Anda di halaman 1dari 19

Proposal

INTERNET DESA KEMITRAAN


PROVINSI LAMPUNG

To:
PROVINSI LAMPUNG

From:
PT ARTAMEDIA CITRA TELEMATIKA INDONESIA
Jl. Dewi Sartika No. 91 Kel. Gajahmada, Kec. Rangkui
Kota Pangkalpinang , Kep. Bangka Belitung 33134

This proposal and all of its attachments are property of ARTAMEDIA. The information contained within is only addressed
to the destination address, as an answer to the request related to the provisioning of managed services ARTAMEDIA. The
using of this information other than to evaluate is strictly prohibited. Some or all of this documentation may not be
reproduced or distributed without a formal letter from ARTAMEDIA.

Proposal Internet Desa kemitraan untuk Provinsi Lampung


Daftar Isi :

CHAPTER 1 Pendahuluan

CHAPTER 2 Sekilas Artamedia

CHAPTER 3 Solusi dan Manfaat

CHAPTER 4 Metode Bisnis

CHAPTER 5 Keunggulan

CHAPTER 6 Penutup

Proposal Internet Desa kemitraan untuk Provinsi Lampung


Bab
Pendahuluan
1
Pemerintah Republik Indonesia (RI) berusaha membuka akses komunikasi masyarakat desa
Terdepan, Tertinggal, Terluar (3T), salah satunya dengan program Desa Broadband Terpadu (DBT)
atau yang kini lebih dikenal dengan istilah Desa Digital yang digaungkan oleh Kementrian Komunikasi
dan Informatika belakangan ini. Konsep desa digital merupakan pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi yang terintegrasi dalam pelayanan publik dan kegiatan perekonomian. Dengan adanya Desa
Digital diharapkan pelayanan publik dapat meningkat dan pemberdayaan ekonomi masyarakat menjadi
berkembang.
Desa merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan nasional. Hal ini dinyatakan
dalam salah satu Nawacita Jokowi yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat
daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara kesatuan, yang diikuti dengan strategi pembangunan
nasional. Berdasarkan RPJMN 2015-2019 pembangunan harus dapat menghilangkan/memperkecil
kesenjangan yang ada, termasuk kesenjangan antarwilayah dan antar desa dengan kota.
Dalam jangka panjang, kesenjangan pembangunan antarwilayah dapat memberikan dampak
negatif pada kehidupan sosial masyarakat sehingga menjadi masalah serius yang harus dapat
diselesaikan kedepannya. Kesenjangan antarwilayah terlihat dari masih terdapatnya 122 kabupaten
yang merupakan daerah tertinggal. Kesenjangan kota dan desa dapat terlihat dari laju urbanisasi yang
cukup pesat beberapa tahun terakhir. Saat ini laju urbanisasi di desa sebesar 1,2 persen setiap
tahunnya (Detik.com,2018).
Kesenjangan pembangunan antara kota dan desa tidak dapat dilepaskan dari dampak sebaran
demografi dan kapasitas ekonomi yang tidak seimbang serta kesenjangan ketersediaan infrastruktur
yang memadai, termasuk kesenjangan teknologi informasi dan komunikasi. Menurut Kemkominfo,
jumlah desa yang belum tersentuh teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sekitar 40 persen di tahun
2017. Kesenjangan-kesenjangan inilah yang menyebabkan desa menjadi sulit berkembang. Menurut
data Kementrian Keuangan, jumlah desa dengan status tertinggal dan berkembang masih mendominasi
dari jumlah seluruh desa di Indonesia (gambar 1).

