Anda di halaman 1dari 53

PENYUSUNAN RPP

LPMP Riau
Menuju Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (ZI-WBK)
Tujuan
Setelah pendampingan, guru bisa menyusun RPP yang
terintegrasi PPK dan Literasi

LPMP Riau
Menuju Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (ZI-WBK)
Langkah Kegiatan:

1. Menyusun RPP yang terintegrasi PPK dan Literasi


2. Presentasi
3. Penguatan

LPMP Riau
Menuju Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (ZI-WBK)
Pengertian RPP

RPP adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu


pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan
kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi
Dasar (KD).

LPMP Riau
Menuju Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (ZI-WBK)
Prinsip Penyusunan RPP
Berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses,
penyusunan RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai
berikut: :
1. Perbedaan individual peserta didik.
2. Partisipasi aktif peserta didik.
3. Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar,
motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian.
4. Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk
mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan,
dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
LPMP Riau
Menuju Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (ZI-WBK)
Prinsip Penyusunan RPP (2)
5. Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program
pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.
6. Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan
sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.
7. Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata
pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
8. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis,
dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

LPMP Riau
Menuju Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (ZI-WBK)
Komponen RPP
Berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016, komponen RPP adalah sebagai
berikut:
a.Identitas Sekolah yaitu nama satuan pendidikan;
b.Identitas Mata Pelajaran atau tema/subtema;
c.Kelas/Semester;
d.Materi Pokok;
e.Alokasi Waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan
beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia
dalam silabus dan KD yang harus dicapai;

LPMP Riau
Menuju Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (ZI-WBK)
f. Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi;
g. Tujuan Pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan
kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan;
h. Materi Pembelajaran, memuat materi pokok dan materi sub pokok;
i. Metode Pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang
disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai;

LPMP Riau
Menuju Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (ZI-WBK)
j. Media Pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk
menyampaikan materi pelajaran;
k. Sumber Belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam
sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan;
l. Langkah-langkah Pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan,
inti, dan penutup;
m. Penilaian Hasil Pembelajaran meliputi penilaian sikap spiritual, sosial,
Penilaian Pengetahuan dan Penilaian Keterampilan
n. Bahan Ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan
ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator
ketercapaian kompetensi

LPMP Riau
Menuju Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (ZI-WBK)
LPMP Riau
Menuju Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (ZI-WBK)
KOMPONEN RPP
A. Indentitas program pendidikan;
B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar;
C. Tujuan pembelajaran, rumusan perilaku yang harus dicapai peserta didik setelah mempelajari
sepasang KD, meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap dengan menggunakan kata kerja
operasional yang dapat diamati dan diukur;
D. Indikator pencapaian kompetensi;
E. Materi pembelajaran memuat fakta, konsep, prosedur dan metakognitif yang relevan dengan tuntutan
KD;
F. Strategi pembelajaran meliputi pendekatan, strategi dan metode pembelajaran;
G. Kegiatan pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti yang mengimplementasikan
pendekatan, pembelajaran meliputi, strategi dan metoda, materi pembelajaran serta kegiatan
penutup;
H. Alat bahan dan media;
I. Sumber belajar meliputi buku, lembaran informasi, job sheet/ lembaran tugas, lembar penilaian,
internet dan lain-lain; dan
J. Penilaian hasil belajar, merupakan keputusan pencapaian hasil belajar yang didasarkan atas
pengumpulan data, menggunakan instrumen pengukuran baik sikap, pengetahuan dan keterampilan.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. Identitas Program Pendidikan, meliputi:

Nama Sekolah : …...........................................................................


Mata Pelajaran : …...........................................................................
Komp. Keahlian : ..............................................................................
Kelas/Semester : ……........................................................................
Tahun Pelajaran: ..............................................................................
Alokasi Waktu : …...........................................................................

