DENGAN THEMA
MEMBANGUN INDUSTRI KONVERGEN BERBASIS DIGITAL UNTUK
MENINGKATKAN DAYA SAING BANGSA
Sub – tema
LAYANAN KONVERGENSI ; PELUANG DAN TANTANGAN PENYELENGGARAAN TELEKOMUNIKASI
DALAM RANGKA MENINGKATKAN DAYA SAING NASIONAL.
12/01/22 1
Sub – tema
LAYANAN KONVERGENSI ; PELUANG DAN TANTANGAN
PENYELENGGARAAN TELEKOMUNIKASI DALAM RANGKA
MENINGKATKAN DAYA SAING NASIONAL.
12/01/22 2
Pendahuluan
Pemahaman atas tema yang di usung telah memberikan arahan bahwa:
a.Sasaran – adalah meningkatkan daya saing bangsa
b.Siasat yang di gunakan adalah – membangun industri ( TIK ) yang
konvergen berbasis ( teknologi ) digital
Sedangkan pada sub – tema yang dipilih , menyiratkan bahwa :
a.Industri TIK yang produknya adalah “ penyediaan jaringan “ dan “
penyediaan jasa “ menjadikan ruang lingkup nya akan lebih mengerucut
pada “ penyediaan jasa yang konvergen “
b.Melalui penyediaan jasa yang konvergen yang memadai bagi segenap
penggunanya , akan mampu meningkatkan daya saing bangsa .
Oleh karena itu , kata kunci dari penyajian ini adalah :
a. Layanan - konvergen
b. Peluang & tantangan
c. Daya saing national
12/01/22 3
12/01/22 4
Definisi konvergensi
12/01/22 5
Pengertian Umum Konvergen
Sekalipun tidak ada definisi yang universal mengenai
konvergensi , namun di definisikan sebagai:
M. De La Torre, C. Rush, “Key Regulatory Issues in the Era of Convergence”, June 2006,
Telecommunications Management Group
12/01/22 6
12/01/22 7
DEFINISI LAYANAN
12/01/22 9
Perkembangan Jenis Layanan
Dengan pertumbuhan komunikasi data dan menurunnya komunikasi suara,
masa emas operator seluler sudah mengalami penurunan pertumbuhan
pendapatan.
Scissor Effect
10
Trend ARPU Voice Operator Selular di Indonesia
Trend ARPU Voice Selular cenderung menurun setiap tahun. Hal ini didorong akibat
adanya penurunan tarif yang signifikan dan peningkatan jumlah pelanggan
50.000
40.000
Telkomsel cenderung masih
30.000
STI Indosat
XL
diatas rata-rata
Average cellular ARPU nasional
20.000
HCPT
10.000 NTS
ARPU rata-rata
0
selular di Indonesia
2006 2007 2008 2009 2010 sebesar Rp. 23.500
Telkomsel 84.000 80.000 59.000 48.000 43.000 (2010)
Indosat 60.023 52.828 38.282 37.330 34.719
12/01/22 12
Jenis Layanan & jaringan yang dibutuhkan
12/01/22 13
Jenis Layanan& aplikasi* Up-load/Down load
1 Telemedicine
2 Educational Services 10 to 100 Mbps
3 Broadcast Video, SD and some HD
4 IPTV, - HD
5 Gaming ( complex)
6 Telecommuting ( high quality video)
7 High Quality telepresence
8 Survillance , HD
9 Smart, Intelegence Building
* - harus menggunakan jaringan broadband
12/01/22 14
Dalam penguatan konektivitas nasional merupakan
prasyarat , juga merupakan prasyarat dalam
memanfaatkan kecenderungan trafik data yang senantiasa
meningkat secara signifikan dari tahun ke tahun .
Berdasarkan proyeksi yang telah dilakukan oleh Cisco dan
bila kondisi tersebut berlanjut maka proyeksi mobile data
trafik berbentuk exponensial dan senantiasa meningkat
dari tahun ke tahun.
Hal tersebut juga berlaku bagi mobile trafik data di
Indonesia .
12/01/22 15
Ragam – jenis konten tersebut diatas , membutuhkan
infrastruktur untuk penyaluran yang berkemampuan
sebagaimana di nyatakan ( kecepatan tinggi , kapasitas
besar , volume besar ) hanya dapat di layani melalui
infrastruktur pita lebar – broadband –
12/01/22 16
Kebijakan Pemerintah mengenai Rencana pita lebar
Indonesia
Pengertian Pita Lebar ( broadband ) :
Pitalebar dalam Rencana Pitalebar Indonesia
2014-2019 didefinisikan sebagai akses internet
dengan jaminan konektivitas selalu tersambung,
terjamin ketahanan dan keamanan informasinya
serta memiliki kemampuan triple-play dengan
kecepatan minimal 2 Mbps untuk akses tetap
(fixed) dan 1 Mbps untuk akses bergerak (mobile).
12/01/22 18
Tahapan Pembangunan
12/01/22 19
Sasaran Akses, kualitas dan kecepatan Jaringan
12/01/22 20
Sumber – Rencana Pita Lebar Indonesia 2015 - 2019
12/01/22 21
Sektor Prioritas Pembangunan pita lebar
Sebagai bagian dari strategi dan rencana pembangunan nasional,
pembangunan Pitalebar Indonesia diharapkan dilakukan di seluruh
aspek pembangunan.
Sebagai langkah awal, pembangunan Pitalebar Indonesia
diprioritaskan pada 5 (lima) sektor, yaitu e-Pemerintahan, e-
Pendidikan, e-Kesehatan, e-Logistik, dan e-Pengadaan.
12/01/22 23
Tantangan & hambatan
1. Ketersediaan infrastruktur yang meliputi:
a. Backbone ( jaringan tulang punggung ) belum memadai dan belum
seluruhnya mencakup wilayah Indonesia
b. Jaringan backhaul
c. Jaringan akses
d. Last mile ( FTTH ) yang bisa di perluas/dikombinasikan dengan WiFi di
ujung- ujungnya
2. Penyelenggaraan telekomunikasi oleh OTT global yang memanfaatkan
ketersediaan jaringan yang dibangun operator tanpa pembagian
pendapatan yang sepadan sehingga menggerogoti pendapatan
penyelenggara jaringan
Tuntutan net – neutrality
Open access , equal treatment
3. Tarif komunikasi data belum ada sehingga kontribusi pendapatan dari
komunikasi data belum signifikan
12/01/22 24
Dampak pembangunan pita lebar
12/01/22 27
DIMENSIONING INFRASTRUKTUR PER WILAYAH
12/01/22 30
Lingkup Legislasi Telekomunikasi (infrastruktur)
Peraturan tentang penyediaan Jaringan backbone
nasional
Memastikan semua kabupaten, kecamatan, dan kelurahan
terhubung.
Menjaga efisiensi infrastruktur jaringan broadband nasional.
Peraturan tentang penyediaan jaringan akses (mobile
& fixed)
Perumahan, perkantoran, industri, UKM, sekolah, kampus,
puskesmas, museum, pusat budaya, situs sejarah, tempat
wisata, perpustakaan, kantor pemerintah, wilayah perbatasan,
daerah terpencil, dst.
12/01/22 32
Peraturan tentang penyelenggaraan telekomunikasi tidak
bertanggung jawab atas isi/materi konten
Peraturan tentang penyelenggaraan telekomunikasi oleh
OTT global
Peraturan tentang tarif jasa konvergensi
12/01/22 33
12/01/22 34