ANTARA
DAN
DAN
PT. ***
NOMOR : ……………………….……………….
NOMOR : ……………………….……………….
NOMOR : ……………………….……………….
TENTANG
Pada hari ini, ……. Tanggal ……. Bulan ……. Tahun Dua Ribu Dua Puluh Satu, kami
yang bertanda tangan di bawah ini:
2. BADAN USAHA MILIK : Dalam hal ini diwakili oleh *** selaku Direktur
DESA *** Badan Usaha Milik Desa *** berdasarkan
Keputusan Desa Parit Baru No. ……. tahun
1
……. tentang Pembentukan dan Pengelolaan
Badan Usaha Milik Desa ***, dalam hal ini
bertindak untuk dan atas nama Badan Usaha
Milik Desa ***, yang berkedudukan di ***,
selanjutnya disebut BUMDES.
BAKTI, BUMDES, dan ISP selanjutnya secara bersama-sama disebut PARA PIHAK,
terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:
a. Bahwa BAKTI merupakan unit pelaksana teknis non-eselon yang menerapkan pola
pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum penuh di bawah dan bertanggung jawab
kepada Menteri Telekomunikasi dan Informatika berdasarkan Peraturan Menteri
Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2018 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi, yang diantaranya
bertugas untuk melaksanakan pengelolaan pembiayaan Kewajiban Pelayanan Universal
dan penyediaan infrastruktur dan layanan telekomunikasi dan informatika;
b. Bahwa BUMDES merupakan Badan Usaha Milik Desa yang didirikan dan dikelola oleh
Pemerintah Desa ***, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan
untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat desa sebagaimana diamanatkan di
dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;
Berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, PARA PIHAK sepakat untuk membuat dan
menandatangani Perjanjian Kerja Sama tentang Pengembangan Layanan
Telekomunikasi dan Informasi Melalui Pengembangan Konektivitas Internet di
Wilayah Layanan Badan Usaha Milik Desa ***, yang selanjutnya disebut “Perjanjian,”
dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:
PASAL 1
DEFINISI
2
(1) Desa adalah Desa ***, yaitu kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah
yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintah, kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan prakasa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak
tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintah Negara Kesatuan
Republik Indonesia, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa.
(2) Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) adalah APBDes Desa ***.
(3) Wilayah Layanan BUMDES adalah kesatuan wilayah tertentu yang menjadi cakupan
wilayah usaha BUMDES dan/atau wilayah layanan yang diperjanjikan.
PASAL 2
MAKSUD DAN TUJUAN
(1) Maksud dari Perjanjian ini adalah untuk meningkatkan konektivitas dan layanan
Telekomunikasi dan Informasi lainnya di desa melalui kerja sama yang saling
menguntungkan antara PARA PIHAK dalam rangka percepatan pertumbuhan ekosistem
digital di Indonesia.
PASAL 3
RUANG LINGKUP
(1) Kerja sama badan usaha untuk meningkatkan konektivitas internet desa dan layanan di
bidang Telekomunikasi dan Informasi lainnya dalam rangka mendukung percepatan
pertumbuhan ekosistem digital di Indonesia.
(2) Kerja sama penyediaan sarana dan prasarana pendukung lainnya serta peningkatan
sumber daya manusia dalam menjalankan usaha BUMDES sebagaimana dimaksud pada
ayat (1).
(3) Perjanjian ini hanya mengikat kerja sama yang dinaungi BAKTI dalam pengembangan
usaha dan layanan Telekomunikasi dan Informasi di Wilayah Layanan BUMDES.
PASAL 4
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
3
b. Memberikan dukungan dalam proses kerja sama antara BUMDES dan ISP.
c. Mengembangkan dan memanfaatkan Ekosistem Digital BUMDES.
d. Menyelenggarakan forum komunikasi antara PARA PIHAK dalam penyediaan
akses layanan internet dalam rangka pengembangan Program Usaha BUMDES.
e. Melakukan review terhadap model usaha di bidang Telekomunikasi dan Informasi
yang diajukan oleh BUMDES.
4
(4) BUMDES mempunyai hak sebagai berikut:
a. Menerima bagian keuntungan, manfaat, dan/atau kompensasi dari layanan
Telekomunikasi dan Informasi yang diselenggarakan oleh BUMDES.
b. Mengajukan rencana usaha di bidang Telekomunikasi dan Informasi dalam rangka
pelaksanaan Perjanjian ini untuk disepakati oleh BAKTI dan ISP.
c. Memperoleh manfaat atas layanan, pelatihan, dan pengembangan kapasitas
Sumber Daya Manusia BUMDES.
d. Mendapatkan pendampingan dalam usaha di bidang Telekomunikasi dan
Informasi dari BAKTI dan ISP.
e. Menerima alih teknologi dan alih pengetahuan penyelenggaraan layanan internet
dari ISP.
f. Mendapat pembayaran dari ISP atas kerugian yang diderita BUMDES, sebagai
akibat yang timbul dari kelalaian ISP dalam menjalankan kewajibannya.
PASAL 5
INFORMASI RAHASIA
(1) Informasi Rahasia berarti semua informasi dalam bentuk apapun, baik tertulis maupun
dalam format elektronik, lisan atau sebaliknya, termasuk tetapi tidak terbatas pada,
informasi yang berkaitan dengan bisnis, keadaan keuangan, strategi pemasaran, metode
5
usaha, pengetahuan, pemasok, pelanggan, pengoperasian, harga, informasi teknis,
ketentuan dan syarat perjanjian serta semua informasi dalam bentuk apapun yang
berkaitan dengan salah satu Pihak, perusahaan terkait dan asosiasi yang diungkapkan oleh
atau atas nama Pihak Pemberi kepada Pihak Penerima atau kepada Perwakilannya.
(2) PARA PIHAK bersepakat untuk tidak mengungkapkan, menggunakan, membuat salinan,
atau mengalihkan informasi rahasia apapun kepada Pihak lain atau badan manapun selain
daripada yang diperlukan dalam melaksanakan tugas, peran, dan kewajibannya
sebagaimana diatur di dalam Perjanjian ini, kecuali terlebih dahulu memperoleh
persetujuan tertulis dari Pihak lainnya.
(3) Informasi sebagai berikut tidak termasuk sebagai Informasi Rahasia yaitu:
a. pada saaat diungkap telah menjadi milik atau diketahui oleh publik;
b. di kemudian hari, telah menjadi milik publik yang bukan terjadi karena
pelanggaran dari Pihak Penerima Informasi;
c. Informasi Rahasia telah dikuasainya sebelum menerima dari Pihak Pemberi
Informasi;
d. informasi yang diterima dari pihak ketiga yang memiliki hak untuk
mengungkapkan informasi tersebut; atau
e. diungkapkan dengan persetujuan terlebih dahulu dari Pihak Pemberi Informasi.
(4) Untuk kepentingan Negara dan/atau keperluan penyidikan, apabila diminta PARA
PIHAK dapat memberikan Informasi Rahasia kepada Pemerintah dan/atau aparat penegak
hukum sesuai dengan Ketentuan Perundang-Undangan yang berlaku.
PASAL 6
KORESPONDENSI
(1) Seluruh pemberitahuan dan/atau komunikasi lainnya berkenaan dengan Perjanjian ini
harus dilakukan secara tertulis dan disampaikan melalui surat, surat elektronik (email),
faksimile atau diserahkan secara langsung dan dialamatkan ke:
PIHAK KESATU
BAKTI
Alamat : Gedung Menara Merdeka Lantai 9, Jalan Budi Kemuliaan III
Nomor 2 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat
Up. : Dhia Anugrah Febriansa (Direktur Layanan TI Badan Usaha
BAKTI)
Telepon : +6221-31936590
Faksimile : +6221-31935916
PIHAK KEDUA
BUMDES
Alamat : ………………….
Up. : ………………….
Telepon : ………………….
Surat : ………………….
elektronik
PIHAK KETIGA
6
ISP
Alamat : ………………….
Up. : ………………….
Telepon : ………………….
Ponsel : ………………….
Surat Elektronik : ………………….
(2) Semua pemberitahuan dan/atau surat menyurat antara PARA PIHAK dianggap telah
disampaikan kepada yang bersangkutan bilamana ada tanda terima tertulis.
