 213.718
Tangah
Jumlah 894.007 903.252 912.892 922.932 933.380 944.241 955.524 967.235 979.383 991.976 1.005.022
IV - 42| Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Sambungan…
Keca-
No 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035
matan
1 Bungus
Teluk 24.586 24.643 24.700 24.757 24.814 24.871 24.929 24.987 25.044 25.102
Kabung
2 Lubuk
79.805 82.497 85.280 88.157 91.131 94.205 97.382 100.667 104.063 107.573
Kilangan
3 Lubuk
135.563 137.455 139.372 141.317 143.289 145.288 147.315 149.371 151.455 153.568
Begalung
4 Padang
53.144 52.733 52.326 51.922 51.521 51.123 50.728 50.336 49.947 49.561
Selatan
5 Padang
67.511 66.714 65.926 65.147 64.377 63.617 62.865 62.123 61.389 60.664
Timur
6 Padang
27.691 26.641 25.630 24.658 23.722 22.822 21.957 21.124 20.322 19.551
Barat
7 Padang
61.865 61.277 60.694 60.116 59.545 58.978 58.417 57.861 57.311 56.766
Utara
8 Nanggalo 62.992 63.298 63.607 63.916 64.227 64.540 64.854 65.170 65.488 65.806
9 Kuranji 185.165 189.635 194.214 198.904 203.706 208.625 213.662 218.821 224.104 229.515
10 Pauh 102.857 106.570 110.418 114.404 118.534 122.813 127.247 131.841 136.600 141.532
11 Koto
217.352 221.048 224.807 228.630 232.518 236.472 240.493 244.583 248.742 252.972
Tangah
1.018.530 1.032.511 1.046.973 1.061.927 1.077.384 1.093.354 1.109.850 1.126.883 1.144.466 1.162.611
Jumlah
Sumber: Hasil Analisis, 2015
IV - 43| Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
IV - 44| Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Kota Padang termasuk ke dalam wilayah urban dengan lama rata-rata panggilan
untuk setiap seluler adalah 3 menit per hari pada jam sibuk untuk urban.
Jumlah panggilan per-pelanggan didefinisikan sebagai n =1/jam sibuk, maka
offered trafik per-pelanggan adalah : b= (nxT)/60
Wilayah urban = (1x3)/60 = 50 mErlang
Grade Of Service (GOS) = 2%
Konfigurasi rata-rata BTS di Kota Padang adalah :
Menggunakan 3 sektor antena dengan konfigurasi3x3x3;
1 sektor terdiri dari 3 TRX;
1 TRX terdiri dari 8 timeslot
3 TRX = 3 x 8 = 24 timeslot;
Setiap Sektor membutuhkan 1 kanal BCCH (BroadcastControl Channel) dan 1
kanal SDCCH (StandaloneDedicated Control Channel) yang berguna untuk
broadcast sinyal dan mengatur panggilan setiap pelanggan. Jadi 1sektor yang
terdiri dari 4 TRX mampu melayani 24 - 2 =22 Kanal.
Kapasitas 1 sektor antena BTS dengan asumsi GOS 2% =14,90 Erlang.
Kapasitas 1 BTS yang terdiri dari 3 antena sektoral yangdidukung 3 TRX per
antena adalah 3 x 14,90 = 44,7Erlang.
Sehingga total trafik yang dibangkitkan pelanggan seluler untuk kota Padang dapat dilihat
pada tabel berikut ini
Tabel 4.12 Analisis Jumlah Kebutuhan Trafik di Kota Padang
IV - 45| Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Berdasarkan tabel diatas padat dilihat bahwa pada tahun rencana dibutuhkan 520 BTS. Jika
pada satu tower bersama terdapat 3 BTS maka dapat diketahui kebutuhan tower
telekomunikai bersama yang dibutuhkan di Kota Padang hingga tahun rencana. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini
IV - 46| Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
IV - 47| Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Bagan 4.1 Skema Pengurusan IMB Menara Telekomunikasi di Kota Padang ................... 2
Bagan 4.2 Skema Pengurusan IMB Menara Telekomunikasi di Kota Padang pada ........ 3
IV - 48| Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Bagan 4.3 Skema Pengurusan IMB Menara Telekomunikasi di Kota Padang pada
BAPPEDALDA 4
Bagan 4.4 Skema Pengurusan IMB Menara Telekomunikasi di Kota Padang pada
Dinas Tata Ruang Tata Bangunan Perumahan ................................................................................... 5
di Kota Padang 12
Tabel 4.5 Kawasan Yang Sifat Dan Peruntukannya Memiliki Karakteristik Tertentu 20
Tabel 4.6 Analisis Struktur Dan Pola Ruang Kota Padang Terhadap Kawasan
Tertentu Menurut Peraturan Bersama Empat Menteri 27
IV - 49| Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Gambar 4.1 Peta Rencana Sistem Jaringan Telekomunikasi pada RTRW Kota Padang
Tahun 2010-2030 ........................................................................................................................................ 18
Gambar 4.3 Peta Sebaran Tower Telekomunikasi Pada Kawasan Lindung Di Kota
Padang 22
Gambar 4.4 Peta Struktur Rung Kota Padang (RTRW Kota Padang 2010-2030) ......... 25
Gambar 4.5 Peta Pola Ruang (RTRW Kota Padang 2010-2030) ......................................... 26
Gambar 4.6 Peta Fungsi Kawasan di Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kota Padang
29
Gambar 4.7 Peta Fungsi Kawasan di Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang .......... 30
Gambar 4.8 Peta Fungsi Kawasan di Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang ......... 31
Gambar 4.9 Peta Fungsi Kawasan di Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang ........... 32
Gambar 4.10 Peta Fungsi Kawasan di Kecamatan Padang Timur, Kota Padang ............. 33
Gambar 4.11 Peta Fungsi Kawasan di Kecamatan Padang Barat, Kota Padang ............... 34
Gambar 4.12 Peta Fungsi Kawasan di Kecamatan Padang Utara, Kota Padang ............... 35
Gambar 4.13 Peta Fungsi Kawasan di Kecamatan NAnggalo, Kota Padang ...................... 36
Gambar 4.14 Peta Fungsi Kawasan di Kecamatan Kuranji, Kota Padang ........................... 37
Gambar 4.15 Peta Fungsi Kawasan di Kecamatan Pauh, Kota Padang ................................ 38
Gambar 4.16 Peta Fungsi Kawasan di Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang ................ 39
IV - 50| Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Perumusan konsepsi pada bab ini adalah berisi tentang kosep-konsep dasar mengenai
menara telekomunikasi. Konsep-konsep tersebut berkaitan dengan BTS, FO, dan dampak tower,
serta hal lainnya yang berhubungan dengan menara telekomunikasi
Fungsi dasar BTS adalah sebagai Radio Resource Management, yaitu melakukan fungsi-
fungsi yang terkait dengan:
1. Meng-asign channel ke MS pada saat MS akan melakukan pembangunan hubungan
2. Menerima dan mengirimkan sinyal dari dan ke MS, juga mengirimkan/menerima
sinyal dengan frekwensi yang berbeda-beda dengan hanya menggunakan satu
antenna yangsama
3. Mengontrol power yang di transmisikan ke MS.
4. Ikut mengontrol proces handover.
5. Frequency Hopping
V - 2 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Gambar 5.2
Frekuensi downlink dibuat lebih tinggi daripada frekuensi uplink, hal ini berhubungan
dengan masalah daya yang harus disediakan oleh perangkat pengguna dalam hal ini adalah
battery handphone. Dalam ilmu sains semakin tinggi frekuensi maka gangguan (noise) akan
semakin besar, sehingga diperlukan daya yang lebih besar agar kualitasnya lebih terjamin.