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti *)
1. Pengetahuan
2. Keterampilan
Kompetensi Dasar *)
1. KD pada KI pengetahuan
2. KD pada KI keterampilan
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Indikator KD pada KI pengetahuan
2. Indikator KD pada KI keterampilan
D. Tujuan Pembelajaran
E. Materi Pembelajaran
(Rincian dari Materi Pokok Pembelajaran)
F. Pendekatan, Strategi dan Metode
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Kesatu:**)
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (… menit)
b. Kegiatan Inti (... menit)
c. Penutup (… menit)
2. Pertemuan Kedua:**)
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (… menit)
b. Kegiatan Inti (... menit)
c. Penutup (… menit),
dan pertemuan seterusnya.
H. Alat/Bahan dan Media Pembelajaran
I. Sumber Belajar
J. Penilaian Pembelajaran
1. Teknik Penilaian
2. Instrumen Penilaian
ANALISIS KOMPETENSI DASAR (KD)

LPMP Riau
Menuju Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (ZI-WBK)
PEMAHAMAN KOMPETENSI DASAR
Kompetensi Dasar (KD):
 adalah kemampuan yang menjadi syarat untuk
menguasai Kompetensi Inti yang harus dicapai peserta
didik melalui proses pembelajaran
 merupakan tingkat kemampuan dalam konteks muatan
pembelajaran serta perkembangan belajar berdasarkan
pada Kompetensi Inti yang dikembangkan berdasarkan
taksonomi hasil belajar
 memuat tingkatan kompetensi berdasarkan KI dan
materi yang dikembangkan dari lingkup materi pada SI
14
Penentuan Target KD
1. Tidak mengubah deskripsi pada KD
2. Memisahkan setiap kompetensi/kata kerja yang ada pada
KD
3. Memisahkan setiap materi pada KD (jika bukan satu
kesatuan)
4. Memisahkan setiap proses pencapaian (jika tidak satu
kesatuan)
5. Menuliskan target jika ada kata “dan/atau” menjadi target
yang terpisah
LPMP Riau
Menuju Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (ZI-WBK)
Contoh menentukan target KD:
KOMPETENSI DASAR TARGET KOMPETENSI DASAR
3.2 Menghubungkan ciri 1. Menghubungkan ciri pubertas pada
laki-laki dengan kesehatan Dua target
pubertas pada laki-laki dan reproduksi KD dan
perempuan dengan kesehatan 2. Menghubungkan ciri pubertas pada tidak
perempuan dengan kesehatan
reproduksi mengubah
reproduksi
narasi KD

4.2 Menyajikan karya tentang Menyajikan karya tentang Satu


cara menyikapi ciri-ciri pubertas cara menyikapi ciri-ciri target KD
yang dialami pubertas yang dialami dan tidak
mengubah
narasi KD

kata kerja KD
materi Variabel

LPMP Riau
Menuju Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (ZI-WBK)
Penentuan Tingkat Kompetesi KD
1. Tidak berpatokan hanya pada kata kerja yang ada pada KD
2. Membaca secara keseluruhan deskripsi pada KD
3. Jika ada dua kata kerja pada KD, maka tingkat kompetensi pada KD
tersebut ada dua.

LPMP Riau
Menuju Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (ZI-WBK)
1. Ranah Kognitif
a. Dimensi Pengetahuan
Dimensi Defenisi
Pengetahuan
Faktual pengetahuan tentang eleman-elemen terpisah dan memiliki cirinya tersendiri, meliputi
pengetahuan tentang terminology dan detail dan elemen yang lebih spesifik.

Konseptual pengetahuan tentang bentuk yang lebih kompleks dan terorganisasi, mencakup
klasifikasi dan kategori, prinsip, model, dan struktur
Prosedural pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu, mencakup pengetahuan dalam
hal keterampilan dan algoritmik, Teknik dan metode, dan model dan struktur.

Metakognitif kesadaran seseorang tentang bagaimana ia belajar, kemampuan untuk menilai


kesukaran sesuatu masalah, kemampuan untuk mengamati tingkat pemahaman
dirinya, kemampuan meng- gunakan berbagai informasi untuk mencapai tujuan, dan
kemampuan menilai kemajuan belajar sendiri.

LPMP Riau
Menuju Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (ZI-WBK)
b. Proses Kognitif
PROSES KOGNITIF DEFINISI
C1 Mengingat Mengambil pengetahuan yang relevan dari ingatan
L Membangun arti dari proses pembelajaran, termasuk
C2 O Memahami
komunikasi lisan, tertulis, dan gambar
T
S Menerapkan / Melakukan atau menggunakan prosedur di dalam situasi yang
C3
Mengaplikasikan tidak biasa
Memecah materi ke dalam bagian-bagiannya dan menentukan
C4 Menganalisis bagaimana bagian-bagian itu terhubungkan antarbagian dan ke
struktur atau tujuan keseluruhan
H
Menilai /
C5 O Membuat pertimbangan berdasarkan kriteria atau standar
Mengevaluasi
T
Menempatkan unsur-unsur secara bersama-sama untuk
S
Mengkreasi / membentuk keseluruhan secara koheren atau fungsional;
C6
Mencipta menyusun kembali unsur-unsur ke dalam pola atau struktur
baru

