Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN TAHUNAN

KEGIATAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR TIK

TAHUN ANGGARAN APBD-P 2018

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA


KABUPATEN SUBANG
LAPORAN KEGIATAN
PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR TIK TAHUN ANGGARAN APBD-P 2018

I. Pendahuluan
a. Latar Belakang
Mewujudkan adanya Command Center, data center dan Infrastruktur TIK bagi
Pemerintah Kabupaten Subang dilatarbelakangi oleh keinginan Pemerintah Daerah
untuk mengefisienkan belanja TIK Pemkab Subang dan meningkatkan efektifitas
jalannya kegiatan pemerintahan dan menigkatkan partisipasi warga dengan jajaran
Pemerintah melalui aplikasi e-Government. Adanya Command Center, data center dan
infrastruktur TIK merupakan salah satu indikasi Pemda dalam mewujudkan
infrastruktur untuk mencapai Smart city.

Smart City dicirikan oleh berjalannya berbagai macam aplikasi oleh pemerintah daerah
yang disebut dengan aplikasi e-Government. Perangkat lunak e-Gov akan diinstalasi pada
server-server yang berada dalam sisi back end pada sebuah Command Center dan Data
Center melalui Jaringan Infrastruktur TIK dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Perangkat lunak e-Gov bekerja pada server-server yang terhubung ke seluruh perangkat
PC yang berada di Kantor-Kantor OPD maupun Smartphone untuk aplikasi yang berbasis
mobile.

Keinginan Pemerintah Kabupaten Subang dalam mewujudkan smart city akan terwujud
ketika infrastruktur jaringan TIK telah terrealisasikan, yang meliputi :

1. Command Center dengan Data Center yang terhubung ke seluruh Kantor -Kantor
Dinas melalui jaringan kabel fiber optik dan atau Radio broadband
2. Terusatnya Data Center yang terhubung ke seluruh Kantor-Kantor Kecamatan
melalui jaringan radio broadband.
3. Data Center yang mendukung layanan yang berada di sebuah Command Center .
4. Terpusatnya Jaringan Internet dan Intranet ke Data Center dan terkendali di
Command Center.

Laporan Akhir Kegiatan Pengembangan Infrastruktur TIK | 1


Ketika infrastruktur TIK ini telah terbangun, maka perlu adanya pengembangan sistem
perangkat lunak yang berjalan di atas infrastruktur ini. Pengembangan e-government
sebagai bentuk penyampaian informasi pemerintah dan penyelenggaraan pelayanan
secara online melalui internet atau perangkat digital lainnya (Smartphone) merupakan
suatu keharusan dan sangat penting dalam reformasi birokrasi di Indonesia.

E-government adalah salah satu solusi memperbaiki birokrasi, untuk mencapai tata
kelola pemerintahan yang baik. Sistem e-government, merupakan bentuk pemanfaatan
teknologi informasi untuk mendukung aktivitas-aktivitas pemerintahan, untuk
pemberian pelayanan yang prima dari pemerintah untuk masyarakat, selain itu
pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi dalam proses pemerintahan (e-
government) akan meningkatkan efisiensi, efektifitas, transparansi dan akuntabilitas
penyelenggaraan pemerintahan.

Command Center terdiri atas beberapa PC Aplikasi yang akan menjalankan berbagai
macam aplikasi e-Gov. Sebuah PC akan digunakan untuk menjalankan 3 hingga 7 jenis
aplikasi e-Gov. Penggunaan Video Wall Display dalam ukuran yang besar, digunakan
untuk menyajikan berbagai informasi yang ingin ditampilkan untuk melakukan analisis
terhadap berbagai informasi yang akan dijalankan oleh petugas di Command Center
room baik pada level operator dan level Supervisor hingga di level Pimpinan dalam
mengambil kebijakan di Command Center. Berbagai sajian informasi di Command Center
juga akan menjadi materi pembahasan di level eksekutif baik dari Kantor masing-masing
kedinasan juga ketika dalam pembahasan di executive meeting room.

Video Wall Display juga digunakan untuk melakukan fungsi pemantauan kondisi wilayah
Pemda melalui kamera CCTV yang ditempatkan di perempatan jalan, area-area publik/
keramaian hingga diletakkan di setiap wilayah pemukiman. Video Wall Display juga
digunakan untuk memonitor berbagai masukan dari publik melalui aplikasi-aplikasi e-
Gov yang dijalankan seperti aplikasi Public Service in Your Hand, maupun aplikasi dalam
kelompok media sosial yang banyak digunakan oleh publik.

