Anda di halaman 1dari 43

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN


DIREKTORAT INVENTARISASI DAN PEMANTAUAN SUMBERDAYA HUTAN

PROGRAM PENYUSUNAN
NERACA SUMBER DAYA HUTAN

Disampaikan pada Sosialisasi Neraca Sumberdaya Alam


Pangkal Pinang, 25 April 2019
Outline
➢Hutan dan Kawasan Hutan
➢Dasar Hukum Penyusunan NSDH
➢NSDH
➢Neraca Spasial SDH
Hutan dan Kawasan Hutan
Pengertian Hutan dan Kawasan Hutan
• Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa
hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati
yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam
lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat
dipisahkan (UU Kehutanan No. 41 Th 1999)
• Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk
dan atau ditetapkan oleh pemerintah untuk
dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap.
KAWASAN HUTAN INDONESIA

Hutan Konservasi 22.109.916 18,33%


Hutan Lindung 29.680.475 24,60% Luas kawasan hutan tersebut tidak termasuk
Hutan Produksi Terbatas 26.788.626 22,21%
kawasan konservasi perairan seluas + 5.321.321 Ha
Hutan Produksi 29.247.693 24,24%
Hutan Produksi yg dpt 12.808.111
10,62% ± 63% dari luas
dikonversi
JUMLAH 120.634.822
daratan Indonesia
100%
PETA KAWASAN HUTAN PROVINSI BANGKA BELITUNG 2012
PETA PERKEMBANGAN PENGUKUHAN KAWASAN HUTAN 2016
▪ Sumber Plasma Nutfah NILAI STRATEGIS HUTAN DAN
dan keragaman hayati
KAWASAN HUTAN
▪ Sistem penyangga
kehidupan dengan fungsi
ekologi, ekonomi & sosial

▪ Hutan merupakan
komponen penting dalam
perubahan iklim

▪ Hasil Hutan Kayu


▪ Hasil Hutan Non Kayu
▪ Jasa Lingkungan, Air

Komoditas terkandung di
dalam kawasan hutan
▪ Minyak & Gas Bumi
▪ Geothermal
▪ Tambang Minerba
Dasar Hukum Penyusunan NSDH
Dasar Hukum
Penyusunan NSDH
UU No. 41 Tahun 1999 Tentang UU No. 26 Tahun 2007 Tentang
Kehutanan Penataan Ruang

UU No. 32 Tahun 2009 Tentang


UU No. 4 Tahun 2012 Tentang
Perlindungan dan Pengelolaan
Informasi Geospasial
Lingkungan Hidup

Perpres No. 9 tahun 2016 tentang Perpres No. 46 Tahun 2017


Percepatan Pelaksanaan Kebijakan
Satu Peta Pada Tingkat Ketelitian Tentang Instrumen Ekonomi
Peta 1:50.000 Lingkungan Hidup
Lanjutan………..

Dasar Hukum Penyusunan NSDH


Surat Edaran Bersama Mendagri
dan Kepala BIG No. 660/2367/SJ
SK Menhutbun No. 644/1999 dan No. 83/KA/RT/6/2012
tentang Pedoman Penyusunan Tanggal 21 Juni 2012 Tentang
NSDH Penyusunan Neraca Sumberdaya
Alam Daerah (NSAD)

Petunjuk Teknis Penyusunan NSDH SNI 6728.2:2015,


Provinsi No. P.1/IPSDH-1/2014 dari
Direktorat Inventarisasi dan Penyusunan Neraca Spasial SDA
Pemantauan Sumber Daya Hutan Bagian 2: Sumber daya hutan
Neraca Sumber Daya Hutan
UU No. 41 Tahun 1999 pasal 13 ayat (4)
Hasil inventarisasi hutan antara lain dipergunakan sebagai dasar pengukuhan
kawasan hutan, penyusunan neraca sumber daya hutan, penyusunan rencana
kehutanan, dan sistem informasi kehutanan.

