1 RESUM 1 LEMBAR RESUME LOKAKARYA PERANGKAT DAN MEDIA PEMBELAJARAN PPG DALJAB TAHUN 2022
A. Nama : Much Ngasim
B. Mapel/Kelas : Akidah Akhlak/ 2A C. Judul Modul : Perangkat dan Media Pembelajaran D. Judul Materi Kegiatan Belajar : Telaah SKL-KI-KD, penilaian dan hasil belajar. E. Refleksi Pemb Kegiatan Belajar : …
NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN
(Beberapa istilah KB. 1 RESUM 1. HAL 5- 30 atau definisi di 1. Konsep SKL-KI-KD pada kurikulum 2013 dan SKL–Capaian modul perangkat pembelajaran pada kurikulum Merdeka. 1 dan media a. Konsep SKL KI KD pada Kurikulum 2013 pembelajaran) Bapak Ibu sering mendengar tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL), apa itu SKL? SKL menurut Permendikbudristek No 5 tahun 2022 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, Dan Jenjang Pendidikan Menengah, merupakan kriteria minimal tentang kesatuan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang menunjukkan capaian kemampuan Peserta Didik dari hasil pembelajarannya pada akhir Jenjang Pendidikan Ketiga kriteria tersebut diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan pada suatu jenjang pendidikan. Pada kurikulum 2013, SKL merupakan acuan utama dalam pengembangan Kompetensi Inti (KI), selanjutnya KI dijabarkan ke dalam Kompetensi Dasar (KD). Dan dari KD tersebut kemudian diturunkan menjadi beberapa Indikator. Rumusan SKL tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Permendikbud RI) Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah. Kompetensi Inti (KI) merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas. KI mencakup sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan, dan keterampilan. Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian hard skills dan soft skills (Nadrah, N., 2019, 6 126-134) KI berfungsi sebagai pengintegrasi muatan pembelajaran, mata pelajaran atau program dalam mencapai SKL sebagai wujud dari prinsip keterkaitan dan kesinambungan Pada rumusan KD, terdapat unsur kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk kata kerja dan materi sebagaimana rumusan KI dan KD yang juga tertuang dalam: Permendikbud RI Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) ? IPK atau sering disebut indikator merupakan ukuran, karakteristik, atau ciri-ciri ketercapaian baik ketercapaian pada ranah sikap, pengetahuan, maupun keterampilan. Oleh karena itu, indikator dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional. b. Konsep SKL–Capaian pembelajaran pada kurikulum Merdeka Kurikulum Merdeka adalah model kurikulum yang dilaksanakan pada Program Sekolah Penggerak mengacu kepada profil pelajar Pancasila dalam rangka penguatan kompetensi dan karakter peserta didik sebagai salah satu komponen penting dalam pelaksanaan pembelajaran. Profil pelajar Pancasila merupakan perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang kompeten dan memiliki karakter sesuai nilai-nilai Pancasila. Profil pelajar Pancasila ini diturunkan dari Tujuan Pendidikan yang telah tercantum dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2013 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa pelajar mendapatkan pendidikan agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Keenamnya saling berkaitan dan menguatkan, sehingga upaya mewujudkan Profil Pelajar Pancasila yang utuh membutuhkan berkembangnya keenam dimensi tersebut secara bersamaan, tidak parsial. Keenam dimensi tersebut adalah: 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, 2) berkebinekaan global, 3) bergotong-royong, 4) mandiri, 5) bernalar kritis, dan 6) kreatif. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dirumuskan berdasarkan pada tujuan pendidikan nasional; tingkat perkembangan Peserta Didik; kerangka kualifikasi nasional Indonesia; dan jalur, jenjang, dan jenis pendidikan. Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan dalam pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar tenaga kependidikan, standar sarana prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan. SKL yang dalam pendidikan anak usia dini disebut dengan standar tingkat pencapaian perkembangan anak usia dini adalah sebagai berikut : 1) Mengenal dan percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, mengenal ajaran pokok agama, dan menunjukkan sikap menyayangi dirinya, sesama manusia serta alam sebagai ciptaan Tuhan Yang Maha Esa melalui partisipasi aktif dalam merawat diri dan lingkungannya; 2) Mengenali identitas diri, mengetahui kebiasaan di keluarga, sekolah, dan masyarakat, mengetahui dirinya merupakan bagian dari warga Indonesia, serta mengetahui keberadaan negara lain di dunia; 3) Mengenali emosi, mampu mengendalikan keinginannya sebagai sikap menghargai keinginan orang lain, dan mampu berinteraksi dengan teman sebaya; 4) Mengenali serta menghargai kebiasaan dan aturan yang berlaku, serta memiliki rasa senang terhadap belajar, menghargai usahanya sendiri untuk menjadi lebih baik, dan memiliki keinginan untuk berusaha kembali ketika belum berhasil; 5) Memiliki daya imajinasi dan kreativitas melalui eksplorasi dan ekspresi pikiran dan/atau perasaannya dalam bentuk tindakan sederhana dan/atau karya yang dapat dihasilkan melalui 9 kemampuan kognitif, afektif, rasa seni serta keterampilan motorik halus dan kasarnya; 6) Mampu menyebutkan alasan, pilihan atau keputusannya, mampu memecahkan masalah sederhana, serta mengetahui hubungan sebab akibat dari suatu kondisi atau situasi yang dipengaruhi oleh hukum alam; 7) Mampu menyimak, memiliki kesadaran akan pesan teks, alfabet dan fonemik, memiliki kemampuan dasar yang diperlukan untuk menulis, memahami instruksi sederhana, mampu mengutarakan pertanyaan dan gagasannya serta mampu menggunakan kemampuan bahasanya untuk bekerja sama; dan 8) Memiliki kesadaran bilangan, mampu melakukan pengukuran dengan satuan tidak baku, menyadari adanya persamaan dan perbedaan karakteristik antar objek, serta memiliki kesadaran ruang dan waktu. Standar Kompetensi Lulusan pada Jenjang Pendidikan Dasar difokuskan pada: a) persiapan Peserta Didik menjadi anggota masyarakat yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia; b) penanaman karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila; dan c) penumbuhan kompetensi literasi dan numerasi Peserta Didik untuk mengikuti pendidikan lebih lanjut. Standar Kompetensi Lulusan pada sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah/sekolah dasar luar biasa/paket A/bentuk lain yang sederajat dirumuskan secara terpadu dalam bentuk deskripsi kompetensi yang terdiri dari: 1) Mengenal Tuhan Yang Maha Esa melalui sifat- sifatNya, memahami ajaran pokok agama/kepercayaan, melaksanakan ibadah dengan bimbingan, bersikap jujur, menunjukkan perilaku hidup sehat dan bersih, menyayangi dirinya, sesama manusia serta alam sebagai ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, serta taat pada aturan; 2) Mengenal dan mengekspresikan identitas diri dan budayanya, mengenal dan menghargai keragaman budaya di lingkungannya, melakukan interaksi antarbudaya, dan mengklarifikasi prasangka dan stereotip, serta berpartisipasi untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia; 3) Menunjukkan sikap peduli dan perilaku berbagi serta berkolaborasi antar sesama dengan bimbingan di lingkungan sekitar; 4) Menunjukkan sikap bertanggung jawab sederhana, kemampuan mengelola pikiran dan perasaan, serta tak bergantung pada orang lain dalam pembelajaran dan pengembangan diri; 5) Menunjukkan kemampuan menyampaikan gagasan, membuat tindakan atau karya kreatif sederhana, dan mencari alternatif tindakan untuk menghadapi tantangan, termasuk melalui kearifan lokal; 6) Menunjukkan kemampuan menanya, menjelaskan dan menyampaikan kembali informasi yang didapat atau masalah yang dihadapi; 7) Menunjukkan kemampuan dan kegemaran berliterasi berupa mencari dan menemukan teks, menyampaikan tanggapan atas bacaannya, dan mampu menulis pengalaman dan perasaan sendiri; dan 8) Menunjukkan kemampuan numerasi dalam bernalar menggunakan konsep, prosedur, fakta dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan diri dan lingkungan terdekat. Standar Kompetensi Lulusan pada sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah/sekolah menengah pertama luar biasa/paket B/bentuk lain yang sederajat dirumuskan secara terpadu dalam bentuk deskripsi kompetensi sebagai berikut: 