Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENGANTAR

1. APAKAH INTERNET SERVICE PROVIDER (ISP) ITU?

Penyedia jasa Internet (PJI) (bahasa Inggris: Internet service provider disingkat ISP) adalah
perusahaan atau badan hukum yang menyediakan jasa sambungan Internet dan jasa lainnya
yang berhubungan (Contohnya pendaftaran nama domain, dan hosting/kolokasi server korporasi).
Di Indonesia ISP merupakan perusahaan komersil bidang industri telekomunikasi yang disebut
dengan istilah sebagai Penyelenggara Jasa Telekomunikasi.
ISP mempunyai jaringan akses internet, baik secara domestik maupun internasional sehingga
pelanggan atau pengguna dari sambungan yang disediakan oleh ISP dapat terhubung ke jaringan
Internet global. Jaringan di sini berupa media transmisi yang dapat mengalirkan data yang dapat
berupa kabel, radio nirkabel, maupun satelit/VSAT.
Untuk menjalanakan usahanya ISP harus mendapatkan izin terlebih dahulu dari Kementerian
Komunikasi dan Informasi (KOMINFO) Republik Indonesia (dikupas tuntas di dalam forum diskusi)
agar bisa melakukan penjualan layanan jaringan akses internet ke pelanggan umum, rumah
tangga, korporasi, bisnis dan lainnya.

a. Fungsi ISP
Seperti diuraikan diatas pada dasarnya, ISP memiliki fungsi dasar sebagai penyedia layanan
sambungan internet. Jika dirinci dengan lebih dalam lagi, maka fungsi ISP adalah sebagai
berikut:
1. Menyambungkan pengguna internet ke gerbang (gateway) internet yang paling
dekat.
2. Media penyedia layanan jasa koneksi / akses jaringan internet.
3. Penyedia perangkat yang dibutuhkan untuk koneksi / akses jaringan internet.
4. Sebagai media yang menghubungkan pengguna internet dengan layanan informasi
yang ada di World Wide Web (WWW).
5. Sebagai media yang digunakan pengguna internet untuk mengirim surat elektronik
(E-mail).
6. Sebagai media yang digunakan pengguna internet untuk melakukan komunikasi
suara, video melalui internet (Virtual meeting/converence, Webinar, Whatsapp,
Telegram, dan lain sejenisnya).

Harlen Alfan Sijabat | Halaman 1


7. Sebagai penyedia lokasi penempatan website atau homepage untuk pengguna
internet.
8. Sebagai media untuk melakukan kegiatan upload dan download data ke/dari intenet.
9. Penyedia akses untuk komunikasi antar organisai/perusahaan pusat ke cabangnya
dan bisa juga hingga ke rumah anggota organisasi/pegawai.
10. Dan lain-lain yang berhubungan dengan akses layanan jaringan internet.

b. Jenis Layanan ISP (Internet Service Provider)


1. Dedicated Connection
Jenis layanan ISP ini memiliki sifat yang menetap dimana pengguna akan terhubung
dengan jaringan internet selama 24 jam penuh dalam 7 hari. Biasanya jenis ISP ini umum
digunakan pada perusahaan yang memiliki jumlah karyawan dan komputer yang banyak.
2. Internet Wireless
Internet wireless merupakan layanan internet tanpa kabel dan tanpa biaya paket
data/pulsa. Biaya yang dikenakan adalah hanya untuk pemakaian internet saja.
3. Internet Mobile Acces
Ini merupakan layanan ISP bagi para pengguna perangkat mobile/ smartphone sehingga
pengguna dapat mengakses internet melalui perangkat mereka. Jenis ISP ini paling
banyak digunakan untuk akses internet pada smartphone yang mendukung GSM maupun
CDMA.
4. Internet Hotspot
Jenis layanan internet yang tidak menggunakan kabel. Biasanya digunakan di café,
bandara atau tempat-tempat umum lainnya. Sangat cocok digunakan untuk yang
menggeluti bisnis di bidang kuliner.

2. BAGAIMANA CARA KERJA ISP?

Kecanggihan teknologi internet didunia saat ini menjadikan internet sebagai digital life karena
hampir seluruh pulau besar di dunia sudah terhubung oleh jaringan kabel internet.

Harlen Alfan Sijabat | Halaman 2


Illustrasi Jaringan internet dunia.