b. Maksud dan Tujuan


1. Pemerintah Kabupaten Subang memiliki system pusat kendali e-Gov yang diberi
nama Subang Command Center untuk menjalankan aplikasi e-Gov, melakukan fungsi
pemantauan dan tempat penyimpanan semua data dan adanya Data Center untuk
menghubungkan aplikasi-aplikasi dari OPD yang terpusat di Data Center.
Laporan Akhir Kegiatan Pengembangan Infrastruktur TIK | 2
2. Adanya Command Center dan Data Center menjadi pusat informasi ketika seluruh
system e-Gov berada di satu titik kendali dan menjadi kemudahan, kecepatan dan
ketepatan dalam upaya Muspida untuk mengambil keputusan untuk meningkatkan
efektifitas jalannya pemerintahan dan layanan ke masyarakat.

c. Sasaran
1. Sasaran yang hendak dicapai adalah adanya Command Center dan data center
efektifitas jalannya pemerintahan melalui implementasi e-Government yang
dijalankan dari satu titik untuk diakses dan digunakan oleh seluruh Staf ASN di
berbagai lintas OPD.
2. Sasaran yang kedua adalah untuk meningkatkan koordinasi antar OPD dalam upaya
secara bersama-sama dalam kebijakan yang terkoordinasi dalam memberikan
pelayanan publik yang cepat, gegas dan berkualitas.
3. Sasaran yang ketiga adanya Command Center adalah sebagai salah satu pilar
pelaksanaan smart city terkait dengan pelayanan dan pengawasan terselenggaranya
pemerintahan yang bersih dan mengemban aspirasi masyarakat dengan terciptanya
kota yang maju di bidang teknologi informasi dan Komunikasi.

d. Dasar Hukum
Dasar Hukum kegiatan Pengembangan Infrastruktur TIK adalah sebagai berikut :
1. UU No. 32/2014 tentang Pemerintahan Daerah
2. Permenkominfo No. 9/2016 tentang Organisasi Kominfo di Pusat, Propinsi dan
Daerah
3. Perpes no. 96/2014 tentang Pita Lebar Indonesia

e. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan yang akan dilakukan pada pekerjaan “Pengembangan
Infarstruktur TIK Tahun Anggaran APBD-P 2018“ harus dapat memenuhi
persyaratan sebagai berikut :

1. Perencanaan Subang Command Center yang meliputi :


a. Desain interior Command Center Room
b. Diameter Video Wall Display : 55”
c. Kerapatan pixel Video Wall Display : Full HD atau 4K per Display
d. Kebutuhan Video Wall Display : 12/16/24 Display
e. Kemampuan Video Wall Processor yang diharapkan dan spesifikasinya
Laporan Akhir Kegiatan Pengembangan Infrastruktur TIK | 3
f. Spesifikasi PC Control untuk mengendalikan berbagai data dan informasi yang
akan disajikan di Layar Command Center
g. Spesifikasi PC Content terdiri dari 4 PC yang digunakan untuk staf di level
operation : IT HelpDesk, Database Administrator, Networking, Programmer dan
Supervisor.
2. Pembuatan System of Prosedur untuk instalasi, setting, konfigurasi dan integrasi
keseluruhan system perangkat.
3. Pengadaan & instalasi perangkat Subang Command Center yang meliputi :
a. Video Wall Display,
b. Video Wall Processor/Controller,
c. PC Control
d. PC Content
e. Sarana Penunjang : Grounding System, Surge Protector, Stavolt, Pendingin
Ruangan, jaringan LAN dan assesoris di ruangan Command Center
4. Instalasi setiap perangkat, Setting dan Konfigurasi, Integrasi antar System
Perangkat, Pengujian Perangkat dan pelatihan penggunaan perangkat Subang
Command Center
5. Membangun Jaringan Infrastruktur TIK dengan menggunakan Kabel Fiber Optik
udara yang disangga oleh Tiang-tiang.

f. Hasil yang diharapkan


Terbangunnya infrastruktur TIK di Kabupaten Subang yang terdiri atas :
1. Data Center yang berisikan perangkat Jaringan Utama (Core Router, Core Switch dan
OLT) dan Server-Server untuk database aplikasi e-Gov dan fungsi storage.
2. Command Center
3. Jaringan Broadband menggunakan media Kabel Fiber Optik yang menghubungkan
Data Center ke seluruh OPD
4. Jaringan kamera CCTV untuk system pemantauan dari ruang Subang Command
Center
5. Jaringan Broadband WiFi Hotspot untuk pemenuhan kebutuhan akses data internet
cepat di ruang Publik
6. Infrastruktur Jaringan Fiber Optik

Laporan Akhir Kegiatan Pengembangan Infrastruktur TIK | 4


g. Jadual
Seluruh pekerjaan yang meliputi kegiatan perencanaan, pengadaan perangkat, instalasi
perangkat, pengujian perangkat dan pelatihan penggunaan perangkat Command Center
dan data center serta membangun infrastruktur jaringan fiber optic akan diselesaikan
dalam waktu 60 hari kalender.