Penjelasan UU No. 41 Tahun 1999 pasal 13 ayat (4)


Yang dimaksud dengan neraca sumber daya hutan adalah suatu informasi yang
dapat menggambarkan cadangan sumber daya hutan, kehilangan dan
penggunaan sumber daya hutan, sehingga pada waktu tertentu dapat
diketahui kecenderungannya, apakah surplus atau defisit jika dibandingkan
dengan waktu sebelumnya
UU No. 26 Tahun 2007
Tentang Penataan Ruang
UU No. 32 Tahun 2009 Tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
UU No. 4 Tahun 2012 Tentang Informasi Geospasial

• Informasi Geospasial dipandang sebagai salah satu informasi infrastruktur


penting dalam pembangunan nasional
• Kualitas perencanaan tata ruang yang terintegrasi dan disepakati oleh semua
pihak didukung oleh data neraca sumber daya alam yang dilengkapi dengan
keberadaan lokasi SDA
SK Menhutbun No. 644/1999
Surat Edaran Bersama Mendagri dan Kepala BIG
SURAT EDARAN BERSAMA (SEB)
MENTERI DALAM NEGERI DAN KEPALA BIG
No. 660/2367/SJ DAN No. 83/Ka/Rt/6/2012
Tanggal 21 Juni 2012
1. Melaksanakan penyusunan NSAD untuk mendukung upaya
pengendalian pembangunan dan pelaksanaan peraturan-peraturan
daerah yang terkait dengan tata ruang wilayah, perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup dan perencanaan pembangunan
2. Penyusunan NSAD di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota
dilaksanakan oleh Pokja
3. Penyusunan NSAD didasarkan pada pedoman teknis Pemetaan
Neraca SDA
4. Pembinaan penyusunan/pengkajian/laporan dilakukan Pemda yang
difasilitasi Dirjen Bina Pembangunan Daerah dan BIG
PP No. 46 tahun 2017
Instrumen Ekonomi Lingkungan Hidup
NSDH
Neraca Sumber Daya Hutan
Penjelasan UU No. 41
cadangan Tahun 1999 pasal 13 ayat (4)
SDH

Pada waktu
tertentu dapat
diketahui
informasi kecenderungannya

penggunaan
SDH
kehilangan
SDH
surplus/defisit
Dibandingkan dengan
waktu sebelumnya
GAMBARAN INFORMASI NSDH
FUNGSI KAWASAN HUTAN
Hutan Konservasi
Hutan Lindung (HL)
Hutan Produksi Terbatas (HPT)
Hutan Produksi tetap (HP)
Hutan Produksi yang dapat dikonversi (HPK)

KONDISI HUTAN
Hutan Primer Hutan Sekunder Hutan Tanaman Tidak Berhutan

TIPE HUTAN
Mangrove Rawa Tanah Kering

LUAS POTENSI DAN NILAI KAYU POTENSI DAN NILAI BUKAN KAYU

CATATAN : UNTUK POTENSI SATWA TERPISAH BERDASARKAN JENIS


TATA WAKTU PENYUSUNAN NSDH

• NSDH Tahun (t) disusun pada Tahun (t+1),


contoh NSDH tahun 2017 disusun pada tahun 2018.

• Waktu pelaksanaan penyusunan NSDH Provinsi:


bulan Januari s/d September, bulan Oktober telah
disampaikan ke Direktorat Jenderal Planologi
Kehutanan dan Tata Lingkungan up. Direktorat
Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan
sebagai salah satu bahan penyusunan NSDH
Nasional.
TAHAPAN PENYUSUNAN NSDH

Pengolahan
/Analisa
• primer • neraca
• sekunder • numerik • peta
• spasial

Pengumpulan data Penyusunan

➢ Data primer : menggunakan data hasil pengumpulan di lapangan atau


pendekatan teknik penginderaan jauh
➢ Data sekunder : menggunakan data dari dinas prov/kab/UPT Kemenhut/instansi
terkait
• Penunjukan Kawasan
Hutan
• Penetapan Kawasan
Hutan
LUAS • Tukar Menukar
KAWASAN • Kompensasi Lahan
HUTAN (Pinjam Pakai)
• Perubahan Fungsi
Hutan
• Pelepasan Kawasan
PERUBAHAN Hutan
PERUBAHAN
DALAM NSDH
DALAM NSDH • Kegiatan IUPHHK HA/HT
• Rehabilitasi Lahan
• Pinjam Pakai
(reklamasi/penebangan)
PENUTUPAN
• Perambahan dan
LAHAN Perladangan
• Penebangan Ilegal
• Kebakaran Hutan
• Bencana Alam
MANFAAT DATA NSDH
Melihat ketersediaan aset / kekayaan wilayah

Melihat pendapatan daerah dari SDH


RPJMD
Prediksi Pemakaian SDH per periode

Evaluasi tata ruang provinsi/perubahan fungsi


dan peruntukan kawasan hutan
BUKU NERACA SUMBER DAYA HUTAN NASIONAL 2017
Neraca Spasial SDH
Peraturan Presiden No. 9 tahun 2016
Klasifikasi neraca sumber daya hutan
Klasifikasi neraca sumber daya hutan menggunakan dua
komponen yaitu:
▪ fungsi kawasan hutan;
▪ penutup lahan.

