Anda di halaman 1dari 7

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : PERANGKAT DAN MEDIA PEMBELAJARAN


B. Kegiatan Belajar : KB 1
C. Nama : FITRI FAUZIAH
D. Kelas : PAI-E 1
E. Refleksi

Konsep SKL-KI-KD pada kurikulum 2013 dan SKL–Capaian pembelajaran pada


kurikulum Merdeka

Konsep SKL KI KD pada Kurikulum 2013

Konsep SKL–Capaian pembelajaran pada kurikulum Merdeka

Karakteristik Perilaku Hasil Belajar sesuai Taksonomi

Hubungan Standar Kelulusan-Kompetensi Inti-Kompetensi Dasar- Penilaian dan


Hasil Belajar

N BUTIR
RESPON/JAWABAN
O REFLEKSI
1 Konsep 1. Konsep SKL-KI-KD pada kurikulum 2013 dan SKL–Capaian
(Beberapa pembelajaran pada kurikulum Merdeka
istilah dan a. Konsep SKL KI KD pada Kurikulum 2013
definisi) di Standar Kompetensi Lulusan (SKL) adalah kriteria mengenai kualifikasi
KB kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, sdan keterampilan.
Kriteria ini diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya
di satuan pendidikan pada suatu jenjang pendidikan.
Pada kurikulum 2013, SKL merupakan acuan utama dalam pengembangan
Kompetensi Inti (KI), selanjutnya KI dijabarkan ke dalam Kompetensi Dasar
(KD) dan dari KD tersebut kemudian diturunkan menjadi beberapa Indikator.
Kompetensi Inti (KI) adalah tingkat kemampuan untuk mencapai standar
kompetensi lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap
tingkat kelas. Artinya ia merupakan operasionalisasi SKL dalam bentuk
kualitas yang harus dimiliki peserta didik pada setiap tingkat kelas atau
program yang menjadi dasar pengembangan KD.
Kompetensi Dasar (KD) adalah kemampuan yang harus diperoleh peserta
didik untuk mencapai Kompetensi Inti melalui pembelajaran yang berisi
sejumlah kemampuan yang harus dikuasai baik pada aspek sikap,
pengetahuan, maupun keterampilan dalam mata pelajaran tertentu. KD
menjadi rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran. KD
dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik,
kemampuan awal, dan karakteristik suatu mata pelajaran.

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) merupakan ukuran, karakteristik,