Bulan ke -
No Uraian
10 11 12

1. Persiapan
2. Pelaksanaan kegiatan
a Pengadaan Pole/Tiang Infrastruktur TIK
Pengadaan Infrastruktur Jaringan Optik (Teknologi
b
Gipon)
c Pengadaan Kabel Fiber Optik (FO)
d Jasa Instalasi Jaringan Komputer dan Server
e Jasa Instalasi Penggelaran Jaringan Kabel Fiber Optik
3. Pembuatan laporan dan Evaluasi Kegiatan

h. Anggaran
Kegiatan Pengembangan Infrastruktur TIK Kabupaten Subang bersumber pada APBD -P
tahun 2018 sebesar Rp. 719.555.000.

II. Pembahasan

a. Subang Command Center

Desain Subang Command Center adalah seperti terlihat pada sajian gambar di bawah dengan
ukuran-nya.

Laporan Akhir Kegiatan Pengembangan Infrastruktur TIK | 5


a. Dengan ruang layar yang tersedia mampu menampung hingga 9 buah Video Wall
Display dengan ukuran diagonal layar per Display adalah 55 inch.
b. Penggunaan Vinyl untuk menciptakan kondisi yang lebih alami di ruangan Command
Center
c. Berada dalam ruangan seluar 9 meter x 7 meter
d. Terdapat 5 tenaga pengendali operasional Command Center yang terdiri atas :
1. Di tengah adalah supervisor yang akan memegang kendali Video Wall
Controller
2. Di kanan FO Network Specialist yang akan memantau performansi jaringan FO-
GEPON
3. Di paling kanan adalah Database Administrator (DBA) dan sekaligus sebagai e -
gov Operator untuk mengoperasionalkan berbagai aplikasi e-gov yang tertanam
di Server-server yang berada di Data Center
4. Di sisi Kiri adalah e-Gov Operator yang akan menjadi pendukung DBA dalam
menjalankan e-Gov pada layer aplikasi
5. Paling kiri adalah IT Help Desk dan administrasi jaringan yang akan
menjalankan fungsi troubleshooting jaringan LAN dan WAN di Subang
Command Center dan Subang Data Center serta jaringan LAN yang ada di setiap
OPD. IT Help Desk akan senantiasa berkoordinasi dengan IT Help Desk yang
terdapat di setiap OPD.
e. Executive Meeting Room adalah tempat pertemuan bagi jajaran Muspida di
Kabupaten Subang untuk membahas berbagai agenda pemerintahan dan Layanan
Publik. Berbagai macam kebutuhan data dan sajian informasi dari berbagai OPD akan
disajikan oleh tenaga pengendali Operasional Command Center dengan mengambil
data dari database e-Gov yang terinstall di Server di Data Center Subang.

b. Pengadaan Video Wall Display


Spesifikasi setiap Video Wall Display yang akan digunakan adalah sebagai berikut :

a. Diagonal Layar Video Wall : 55 inch


b. Dimensi Panjang x Lebar Video Wall : 1209.4 mm x 680.4 mm
c. Resolusi pixel : 1920 titik x 1080 titik
d. Dimensi Bezel : 3,5 mm

Laporan Akhir Kegiatan Pengembangan Infrastruktur TIK | 6


e. Besaran brightnes : 500 nits
f. Interface Input : HDMI 1.4 & DP 1.3
g. Menggunakan LED sebagai sumber cahaya LCD Display

Pada kegiatan di akhir tahun 2018 telah dilakukan pemasangan Video Wall Display
sebanyak 3 unit dengan pola 3 x 1, yaitu pola mendatar untuk sebanyak 3 unit.
Direncanakan pada tahun 2019 akan ditambahkan 6 unit lagi sehingga menjadi 9 unit
dengan pola 3 x 3.

Konfigurasi yang direncanakan adalah sembilan Video Wall Display yang akan membentuk
dimensi keseluruhan seperti pada gambar di bawah.

Material Video Wall Display meliputi :


1. Panel Video Wall Display dengan ukuran diagonal layar 55 inch,resolusi Full HD dan
Bezel 3,5 mm.

2. Kabel Interface berkualitas tinggi dari Video Processor ke Video Wall Display.
Diperkenankan untuk menggunakan kabel HDMI atau Display Port.

3. Wall Bracket untuk menopang 9 buah Video Wall Display ke dinding bata.

Laporan Akhir Kegiatan Pengembangan Infrastruktur TIK | 7


4. Kabel Power untuk Catu daya listrik ke 9 buah Video wall display

Interface Kabel HDMI


• Merupakan salah satu jenis kabel yang digunakan untuk menyalurkan sinyal video
ke Display

• Memiliki 19 pin

• Terdapat 3 tipe : HDMI 1.4, HDMI 2.0 & HDMI 2.1

Interface Kabel Display Port


Berbeda dengan HDMI yang ditujukan untuk multimedia (video dan audio), Display
Port secara standar bisa diatur untuk mentransmisikan data video saja, audio saja, atau
keduanya secara bersamaan. Resolusi maksimal yang didukung oleh Display Port
akan tergantung dari bandwidth yang bisa diberikan oleh konektor. Secara umum, dengan

Laporan Akhir Kegiatan Pengembangan Infrastruktur TIK | 8


standar terbaru Display Port 1.3, pengguna bisa menggunakan 1 Display Port untuk 1
monitor dengan resolusi hingga 8192 × 4320 di 60 Hz. Juga, karena mendukung sistem
daisy-chain, atau penggunaan satu konektor untuk multiple display, 1 Display Port juga
mendukung hingga 2 monitor beresolusi 3840 x 2160 di 60 Hz, 4 monitor 2560 x 1440 di 60
Hz atau 8 monitor 1920 x 1080 di 60 Hz.

