Rp Rp
Rp Rp
e-Government e-Commerce Crowdfunding P2P Lending Invoice Financing IoT Internet Protocol
Program ini melibatkan beberapa pihak yaitu Pemerintah Desa, BUMDes, Langkah kedua adalah Peningkatan Kapasitas. BAKTI bersama ISP / Operator Telco
Penyelenggara Jasa Internet (ISP), Kementerian dan Lembaga. Dalam program ini mengadakan pelatihan terpadu yang mencakup Aspek Bisnis, Pemasaran, Sosial dan
BUMDes yang ditunjuk diharapkan memiliki komitmen untuk memberikan pendanaan, Teknis. Program Peningkatan Kapasitas, terdiri dari Pelatihan Kewirausahaan,
membantu penyediaan Sumber Daya Manusia, mendorong akses Sumber Daya Alam, Manajemen dan Pemasaran. Selain itu, Pelatihan Pembuatan Konten Video (Media
mengkoordinasikan penyelenggaraan infrastruktur dengan mitra Internet Service Perdesaan), Pelatihan E-Commerce, Pelatihan IoT & Aplikasi. Sedangkan dari segi
Provider (ISP) dan memastikan penyediaan lokasi program. teknis akan terdiri dari Pelatihan Instalasi serta Pelatihan Operasional dan
Maintenance untuk Jaringan Wireless.
Pemerintah Daerah diharapkan memiliki komitmen untuk memberikan permodalan
kepada BUMDes, membantu dalam memperlancar proses perizinan, menjamin Langkah ketiga adalah Monetisasi untuk Pertumbuhan Ekonomi Digital. Langkah ini
kemudahan akses pasar, melaksanakan dukungan kebijakan daerah, membuat akan terjadi jika desa sudah memanfaatkan TIK sebagai bagian dari kegiatan ekonomi
rekomendasi kepada dunia usaha dan berusaha melakukan sinkronisasi dengan sehari-hari. Pengembangan Ekosistem Digital di pedesaan untuk mendukung
program-program yang sudah berjalan di desa. BUMDes diharapkan secara aktif pertumbuhan Ekonomi Digital yang kuat yang akan meningkatkan kesejahteraan
meberikan dukungan SDM dan akses pasar kepada ISP. masyarakat.
Penyedia Layanan Internet (ISP) diharapkan dapat menghadirkan Konektivitas, Melalui Program ini, Desa Bersama BUMDes diharapkan akan bertindak sebagai
Kontinuitas, dan Kapasitas. Komitmen dalam menjaga Quality of Service (QoS) akses Subjek kegiatan ekonomi, dengan menyediakan Sumber Daya (Manusia & Alam),
Internet, komitmen terhadap pengembangan program dan komitmen untuk yang dapat mendukung dan memperlancar kegiatan rantai pasok (Supply Chain)
pemanfaatan Ekosistem Digital. 3 nasional.
Pendahuluan – Kebutuhan Internet Masyarakat Indonesia 2
4
Source: Activate.com
Program-program Utama yang Dilakukan oleh BAKTI - KOMINFO 3
BAKTI memiliki Program-program Utama, yaitu sesuai amanah Untuk mendukung Program-program Utama tersebut, BAKTI telah
Undang-Undang Telekomunikasi Nomor 36 tahun 1999 dan menghadirkan Internet secara madiri ke kawasan Perdesaan, dengan melibatkan
berdasarkan Peraturan MENKOMINFO Nomor 3 Tahun 2018. berbagai pihak (stakeholders) yang berminat mengikuti Program.
BAKTI bertugas melakukan pengelolan pembiayaan kewajiban
pelayanan universal (KPU-USO), yang menerapkan pola
pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum (BLU). Dengan
mengemban Visi BAKTI yaitu menjembatani kesenjangan digital
untuk Indonesia yang lebih baik.
Program-program Utama BAKTI Program Internet Mandiri BAKTI – Melibatkan Berbagai Pihak
5
4
BAKTI Membangun di Daerah Yang Fasilitas Telekomunikasinya Masih Rendah
Philippines
Singapore Guam
Kuching Manado P8A
P2
P1 Hongkong P8B P12
P7 P14
Jaringan Palapa Ring dan P3 P4 P11
Jaringan TI BAKTI lainnya P5 P13
P15
membuat daerah-daerah yang P16
belum menerima layanan Jakarta
Telekomunikasi atau baru P6
Timika
sebatas layanan 2G, dapat Makassar
ditingkatkan menjadi 4G, P10
sehingga dapat dipergunakan Australia
untuk komunikasi Data dan P17
penggunaan Aplikasi online. Koneksi International
P9
Masih banyak desa-desa yang mempunyai potensi besar, namun belum memiliki fasilitas konektivitas Internet
Broadband. Untuk itu, BAKTI bekerjasama dengan Mitra Strategis, dengan dukungan dari Pemerintah Daerah
(PEMDA) dan Pemerintah Desa (PEMDES), bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), untuk
menghadirkan konektivitas secara mandiri melalui Program Kemitraan BUMDes ini. BAKTI akan mendukung dari sisi
peningkatan kapasitas, pendampingan dan pengembangan bisnis yang terprogram dan berkelanjutan, untuk
kemajuan bisnis BUMDes, serta untuk mendukung pengembangan Ekonomi digital.
Dalam program ini, PEMDA dan PEMDES diharapkan memiliki komitmen dukungan permodalan kepada BUMDes,
membantu memperlancar proses perizinan, menjamin kemudahan akses pasar, dukungan kebijakan daerah, dan
memberikan rekomendasi kepada dunia usaha, serta sinkronisasi dengan program-program yang sudah berjalan.
BUMDes diharapkan memiliki komitmen untuk mengalokasikan sebagian dana untuk berkontribusi dalam
pembangunan infrastruktur TI Bersama ISP, membantu penyediaan Sumber Daya Manusia (SDM), mendorong akses
Sumber Daya Alam (SDA), mengkoordinasikan penyelenggaraan infrastruktur dengan mitra Internet Service Provider
(ISP) dan memastikan penyediaan lokasi program.
Penyedia Layanan Internet (ISP) diharapkan dapat menghadirkan Konektivitas, Kontinuitas, dan Kapasitas. Di samping
itu juga komitmen dalam menjaga Quality of Service (QoS) akses Internet, komitmen terhadap pengembangan
program dan komitmen untuk pemanfaatan Ekosistem Digital.
Kementerian dan lembaga didorong untuk berperan dalam percepatan Kebijakan terkait pemberdayaan ekonomi
Desa, sinkronisasi RPJM Nasional, peningkatan National Exposure, dan sinkronisasi program dengan Instansi lain.
8
Sinergi Dengan Program Pemberdayaan Desa di Kementerian Lembaga (K/L) 7
Ketersediaan jaringan Broadband Internet di desa, menjadi prioritas KEMENDES PDTT sebagai bagian dari proses digitalisasi di desa, sehingga
pengembangan Desa Digital menjadi Urgensi yang perlu diprioritaskan.
Upaya mendorong perkembangan BUMDes, juga menjadi salah satu prioritas KEMENDES PDTT yaitu sesuai dengan amanah RPJMN. Pengelolaan
BUMDes/BUMDesma dikelola oleh dua unit kerja dalam ruang lingkup internal KEMENDES PDTT. KEMENDES PDTT telah melakukan validasi
BUMDes/BUMDesma, yaitu dengan melakukan verifikasi dan penilaian untuk memastikan BUMDes itu layak untuk berkembang dan mendapatkan
dukungan dari KEMENDES PDTT. dalam kurun waktu 5 Tahun kedepan.
Dalam proses verifikasi BUMDes/BUMDesma, dari total 74.953 desa di Indonesia (83,813 menurut BPS), terdapat 51.000 BUMDes. Dari jumlah tersebut,
sebanyak 41.000 BUMDes sedang dalam proses registrasi dan verifikasi kelengkapan dokumen pendukungnya. Masih ada 10.000 BUMDes/BUMDesma
lainnya yang belum melakukan proses registrasi. Syarat utama agar BUMDes/BUMDesma bisa melakukan registrasi adalah memiliki Peraturan Desa
(perdes), Komitment penyertaan modal dari desa dan memiliki struktur organisasi. Proses registrasi dapat dilakukan secara online.
KEMENDES PDTT akan bekerja sama dengan BAKTI untuk mengolah berdasarkan
data potensi spasial (koordinat wilayah), bersamaan dengan pemetaan yang
akan dilakukan oleh BAKTI. Di samping itu KEMENDES PDTT juga akan
mengembangkan e-planning dan potensi desa secara spasial dengan dukungan
BAKTI. Hal ini menjadi prioritas, karena internet merupakan penghubung antara
Kota (Urban) dengan Desa (Rural), yaitu sebagai tool of collaboration yang
sangat penting untuk memperlancar Rantai Pasok (Supply Chain) Nasional.