Kurun waktu penyusunan neraca sumber daya hutan


Kurun waktu neraca sumber daya hutan (NSDH) yang disusun
adalah Januari s.d. Desember tahun sebelumnya.
Sumber Data
❑Data Primer
Data primer yang digunakan diperoleh dari teknik
penginderaan jauh melalui metode penafsiran citra satelit
untuk menghasilkan informasi penutup lahan baik aktiva
maupun pasiva dan data perubahan fungsi kawasan hutan yang
telah mempunyai kekuatan hukum.

❑Data Sekunder
• peta rupa bumi
• peta penutup lahan (aktiva dan pasiva)
• peta penunjukan kawasan hutan dan perairan
• peta perubahan peruntukan
• peta perubahan fungsi lainnya.
Peta NSDH terdiri atas dua jenis:
1. Peta neraca fungsi kawasan hutan
Peta neraca fungsi kawasan hutan merupakan hasil tumpang
susun antara peta fungsi kawasan hutan aktiva dan peta
fungsi kawasan hutan pasiva

2. Peta neraca penutup lahan kawasan hutan


Penyusunan peta neraca penutup lahan di dalam kawasan
hutan dilakukan melalui proses tumpang susun antara peta
penutup lahan aktiva dan pasiva yang berada di dalam
kawasan hutan
Peta NSDH
Penyusunan neraca spasial sumber daya hutan
disesuaikan dengan tingkat skala
Skala Peta NSDH :
❑NSDH spasial nasional skala 1:250.000 sampai dengan
1:1.000.000
❑NSDH spasial provinsi skala 1:100.000 sampai dengan 1:250.000
❑NSDH spasial kabupaten/kota skala 1:50.000 sampai dengan
1:100.000
❑NSDH spasial unit pengelolaan skala 1:25.000 sampai dengan
1:50.000.
Klasifikasi Kawasan Hutan Pada Peta NSDH
Kode Nilai
1 KSA/KPA
1001 Hutan Lindung
1002 Hutan Suaka Alam dan Wisata Darat Kode Nilai
100201 Hutan Suaka Alam dan Wisata Laut 1002 KSA/KPA
10021 Cagar Alam Darat
1001 Hutan Lindung
100211 Cagar Alam Laut Re-klasifikasi
10022 Suaka Margastwa Darat 1003 Hutan Produksi
100221 Suaka Margastwa Laut 1004 Hutan Produksi Terbatas
10023 Taman Buru 1005 Hutan Produksi Konversi
10024 Taman Nasional Darat
1007 APL
100241 Taman Nasional Laut
10025 Taman Wisata Alam/Hutan Wisata
Darat
100251 Taman Wisata Alam/Hutan Wisata Laut
10026 Taman Hutan Raya
1003 Hutan Produksi
10031 Hutan Cadangan
10032 Hutan Pangonan
1004 Hutan Produksi Terbatas
1005 Hutan Produksi Konversi
1007 Areal Penggunaan Lain
5001 Danau
5003 Laut - Air
Klasifikasi Kawasan Hutan Pada Peta NSDH
Perubahan Kelas Kawasan Hutan
Kode Nilai
10012 HL Menjadi KSA/KPA 10071 APL Menjadi HL
10013 HL Menjadi HP 10072 APL Menjadi KSA/KPA
10014 HL Menjadi HPT 10073 APL Menjadi HP
10015 HL Menjadi HPK 10074 APL Menjadi HPT
10017 HL Menjadi APL 10075 APL Menjadi HPK
10021 KSA/KPA Menjadi HL 10011 Tetap HL
10023 KSA/KPA Menjadi HP 10022 Tetap KSA/KPA
10024 KSA/KPA Menjadi HPT 10033 Tetap HP
10025 KSA/KPA Menjadi HPK 10044 Tetap HPT
10027 KSA/KPA Menjadi APL 10055 Tetap HPK
10031 HP Menjadi HL 10077 Tetap APL
10032 HP Menjadi KSA/KPA
10034 HP Menjadi HPT
10035 HP Menjadi HPK
10037 HP Menjadi APL
10041 HPT Menjadi HL
10042 HPT Menjadi KSA/KPA
10043 HPT Menjadi HP
10045 HPT Menjadi HPK
10047 HPT Menjadi APL
10051 HPK Menjadi HL
10052 HPK Menjadi KSA/KPA
10053 HPK Menjadi HP
10054 HPK Menjadi HPT
10057 HPK Menjadi APL
Klasifikasi Penutupan Lahan Pada Peta NSDH
Kode Deskripsi
2001 Hutan Lahan Kering Primer
2002 Hutan Lahan Kering Sekunder
2004 Hutan Mangrove Primer
20041 Hutan Mangrove Sekunder
2005 Hutan Rawa Primer Kode Deskripsi
20051 Hutan Rawa Sekunder 2001 Hutan Lahan Kering Primer