Kalau frekuensi uplink menggunakan frekuensi yang tinggi maka konsekuensinya battery
handphone bisa lebih boros dan cepat habis. Makin jauh jarak pengguna handphone ke BTS juga
berpengaruh terhadap kebutuhan daya. Hubungan jarak adalah berbanding terbalik dengan
kualitas sinyal, makin dekat jarak makin bagus pula kualitasnya. Sebaliknya makin jauh jarak
makin berkurang kualitasnya. Efeknya adalah kalau kualitas sinyal handphone yang diterima
oleh BTS menurun maka BTS akan memerintahkan handphone untuk menaikkan daya
pancarnya, tentu saja pemakaian battery akan cepat habis.
Jenis dan Kelas BTS untuk penempatan BTS, dibagi kedalam kelas
1. Indoor
Umumnya perangkat BTS ini yang terdapat didalam shelter dan mall-mall.
Kelebihan BTS Indoor adalah spesifikasi desain yang lebih ramping atau simpel,
relatif lebih awet karena ditempatkan di dalam ruangan.
Kelemahan BTS Indoor adalah harus dilengkapi AC (Air Conditioner) sebagai
pendingin dan rentang suhu yang dapat diterima komponen BTS antara -5 hingg 55
derajat celcius.
2. Outdoor
BTS outdoor perbedaan biasanya hanya pada rack, tapi isi module-nya hampir sama
dengan BTS indoor.
V - 3 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
V - 5 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
2. Rectifier
4. Feeder
5. AC (Air Conditioner)
AC adalah suatu komponen/peralatan yang dipergunakan untuk mengatur suhu,
sirkulasi, kelembaban dan kebersihan udara di dalam ruangan
V - 6 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
7. Lampu
Untuk member penerangan di sekitar BTS.
8. Grounding
5.2 Tower
V - 7 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
iii. Pole
Tower berupa tiang pancang dengan satu kaki. Tower ini di bagi menjadi 2 macam:
- Mono Pole Tower yang terbuat dari pipa atau plat baja tanpa spanner, diameter
antara 40 cm s/d 50 cm, tinggi mencapai 42 meter, yang dikenal dengan nama
monopole. Apabila terdapat persyaratan estetika, maka kami dapat
mengimplementasikan solusi rancangan dengan teknik tower camouflage
(kamuflase)
V - 8 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
- Mini Pole Tower lebih cenderung untuk dipakai secara personal. Tinggi tower pipa
ini sangat disarankan tidak melebihi 20 meter. Teknis penguatannya dengan
spanner. Kekuatan pipa sangat bertumpu pada spanner. Tower yang diterapkan di
atas Roof Top tidak lebih dari 6 meter.
Tower dengan tiang tunggal dengan ketinggian berkisar 6 – 36 meter. Jenis tower ini
umumnya digunakan di kota-kota yang memberlakukan aturan batas tinggi maksimal
tower atau karena keterbatasan lahan dan kondisi lainnya seperti persyaratan estetika.
Sekalipun masih mampu menerima sinyal koneksi, namun tower jenis ini tidak
direkomedasi untuk penerima sinyal informatika (internet dan intranet) yang stabil,
karena jenis ini mudah bergoyang dan akan mengganggu sistem koneksi datanya,
sehingga komputer akan mencari data secara terus menerus (searching). Tower ini bisa
dibangun pada areal yang dekat dengan pusat transmisi/NOC = Network Operation
Systems (maksimal 2 km).
Kenyataan dari berbagai fakta keberadaan Tower memiliki resistensi/daya tolak dari
masyarakat, yang disebabkan isu kesehatan (radiasi, anemia dll), isu keselamatan
hingga isu pemerataan sosial. Hal ini semestinya perlu disosialisasikan ke masyarakat
bahwa kekhawatiran pertama (ancaman kesehatan) tidaklah terbukti. Radiasinya jauh
diambang batas toleransi yang ditetapkan WHO. Contoh : Monopole Tower.
5.3 COMPACT
5.3.1 Jenis Compact Mobile BTS Telkomsel
Ada 5 ragam Combat yang telah beroperasi dengan nama yang bervariasi. Kelima jenis
Combat ini dirancang sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan kondisi lapangan.
1. Combat CRUISER (Compact Radio Unit Raised on Rig).
Jenisnya semi permanen dan mirip dengan BTS konvensional bersifat mobile dan temporer.
Combat tipe ini dihadirkan di lokasi yang membutuhkan coverage atau kapasitas selagi
menunggu BTS permanen dibangun.
2. Combat VELOCE (Vehicle-Loaded Cell).
Adalah unit BTS yang dipasang dan dioperasikan di mobil sejenis Ford Ranger. Ketinggian
antena BTS ini mencapai 10-15 meter dan cocok digelar di daerah bencana ataupun lokasi yang
mengalami lonjakan kenaikan trafik secara drastis dalam waktu singkat yang menyebabkan
BTS eksisting di sekitar lokasi mengalami blocking kapasitas.
V - 9 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Combat ARROW
Combat RUSH
Combat SPRINT
V - 10 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
5.4 ANTENNA
Ada 2 buah macam Atenna yaitu yang berbentuk bulat dan yang berbentuk persegi
panjang.
1. Antenna yang Berbentuk Bulat (Omni)
Antena ini disebut juga dengan antena parabola. Antena ini memiliki radiasi gelombang
elektromagnetik yang menyempit sehingga bisa menjangkau jarak yang jauh. Sehingga antena
parabola ini dipakai untuk menghubungkan antar tower seolah-olah kabel yang tak terlihat.
Antena ini ada berbagai macam ukurannya, dari yang paling kecil 0.2 m, 0.3 m, 0.6 m, 0.9
m, 1.2 m, 1.8 m, 2.7 m, 3.0 m, sampai yang terbesar berdiameter 3.7 m bahkan 4.5 m.
Makin besar antena makin sempit radiasinya makin tinggi Gain nya (Penguatannya)
sehingga makin jauh jangkauannya.Antena parabola ini dipakai oleh perangkat yang dinamai
perangkat transmisi microwave (gelombang mikro). Disebut microwave/gelombang mikro,
Karena frekuensi yang dipakai cukup tinggi dimulai dari 3 GHz sampai 80 GHz. Microwave
system adalah sebuah sistem pemancaran dan penerimaan gelombang mikro yang berfrekuensi
sangat tinggi. Microwave system digunakan untuk komunikasi antar BTS atau BTS-
BSC.Microwave System yang digunakan merupakan sistem indoor. Namun antena microwave
tetap terpasang menara.
Pada antenna Microwave (MW) Radio, , itu termasuk jenis high performance antenna.