9
8
Internet sebagai Penghubung Urban – Rural (Tool of Collaboration)
MODEM
M M
Cloud
Cloud
U EDFA EDFA DWDM DWDM U
Internet
Internet
X X
MODEM
M M
▪ ICT Bisnis ▪ Perbankan Cloud
U U ▪ Pertanian ▪ Perkebunan
Internet
▪ Property ▪ Pendidikan X X
▪ Peternakan ▪ Wisata
▪ Konstruksi ▪ Perhotelan ▪ Perikanan ▪ Kehutanan
▪ Transportasi Microwave Link Network
Program Kemitraan BUMDes ini, melalui penyediaan internet di Desa, dapat membuat BUMDes mampu untuk menghadirkan peluang bisnis dan usaha baru, yang
selama ini belum bisa dilakukan dan dilaksanakan dari Desa. Dengan pemanfaatan konektivitas Internet, terjadi kolaborasi saling menguntungkan antara Desa dan
Kota, sehingga supply dari Desa bisa lebih mudah dihubungkan dengan demand dari Kota, dan sebaliknya, sehingga rantai pasok (supply chain) bisa menjadi lebih
lancar, yang akan berdampak pada potensi penciptaan lapangan kerja baru serta10peningkatan ekonomi, sehingga kesejahteraan masyarakat meningkat.
9
Tahapan Program Penyediaan Konektivitas Internet Broadband Secara Mandiri
1
Konektifitas Internet
2 Capacity Building
disediakan oleh ISP /
Operator Telekomunikasi
Fiber Optic MW Link WiFi Link BWA Seluler
Sosialisasi Program
1 Pemilihan dan
Kemitraan 2 Pemilihan lokasi 3 Assesment ISP 4 Assesment BUMDes
BUMDes
14
Pilihan Teknologi yang Digunakan
9.d
e-Government
1. FO + FO
Teknologi FO Fiber Optic Network WiFi
• Diimplemantasikan untuk daerah atau Router
wilayah BUMDes yang secara geografis OLT
relatif datar, terdapat jalan raya yang
MODEM
M M
Cloud
Cloud DWDM
mudah dijangkau, densitas penduduk Internet
Internet
U EDFA EDFA DWDM U
X X
relatif tinggi, dan potensi FO Cluster
pengembangan atau pemanfaatan Fiber Optic Network ONT
konektivitas jaringan oleh pelanggan WiFi
Router
sepanjang jalur FO mudah dilakukan
• Bila diperlukan, jaringan FO ini dapat OLT
diintegrasikan dengan jaringan MW,
khususnya apabila ada segmen jaringan
yang kontur tanahnya berbukit dan MW Cluster
2. FO + MW
densitas penduduknya rendah Micro Wave (MW) Link Network
• Diperlukan penarikan instalasi kabel FO WiFi
Router
dari jalur utama (FO backbone) ke lokasi
MODEM
M
Cluster pelanggan BUMDes atau Cloud
Cloud
M
EDFA EDFA DWDM DWDM U Micro BTS
Internet U
penggunaan jaringan MW ke lokasi Internet
X X
Cluster pelanggan BUMDes. Namun bila Fiber Optic Network
digunakan jaringan MW, diperlukan MW Link Point MW Cluster
to Point
pembangunan beberapa tower di sisi
WiFi
BUMDes Router
• Dalam implementasinya, pemilihan DWDM: Dense Wave Division Multiplexer
EDFA: Erbium Doped Fiber Amplifier (Penguat / Amplifier penguatan sinyal FO)
teknologi jaringan, yaitu menggunakan ONT: Optical Network Termination Micro BTS
FO atau MW, akan ditentukan oleh ISP OLT: Optical Line Terminal
16
9.f
Teknologi Microwave Link (MW)
FO Cluster
Teknologi MW 1. MW + FO WiFi
Microwave Link Network Fiber Optic Network Router
• Diimplemantasikan untuk daerah /
wilayah yang secara geografis relatif OLT
MODEM
sulit dijangkau menggunakan teknologi Cloud
M M
U
U
FO dan daerah yang secara geografis Internet
X X
FO Cluster
berbukit, dengan densitas ONT
penduduknya relatif rendah
WiFi
• Dalam penggunaan jaringan MW, akan Router
diperlukan beberapa tower di sisi
BUMDes baik Tower untuk Point to OLT
Point maupun Tower Point to Multi 2. MW + MW
Point
MW Cluster
• Ketinggian Tower disesuakan dengan
hasil survey dan rencana Topologi Microwave Link Network Micro Wave Link (MW) Network
WiFi
Jaringan, serta kebutuhan jangkauan Router
(coverage), disesuaikan dengan kondisi
MODEM
M M
kontur wilayah di lokasi BUMDes Cloud
U U Micro BTS
• Penggunaan teknologi MW, Internet
X X
Teknologi MW
▪ Solusi VSAT dikhususkan untuk daerah VSAT NETWORK
/ wilayah yang secara geografis sangat
sulit dijangkau menggunakan Teknologi
lainnya (FO atau MW Link). Misalnya VSAT Network WiFi AP
RX Antenna
daerah Kepulauan dengan Densitas
penduduk relatif rendah.