2006 Hutan Tanaman 2002 Hutan Lahan Kering Sekunder


2007 Semak/ Belukar Re-klasifikasi 2004 Hutan Mangrove Primer
20071 Belukar Rawa
20041 Hutan Mangrove Sekunder
20091 Pertanian Lahan Kering
20092 Pertanian Lahan Kering Bercampur Semak 2005 Hutan Rawa Primer
20093 Sawah 20051 Hutan Rawa Sekunder
20094 Tambak
2006 Hutan Tanaman
20122 Transmigrasi/ Kampung
1000 Non Hutan
2010 Perkebunan
2012 Pemukiman
20121 Bandara/ Pelabuhan
2014 Tanah Terbuka
20141 Pertambangan
5003 Tubuh Air
5001 Danau
50011 Rawa
3000 Savana/ Padang Rumput
2500 Awan
Klasifikasi Penutupan Lahan Pada Peta NSDH
Perubahan Kelas Penutupan Lahan
Kelas
Hutan Lahan Kering Primer Menjadi Hutan Lahan Kering Sekunder Hutan Tanaman menjadi Non Hutan
Hutan Lahan Kering Primer Menjadi Hutan Tanaman
Non Hutan Menjadi Hutan Lahan Kering Sekunder
Hutan Lahan Kering Primer Menjadi Non Hutan
Non Hutan Menjadi Hutan Mangrove Sekunder
Hutan Lahan Kering Sekunder Menjadi Hutan Lahan Kering Primer
Hutan Lahan Kering Sekunder Menjadi Hutan Tanaman Non Hutan Menjadi Hutan Rawa Sekunder

Hutan Lahan Kering Sekunder Menjadi Non Hutan Non Hutan Menjadi Hutan Tanaman
Hutan Mangrove Primer Menjadi Hutan Mangrove Sekunder
Tetap Hutan Lahan Kering Primer
Hutan Mangrove Primer Menjadi Hutan Tanaman
Tetap Hutan Lahan Kering Sekunder
Hutan Mangrove Primer Menjadi Non Hutan
Hutan Mangrove Sekunder Menjadi Hutan Mangrove Primer Tetap Hutan Mangrove Primer

Hutan Mangrove Sekunder Menjadi Hutan Tanaman Tetap Hutan Mangrove Sekunder
Hutan Mangrove Sekunder Menjadi Non Hutan Tetap Hutan Rawa Primer
Hutan Rawa Primer Menjadi Hutan Rawa Sekunder
Tetap Hutan Rawa Sekunder
Hutan Rawa Primer Menjadi Hutan Tanaman
Tetap Hutan Tanaman
Hutan Rawa Primer Menjadi Non Hutan
Hutan Rawa Sekunder Menjadi Hutan Rawa Primer Tetap Non Hutan
Hutan Rawa Sekunder Menjadi Hutan Tanaman
Hutan Rawa Sekunder Menjadi Non Hutan
NSDH Kawasan Hutan Provinsi Bangka Belitung

Kawasan Hutan Provinsi Bangka Belitung (SK. 798/Menhut-II/2012)


- Hutan Konservasi (KSA+KPA) : 35.454 Ha
- Hutan Lindung (HL) : 185.531 Ha
- Hutan Produksi (HP) : 432.884 Ha
- Hutan Produksi Konversi (HPK) : 160.996 Ha
Daratan : 654.562 Ha
NSDH Penutupan Lahan Provinsi Bangka Belitung 2017

LEGENDA
Perubahan Penutupan Lahan

Non Hutan Menjadi


Hutan Lahan Kering Sekunder
Hutan Rawa Sekunder
Menjadi Non Hutan

Hutan Rawa Primer menjadi Non Hutan


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai