Anda di halaman 1dari 34

Panduan

Program Kemitraan BUMDes


Direktorat Layanan Telekomunikasi dan Informasi Badan Usaha
Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi
BAKTI – Kominfo
Edisi, 1 November 2020

Rp Rp
Rp Rp

e-Government e-Commerce Crowdfunding P2P Lending Invoice Financing IoT Internet Protocol

1 Pic.: Cristopher MacDeezee, http://6iee.com


Daftar Isi
1. Ringkasan Eksekutif (Executive Summary)
2. Pendahuluan - Kebutuhan Internet Masyarakat Indonesia
3. Program-program Utama yang dilakukan BAKTI – KOMINFO
4. BAKTI Membangun di Daerah Yang Fasilitas Telekomunikasinya Masih Rendah
5. Konektivitas Broadband Berpengaruh Pada Multi Sektor Kehidupan
6. Latar Belakang Program Kemitraan BUMDes
7. Sinergi dengan Program Pemberdayaan Desa di Kementerian Lembaga (K/L)
8. Internet Sebagai Penghubung URBAN dan RURAL (Tool of Collaboration)
9. Tahapan Program Penyediaan Konektivitas Internet Broadband Secara Mandiri
a. Proses yang harus dilalui
b. Syarat dan Ketentuan Program
c. Langkah BUMDes dalam Mengikuti Program Penyediaan Konektivitas Internet Mandiri
d. Pilihan Teknologi Yang DIgunakan
e. Teknologi Fiber Optic
f. Teknologi Microwave Link
g. Teknologi VSAT
h. Aspek Bisnis – Pilihan Model Kerja Sama Antara BUMDes dengan ISP
i. Aspek Bisnis – Pertimbangan ROI, NPV IRR dan BEP
j. Aspek Bisnis – Menstimulasi Persepsi Bisnis BUMDes – ISP, Menggunakan Analisa BMC
k. Responsibility Matrix Program Kemitraan BUMDes
l. Request For Information (RFI) untuk ISP
m. Kertas Kerja BUMDes
n. Kuisioner BUMDes
10. Kegiatan Peningkatan Kapasitas SDM (Capacity Building) yang Sudah Dilakukan
11. Beberapa Success Story di BUMDes Panca Mandala, Maju Bersama dan Prakarsa Galuh (11.a, 11.b dan 11.c)
12. Keuntungan Mengikuti Program Kemitraan BUMDes (12.a dan 12.b)
13. Hal yang Perlu Dipersiapkan
14. Glossary (Daftar Istilah Kata) 2
Ringkasan Eksekutif (Executive Summary) 1
Penyediaan Internet Broadband secara mandiri di Desa, merupakan salah satu Kementerian Desa PDTT, Kementerian dan lembaga lain akan berperan dalam
program untuk mendukung program utama BAKTI, yaitu sebagai enabler penyediaan percepatan Kebijakan yang berpihak kepada Desa. Sinkronisasi dengan RPJM
akses internet mandiri untuk mendukung keberlanjutan pembangunan di wilayah Nasional.
perdesaan, dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan.
Tahapan utama Konektivitas Internet Broadband Mandiri untuk Menciptakan
Untuk itu, BAKTI bekerjasama dengan Mitra Strategis, dengan mendapat dukungan Ekosistem Digital, setidaknya terdiri dari tiga langkah, yaitu Konektivitas Internet,
dari Pemerintah Daerah / Pemerintah Desa (PEMDES), bekerja sama dengan Badan Peningkatan Kapasitas, dan Monetisasi untuk Pertumbuhan Ekonomi Digital.
Usaha Milik Desa (BUMDes). BAKTI juga didukung oleh Mitra Strategis, melaksanakan
kegiatan Peningkatan Kapasitas, pendampingan dan pengembangan bisnis yang Langkah pertama adalah Konektivitas Internet, yang disediakan oleh ISP / Operator
terprogram dan berkelanjutan untuk kemajuan bisnis BUMDes dan pengembangan Telco. Koneksi dapat berupa Koneksi Fiber Optic, Micro Wave Link, WiFi Link, Fixed
Ekonomi digital. Broadband Access dan Koneksi jaringan Seluler.

Program ini melibatkan beberapa pihak yaitu Pemerintah Desa, BUMDes, Langkah kedua adalah Peningkatan Kapasitas. BAKTI bersama ISP / Operator Telco
Penyelenggara Jasa Internet (ISP), Kementerian dan Lembaga. Dalam program ini mengadakan pelatihan terpadu yang mencakup Aspek Bisnis, Pemasaran, Sosial dan
BUMDes yang ditunjuk diharapkan memiliki komitmen untuk memberikan pendanaan, Teknis. Program Peningkatan Kapasitas, terdiri dari Pelatihan Kewirausahaan,
membantu penyediaan Sumber Daya Manusia, mendorong akses Sumber Daya Alam, Manajemen dan Pemasaran. Selain itu, Pelatihan Pembuatan Konten Video (Media
mengkoordinasikan penyelenggaraan infrastruktur dengan mitra Internet Service Perdesaan), Pelatihan E-Commerce, Pelatihan IoT & Aplikasi. Sedangkan dari segi
Provider (ISP) dan memastikan penyediaan lokasi program. teknis akan terdiri dari Pelatihan Instalasi serta Pelatihan Operasional dan
Maintenance untuk Jaringan Wireless.
Pemerintah Daerah diharapkan memiliki komitmen untuk memberikan permodalan
kepada BUMDes, membantu dalam memperlancar proses perizinan, menjamin Langkah ketiga adalah Monetisasi untuk Pertumbuhan Ekonomi Digital. Langkah ini
kemudahan akses pasar, melaksanakan dukungan kebijakan daerah, membuat akan terjadi jika desa sudah memanfaatkan TIK sebagai bagian dari kegiatan ekonomi
rekomendasi kepada dunia usaha dan berusaha melakukan sinkronisasi dengan sehari-hari. Pengembangan Ekosistem Digital di pedesaan untuk mendukung
program-program yang sudah berjalan di desa. BUMDes diharapkan secara aktif pertumbuhan Ekonomi Digital yang kuat yang akan meningkatkan kesejahteraan
meberikan dukungan SDM dan akses pasar kepada ISP. masyarakat.

Penyedia Layanan Internet (ISP) diharapkan dapat menghadirkan Konektivitas, Melalui Program ini, Desa Bersama BUMDes diharapkan akan bertindak sebagai
Kontinuitas, dan Kapasitas. Komitmen dalam menjaga Quality of Service (QoS) akses Subjek kegiatan ekonomi, dengan menyediakan Sumber Daya (Manusia & Alam),
Internet, komitmen terhadap pengembangan program dan komitmen untuk yang dapat mendukung dan memperlancar kegiatan rantai pasok (Supply Chain)
pemanfaatan Ekosistem Digital. 3 nasional.
Pendahuluan – Kebutuhan Internet Masyarakat Indonesia 2

Masyarakat Indonesia sangat membutuhkan Internet untuk


bersosialisasi. Sebagai bagian dalam menjalankan kehidupan sosial
kesehariannya, masyarakat Indonesia telah memanfaatkan beberapa
platform internet dan sosial media yang beragam.

Facebook, Google dan Youtube merupakan 3 besar dari platform


yang dipergunakan oleh Masyarakat Indonesia dalam mengakses
internet. Secara khusus, Tokopedia, Shopee dan Bukalapak
merupakan 3 besar platform e-commerce yang dipergunakan
masyarakat dalam berinteraksi secara komersial.

Rata-rata pengunjung internet di Indonesia menghabiskan waktu


sekitar 18.37 menit untuk mengunjungi Facebook, rata-rata sekitar
14 menit untuk mengunjungi Google.com dan juga Youtube.com. Hal
ini menunjukkan bahwa internet merupakan salah satu kebutuhan
dasar yang banyak diperlukan oleh masyarakat Indonesia, termasuk
di dalamnya adalah pemanfaatan nya untuk kebutuhan e-commerce
untuk mendukung peningkatan ekonomi digital.

Untuk Itu, Pemerintah Indonesia melalui BAKTI - KOMINFO terus


berkomitmen untuk melakukan pembangunan infrastruktur
Telekomunikasi dan Informasi, baik secara langsung maupun melalui
kerja sama dengan pihak lain, khususnya di daerah-daerah yang 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 20182019202
fasilitas Telekomunikasi dan Informasi nya belum mencukupi.