(3) Dalam hal terjadi perubahan atas alamat korespondensi dari salah satu Pihak, maka
perubahan tersebut harus diberitahukan secara tertulis kepada Pihak lain paling lambat 7
(tujuh) hari kalender sejak perubahan alamat tersebut menjadi efektif.
7
PASAL 7
PEMBIAYAAN
(1) Segala biaya yang ditimbulkan berkenaan dari pelaksanaan Perjanjian ini, termasuk
pajak, retribusi dan pungutan resmi lainnya, dibebankan kepada masing-masing PIHAK
sesuai dengan tugas dan tanggung jawab PARA PIHAK berdasarkan Peraturan
Perundang-Undangan yang berlaku.
(2) Untuk pembelian dan/atau pembiayaan pengunaan jasa konektivitas internet akan
dilaksanakan berdasarkan permintaan tertulis dari BUMDES dan berdasarkan
ketersediaan internet dari ISP
(3) Pengaturan mengenai pembiayaan dan segala biaya yang timbul dan belum cukup diatur
dalam Perjanjian ini akan diatur lebih lanjut di dalam Perjanjian Kerja Sama antara
BUMDES dan ISP.
PASAL 8
MONITORING DAN EVALUASI
(1) PARA PIHAK secara sendiri-sendiri atau bersama-sama melakukan monitoring dan
evaluasi terhadap pelaksanaan Perjanjian ini secara berkala paling sedikit setiap 6 (enam)
bulan sekali atau sesuai dengan kesepakatan PARA PIHAK.
(2) PARA PIHAK dapat membentuk tim untuk pelaksanaan monitoring dan evaluasi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
PASAL 9
JANGKA WAKTU
(1) Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu sampai dengan 3 (tiga) tahun terhitung sejak
Perjanjian ini ditandatangani dan dapat diperpanjang, diubah atau diakhiri berdasarkan
kesepakatan PARA PIHAK.
(2) Perpanjangan perjanjian dilakukan atas permintaan salah satu Pihak dan/atau melalui
kesepakatan tertulis yang dibuat bersama oleh PARA PIHAK yang dilakukan paling
lambat 3 (tiga) bulan sebelum jangka waktu Perjanjian berakhir.
(3) Perjanjian ini dapat diakhiri sebelum masa berlakunya berakhir oleh salah satu PIHAK,
dengan ketentuan PIHAK yang ingin mengakhiri harus mendapatkan persetujuan tertulis
dari PIHAK lainnya.
(4) PIHAK yang membatalkan Perjanjian sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) wajib
menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada PIHAK lainnya sekurang-
kurangnya 1 (satu) bulan sebelum pengakhiran Perjanjian.
(5) Apabila pada saat Perjanjian ini berakhir masih terdapat kewajiban-kewajiban yang
belum diselesaikan oleh masing-masing pihak, maka ketentuan dalam Perjanjian ini
berlaku sampai diselesaikannya kewajiban tersebut oleh masing-masing Pihak.
8
(6) Perjanjian ini dapat berakhir atau batal dengan sendirinya apabila terdapat ketentuan
peraturan perundang-undangan dan/atau kebijakan Pemerintah yang tidak
memungkinkan untuk berlangsungnya Perjanjian ini.
(7) Dalam hal terjadinya pengakhiran Perjanjian ini, PARA PIHAK sepakat untuk
mengesampingkan berlakunya ketentuan Pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata sehingga pengakhiran dengan alasan sebagaimana diatur di dalam Perjanjian ini
secara sah dilakukan tanpa memerlukan penetapan atau putusan pengadilan.