Biasanya ada 2 brand, yaitu Andrew and RFS. Ciri khas dari antenna high performance ini
adalah bentuknya yang seperti gendang, dan terdapat penutupnya, yang disebut radome. Fungsi
radome antara lain untuk melindungi komponen antenna tersebut, dari perubahan cuaca
sekitarnya.
V - 11 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Antena ini disebut antenna sektoral. Karakteristik antena ini memiliki radiasi yang lebih
lebar yang berguna untuk menangkap sinyal dari hand phone di sekitar tower. Antenna jenis ini
yang dipakai oleh perangkat yang disebut sebagai BTS (2G), NodeB (3G) maupun eNodeB
(LTE). Jadi dengan antenna sektoral yang memilik beamwidth 120 derajat, maka dengan 3
sektor akan tercover area disekitar tower.
Antena didefinisikan sebagai suatu struktur yang berfungsi sebagai pelepas energi
gelombang elektromagnetik diudara dan juga bisa sebagai penerima/penangkap energi
gelombang elektromagnetik diudara. Karena merupakan perangkat perantara antara saluran
transmisi dan udara, maka antena harus mempunyai sifat yang sesuai (match) dengan saluran
pencatunya.
Antena adalah alat yang digunakan untuk mengubah sinyal listrik menjadi sinyal
elektromagnetik lalu meradiasikannya. Antena sektoral merupakan antena yang memancarkan
dan menerima sinyal sesuai dengan sudut pancar sektornya. Antena yang digunakan adalah
antena 3 sektor dengan kombinasi Distributed Control System.
V - 12 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Perkembangan teknologi serat optik saat ini, telah dapat menghasilkan pelemahan
(attenuation) kurang dari 20 decibels (dB)/km. Dengan lebar jalur (bandwidth) yang besar
sehingga kemampuan dalam mentransmisikan data menjadi lebih banyak dan cepat
dibandingan dengan penggunaan kabel konvensional.
Kabel fiber optic merupakan media networking yang mampu digunakan untuk
transmisi-transmisi modulasi. Jika dibandingkan media-media lain, fiber optic memiliki harga
lebih mahal, tetapi cukup tahan terhadap interferensi elektromagnetis dan mampu beroperasi
dengan kecepatan dan kapasitas data yang tinggi. Kabel fiber optic dapat mentransmisikan
puluhan juta bit digital perdetik pada link kabel optic yang beroperasi dala m sebuah jaingan
komersial. Ini sudah cukup utnuk mengantarkan ribuan panggilan telepon.
V - 13 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Ketika serat optik menggantikan tembaga (copper) sebagai long distance calls
maupun internet traffic yang secara tidak langsung berdampak pada penurunan biaya
produksi.
Sebuah kabel fiber optik terbuat dari serat kaca murni, sehingga meskipun kabel
mempunyai panjang sampai beratus-beratus meter, cahaya masih dapat dipancarkan dari
ujung ke ujung lainnya. Helai serat kaca tersebut didesain sangat halus,ketebalannya kira-kira
sama dengan tebal rambut manusia. Helai serat kaca dilapisi oleh 2 lapisan plastik (2 layers
plastic coating) dengan melapisi serat kaca dengan plastik, akan didapatkan equivalen sebuah
cermin disekitar serat kaca. Cermin ini menghasilkan total internal reflection (refleksi total
pada bagian dalam serat kaca). sama seperti jika kita berada pada ruangan gelap dengan
sebuah jendela kaca, kemudian anda mengarahkan cahaya senter 90 derajat tegak lurus
V - 14 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
dengan kaca , maka cahaya senter akan tembus ke luar ruangan. Akan tetapi jika cahaya
senter tersebut diarahkan (ke jendela berkaca) dengan sudut yang rendah (hampir paralel
dengan cahaya aslinya), maka kaca tersebut akan berfungsi menjadi cermin yg akan
memantulkan cahaya senter ke dalam ruangan. demikian pada serat optik, cahaya berjalan
melalui serat kaca pada sudut yang rendah.
Untuk mengirimkan percakapan telepon melalui serat optik, suara analog di rubah
menjadi sinyal digital. Sebuah laser transmitter pada salah satu ujung kabel on/off untuk
mengirimkan setiap bit sinyal. System fiber optik Modern dengan single laser bisa
mentransmitkan jutaan bit/second. Atau bisa dikatakan laser transmitter on dan off jutaan kali
/second.
Sistem terbaru laser transmitter dapat mentransmitkan warna2 yang berbeda untuk
mengirimkan beragam sinyal digital dalam fiber optik yang sama. Kabel fiber optik modern
dapat membawa sinyal digital dengan jarak kurang lebih 60 mil (sekitar 100 Km). Pada jalur
distribusi jarak jauh biasanya terdapat peralatan tambahan (equipment hut) setiap 40-60
mil,yang berfungsi pick-up equipment yang akan menampung, menguatkan sinyal, dan
kemudian me- retransmit-kan sinyal ke equipment selanjutnya.
Kecepatan pengiriman data dengan media F/O ini lebih dari 100 Mbps dan bebas dari
pengaruh lingkungan (noise).
Gambar 5.4 Contoh F/O (Fiber Optic) yang sudah terpasang konektor (Parch cord)
Kabel Fiber Optik adalah teknologi kabel terbaru. Terbuat dari glas optik. Di tengah-
tengah kabel terdapat filamen glas, yang disebut “core”, dan di kelilingi lapisan “cladding”,
“buffer coating”, material penguat, dan pelindung luar.Informasi ditransmisikan
menggunakan gelombang cahaya dengan cara mengkonversi sinyal listrik menjadi
gelombang cahaya. Transmitter yang banyak digunakan adalah LED atau Laser.
V - 15 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Kabel Fiber Optik banyak digunakan pada jaringan WAN untuk komunikasi suara
dan data. Kendala utama penggunaan kabel fiber optik di LAN adalah perangkat
elektroniknya yang masih mahal. Sedangkan harga kabel Fiber Optiknya sendiri sebanding
dengan kabel LAN UTP.
Jarak maksimum Fiber Optik ini akan sangat bergantung pada hal-hal berikut:
i. Attenuasi fiber optik per km
ii. Desain dan usia dari fiber optik
iii. Kualitas konektor dan rugi-rugi per pasang
iv. Kualitas sambungan (splice) dan rugi-rugi per sambungan
v. Kuantitas dari sambungan dan konektor
V - 16 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Kelebihan dan kekurangan masing2 teknologi kabel tembaga,optik, seluler dan siskom sat
Kelebihan kabel tembaga:
1. Mempunyai lebar pita frekuensi (bandwith yang lebar). Frekuensi pembawa optik
bekerja pada daerah frekuensi yang tinggi yaitu sekitar 1013 Hz sampai dengan 1016 Hz,
sehingga informasi yang dibawa akan menjadi banyak.
2. Redaman sangat rendah dibandingkan dengan kabel yang terbuat dari tembaga,
terutama pada frekuensi yang mempunyai panjang gelombang sekitar 1300 nm yaitu
0,2 dB/km.