1) Mencintai Tuhan Yang Maha Esa dan memahami kehadiran Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupan sehari-hari, memahami ajaran agama, melaksanakan ibadah secara rutin dan mandiri sesuai dengan tuntunan agama/kepercayaan, berani menyatakan kebenaran, menyayangi dirinya, menyadari pentingnya keseimbangan kesehatan jasmani, mental dan rohani, menghargai sesama manusia, berinisiatif menjaga alam, serta memahami kewajiban dan hak sebagai warga negara; 2) Mengekspresikan dan bangga terhadap identitas diri dan budayanya, menghargai keragaman masyarakat dan budaya nasional, terbiasa melakukan interaksi antar budaya, menolak stereotip dan diskriminasi, serta berpartisipasi aktif untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia; 3) Menunjukkan perilaku terbiasa peduli dan berbagi, serta kemampuan berkolaborasi lintas kalangan di lingkungan terdekat dan lingkungan sekitar; 4) Terbiasa bertanggung jawab, melakukan refleksi, berinisiatif dan merancang strategi untuk pembelajaran dan pengembangan diri, serta mampu beradaptasi dan menjaga komitmen untuk meraih tujuan; 5) Menunjukkan kemampuan menyampaikan gagasan orisinal, membuat tindakan atau karya kreatif sesuai kapasitasnya, dan terbiasa mencari alternatif tindakan dalam menghadapi tantangan; 6) Menunjukkan kemampuan mengidentifikasi informasi yang relevan atau masalah yang dihadapi, menganalisis, memprioritaskan informasi yang paling relevan atau alternatif solusi yang paling tepat; 7) Menunjukkan kemampuan dan kegemaran berliterasi berupa menginterpretasikan dan mengintegrasikan teks, untuk menghasilkan inferensi sederhana, menyampaikan tanggapan atas informasi, dan mampu menulis pengalaman dan pemikiran dengan konsep sederhana; dan 8) Menunjukkan kemampuan numerasi dalam bernalar menggunakan konsep, prosedur, fakta dan alat matematika untuk menyelesaikan 12 masalah yang berkaitan dengan diri, lingkungan terdekat, dan masyarakat sekitar. Standar Kompetensi Lulusan pada satuan pendidikan Jenjang Pendidikan menengah umum difokuskan pada: 1) persiapan Peserta Didik menjadi anggota masyarakat yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia; 2) penanaman karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila; dan 3) pengetahuan untuk meningkatkan kompetensi Peserta Didik agar dapat hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Standar Kompetensi Lulusan pada Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah/Sekolah Menengah Atas Luar Biasa/ Paket C/bentuk lain, bentuk deskripsi kompetensi yang terdiri atas: 1) Menyayangi dirinya, menghargai sesama dan melestarikan alam semesta sebagai wujud cina kepada Tuhan Yang Maha Esa, Menunjukkan sikap religius dan spiritual sesuai ajaran agama/kepercayaan yang dianut, memahami sepenuhnya ajaran agama/kepercayaan yang dianut, 2) Mengekspresikan dan bangga terhadap identitas diri dan budayanya, menghargai dan menempatkan keragaman masyarakat dan budaya nasional dan global secara setara dan adil, aktif melakukan interaksi antarbudaya, menolak stereotip dan diskriminasi, serta berinisiatif untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia. 3) Menunjukkan sikap aktif mendorong perilaku peduli dan berbagi, serta kemampuan berkolaborasi lintas kalangan di lingkungan terdekat, lingkungan sekitar, 4) Menunjukkan perilaku bertanggung jawab, melakukan refleksi, berinisiatif dan merancang strategi untuk pembelajaran dan pengembangan diri, 5) Menunjukkan perilaku berbudaya dengan menyampaikan gagasan orisinal, membuat tindakan dan karya kreatif yang terdokumentasikan, 6) Menunjukkan kemampuan permasalahan dan gagasan dan kompleks, menyimpulkan hasilnya dan argumen yang mendukung berdasarkan data yang akurat 7) Menunjukkan kemampuan dan kegemaran berliterasi berupa mengevaluasi dan merefleksikan teks untuk menghasilkan inferensi kompleks menulis ekspositori maupun naratif dengan berbagai sudut pandang 8) Menunjukkan kemampuan numerasi dalam bernalar menggunakan konsep, prosedur, fakta dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan diri, lingkungan terdekat, masyarakat sekitar, c. Karakteristik Perilaku Hasil Belajar sesuai Taksonomi, belajar dapat