PASAL 10
KEADAAAN KAHAR
(1) Keadaan Kahar adalah suatu keadaan yang terjadi di luar kehendak PARA PIHAK dan
tidak dapat diperkirakan sebelumnya sehingga menyebabkan PIHAK tersebut tidak dapat
melaksanakan kewajiban-kewajibannya dalam Perjanjian ini, termasuk namun tidak
terbatas pada:
a. Kejadian alam, seperti gempa bumi, angin ribut, badai, banjir, wabah atau
kejadian-kejadian serupa lainnya;
b. Akibat perbuatan manusia, seperti perang, invasi militer, revolusi, pemberontakan,
serangan, pemogokan masal, atau sebab serupa lainnya termasuk terjadinya
moratorium perbankan nasional, kepailitan, likuidasi, atau pembubaran PIHAK
lainnya; dan
c. Sebab-sebab lain, seperti peraturan perundang-undangan, kebijakan, atau petunjuk
yang dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia yang mempengaruhi PARA PIHAK
dalam melaksanakan kewajiban-kewajibannya dalam Perjanjian ini.
(2) Tidak termasuk Keadaan Kahar adalah hal-hal merugikan yang disebabkan oleh
perbuatan dan/atau kelalaian PARA PIHAK.
(3) Dalam hal terjadinya Keadaan Kahar sebagaimana dimaksud di dalam ayat (1), maka
PIHAK yang terkena dampak Keadaan Kahar wajib memberitahukan kejadian tersebut
secara tertulis kepada PIHAK lainnya disertai dengan bukti-bukti yang sah, antara lain
pernyataan resmi dari Pemerintah dan/atau instansi lainnya yang berwenang selambat-
lambatnya dalam waktu 14 (empat belas) hari kalender setelah terjadinya Keadaan Kahar
Tersebut.
(4) Selama terjadinya peristiwa Keadaan Kahar, tidak satupun PIHAK bertanggung jawab
terhadap PIHAK lainnya untuk tidak dilaksanakannya atau ditundanya pelaksanaan
kewajiban-kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini, dengan ketentuan PIHAK yang
terkena Keadaan Kahar dengan itikad baik telah mengusahakan kemampuan terbaiknya
untuk melaksanakan kewajiban-kewajibannya tersebut.
(5) Dalam hal peristiwa Keadaan Kahar berlangsung selama 14 (empat belas) hari kalender
berturut-turut, PARA PIHAK dengan dilandasi itikad baik akan mengadakan
perundingan mengenai kelanjutan pelaksanaan Perjanjian ini.
9
PASAL 11
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
(1) Setiap perselisihan atau sengketa yang timbul sehubungan dengan pelaksanaan
Perjanjian ini, termasuk keabsahan, ruang lingkup, pengertian, kontruksi, penafsiran atau
penerapannya, harus diselesaikan secara musyawarah untuk mencapai mufakat oleh
PARA PIHAK dengan BAKTI sebagai penengah/mediator.
(2) Jika PARA PIHAK tidak dapat mencapai kata sepakat dalam musyawarah tersebut, maka
PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikannya melalui Badan Arbitrase Nasional
Indonesia.
PASAL 12
KETENTUAN LAIN
(1) Perjanjian ini dibuat, ditafsirkan dan dilaksanakan berdasarkan hukum yang berlaku di
Negara Republik Indonesia.
(2) Segala perubahan dan hal-hal yang belum diatur di dalam Perjanjian ini apabila
dipandang perlu akan ditambah atau diatur kemudian dalam suatu addendum dan/atau
amandemen yang ditandatangani oleh PARA PIHAK dan merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Perjanjian ini.
(3) Pengaturan lebih lanjut mengenai bentuk kerja sama usaha dalam rangka menjalankan
Perjanjian ini akan diatur di dalam Perjanjian Kerja Sama antara BUMDES dan ***
(4) Dalam hal terjadinya perpindahan dan/atau pergantian tugas PARA PIHAK dari
jabatannya, maka Perjanjian ini dinyatakan tetap berlaku dan akan dilanjutkan oleh
pejabat yang menggantikan.
PASAL 13
PENUTUP
Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK secara digital pada hari, tanggal,
bulan, dan tahun sebagaimana disebutkan pada awal Perjanjian ini, dalam satu dokumen
berbentuk data elektronik (softcopy) yang salinan cetaknya mempunyai kekuatan hukum
pembuktian yang sama bagi PARA PIHAK.
10
FEBRIANSA DIREKTUR BUMDES DIREKTUR UTAMA
DIREKTUR LAYANAN TI *** ***
BADAN USAHA
11