D. Quality of Service
Quality of Service (QoS) adalah kemampuan sebuah jaringan
untuk menyediakan layanan yang lebih baik lagi bagi layanan
GAMBAR 3
trafik yang melewatinya. QoS digunakan untuk mengukur MODEL KONSEPTUAL PENELITIAN
tingkat kualitas koneksi jaringan TCP/IP Internet.
Pada Gambar 3 dapat dilihat bahwa model konseptual pada
E. PPDIOO penelitian ini berawal dengan input berupa kondisi saat ini
infrastruktur IT dan aplikasi Diskominfo Kabupaten Padang
PPDIOO merupakan metode perancangan jaringan dari Cisco Pariaman. Untuk mendukung penelitian ini digunakan
atau biasa disebut sebagai siklus hidup layanan jaringan metode PPDIOO Life Cycle dengan batasan tahap yang
Cisco yang dirancang untuk mendukung berkembangnya dilakukan yaitu prepare, plan, dan design. Untuk
jaringan. PPDIOO terdiri dari Prepare, Plan, Design, mengevaluasi penelitian ini juga akan dilakukan
Implement, Operate, dan Optimize. Dengan kebutuhan pembandingan blueprint yang sudah ada sebelumnya. Dan
layanan jaringan yang semakin kompleks, maka diperlukan untuk hasil akhir dari penelitian ini adalah rancangan desain
suatu metodologi yang mendukung perancangan arsitektur atau blueprint usulan Infrastruktur IT adaptif yang sesuai
dan desain jaringan. Cisco memperkenalkan sebuah metode kebutuhan Diskominfo Padang Pariaman.
perancangan jaringan dengan model PPDIOO (Cisco:
2011,p8) yaitu, Prepare, Plan, Design, Implement, Operate, B. Sistematika Penelitian
and Optimize. Dalam penelitian ini digunakan sistematika penyelesaian
masalah yang menjelaskan alur tahapan-tahapan peneltian
untuk menyelesaikan masalah. Penelitian ini dilakukan
beberapa tahapan, yaitu tahap prepare, tahap plan, dan tahap
design untuk metode PPDIOO Life Cycle. Selain itu,
ditambahkan dua tahap untuk penyempurnaan penelitian,
yatu tahap analisis, dan tahap pelaporan. Berikut penjelasan
mengenai setiap tahap pada penelitian ini.
GAMBAR 1
METODE PPDIOO
ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.10, No.3 Juni 2023 | Page 3355
3. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dan analisis data primer dan sekunder
diperoleh dengan beberapa cara atau metode sebagai berikut:
a. Wawancara
1. Data Primer
Data primer berupa opini dari subject baik itu seseorang GAMBAR 5
TOPOLOGI EKSISTING
maupun dari suatu kelompok, hasil observasi terhadap suatu
benda berupa fisiknya, suatu kejadian atau kegiatan, dan hasil
D. Daftar Perangkat yang digunakan
pengujian. Metode yang digunakan untuk Mendapatkan data
Perangkat yang digunakan dalam infrastruktur TI
primer dapat melalui survei dan melalui observasi. Dalam
Diskominfo Padang Pariaman terdiri dari hardware dan
penelitian ini data primer penulis dapatkan dari stakeholder
software yang diantaranya :
organisasi melalui hasil wawancara dan pengamatan, serta
hasil identifikasi dari pihak terkait sesuai dengan fungsi
Teknologi informasi dan komunikasi Diskominfo Padang TABEL 1
Pariaman. DAFTAR PERANGKAT
Server HP Untuk
DL Backup
380 data
Gen9
Office
2016
Web Chrome
Browser GAMBAR 7
HASIL PACKET CAPTURE EXISTING
SiAPkan Aplikasi
Persuratan
Elektronik Berdasarkan hasil pengujian parameter QoS pada topologi
Pemkab saat ini, disimpulkan bahwa kondisi jaringan infrastruktur
Padang pada Diskominfo Padang Pariaman sudah cukup baik namun
Pariaman untuk mendukung kinerja lainnya belum optimal. Semisal
adanya penambahan node maka akan lebih berat beban kerja
jaringan dan menyebabkan performa jaringan menurun.