dirumuskan dalam tiga kelompok ranah taksonomi. Taksonomi dimaknai sebagai seperangkat prinsip klasifikasi atau struktur dan kategori ranah kemampuan tentang perilaku peserta didik yang terbagi ke dalam ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan. taksonomi hasil belajar dilakukan untuk mengukur perubahan perilaku peserta didik selama proses belajar sampai pada pencapaian hasil belajar yang dirumuskan dalam aspek perilaku (behaviour) tujuan pembelajaran. klasifikasi perilaku hasil belajar yang digunakan berdasarkan taksonomi Bloom (Magdalena, I., Islami, N. F., 16 Rasid, E. A., & Diasty, N. T.2020) yang pada Kurikulum 2013 yang telah disempurnakan oleh Anderson dan Krathwohl (Krathwohl, D. R., & Anderson, L. W., 2010) dengan pengelompokan menjadi : (1) Sikap (affective) merupakan perilaku, emosi dan perasaan dalam bersikap dan merasa, (2) Pengetahuan (cognitive) merupakan kapabilitas intelektual dalam bentuk pengetahuan atau berpikir, (3) Keterampilan (psychomotor) merupakan keterampilan manual atau motorik dalam bentuk melakukan Ranah sikap dalam Kurikulum 2013 merupakan urutan pertama dalam perumusan kompetensi lulusan, selanjutnya diikuti dengan rumusan ranah pengetahuan dan keterampilan. 1. Ranah sikap dalam Kurikulum 2013 menggunakan olahan Krathwohl, dimana pembentukan sikap peserta didik ditata secara hirarkis, 5 tahap dalam mengembangkan kemampuan sikap peserta didik mulai dari 1) menerima; 2) menanggapi atau merespon; 3) menghargai atau memberi nilai; 4) menghayati, mengatur diri, atau internalisasi nilai; dan 5) mengaktualisasikan nilai, menjadikan pola hidup atau karakter. 2. Ranah pengetahuan pada Kurikulum 2013 menggunakan taksonomi Bloom olahan Anderson, di mana perkembangan kemampuan mental intelektual peserta didik, 6 perkembangan kognitif, yaitu: a. C1 (Cognitive 1), mengingat (remember): peserta didik mengingat kembali pengetahuan dari memorinya; b. C2, memahami (understand): kemampuan mengkonstruksi makna dari pesan pembelajaran baik secara lisan, tulisan maupun grafik; c. C3, menerapkan (apply): penggunaan prosedur dalam situasi yang diberikan atau situasi baru; d. C4, menganalisis (analyse): penguraian materi ke dalam bagianbagian dan bagaimana bagian-bagian tersebut saling berhubungan satu sama lainnya dalam keseluruhan struktur; e. C5, mengevaluasi (evaluate): kemampuan membuat keputusan berdasarkan kriteria dan standar; dan f. C6, mengkreasi (create): kemampuan menempatkan elemenelemen secara bersamaan ke dalam bentuk modifikasi atau 18 mengorganisasikan elemen- elemen ke dalam pola baru (struktur baru). 3. Pada ranah keterampilan mengarah pada pembentukan keterampilan konkrit (yang dapat diindera dan lebih bersifat motorik) dan keterampilan abstrak (yang tidak dapat diindera dan lebih bersifat mental skill seperti kemampuan menyaji, mengolah, menalar, dan mencipta). kemampuan keterampilan di atas menggunakan gradasi dari Dyers mulai dari: mengamati (observing); menanya (questioning); mencoba (experimenting); menalar (associating); menyaji (communicating); dan mencipta (creating). Sedangkan pada keterampilan kongkrit memiliki tahapan dari: imitasi; manipulasi; presisi; artikulasi; dan naturalisasi. gradasi olahan Simpson dengan tingkatan: persepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerakan, mahir, menjadi gerakan alami, dan menjadi gerakan orisinal. Dalam Islam terdapat 3 konsep, 3 Konsep tersebut justru melampaui capaian pada konsep-konsep taksonomi. Ketiga konsep capaian mencapai pribadi yang sempurna yaitu Konsep Islam, Iman, dan Ihsan yang merupakan capaian tertinggi dalam pembelajaran dalam Islam. Tiga tingkatan ini adalah sesuatu yang utama dan penting. Karena dengan begitu, seorang muslim bisa menjadi muslim yang seutuhnya setelah mencapai ketiga konsep tersebut. Islam merupakan amalan lahiriyah yang mencakup syahadat, shalat, puasa, zakat, dan haji. contoh yang sebelumnya guru perlu memberikan pengetahuan terlebih dahulu sebagai landasannya pembelajaran. Keimanan merupakan sesuatu yang lebih tinggi dari sekedar paham dan bisa melakukan. Konsep iman menjadi ruh dalam konsep Islam itu sendiri. Iman menjadi penentu perbuatan