Anda di halaman 1dari 54

SINKRONISASI URUSAN PEMBANGUNAN DAERAH

BIDANG LINGKUNGAN HIDUP


22 Maret 2022
1
RPJMN
2020 -2024

2
KLHK DALAM RPJMN 2020-2024
PN/AP 1 Memperkuat Ketahanan PN/AP 2 Mengembangkan Wilayah
Ekonomi untuk Pertumbuhan
yang Berkualitas dan Berkeadilan PN 1 PN 2
untuk Mengurangi Kesenjangan dan
Menjamin Pemerataan

PP 2. Peningkatan kualitas/ ketersediaan air


untuk mendukung pertumbuhan PP 4. Pembangunan wilayah
ekonomi Kalimantan

PP 6. Peningkatan nilai tambah lapangan


kerja, investasi di sektor riil, dan
industrialisasi

PN/AP 6 Membangun Lingkungan


PN/AP 3 Meningkatkan Sumber
Daya Manusia yang Berkualitas
dan Berdaya Saing
PN 3 PN 6 Hidup, Meningkatkan Ketahanan
Bencana dan Perubahan Iklim

PP 1. Peningkatan Kualitas
PP 6. Pengentasan kemiskinan Lingkungan Hidup
Keterangan :
PP 7. Peningkatan produktivitas dan PN = Prioritas Nasional PP 2. Peningkatan Ketahanan Bencana
daya saing
AP = Agenda Pembangunan dan Iklim
PP = Program Prioritas
PP 3. Pembangunan Rendah Karbon
3
MAJOR PROJECT RPJMN 2020 – 2024 BIDANG LHK
- Pengembangan Taman Nasional dan Tawan - Pemantauan kualitas udara otomatis
Wisata Alam sebagai dukungan destinasi - Pemantauan kualitas air otomatis
wisata prioritas Major
Project Major Project - Pembangunan laboratorium riset merkuri dan
- Pengembangan Ekowisata dengan konsep metrologi lingkungan
SAVE (Science, Academic, Voluntary, 10 Destinasi Penguatan Sistem
Peringatan Dini Bencana - Sertifikasi laboratorium pengujian parameter
Education) Pariwisata Prioritas
kualitas lingkungan
- Pengembangan ekowisata dan wisata bahari
pada Kawasan Konservasi Bahari

Major Project Major Project

- Pelatihan Vokasi Tenaga Teknis Bidang - Persiapan Pembangunan Fasilitas


Pengelolaan Pembangunan
LHK yang Berorientasi Industri dan Terpadu UMKM Fasilitas Pengolahan
Pengelolaan Limbah B3 dan
Wirausaha Limbah B3
Sampah Spesifik secara Terpadu
- Kelompok Usaha Perhutanan Sosial - Fasilitas pengolahan limbah B3
(KUPS) yang ditingkatkan menjadi kelas dari sumber fasilitas pelayanan
Gold/Platinum kesehatan

Major Project
Major Project
Food Estate
Ibu Kota Negara (Kawasan Sentra
(IKN) Produksi Pangan) - Koridor Satwa yang dikelola
Major Project dalam mendukung Food
- Rehabilitasi hutan dan lahan serta pemulihan Estate
ekosistem padan kawasan IKN Pendidikan dan
- Kawasan IKN yang diinventarisasi dan verifikasi Pelatihan Vokasi untuk
Industri 4.0
dengan nilai keanekaragaman hayati tinggi - Penyelenggaran pelatihan vokasi tenaga teknis bidang
- Penyiapan lahan ibukota dari kawasan hutan LHK yang berorientasi industri dan wirausaha
- Penyiapan lahan ibukota dari kawasan hutan - Tenaga teknis menengah kejuruan kehutanan yang
(policy brief IKN) tersedia
- Penyelenggaran Pendidikan vokasi berbasis SKKNI 4
2
RANWAL RKP DAN
RENJA KLHK TAHUN 2023

5
TEMA DAN ARAH KEBIJAKAN RKP TAHUN 2023
Tema RKP Tahun 2023 :

“ Peningkatan Produktivitas untuk


Transformasi Ekonomi yang
Inklusif dan Berkelanjutan ”

Arah Kebijakan

Percepatan Peningkatan Penanggulangan Mendorong Revitalisasi Pembangunan Percepatan Pembangunan


penghapusan kualitas SDM: pengangguran pemulihan industri dan rendah karbon pembangunan Ibu Kota
kemiskinan kesehatan dan disertai dengan dunia usaha penguatan dan transisi infrastruktur Nusantara
ekstrim pendidikan peningkatan riset terapan energi (respon dasar antara
decent job terhadap lain: air bersih
perubahan dan sanitasi
iklim) 6
SASARAN PEMBANGUNAN 2023
Sasaran Pembangunan