4
Source: Activate.com
Program-program Utama yang Dilakukan oleh BAKTI - KOMINFO 3
BAKTI memiliki Program-program Utama, yaitu sesuai amanah Untuk mendukung Program-program Utama tersebut, BAKTI telah
Undang-Undang Telekomunikasi Nomor 36 tahun 1999 dan menghadirkan Internet secara madiri ke kawasan Perdesaan, dengan melibatkan
berdasarkan Peraturan MENKOMINFO Nomor 3 Tahun 2018. berbagai pihak (stakeholders) yang berminat mengikuti Program.
BAKTI bertugas melakukan pengelolan pembiayaan kewajiban
pelayanan universal (KPU-USO), yang menerapkan pola
pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum (BLU). Dengan
mengemban Visi BAKTI yaitu menjembatani kesenjangan digital
untuk Indonesia yang lebih baik.

Program-program Utama BAKTI Program Internet Mandiri BAKTI – Melibatkan Berbagai Pihak
5
4
BAKTI Membangun di Daerah Yang Fasilitas Telekomunikasinya Masih Rendah

Philippines
Singapore Guam
Kuching Manado P8A
P2
P1 Hongkong P8B P12

P7 P14
Jaringan Palapa Ring dan P3 P4 P11
Jaringan TI BAKTI lainnya P5 P13
P15
membuat daerah-daerah yang P16
belum menerima layanan Jakarta
Telekomunikasi atau baru P6
Timika
sebatas layanan 2G, dapat Makassar
ditingkatkan menjadi 4G, P10
sehingga dapat dipergunakan Australia
untuk komunikasi Data dan P17
penggunaan Aplikasi online. Koneksi International
P9

Daerah-daerah yang dilayani jaringan Palapa Ring - Bakti Source: https://www.nperf.com


Konektivitas Broadband Berpengaruh Pada Multi Sektor Kehidupan 5

Hadirnya Teknologi Digital, khususnya konektifitas Internet


telah memberikan dampak positif bagi berbagai sektor
kehidupan, antara lain pada sektor Pertanian, Pendidikan,
AGRICULTURE EDUCATION
Layanan Masyarakat / Pemerintahan, Layanan Kesehatan
dan Finansial.

Peningkatan Akses kepada Informasi, Product & Service serta


Impact of connectivity
Keuangan akan lebih meningkatkan dampak positif tersebut,
On individuals and yang dapat langsung dirasakan oleh masyarakat atau institusi
institutions through di Desa,
improved access to
▪ Information
Rp ▪ Product & services Namun, pemanfaatan Teknologi Digital di perdesaan
▪ Finance khususnya daerah 3T, memerlukan basic literacy, karena
FINANCIAL GOVERNMENT tidak semua anggota masyarakat memiliki pendidikan dan
SERVICE SERVICE pengalaman yang cukup dalam memanfaatkan perangkat
digital, seperti Smart Phone dan Computer, sehingga perlu
dilakukan Capacity Building yang bersifiat Sustainable.

Melalui program Penyediaan Internet Broadband secara


mandiri di Desa, BAKTI berkomitment untuk meningkatkan
HEALATH CARE
basic literacy masyarakat melalui kegiatan Capacity building
yang terintegrasi dan bersifat sustainable.

Source: USAID and Intellecap


7
6
Latar Belakang Program Kemitraan BUMDes
Penyediaan Internet Broadband secara mandiri di Desa, merupakan salah satu program untuk mendukung program
utama BAKTI, yaitu sebagai enabler penyediaan akses internet mandiri untuk mendukung keberlanjutan
pembangunan di wilayah perdesaan, dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan.

Masih banyak desa-desa yang mempunyai potensi besar, namun belum memiliki fasilitas konektivitas Internet
Broadband. Untuk itu, BAKTI bekerjasama dengan Mitra Strategis, dengan dukungan dari Pemerintah Daerah
(PEMDA) dan Pemerintah Desa (PEMDES), bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), untuk
menghadirkan konektivitas secara mandiri melalui Program Kemitraan BUMDes ini. BAKTI akan mendukung dari sisi
peningkatan kapasitas, pendampingan dan pengembangan bisnis yang terprogram dan berkelanjutan, untuk
kemajuan bisnis BUMDes, serta untuk mendukung pengembangan Ekonomi digital.

Dalam program ini, PEMDA dan PEMDES diharapkan memiliki komitmen dukungan permodalan kepada BUMDes,
membantu memperlancar proses perizinan, menjamin kemudahan akses pasar, dukungan kebijakan daerah, dan
memberikan rekomendasi kepada dunia usaha, serta sinkronisasi dengan program-program yang sudah berjalan.

BUMDes diharapkan memiliki komitmen untuk mengalokasikan sebagian dana untuk berkontribusi dalam
pembangunan infrastruktur TI Bersama ISP, membantu penyediaan Sumber Daya Manusia (SDM), mendorong akses
Sumber Daya Alam (SDA), mengkoordinasikan penyelenggaraan infrastruktur dengan mitra Internet Service Provider
(ISP) dan memastikan penyediaan lokasi program.

Penyedia Layanan Internet (ISP) diharapkan dapat menghadirkan Konektivitas, Kontinuitas, dan Kapasitas. Di samping
itu juga komitmen dalam menjaga Quality of Service (QoS) akses Internet, komitmen terhadap pengembangan
program dan komitmen untuk pemanfaatan Ekosistem Digital.

Kementerian dan lembaga didorong untuk berperan dalam percepatan Kebijakan terkait pemberdayaan ekonomi
Desa, sinkronisasi RPJM Nasional, peningkatan National Exposure, dan sinkronisasi program dengan Instansi lain.
8
Sinergi Dengan Program Pemberdayaan Desa di Kementerian Lembaga (K/L) 7
Ketersediaan jaringan Broadband Internet di desa, menjadi prioritas KEMENDES PDTT sebagai bagian dari proses digitalisasi di desa, sehingga
pengembangan Desa Digital menjadi Urgensi yang perlu diprioritaskan.

Upaya mendorong perkembangan BUMDes, juga menjadi salah satu prioritas KEMENDES PDTT yaitu sesuai dengan amanah RPJMN. Pengelolaan
BUMDes/BUMDesma dikelola oleh dua unit kerja dalam ruang lingkup internal KEMENDES PDTT. KEMENDES PDTT telah melakukan validasi
BUMDes/BUMDesma, yaitu dengan melakukan verifikasi dan penilaian untuk memastikan BUMDes itu layak untuk berkembang dan mendapatkan
dukungan dari KEMENDES PDTT. dalam kurun waktu 5 Tahun kedepan.

Dalam proses verifikasi BUMDes/BUMDesma, dari total 74.953 desa di Indonesia (83,813 menurut BPS), terdapat 51.000 BUMDes. Dari jumlah tersebut,
sebanyak 41.000 BUMDes sedang dalam proses registrasi dan verifikasi kelengkapan dokumen pendukungnya. Masih ada 10.000 BUMDes/BUMDesma
lainnya yang belum melakukan proses registrasi. Syarat utama agar BUMDes/BUMDesma bisa melakukan registrasi adalah memiliki Peraturan Desa
(perdes), Komitment penyertaan modal dari desa dan memiliki struktur organisasi. Proses registrasi dapat dilakukan secara online.

Pada tahap selanjutnya, KEMENDES PDTT bekerja sama dengan kementerian


lain, akan melakukan pembinaan. Akan dilakukan pengelompokan atau
klasifikasi terhadap BUMDes secara kuantitas akreditasi C, B dan A, dinilai
berdasarkan kelengkapan dokumen dan kondisi masing-masing BUMDes
sesuai dengan kriteria yang ditentukan oleh KEMEDES PDTT.