LPMP Riau
Menuju Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (ZI-WBK)
Mengingat Memahami Mengaplikasikan Menganalisis Mengevaluasi Mencipta/
(C1) (C2) (C3) (C4) (C5) Membuat
(C6)
Mengutip Memperkirakan Menugaskan Mengaudit Membandingkan Mengumpulkan
Mengurutkan Mengatur Mengabstraksi
Menyebutkan Menjelaskan Menyimpulkan
Menentukan Menganimasi Mengatur
Menjelaskan Menceritakan Menerapkan Mengumpulkan Menilai Menganimasi
Menggambar Mengkatagorikan Mengkalkulasi Memecahkan Mengarahkan Mengkatagorikan
Mencirikan Memodifikasi Menegaskan Membangun
Membilang Menghitung Menganalisis Memprediksi Mengkreasikan
Merinci
Mengidentifikasi Membangun Menyeleksi Memperjelas Mengoreksi
Mengasosiasikan Mencegah Merinci Merencanakan
Mendaftar Membandingkan
Menugaskan
Menentukan Menominasikan Memadukan
Menunjukkan Menghitung Menggambarkan Mendiagramkan Menafsirkan Mendikte
Memberi label Mengkontraskan Menggunakan Mengkorelasikan Mempertahankan Membentuk
Memberi indeks Menilai Menguji Memerinci Meningkatkan
Menjalin
Melatih Mencerahkan Menanggulangi
Memasagkan Mendiskusikan Menggali Membagankan Mengukur Menggeneralisasi
Membaca Mencontohkan Mengemukakan Menyimpulkan Merangkum Menggabungkan
Menamai Mengemukakan Mengadaptasi Menjelajah Membuktikan Merancang
Mempolakan Menyelidiki Memaksimalkan Membatas
Menandai Mempersoalkan Memerintahkan Memvalidasi Mereparasi
Menghafal Memperluas Mengkonsepkan Mengaitkan Mengetes Membuat
Menyimpulkan Melaksanakan Mentransfer Menyiapkan
Meniru Mendukung
Meramalkan Memproduksi Melatih Memproduksi
Mencatat Memproses Mengedit Memilih Memperjelas
Merangkum
Mengulang Menjabarkan
Mengaitkan Menemukan Memproyeksikan Merangkum
Mereproduksi Menyusun Menyeleksi Mengkritik Merekonstruksi
Menggali Memecahkan Mengoreksi Mengarang
Meninjau Mengubah Melakukan Mendeteksi Mengarahkan Menyusun
Memilih Mempertahankan Mensimulasikan Menelaah Memutuskan Mengkode
Mentabulasi Mentabulasi Mengukur Memisahkan Mengkombinasikan
Mengartikan
Memproses Membangunkan Memfasilitasi
Memberi kode Menerangkan Membiasakan Merasionalkan menimbang Mengkonstruksi
Menulis Menafsirkan Mengklasifikasi Mendiagnosis Merumuskan
Menyatakan Memprediksi Menyesuaikan Memfokuskan Menghubungkan
Melaporkan Mengoperasikan Memadukan Menciptakan
Menelusuri Meramalkan Menampilkan
Membedakan
2. Ranah Afektif
Proses Afektif Definisi

Penerimaan adalah semacam kepekaan dalam menerima rangsanagn atau


A1 Penerimaan
stimulasi dari luar yang datang pada diri peserta didik

suatu sikap yang menunjukkan adanya partisipasi aktif untuk mengikutsertakan


A2 Menanggapi dirinya dalam fenomena tertentu dan membuat reaksi terhadapnya dengan
salah satu cara.
memberikan nilai, penghargaan dan kepercayaan terhadap suatu gejala atau
A3 Penilaian
stimulus tertentu.
konseptualisasi nilai-nilai menjadi sistem nilai, serta pemantapan dan prioritas
A4 Mengelola
nilai yang telah dimiliki.

keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang yang


A5 Karakterisasi
mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya.