Sejak hadirnya internet di tengah kehidupan manusia, kehidupan menjadi lebih praktis dan
mudah. Hal-hal yang tadinya terasa sulit sekarang bisa dilakukan dengan mudah. Mulai dari
komunikasi jarak jauh, jualan online, menjadi virtual celebs, dan lain-lain.
Sebenarnya, cara kerja ISP tergolong cukup sederhana. Penyedia internet hanya tinggal
menunggu pengguna jasa internet untuk mengirim permintaan koneksi dan akses.
Selanjutnya, internet provider akan melakukan routing jaringannya ke perangkat yang digunakan
oleh pengguna layanan tersebut. Perangkat ini bisa berupa access point, modem, desktop
maupun smartphone. Setelah proses routing jaringan ini selesai, pengguna bisa langsung
menggunakan dan menikmati akses internet sesuai dengan kebutuhan.

Harlen Alfan Sijabat | Halaman 3


Singkatnya, setelah pihak pengguna layanan ISP melakukan permintaan akses internet kepada
ISP maka ISP akan me-routing jaringannya ke perangkat yang dimiliki atau disediakan oleh ISP
atau pengguna, seperti access point, modem, wifi, dan handphone, selanjutnya, pengguna bisa
menggunakan dan menikmati akses internet pada perangkat yang mereka miliki, bahkan bisa
memilih tipe jaringan mana yang diinginkan dan sesuai dengan kebutuhan.

Skema relasi internet, ISP dengan pengguna


Teknologi yang digunakan ISP untuk mendistribusikan Internet ke pelanggan ada 2 (dua) jenis
yaitu:
1. Wireless - Tanpa Kabel / Nirkabel (WiFi, Radio - Microwave, Celluler, Satelit)
2. Wireline - Dengan Kabel (Coaxial / Cooper, Fiber Optic)

Untuk mempermudah pemahaman akan materi pembelajaran awal tentang membangun sebuah
usaha bidang ISP saya memilih pembahasan yang lebih fokus pada salah satu teknologi yang
digunakan ISP yaitu melalui Radio Link Nirkabel (bukan Seluler) untuk mendistribusikan layanan
akses internet ke pelanggannya dengan sistem Nirkabel (Wireless) atau sering disebut dengan
Wireless ISP (WISP)

Catatan:
Materi Pembahasan berikutnya istilah Nirkabel akan saya gunakan dengan kata Wireless
karena kata Nirkabel sangat jarang dipakai dikalangan ISP maupun perusahaan penyedia
peralatan/perangkat ISP.

Harlen Alfan Sijabat | Halaman 4


3. APAKAH WISP ITU?

Sebuah WISP adalah ISP yang menggunakan teknologi wireless untuk menyediakan layanan
Internet untuk fasilitas umum atau rumah atau bisnis yang tidak menggunakan kabel secara penuh
untuk melayani pelanggannya.
Jaringan WISP sering disebut jaringan tetap (fix line wireless) sebagai lawan dari jaringan
bergerak seperti mobile GSM/seluler. WISP selalu mengadopsi dan menggunakan teknologi
modern untuk dapat memberi layanan ke pelanggan dengan koneksi latensi rendah dan
kecepatan hingga sekitar 150Mbps dengan harga ekonomis. WISP juga dapat menyediakan
layanan untuk tipe pelanggan bisnis dengan koneksi khusus berkapasitas tinggi (hingga 1Gbps,
bahkan mungkin lebih) dengan harga yang kompetitif.
Arsitektur jaringan WISP yang umum terlihat seperti diuraikan dibawah ini:
 Sambungan Kabel Fiber ke Internet di pusat data atau bangunan komersial bersama
dengan ruang yang disewa di atap bangunan. Ruang yang disewakan di atap gedung
atau rumah menjadi Ruang Server (Data Center mini) dan Stasiun Pemancar pertama
yang dilengkapi dengan perangkat Wireless Access Point dan backhaul.

 Stasiun Pemancar perangkat dipasang untuk memperluas jaringan Wireless dari


koneksi fiber menuju lokasi dimana pelanggan berada. Stasiun Pemancar juga terhubung
secara langsung ke jaringan sistem Fiber Optic yang digunakan sebagai jaringan utama
(backhaul) Wireless point-to-point menuju ke Stasiun Pemancar lainnya dalam rangka
memperluas cakupan area pelanggan dan atau menjangkau pelanggan langsung.