Penurunan Tingkat Indeks Tingkat


Pertumbuhan Rasio Gini
Emisi Gas Pengangguran Pembangunan Kemiskinan
Ekonomi (nilai)
Rumah Kaca Terbuka (%) Manusia (%)
(%)
(%)
5,3 – 5,9 27,02 5,3 – 6,0 0,375 - 0,378 73,29 – 73,35 7,0 – 8,0

Indikator Pembangunan

Nilai Tukar Nilai Tukar


Petani/NTP Nelayan/NTN
(nilai) (nilai)
103 – 105 105 - 107
7
SASARAN DAN FOKUS RKP 2023
Percepatan penghapusan Peningkatan kualitas SDM: Penanggulangan Mendorong pemulihan dunia
kemiskinan ekstrem kesehatan dan pendidikan pengangguran disertai usaha
• Sistem Jaminan Sosial • Sistem Kesehatan peningkatan decent job
• Modernisasi Pertanian • Pendidikan (Sistem Pendidikan • Penyediaan lapangan usaha • Revitalisasi pariwisata
dan Pendidikan Karakter • Pengembangan UMKM
• Pemerataan Pembangunan

08 07 06
Pembangunan Ibu Kota Percepatan pembangunan Revitalisasi industri dan Pembangunan rendah
Nusantara infrastruktur dasar antara penguatan riset terapan karbon dan transisi energi
lain: air bersih dan sanitasi (respon terhadap
• Fasilitas dasar di IKN perubahan iklim)
•Penyediaan air bersih dan sanitasi • Industrialisasi
•Infrastruktur Digital • Riset dan Inovasi • Ekonomi rendah karbon
•Infrastruktur Konektivitas • Transisi energi 8
FOKUS DAN HIGHLIGHT MAJOR PROJECT RKP 2023
7. Percepatan pembangunan infrastruktur dasar
antara lain: air bersih dan sanitasi
1. Percepatan penghapusan
kemiskinan ekstrem • Penyediaan air bersih dan sanitasi
• Infrastruktur Digital
• Sistem Jaminan Sosial 5. Revitalisasi industri dan • Infrastruktur Konektivitas
• Modernisasi Pertanian penguatan riset terapan Dukungan
• Pemerataan Pembangunan 3. Penanggulangan pengangguran disertai MP:
• Industrialisasi
o MP Reformasi Sistem Perlindungan Sosial peningkatan decent job • Riset dan Inovasi o MP Reformasi Sistem Kesehatan Nasional
o MP Food Estate (Kawasan Sentra Produksi • Penyediaan lapangan usaha o MP Transformasi Digital
Dukungan
Pangan) o MP Jaringan Pelabuhan Utama Terpadu
o Didukung oleh MP pada Arah Kebijakan MP:
o MP Wilayah Adat Papua: Wilayah Adat Laa o MP Percepatan Penurunan Kematian Ibu dan
1,2, 4 dan 5 o MP Kawasan Industri Prioritas
Pago dan Wilayah Adat Domberay Stunting
dan Smelter

2. Peningkatan kualitas SDM: 6. Pembangunan rendah karbon dan transisi 8.Pembangunan Ibu Kota
4. Mendorong pemulihan dunia
kesehatan dan pendidikan energi dan respon terhadap perubahan iklim Nusantara
usaha
• Ekonomi rendah karbon
• Sistem Kesehatan • Revitalisasi pariwisata • Transisi energi • Fasilitas dasar di IKN
• Pendidikan (Sistem Pendidikan dan • Pengembangan UMKM
Dukungan Dukungan MP:
Pendidikan Karakter)
Dukungan MP: MP:
Dukungan MP: O MP Pembangunan Ibu Kota Negara
o MP Destinasi Pariwisata Prioritas o MP Pembangunan Fasilitas
MP Pengelolaan Terpadu UMKM Pengolahan Limbah B3 (IKN)
o MP Reformasi Sistem Kesehatan Nasional o
o MP Refomasi Pendidikan Keterampilan (Pendidikan o MP Akselerasi Pengembangan Energi
dan Pelatihan Vokasi untuk Industri 4.0) Terbarukan dan Konservasi Energi
9
TEMA PEMBANGUNAN
LHK 2023

“ Produktivitas Tapak
Hutan dan Lingkungan
Hidup untuk transformasi
ekonomi Indonesia“

10
10
PRIORITAS NASIONAL

Kementerian LHK mendukung 4 dari 7 prioritas nasional


PN 1. PN 2.
Memperkuat Ketahanan Ekonomi Mengembangkan Wilayah untuk
untuk Pertumbuhan yang Mengurangi Kesenjangan dan
Berkualitas dan Berkeadilan Menjamin Pemerataan

PN 3. PN 6.
Meningkatkan Sumber Daya Membangun Lingkungan Hidup,
Manusia yang Berkualitas dan Meningkatkan Ketahanan Bencana dan
Berdaya Saing Perubahan Iklim

11
SASARAN KINERJA 2023
PILAR LINGKUNGAN PILAR EKONOMI PILAR SOSIAL PILAR TATA KELOLA

69,48 poin Rp.14,1 triliun


11,83 juta hektar 78 poin
Kontribusi sektor LH
Indeks Kualitas Lingkungan Luas kawasan hutan dengan Indeks produktivitas dan
terhadap PDB Nasional
Hidup status penetapan daya saing SDM LHK
(berdasarkan harga berlaku)

67 poin Rp. 118 triliun


728,1 ribu hektar 83 poin
Kontribusi sektor Kehutanan
Indeks Kinerja Pengelolaan Luas hutan yang dilepaskan Nilai kinerja reformasi
terhadap PDB Nasional
Sampah untuk TORA birokrasi
(berdasarkan harga berlaku)

17,33 % US$ 15 miliar 1.750.000 hektar


Persentase penurunan emisi
Nilai ekspor hasil hutan, TSL Luas kawasan hutan yang
GRK dari sektor limbah dan
dan bioprospecting dikelola oleh masyarakat
kehutanan

0,2 juta hektar 5,4


Rp. triliun
Laju deforestrasi dan
Nilai PNBP Fungsional KLHK
degradasi hutan
12
KERANGKA EKONOMI MAKRO
Mempertahankan kondisi dan mengurangi beban lingkungan pada
batas toleransi yang dibutuhkan sebagai afirmasi terhadap
pembangunan rendah karbon
A

Mempertahankan kecenderungan positif PDB sektor kehutanan


B dan lingkungan, yang didukung oleh produktivitas masyarakat
untuk memeratakan pembangunan wilayah

Meningkatkan produk ekspor untuk membantu keseimbangan


C neraca perdagangan non migas utamanya dari hasil hutan kayu
dan bukan kayu

13
POKOK KEBIJAKAN FISKAL

Mendorong ruang gerak fiskal yang


cukup dengan mendorong pengurangan
pemanfaatan belanja pemerintah sebagai
rupiah murni pendamping hibah luar
Mengutamakan pembiayaan negeri, meningkatkan PNBP dan
meningkatkan kualitas belanja Mengurangi biaya aparatur
berkarakter fixed cost utamanya dengan meningkatkan
terhadap pemangkuan tapak Kementerian, sebagai upaya value for
money termasuk di dalamnya dana pemanfaatan teknologi
kawasan hutan, untuk dalam pengelolaan hutan
mempertahankan penurunan laju transfer ke daerah di bidang LHK
(termasuk dekonsentrasi) dan lingkungan
deforestasi

14
3
DAK FISIK PENUGASAN
BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

15
DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) FISIK
PENUGASAN BIDANG LH
Alokasi DAK Fisik Penugasan Bidang LHK dari tahun 2018 sampai
dengan 2022 cenderung mengalami kenaikan, meskipun jumlah
alokasi pada tahun 2021 dan 2022 jumlah alokasinya sama.

Total Alokasi DAK Bidang LHK (Milyar)


Jumlah Alokasi DAK Bidang LH (Milyar)
700 700
350 350
612,2
312
530,2
500,7
225,5
212,9

2018 2019 2020 2021 2022 2018 2019 2020 2021 2022

16
DAERAH PENERIMA DAK FISIK
PENUGASAN BIDANG LHK 2018 - 2022
Penentuan Daerah Penerima ditentukan berdasarkan lokasi prioritas tematik program lintas
bidang dalam RKP setiap tahunnya yang didukung oleh DAK Fisik.

Jumlah daerah penerima DAK fisik 2018-2022 (Kab/Kota)

355

203 Kabupaten/Kota dan


257
25 Provinsi yang
203
menerima DAK di tahun 175
130
2022

2018 2019 2020 2021 2022 17


DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) FISIK
BIDANG LH PROVINSI LAMPUNG 2022

BIDANG LH
Onlimo : Rp 2.600.000.000 (2 Unit) di Lampung
Tengah dan Lampung Selatan

Peralatan Uji Kualitas Air dan Merkuri :


Rp 409.500.000 (1 Unit) di Lampung Selatan 18
PROGRES CAPAIAN DAK BIDANG LH 2021
PROVINSI LAMPUNG
PER 22 MARET 2022