Proposal Internet Desa kemitraan untuk Provinsi Lampung


INDEKS PEMBANGUNAN DESA

7,43
% 19,17
%
Desa Tertinggal

Desa Berkembang

Desa Mandiri
73,40
%

Pembangunan Desa dikelola secara partisipatif dikarenakan melibatkan peran serta masyarakat
Desa. Pembangunan Desa mengarah pada terwujudnya kemandirian Desa dikarenakan kegiatan
pembangunan Desa wajib diswakelola oleh Desa dengan mendayagunakan sumber daya manusia di
Desa serta sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan. Agar Desa mampu menjalankan
kewenangannya, termasuk mampu menswakelola pembangunan Desa maka Desa berhak memiliki
sumber-sumber pendapatan. Dana Desa yang bersumber dari APBN merupakan salah satu bagian dari
pendapatan Desa. Tujuan Pemerintah menyalurkan Dana Desa secara langsung kepada Desa adalah
agar Desa berdaya dalam menjalankan dan mengelola untuk mengatur dan mengurus prioritas bidang
pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Desa. Penggunaan Dana Desa dikelola melalui
mekanisme pembangunan partisipatif dengan menempatkan masyarakat Desa sebagai subyek
pembangunan. Karenanya, rencana penggunaan Dana Desa wajib dibahas dan disepakati dalam
musyawarah Desa.
Dengan konsep Desa Digital yang dicanangkan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi dan Kementrian Komunikasi dan Informatika ini diharapkan dapat
menurunkan kesenjangan antara kota dan desa dengan masuknya internet ke desa sehingga dapat
meningkatkan literasi warga desa khususnya generasi muda dalam berbagai bidang terutama bidang
pendidikan dan meningkatkan produktivitas juga pemasaran produk-produk lokal.
Akses internet juga diaharapkan dapat mendorong Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam
mempromosikan produk-produk lokalnya menggunakan saluran e-commerce atau market
place. BUMDes dapat bekerja sama dengan startup lokal menggunakan internet of things (IoT) untuk
meningkatkan produktivitas dan efisiensi aktivitas ekonomi. Pada gilirannya kesejahteraan masyarakat
akan meningkat melalui inovasi digital.
Pelaksanaan Desa Digital tidak terlepas dari beberapa aspek yaitu aspek landasan hukum, aspek
sosial geografis, serta aspek teknis.

Proposal Internet Desa kemitraan untuk Provinsi Lampung


1. Aspek Landasan Hukum
a) UUD 1945.
b) Peraturan Presiden No 3 Tahun 2003 Tentang Kebijakan dan strategi nasional pengembangan
E-Government.
c) Keputusan Presiden No 20 Tahun 2006 Tentang Dewan teknologi informasi dan komunikasi
nasional.
d) UU No 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik.
e) Permendagri No 47 Tahun 2016 Administrasi Pemerintah Desa.
f) Permendesa PDTT No 11 Tahun 2019 tentang Prioritas penggunaan dana desa tahun 2020.

2. Aspek Sosial
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, disebut bahwa Desa
adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat
istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Sedangkan menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, ditentukan bahwa
Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa,
adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur
dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa
masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Desa bukanlah bawahan kecamatan, karena kecamatan merupakan bagian dari perangkat
daerah kabupaten/kota, dan desa bukan merupakan bagian dari perangkat daerah. Berbeda
dengan Kelurahan, Desa memiliki hak mengatur wilayahnya lebih luas. Namun dalam
perkembangannya, sebuah desa dapat diubah statusnya menjadi kelurahan.
Kewenangan desa adalah:
a) Menyelenggarakan urusan pemerintahan yang sudah ada berdasarkan hak asal usul desa
b) Menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan kabupaten/kota yang
diserahkan pengaturannya kepada desa, yakni urusan pemerintahan yang secara langsung
dapat meningkatkan pelayanan masyarakat.
c) Tugas pembantuan dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota
d) Urusan pemerintahan lainnya yang diserahkan kepada desa.

Berangkat dari kondisi diatas serta mengingat pentingya desa sebagai basis sosial, ekonomi,
politik dan budaya, seharusnya Negara mendukung penuh pemberdayaan dan penguatan Desa

Proposal Internet Desa kemitraan untuk Provinsi Lampung


sebagai self-governing community. Dengan konsep Desa Digital sebagai salah satu bagian dari
upaya pemberdayaan tersebut.