3. Kebal terhadap gangguan gelombang elektromagnet. Fiber optik terbuat dari kaca atau
plastik yang merupakan isolator, berarti bebas dari interferensi medan magnet,
frekuensi radio dan gangguan listrik.
4. Dapat menyalurkan informasi digital dengan kecepatan tinggi. Kemampuan fiber optik
dalam menyalurkan sinyal frekuensi tinggi, sangat cocok untuk pengiriman sinyal digital
pada sistem multipleks digital dengan kecepatan beberapa Mbit/s hingga Gbit/s.
5. Ukuran dan berat fiber optik kecil dan ringan. Diameter inti fiber optik berukuruan
micro sehingga pemakaian ruangan lebih ekonomis.
6. Tidak mengalirkan arus listrik Terbuat dari kaca atau plastik sehingga tidak dapat
dialiri arus listrik (terhindar dari terjadinya hubungan pendek)
7. Sistem dapat diandalkan (20 – 30 tahun) dan mudah pemeliharaannya.
8. Beberapa mil kabel optik dapat dibuat lebih murah dari kabel tembaga dengan panjang
yang sama.
V - 17 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Ukuran kabel fiber optic (fiber optik) terdiri dari dua jenis, yaitu kabel fiber optic (fiber
optik) single mode dengan diameter ukuran 5Mikron, 9 Mikron atau 10Mikron dan kabel fiber
optic (fiber optik) multi mode dengan diameter berukuran 50Mikron atau 62.5Mikron. Jadi
sebagaimana diketahui, kabel fiber optic (fiber optik) adalah sebuah kaca murni yang panjang
dan tipis serta berdiameter sebesar rambut manusia. Dan dalam pengunaannya beberapa kabel
fiber optic (fiber optik) dijadikan satu dalam sebuah tempat yang dinamakan rack kabel fiber
optic (fiber optik) dan digunakan untuk mengantarkan data digital yang berupa sinyal sinar
dalam jarak yang sangat jauh. Perkawinan antara komponen kabel fiber optic (fiber optik) dan
elektronik serta penggunaan cahaya dari kabel fiber optic (fiber optik) itu sendiri telah ikut
meningkatkan kinerja kabel fiber optic (fiber optik) FO itu sendiri. Saat ini koneksi telepon
internasional dan nasional telah menggunakan media kabel fiber optic (fiber optik). Tak lama
lagi kabel fiber optic (fiber optik) FO akan merubah cara kita menonton TV, menerima dan
menggunakan informasi. Konsep memanfaatkan cahaya kabel fiber optic (fiber optik) sebagai
suatu alat komunikasi modern dimulai akhir abad ke-19 ketika Alexander Graham Bell pada
tahun 1880 merepresentasikan dan mematenkan penemuannya yang menggunakan cahaya dari
kabel fiber optic (fiber optik) sebagai pentransmit suara. Alat tersebut dikenal dengan
V - 18 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
photophone, menggunakan cahaya dan perangkat sensitif cahaya sebagai penerima dan
menyiarkannya kembali dengan mereproduksi suara manusia.
Dalam transmisi kabel fiber optic (fiber optik), secercah cahaya merupakan sinyal
optikal, digunakan sebagai alat yang membawa informasi. Baik yang berbentuk analog ataupun
digital. Dalam pengoperasiannya, cahaya dilepaskan ke dalam kabel fiber optic (fiber optik)
yang terdiri dari dua lapisan yaitu bagian inti dan bagian luar. Cahaya berjalan di sepanjang
serat kabel fiber optic (fiber optik) melalui serangkaian refleksi yang terjadi dimana bagian itin
dan bagian luar bertemu. Ketika cahaya mencapai bagian akhir dari saluran, cahaya kemudian
dijemput oleh receiver yang sensitif cahaya, dan setelah serangkain langkah, sinyal original
tereproduksi.
Sebagai sebuah penemuan tekbologi, fiber optik mempunyai keuntungan dan kerugian.
Berikut adalah keuntungan dari fiber optik: Dibandingkan dengan sistem komunikasi jenis lain,
cahaya yang merupakan pembawa informasi dalam sistem fiber optik, dapat mengakomodasi
banyak volum informasi. Transmisi dalam kisaran giga-plus (billion bits per second). Satu kabel
0,75 inchi dapat menggantikan 20 kabel coaxial 3.5 inchi konvensional. Kabel fiber optic (fiber
optik) kebal terhadap elektromagnet dan interferensi radio. Karena cahaya kabel fiber optic
(fiber optik) digunakan untuk menyampaikan informasi, saluran komunikasi yang berdekatan
tidak akan dapat mempengaruhi transmisi. Saluran kabel fiber optic (fiber optik) FO
menawarkan tingkat keamanan data yang lebih tinggi dari pada sistem konvensional. Hal ini
membuat saluran kabel fiber optic (fiber optik) FO sulit untuk disadap dan saluran ini tidak
mengeluarkan gelombang radiasi. Informasi dapat disiarkan ulang dengan jangkauan jarak yang
jauh tanpa pengulangan. Generasi baru dari LD dan kabel fiber optic (fiber optik) komplemen,
sama halnya dengan penangkap yang sensitif,dapat me-relay dengan jarak jauh tanpa
pengulangan.
Sebuah saluran kabel fiber optic (fiber optik) adalah bernilai saat aset dalam keadaan
premium, contohnya saluran pipa dalam gedung dapat digunakan sebagai tempat pembawa
kabel. Karena kabel fiber optic (fiber optik) kecil maka biasanya kabel fiber optic (fiber optik)
mudah untuk ditempatkan dibandingkan dengan kabel konvensional.
Jaringan fiber optic di Kota Padang tersebar di jalan-jalan utama (jalan arteri primer dan
arteri sekunder). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada peta dibawah ini
V - 19 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
V - 20 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
5.2 Tower..................................................................................................................................................... 7
5.4 ANTENNA........................................................................................................................................... 11
V - 21 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
6.1 PENGAWASAN
Menurut Darwis (2009: 60) pengawasan adalah proses pengamatan, pemeriksaan,
pengendaalian, dari pada pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua
pekerjaan/kegiatan organisasi yang di lakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan.
Menurut Sarwoto (2003:55) mengatakan bahwa pengawasan adalah proses
mendetermir apa yang akan dilaksanakan, mengevaluasi pelaksanaan dan bilamana perlu
menerapkan tindakan-tindakan korektif sedemikian rupa sehingga pelaksanaan sesuai dengan
rencana.
Pengawasan berhubungan erat dengan perencanaan, rencana tidak akan berjalan
dengan baik bila tidak ada pengawasan di dalam pelaksanaannya, dengan adanya pengawasan
dapat dibandingkan hasil yang sedang di capai dengan hasil yang di buat sesuai dengan
perencanaan. Selain ini pengawasan juga memiliki keterkaitan yang erat dengan disiplin kerja
pegawai karena dengan adanya pengawasan, pegawai dapat bekerja sebagaimana mestinya
sesuai dengan peraturan dan ketentuan-ketentuan yang berlaku.