seseorang diterima atau tidak oleh Allah SWT. setiap muslim adalah seorang mukmin, karena pelaksanaan yang tidak dibarengi dengan keyakinan yang kuat maka belum bisa dikatakan mukmin. ketiga yaitu konsep Ihsan. Tingkatan ihsan ini merupakan tingkatan tertinggi seorang muslim karena melibatkan perkara lahir dan batin. Seseorang yang mampu menjalani ibadah dengan ihsan hanya akan berharap pada keridhaan Allah semata d. Hubungan Standar Kelulusan-Kompetensi Inti- Kompetensi Dasar- Penilaian dan Hasil Belajar. SKL adalah profil kompetensi lulusan yang akan dicapai oleh peserta didik setelah mempelajari semua mata pelajaran pada jenjang tertentu yang mencakup ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Selanjutnya SKL diterjemahkan dalam bentuk Kompetensi Inti merupakan tangga pertama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada tingkat kelas tertentu. kompetensi lulusan dikelompokkan menjadi beberapa Tingkat Kompetensi, yang diartikan sebagai kriteria capaian Kompetensi yang bersifat generik yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada setiap tingkat kelas dalam rangka pencapaian Standar Kompetensi Lulusan. langkah-langkah analisis CPL, KI, KD. Kompetensi Inti pada ranah pengetahuan (KI-3) memiliki dua dimensi a. Dimensi pertama adalah dimensi perkembangan kognitif (cognitive process dimension) peserta didik, yakni perkembangan kognitif pada tingkat low order thinking skills (LOTS) dan tingkat high order thinking skills (HOTS). Untuk tingkat LOTS perkembangan berpikir peserta didik ada pada tahap mengingat (C1), memahami (C2), dan menerapkan (C3). Sedangkan tingkat HOTS perkembangan berpikir mereka berada pada tahap menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan mengkreasi (C6). b. Dimensi kedua adalah dimensi pengetahuan (knowledge dimension): Dimensi pengetahuan ini berbicara bentuk dari pengetahuan itu sendiri, yakni meliputi faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif (Anderson dan Krathwohl). 1) Pengetahuan faktual yakni pengetahuan terminologi atau pengetahuan detail yang spesifik dan elemen. Contoh fakta bisa berupa kejadian atau peristiwa yang dapat dilihat, didengar, dibaca, atau diraba. Seperti peristiwa peperangan pada jaman Nabi Muhammad SAW, 2) Pengetahuan konseptual merupakan pengetahuan yang lebih kompleks berbentuk klasifikasi, kategori, prinsip dan generalisasi. Contohnya pengertian ulul albab, 3) Pengetahuan prosedural merupakan pengetahuan bagaimana melakukan sesuatu termasuk pengetahuan keterampilan, algoritma (urutan langkah-langkah logis pada penyelesaian masalah yang disusun secara sistematis), teknik, dan metoda seperti langkah-langkah pelaksanaan wudhu, shalat, dan haji. 4) Pengetahuan metakognitif yaitu pengetahuan tentang kognisi (mengetahui dan memahami) yang merupakan tindakan atas dasar suatu pemahaman meliputi kesadaran dan pengendalian berpikir, serta penetapan keputusan tentang sesuatu. contoh memperbaiki hubungan pertemanan yang rusak, 5) Kompetensi Inti pada ranah keterampilan (KI- 4) mengandung keterampilan abstrak dan keterampilan kongkret. Keterampilan abstrak lebih bersifat mental skill, yang cenderung merujuk pada keterampilan menyaji, mengolah, menalar, dan mencipta dengan dominan pada kemampuan mental keterampilan berpikir. Keterkaitan antara SKL, KI, KD dilakukan melalui langkah- langkah sebagai berikut. a. Melakukan linearisasi antara KI dan KD dari pengetahuan (KI-3), dengan cara: 1) Melihat level kognitif pada KD dan KI, 2) Melihat hubungan antara level kognitif dan dimensi pengetahuan. b. Melakukan linierisasi KD dari KI-3 dan KD dari KI 4; Mengidentifikasi keterampilan yang perlu dikembangkan sesuai rumusan KD dari KI-4; apakah termasuk keterampilan abstrak atau konkrit. d.Mengidentifikasi sikap-sikap yang dapat dikembangkan dalam kegiatan yang dilakukan mengacu pada rumusan KD dari sikap spiritual dan sikap social.
2 Deskripsi / SKL-KI-KD pada kurikulum 2013 dan SKL–Capaian
Penjelasan dari pembelajaran pada kurikulum Merdeka. Sistem Pendidikan Peta konsep Nasional yang menyatakan bahwa pelajar mendapatkan yang dibuat pendidikan agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.