atau ciri-ciri ketercapaian baik ketercapaian pada ranah sikap, pengetahuan,
maupun keterampilan. Oleh karena itu, indikator dirumuskan dengan
menggunakan kata kerja operasional.
b. Konsep SKL–Capaian pembelajaran pada kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka adalah model kurikulum yang dilaksanakan pada
Program Sekolah Penggerak mengacu kepada profil pelajar Pancasila dalam
rangka penguatan kompetensi dan karakter peserta didik sebagai salah satu
komponen penting dalam pelaksanaan pembelajaran. Profil pelajar Pancasila
ini diturunkan dari Tujuan Pendidikan yang telah tercantum dalam Undang-
Undang No. 20 Tahun 2013 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang
menyatakan bahwa pelajar mendapatkan pendidikan agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Profil pelajar Pancasila dapat dinyatakan
“Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang memiliki
kompetensi global dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila” Ada 6
karakteristik profil pelajar Pancasila :
1. beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia,
2. berkebinekaan global,
3. bergotong-royong,
4. mandiri,
5. bernalar kritis, dan
6. kreatif.
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dirumuskan berdasarkan pada tujuan
pendidikan nasional; tingkat perkembangan Peserta Didik; kerangka
kualifikasi nasional Indonesia; dan jalur, jenjang, dan jenis pendidikan.
Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan dalam
pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan,
standar tenaga kependidikan, standar sarana prasarana, standar pengelolaan,
dan standar pembiayaan.
Standar Kompetensi Lulusan pada Jenjang Pendidikan Dasar difokuskan
pada:
a. persiapan Peserta Didik menjadi anggota masyarakat yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia;
b. penanaman karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila;
c. penumbuhan kompetensi literasi dan numerasi Peserta Didik untuk
mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Standar Kompetensi Lulusan pada sekolah dasar/madrasah
ibtidaiyah/sekolah dasar luar biasa/paket A/bentuk lain yang sederajat
dirumuskan secara terpadu dalam bentuk deskripsi kompetensi yang terdiri
dari:
1. Mengenal Tuhan Yang Maha Esa melalui sifat-sifatNya, memahami
ajaran pokok agama/kepercayaan, melaksanakan ibadah dengan
bimbingan, bersikap jujur, menunjukkan perilaku hidup sehat dan
bersih, menyayangi dirinya, sesama manusia serta alam sebagai ciptaan
Tuhan Yang Maha Esa, serta taat pada aturan
2. Mengenal dan mengekspresikan identitas diri dan budayanya, mengenal
dan menghargai keragaman budaya di lingkungannya, melakukan
interaksi antarbudaya, dan mengklarifikasi prasangka dan stereotip,
serta berpartisipasi untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia
3. Menunjukkan sikap peduli dan perilaku berbagi serta berkolaborasi
antar sesama dengan bimbingan di lingkungan sekitar;
4. Menunjukkan sikap bertanggung jawab sederhana, kemampuan
mengelola pikiran dan perasaan, serta tak bergantung pada orang lain
dalam pembelajaran dan pengembangan diri
5. Menunjukkan kemampuan menyampaikan gagasan, membuat tindakan
atau karya kreatif sederhana, dan mencari alternatif tindakan untuk
menghadapi tantangan, termasuk melalui kearifan lokal
6. Menunjukkan kemampuan menanya, menjelaskan dan menyampaikan
kembali informasi yang didapat atau masalah yang dihadapi
7. Menunjukkan kemampuan dan kegemaran berliterasi berupa mencari
dan menemukan teks, menyampaikan tanggapan atas bacaannya, dan
mampu menulis pengalaman dan perasaan sendiri
8. Menunjukkan kemampuan numerasi dalam bernalar menggunakan
konsep, prosedur, fakta dan alat matematika untuk menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan diri dan lingkungan terdekat.
c. Karakteristik Perilaku Hasil Belajar sesuai Taksonomi
Taksonomi dimaknai sebagai seperangkat prinsip klasifikasi atau
struktur dan kategori ranah kemampuan tentang perilaku peserta didik
yang terbagi ke dalam ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Pembagian ranah perilaku belajar dilakukan untuk mengukur perubahan
perilaku seseorang selama proses pembelajaran sampai pada pencapaian
hasil belajar, dirumuskan dalam perilaku (behaviour) dan terdapat pada
indikator pencapaian kompetensi.
Berdasarkan taksonomi Bloom yang pada Kurikulum 2013 yang telah
disempurnakan oleh Anderson dan Krathwohl dengan pengelompokan
menjadi :
1. Ranah sikap dalam Kurikulum 2013 merupakan urutan pertama dalam
perumusan kompetensi lulusan, selanjutnya diikuti dengan rumusan
ranah pengetahuan dan keterampilan. 5 tahap dalam mengembangkan
kemampuan sikap peserta didik mulai dari :
a. menerima
b. menanggapi atau merespon
c. menghargai atau memberi nilai
d. menghayati, mengatur diri, atau internalisasi nilai; dan
e. mengaktualisasikan nilai, menjadikan pola hidup atau karakter
b. Ranah pengetahuan pada Kurikulum 2013 menggunakan taksonomi
Bloom olahan Anderson, di mana perkembangan kemampuan mental
intelektual peserta didik. 6 perkembangan kognitif, yaitu:
a. C1 (Cognitive 1), mengingat (remember)
b. C2, memahami (understand)
c. C3, menerapkan (apply)
d. C4, menganalisis (analyse)
e. C5, mengevaluasi (evaluate)
f. C6, mengkreasi (create)
c. Pada ranah keterampilan mengarah pada pembentukan keterampilan
konkrit (yang dapat diindera dan lebih bersifat motorik) dan
keterampilan abstrak (yang tidak dapat diindera dan lebih bersifat
mental skill seperti kemampuan menyaji, mengolah, menalar, dan
mencipta).
Dalam Islam terdapat 3 konsep untuk mencapai keutuhan pribadi muslim. 3
Konsep tersebut justru melampaui capaian pada konsep-konsep taksonomi.
Ketiga konsep capaian mencapai pribadi yang sempurna yaitu Konsep Islam,
Iman, dan Ihsan yang merupakan capaian tertinggi dalam pembelajaran dalam
Islam.
Konsep Islam merupakan amalan lahiriyah yang mencakup syahadat, shalat,
puasa, zakat, dan haji. Saat seseorang melakukan 5 amalan ini, maka orang
tersebut dikatakan sebagai muslim.
Tingkatan kedua yaitu Iman, konsep iman merupakan tingkatan afeksi pada
taksonomi bloom. Aspek afektif taksonomi bloom dalam tinjauan ilmu
pendidikan Islam adalah pembinaan sikap mental (mental attitude) yang baik
dan matang. Aspek sikap ini dapat memberikan teladan bukan hanya pada
tataran teoritis. Pada proses pemberian pengetahuan ini harus ditindaklanjuti
dengan contoh yang sebelumnya guru perlu memberikan pengetahuan terlebih
dahulu sebagai landasannya pembelajaran.
Tingkatan ketiga yaitu konsep Ihsan. Tingkatan ihsan ini merupakan
tingkatan tertinggi seorang muslim karena melibatkan perkara lahir dan batin.
Seseorang yang mampu menjalani ibadah dengan ihsan hanya akan berharap
pada keridhaan Allah semata. Konsep ini mengajarkan seseorang untuk tidak
lagi berharap pada pujian dunia dan mengajarkan untuk melakukan apapun
dengan sepenuh hati. Prestasi yang didapat sematamata hanya untuk
kemaslahatan dan berharap hanya pada keridhaan Allah saja.