KEMENDES PDTT akan bekerja sama dengan BAKTI untuk mengolah berdasarkan
data potensi spasial (koordinat wilayah), bersamaan dengan pemetaan yang
akan dilakukan oleh BAKTI. Di samping itu KEMENDES PDTT juga akan
mengembangkan e-planning dan potensi desa secara spasial dengan dukungan
BAKTI. Hal ini menjadi prioritas, karena internet merupakan penghubung antara
Kota (Urban) dengan Desa (Rural), yaitu sebagai tool of collaboration yang
sangat penting untuk memperlancar Rantai Pasok (Supply Chain) Nasional.
9
8
Internet sebagai Penghubung Urban – Rural (Tool of Collaboration)

Cloud Platform Gateway


VSAT Modem Mobile
Internet HUB VSAT (Stasiun Bumi)
Terminal Broadband 3G/4G
WiFi AP
VSAT Network

MODEM
M M
Cloud
Cloud
U EDFA EDFA DWDM DWDM U
Internet
Internet
X X

URBAN Fiber Optic Network Mobile 3G/4G RURAL


WiFi AP

Industri di wilayah URBAN Industri di wilayah RURAL

MODEM
M M
▪ ICT Bisnis ▪ Perbankan Cloud
U U ▪ Pertanian ▪ Perkebunan
Internet
▪ Property ▪ Pendidikan X X
▪ Peternakan ▪ Wisata
▪ Konstruksi ▪ Perhotelan ▪ Perikanan ▪ Kehutanan
▪ Transportasi Microwave Link Network

Program Kemitraan BUMDes ini, melalui penyediaan internet di Desa, dapat membuat BUMDes mampu untuk menghadirkan peluang bisnis dan usaha baru, yang
selama ini belum bisa dilakukan dan dilaksanakan dari Desa. Dengan pemanfaatan konektivitas Internet, terjadi kolaborasi saling menguntungkan antara Desa dan
Kota, sehingga supply dari Desa bisa lebih mudah dihubungkan dengan demand dari Kota, dan sebaliknya, sehingga rantai pasok (supply chain) bisa menjadi lebih
lancar, yang akan berdampak pada potensi penciptaan lapangan kerja baru serta10peningkatan ekonomi, sehingga kesejahteraan masyarakat meningkat.
9
Tahapan Program Penyediaan Konektivitas Internet Broadband Secara Mandiri
1
Konektifitas Internet
2 Capacity Building
disediakan oleh ISP /
Operator Telekomunikasi
Fiber Optic MW Link WiFi Link BWA Seluler

BAKTI bersama ISP / Operator Seluler


mengadakan kegiatan Pelatihan
terintegrasi. Meliputi Aspek Bisnis,
Marketing, Sosial dan Aspek Teknis.
3
Monetisasi menuju
Pertumbuhan Ekonomi Digital
Desa sudah memanfaatkan ICT
sebagai bagian dari kegiatan ekonomi Terbangunnya
sehari-hari Ekosistem Digital di Desa,
untuk mendorong Tumbuhnya
Ekonomi Digital yang kuat dan
mensejahterakan masyarakat.
Diharapkan Desa akan menjadi
Subjek pelaku ekonomi, yaitu
Capacity Building: sebagai penyedia sumber daya (SDM
▪ Pelatihan Kewirausahaan, & SDA), serta hasil bumi yang dapat
Managemen & Marketing dioptimalkan, sebagai penyokong
▪ Pelatihan Pembuatan Konten Video rantai pasok (Supply Chain)
(Rural Media) Nasional.
▪ Pelatihan E-Commerce
▪ Pelatihan IoT & Aplikasi
▪ Pelatihan Tehnik Instalasi dan
Pemeliharaan Wireless Network 11
Proses yang Harus Dilalui 9.a
Surat usulan dan rekomendasi 1. Kertas Kerja BUMDes
Usulan dari K/L/D/I (melalui 1. Dokumen RFI
2. Kuisioner profil desa BUMDes
Direktorat LTI MESRA 2. Surat peminatan dari ISP
3. Kuisioner infrastruktur TI

Sosialisasi Program
1 Pemilihan dan
Kemitraan 2 Pemilihan lokasi 3 Assesment ISP 4 Assesment BUMDes
BUMDes

1. Petunjuk pelaksanaan Risalah Rapat/ 1. Dokumen hasil assesment


Risalah Rapat/rekomendasi
2. Petunjuk Teknis rekomendasi hasil analisis 2. Surat hasil assesment ke
hasil analisis
BUMDes dan ISP

Proposal Kegiatan Peningkatan Surat permintaan kerja sama


SDM dan potensi Bisnis kepada PKS bipartit antara BUMDes
dan ISP tripartit dari BUMDes & kerja
dit. LTI MESRA sama tripartit dari ISP

Peningkatan SDM Implementasi


8 Komersialisasi Digital 7 dan potensi Bisnis 6 konektivitas ke 5 PKS Tripartit
BUMDes

Dokumen perencanaan Laporan kegiatan Peningkatan 1. Konektivitas Internet


kegiatan Komersialisasi Digital 2. Laporan penggunaan jasa Dokumen PKS
SDM dan potensi Bisnis
internet dari ISP & BUMDes
12
9.b
Syarat dan Ketentuan Program Mekanisme Penetapan BUMDES dan ISP Calon Mitra
1. Surat Peminatan dari BUMDES dan/atau ISP Kepada Dirut BAKTI
Maksud dan Tujuan 2. Survey dan Assesmen terhadap BUMDES calon Mitra oleh BAKTI
1. Maksud 3. Pembahasan dan Penetapan BUMDES Calon Mitra
Terwujudnya BUMDES yang mampu menciptakan dan 4. Fasilitasi Kemitraan BAKTI-BUMDES-ISP
mengelola potensi wilayah berbasis digital
Syarat-syarat BUMDES calon Mitra
2. Tujuan 1. Kesediaan Desa untuk penyertaan modal pada BUMDES dituangkan
a. Meningkatnya Konektivitas Internet di perdesaan dalam RKPDes. BUMDes melakukan Analisa Usaha
b. Meningkatnya kapasitas SDM dalam pemanfaatan 2. Tersedia Sumberdaya Manusia (SDM) penggerak TI
Teknologi dan Informasi (TI) di perdesaan 3. Bersedia menyediakan SDM untuk peningkatan akses pasar
c. Menciptakan unit Usaha Baru berbasis IT serta 4. BUMDes dibentuk berdasar PERDES dan Memiliki Kepengurusan yang
pelayanan berbasis digital di perdesaan disahkan oleh hasil Musyawarah Desa
5. BUMDes memiliki legalitas Usaha yan masih berlaku
Peningkatan Konektivitas:
1. Penyusunan Konsep dan Perencanaan
2. Penetapan Lokasi Calon Mitra Manfaat Program:
3. Survey dan assesmen 1. Terbentuknya Unit Usaha Baru untuk peningkatan layanan
4. Fasilitasi Kemitraan BUMDES-ISP TI dan pengembangan usaha berbasis digital di BUMDes
5. Peningkatan Kapasitas BUMDES 2. Menjawab kebutuhan masyarakat akan hadirnya
6. Instalasi akses internet dan ekstensi konektivitas internet yang stabil dan berkualitas
3. Membuka dan meningkatkan peluang ketersediaan
Peningkatan Pemanfaatan Teknologi dan Informasi: lapangan pekerjaan di desa serta mendorong SDM generasi
1. Peningkatan kapasitas SDM dalam pemanfaatan TI muda untuk membangun desa melalui dukungan TI
2. Pengembangan jejaring komunitas pengguna TI 4. Peningkatan potensi Desa dan ekosistemnya, serta
3. Pengembangan Platform bisnis & pelayanan berbasis digital pengembangan jangkauan akses pasar ke luar daerah
5. Memberikan kemudahan dalam peningkatan Literasi Digital
Komersialisasi
di Desa melalui pemanfaatan Internet
1. Penyelenggaraan pelayanan dan unit usaha berbasis digital
6. BUMDES memiliki unit usaha bidang TI yang Profitable
2. Aplikasi Platform Bisnis dan Pelayanan dari BAKTI
3. Kerjasama Usaha BUMDES dengan Pelaku BISNIS Lainnya
7. Peningkatan ekonomi digital di Desa untuk peningkatan
kesejahteraan Masyarakat.
13
Langkah BUMDes dalam Mengikuti Program Penyediaan Konektivitas Mandiri 9.c
BUMDES 3
Komitmen penyertaan Modal dan Akses Pasar
Memiliki Legalitas Badan Usaha HUBUNGI 1 2
Berkeinginan membentuk Unit Usaha Baru berbasis IT
SDM bersedia untuk mengembangkan Bisnis Assessment 4
SDA yang bisa dikembangkan dan dieksplorasi
YA? & Diskusi
Dukungan Akses Pasar oleh PEMDA & masyarakat
Bersedia Bekerja sama dengan Strategic Partner
+
DIREKTORAT DESKTOP STUDY Keputusan
Bersedia Bekerja sama dengan BAKTI
BU Direktur BU

1. BUMDes Menghubungi BAKTI → 2. BAKTI melakukan


Desktop Study → 3. BAKTI melakukan verifikasi dan
pemilihan ISP → 4. BAKTI Mengeluarakan Keputusan Pemilihan ISP
Dir. BU → 5. BAKTI melakukan Visit ke BUMDes dan 5
Verfikasi Dokumen → 6. Dilakukan PKS Tripartit → ISP
melakukan penyediaan Konektivitas ke BUMDes →
GOAL
BAKTI
Pengembangan Program Utk Penguatan Ekonomi Digital didukung Strategic Partner,
melakukan kegiatan Capacity Implementasi VISIT – FGD
Building, pendampingan, dan Verifikasi Dokumen
pengembangan Bisnis yang
BAKTI terprogram & berkelanjutan
Mengkolaborasikan untuk kemajuan Bisnis
Strategic Partner, BUMDES
BUMDES memperoleh dukungan Dan terbangunnya
memiliki keinginan PEMDA / PEMDES, EKONOMI DIGITAL BISNIS BUMDES
6
mengembangkan Kantor Staf Presiden, K/L
Bisnis berbasis ICT, untuk bekerja sama dengan MAJU, KUAT, KONEKTIFITAS
Memiliki SDM & SDA BUMDES BERKELANJUTAN DIGITAL BISNIS
Menghubungi & Terbangunnya CAPACITY BUILDING
BAKTI PKS TRIPARTIT
EKONOMI DIGITAL

14
Pilihan Teknologi yang Digunakan
9.d
e-Government

Pilihan Teknologi yang dipergunakan dalam


Konektivitas, akan disesuaikan dan ditentukan VSAT e-Commerce
dengan beberapa pertimbangan, antara lain
adalah:
- Visibilitas Teknologi berdasar kondisi
wilayah Desa atau BUMDes
- Kontur dan Kondisi Geografi di wilayah
ISP
Desa atau BUMDes
Radio Link
- Densitas Penduduk yang berada di lokasi INTERNET
Desa atau BUMDes
- Demografi dan kondisi ekonomi Masyarakat Fiber Optic DESA/BUMDes
dan potensi pengembangannya
- Potensi pelanggan, jumlah penduduk dan
pertumbuhan Bisnis VSAT: Very Small Aperture Terminal, koneksi broadband internet melalui jaringan
- Pertimbangan khusus dari BUMdes, dari ISP Geostationary Satellite, dalam Frequency C-Band, Ku-Band atau Ka-Band
atau dari BAKTI Radio Link: koneksi broadband internet melalui jaringan terrestrial point-to-point
- Keberadaan Eksisting Jaringan Microwave (MW) Link. Menggunakan frequency Industrial, Scientific and Medical
(ISM) band, 2.4GHz atau 5.7 - 5.8GHz. Atau bisa juga menggunakan Licensed IoT
Telekomunikasi terdekat dengan wilayah
Frequency 3 GHz, 7 GHz atau 13 GHz.
Desa atau BUMDes Fiber Optic: koneksi broadband Internet melalui jaringan terrestrial Fiber Optic.
- Pengalaman dan QoS dalam pemanfatan Fixed Broadband: Pengembangan jaringan Internet broadband menggunakan FO
Internet sebelumnya atau MW yang dilakukan oleh Operator Telekomunikasi
- Konektivitas juga dapat disesuaikan dengan IoT: Internet of Things merupakan implementasi teknologi berbasis jaringan Customer
rencana bisnis yang akan dilakukan oleh sensor yang dapat dipergunakan untuk peningkatan produktivitas berbagai
BUMdes bidang (Pertanian, Perkebunan, Perikanan, Peternakan, dll)
15
Teknologi Fiber Optic (FO)
9.e
FO Cluster

1. FO + FO
Teknologi FO Fiber Optic Network WiFi
• Diimplemantasikan untuk daerah atau Router
wilayah BUMDes yang secara geografis OLT
relatif datar, terdapat jalan raya yang

MODEM
M M
Cloud
Cloud DWDM
mudah dijangkau, densitas penduduk Internet
Internet
U EDFA EDFA DWDM U
X X
relatif tinggi, dan potensi FO Cluster
pengembangan atau pemanfaatan Fiber Optic Network ONT
konektivitas jaringan oleh pelanggan WiFi
Router
sepanjang jalur FO mudah dilakukan
• Bila diperlukan, jaringan FO ini dapat OLT
diintegrasikan dengan jaringan MW,
khususnya apabila ada segmen jaringan
yang kontur tanahnya berbukit dan MW Cluster
2. FO + MW
densitas penduduknya rendah Micro Wave (MW) Link Network
• Diperlukan penarikan instalasi kabel FO WiFi
Router
dari jalur utama (FO backbone) ke lokasi

MODEM
M
Cluster pelanggan BUMDes atau Cloud
Cloud
M
EDFA EDFA DWDM DWDM U Micro BTS
Internet U
penggunaan jaringan MW ke lokasi Internet
X X
Cluster pelanggan BUMDes. Namun bila Fiber Optic Network
digunakan jaringan MW, diperlukan MW Link Point MW Cluster
to Point
pembangunan beberapa tower di sisi
WiFi
BUMDes Router
• Dalam implementasinya, pemilihan DWDM: Dense Wave Division Multiplexer
EDFA: Erbium Doped Fiber Amplifier (Penguat / Amplifier penguatan sinyal FO)
teknologi jaringan, yaitu menggunakan ONT: Optical Network Termination Micro BTS
FO atau MW, akan ditentukan oleh ISP OLT: Optical Line Terminal

16
9.f
Teknologi Microwave Link (MW)
FO Cluster

Teknologi MW 1. MW + FO WiFi
Microwave Link Network Fiber Optic Network Router
• Diimplemantasikan untuk daerah /
wilayah yang secara geografis relatif OLT

MODEM
sulit dijangkau menggunakan teknologi Cloud
M M
U
U
FO dan daerah yang secara geografis Internet
X X
FO Cluster
berbukit, dengan densitas ONT
penduduknya relatif rendah
WiFi
• Dalam penggunaan jaringan MW, akan Router
diperlukan beberapa tower di sisi
BUMDes baik Tower untuk Point to OLT
Point maupun Tower Point to Multi 2. MW + MW
Point
MW Cluster
• Ketinggian Tower disesuakan dengan
hasil survey dan rencana Topologi Microwave Link Network Micro Wave Link (MW) Network
WiFi
Jaringan, serta kebutuhan jangkauan Router
(coverage), disesuaikan dengan kondisi

MODEM
M M
kontur wilayah di lokasi BUMDes Cloud
U U Micro BTS
• Penggunaan teknologi MW, Internet
X X

memerlukan frekuensi khusus, yang MW Link Point


MW Cluster
proses perijinannya akan dilakukan to Point

oleh ISP. Namun biasanya ISP akan WiFi


memberikan solusi dengan Router
menggunakan frekuensi unlicensed MUX: Multiplexer
yaitu frequency untuk industrial, MODEM: Modulator Demodulator Micro BTS
scientific and medical (ISM) band. dB: Deci Bell
WiFi: Wireless Fidelity
17
9.g
Teknologi VSAT (Satelit)

Teknologi MW
▪ Solusi VSAT dikhususkan untuk daerah VSAT NETWORK
/ wilayah yang secara geografis sangat
sulit dijangkau menggunakan Teknologi
lainnya (FO atau MW Link). Misalnya VSAT Network WiFi AP
RX Antenna
daerah Kepulauan dengan Densitas
penduduk relatif rendah.
▪ Teknologi VSAT relatif cepat dalam
implementasinya, namun biaya
operasional pemakaian Bandwidth Cloud Platform HUB Gateway
VSAT Modem
Internet VSAT (Stasiun Bumi)
RX Antenna WiFi AP
(BW) relatif mahal dan kapasitas Terminal Broadband

sangat terbatas VSAT Network


▪ Perlu pemasangan VSAT terminal
(antenna parabola) di sisi pelanggan
▪ Solusi VSAT memiliki keterbatasan
dalam kapasitas Bandwidth dan latency WiFi AP
RX Antenna
yang besar, sehingga untuk
penggunaaan di bidang tertentu
mengalami banyak keterbatasan Solusi penggunaan VSAT ini bisa dijadikan solusi antara, apabila solusi lainnya yaitu
▪ Bila dimungkinkan solusi lainnya yaitu FO atau MW belum memungkinkan untuk diimplementasikan, baik dengan alas an
FO atau MW, maka solusi VSAT menjadi Teknik maupun komersial. Misalnya pada daerah Rural yang belum ada fasilitas
pilihan terakhir. jaringan Backbone Telekomunikasinya, maka solusi VSAT menjadi alternatif pilihan,
sampai pembangunan jaringan FO atau MM menjadi visible.

18
9.h
Aspek Bisnis - Pilihan Model Kerja Sama antara BUMDes dengan ISP

1. Revenue Sharing, Pembagian Revenue antara ISP dengan BUMDES, sesuai proporsional Investasi yang dilakukan
2. Profit Sharing, Pembagian Profit antara ISP dengan BUMDES, sesuai proporsional Investasi yang dilakukan
3. Beli Putus, BUMDes membeli Kapasitas Bandwidth dengan harga khusus kepada ISP untuk dapat dijual Kembali kepada
masyarakat / pelanggan

Revenue Sharing Profit Sharing Beli Putus


▪ BUMDes melakukan Penyertaan Modal yang ▪ BUMDes tidak melakukan Penyertaan Modal sama ▪ BUMDes Membeli Kapasitas Bandwidth (BW)
akan dipergunakan untuk melakukan Investasi sekali, atau melakukan Penyertaan Modal relatif sesuai harga yang disepakati, berupa Harga
Usaha bidang Teknologi Informasi bersama ISP. kecil yang bersifat support kepada ISP Khusus dari ISP, sehingga BUMDes memiliki ruang
▪ Penyertaan Modal tersebut digunakan untuk ▪ Investasi awal usaha (CAPEX dan OPEX) dan untuk memperoleh margin keuntungan dalam
pembangunan Tower, pembelian Perangkat Active pengembangan jaringan sebagian besar atau penjualan layanan kepada Masyarakat
dan Passive, Kabel dan perangkat Fiber Optic, seluruhnya dilakukan oleh ISP ▪ BUMDes menjalankan usaha atas nama dan
serta lainnya sesuai kebutuhan usaha ▪ BUMDes melakukan kegiatan usaha atas nama dan bekerja sama dengan ISP
▪ Nilai proporsi investasi dan pembangian revenue bekerja sama dengan ISP ▪ Seluruh Jaringan dan Infrastruktur Internet akan
akan dibicarakan dan disepakati bersama antara ▪ Hasil penjualan dan pendapatan yang diperoleh, dibangun oleh ISP sampai ke titik Point of Present
BUMDes & ISP. akan menjadi pemasukan ISP, dan BUMDes (PoP) di lokasi yang ditentukan oleh BUMDes
▪ BUMDes melakukan kegiatan usaha atas nama diberikan laporan pendapatan. Pada saat ISP sudah ▪ BUMDes bertanggung jawab untuk melakukan
dan bekerja sama dengan ISP memperoleh profit atau keuntungan dari penjualan pengembangan jaringan Last mile, dan
▪ Berapapun hasil penjualan yang diperoleh, secara atau pendapatan usaha, maka akan dibagi secara menyediakan perangkat baik Active maupun
periodik akan dibagi secara proporsional antara proporsional, kepada BUMDes Passive dari titik PoP yang dibangun ISP, sampai ke
ISP dan BUMDes, sesuai proporsi Investasi yang ▪ Proporsi Profit Sharing, disepakati bersama antara lokasi pelanggan.
telah disepakati dan dilakukan BUMDes dan ISP. ▪ BUMDes menyediakan SDM untuk membantu
▪ BUMDes menyediakan SDM untuk membantu ▪ BUMDes menyediakan SDM untuk membantu pengembangan jaringan dan pengembangan Pasar
pengembangan jaringan dan pengembangan pengembangan jaringan dan pengembangan Pasar di area daerah pemasaran BUMDes
Pasar di Area daerah Pemasaran BUMdes di area daerah pemasaran BUMDes
19
9.i
Aspek Bisnis – Pertimbangan ROI, NPV IRR dan BEP
Return on Investment (ROI)
ROI adalah rasio profitabilitas / keuntungan usaha, yang (Total Penjualan – Investasi)
ROI = X 100%
mengukur efisiensi sebuah investasi dengan membandingkan
Investasi
laba bersih dengan total biaya atau modal yang diinvestasikan.

Net Preset Value (NPV)


Adalah perbedaan antara nilai sekarang dari arus kas yang masuk
dan nilai sekarang dari arus kas keluar, pada periode waktu tertentu. Break Even Point (BEP)
NPV > 0 Proyek/usaha layak untuk dilaksanakan Rp.
NPV = 0 Proyek/usaha berada di dalam keadaan Break Even Point (BEP)
BEP dimana TR = TC dalam bentuk persent value
NPV < 0 Proyek/usaha tidak layak untuk dilaksanakan

Biaya
Variabel
Internal Rate of Return (IRR)
Merupakan indikator tingkat efisiensi dari suatu investasi
1. IRR < SOCC, artinya bahwa usaha atau proyek tersebut tidak layak
Rugi Untung Biaya
secara finansial.
Tetap
2. IRR = SOCC, hampir sama dengan poin pertama, bahwa usaha
atau proyek tersebut berada dalam keadaan break event point.
3. IRR > SOCC, hal ini berarti bahwa usaha atau proyek tersebut layak
secara finansial. Output
SOCC: Social Opportunity Cost of Capital yang biasa berlaku di masyarakat
(bunga deposito)
20
Aspek Bisnis - Menstimulasi Persepsi Bisnis BUMDes – ISP Menggunakan Analisa BMC 9.j
Internal Perspectives Value Propositions External Perspectives
Bisnis Model Canvas (BMC) merupakan sebuah strategi Manajemen Daya Tarik Bisnis BUMDes,
Pertimbangan Bisnis Pertimbangan Bisnis yang
Bisnis dengan menggunakan visual chart yang terdiri dari 9 pilar / elemen yang juga merupakan
yang dilihat dari sisi dilihat dari sisi
utama. Fungsi dari 9 elemen tersebut adalah untuk merangkum proses keunggulan kompetitif
BUMDes / Perusahaan keberadaan pelanggan
bisnis mulai dari value perusahaan hingga ke bagian struktur finansial.
BMC secara luas banyak dipergunakan untuk melakukan Analisa bisnis,
tanpa harus menyusun Bisnis Plan yang rumit.
BMC memberikan gambaran bisnis melalui bagan visual, dengan
menggunakan elemen-elemen yang menggambarkan proposisi nilai
perusahaan, produk, infrastruktur, pelanggan, dan keuangan. BMC dapat
menjadi alat representasi visual yang dapat menjelaskan secara
komprehensif sebuah proses bisnis yang akan dilakukan.
Analisa bisnis BUMDes dan ISP, dapat dilakukan menggunakan
pendekatan BMC ini, agar supaya para pengurus BUMDes dapat
melakukan analisa pertimbangan Bisnis dan usaha, sehingga dapat melihat
apakah bisnis BUMDes yang akan dilakukannya bisa membuahkan hasil
yang optimal, dengan mengeksplore potensi yang ada di wilayah BUMDes.
Elemen Value Proposition di bagian tengah bisa dipergunakan untuk
melihat lebih detail mengenai potensi apa yang dimiliki Desa dan
BUMDes, khusunya terkait SDM, SDA dan potensi lainnya seperti
kelompok Kebudayaan, Adat dan agama yang bisa mendukung kemajuan
BUMDes.
3 elemen di sisi kanan, yaitu Customer Relationship, Customer Segment,
dan Channels berisi External Factor, digunakan untuk melakukan Analisa
potensi dari sisi customer. Sementara itu, tiga elemen di bagian kiri, yaitu
Key partners, Key activities dan Key resources dapat dipergunakan untuk
melakukan Analisa potensi dari perpektif internal / Bisnis BUMDes. Financial Perspectives
Pertimbangan Bisnis yang dilihat dari sisi
Cost vs Potensi Perolehan Revenue
21
9.k
Responsibility Matrix Program Kemitraan BUMDes

BUMDES ISP Partner/Opsel/Telco


Masing-masing pihak yang ikut serta dalam ❑ Berkomitmen dalam mengikuti Program
Kemitraan Bumdes, dengan ❑ Menyediakan Konektivitas Internet yang
program Kemitraan BUMDes ini memiliki tugas
mengalokasikan sebagian dana untuk stabil sampai ke titik Node di Desa
dan tanggung jawab yang telah ditentukan, ❑ Memastikan ketersediaan kapasitas
demi kelancaran dan kontinuitas Program. penyiapan unit bisnis berbasis Internet
❑ Melakukan sosialisasi dan komitmen Bandwith yang mencukupi dan memadai
pengembangan Usaha berbasis IT dan ❑ Mengembangkan produk dan paket
Dalam pelaksanaanya lingkup tugas dan internet Bersama dengan Bumdes
akses pasar di daerah layanan Bumdes
tanggung jawab ini akan dituangkan dengan ❑ Menyediakan SDM, mengelola operasional ❑ Menjaga kestabilan dan kontinuitas
lebih detail, disesuaikan dengan model kerja dan pelayanan di area Usaha BUMDES layanan Internet di desa
sama dan kondisi yang disepakati oleh masing- ❑ Pengembangan Kerja Sama Bisnis ❑ Pendampingan usaha IT
masing pihak, yaitu BUMDes dan ISP. ❑ Dukungan layanan teknis di sisi pelanggan ❑ Melakukan edukasi teknis dan transfer
❑ Edukasi produk kepada pelanggan knowledge kepada Bumdes
Semua ketentuan akan dituangkan dalam PKS ❑ Instalasi dan first line maintenance ❑ Bersama Bakti melakukan kegiatan
jaringan pelanggan Capacity Building yang berkesinambungan
Bipartit antara BUMDes dan ISP, serta secara
normatif akan dituangkan juga dalam PKS
Tripartit antara BAKTI, BUMDes dan ISP.

