To:
PROVINSI LAMPUNG
From:
PT ARTAMEDIA CITRA TELEMATIKA INDONESIA
Jl. Dewi Sartika No. 91 Kel. Gajahmada, Kec. Rangkui
Kota Pangkalpinang , Kep. Bangka Belitung 33134
This proposal and all of its attachments are property of ARTAMEDIA. The information contained within is only addressed
to the destination address, as an answer to the request related to the provisioning of managed services ARTAMEDIA. The
using of this information other than to evaluate is strictly prohibited. Some or all of this documentation may not be
reproduced or distributed without a formal letter from ARTAMEDIA.
CHAPTER 1 Pendahuluan
CHAPTER 5 Keunggulan
CHAPTER 6 Penutup
7,43
% 19,17
%
Desa Tertinggal
Desa Berkembang
Desa Mandiri
73,40
%
Pembangunan Desa dikelola secara partisipatif dikarenakan melibatkan peran serta masyarakat
Desa. Pembangunan Desa mengarah pada terwujudnya kemandirian Desa dikarenakan kegiatan
pembangunan Desa wajib diswakelola oleh Desa dengan mendayagunakan sumber daya manusia di
Desa serta sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan. Agar Desa mampu menjalankan
kewenangannya, termasuk mampu menswakelola pembangunan Desa maka Desa berhak memiliki
sumber-sumber pendapatan. Dana Desa yang bersumber dari APBN merupakan salah satu bagian dari
pendapatan Desa. Tujuan Pemerintah menyalurkan Dana Desa secara langsung kepada Desa adalah
agar Desa berdaya dalam menjalankan dan mengelola untuk mengatur dan mengurus prioritas bidang
pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Desa. Penggunaan Dana Desa dikelola melalui
mekanisme pembangunan partisipatif dengan menempatkan masyarakat Desa sebagai subyek
pembangunan. Karenanya, rencana penggunaan Dana Desa wajib dibahas dan disepakati dalam
musyawarah Desa.
Dengan konsep Desa Digital yang dicanangkan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi dan Kementrian Komunikasi dan Informatika ini diharapkan dapat
menurunkan kesenjangan antara kota dan desa dengan masuknya internet ke desa sehingga dapat
meningkatkan literasi warga desa khususnya generasi muda dalam berbagai bidang terutama bidang
pendidikan dan meningkatkan produktivitas juga pemasaran produk-produk lokal.
Akses internet juga diaharapkan dapat mendorong Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam
mempromosikan produk-produk lokalnya menggunakan saluran e-commerce atau market
place. BUMDes dapat bekerja sama dengan startup lokal menggunakan internet of things (IoT) untuk
meningkatkan produktivitas dan efisiensi aktivitas ekonomi. Pada gilirannya kesejahteraan masyarakat
akan meningkat melalui inovasi digital.
Pelaksanaan Desa Digital tidak terlepas dari beberapa aspek yaitu aspek landasan hukum, aspek
sosial geografis, serta aspek teknis.
2. Aspek Sosial
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, disebut bahwa Desa
adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat
istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Sedangkan menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, ditentukan bahwa
Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa,
adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur
dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa
masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Desa bukanlah bawahan kecamatan, karena kecamatan merupakan bagian dari perangkat
daerah kabupaten/kota, dan desa bukan merupakan bagian dari perangkat daerah. Berbeda
dengan Kelurahan, Desa memiliki hak mengatur wilayahnya lebih luas. Namun dalam
perkembangannya, sebuah desa dapat diubah statusnya menjadi kelurahan.
Kewenangan desa adalah:
a) Menyelenggarakan urusan pemerintahan yang sudah ada berdasarkan hak asal usul desa
b) Menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan kabupaten/kota yang
diserahkan pengaturannya kepada desa, yakni urusan pemerintahan yang secara langsung
dapat meningkatkan pelayanan masyarakat.
c) Tugas pembantuan dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota
d) Urusan pemerintahan lainnya yang diserahkan kepada desa.
Berangkat dari kondisi diatas serta mengingat pentingya desa sebagai basis sosial, ekonomi,
politik dan budaya, seharusnya Negara mendukung penuh pemberdayaan dan penguatan Desa
3. Aspek Teknis
a) Belum adanya jaringan internet di sebagian besar Desa
Hingga kini masih banyak sebaran sebagian besar daerah perdesaan belum mendapatkan
akses internet. Sedangkan Kementeri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi dan Kementrian Komunikasi dan Informatika mencanangkan untuk
mendigitalisasi desa-desa dalam kategori tertinggal dan berkembang.
b) Kesenjangan digitalisasi antara Kota dan Desa
Kesenjangan Akses
Pengguna internet di Indonesia memang terus meningkat pesat, mencapai 175,4 juta atau
64% dari jumlah penduduknya ( sumber :We Are Social , 2020 ). Jumlah tersebut seiring
dengan pesatnya
ekspansi operator selular dan jaringan kabel optik. Namun demikian, jumlah pengguna
internet diatas ternyata sebagian besar didominasi oleh pengguna internet di wilayah
Indonesia bagian Barat, lebih spesifik lagi didominasi oleh pengguna internet Perkotaan.