3. Aspek Teknis
a) Belum adanya jaringan internet di sebagian besar Desa
Hingga kini masih banyak sebaran sebagian besar daerah perdesaan belum mendapatkan
akses internet. Sedangkan Kementeri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi dan Kementrian Komunikasi dan Informatika mencanangkan untuk
mendigitalisasi desa-desa dalam kategori tertinggal dan berkembang.
b) Kesenjangan digitalisasi antara Kota dan Desa
Kesenjangan Akses
Pengguna internet di Indonesia memang terus meningkat pesat, mencapai 175,4 juta atau
64% dari jumlah penduduknya ( sumber :We Are Social , 2020 ). Jumlah tersebut seiring
dengan pesatnya
ekspansi operator selular dan jaringan kabel optik. Namun demikian, jumlah pengguna
internet diatas ternyata sebagian besar didominasi oleh pengguna internet di wilayah
Indonesia bagian Barat, lebih spesifik lagi didominasi oleh pengguna internet Perkotaan.
Kesenjangan Konten
Isu-isu di perdesaan prosentasenya masih sangat kecil sehingga cara pandang atau kontruksi
informasi di dunia internet itu bias. Kenyataan hari ini dunia internet masih didominasi
masyarakat perkotaan dengan jenis topik yang urban.
c) Pengoptimalan fungsi Bumdes selaku Badan Usaha
Sebagaimana disebutkan dalam PermendesaPDTT No 11 tahun 2019 tentang Prioritas
Penggunaan Dana Desa tahun 2020 Pasal 12, bahwa Prioritas penggunaan Dana Desa untuk
program dan kegiatan bidang pembangunan Desa dan pemberdayaan masyarakat Desa
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 sampai dengan Pasal 11 tercantum dalam Lampiran I
dan Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri Desa PDTT
Nomor 11 tahun 2019 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa tahun 2020.

Untuk itu pengoptimalan fungsi Bumdes selaku Badan Usaha Milik Desa dapat memanfaatkan
alokasi ini untuk memajukan dan menaikkan taraf ekonomi berbasis digitalisasi sehinggan BUMDES
dapat memiliki sektor usaha dibidang Internet, e-comerce, dan berbagai jenis usaha untuk memasarkan
produk – produk lokal UKM.

Dengan Program Desa Digital ini maka BUMDES dapat menjual internet dan produk e-comerce
yang akan menjadi sumber PAD bagi Desa secara optimal dan tidak terkesan mati suri seperti
kebanyakan yang terjadi di beberapa Desa di Indonesia.

Proposal Internet Desa kemitraan untuk Provinsi Lampung


Bab
Sekilas Artamedia
2
PENGALAMAN YANG SUDAH TERBUKTI
Didirikan pada 10 Januari 2017, PT Artamedia Citra Telematika Indonesia berkomitmen penuh menjadi
penyedia layanan komunikasi data, internet dan solusi bernilai tambah bagi semua segmen industri,
termasuk industri agency, media dan komunikasi, keuangan, manufaktur, sumber daya, jasa,
trading/distribusi, maupun transportasi. Pengalaman kami telah terbukti baik di perusahaan skala kecil
dan menengah maupun perusahaan skala besar. Kini Artamedia telah memiliki lebih dari 34 pelanggan
korporasi dengan lebih dari 200 jaringan.

SOLUSI TEKNOLOGI TERDEPAN

Kemampuan melayani mission critical application di Industri Banking dan beradaptasi dengan teknologi
terbaru membuktikan inovasi antara teknologi dengan kebutuhan pelanggan.