LPMP Riau
Menuju Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (ZI-WBK)
Menerim Karakterisasi
Merespon Menghargai Mengorganisaikan
a Menurut Nilai
(A2) (A3) (A4)
(A1) (A5)
Mengikuti Menyenangi Mengasumsika Mengubah Membiasakan
Menganut Mengompromikan n Menata Mengubah perilaku
Mematuhi Menyambut Meyakini Membangun Berakhlak mulia
Meminati Mendukung Meyakinkan Membentuk-pendapat Melayani
Melaporkan Memperjelas Memadukan Mempengaruhi
Memilih Menekankan Mengelola Mengkualifikasi
Memilah Memprakarsai Merembuk Membuktikan
Menolak Menyumbang Menegosiasi Memecahkan
Menampilkan Mengimani
Menyetujui
Mengatakan

LPMP Riau
Menuju Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (ZI-WBK)
3. Ranah Psikomotor
Proses Psikomotor Makna
P1 Imitasi Imitasi berarti meniru tindakan seseorang
P2 Manipulasi Kategori manipulasi berarti melakukan keterampilan atau menghasilkan produk dengan cara
dengan mengikuti petunjuk umum, bukan berdasarkan observasi. Pada kategori ini, siswa
dipandu melalui instruksi untuk melakukan keterampilan tertentu.
P3 Presisi Kategori presisi berarti secara independen melakukan keterampilan atau menghasilkan produk
dengan akurasi, proporsi, dan ketepatan. Dalam bahasa sehari-hari, kategori ini dinyatakan
sebagai “tingkat mahir
P4 Artikulasi Kategori artikulasi artinya memodifikasi keterampilan atau produk agar sesuai dengan situasi
baru, atau menggabungkan lebih dari satu keterampilan dalam urutan harmonis dan
konsisten.
P5 Naturalisasi Kategori naturalisasi artinya menyelesaikan satu atau lebih keterampilan dengan mudah dan
membuat keterampilan otomatis dengan tenaga fisik atau mental yang ada. Pada kategori ini,
sifat aktivitas telah otomatis, sadar penguasaan aktivitas, dan penguasaan keterampilan
terkait sudah pada tingkat strategis (misalnya dapat menentukan langkah yang lebih efisien).

LPMP Riau
Menuju Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (ZI-WBK)
Meniru Manipulasi Presisi Artikulasi Naturalisasi
(P1) (P2) (P3) (P4) (P5)
Menyalin Kembali membuat Menunjukkan Membangun Mendesain
Mengikuti Membangun Melengkapi Mengatasi Menentukan
Mereplikasi Melakukan Menyempurnakan Menggabungkan Mengelola
Mengulangi Melaksanakan Mengkalibrasi koordinat Menciptakan
Mematuhi Menerapkan Mengendalikan Mengintegrasikan
Mengaktifkan Mengoreksi Mengalihkan Beradaptasi
Menyesuaikan Mendemonstrasikan Menggantikan Mengembangkan
Menggabungkan Merancang Memutar Merumuskan
Mengatur Melatih Mengirim Memodifikasi master
Mengumpulkan Memperbaiki Memproduksi Mensketsa
Menimbang Memanipulasi Mencampur  
Memperkecil Mereparasi Mengemas
Mengubah Menyajikan

LPMP Riau
Menuju Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (ZI-WBK)
Rambu-Rambu KD Pengetahuan (KI-3) pada SMK :
1) Jumlahnya linier dengan jumlah KD Keterampilan (KI-4).
2) Selaras antara tingkatan proses berpikir (C2, C3, C4, C5, dan C6) dan
dimensi koginitf (faktual, konseptual, prosedural/operasional, atau
metakognitif).
3) Mendukung kebutuhan KD Keterampilan (KI-4):
a) LOTS (C2, C3) selaras dengan P1, P2.
b) HOTS (C4, C5) selaras dengan P3, P4, P5.
4) Pada kelas tertinggi program pendidikan 4 tahun, diutamakan dimensi
metakognitif dan proses berpikir tingkat Evaluasi dan Kreasi (C5, C6),
diselaraskan dengan tingkat keterampilan Naturalisasi (P5).
KD KI-4 (Keterampilan) pada SMK dirumuskan mengikuti
tingkatan (level) kemampuan yang dituntut dunia kerja
(SKK/SKKNI):
1) Keterampilan abstrak yang meliputi kemampuan: mengolah,
menalar, menyaji dan mencipta dapat diterapkan di semua
tingkatan kelas, tapi ...
• disesuaikan dengan bentuk dan tingkat kompetensi yang
dituntut Kompetensi Keahlian.
2) Keterampilan konkret:
• Program Pendidikan 3 Tahun meliputi kemampuan:
mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami.
• Program Pendidikan 4 tahun diteruskan hingga: tindakan
orisinal.
Lihat kesejajarannya terhadap taxonomi Dave tentang
keterampilan: Imitasi, Manipulasi, Presisi, Artikulasi, dan
Naturalisasi (IMPAN).
KD keterampilan dapat diambil dari elemen kompetensi pada
standar yang diacu (International Standard, Regional Standard,
SKKNI, atau Standar Industri). Jika elemennya berupa urutan
kerja, KD diambil dari unit kompetensi
Linierisasi KD dari KI-3 dan KD dari KI-4;
a. LOTS (C2, C3) selaras dengan P1, P2.
b. HOTS (C4, C5) selaras dengan P3, P4, P5.
RINCIAN GRADASI SIKAP, PENGETAHUAN,
DAN KETERAMPILAN
Keterampilan
Sikap Pengetahuan
Kongkret
(Krathwohl) (Bloom) (Dave) (Simpson)