▪ Teknologi VSAT relatif cepat dalam
implementasinya, namun biaya
operasional pemakaian Bandwidth Cloud Platform HUB Gateway
VSAT Modem
Internet VSAT (Stasiun Bumi)
RX Antenna WiFi AP
(BW) relatif mahal dan kapasitas Terminal Broadband
18
9.h
Aspek Bisnis - Pilihan Model Kerja Sama antara BUMDes dengan ISP
1. Revenue Sharing, Pembagian Revenue antara ISP dengan BUMDES, sesuai proporsional Investasi yang dilakukan
2. Profit Sharing, Pembagian Profit antara ISP dengan BUMDES, sesuai proporsional Investasi yang dilakukan
3. Beli Putus, BUMDes membeli Kapasitas Bandwidth dengan harga khusus kepada ISP untuk dapat dijual Kembali kepada
masyarakat / pelanggan
Biaya
Variabel
Internal Rate of Return (IRR)
Merupakan indikator tingkat efisiensi dari suatu investasi
1. IRR < SOCC, artinya bahwa usaha atau proyek tersebut tidak layak
Rugi Untung Biaya
secara finansial.
Tetap
2. IRR = SOCC, hampir sama dengan poin pertama, bahwa usaha
atau proyek tersebut berada dalam keadaan break event point.
3. IRR > SOCC, hal ini berarti bahwa usaha atau proyek tersebut layak
secara finansial. Output
SOCC: Social Opportunity Cost of Capital yang biasa berlaku di masyarakat
(bunga deposito)
20
Aspek Bisnis - Menstimulasi Persepsi Bisnis BUMDes – ISP Menggunakan Analisa BMC 9.j
Internal Perspectives Value Propositions External Perspectives
Bisnis Model Canvas (BMC) merupakan sebuah strategi Manajemen Daya Tarik Bisnis BUMDes,
Pertimbangan Bisnis Pertimbangan Bisnis yang
Bisnis dengan menggunakan visual chart yang terdiri dari 9 pilar / elemen yang juga merupakan
yang dilihat dari sisi dilihat dari sisi
utama. Fungsi dari 9 elemen tersebut adalah untuk merangkum proses keunggulan kompetitif
BUMDes / Perusahaan keberadaan pelanggan
bisnis mulai dari value perusahaan hingga ke bagian struktur finansial.
BMC secara luas banyak dipergunakan untuk melakukan Analisa bisnis,
tanpa harus menyusun Bisnis Plan yang rumit.
BMC memberikan gambaran bisnis melalui bagan visual, dengan
menggunakan elemen-elemen yang menggambarkan proposisi nilai
perusahaan, produk, infrastruktur, pelanggan, dan keuangan. BMC dapat
menjadi alat representasi visual yang dapat menjelaskan secara
komprehensif sebuah proses bisnis yang akan dilakukan.
Analisa bisnis BUMDes dan ISP, dapat dilakukan menggunakan
pendekatan BMC ini, agar supaya para pengurus BUMDes dapat
melakukan analisa pertimbangan Bisnis dan usaha, sehingga dapat melihat
apakah bisnis BUMDes yang akan dilakukannya bisa membuahkan hasil
yang optimal, dengan mengeksplore potensi yang ada di wilayah BUMDes.
Elemen Value Proposition di bagian tengah bisa dipergunakan untuk
melihat lebih detail mengenai potensi apa yang dimiliki Desa dan
BUMDes, khusunya terkait SDM, SDA dan potensi lainnya seperti
kelompok Kebudayaan, Adat dan agama yang bisa mendukung kemajuan
BUMDes.
3 elemen di sisi kanan, yaitu Customer Relationship, Customer Segment,
dan Channels berisi External Factor, digunakan untuk melakukan Analisa
potensi dari sisi customer. Sementara itu, tiga elemen di bagian kiri, yaitu
Key partners, Key activities dan Key resources dapat dipergunakan untuk
melakukan Analisa potensi dari perpektif internal / Bisnis BUMDes. Financial Perspectives
Pertimbangan Bisnis yang dilihat dari sisi
Cost vs Potensi Perolehan Revenue
21
9.k
Responsibility Matrix Program Kemitraan BUMDes
BAKTI akan menjadi pihak yang menjaga agar Bakti, PEMDA, Kementerian dan Lembaga
BUMDes dan ISP tetap berkomitment dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya,
demi kepentingan Bersama, selama masa
❑ Dukungan Program secara berkesinambungan (sustainable)
kontrak kerja sama berlaku. ❑ Memberikan fasilitas kegiatan Capacity Building berupa Pelatihan, workshop, seminar
dan dukungan keberlangsungan program
❑ Melakukan kegiatan pendampingan, pengawasan dan monitoring program
❑ Dukungan Fasilitas pemberdayaan ekosistem BUMDes dan Penguatan Modal Usaha
22
Request for Information (RFI)
9.l
Document RFI 1 Ijin penyelenggaraan ISP 5 Teknologi dan Kapasitas
Ijin penyelenggaraan yang telah dimiliki Teknologi Telekomunikasi yang
Dokumen Request For Information (RFI) ini disiapkan dan atau yang sedang dalam proses dipergunaan dan Kapasitas yang dimiliki
untuk melakukan verifikasi dan seleksi atas kelaikan pengajuan di Kementerian Komunikasi saat ini
penyelenggara Jasa layanan Internet / atau Internet dan Informatika Republik Indonesia
terkait penyelenggaraan telekomunikasi
Service Provider (ISP), untuk menjadi mitra strategis
di dalam Program BUMDes yang diinisiasi oleh 6 Minat dan Kemampuan
BAKTI. 2 Company profile
Berisi beberapa hal, antar lain:
Memberikan gambaran minat dan
kemampuan untuk penyediaan
konektivitas terhadap Bumdes mana
▪ Nama Perusahaan saja, sesuai list Bumdes dan Daftar Calon
▪ Alamat operasional Perusahaan Ruang
TUJUAN Lingkup Bisnis
Wilayah yang telah disertakan, untuk
menjadi mitra dalam penyelenggaraan
▪ Pengalaman & resource yang dimiliki. jasa layanan Internet.
Mendapatkan sebanyak mungkin informasi teknis dan non teknis
dari ISP yang berkeinginan untuk berpartisipasi dalam Program
kemitraan BUMDes sehingga dapat dibuat keputusan untuk
menentukan ISP yang laik, baik itu dalam kapasitas teknis,
3 Legalitas Perusahaan
Informasi mengenai:
7 Network Topology
▪ Akta Pendirian Perusahaan dan Rencana awal Network Technology untuk
eksistensi jaringan dan komitmen untuk melakukan kerjasama menyediakan konektivias layanan Internet
Perubahannya,
dalam pola kemitraan dengan BUMDes / BUMDesma yang ditunjuk ▪ Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) di masing-masing Bumdes yang dipilih
oleh BAKTI. ▪ Surat Keterangan Terdaftar (SKT)
▪ Nomor Induk Berusaha (NIB)
▪ Izin Usaha & Ijin Komersial
24
9.n
Kuisioner BUMDes dan Kuisioner Infrastruktur TI
25
Kegiatan Capacity Building yang Sudah Dilakukan
10
Sebagai bagian dari Program, telah dilakukan kegiatan Training dan pelatihan, antara lain:
❑ Pelatihan Bisnis, Management Usaha dan Pengetahuan Dasar Internet, telah dilakukan secara terpusat di BUMDesMa
Panca Mandala, Tasik Malaya Jawa Barat, pada tanggal 18-19 Oktober 2019, diikuti oleh 18 BUMDes peserta dan
beberapa peserta perorangan
❑ Kegiatan Capacity Building, berupa Sharring Session Pembuatan Konten Kreator #DirumahAja 23 April 2020. Kegiatan
ini menghadirkan seorang influencer di bidang social media, yaitu Gemala Hanafiah, yang sangat aktif dalam
mensosialisasikan kegiatan bertema Wet Traveler melalui media Youtube, Blog dan Instagram dan media lainnya.