d. Hubungan Standar Kelulusan-Kompetensi Inti-Kompetensi Dasar-


Penilaian dan Hasil Belajar
SKL adalah profil kompetensi lulusan yang akan dicapai oleh peserta didik
setelah mempelajari semua mata pelajaran pada jenjang tertentu yang
mencakup ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Selanjutnya SKL
diterjemahkan dalam bentuk Kompetensi Inti merupakan tangga pertama
pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada tingkat kelas tertentu.
Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata pelajaran dirinci dalam rumusan
Kompetensi Dasar. Kompetensi lulusan, kompetensi inti, dan kompetensi
dasar dicapai melalui proses pembelajaran dan penilaian yang dapat
diilustrasikan dalam skema berikut :

Keterkaitan antara SKL, KI, KD dilakukan melalui langkah-langkah sebagai


berikut.
a. Melakukan linearisasi antara KI dan KD dari pengetahuan (KI-3),
dengan cara: Melihat level kognitif pada KD dan KI, dan Melihat
hubungan antara level kognitif dan dimensi pengetahuan.
b. Melakukan linierisasi KD dari KI-3 dan KD dari KI-4;
c. Mengidentifikasi keterampilan yang perlu dikembangkan sesuai
rumusan KD dari KI-4; apakah termasuk keterampilan abstrak atau
konkrit.
d. Mengidentifikasi sikap-sikap yang dapat dikembangkan dalam
kegiatan yang dilakukan mengacu pada rumusan KD dari sikap
spiritual dan sikap social.

Daftar
materi pada
2 KB yang Pemahaman tentang taksonomi
sulit
dipahami

Daftar
materi yang
sering
mengalami
3 Penerapan taksonomi ranah pengetahuan C4, C5 dan C6 untuk anak SD
miskonsepsi
dalam
pembelajara
n

Anda mungkin juga menyukai