Menerima Mengingat Persepsi, Kesiapan,

merespon Memahami Imitasi Meniru

Menghargai Menerapkan Manipulasi Membiasakan

Menghayati Menganalisis Presisi Mahir

Mengamalkan Mengevaluasi Artikulasi Alami


Mencipta Naturalisasi Orisinal

29
Contoh analisis KD
Syaratnya:
KD Pengetahuan 1. Pahami dimensi pengetahuan faktual,
3.2 Menghubungkan ciri pubertas konseptual, prosedural dan metakogitif
2. Pahami makna dari setiap tingkat kognitif
pada laki-laki dan perempuan pada taksonomi bloom (C1-C6)
dengan kesehatan reproduksi 3. Tidak berpatokan hanya pada Kata Kerja
KD tetapi baca utuh deskripsi KD

Tingkat kompetensi KD adalah Menganalisis (C4) =


Memecah materi ke dalam bagian-bagiannya dan
Kata Kerja KD Materi Variabel
menentukan bagaimana bagian-bagian itu terhubungkan
antarbagian dan ke struktur atau tujuan keseluruhan

Dimensi pengetahuan KD adalah KONSEPTUAL =


pengetahuan tentang bentuk yang lebih kompleks dan
terorganisasi, mencakup klasifikasi dan kategori, prinsip,
model, dan struktur

LPMP Riau
Menuju Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (ZI-WBK)
Syaratnya:
1. Pahami makna dari setiap tingkat
KD Keterampilan
keterampilan pada ranah psikomotor jika
4.2 Menyajikan karya tentang cara keterampilan konkrit (P1—P5) dan ranh
menyikapi ciri-ciri pubertas yang kognitif jika keterampilan abstrak (C1-C6)
2. Tidak berpatokan hanya pada Kata Kerja
dialami KD tetapi baca utuh deskripsi KD

Kata Kerja KD Materi Cara

Tingkat kompetensi KD adalah Presisi (P3)=


Kategori presisi berarti secara independen melakukan keterampilan atau
menghasilkan produk dengan akurasi, proporsi, dan ketepatan. Dalam
bahasa sehari-hari, kategori ini dinyatakan sebagai “tingkat mahir”

LPMP Riau
Menuju Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (ZI-WBK)
Matrik Sumbu Simetri

1. Memindahkan kata kerja KD pada kolom yang sejajar DIMENSI


PENGETAHUAN dan DIMENSI PROSES BERFIKIR sesuai dengan
tingkat kompetensi KD
2. Mencari KKO PADANAN kata kerja KD jika TIDAK OPERASIONAL
3. Menentukan KKO untuk IPK PENDUKUNG dan PENGAYAAN dan
diletakkan sejajar dengan Dimensi Pengetahuan dan Dimensi Proses
Berfikir

LPMP Riau
Menuju Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (ZI-WBK)
Contoh Matrik Sumbu Simetri Kombinasi
3.2 Menghubungkan ciri pubertas pada laki-laki dan perempuan dengan kesehatan reproduksi

METAKOGNITIF

PROSEDURAL
016 Tentang SKL Pendidikan Dasar dan Menangah)

KONSEPTUAL Menjelaskan Mengelompokkan Menelaah Menyimpulkan

FAKTUAL Mengidentifikasi
ENSI PENGETAHUAN

KKO IPK Pendukung KKO IPK Kunci KKO IPK Pengayaan


LPMP Riau
Menuju Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (ZI-WBK)
Perumusan IPK
Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi:

Indikator adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau


diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian
kompetensi dasar (KD) tertentu yang menjadi acuan
penilaian mata pelajaran, (Mulyasa, 2007:139).

LPMP Riau
Menuju Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (ZI-WBK)
Rambu-Rambu Perumusan IPK
a. Indikator merupakan penanda perilaku pengetahuan (KD dari KI-3) dan
perilaku keterampilan (KD dari KI-4) yang dapat diukur dan atau
diobservasi.
b. Khusus untuk mata pelajaran PA-BP dan PPKn, perlu merumuskan
indikator untuk sikap spiritual dan sikap sosial.
c. Rumusan IPK pengetahuan dimensi proses kognitif (dari memahami
sampai dengan mengevaluasi) dan dimensi bentuk pengetahuan
(faktual, konseptual, prosedural, dan metakonitif) yang sesuai dengan KD,
d. Rumusan IPK keterampilan sesuai dengan bentuk dan gradasi KD
keterampilan.
e. Tidak menutup kemungkinan perumusan indikator dimulai dari serendah-
rendahnya C2 sampai setara dengan KD hasil analisis dan
rekomendasi.
35
Ketentuan Perumusan Indikator
1. Indikator dirumuskan dari KD
2. Menggunakan kata kerja operasional (KKO) yang dapat diukur
3. Dirumuskan dalam kalimat yang simpel, jelas dan mudah dipahami.
4. Tidak menggunakan kata yang bermakna ganda
5. Hanya mengandung satu tindakan.
6. Memperhatikan karakteristik mata pelajaran, potensi & kebutuhan
peserta didik, sekolah, masyarakat dan lingkungan/daerah;

LPMP Riau
Menuju Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (ZI-WBK)
Perumusan Indikator
A. Menganalisis tingkat kompetensi yang digunakan pada KD
Menganalisis KKO

B. Menganalisis Indikator berdasarkan tingkat UKRK kompetensi pada


KD

LPMP Riau
Menuju Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (ZI-WBK)
Klasifikasi Indikator
1. Indikator Kunci
a. Indikator yang sangat memenuhi kriteria UKRK.
b. Kompetensi yang dituntut adalah kompetensi minimal yang terdapat pada KD.
c. Memiliki sasaran untuk mengukur ketercapaian standar minimal dari KD.
d. dinyatakan secara tertulis dalam pengembangan RPP dan harus teraktualisasi
dalam pelaksanaan proses pembelajaran, sehingga kompetensi minimal yang
harus dikuasai siswa tercapai berdasarkan tuntutan KD mata pelajaran.

LPMP Riau
Menuju Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (ZI-WBK)
2. Indikator Pendukung
a.Membantu peserta didik memahami indikator kunci.
b.Dinamakan juga indikator prasyarat yang berarti kompetensi yang
sebelumnya telah dipelajarai siswa, berkaitan dengan indicator kunci
yang dipelajari.
3. Indikator Pengayaan
a. mempunyai tuntutan kompetensi yang melebihi dari tuntutan
kompetensi dari standar minimal KD.
b. tidak selalu harus ada.
c. dirumuskan oleh pendidik apabila potensi peserta didik memiliki
kompetensi yang lebih tinggi dari dan perlu peningkatan yang baik
dari standar minimal KD.
LPMP Riau
Menuju Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (ZI-WBK)
Komponen Rumusan Tujuan Pembelajaran

Rumusan tujuan pembelajaran mengandung komponen Audience,


Behavior, Condition dan Degree (ABCD), yaitu:
• Audience adalah peserta didik;
• Behavior merupakan perubahan perilaku peserta didik yang
diharapkan dicapai setelah mengikuti pembelajaran;
• Condition adalah prasyarat dan kondisi yang disediakan serta
proses yang harus dilalui agar tujuan pembelajaran tercapai;
• Degree adalah ukuran tingkat atau level kemampuan yang harus
dicapai peserta didik
CONTOH RUMUSAN TUJUAN PEMBELAJARAN
(Dengan Komponen A, B, C, D)

Audience Condition Behaviour

Melalui diskusi dan menggali informasi,


peserta didik dapat menerapkan 2 jenis
pengelolaan informasi digital secara bertanggung
jawab