Display Port sendiri memiliki kompatibilitas dengan berbagai standar konektor lain yang
bisa dimanfaatkan untuk berbagai hal. Salah satunya adalah Thunderbolt dengan
konektor Mini Display Port. Selain itu, terdapat juga standar seperti wDP (Wireless Display
Port), DockPort, dan USB 3.1 Type-C yang juga bisa mengusung Display Port. Hal itu
membuat Display Port memiliki fleksibilitas yang sangat tinggi karena bisa disertakan dalam
konektor lain. Namun, khusus untuk di VGA card, konektor yang digunakan adalah Display
Port standar dan Mini Display Port.

Wall Bracket untuk Video Wall


Memperhatikan bahwa kondisi ruangan Subang Command Center eksisting sudah ada, maka
Video Wall berada dalam jangkauan dinding Bata, sehingga cukup diletakkan pada Dinding
Bata sebagaimana pada gambar di atas.

Desain Wall Bracket untuk mendukung Video wall display hingga 9 buah dengan
konfigurasi 3 x 3 adalah sebagaimana terdapat pada gambar di bawah.

Laporan Akhir Kegiatan Pengembangan Infrastruktur TIK | 9


Tembok Bata

Wall Bracket

Video Wall Controller


Video wall controller menggunakan sarana PC (Personal Computer) dengan spesifikasi
tinggi dan menggunakan VGA Card yang dikhususkan untuk mengendalikan multi display.
Penggunaan Video Wall Controller akan menjadikan pengendalian Video Display baik dari
sisi content dan pemrosesan data akan ditumpukan pada PC ini. Dengan demikian PC sebagai
Video Wall Controller akan cocok diterapkan pada ruang Command Center yang kecil dengan
tingkat processing untuk aplikasi-aplikasi yang ditampilkan di Video Wall Display masih bisa
ditangani oleh PC ini.

Pada Implementasi Subang Smart City di tahun 2018 Video Wall Controller menggunakan
High Performance PC dengan spesifikasi sebagai berikut:

1. Motherboard AMD "Asus ROG strix B350"


2. Processor AMD Ryzen 7 1800X
3. Memory Corsair - CMW16GX4M2C3000C15, Black Heatspreader, Dual Channel
Memory, RGB LED
Vengeance RGB Pro, 2 x 16GB DDR4 3000 (PC4-24000), 15-17-17-35, 1.35V
4. Samsung SSD 960 Pro NVME M.2 512 GB
5. VGA AMD firepro W600 with 6 output display port
6. Hardisk 8 TB WD purple for CCTV
7. Power supply 750 watt
8. Monitor LED DELL P2418HT 24"
Penggunaan Solid State Drive dengan interface NVME M.2 menjadikan kecapatan baca dan
tulis yang lebih cepat hingga 25x lebih cepat dibandingkan dengan Hard Disk konvensional
(80 Mbps). Penggunaan VGA Card AMD Firepro W600 dengan 6 Output Display Port

Laporan Akhir Kegiatan Pengembangan Infrastruktur TIK | 10


menjadikan PC ini dapat digunakan untuk mengendalikan 6 Monitor Full HD. Sehingga dapat
digunakan untuk menyajikan berbagai sajian informasi text, image dan video hingga 4K p ada
4 layar Full HD tanpa terputus.

Penggunaan OS Windows 10, untuk memudahkan dalam menjalankan berbagai aplikasi


yang hingga saat ini masih didominasi aplikasi yang berbasis OS Windows.

Gambar Video Wall Controller yang digunakan di Subang Command Center adalah terlampir.

c. Data Center Pemerintah Kabupaten Subang

Data Center direncanakan untuk memiliki perangkat dengan spesifikasi yang terbaik dan
teknologi terkini. Pengadaan perangkat data center akan direncanakan secara bertahap
menyesuaikan dengan program kegiatan pembangunan jaringan infrastruktur TIK Pemda
Kabupaten Subang.
Gambar di bawah ini adalah menyajikan posisi Data Center yang berada di belakang Layar
Video Wall Display.
Dengan dimensi ruang 3 meter x 7 meter, menjadi mini Data Center ini bisa memiliki ruang
yang lega untuk menampung hingga 5 Rack Server 42U. Adanya 5 buah Rack Server ini
membuat pengaturan perangkat jaringan dengan perangkat Server dapat diatur sedemikian
mudah dan felksibel. Sebuah Rack Server akan difungsikan untuk menampung beberapa
perangkat Jaringan: Router, Managed Switch, Optical Line Termination, Video Wall
Processor, Cloud Router Switch dan perangkat network lain-nya. Adapun 4 closed rack
lainnya dapat digunakan untuk menampung Server-Server. Mulai dari Database Server, File
Server, Mail Server, Web Server, Mobile App Server dan fungsi server lainnya yang belum
terdefinisi pada laporan As Plan Drawing ini.