BAKTI akan menjadi pihak yang menjaga agar Bakti, PEMDA, Kementerian dan Lembaga
BUMDes dan ISP tetap berkomitment dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya,
demi kepentingan Bersama, selama masa
❑ Dukungan Program secara berkesinambungan (sustainable)
kontrak kerja sama berlaku. ❑ Memberikan fasilitas kegiatan Capacity Building berupa Pelatihan, workshop, seminar
dan dukungan keberlangsungan program
❑ Melakukan kegiatan pendampingan, pengawasan dan monitoring program
❑ Dukungan Fasilitas pemberdayaan ekosistem BUMDes dan Penguatan Modal Usaha
22
Request for Information (RFI)
9.l
Document RFI 1 Ijin penyelenggaraan ISP 5 Teknologi dan Kapasitas
Ijin penyelenggaraan yang telah dimiliki Teknologi Telekomunikasi yang
Dokumen Request For Information (RFI) ini disiapkan dan atau yang sedang dalam proses dipergunaan dan Kapasitas yang dimiliki
untuk melakukan verifikasi dan seleksi atas kelaikan pengajuan di Kementerian Komunikasi saat ini
penyelenggara Jasa layanan Internet / atau Internet dan Informatika Republik Indonesia
terkait penyelenggaraan telekomunikasi
Service Provider (ISP), untuk menjadi mitra strategis
di dalam Program BUMDes yang diinisiasi oleh 6 Minat dan Kemampuan
BAKTI. 2 Company profile
Berisi beberapa hal, antar lain:
Memberikan gambaran minat dan
kemampuan untuk penyediaan
konektivitas terhadap Bumdes mana
▪ Nama Perusahaan saja, sesuai list Bumdes dan Daftar Calon
▪ Alamat operasional Perusahaan Ruang
TUJUAN Lingkup Bisnis
Wilayah yang telah disertakan, untuk
menjadi mitra dalam penyelenggaraan
▪ Pengalaman & resource yang dimiliki. jasa layanan Internet.
Mendapatkan sebanyak mungkin informasi teknis dan non teknis
dari ISP yang berkeinginan untuk berpartisipasi dalam Program
kemitraan BUMDes sehingga dapat dibuat keputusan untuk
menentukan ISP yang laik, baik itu dalam kapasitas teknis,
3 Legalitas Perusahaan
Informasi mengenai:
7 Network Topology
▪ Akta Pendirian Perusahaan dan Rencana awal Network Technology untuk
eksistensi jaringan dan komitmen untuk melakukan kerjasama menyediakan konektivias layanan Internet
Perubahannya,
dalam pola kemitraan dengan BUMDes / BUMDesma yang ditunjuk ▪ Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) di masing-masing Bumdes yang dipilih
oleh BAKTI. ▪ Surat Keterangan Terdaftar (SKT)
▪ Nomor Induk Berusaha (NIB)
▪ Izin Usaha & Ijin Komersial

Pertanyaan mengenai RFI ini dapat menghubungi:


8 Design Pack
Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI)
Alamat: MENARA MERDEKA Lantai 9, Jl. Budi Kemulyaan III, RT.2/RW.3, 4 Pengalaman Sebagai ISP
Penjelasan singkat pengalaman sebagai
Membuat Design Pack untuk layanan
internet yang akan disediakan untuk
Gambir, Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10110 BUMDes
ISP, layanan & jaringan infrastruktur
PIC: Hairil W. Pohan, Telekomunikasi yang telah dimiliki, serta
email: hairil.pohan@baktikominfo.id; hairil.pohan@gmail.com komitmen keberlangsungan usaha.
Handphone: +6281231386996
23
Kertas Kerja BUMDes 9.m

Kertas Kerja BUMDes diperlukan untuk memperoleh


informasi mengenai kondisi yang ada di wilayah BUMDes
saat ini, terkait dengan Kelembagaan, yaitu Ijin Usaha, Ijin
Telekomunikasi (bila ada).

Di samping itu juga gambaran mengenai Potensi Bisnis, yaitu


Situasi Pasar, Area kegiatan BUMDes, Rencana
Pengembangan Usaha, Potensi Kerja Sama dan Area Kegiatan
Bisnis ke depan.

Informasi lain yang diperlukan dalam isian, yaitu terkait


dengan bentuk badan hukum, sumber pemodalan, struktur
Organisasi, dan kegiatan rutin yang dilakukan saat ini.

Informasi ini diperlukan untuk keperluan Assesement


terhadap kesiapan dan komtmen BUMDes dalam melakukan
kegiatan usaha dan rencana pengembangan usaha ke depan.

Kertas Kerja ini akan disampaikan BAKTI kepada BUMdes saat


kegiatan Assessment.

24
9.n
Kuisioner BUMDes dan Kuisioner Infrastruktur TI

Kuisioner BUMDes / BUMADes diperlukan untuk


memperoleh informasi mengenai Skala Bisnis yang
sudah dilakukan saat ini bila ada, Kondisi saat ini, Kerja
sama yang sudah dilakukan, hubungan dengan
pelanggan, serta Sumber Daya yang dimiliki.

Di samping itu juga diperlukan informasi mengenai


Segmentasi Pelanggan, Value Proposition yang dimiliki,
Saluran Bisnis, Aliran Pendapatan dan beberapa
informasi lain terkait dengan potensi keberlangsungan
usaha.

Kuisioner Infrastruktur TI diperlukan, untuk


mengetahui seberapa besar tingkat ketertarikan
BUMDes dalam melakukan kegiatan usaha di bidang
IT. Di samping itu juga untuk mengetahui seberapa
besar tingkat kesulitan dalam menyiapkan
infrastruktur TI ke lokasi BUMDes, serta keberadaan
Penyedia Layanan TI existing.

Kuisioner ini akan disampaikan oleh BAKTI kepada


BUMDEs pada saat kegiatan Assessment.

25
Kegiatan Capacity Building yang Sudah Dilakukan
10
Sebagai bagian dari Program, telah dilakukan kegiatan Training dan pelatihan, antara lain:
❑ Pelatihan Bisnis, Management Usaha dan Pengetahuan Dasar Internet, telah dilakukan secara terpusat di BUMDesMa
Panca Mandala, Tasik Malaya Jawa Barat, pada tanggal 18-19 Oktober 2019, diikuti oleh 18 BUMDes peserta dan
beberapa peserta perorangan
❑ Kegiatan Capacity Building, berupa Sharring Session Pembuatan Konten Kreator #DirumahAja 23 April 2020. Kegiatan
ini menghadirkan seorang influencer di bidang social media, yaitu Gemala Hanafiah, yang sangat aktif dalam
mensosialisasikan kegiatan bertema Wet Traveler melalui media Youtube, Blog dan Instagram dan media lainnya.
❑ Kegiatan Capacity Building berupa Sharing Session Rural Media Drafter “Desaku Jadi Desa Digital” pada tanggal 1 Mei
2020. Menghadirkan Narasumber Ir. Syafrullah seorang senior praktisi Rural Media Drafter, yang selama 25 tahun
mendedikasikan dirinya berkarya di TVRI, dan menduduki posisi puncak sebagai Direktur Teknik TVRI tahun 2014 –
2017.
❑ Kegiatan Capacity Building, berupa Sharing Session Pelatihan Konten Video dengan Tema "Proses Produksi Konten
Kreatif” pada tanggal 10 Juni 2020. Menghadirkan Narasumber Yuni Eko Sulistiono, seorang produser, yang telah
mendidikasikan dirinya selama 21 tahun di bidang media, diikuti oleh 7 BUMDes peserta dan beberapa peserta
perorangan.
❑ Kegiatan Capacity Building, berupa Sharing Session Pembuatan Konten Kreatif dengan Tema "Penyusunan Storyline
dan Storyboard” pada tanggal 25 Juni 2020. Narasumber Fitri Oktarini, yang menjabat sebagai Produser Eksekutif,
KOMPAS TV. Diikuti 11 BUMDes peserta dan beberapa peserta perorangan.
❑ Kegiatan Capacity Building, berupa Sharing Session Pembuatan Konten Kreatif dengan Tema “Teknik Pengambilan
Gambar dan Komposisi” pada tanggal 02 Juli 2020. Narasumber IGNATIUS LAUWIN KEYTIMU (bang Lauwin) yang
sudah 23 tahun lebih mendedikasikan diri di bidang Media, dengan diikuti oleh 14 BUMDes peserta dan beberapa
peserta perorangan.
❑ Kegiatan Capacity Building, berupa Sharing Session Pembuatan Konten Kreatif dengan Tema “Mengolah Liputan
Menjadi Video Siap Tayang” pada tanggal 09 Juli 2020. Narasumber Bethap Virga Kiswanata (Cinematographer),
diikuti oleh 14 BUMDes peserta dan beberapa peserta perorangan.
❑ Kompetisi Produksi Konten Video dengan tema “Internet Dorong Peningkatan Ekonomi Melalui Pemanfaatan
Teknologi Digital di Desa” dilaksanakan selama bulan Juli – Agustus 2020