Berikut adalah portfolio produk kami:

Proposal Internet Desa kemitraan untuk Provinsi Lampung


LAYANAN PROFESIONAL

Layanan profesional mulai pra-jual melalui business consultant dan network engineer untuk assessment
dan desain solusi pelanggan serta layanan purna jual memadai berupa:

1. Helpdesk 24 jam 7 hari seminggu


2. Customer Assistant Representative (CAR)
3. Expert Team dalam pelaksanaan kegiatan monitoring dan penanganan gangguan terkait
Managed Services

JAMINAN KUALITAS LAYANAN

Pelayanan pelanggan tersedia 24 jam 7 hari seminggu dan jaminan ketersediaan koneksi jaringan (SLA)
sebesar 99% sesuai kebutuhan para pelanggannya, dengan dukungan multimedia akses yaitu Fiber
Optic, Broadband Wireless Access, serta multi backbone yang fully back-up dan terkontrol melalui
Network Monitoring System.

REFERENSI PELANGGAN
Berikut kami sampaikan beberapa pelanggan Artamedia :

RESOURCES

HOTEL

TRADING

PLANTATION

Proposal Internet Desa kemitraan untuk Provinsi Lampung


COMMUNICATIONS &
MEDIA

GOVERMENT

EDUCATION

Proposal Internet Desa kemitraan untuk Provinsi Lampung


Bab
Solusi dan Manfaat
3
Untuk menjawab kebutuhan program Desa Digital yang telah dicangkan oleh Pemerintah Negara
Kesatuan Republik Indonesia, Artamedia Indonesia ikut mendukung percepatan agar program tersebut
dapat terlaksana khususnya di wilayah Provinsi Sumatera Barat.

Solusi program yang diusulkan adalah INTERNET DESA BERBASIS KEMITRAAN


Manfaat Usulan Program yang direkomendasikan
• Memberikan Gambaran Tentang Pilihan Program/Kegiatan Prioritas Dalam
Penggunaan Dana Desa
Pandemi covid 19 memberikan banyak pelajaran terutama terkait pentingnya digital marketing atau
pemasaran digital. Oleh karena itu BUMDES sewajarnya membuka diri dan mulai menerapkan
sistem digital marketing, untuk memaastikan ekonomi desa tetap berjalan untuk mencapai desa
yang mandiri.
• Solusi Total Terpadu
Dengan menerapkan program Internet Desa berbasis kemitraan dan berbagung di dalam sistem
jaringan komunikasi data ARTAMEDIA INDONESIA berarti Desa telah memilih dan tergabung
menjadi penyelenggara komunikasi yang memiliki ragam jasa komunikasi terlengkap dan dapat
memberikan Solusi Total Terpadu dimana untuk setiap masalah/kebutuhan yang ada dapat
dipecahkan secara total dan terpadu hanya melalui satu pintu baik untuk pemenuhan saat ini
maupun masa mendatang.
• Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Desa
Sudah tidak bisa dipungkiri dengan program Internet Desa Berbasis Kemitraan dari Artamedia
Indonesia ini akan membuka beragam peluang inovasi digital di desa. Meningkatkan promosi desa
secara luas melalui jaringan internet, meningkatkan pendapatan desa dan membuka peluang
lapangan kerja yang baru bagi masyarakat desa. Dengan begitu program ini mampu menjawab
solusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

Proposal Internet Desa kemitraan untuk Provinsi Lampung


• Desain dan topologi Internet Desa Kemitraan

Proposal Internet Desa kemitraan untuk Provinsi Lampung


Skema Bisnis Last Mile Fiber (Sharing Modal)

Paket 1 : Modal Paket 3 : Modal


BUMDes 980 Juta Termasuk :
BUMDes 380 Juta
Include 1. Trainning teknisi untuk desa
Include
- Backbone 7 Km 2. Lisensi untuk resell bandwidth
- Backbone 2 Km Paket 2 : Modal
(fiber Optic) 3. Aplikasi monitoring
(fiber Optic) BUMDes 550 Juta
- Server 4. E- Marketplace
- Server Include
- Lastmile ke warga 5. Bandwidth full support
- Lastmile ke warga - Backbone 4 Km
- Modem 65 Pcs (fiber Optic) - Modem 150 Pcs
- Server
- Lastmile ke warga
- Modem 65 Pcs