❑ Kegiatan Capacity Building berupa Sharing Session Rural Media Drafter “Desaku Jadi Desa Digital” pada tanggal 1 Mei
2020. Menghadirkan Narasumber Ir. Syafrullah seorang senior praktisi Rural Media Drafter, yang selama 25 tahun
mendedikasikan dirinya berkarya di TVRI, dan menduduki posisi puncak sebagai Direktur Teknik TVRI tahun 2014 –
2017.
❑ Kegiatan Capacity Building, berupa Sharing Session Pelatihan Konten Video dengan Tema "Proses Produksi Konten
Kreatif” pada tanggal 10 Juni 2020. Menghadirkan Narasumber Yuni Eko Sulistiono, seorang produser, yang telah
mendidikasikan dirinya selama 21 tahun di bidang media, diikuti oleh 7 BUMDes peserta dan beberapa peserta
perorangan.
❑ Kegiatan Capacity Building, berupa Sharing Session Pembuatan Konten Kreatif dengan Tema "Penyusunan Storyline
dan Storyboard” pada tanggal 25 Juni 2020. Narasumber Fitri Oktarini, yang menjabat sebagai Produser Eksekutif,
KOMPAS TV. Diikuti 11 BUMDes peserta dan beberapa peserta perorangan.
❑ Kegiatan Capacity Building, berupa Sharing Session Pembuatan Konten Kreatif dengan Tema “Teknik Pengambilan
Gambar dan Komposisi” pada tanggal 02 Juli 2020. Narasumber IGNATIUS LAUWIN KEYTIMU (bang Lauwin) yang
sudah 23 tahun lebih mendedikasikan diri di bidang Media, dengan diikuti oleh 14 BUMDes peserta dan beberapa
peserta perorangan.
❑ Kegiatan Capacity Building, berupa Sharing Session Pembuatan Konten Kreatif dengan Tema “Mengolah Liputan
Menjadi Video Siap Tayang” pada tanggal 09 Juli 2020. Narasumber Bethap Virga Kiswanata (Cinematographer),
diikuti oleh 14 BUMDes peserta dan beberapa peserta perorangan.
❑ Kompetisi Produksi Konten Video dengan tema “Internet Dorong Peningkatan Ekonomi Melalui Pemanfaatan
Teknologi Digital di Desa” dilaksanakan selama bulan Juli – Agustus 2020
26
11.a
Program Kemitraan BUMDESMA Panca Mandala – SIMS
BUMDESMA Panca Mandala
ISP Partner: PT. Sarana Insanmuda Selaras (SIMS)
Koordinat: Lokasi : 0.091095°; 109.456359°
Desa : Mandala Mekar
Kecamatan: : Jatiwaras
Kabupaten : Tasik Malaya
Provinsi : Jawa Barat
Potensi SDM : Peningkatan SDM training di Jogja SIMS awalnya menyediakan Bandwidth program
Potensi SDA : Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan, Kayu DBT, dikembangkan secara mandiri.
BUMDES Panca Mandala bermitra dengan SIMS
Potensi Ekonomi : Pemasaran Hasil Pertanian, Perkebunan, Pengolahan Kayu meingkatkan kapasitas layanan. membuka akses
(Haspel), Perikanan, Multimedia, website,, Layanan Internet pasar dan layanan. Provit Sharing
Usaha Sebelumnya : Peternakan
Setelah Konektivitas : Layanan Internet, Multimedia, Peternakan, Pengolahan Kayu
(Haspel kabel), Pelatihan/Workshop Jaringan Internet.