26
11.a
Program Kemitraan BUMDESMA Panca Mandala – SIMS
BUMDESMA Panca Mandala
ISP Partner: PT. Sarana Insanmuda Selaras (SIMS)
Koordinat: Lokasi : 0.091095°; 109.456359°
Desa : Mandala Mekar
Kecamatan: : Jatiwaras
Kabupaten : Tasik Malaya
Provinsi : Jawa Barat
Potensi SDM : Peningkatan SDM training di Jogja SIMS awalnya menyediakan Bandwidth program
Potensi SDA : Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan, Kayu DBT, dikembangkan secara mandiri.
BUMDES Panca Mandala bermitra dengan SIMS
Potensi Ekonomi : Pemasaran Hasil Pertanian, Perkebunan, Pengolahan Kayu meingkatkan kapasitas layanan. membuka akses
(Haspel), Perikanan, Multimedia, website,, Layanan Internet pasar dan layanan. Provit Sharing
Usaha Sebelumnya : Peternakan
Setelah Konektivitas : Layanan Internet, Multimedia, Peternakan, Pengolahan Kayu
(Haspel kabel), Pelatihan/Workshop Jaringan Internet.

Capacity Building Ekonomi Digital


Tahapan Konektivitas ▪ E-Commerce (sayurbox)
▪ Pelatihan Jaringan Internet ▪ Internet Berlangganan
▪ Konektivitas ke 24 Desa, 4 Kec. ▪ Pelatihan Pandu Digital ▪ StartUp Digial
▪ 35 Instansi Desa, 43 Rumah ▪ Pelatihan Coding ▪ Produksi Haspel Kabel
▪ Bisnis Internet, 78 pelanggan (total) ▪ Pelatihan IoT
▪ Karyawan 44 orang anak muda
▪ Fiber Optic + MW Link
▪ Kapasitas 100 Mbps

3
2
1
27
11.b
Program Kemitraan BUMDES Maju Bersama – THC

BUMDES Maju Bersama


ISP Partner: Trans Hybrid Communications (THC)
Koordinat: Lokasi : 1.222976°; 109.169497°
Desa : Sejiram
Kecamatan: : Tebas
Kabupaten : Sambas
Provinsi : Kalimantan Barat Trans Hybrid menyediakan Bandwidth
Potensi SDM : SDM:Tersedia BUMDES Maju Bersama membuka akses pasar dan
Potensi SDA : Perkebunan, Perikanan, Wisata Alam, Hutan layanan. Memperoleh Revenue Sharing
Potensi Ekonomi : Hasil Kebun, Pariwisata, Hasil Hutan BAKTI bersama Trans Hybrid melakukan kegiatan
Capacity Building
Model Bisnis : Partnership antara THC dengan BUMDES
Usaha Sebelumnya : Travel, Voucher Layanan Internet
Setelah Konektivitas : Layanan Internet perorangan, Perumahan, UMKM,
Sekolah dan Korporat

Capacity Building Ekonomi Digital


Tahapan Konektivitas
▪ E-Commerce (proses)
▪ Konektivitas ke 33 Desa yaitu 24 ▪ Pelatihan Jaringan Internet ▪ Internet Berlangganan
Instansi ▪ Pelatihan Pandu Digital ▪ StartUp Digial (Proses)
▪ Fiber Optic + MW Link ▪ Pelatihan Pembuatan Video
▪ Kapasitas 500 Mbps ▪ Pelatihan Social Media
▪ Bisnis Internet 103 pelanggan di 13
Kecamatan BUMDES Maju Bersama
▪ Proses MoU dgn 500 Sekolah
3
2
1
28
11.c
Program Kemitraan BUMDES Prakarsa Galuh – Smart Connect

BUMDES Prakarsa Galuh


ISP Partner: PT. Ambhara Duta Shanti / Smart Connect
Koordinat: Lokasi : -6.577956°; 107.772001°
Desa : Cirangkong
Kecamatan: : Cijambe
Kabupaten : Subang
Provinsi : Jawa Barat
Potensi SDM : SDM:Tersedia
Potensi SDA : Wisata Alam, Perkebunan Kopi, Pertanian
Potensi Ekonomi : Pengelolaan Wisata, Industri Pengolahan Kopi
Usaha Sebelumnya : Industri Wisata, Industri Kopi
Setelah Konektivitas : Layanan Internet perorangan, Perumahan & Korporat, e-
commerce (proses)

Capacity Building Ekonomi Digital


Tahapan Konektivitas ▪ E-Commerce (proses)
▪ Pelatihan Jaringan Internet ▪ Internet Berlangganan
▪ Konektivitas ke 5 Desa. ▪ Pelatihan Pandu Digital ▪ StartUp Digial (Proses)l
▪ Fiber Optic + MW Link ▪ Pelatihan Manajemen Usaha
▪ Kapasitas 50 Mbps / Desa total
250Mbps
▪ Potensi 10 Instansi per Desa BUMDESMA Prakarsa Galuh

3
2
1
29
Keuntungan Mengikuti Program Kemitraan BUMDes – Perspektif BUMDes
12.a
Strengths Weaknesses
▪ Bertujuan untuk Menciptakan unit Usaha Baru berbasis IT di BUMDes yang
akan menguntungkan perkembangan usaha BUMDes
▪ Memberikan solusi kemudahan koneksi Internet yang stabil dan berkualitas ▪ BUMDes berkewajiban untuk melaporkan perkembangan usaha bidang IT
▪ Peluang Kerja bagi generasi muda di sekitar BUMDes secara periodik dan rutin kepada BAKTI
▪ Dilandasi keinginan kerja sama bisnis antara BUMDes dan ISP yang bersifat ▪ BUMDes wajib mencantumkan LOGO ISP dalam melakukan transaksi BISNIS
mutual benefit dan saling menguntungkan bidang IT dengan pelanggan
▪ BUMDes memperoleh dukungan khusus dari ISP
▪ Dukungan Capacity Building dari BAKTI dan ISP
berupa kegiatan pelatihan secara periodik
▪ Kerja Sama dipayungi dengan PKS Bipartit dan Tripartit
▪ Terintegrasi dengan Program dari Kemendes PDTT
Program Kemitraan BUMDES
Dari
Opportunities Perspektif BUMDes Threats
▪ Berpotensi memperlancar dan meningkatkan
kapasitas Usaha BUMDes yang saat ini sudah berjalan
▪ Berpotensi diintegrasikan dengan Program K/L lain
▪ Kegiatan Capacity Building dapat disesuaikan dengan kebutuhan BUMDes • Dalam periode waktu kontrak, BUMDes tidak diperkenankan berpindah atau
▪ Memperoleh proteksi harga dari ISP, Produk dan layanan yang dijual bisa bekerja sama dengan ISP lain, kecuali dalam kondisi tertentu yang disepakati
disesuaikan dengan kondisi di masing-masing BUMDes bersama antara BUMDes, ISP dan BAKTI
▪ Secara bertahap ISP akan melakukan transfer knowledge aspek Teknis dan
Bisnis kepada BUMDes
▪ Infrastruktur yang dibangun di lokasi BUMDes akan menjadi milik dan
kebanggaan BUMdes Menstimulasi Bisnis lainnya
▪ Peningkatan PADes dan Pengembangan Potensi Desa