Data Center yang terbangun saat ini berisikan 3 closed rack sebagaimana gambar di bawah.

Laporan Akhir Kegiatan Pengembangan Infrastruktur TIK | 11


LPSE Server, Core Network & e-Gov Server
Dibawah Core Switch adalah perangkat OLT (Optical Line Termination) dengan merk
Broadcom tipe 8 Port PON. OLT ini akan menghubungkan 29 OPD dan 2 titik Outdoor di
Wisma Karya dan Alun-Alun. Sedangkan Dinas Tenaga Kerja dihubungkan ke Data Center
dengan menggunakan perangkat RJ45 to Optic Converter.

Server-Server berada pada Closed Rack 42U yang berada di ujung utara. Closed ini berisikan
2 server eksisting dan Server baru dengan tipe gold processor merk DELL, RAM 64 GB dan
Harddisk 1.2 TB x 3 buah. Pada saat ini ketiga server ini telah diinstal dengan system
Clustering dengan software Progmox

Laporan Akhir Kegiatan Pengembangan Infrastruktur TIK | 12


d. Perangkat Core Network
Perangkat Core Network adalah perangkat yang menjadi jaringan utama yang berada di Data
Center untuk melakukan fungsi ‘Routing’, ‘Firewall’ dan ‘Demiliterized Zone (DMZ)’. Core
Network berfungsi untuk menghubungkan jaringan LAN (Local Area Network) yang ada di
setiap OPD sehingga membentuk jaringan yang lebih besar yang disebut dengan jaringan
‘Wide Area Network’ (WAN).

Spesifikasi Core Router untuk menghandle traffic data internet yang dibutuhkan untuk
memenuhi kebutuhan hingga 2000 PC di sebuah lingkungan WAN (Wide Area Network).
Dengan asumsi setiap PC membutuhkan akses ke internet adalah 500 Kbps, maka
dibutuhkan 1 GB/s bandwidth internet ke luar Pemda (Internet Cloud), maka Router yang
direkomendasikan adalah router pada skala ‘Middle Enterprises’. Spesifikasi nya adalah
sebagai berikut :

a. Minimal memiliki 8 port RJ45 1G


b. Memiliki kemampuan traffic handling capacity hingga 8 Gbps
c. Terkoneksi dengan perangkat switch dan GEPON dengan menggunakan kabel Patch
cord duplex pada kecepatan 1 Gbps.

Core Network menggunakan Router Mikrobit Ainos dengan OS Mikrotik Router level 6.
Router Mikrobits Ainos akan menjadi garda terdepan dari jaringan WAN yang
menghubungkan seluruh OPD di Kabupaten Subang hingga ke Desa dan Kelurahan.

Adapun pada sisi setiap OPD akan digunakan CPE Router dengan spesifikasi 8 RJ45
sebagaimana tampak pada gambar di bawah.

Laporan Akhir Kegiatan Pengembangan Infrastruktur TIK | 13


Seluruh trafik data internet akan saling bertukar data di L3 Managed Switch ini. Ubiquiti
Edge Switch dengan 24 Port RJ45 1G, dan 2 SFP untuk koneksi Fiber Optik den gan Router
dan perangkat lainnya (Seperti OLT).

Core Network juga menggunakan Switch Ubiquiti 24G/250W yang memiliki 24 Port.

Pada Router Mikrobit Ainos akan terhubung beberapa jalur internet dari beberapa ISP untuk
disalurkan ke L3 Managed Switch. Seluruh PC di OPD Kabupaten Subang akan melakukan
switching di Core Switch ini.

Desain Jaringan WAN Subang Smart City

Laporan Akhir Kegiatan Pengembangan Infrastruktur TIK | 14


Sebuah konsep perencanaan Subang Smart City yang menghubungkan seluruh Kantor-
Kantor OPD dengan media kabel Fiber Optik (dengan menerapkan teknologi GEPON) dan
menggunakan media Radio Broadband (dengan menerapakan radio broadband point to
multi point dan radio broadband point to point pada frekuensi ISM Band 5,8 GHz dengan
menggunakan protocol IEEE 802.11 AC).