3
2
1
27
11.b
Program Kemitraan BUMDES Maju Bersama – THC
3
2
1
29
Keuntungan Mengikuti Program Kemitraan BUMDes – Perspektif BUMDes
12.a
Strengths Weaknesses
▪ Bertujuan untuk Menciptakan unit Usaha Baru berbasis IT di BUMDes yang
akan menguntungkan perkembangan usaha BUMDes
▪ Memberikan solusi kemudahan koneksi Internet yang stabil dan berkualitas ▪ BUMDes berkewajiban untuk melaporkan perkembangan usaha bidang IT
▪ Peluang Kerja bagi generasi muda di sekitar BUMDes secara periodik dan rutin kepada BAKTI
▪ Dilandasi keinginan kerja sama bisnis antara BUMDes dan ISP yang bersifat ▪ BUMDes wajib mencantumkan LOGO ISP dalam melakukan transaksi BISNIS
mutual benefit dan saling menguntungkan bidang IT dengan pelanggan
▪ BUMDes memperoleh dukungan khusus dari ISP
▪ Dukungan Capacity Building dari BAKTI dan ISP
berupa kegiatan pelatihan secara periodik
▪ Kerja Sama dipayungi dengan PKS Bipartit dan Tripartit
▪ Terintegrasi dengan Program dari Kemendes PDTT
Program Kemitraan BUMDES
Dari
Opportunities Perspektif BUMDes Threats
▪ Berpotensi memperlancar dan meningkatkan
kapasitas Usaha BUMDes yang saat ini sudah berjalan
▪ Berpotensi diintegrasikan dengan Program K/L lain
▪ Kegiatan Capacity Building dapat disesuaikan dengan kebutuhan BUMDes • Dalam periode waktu kontrak, BUMDes tidak diperkenankan berpindah atau
▪ Memperoleh proteksi harga dari ISP, Produk dan layanan yang dijual bisa bekerja sama dengan ISP lain, kecuali dalam kondisi tertentu yang disepakati
disesuaikan dengan kondisi di masing-masing BUMDes bersama antara BUMDes, ISP dan BAKTI
▪ Secara bertahap ISP akan melakukan transfer knowledge aspek Teknis dan
Bisnis kepada BUMDes
▪ Infrastruktur yang dibangun di lokasi BUMDes akan menjadi milik dan
kebanggaan BUMdes Menstimulasi Bisnis lainnya
▪ Peningkatan PADes dan Pengembangan Potensi Desa
30
Keuntungan Mengikuti Program Kemitraan BUMDes – Perspektif ISP
12.b
Strengths Weaknesses
▪ Perluasan Pasar di daerah yang masih belum terjangkau ISP lain (Blue Ocean) ▪ ISP berkewajiban untuk melaporkan perkembangan usaha yang dilakukan
▪ Dukungan penyertaan modal dari BUMDes Bersama BUMDes, secara periodik dan rutin kepada BAKTI
▪ Dukungan SDM dari BUMDes dalam pengembangan akses Pasar ISP ▪ ISP memberikan ijin kepada BUMDes untuk mencantumkan LOGO ISP dalam
▪ Dilandasi keinginan kerja sama bisnis antara BUMDes dan ISP yang bersifat melakukan transaksi BISNIS bidang IT dengan pelanggan
mutual benefit dan saling menguntungkan ▪ Tidak semua wilayah BUMDes merupakan daerah Bisnis, sehingga diperlukan
▪ Kerja sama bersifat eksklusif, untuk jangka waktu tertentu (3 tahun) effort khusus untuk mengembangkan potensi pasar di wilayah ini
▪ ISP akan memperoleh dukungan SDM dan akses pasar dari BUMdes
▪ Dukungan Capacity Building dari BAKTI
▪ Kerja Sama dipayungi dengan PKS Bipartit dan Tripartit
▪ Terintegrasi dengan Program dari Kemendes PDTT
Program Kemitraan BUMDES
Dari
Opportunities Perspektif ISP Threats
▪ Berpotensi diintegrasikan dengan Program K/L lain dan
terintegrasi dengan Program BAKTI
▪ Struktur Harga, Produk dan layanan yang dijual bisa disesuaikan dengan kondisi • Dalam periode waktu kontrak, ISP harus memberikan komitment kerja
di masing-masing BUMDes samanya, kecuali dalam kondisi tertentu yang disepakati bersama antara
▪ ISP memperoleh kesempatan mengembangkan produk dan layanan khusus di BUMDes, ISP dan BAKTI
lokasi area pemasasaran BUMdes
▪ ISP memperoleh dukungan first line maintenance dengan SDM dari BUMDes
▪ Kemudahan perijinan pengembangan jaringan dari Pemerintah Daerah
▪ Potensi kerja sama bisnis dengan Industri Lokal
▪ ISP berkesempatan mengembangkan wilayan layanan baru dengan dukungan
BUMdes serta rekomendasi PEMDA kepada dunia usaha
31
Hal yang Perlu Dipersiapkan
13
BUMDes ISP
Sebelum PKS Sebelum PKS
▪ Kesanggupan & Komitment Penyertaan Modal serta ▪ Copy Ijin Penyelenggara Telekomunikasi
Dukungan SDM untuk Pengembangan Pasar ▪ Copy Legalitas Usaha
▪ Perdes pembentukan BUMDes & Keputusan Kepala ▪ Company Profiles
Desa perihal pengangkatan pengurus BUMDes ▪ Dokumen RFI, Network Topology & Design Pack
▪ Legalitas Usaha BUMDes ▪ Surat Peminatan mengikuti Program
▪ Surat Perminatan mengikuti Program kepada BAKTI ▪ Pengalaman Sejenis yang sudah dilakukan
▪ Isian Form (Kertas Kerja, Kuisioner, BMC) ▪ Komitmen penyediaan jaringan ke BUMDes
32
Glossary 14
Backbone Dark Fiber EDFA - Erbium-doped fiber amplifier Router
Bagian dari jaringan komunikasi yang menghubungkan Serat yang tidak terpakai dipasang Perangkat repeater FO yang digunakan untuk Perangkat yang meneruskan data dari
node-node utama jaringan, berupa serangkaian jalur untuk penggunaan di masa mendatang. meningkatkan intensitas sinyal optik yang dibawa satu jaringan ke jaringan lainnya.