Menurut Swasta (2003:122) pengawasan adalah proses pengukuran dan tindakan
koreksi terhadap pelaksanaan kegiatan sehingga terjadi kesesuaian antara rencana dengan
tujuan dan fungsi pengawasan bagi organisasi. Adapun proses pengawasan yang baik dan
terorganisasi adalah:
a. Menciptakan standar.
b. Membandingkan kegiatan yang diperlukan dengan standar yang ada.
c. Melakukan koreksi.
Tanpa adanya pengawasan maka ketertiban tidak akan tercapai, pengawasan juga
merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam upaya mensukseskan tugas pemerintah
dalam pembangunan dan pengawasan juga merupakan salah satu fungsi manajemen yang tidak
boleh diabaikan untuk menjamin keberhasilan tugas pokok suatu organisasi dan misi organisasi
VI - 1 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
serta demi terlaksananya ketertiban dan keteraturan, pengawasan yang mempunyai pengaruh
yang sangat besar terhadap pelaksanaan tugas suatu organisasi.
Dengan adanya pengawasan, juga dapat mencegah suatu tindakan penyelewengan,
memastikan apakah pelaksanaan tugas sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya,
kebijaksanaan yang telah digariskan. Dengan pengawasaan diharapkan dapat menentukan
hambatan-hambatan serta kesulitan-kesulitan sehingga dapat mengambil suatu tindakan
penyesuaian dalam upaya melakukan perbaikan yang diperlukan apabila ada ketidak cocokan
atau salah.
Adapun pengawasan dimaksud adalah pengawasan terhadap penataan menara
telekomunikasi di kota Padang, dan salah satu untuk mengatasi permasalahan adalah dengan
melakukan pengawasan dan menindak tegas pelanggaran yang terjadi. Dengan melakukan
tindakan pengawasan secara efektif dan tindakan tegas diharapkan segala penyimpangan,
pelanggaran dan ketidaksesuaiaan dengan rencana dapat dihindari paling tidak diminimalisir
atau diperkecil. Dalam hal ini pemimpin harus menerima langkah-langkah kebijakan demi
perbaikan dan penyempurnaan sistem maupun mekanisme pengawasan di lapangan.
Dari uraian di atas jelaslah bahwa pengawasaan bukan saja mengontrol tapi meliputi
aspek penyelidikan, mengapa penyimpangan dan kelainan itu bisa terjadi. Karena pengawasaan
juga merupakan suatu proses kegiatan yang terus menerus harus dilakukan terhadap suatu
perencanaan, sedangkan tujuan dari pengawasaan itu sendiri adalah agar hasil pelaksanaan
kerja dapat diperoleh secara efesien dan efektif.
1. Menentukan Standar
Dalam melakukan pengawasan suatu kegiatan maka harus adanya standar yang
ditetapkan sehingga dapat menilai pelanggaran yang terjadi di bagian mana, dimana standar ini
dikenal sebagai sebuah ketentuan yang harus diikuti, ketentuan-ketentuan yang telah
ditetapkanlah yang kemudian diadakan penilaian yang akan diketahui mana yang benar dan
mana yang salah selanjutnya akan dilakukan tindakan koreksi terhadap pelanggaran yang
terjadi.
Ketentuan yang harus diikuti itu berupa Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk
mengukur sejauh mana kebijakan yang telah di tetapkan itu dijalankan terhadap peraturan yang
telah ditetapkan.
Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas
pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat penilaian kinerja instansi pemerintah berdasarkan
indikator-indikator teknis, administrative dan prosedur sesuai dengan tata kerja, prosedur
kerja dan sistem kerja pada unit kerja yang bersangkutan. Tujuan Standar Operasional Prosedur
VI - 2 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
(SOP) adalah menciptakan komitmen mengenai apa yang di kerjakan oleh satuan unit kerja
instansi pemerintah untuk mewujudkan good governance. Standar Operasional Prosedur di
bidang pengawasan merupakan juga pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan
di bidang pengawasan terhadap objek yang bersangkutan. Standar Operasional Prosedur tidak
hanya bersifat internal tetapi juga eksternal, karena standar operasional prosedur selain di
gunakan untuk mengukur kinerja organisasi publik yang berkaitan dengan ketetapan waktu
juga digunakan untuk menilai kinerja organisasi publik di mata masyarakat berupa
responsivitas, responsibilitas dan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan salah satu unsur penting bagi dinas
terkait Kota Padang untuk mengawasi penataan dan pedoman menara telekomunikasi.
a. Waktu Pengawasan
Dalam pelaksanaan Pengawasan dalam Upaya Penataan dan Pedoman Menara
Telekomunikasi di Kota Padang dibutuhkan waktu dan strategi yang tepat untuk
mengawasi, hal ini bertujuan mengoreksi kinerja petugas apakah sesuai prosedur yang
ada di lapangan atau tidak, dimana dinas terkait terjun langsung ke lapangan tanpa
sepengetahuan pemilik menara telekomunikasi. Hal ini bertujuan untuk melihat apakah
menara telekomunikasi tersebut sesuai dengan standar yang telah di tetapkan oleh
dinas terkait Kota Padang.
Waktu pengawasan yang tidak dijalankan secara rutin oleh Dinas Tata Ruang dan
Bangunan untuk turun ke lapangan memantau pelaksanaan pengawasan dalam upaya
penataan dan pedoman menara telekomunikasi membuat pengawasan dilapangan juga
tidak berjalan dengan maksimal sehingga permasalahan yang terjadi di lapangan juga
lambat di carikan solusinya, karena pelanggaran yang terjadi di lapangan menunggu
laporan dari instansi terkait lainnya barulah di proses kepada Kepala Dinas Tata Ruang
dan Bangunan Kota Padang.
Pengawasan yang di lakukan secara rutin sangat di butuhkan oleh pihak Dinas Tata
Ruang dan Bangunan Kota Padang sebagai bentuk perhatian pemerintah dalam
mengawasi menara telekomunikasi yang ada di Kota Padang sehingga permasalahan
yang terjadi di lapangan dapat segera dilaporkan, dicarikan solusinya sehingga menara
telekomunikasi sesuai dengan standar yang telah di tetapkan.
b. Sosialisasi
Salah satu tindakan penilaian terhadap standar pengawasan yang dilakukan dapat
berupa sosialisasi yaitu pemberitahuan dan pengarahan. Ini merupakan tindakan yang
dilakukan untuk memperbaiki penyimpangan yang terjadi atau kesalahan yang sama.
VI - 3 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
VI - 4 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
6.2 PEMANTAUAN
Pemantauan atau monitoring adalah proses rutin pengumpulan data dan pengukuran
kemajuan atas objektif program/memantau perubahan, yang fokus kepada proses dan keluaran.
Pemantauan yang dimaksud adalah pemantauan yang dilakukan pada saat proses pendirian
bangunan tower. Hal yang ditekankan disini selain mekanisme pengurusan IMB juga berkaitan
dengan identitas tower.
Hal ini dilakukan untuk tower telekomunikasi yang ada di Kota Padang memiliki
identitas yang jelas. Agar pengecekan terhadap identitas turunannya (seperti: masa berlaku,
kepemilikan, penyewa, dan lain sebagainya) dapat dicek dan dikontrol oleh dinas terkait dalam
hal ini DISHUBKOMINFO Kota Padang.
a. Identitas tower
Perizinan – pembangunan tower – pemasangan identitas tower – pemotoan
identitas tower yang telah tepasang – penyerahan foto identitas tower kepada
DISHUBKOMINFO – pengecekan.