Bumdes dan Proses


BUMDes Provider
pembangu COMM
MoU dengan LEGAL membentuk INFRA Komersial
badan nan sesuai ERCIAL
Provider
hukum (PT). standard

Proposal Internet Desa kemitraan untuk Provinsi Lampung


• Support Aplikasi E-Comerce Untuk Desa

Proposal Internet Desa kemitraan untuk Provinsi Lampung


Bab
Metode Bisnis I
4
PAKET BIAYA YIELD PENDAPATAN
KEMITRAAN INVESTASI INVESTASI % /BULAN

PAKET JADOEL Rp. 345,000,000,- 30% s/d 45% Rp. 15,000,000,-

PLAN FRANCHISE PUBLISH DESA

No Item Satuan Qty


I Modal Investasi BUMDES
A. Backbone Desa
1 Fo 24 core (Kabel Besar) meter 1704
2 Tiang FO unit 40
3 ONT GPON 4 port unit 1
4 Switch Core Mikrotik 16 port unit 1
5 Rack 42U (Rak Server) unit 1
6 Router Mikrotik CCR1016 unit 1
7 SFP Pon unit 4
8 SFP Gigabit unit 4
9 OTB 24 Core unit 1
10 ODP 16 port unit 8
11 UPS 5kva unit 1
B. Pasang Ke Pelanggan Desa
1 FO Drop Core meter 4000
2 Splitter unit 12
3 Olt/modem subscriber unit 50
C. Pekerjaan Jasa
1 Jasa Splicing core 24
2 Jasa Tanam unit 40
3 Jasa tarik Kabel FO meter 1704
Proposal Internet Desa kemitraan untuk Provinsi Lampung
A. TINGKAT PELAYANAN DAN WAKTU PEMENUHAN

• Waktu Pemenuhan terhitung 1 bulan (30 hari) dari diterimanya Surat Permohonan Berlangganan / FPB
yang telah dilengkapi dengan data yang diperlukan, dokumen pendukung lainnya serta kontrak yang telah
ditandatangani.
▪ ARTAMEDIA INDONESIA membantu pelanggan mendapatkan informasi mengenai status penanganan /
pemasangan jaringan yang belum terpasang secara akurat dengan menghubungi Bagian Support pada
jam kerja.
▪ Selama 24 jam sehari dan 7 hari seminggu ARTAMEDIA INDONESIA siap membantu menyelesaikan
permasalahan gangguan jaringan yang dialami pelanggan dengan menghubungi Support.

B. HAK DAN KEWAJIBAN PELANGGAN


Persiapan dari pihak mitra untuk penerapan layanan jasa data dari Artamedia Indonesia adalah sebagai
berikut :
• Sumber listrik :AC minimal 4 Ampere
• Lokasi Penempatan Radio Link dilokasi kantor Pelanggan (Outdoor)
• Lokasi Penempatan Perangkat Indoor
• UPS atau perangkat Back Up PLN
• Pendingin Ruangan / AC

Proposal Internet Desa kemitraan untuk Provinsi Lampung


Fasilitas yang akan diterima oleh pelanggan:
• Dipinjamkan Tower Three Angel jika dibutuhkan.
• Support User Management.
• Support Sistem Promosi dan Pemasaran.
• Support Sistem Pelayanan dan Gangguan.
• Local Support 24 Jam , 7 Hari dalam Seminggu.
• Cakupan Fiber Optic +- 1,8 km
• Estimasi User 120-180