utama yang terhubung ke jaringan lokal atau regional melalui sistem komunikasi FO. Berdasarkan tabel routing internal
untuk interkoneksi jarak jauh. dan alamat jaringan tujuan dalam
OTDR - Optical Time-domain Reflectometer incoming packet, router menentukan
apakah akan mengirim outgoing
Bandwidth Perangkat yang digunakan untuk menemukan titik
kesalahan atau gangguan dalam instalasi kabel serat packet atau menyimpan nya di dalam
Kapasitas link komunikasi jaringan kabel, FO atau
optic / fibre optic (FO). jaringan. Lalu lintas data yang
wireless untuk mengirimkan sejumlah data secara
melintasi router diformat dalam
maksimum dari satu titik ke titik lain, melalui
protokol yang dapat dirutekan,
jaringan atau koneksi internet dalam satuan waktu Link Budget standar globalnya adalah TCP / IP,
tertentu - biasanya, satu detik. Terkait dengan Penghitungan semua penguatan dan atau hanya ditulus IP saja.
dengan kapasitas, bandwidth menggambarkan kerugian daya yang dialami sinyal dalam
kecepatan transfer data / data rate. sistem telekomunikasi, yang ditransmisikan
dari pemancar (Tx), melalui media yang Topology Jaringan
BER - Bit Error Rate dilalui (udara, kabel, kabel FO, Transmission Perancangan dan pengaturan elemen
line, dll) keperangkat penerima (Rx). jaringan pada Wireless
Ukuran kualitas saluran transmisi digital, baik dilihat
sebagai persentase, atau biasanya sebagai rasio, Communication, termasuk jenis link,
biasanya menunjukkan 1 kesalahan dalam setap 188 bit LOS - Line of Sight ketinggian antenna, konfigirasi node,
atau 109 bit yang dibawa. Semakin rendah angkanya Tingkat penghalang di jalur udara antara dua repeater, dll., khususnya pada
atau kesalahannya, semakin baik kualitas salurannya. titik Pemancar (Transmitter / Tx) dan Penerima jaringan Microwave Link. Topologi
(Receiver / Rx) pada wireless communication. jaringan dapat digunakan untuk
Semakin bebas halangan, kualitas sambungan Tx mendefinisikan atau mendeskripsikan
Bit Rate (Mbps / Gbps) penataan berbagai jenis jaringan
– Rx akan semakin baik.
Satuan ukuran untuk kecepatan transmisi digital yang
telekomunikasi dan elemennya.
dinyatakan dalam bit per detik (bit per second)→ Mbps:
Megabits per second, Gbps: Gigabits per second MUX - Multiplexer
Perangkat yang berfungsi untuk memilih dan
mencampur salah satu dari beberapa sinyal
DWDM – Dense Wave Division Multiplexing input analog atau digital dan dikirimkan ke
Teknologi untuk mencapai kecepatan data yang dalam terminal output. Multiplexer juga dikenal
sangat tinggi melalui kabel serat optic (FO). DWDM sebagai Pemilih Data yang berperan sebagai
memodulasi beberapa saluran data menjadi sinyal multiple-input and single-output switch.
optik yang memiliki frekuensi berbeda dan kemudian
menggandakan sinyal ini menjadi aliran cahaya
tunggal yang dikirim melalui kabel FO.
33
TERIMA KASIH
DIREKTORAT LAYANAN
TELEKOMUNIKASI DAN INFORMASI
BADAN USAHA – BAKTI
34