b. Distribution Layer
Di Layer ini nantinya terdapat 3 buah router yang berfungsi
meneruskan internet dari core layer menuju access layer di
setiap gedung Pemerintahan Kabupaten Padang Pariaman
untuk menentukan jalur terbaik yang akan diakses. Pada layer
ini terdapat redudant link yang mana jika disuatu saat nanti
terjadi gangguan atau kerusakan jaringan tidak akan
mengganggu aktifitas layanan ke server.
c. Access Layer
Pada layer ini menggunakan berupa switch yang diantaranya
switch manageable atau switch nonmanageable bertugas
menerima akses dari distribution layer dan melanjutkan akses
ke PC masing-masing gedung.
Dimension 443x192x44 mm
s
RouterIOS 6
license
Operating RouterOS
System
Size of 2GB
RAM
Storage 512MB
type
a. Core Layer
Di Layer utama ini menggunakan satu unit Router yang
menjadi core jaringan pada Diskominfo Padang Pariaman.
ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.10, No.3 Juni 2023 | Page 3358
3. Skenario Pengujian
Proses uji usulan ini dilakukan dengan cara melakukan
streaming video pada server yang melakukan layanan
broadcast kepada client. Kemudian akan diakses oleh client
melakukan proses packet capture sebanyak 3 kali dengan
menggunakan Wireshark. Hal ini bertujuan untuk
mengetahui performa dari kondisi infrastuktur saat ini.
Pengujian ini menggunakan metode QoS atau Quality of
Service dengan parameter throughput, packet loss dan delay.
Berikut merupakan hasil pengujian akses video streaming
berupa pcap pada topologi usulan yang berhasil di capture
dengan Wireshark.
GAMBAR 11
PERBANDINGAN THROUGHPUT DALAM DIAGRAM
GAMBAR 10
PENGUJIAN USULAN
4. Perbandingan Hasil Pengujian Topologi Menurut perbandingan hasil gambar diatas, dapat ditarik
Berdasarkan hasil pengujian topologi eksisting dengan kesimpulan bahwa hasil uji topologi usulan tidak mempunyai
topologi usulan, berikut tabel perbandingan hasil pengujian packet loss.
topologi saat ini dengan topologi usulan pada Diskominfo
Padang Pariaman.
TABEL 3
PERBANDINGAN HASIL UJI EKSISTING DAN USULAN
B. Usulan IT Infrastruktur
Berdasarkan perangkat jaringan eksisting yang ada saat ini
dan fungsinya sebagai penopang yang akan diterapkan, maka
adanya usulan diantara lain sebagai berikut:
ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.10, No.3 Juni 2023 | Page 3359
TABEL 3
USULAN PERANGKAT IT INFRASTRUKTUR
b. Penambahan Router Mikrotik CCR1016-12G untuk
menerapkan redudant link pada distribution layer
sehingga saat tejadi gangguan pada satu link ada
jalur cadangan yang dapat diakses oleh jaringan
yang jalan. (Efficiency).
c. Tidak banyak mengubah infrastruktur yang ada
justru mempermudah infrastruktur yang sudah ada
sebelumnya
d. Hasil pengujian topologi jaringan usulan
Berdasarkan tabel diatas, untuk router dilakukan pergantian menghasilkan nilai:
(replace), menjadi router Mikrotik CCR1016-12G karena a) Nilai Throughput menjadi naik sebesar
Router ini dapat mendukung penggunaan kabel fiber dan 12.607 Kbps.
mampu menampung akses bandwidth sebesar 1.2 GHz.