VI - 5 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Penyimpangan lokasi menara eksisting di kota padang jika dikatkan dengan Surat
Edaran Kementrian PU No. 6 Tahun 2011tentang Petunjuk Teknis Kriteria Lokasi Menara
Telekomunikasi
VI - 6 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Tabel 6.1
Kriteria Penentuan Kebutuhan Menara Pada Zona Menara di Kota Padang
Pada Kawasan-Kawasan Tertentu
Lokasi Menara Struktur Menara
Kamuflase
Teregang
Tunggal
Mandiri
No Fungsi Kawasan Di atas
Di atas Tanah
Bangunan
KAWASAN LINDUNG
A Kawasan yang Memberikan Perlindungan terhadap Kawasan Bawahannya
Kawasan Hutan Lindung √ - √ - - √
Kawasan Bergambut √ - √ - - -
Kawasan Resapan Air √ - √ - - -
Lokasi Menara Struktur Menara
Kamuflase
Di atas Tanah Di atas
Teregang
Tunggal
Mandiri
Fungsi Kawasan Bangunan
No
VI - 7 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Keterangan :
√ = diperbolehkan
- = dilarang
Tower ini terletak di Kelurahan Bandar Buat dan berada di kawasan pemukiman dengan
jarak tower dengan permukiman hanya berjarak 5 meter dengan ketinggian tower 50 meter.
Ilustrasi Jarak Bebas Menara Tunggal di Atas 50 Meter Terhadap Bangunan Terdekat
VI - 8 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Tower terletak pada Kelurahan Indarung yang berdiri pada kawasan perkebunan kakao
masyarakat dengan tinggi menara di atas 60 meter dengan jarak pada jalan kurang lebih 20
meter dan jarak dengan rumah tingal 15 meter.
Ilustrasi Jarak Bebas Menara Mandiri di Atas 60 Meter Terhadap Bangunan Terdekat
VI - 9 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Tower yang terdapat pada tepi jalan dan berdiri pada lahan kosong dengan tinggi
menara kurang dari 50 meter dengan jarak pada jalan kurang lebih 10 meter dan jarak dengan
rumah tingal 10 meter yang terdapat di Kelurahan Koto Lalang.
VI - 10 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Tower ini terletak di Kelurahan Gurun Laweh dan berada di kawasan pemukiman
dengan jarak tower dengan permukiman hanya berjarak 3 meter dengan ketinggian tower 30
meter.
Ilustrasi Jarak Bebas Menara Tunggal di Atas 30 Meter Terhadap Bangunan Terdekat
VI - 11 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Tower terletak pada Kelurahan Cengkeh yang terdapat pada tepi jalan dan berdiri pada
kawasan perkebunan masyarakat dengan tinggi menara di atas 60 meter dengan jarak pada
jalan kurang lebih 10 meter dan jarak dengan rumah tingal 20 meter.
Ilustrasi Jarak Bebas Menara Mandiri di Atas 60 Meter Terhadap Bangunan Terdekat
VI - 12 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Tower yang terdapat pada tepi jalan dan berdiri pada lahan perbukitan dengan tinggi
menara kurang dari 60 meter dengan jarak pada jalan kurang lebih 10 meter dan jarak dengan
rumah tingal 5 meter yang terdapat di Kelurahan Pampangan.
VI - 13 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Tower ini terletak di Kelurahan Belakang Pondok dan berada di kawasan pemukiman
dengan jarak tower dengan permukiman hanya berjarak 3 meter dengan ketinggian tower 50
meter.
Ilustrasi Jarak Bebas Menara Tunggal di Atas 50 Meter Terhadap Bangunan Terdekat
VI - 14 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Tower terletak pada Kelurahan Padang Selatan di Kawasan Sungai Pisang yang
terdsapat pada tepi jalan dan berdiri pada kawasan perkebunan masyarakat dengan tinggi
mernara di atas 60 meter dengan jarak pada jalan kurang lebih 10 meter dan jarak dengan
rumah tingal 100 meter.
Ilustrasi Jarak Bebas Menara Mandiri di Atas 60 Meter Terhadap Bangunan Terdekat
VI - 15 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Tower yang terdsapat pada tepi jalan dan berdiri pada lahan kosong dengan tinggi
mernara kurang dari 60 meter dengan jarak pada jalan kurang lebih 20 meter dan jarak dengan
rumah tingal 10 meter.
VI - 16 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Tower ini terletak di Kelurahan Belakang Pondok dan berada di kawasan pemukiman
dengan jarak tower dengan permukiman hanya berjarak 5 meter dengan ketinggian tower 40
meter
Ilustrasi Jarak Bebas Menara Tunggal di Atas 50 Meter Terhadap Bangunan Terdekat
VI - 17 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
b. Tower di KawasanStasiunKeretaApiTerhadapBangunanTerdekat
Tower terletak pada Kelurahan Simpang Haru di kawasan stasiun kereta api yang
terdapat pada pinggir jalan dengan tinggi mernara diatas 60 meter dengan jarak pada jalan
kurang lebih 10 meter dan jarak dengan rumah tingal 100 meter.
Ilustrasi Jarak Bebas Menara Mandiri di Atas 60 Meter Terhadap Bangunan Terdekat
VI - 18 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
c. Tower Di TepianJalanTerhadapBangunanTerdekat
Tower yang terdapat pada tepi jalan dan berdiri pada lahan kosong dengan tinggi
menara kurang dari 60 meter dengan jarak pada jalan kurang lebih 20 meter dan jarak dengan
rumah tinggal 10 meter.
VI - 19 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Tower ini terletak di kelurahan Padang Pasir dan berada di kawasan pemukiman dan
berada didalam perkarangan rumah warga dengan jarak tower dengan rumah sekitar 3 meter
dengan ketinggian tower 50 meter
Ilustrasi Jarak Bebas Menara Tunggal di Atas 50 Meter Terhadap Bangunan Terdekat
VI - 20 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Tower terletak pada kelurahan Padang Barat di kawasan Belakang Tangsi yang
terdsapat pada belakang rumah waraga dan berdiri pada kawasan perkebunan kecil
masyarakat dengan tinggi mernara di atas 60 meter dengan jarak pada jalan kurang lebih 10
meter dan jarak dengan rumah tingal 100 meter.
Ilustrasi Jarak Bebas Menara Mandiri di Atas 60 Meter Terhadap Bangunan Terdekat
VI - 21 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Tower yang terdapat pada kelurahan Rimbo Kaluang berdiri pada lahan kosong dengan
tinggi mernara kurang dari 60 meter dengan jarak pada jalan kurang lebih 20 meter dan jarak
dengan rumah tingal 10 meter.