Degree behaviour Degree attitude


CONTOH RUMUSAN TUJUAN PEMBELAJARAN
Simulasi dan Komunikasi Digital
1. Melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menjelaskan 2 jenis
pengelolaan informasi digital melalui komunikasi daring online secara
bertanggungjawab.
2. Melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menentukan
kebutuhan pokok fasilitas yang diperlukan untuk pengelolaan informasi digital
daring online secara mandiri.
3. Melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menjelaskan cara
melakukan komunikasi daring online sesuai prosedur dengan percaya diri.
4. Disediakan peralatan komunikasi dan jaringan internet, peserta didik dapat
melakukan komunikasi daring asinkron dan sinkron berdasarkan contoh dengan
percaya diri.
5. Disediakan peralatan komunikasi dan jaringan internet, peserta didik dapat
mendemonstrasikan komunikasi daring asinkron dan sinkron berdasarkan tugas
sesuai prosedur dengan percaya dirii 42
KONSEP DASAR MENGAMATI

1. PROSES SAINTIFIK DALAM


MODEL PEMBELAJARAN MENGOMUNIKASIKAN MENANYA

PROSES
SAINTIFIK

MENGUMPULKAN
MENALAR INFORMASI

LPMP Riau
Menuju Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (ZI-WBK)
2. Model-Model Pembelajaran
a. Model Penemuan/Penyingkapan
1) Discovery Learning
Model pembelajaran penyingkapan (Discovery Learning) adalah memahami konsep, arti,
dan hubungan, melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan.

Sintak model Discovery Learning:


a) Pemberian rangsangan (Stimulation);
b) Pernyataan/Identifikasi masalah (Problem Statement);
c) Pengumpulan data (Data Collection);
d) Pengolahan data (Data Processing);
e) Pembuktian (Verification), dan
f) Menarik simpulan/generalisasi (Generalization).

LPMP Riau
Menuju Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (ZI-WBK)
2) Inquiry Learning

Model pembelajaran yang dirancang membawa peserta didik dalam proses penelitian
melalui penyelidikan dan penjelasan dalam setting waktu yang singkat.

Sintak/tahap model inkuiri meliputi:


a)   Orientasi masalah;
b)  Pengumpulan data dan verifikasi;
c) Pengumpulan data melalui eksperimen;
d) Pengorganisasian dan formulasi eksplanasi, dan
e) Analisis proses inkuiri.

LPMP Riau
Menuju Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (ZI-WBK)
b. Problem Based Learning (PBL)
Model pembelajaran berbasis masalah merupakan pembelajaran yang
menggunakan berbagai kemampuan berpikir dari peserta didik secara individu
maupun kelompok serta lingkungan nyata untuk mengatasi permasalahan
sehingga bermakna, relevan, dan kontekstual
Sintak model Problem Based Learning :
1) Orientasi peserta didik pada masalah
2) Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar
3) Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok
4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

LPMP Riau
Menuju Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (ZI-WBK)
c. Project Based Learning
Model Project Based Learning adalah Model pembelajaran yang melibatkan keaktifan
siswa dalam memecahkan masalah, dilakukan secara berkelompok/ mandiri melalui
tahapan ilmiah dengan batasan waktu tertentu yang dituangkan dalam sebuah produk
untuk selanjutnya dipresentasikan kepada orang lain.
Sintak PJBL:
1) Pertanyaan mendasar
2) Mendesain perencanaan produk
3) Menyusun jadwal pembuatan
4) Memonitoring keaktifan dan perkembangan proyek
5) Menguji hasil
6) Evaluasi penglaman belajar

LPMP Riau
Menuju Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (ZI-WBK)
Sintaksis (Langkah-langkah)
Model Pembelajaran Teaching Factory
1. Merancang produk;
2. Membuat contoh produk (proto type);
3. Memvalidasi proto type;
4. Mengorganisasikan pekerjaan/pembelajaran;
5. Menjadwalkan pekerjaan/pembelajaran (Misal: sistem blok);
6. Melaksanakan produksi/pembelajaran;
7. Mengevaluasi hasil produksi;
8. Memasarkan hasil produksi.

Subdit Kurikulum, Direktorat PSMK


PEMETAAN BENTUK
PENILAIAN
Presentasi

LPMP Riau
Menuju Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (ZI-WBK)
PENGUATAN

LPMP Riau
Menuju Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (ZI-WBK)
Terimakasih

LPMP Riau
Menuju Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (ZI-WBK)

Anda mungkin juga menyukai