Untuk Switch, PC, dan Server masih dipilih untuk b) Packet loss sebesar 0% atau tidak ada
dipertahankan (retain) karena dianggap masih bisa packet yang loss.
digunakan serta untuk meminimalkan biaya. Untuk OS c) Nilai Delay menjadi turun sebesar
dilakukan pergantian (replace) dari Microsoft Windows 7 0.00008 s yang menandakan paket lebih
menjadi Microsoft Windows 10 dikarenakan pada masa cepat sampai.
mendatang Windows 7 tidak akan melakukan pembaruan B. Saran
fitur baru nantinya, sehingga nanti akan menghambat kinerja Adapun saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian yang
PC atau laptop menjadi lebih lambat. Selain itu juga telah dilakukan sebagai berikut:
ditambahkan Redudant link jika masa mendatang terdapat 1. Hasil rancangan infrastruktur dapat diterapkan untuk
kerusakan atau gangguan pada jaringan tidak akan kinerja dan proses bisnis organisi.
mengganggu aktifitas layanan ke server.
Dengan melakukan pengembangan Infrastruktur IT Adaptif 2 Untuk penelitian dapat dilanjutkan hingga proses
yang telah direncanakan, dari segi topologi pun tidak banyak implement, Operate dan optimize dalam tahapan metode
yang dirubah melainkan mempermudah topologi PPDIOO.
sebelumnya agar akses internet lingkup Diskominfo Padang REFERENSI
Pariaman menjadi lebih baik terutama untuk diluar area
kantor Diskominfo. [1] Aswandi. (2009). Infrastruktur Jaringan
Komunikasi Antar Perusahaan Menggunakan
VI. KESIMPULAN Analisa Top-Down Model Untuk Mendukung
A. Kesimpulan Data Center. Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu, 171-181
Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan penelitian [2] Goldman, James and Rawles, Philips. (2001).
Perancangan Infrastruktur Teknologi Informasi Adaptif Pada Applied Data Communication, A business-
Diskominfo Kabupaten Padang Pariaman Dengan Metode Oriented Approach Third Edition. West Sussex:
PPDIOO sebagai berikut: John Willey & Sons
1. Hasil Identifikasi Infrastruktur TI di Diskominfo [3] Maharsi, Sri. (2000). Pengaruh Perkembangan
Padang Pariaman. Teknologi Informasi Terhadap Bidang Akuntansi
a. Topologi jaringan pada Diskominfo Padang Manajemen. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol
Pariaman masih menggunakan topologi star yang 2, No 2, page: 127
belum memiliki layer sesuai standar Cisco Three-
Layered Hierarchial Model. [4] PERBUP NO.59. (2016). Kedudukan, Susunan
b. Infrastruktur TI Diskominfo Padang Pariaman Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja
masih menerapkan single link jika suatu link Dinas Komunikasi dan Informatika
mengalami gangguan, maka mengakibatkan KabupatenPadang Pariaman
gangguan komunikasi pada jaringan tersebut. [5] Robertson, B and Sribar, V. (2001). The
c. Hasil pengujian topologi jaringan eksisting Adaptive Enterprise:IT Infrastructure Strategies
menghasilkan nilai: To Manage Change And Enable Growth. Intel
a) Throughput sebesar 9.53 Kbps
Press.
b) Packet loss sebesar 0.01% [6] Stiawan, Derris. (2009). Fundamental
c) Delay sebesar 0.0001 s Internetworking Development & Design Life
Cycle.
2. Rancangan Infrastruktur TI adaptif pada Diskominfo [7] Tiso, J., & Teare, D. (2011). Designing Cisco
Padang Pariaman sebagai berikut:
network service architectures (ARCH):
a. Topologi jaringan pada Diskominfo
menggunakan standar Cisco Three-
Foundation learning guide. Cisco press
Layered Hierarchial Model untuk [8] Iwan,Hidayat (2015) Analisa Quality of Service
memudahkan proses akses jaringan lebih (QoS) Jaringan Internet Kampus (Studi Kasus:
terpusat dan lebih mudah untuk dikelola. UIN Suska Riau)
(Effectiveness).