C. Spesifikasi Tower Triangle dan instalasi penyalur petir:


1. Tower Triangle
Spesifikasi:

a. Panjang Stage Tower 4 Meter


b. Lebar masing-masing sisi 30 cm x 30 cm x 30 cm
c. Besi Diagonal V besi beton 10 mm SNI
d. Tiang vertical besi beton polos 16 mm SNI
e. Tangga Horizontal besi beton 10 mm SNI
f. Sling Baja 4 mm
g. Spancure 12 mm
h. Klem Sling 6 mm
i. Murbaud M16

2. Instalasi Penyalur Petir Elektrostatis KURN Radius 150 Meter


Spesifikasi:

No Item Barang Spesifikasi Jumlah


1 Air Terminal KURN 150 M 1
2 Down Conductor NYY/NYA 70 mm 30
3 Kabel BC 70 mm
Accessories
Clamp Cincin Elektroda 12
4
Cable Connector 3
Clamp L NYY 4
5 Roda Elektroda 4m 6
6 Pipa Galvanis 2 Inch 2m 1
7 Pengecatan Merah dan Putih 1 lot
8 Bak Kontrol
9 Maksimum Grounding 5 Ohm
10 Base Pondasi Towe 1
11 Base Pondasi Sling Baja 4

Proposal Internet Desa kemitraan untuk Provinsi Lampung


Gambar Ilustrasi Tower dan Spesifikasinya

No Keterangan Nomor
1 Tiang Vertical Besi Betol 16mm
2 Besi Diagonal V Beton 10mm
3 Tangga Horizontal Betol 10mm
4 Dimensi Triangle 30mx30mx30m
5 Jarum Keras 12m
6 Baut Sambung 12 m
7 Sling Baja 4 mm
8 Air Terminal KURN 150m
9 Conductor NYY 70mm
10 Eart Electroda 5/8 inch
11 Kabel BC 70mm
12 Bak Kontrol

Proposal Internet Desa kemitraan untuk Provinsi Lampung


Bab
Keunggulan
5
Keunggulan Kemitraan Artamedia Indonesia

PERBANDINGAN
KEUNGGULAN KEMITRAAN BUKA SENDIRI
SEGI FINANSIAL
Investasi awal Lebih rendah Tinggi
Biaya kesalahan Sangat rendah Sangat mahal
Harga jual Kompetitif Mahal
Rendah
Prosentase keuntungan Lebih tinggi (agar mampu berkompetisi)
Lebih rendah
Biaya operasional tinggi
(pembagian konsep biaya)
SEGI TEKNIS
Brand awareness Lebih tinggi Membangun dari nol
Mitra kerja Nasional dan global lokal
Mahal
Perizinan Support sistem
(membangun dari nol)
Pengalaman Sangat teruji Masih trial dan eror
Diatur dan dikelola tinggal
Sistem operasinal Sulit dan lama
mengikuti sistem
Tidak ada
Dukungan teknis/manajerial Handal dan teruji
(dikerjakan dan dibiayai sendiri)
Terencana, luas dan di support Lokal, dan
Promosi dan pemasaran
penuh biasanya masih coba-coba
Sangat tinggi
Resiko usaha Lebih rendah (90% usaha dengan merk sendiri
gagal setelah 3 tahun)

Proposal Internet Desa kemitraan untuk Provinsi Lampung


Bab
Penutup

6
Demikian proposal ini kami sampaikan, sebagai wujud perhatian Artamedia
terhadap PROVINSI LAMPUNG. Kami berharap proposal ini dapat memberikan
solusi terbaik bagi kebutuhan PROVINSI LAMPUNG.

Apabila ada hal – hal yang perlu penjelasan lebih lanjut, silakan menghubungi kami :

David Virgiawan
Account Manager
ARTAMEDIA INDONESIA
Phone : 0717 910 6596
Mobile : 0815 8441 7777
e-mail :
david.virgiawan@artamedianet.co.id

Proposal Internet Desa kemitraan untuk Provinsi Lampung

Anda mungkin juga menyukai