 Customer Site adalah lokasi pelanggan dimana akan dipasang perangkat sebagai
penerima sinyal dari Stasiun Pemancar umumnya diinstalasi di atap rumah/gedung
(posisi paling tinggi) dilokasi pelanggan agar dapat terhubung secara Wireless ke Access
Point di Stasiun Pemancar tanpa adanya halangan diantara pelanggan dan Stasiun
Pemancar. Perangkat lainnya untuk akses interet langsung oleh pelanggan akan
dipasang didalam gedung/rumah pelanggan.

Harlen Alfan Sijabat | Halaman 5


Model Jaringan WISP

Mungkin dalam pikiran Anda?


Ini kan hanya Wi-Fi untuk cakupan satu daerah (kota / kabupaten), bukan?

Yah, tidak juga. Masalahnya adalah Wi-Fi yang dikenal secara umum dirancang untuk dipakai di
dalam ruangan dan pada jarak yang relatif pendek, dan karena alasan dimana Wi-Fi tidak
berfungsi dengan baik di luar ruangan dengan jarak jangkauan yang jauh maka penyedia
perangkat (Produsen) WISP menciptakan perangkat yang melewati jangkauan dari standar Wi-Fi
yang biasa dikenal masyarakat umum dengan tujuan untuk mengatasi penyaluran jaringan dalam
rangka memperluas cakupan area pelanggan lebih banyak.
Masalah lainnya adalah sinyal Wi-Fi tidak dapat menembus dinding rumah, gedung dan atap
dengan baik, itulah sebabnya kita meletakkan peralatan di atas atap pelanggan bukan di dalam
rumah atau loteng pelanggan.

4. MENGAPA WISP?

Di banyak daerah (bukan kota besar) biasanya hanya ada satu atau dua ISP, di Indonesia
perusahaan kabel masih fokus berada di perkotaan dan cenderung atau sering menyediakan
konektivitas yang tidak dapat diandalkan dan layanan pelanggan yang buruk.
WISP menawarkan cara yang relatif mudah dan murah (dibandingkan dengan memasang kabel
baru) bagi pengusaha perorangan, usaha kecil menengah, koperasi atau organisasi lain untuk
membangun layanan Internet yang lebih baik bagi komunitas atau daerah tertentu seperti
pinggiran kota, pedesaan maupun daerah terpencil.

Harlen Alfan Sijabat | Halaman 6


Perkembangan teknologi yang digunakan WISP terus berkembang dan semakin terjangkau dan
mudah penerapannya secara teknis, sehingga sangat memungkinkan untuk para pemula seperti
tamatan SMK di Indonesia untuk bisa memulai usaha WISP.

5. TERMINOLOGI

Beberapa istilah penting yang akan digunakan di seluruh panduan ini:


 PtP / PtMP - Point-to-Point dan Point-to-Multi-Point . Wireless access points (termasuk
yang ada di router Wireless Anda di rumah atau kantor) adalah PtMP - beberapa
perangkat klien terhubung ke satu perangkat Access Point. Koneksi PtP biasanya
digunakan untuk backhaul Wireless - satu perangkat di satu Pemancar akan terhubung
langsung ke satu perangkat di Pemancar lain. Perbedaan ini penting saat memutuskan
jenis perangkat yang akan digunakan di jaringan Anda.
 Access Point - Perangkat PtMP yang biasanya dipasang di Stasiun Pemancar. Beberapa
pelanggan dapat terhubung ke salah satu perangkat ini.
 CPE (Customer-Premises Equipment) - Peralatan di tempat Pelanggan. Nama umum
untuk perangkat Pelanggan yang berada di atap rumah atau gedung pelanggan dan
terhubung ke Access Point dan juga termasuk sistem power, perangkat yang dipasang
untuk menghubungkan internet langsung ke perangkat milik pelanggan.
 Backhaul - Koneksi jaringan PtP berkapasitas tinggi . Dalam panduan ini, backhaul dapat
dianggap Wireless. Backhaul dapat merujuk ke seluruh tautan (2 perangkat) atau satu
sisi tautan (1 perangkat).
 Stasiun Pemancar - Setiap tempat di mana Access Point atau backhaul dipasang
sebagai bagian dari infrastruktur WISP. Jenis struktur yang umum adalah bangunan,
tangki air, rumah, dan menara tetapi bisa berada di mana saja.
 Sambungan Serat Optic - Sambungan hulu WISP ke Internet. Tidak harus menjadi serat,
tetapi untuk panduan ini kita menganggap bahwa itu.
 Radio - Nama umum untuk perangkat Wireless apa pun - Access Point, CPE, atau
backhaul.
 Mbps / Gbps - Megabit per second (Detik) dan Gigabit per second (Detik) . Ukuran
throughput koneksi jaringan dan cara yang paling umum digunakan untuk
membandingkan kecepatan koneksi Internet. 1Gbps = 1000Mbps ( biasanya ). Biasanya