Kesenjangan Konten
Isu-isu di perdesaan prosentasenya masih sangat kecil sehingga cara pandang atau kontruksi
informasi di dunia internet itu bias. Kenyataan hari ini dunia internet masih didominasi
masyarakat perkotaan dengan jenis topik yang urban.
c) Pengoptimalan fungsi Bumdes selaku Badan Usaha
Sebagaimana disebutkan dalam PermendesaPDTT No 11 tahun 2019 tentang Prioritas
Penggunaan Dana Desa tahun 2020 Pasal 12, bahwa Prioritas penggunaan Dana Desa untuk
program dan kegiatan bidang pembangunan Desa dan pemberdayaan masyarakat Desa
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 sampai dengan Pasal 11 tercantum dalam Lampiran I
dan Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri Desa PDTT
Nomor 11 tahun 2019 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa tahun 2020.
Untuk itu pengoptimalan fungsi Bumdes selaku Badan Usaha Milik Desa dapat memanfaatkan
alokasi ini untuk memajukan dan menaikkan taraf ekonomi berbasis digitalisasi sehinggan BUMDES
dapat memiliki sektor usaha dibidang Internet, e-comerce, dan berbagai jenis usaha untuk memasarkan
produk – produk lokal UKM.
Dengan Program Desa Digital ini maka BUMDES dapat menjual internet dan produk e-comerce
yang akan menjadi sumber PAD bagi Desa secara optimal dan tidak terkesan mati suri seperti
kebanyakan yang terjadi di beberapa Desa di Indonesia.
Kemampuan melayani mission critical application di Industri Banking dan beradaptasi dengan teknologi
terbaru membuktikan inovasi antara teknologi dengan kebutuhan pelanggan.
Layanan profesional mulai pra-jual melalui business consultant dan network engineer untuk assessment
dan desain solusi pelanggan serta layanan purna jual memadai berupa:
Pelayanan pelanggan tersedia 24 jam 7 hari seminggu dan jaminan ketersediaan koneksi jaringan (SLA)
sebesar 99% sesuai kebutuhan para pelanggannya, dengan dukungan multimedia akses yaitu Fiber
Optic, Broadband Wireless Access, serta multi backbone yang fully back-up dan terkontrol melalui
Network Monitoring System.
REFERENSI PELANGGAN
Berikut kami sampaikan beberapa pelanggan Artamedia :
RESOURCES
HOTEL
TRADING
PLANTATION
GOVERMENT
EDUCATION
• Waktu Pemenuhan terhitung 1 bulan (30 hari) dari diterimanya Surat Permohonan Berlangganan / FPB
yang telah dilengkapi dengan data yang diperlukan, dokumen pendukung lainnya serta kontrak yang telah
ditandatangani.
▪ ARTAMEDIA INDONESIA membantu pelanggan mendapatkan informasi mengenai status penanganan /
pemasangan jaringan yang belum terpasang secara akurat dengan menghubungi Bagian Support pada
jam kerja.
▪ Selama 24 jam sehari dan 7 hari seminggu ARTAMEDIA INDONESIA siap membantu menyelesaikan
permasalahan gangguan jaringan yang dialami pelanggan dengan menghubungi Support.
No Keterangan Nomor
1 Tiang Vertical Besi Betol 16mm
2 Besi Diagonal V Beton 10mm
3 Tangga Horizontal Betol 10mm
4 Dimensi Triangle 30mx30mx30m
5 Jarum Keras 12m
6 Baut Sambung 12 m
7 Sling Baja 4 mm
8 Air Terminal KURN 150m
9 Conductor NYY 70mm
10 Eart Electroda 5/8 inch
11 Kabel BC 70mm
12 Bak Kontrol
PERBANDINGAN
KEUNGGULAN KEMITRAAN BUKA SENDIRI
SEGI FINANSIAL
Investasi awal Lebih rendah Tinggi
Biaya kesalahan Sangat rendah Sangat mahal
Harga jual Kompetitif Mahal
Rendah
Prosentase keuntungan Lebih tinggi (agar mampu berkompetisi)
Lebih rendah
Biaya operasional tinggi
(pembagian konsep biaya)
SEGI TEKNIS
Brand awareness Lebih tinggi Membangun dari nol
Mitra kerja Nasional dan global lokal
Mahal
Perizinan Support sistem
(membangun dari nol)
Pengalaman Sangat teruji Masih trial dan eror
Diatur dan dikelola tinggal
Sistem operasinal Sulit dan lama
mengikuti sistem
Tidak ada
Dukungan teknis/manajerial Handal dan teruji
(dikerjakan dan dibiayai sendiri)
Terencana, luas dan di support Lokal, dan
Promosi dan pemasaran
penuh biasanya masih coba-coba
Sangat tinggi
Resiko usaha Lebih rendah (90% usaha dengan merk sendiri
gagal setelah 3 tahun)
6
Demikian proposal ini kami sampaikan, sebagai wujud perhatian Artamedia
terhadap PROVINSI LAMPUNG. Kami berharap proposal ini dapat memberikan
solusi terbaik bagi kebutuhan PROVINSI LAMPUNG.
Apabila ada hal – hal yang perlu penjelasan lebih lanjut, silakan menghubungi kami :
David Virgiawan
Account Manager
ARTAMEDIA INDONESIA
Phone : 0717 910 6596
Mobile : 0815 8441 7777
e-mail :
david.virgiawan@artamedianet.co.id