Server-Server
Server akan menjalankan fungsi sebagai berikut :

Laporan Akhir Kegiatan Pengembangan Infrastruktur TIK | 15


Spesifikasi Server :

Laporan Akhir Kegiatan Pengembangan Infrastruktur TIK | 16


e. WAN FO-GEPON (Fiber Optik - Gigabit Ethernet Passive Optical Network)
Menghubungkan Data Center dengan Kantor-Kantor OPD dalam radius kurang dari 10
km. Mengacu pada gambar di bawah, WAN GEPON FO akan membangun jaringan kabel
FO dalam 2 sisi:
1. 12 Core Kabel FO Udara dengan garis warna merah direncanakan untuk
menghubungkan Subang Command Center ke arah selatan yaitu ke OPD-OPD yang
ujungnya di kantor Bupati hingga ke Dinas Perikanan sepanjang 4.832 meter
2. 12 Core FO warna biru menghubungkan Subang Command Center ke arah barat,
utara dan timur ke OPD-OPD hingga ujungnya di Dinas Ketahanan Pangan
sepanjang 3.114 meter
Rute FO sisi Kiri dan Kanan dari Posisi Data Center sepanjang 7.956 meter (idealnya
diperlukan tambahan kabel FO cadangan 10% dari kebutuhan) yang diletakkan pada
Tiang PJU dan tiang tambahan untuk keperluan penambahan tiang di sebuah rute yang
belum ada tiang PJU dan keperluan crossing jalan. Kebutuhan tiang keseluruhan adalah
sebanyak 214 tiang, yang terdiri atas : 120 tiang PJU di sisi Timur dan 42 tiang dengan
tinggi 9 meter untuk keperluan crossing jalan dan 52 tiang dengan tinggi 7 meter untuk
penggelaran kabel FO di sisi Kiri atau Kanan jalan.
Rute FO sisi Kiri dari Data Center di Diskominfo ke Barat, Utara dan ke Timur.

Rute FO sisi Kiri dari Data Center di Diskominfo menuju OPD-OPD di selatan, termasuk
ke Kantor Bupati & DPRD.

Laporan Akhir Kegiatan Pengembangan Infrastruktur TIK | 17


Daftar Kantor OPD yang akan terhubung dengan Data Center Subang melalui media
Kabel Fiber Optik adalah sebagai berikut :
Terdapat 30 Kantor OPD yang akan terhubung ke Subang Data Center.
1. Badan Pengelolaan Keuangan Daerah
2. Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian Dan Pengembangan Daerah
3. Dinas Kearsipan Dan Perpustakaan
Laporan Akhir Kegiatan Pengembangan Infrastruktur TIK | 18
4. Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
5. Dinas Kesehatan
6. Dinas Ketahanan Pangan
7. Dinas Koperasi, UMKM, Perdagangan Dan Perindustrian
8. Dinas Lingkungan Hidup
9. Dinas Pariwisata, Kepemudaan Dan Olahraga
10. Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang
11. Dinas Pemadam Kebakaran Dan Penanggulangan Bencana
12. Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa
13. Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
14. Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan
15. Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Dan
Perlindungan Anak
16. Dinas Perhubungan
17. Dinas Perikanan
18. Dinas Pertanian
19. Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman
20. Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan
21. Inspektorat Daerah
22. Satuan Polisi Pamong Praja
23. Kecamatan Subang
24. Sekretariat Daerah
25. Sekretariat DPRD
26. Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik
27. Bagian Pendapatan – PBB
28. Radio Benpass
29. Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi
30. Dinas Komunikasi Dan Informatika

Ditambah dengan :
1. Titik Outdoor Wisma Karya
2. Titik Outdoor Alun-Alun

Optical Line Termination dan Optical Network Termination


Spesifikasi Perangkat OLT (Optical Line Termination):
1. Memiliki 8 Port Gigabit Ethernet Passive Optical Network (GEPON), dengan
kecepatan data downstream hingga 1 Gbps dan upstream hingga 1 Gbps untuk
setiap Port. Dengan demikian total kecepatan untuk 8 Port PON adalah 8 Gbps.
2. Memiliki interface 8 Port SFP, 4 RJ45 dan 2SFP+ untuk keperluan uplink ke
Router pada kecepatan 10 Gbps.

Laporan Akhir Kegiatan Pengembangan Infrastruktur TIK | 19


Gambar Perangkat OLT (P3608)

Spesifikasi Perangkat ONT (Optical Network Termination):


1. Memiliki 1 Port Passive Optical Network (PON), dengan kecepatan data
downstream dan upstream hingga 1 Gbps ke OLT
2. Memiliki sensitivitas level signal ter-rendah -27 dBm
3. Memiliki minimal 2 port RJ45: 1 Giga Ethernet dan 1 Fast Ethernet port
4. Optical Interface SC/PC Connector

Gambar Perangkat ONU (Optical Network Unit)

Laporan Akhir Kegiatan Pengembangan Infrastruktur TIK | 20


Laporan Akhir Kegiatan Pengembangan Infrastruktur TIK | 21
Gambar Perangkat SFP (Small Factor Plugable) dengan single FO

SFP dengan kabel FO tunggal digunakan untuk menghubungkan kabel FO single core ke
terminal PON dari Perangkat Optical Line Termination.

Laporan Akhir Kegiatan Pengembangan Infrastruktur TIK | 22


12 warna untuk setiap Core

Spesifikasi Kabel FO Udara Figure 8.

Disebut ‘Figure 8’, karena membentuk angka 8, dimana bulatan kecil adalah kawat
tembaga yang digunakan untuk mengikat kabel FO ke tiang-tiang penopang kabel FO.

Laporan Akhir Kegiatan Pengembangan Infrastruktur TIK | 23


f. High Speed WI-FI Hotspot
Spesifikasi Perangkat WIFI Hotspot Indoor:

Spesifikasi Perangkat WIFI Hotspot Outdoor:

WIFI Access Point Indoor maupun Outdoor akan memiliki jangkauan minimal 100 meter
pada kondisi Line of Sight (tidak terhalang obyek tanaman dan bangunan). WIFI Indoor
telah dipasang di Ruang Subang Command Center. WIFI Outdoor telah dipasang di Alun-
Alun Subang.

Laporan Akhir Kegiatan Pengembangan Infrastruktur TIK | 24


g. Sarana Pendukung

1) Tiang untuk mounting Kabel FO di Udara & Accessoris FO

✓ Spesifikasi tiang 7 meter

✓ Spesifikasi Tiang 9 Meter

Laporan Akhir Kegiatan Pengembangan Infrastruktur TIK | 25


2) Penempatan Tiang 7 Meter : 52 Tiang

Laporan Akhir Kegiatan Pengembangan Infrastruktur TIK | 26


3) Penempatan Tiang 9 Meter : 42 Tiang

Laporan Akhir Kegiatan Pengembangan Infrastruktur TIK | 27


4) Accessoris yang digunakan dan ditempatkan pada setiap Tiang FO

Accessoris untuk Mounting Kabel FO Udara 12 Core di Tiang PJU, Tiang & Meter &
Tiang 9 meter

Laporan Akhir Kegiatan Pengembangan Infrastruktur TIK | 28


Detail Accessoris untuk Penggelaran Kabel FO Udara

Kebutuhan Accessoris di setiap tiang FO sangat bervariasi menyesuaikan dengan kondisi


lingkungan saat pemasangan kabel FO di tiang-tiang yang dipersiapkan. Untuk itulah maka
kebutuhan accessoris yang digunakan untuk mengikat kabel FO di tiang-tiang, akan lebih
mudah dinyatakan dalam harga accessoris per tiang.

Anchoring untuk pertigaan/tikungan

Strain Clamp Kabel Fiber Optik/Anchoring merupakan Clamp penjepit yang dijadikan
penggantung kabel saat pemasangan kabel pada tiang penegang.
Fungsi Strain Clamp / Anchoring adalah untuk menahan tarikan kabel, pada umumnya
strain clamp dipasang pada lokasi awal atau akhir tarikan kabel, dan pada konstruksi kabel
berbelok pada tiang penegang.

Suspension clamp
sebagai penyangga kabel saat kabel di instalasi di tiang

Laporan Akhir Kegiatan Pengembangan Infrastruktur TIK | 29


Strain clamp
untuk menahan tarikan kabel, pada umumnya strain clamp dipasang pada lokasi awal atau
akhir tarikan kabel, dan pada konstruksi kabel berbelok pada tiang penegang.

Tension bracket ( Dead End )


Briket adalah kupingan untuk pemasangan kabel optik saat kabel berbelok atau diujung
kabel

Span wartel 3/8


salah satu komponen material untuk mengencangkan kabel fiber optik Alat penyambung
fiber optik

Stainless Steel Strap (Steel ban)

Stopping buckle
Untuk mengunci Stainless steel band di atas tiang

Laporan Akhir Kegiatan Pengembangan Infrastruktur TIK | 30


5) Perangkat Optik Pendukung
1. ODP (Optical Distribution Point)

Optical Distribution Point adalah tempat terminasi kabel yang memiliki sifat-sifat tahan
korosi, tahan cuaca,kuat dan kokoh dengan konstruksi untuk dipasang diluar.

ODP berfungsi sebagai tempat instalasi sambungan jaringan optik single-mode terutama
untuk menghubungkan kabel udara Fiber Optik 12 core dan kabel drop. Perangkat ODP
berisi optical pigtail, connector adaptor, splitter room dan dilengkapi ruang manajemen
fiber dengan kapasitas tertentu.

Standar Pemasangan ODP (Optical Distribution Point)


ODP tempat splitter untuk konfigurasi GEPON. Splitter yang digunakan 1 : 4.

Laporan Akhir Kegiatan Pengembangan Infrastruktur TIK | 31


2. FO Connector (Patch Cords & Pigtail)

Jenis Konektor untuk kabel FO adalah sebagai berikut :

Konektor FO pada Smart City Subang adalah digunakan untuk menghubungkan Core Router
dengan L3 Managed Switch dan Core Router dengan OLT -GEPON.