Harlen Alfan Sijabat | Halaman 7


sering salah sebut yaitu mega byte per second (detik), kenapa salah karena 1 byte = 8
bit.
Info lebih lanjut: https://en.wikipedia.org/wiki/Data_rate_units

Cakupan Langkah demi Langkah yang kana dibahas berikutnya dalam Buku Panduan ini
adalah:

BAB II : Mendirikan ISP : Membahas tuntas apa yang perlu dipersiapkan dan langkah-
langkah mendirikan perusahaan ISP.

BAB III : Implementasi Teknis

Langkah 1 : Evaluasi Cakupan Area : Pastikan area yang anda pilih adalah
lokasi yang potensial untuk usaha jaringan Internet berbasis
Wireless.

Langkah 2 : Cari Penyedia Jaringan Sumber Internet: Tentukan dan kenali


daerah dimana perusahaan ISP akan dibuka apakah
dilokasi/wilayah rumah atau gedung tempat Anda beroperasi
tersedia koneksi jaringan fiber optic atau radio link untuk
tekoneksi ke perusahaan Upstream Internet.

Langkah 3 : Cari Lokasi Stasiun Pemancar : Untuk memperluas jaringan


secara Wireless ke arah pelanggan-pelanggan potensial.

Langkah 4 : Pemilihan Platform Hardware dan Software : Evaluasi pilihan-


pilihan yang tersedia dipasaran dan yang paling cocok untuk
daerah Anda.

Langkah 5 : Sistem Penagihan dan Pengelolaan Pelanggan : Pastikan


Anda dapat menerima pembayaran dan melakukan dukungan
/ layanan terbaik untuk pelanggan Anda.

Langkah 6 : Topologi Jaringan : Rancang topologi jaringan agar jaringan


Anda dapat diandalkan seperti Router, Switch, Bridge, IP,
VLAN, dll.

Langkah 7 : Pembangunan Infrastruktur: Instalasi hardware untuk koneksi


fiber optic dan Stasiun Pemancar Anda dan CPE.

Harlen Alfan Sijabat | Halaman 8


Langkah 8 : Pemasangan Pelanggan : Buat pendaftaran dan aktivasi
pelanggan pertama Anda secara online!

Langkah 9 : Pemasaran : Beri tahu orang-orang tentang layanan Anda


sehingga mereka dapat merasakan koneksi Internet yang
lebih baik!

Langkah 10 : Pemeliharaan : Jaga agar jaringan Anda tetap berjalan dengan


lancar, bahkan dalam cuaca buruk sekalipun.

Lainnya yang juga dibahas pada pertemuan adalah:

 Peralatan : daftar alat-alat yang diperlukan untuk instalasi stasiun pemancar dan CPE.
 Sekilas Backhaul menjelaskan teknik yang tepat untuk mengarahkan radio yang
digunakan sebagai jaringan utama (Backhaul).
 Daftar Perangkat Backhaul Jika Anda hanya perlu mendapatkan koneksi Wireless yang
solid dari Titik A ke Titik B, gunakan daftar ini untuk memilih peralatan yang tepat dan
menyiapkannya.
 Dasar-dasar Radio Frekwensi dan Perencanaan Frekwensi dan gangguannya dengan
memilih frekwensi untuk Access Point dan Backhaul.
 Panduan Google Earth Beberapa tip dan trik menggunakan Google Earth untuk
merencanakan dan membangun jaringan Anda.
 Keamanan, Kesehatan dan Keselamatan Pekerja (K3P).

Harlen Alfan Sijabat | Halaman 9

Anda mungkin juga menyukai