VI - 22 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Tower ini terletak di kelurahan Alai Parak Kopi dan berada di kawasan pemukiman yang
apdat dengan jarak tower dengan permukiman hanya berjarak 5 meter dengan ketinggian
tower 50 meter
Ilustrasi Jarak Bebas Menara Tunggal di Atas 50 Meter Terhadap Bangunan Terdekat
VI - 23 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Ilustrasi Jarak Bebas Menara Mandiri di Atas 60 Meter Terhadap Bangunan Terdekat
VI - 24 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Tower yang terdsapat pada tepi jalan dan berdiri pada lahan yang bersebelahan dengan
rumah warga dengan tinggi mernara kurang dari 60 meter dengan jarak pada jalan kurang
lebih 15 meter dan jarak dengan rumah tingal 10 meter.
VI - 25 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
7. Kecamatan: Nanggalo
a. Tower di Kawasan Permukiman Terhadap Bangunan Terdekat
Tower ini terletak di kelurahan Kampung Olo dan berada di kawasan permukiman dan
berada dibelakang rumah warga dengan jarak tower dengan rumah sekitar 5 meter dengan
ketinggian tower 50 meter
Ilustrasi Jarak Bebas Menara Tunggal di Atas 50m Terhadap Bangunan Terdekat
VI - 26 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Tower terletak pada kelurahan Kurao Pagang yang terdapat pada bagian permukiman
warga dengan tinggi menara di atas 60 meter dengan jarak pada jalan kurang lebih 10 meter
dan jarak dengan rumah tinggal 10 meter.
Ilustrasi Jarak Bebas Menara Mandiri di Atas 60m Terhadap Bangunan Terdekat
VI - 27 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Tower yang terdapat pada Kelurahan Kampung Olo berdiri pada lahan yang
bersebelahan dengan rumah warga dengan tinggi menara kurang lebih 60 meter dengan jarak
pada jalan kurang lebih 15 meter dan jarak dengan rumah tinggal 5 meter.
VI - 28 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
8. Kecamatan Kuranji
a. Tower di kawasan Permukiman Terhadap Bangunan Terdekat
Tower ini terletak di kelurahan Sungai Sapih dan berada di kawasan permukiman dan
berada dibelakang rumah warga dan sawah dengan jarak tower dengan rumah sekitar 10 meter
dengan ketinggian tower 50 meter
VI - 29 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Tower terletak pada Kelurahan Gunung Sarik yang terdapat pada bagian pertanian
warga dengan tinggi menara di atas 60 meter dengan jarak pada jalan kurang lebih 10 meter
dan jarak dengan rumah tinggal 100 meter.
Ilustrasi Jarak Bebas Menara Mandiri di Atas 60m Terhadap Bangunan Terdekat
VI - 30 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Tower yang terdapat pada kelurahan Gunung Sarik berdiri pada lahan yang
bersebelahan dengan rumah warga dengan tinggi menara 60 meter dengan jarak pada jalan
kurang lebih 10 meter dan jarak dengan rumah tinggal 20 meter.
9. Kecamatan Pauh
a. Tower di kawasan Permukiman Terhadap Bangunan Terdekat
Tower ini terletak di kelurahan Limau Manis dan berada di kawasan pemukiman dan
berada belakang rumah warga dengan jarak tower dengan rumah sekitar 3 meter dengan
ketinggian tower 50 meter.
VI - 31 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Ilustrasi Jarak Bebas Menara Tunggal di Atas 50 Meter Terhadap Bangunan Terdekat
Tower terletak pada kelurahan Limau Manis yang terdapat pada bagian perkebunan
warga dan pemakaman umum tinggi mernara di atas 60 meter dengan jarak pada jalan kurang
lebih 10 meter dan jarak dengan rumah tingal 100 meter.
Ilustrasi Jarak Bebas Menara Mandiri di Atas 60 Meter Terhadap Bangunan Terdekat
VI - 32 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Tower yang terdapat pada kelurahan Kampung Dalam berdiri pada lahan yang
bersebelahan dengan rumah warga dan berbatgasan langsung dengan sawah tinggi mernara
kurang dari 60 meter dengan jarak pada jalan kurang lebih 15 meter dan jarak dengan rumah
tingal 10 meter.
VI - 33 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Tower ini terletak di Kelurahan Lubuk Buaya dan berada di kawasan pemukiman
dengan jarak tower dengan permukiman hanya berjarak 3 meter dengan ketinggian tower 50
meter.
Ilustrasi Jarak Bebas Menara Tunggal di Atas 50 Meter Terhadap Bangunan Terdekat
VI - 34 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Tower terletak pada Kelurahan Padang Sarai yang terdapat pada tepi jalan dan berdiri
pada kawasan perkebunan masyarakat dengan tinggi menara di atas 60 meter dengan jarak
pada jalan kurang lebih 10 meter dan jarak dengan rumah tingal 100 meter.
Ilustrasi Jarak Bebas Menara Mandiri di Atas 60 Meter Terhadap Bangunan Terdekat
VI - 35 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Tower yang terdapat pada tepi jalan dan berdiri pada lahan kosong dengan tinggi
menara kurang dari 60 meter dengan jarak pada jalan kurang lebih 10 meter dan jarak dengan
rumah tingal 10 meter yang terdapat di Kelurahan Pasia Nan Tigo.
6.5 KESIMPULAN
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dikemukan beberapa kesimpulan dari
penelitian yang berjudul pengawasan dalam upaya penataan menara telekomunikasi di Kota
Padang yaitu
1. Pengawasan dalam upaya penataan menara telekomunikasi di Kota Padang berdasarkan
indikator seperti Menentukan standar-standar yang akan digunakan sebagai dasar
pengawasan, mengukur pelaksanaan atau hasil yang telah dicapai, membandingkan
VI - 36 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
6.6 SARAN
Dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengawasan dalam upaya penataan
menara telekomunikasi di Kota Padang peneliti memberikan beberapa saran yang diharapkan
dapat membangun dapat dijadikan masukan atau pertimbangan oleh pemerintah atau dinas
terkait penulis memberikan saran sebagai berikut :
1. Agar Dinas Tata Ruang Bangunan dan Perumahan lebih meningkatkan pengawasan
terhadap menara telekomunikasi di Kota Padang baik dalam segi waktu yang lebih
intensif, serta lebih mengawasi terhadap kekurangan dari peraturan yang telah
ditetapkan oleh peraturan yang berlaku dan melakukan tindakan evaluasi terhadap
kekurangan-kekurangan dan hambatan di lapangan yang ada sehingga pengawasan
dalam upaya penataan menara telekmunikasi di Kota Padang.
2. Agar Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika serta Dinas Tata Ruang Dan
Bangunan Kota Padang lebih selektif dalam pemberian rekomendasi izin dan pemberian
izin mendirikan menara tekekomunikasi dengan melihat kembali ke lapangan dan
VI - 37 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
mengecek syarat dan tata menara telekomunikasi sehingga letak menara telekomunikasi
sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan.
VI - 38 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
VI - 39 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
7.1 TEMUAN
Pada kegiatan Masteplan Jaringan Telekomunikasi di Kota Padang Tahun 2015 terdapat
beberapa temuan:
1. Berdasarkan hasil analisis tahun 2015 kebutuhan tower telekomunikasi di Kota
Padang pada tahun rencana adalah sebanyak 173 unit. Sedangkan jumlah tower
telekomunikasi di Kota Padang hasil survey tahun 2015, yakni sebanyak 290 unit.