3. Optical Termination Board (OTB)


Gambar & Spesifikasi OTB 24 Core & Penempatan di Data Center

Laporan Akhir Kegiatan Pengembangan Infrastruktur TIK | 32


Spesifikasi OTB adalah OTB Rackmount dengan kapasitas 24 core SC/ST/FC/LC dengan
sliding rail, termasuk adaptor SC/PC, cassete tray dan protection sleeve.

4. Splitter Optik, Pigtail & Patchcord Duplex


Gambar & Spesifikasi Splitter 1 : 4 & Penempatannya di dalam ODP & Tabel Redaman
Splitter

Laporan Akhir Kegiatan Pengembangan Infrastruktur TIK | 33


Gambar Pigtail

Gambar Patchcord Simplex

Laporan Akhir Kegiatan Pengembangan Infrastruktur TIK | 34


5. FTTH Roset 6 Core
Roset ini digunakan ketika Kabel FO Udara langsung diterminasi ke Bangunan Gedung.
Gambar & Spesifikasi FTTH Roset 6 Core & Penempatannya di 10 titik OPD.

6. FTTH Roset 2 Core


Gambar Rosset dan Penempatannya di setiap Kantor OPD sebanyak 22 Kantor

7. Interface RJ45
Digunakan untuk menghubungkan kabel LAN ke perangkat dengan port RJ45.

Laporan Akhir Kegiatan Pengembangan Infrastruktur TIK | 35


Digunakan sebagai standar untuk menghbungkan kabel data dalam protokol UTP
(unshielded Twisted Pair) dan STP (Shielded Twisted Pair).

Distribusi Penempatan Accessoris Kabel di setiap Tiang

Laporan Akhir Kegiatan Pengembangan Infrastruktur TIK | 36


6) Pengadaan Kabel FO
Kabel FO yang digunakan adalah kabel FO udara tipe single mode, mengacu ke
rekomendasi ITU (International Telecommunication Union) G.652 D. Panjang Kabel FO
yang dibutuhkan adalah 9100 meter. Panjang lintasan jalan adalah 8060 meter.
Tambahan cadangan kabel FO idealnya di 15%. Namun mengikuti ketersediaan kabel FO
di pasar, maka Panjang Kabel FO yang dibutuhkan adalah 9100 meter.

Laporan Akhir Kegiatan Pengembangan Infrastruktur TIK | 37


7) Raised Floor
Telah terpasang di ruang Data Center pada dimensi luasan 3 meter x 5 meter. Dengan luasan
sebesar 15 meter persegi ini direncanakan dapat menampung hingga 5 Closed Rack.

Laporan Akhir Kegiatan Pengembangan Infrastruktur TIK | 38


III. Penutup

a. Kesimpulan

Pengembangan infrastruktur TIK Kabupaten Subang yang telah diselesaikan


pembangunannya adalah meliputi :

1. Pengadaan Tiang FO untuk sebanyak 94 tiang FO yang berfungsi sebagai tambahan atas
tiang PJU yang digunakan untuk menopang Kabel FO pada lintasan Kabel Fo untuk
menghungkan Data Center ke 30 OPD.

2. Pengadaan Kabel FO untuk menghubungkan data center ke 30 OPD dan 2 titik outdoor.
Kabel FO adalah kabel udara single mode 12 core G.652D. dengan Panjang 9100 meter.

3. Pengadaan Perangkat GEPON terdiri atas perangkat OLT (optical line termination)
dengan 8 Port PON yang berada di Data Center dan perangkat ONT (optical Network
Termination) yang ditempatkan di 28 OPD dan 2 titik Outdoor. Dua (2) OPD yang tidak
menggunakan ONT adalah Diskominfo yang langsung dihubungkan ke core switch di
Data Center dengan menggunakan Kabel LAN Cat-6 STP dan Dinas Tenag Kerja yang
dihubungkan dengan kabel FO dengan system FO to RJ45 Media Converter.

4. Jasa Instalasi Penggelaran Kabel FO dilakukan untuk menggelar kabel FO udara 12 core
sepanjang 9100 meter dan kabel dropcore sepanjang 4000 meter untuk
menghubungkan setiap OPD ke titik ODP terdekat. Jasa intalasi FO juga memasang
perangkat ONT di 28 OPD dan 2 titik Outdoor.

5. Jasa Instalasi Jaringan Komputer mencakup pekerjaan instalasi Komputer Server untuk
1 server baru dan 2 server lama, jasa pemindahan Server dari ruang LPSE ke ruang Data
Center, jasa pemasangan penangkal petir, grounding dan surge arrester. Termasuk juga
instalasi jaringan LAN dengan menggunakan kabel STP cat-6 di lingkungan Dinas
Kominfo dan instalasi CCTV dan WiFi Hotspot.

Laporan Akhir Kegiatan Pengembangan Infrastruktur TIK | 39

Anda mungkin juga menyukai