30
Keuntungan Mengikuti Program Kemitraan BUMDes – Perspektif ISP
12.b
Strengths Weaknesses
▪ Perluasan Pasar di daerah yang masih belum terjangkau ISP lain (Blue Ocean) ▪ ISP berkewajiban untuk melaporkan perkembangan usaha yang dilakukan
▪ Dukungan penyertaan modal dari BUMDes Bersama BUMDes, secara periodik dan rutin kepada BAKTI
▪ Dukungan SDM dari BUMDes dalam pengembangan akses Pasar ISP ▪ ISP memberikan ijin kepada BUMDes untuk mencantumkan LOGO ISP dalam
▪ Dilandasi keinginan kerja sama bisnis antara BUMDes dan ISP yang bersifat melakukan transaksi BISNIS bidang IT dengan pelanggan
mutual benefit dan saling menguntungkan ▪ Tidak semua wilayah BUMDes merupakan daerah Bisnis, sehingga diperlukan
▪ Kerja sama bersifat eksklusif, untuk jangka waktu tertentu (3 tahun) effort khusus untuk mengembangkan potensi pasar di wilayah ini
▪ ISP akan memperoleh dukungan SDM dan akses pasar dari BUMdes
▪ Dukungan Capacity Building dari BAKTI
▪ Kerja Sama dipayungi dengan PKS Bipartit dan Tripartit
▪ Terintegrasi dengan Program dari Kemendes PDTT
Program Kemitraan BUMDES
Dari
Opportunities Perspektif ISP Threats
▪ Berpotensi diintegrasikan dengan Program K/L lain dan
terintegrasi dengan Program BAKTI
▪ Struktur Harga, Produk dan layanan yang dijual bisa disesuaikan dengan kondisi • Dalam periode waktu kontrak, ISP harus memberikan komitment kerja
di masing-masing BUMDes samanya, kecuali dalam kondisi tertentu yang disepakati bersama antara
▪ ISP memperoleh kesempatan mengembangkan produk dan layanan khusus di BUMDes, ISP dan BAKTI
lokasi area pemasasaran BUMdes
▪ ISP memperoleh dukungan first line maintenance dengan SDM dari BUMDes
▪ Kemudahan perijinan pengembangan jaringan dari Pemerintah Daerah
▪ Potensi kerja sama bisnis dengan Industri Lokal
▪ ISP berkesempatan mengembangkan wilayan layanan baru dengan dukungan
BUMdes serta rekomendasi PEMDA kepada dunia usaha

31
Hal yang Perlu Dipersiapkan
13

BUMDes ISP
Sebelum PKS Sebelum PKS
▪ Kesanggupan & Komitment Penyertaan Modal serta ▪ Copy Ijin Penyelenggara Telekomunikasi
Dukungan SDM untuk Pengembangan Pasar ▪ Copy Legalitas Usaha
▪ Perdes pembentukan BUMDes & Keputusan Kepala ▪ Company Profiles
Desa perihal pengangkatan pengurus BUMDes ▪ Dokumen RFI, Network Topology & Design Pack
▪ Legalitas Usaha BUMDes ▪ Surat Peminatan mengikuti Program
▪ Surat Perminatan mengikuti Program kepada BAKTI ▪ Pengalaman Sejenis yang sudah dilakukan
▪ Isian Form (Kertas Kerja, Kuisioner, BMC) ▪ Komitmen penyediaan jaringan ke BUMDes

Sesudah PKS Sesudah PKS


▪ Perhitungan Business Plan ▪ Komitment Pengembangan Jaringan & Kapasitas
▪ Rencana Pengembangan cakupan pemasaran Bandwidth (BW) sesuai kebutuhan pasar BUMDes
▪ Sales Canvasing & membuka pasar yang baru ▪ Transfer knowlede kepada BUMDes
▪ Pengembangan SDM ▪ Mendukung Program Capacity Building BAKTI
▪ Pengembangan Usaha ▪ Rencana Utilisasi Palapa Ring
▪ First line maintenance ▪ Mendukung Program
▪ Capacity Building Capacity Building

32
Glossary 14
Backbone Dark Fiber EDFA - Erbium-doped fiber amplifier Router
Bagian dari jaringan komunikasi yang menghubungkan Serat yang tidak terpakai dipasang Perangkat repeater FO yang digunakan untuk Perangkat yang meneruskan data dari
node-node utama jaringan, berupa serangkaian jalur untuk penggunaan di masa mendatang. meningkatkan intensitas sinyal optik yang dibawa satu jaringan ke jaringan lainnya.
utama yang terhubung ke jaringan lokal atau regional melalui sistem komunikasi FO. Berdasarkan tabel routing internal
untuk interkoneksi jarak jauh. dan alamat jaringan tujuan dalam
OTDR - Optical Time-domain Reflectometer incoming packet, router menentukan
apakah akan mengirim outgoing
Bandwidth Perangkat yang digunakan untuk menemukan titik
kesalahan atau gangguan dalam instalasi kabel serat packet atau menyimpan nya di dalam
Kapasitas link komunikasi jaringan kabel, FO atau
optic / fibre optic (FO). jaringan. Lalu lintas data yang
wireless untuk mengirimkan sejumlah data secara
melintasi router diformat dalam
maksimum dari satu titik ke titik lain, melalui
protokol yang dapat dirutekan,
jaringan atau koneksi internet dalam satuan waktu Link Budget standar globalnya adalah TCP / IP,
tertentu - biasanya, satu detik. Terkait dengan Penghitungan semua penguatan dan atau hanya ditulus IP saja.
dengan kapasitas, bandwidth menggambarkan kerugian daya yang dialami sinyal dalam
kecepatan transfer data / data rate. sistem telekomunikasi, yang ditransmisikan
dari pemancar (Tx), melalui media yang Topology Jaringan
BER - Bit Error Rate dilalui (udara, kabel, kabel FO, Transmission Perancangan dan pengaturan elemen
line, dll) keperangkat penerima (Rx). jaringan pada Wireless
Ukuran kualitas saluran transmisi digital, baik dilihat
sebagai persentase, atau biasanya sebagai rasio, Communication, termasuk jenis link,
biasanya menunjukkan 1 kesalahan dalam setap 188 bit LOS - Line of Sight ketinggian antenna, konfigirasi node,
atau 109 bit yang dibawa. Semakin rendah angkanya Tingkat penghalang di jalur udara antara dua repeater, dll., khususnya pada
atau kesalahannya, semakin baik kualitas salurannya. titik Pemancar (Transmitter / Tx) dan Penerima jaringan Microwave Link. Topologi
(Receiver / Rx) pada wireless communication. jaringan dapat digunakan untuk
Semakin bebas halangan, kualitas sambungan Tx mendefinisikan atau mendeskripsikan
Bit Rate (Mbps / Gbps) penataan berbagai jenis jaringan
– Rx akan semakin baik.
Satuan ukuran untuk kecepatan transmisi digital yang
telekomunikasi dan elemennya.
dinyatakan dalam bit per detik (bit per second)→ Mbps:
Megabits per second, Gbps: Gigabits per second MUX - Multiplexer
Perangkat yang berfungsi untuk memilih dan
mencampur salah satu dari beberapa sinyal
DWDM – Dense Wave Division Multiplexing input analog atau digital dan dikirimkan ke
Teknologi untuk mencapai kecepatan data yang dalam terminal output. Multiplexer juga dikenal
sangat tinggi melalui kabel serat optic (FO). DWDM sebagai Pemilih Data yang berperan sebagai
memodulasi beberapa saluran data menjadi sinyal multiple-input and single-output switch.
optik yang memiliki frekuensi berbeda dan kemudian
menggandakan sinyal ini menjadi aliran cahaya
tunggal yang dikirim melalui kabel FO.
33
TERIMA KASIH
DIREKTORAT LAYANAN
TELEKOMUNIKASI DAN INFORMASI
BADAN USAHA – BAKTI

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA


WWW.BAKTIKOMINFO.ID

@BAKTIKominfo Informasi lebih lanjut, silakan hubungi:


Hairil Pohan
@baktikominfo Divisi Layanan TI Badan Usaha II
(021) 3193 6590
@BAKTIKemkominfo
081266668936

34

Anda mungkin juga menyukai