2. Belum ada rekapitulasi/database tower telekomunikasi se-Kota Padang terkait
dengan identitas tower, sebaran dan keaktifan (keberfungsian) suatu tower.
3. Belum terumusnya tanggung jawab fungsi pengendalian dan pengawasan pada
masing-masing instansi pada proses perizinan , pemantauan, dan perpanjangan
7.2 REKOMENDASI
Rekomendasi pada Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi di Kota Padang pada
tahun 2015 adalah:
1. Adanya database tentang menara telekomunikasi dan fiber optic.
2. Adanya regulasi yang mengatur tentang pengawasan dan pengendalian tower
telekomunikasi serta stakeholder yang terlibat
3. Untuk menunjang tahapan perizinan, pengawasan dan pengendalian harus memiliki
manual prosedur yang jelas bagi masing-masing instansi yang bertanggung jawab
4. DISHUBKOMINFO diharapkan memiliki teknologi/software untuk
merekap/menyimpan database jumlah dan sebaran tower besarta alat untuk
pengecekan radiasi
5. Untuk menunjang kegiatan pengawasan sebaiknya dilakukan insentif dan disinsentif
bagi masing-masing provider
VII - 1 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
6. Untuk dapat mengetahui kelayakan tower, kapasitas dan daya dukung terhadap
banyaknya antena yang bisa dipasang, maka perlu diketahui konsep desain sebuah
tower. Hal itu hanya dapat dilakukan dengan menggunakan software Microsoft
Tower. Dengan memasukkan data-data fisik tower pada software ini maka akan
dapat diketahui kapasitas, daya dukung dan kekuatan tower.
7. Penempatan menara yang tanpa perencanaan serta koordinasi yang tepat akan
menimbulkan jumlah menara yang berlebih sehingga dapat mengganggu estetika
lingkungan, tata ruang suatu wilayah, dan radiasi gelombang radio yang tidak
terkontrol sehingga sangat mengganggu.
8. Untuk itu perlu dirancang penataan lokasi menara berdasarkan luas cakupan area sel
yang dihasilkan di kota Padang untuk 20 tahun mendatang dengan menggunakan
algoritma Differential Evolution (DE) untuk menemukan solusi penataan menara
yang baik, kemudian menggunakan software Map Info sebagai media visualisasi peta
lokasi penempatan menara telekomunikasi.
9. Daya pancar antena BTS sangat diperlukan untuk melakukan analisa perhitungan
coverage area untuk masing masing BTS.
10. Dari segi kuantitas BTS dan Menara Telekomunikasi telah mencukupi. Namun, dari
segi kualitas perlu penambahan terkait dengan kenyamanan teknologi dimasa yang
akan datang serta kemungkinan perggeseran kepadatan penduduk pada kawasan
permukiman baru. Untuk itu dalam rangka menunjang kebutuhan komunikasi dan
telekomunikasi yang terus meningkat, maka diperlukan penguat sinyal di Kota
Padang.
11. Agar dapat diperoleh coverage area masing-masing provider oleh dinas terkait maka
perlu dibuat regulasi dalam bentuk PERGUB/PERWAKO yang menegaskan tentang
tatacara bagi yang provider yang mengusulkan BTS, izin bagi BTS baru dapat
direalisasikan bila ada kajian oleh pengusul tentang:
a) Perhitungan coverage area kondisi existing sebelum dan sesudah pengusulan
b) Perhitungan trafik untuk mengetahui Network Performance dan Quality of
Service (QoS).
Keterangan:
Intensitas Trafik rata-rata jumlah panggilan yang terjadi dalam suatu grup
kanal
c) Penghitungan peramalan jumlah kapasitas total trafik 3G yang dibangkitkan
oleh pelanggan, maka digunakan perhitungan Offered Bit Quantity (OBQ). OBQ
adalah total bit throughput per km2 pada jam sibuk. OBQ pada jam sibuk untuk
VII - 2 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
suatu area tertentu dihitung berdasarkan beberapa asumsi, yaitu penetrasi user,
durasi panggilan efektif, Busy Hour Call Attempt (BHCA), dan bandwidth dari
layanan.
d) Upaya agar tidak selalu ada penambahan baru dengan alasan keandalan
pelayanan maka perlu dibatasi dengan cara mengganti/merobah/meningkatkan
perangkat GSM yang digunakan harus GSM 1800 MHz bukan GSM 900 MHz
karena GSM 900 MHz dayanya 20 Watt sementara GSM 1800 dayanya hanya 1
Watt. Sehingga tidak perlu menambah BTS tapi cukup dengan menggunakan
GSM 1800 sehingga dengan daya pancar tetap dengan kapasitas yang dapat
ditingkatkan
Tabel 7.1
Perbandingan GSM 900 dan DCS 1800 berdasarkan Frekuensi
Tabel 7.2
Perbandingan GSM 900 dengan DCS 1800 berdasarkan daya
Class GSM 900 DCS 1800
1 20 W 1W
2 8W 0,25 W
3 5W
4 2W
5 0,8 W
VII - 3 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Terdapat 3 faktor yang harus diperhatikan dalam traffic dimensioning suatu BSC,
yaitu:
i. Jumlah TRX,
ii. Kapasitas trafik,
iii. Jumlah BTS
Langkah-langkah yang dilakukan dalam dimensioning trafik adalah:
i. Pengamatan data trafik
ii. Perencanaan pembangunan BTS, perhitungan jumlah BTS yang dibutuhkan
iii. Perhitungan trafik terhadap BTS-BTS yang akan dibangun
iv. Perhitungan jumlah BSC yang dibutuhkan terhadap BTS-BTS yang akan
dibangun.
12. Dinas Pemerintah terkait harus sudah mempunyai peta BTS yang dikelompokan
perzoning dalam hal ini per kecamatan. Peta yang digunakan adalah gabungan dari
software Global Mapper dan Map Info sehingga bisa diperoleh data data tower yang
sudah ada. Ketika ada permohonan baru maka data-data perangkat dapat
dimasukkan dan langsung terlihat di Global Mapper lingkaran-lingkaran coverage
area dari posisi tower yang akan kita masukkan. Ini sekaligus dapat dijadikan
evaluasi kelaikan tower baru. Overlap atau tidak. Data perangkat berupa daya pancar
radio yang digunakan, tinggi tower semua data dapat ditampung pada Global Mapper.
Sehingga jika kita geser-geser cursor mouse pada tower yang ada pada peta maka
akan langsung keluar data-data BTS, termasuk dengan kordinat lokasi.
VII - 4 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
Gambar 7. 3 Posisi BTS berdasarkan zoning Gambar 7. 4 Posisi & coverage TBG BTS
13. Pengembangan sistem jaringan telekomunikasi bawah tanah lebih diarahkan pada
pengembangan sistem ducting dan dilakukan terpadu dengan sistem jaringan bawah
tanah lainnya seperti jaringan listrik, dan jaringan air bersih. Ketiga jaringan ini akan
digabungkan dalam salurannya Underground Utility Box
.
VII - 5 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
VII - 6 | Halaman
Review Masterplan Jaringan Telekomunikasi
Kota Padang Tahun 2015
@@@@@@@@@@@@@
VII - 7 | Halaman