19
TINGKAT KEPATUHAN PELAPORAN DAK 2021
BIDANG LINGKUNGAN HIDUP
Bidang lingkungan hidup dan Subbidang Kehutanan Subbidang Lingkungan hidup
kehutanan

69,41% 92,81% 64,79%


118 dari 170 OPD telah
26 dari 28 OPD telah
92 dari 142 OPD telah melapor
melapor dengan lengkap melapor dengan lengkap dengan lengkap

20
CAPAIAN DAK SD.TRIWULAN IV 2021
BIDANG LINGKUNGAN HIDUP
Capaian realisasi anggaran DAK bidang lingkungan Hidup 2021 sebesar 66,87% dengan
capaian fisik sebesar 77,17%

Realisasi Keuangan Capaian Realisasi Fisik


No Sub Bidang Pagu (Rp.) Realisasi Keuangan (Rp.) Volume
(%) Volume (%)
1 Kehutanan 277.938.011.197 225.849.152.301 81,26% 23.461 18.188 77,52%

2 Lingkungan Hidup 425.991.211.600 244.888.003.720 57,49% 1.690 1.222 72,31%

Total DAK 2021 703.929.222.797 470.737.156.021 66,87% 25.151 19.410 77,17%

Sumber : monevdak.menlhk.id

21
Sumber : monevdak.menlhk.id

C A PA I A N DA K S D . T R I W U L A N I V 2 0 2 1
SUBBIDANG LINGKUNGAN HIDUP

No Menu Kegiatan Pagu (Rp.) Realisasi Keuangan (Rp.) Realisasi Keuangan (%) Volume Capaian Volume Realisasi Fisik (%)

A Pengelolaan Sampah serta Sarana dan Prasarana Pendukung 275.716.151.000 179.216.971.158 65,00% 1.588 1.168 73,55%
1 Pusat Daur Ulang Sampah (kapasitas 10 ton/hari) 25.514.687.000 16.749.463.180 65,65% 11 9 81,82%
2 Rumah kompos (kapasitas 1 ton/hari) 20.171.500.000 11.556.999.425 57,29% 25 15 60,00%
3 Biodigester (kapasitas 1 ton/hari) 2.415.000.000 0 0,00% 1 0 0,00%
4 Arm roll (kapasitas 6 m3) 88.415.343.000 55.422.219.651 62,68% 141 96 68,09%
5 Dump truck (kapasitas 6 m3) 91.370.198.000 65.704.507.356 71,91% 175 135 77,14%
6 Motor sampah roda 3 (kapasitas 0.7 ton) 18.515.402.000 12.882.020.000 69,57% 475 348 73,26%
7 Gerobak pilah (kapasitas 0.3 ton) 2.652.860.000 1.927.839.200 72,67% 393 306 77,86%
8 Mesin pencacah organik 746.350.000 446.843.800 59,87% 24 15 62,50%
9 Mesin press hidrolik 2.018.650.000 1.311.496.800 64,97% 22 15 68,18%
10 Bank Sampah Induk (kapasitas 3 ton/hari) 3.756.811.000 1.351.322.300 35,97% 3 1 33,33%
11 Kontainer sampah (kapasitas 6 m3) Arm roll truck 20.139.350.000 11.864.259.446 58,91% 318 228 71,70%
B Early warning system pengendalian bencana lingkungan hidup 56.399.684.600 41.049.660.380 72,78% 39 31 79,49%
Alat/sistem pemantauan kualitas air secara kontinyu, otomatis
1 33.775.999.600 25.095.629.890 74,30% 26 21 80,77%
dan online (Onlimo)
2 Peralatan laboratorium untuk uji kualitas air dan merkuri 22.623.685.000 15.954.030.490 70,52% 13 10 76,92%
C Pengelolaan Limbah B3 Medis 93.875.376.000 24.621.372.182 26,23% 63 23 36,51%
Pengemasan, Penyimpanan, Pengumpulan, Pengangkutan, dan
1 Penyerahan kepada Jasa Pengolah Limbah B3 Medis (Untuk 69.059.376.000 13.222.207.881 19,15% 47 12 25,53%
Kota/Kab. di Luar Pulau Jawa)
Pengemasan, Penyimpanan, dan Pengumpulan Limbah B3 Medis
2 24.816.000.000 11.399.164.301 45,93% 16 11 68,75%
(Untuk Kota/Kab. di Pulau Jawa)
TOTAL A+B+C 425.991.211.600 244.888.003.720 57,49% 1.690 1.222 72,31%
22
Sumber : monevdak.menlhk.id

T I N G K AT K E PAT U H A N P E L A P O R A N DA K S U B B I DA N G L H 2 0 2 1
PROVINSI LAMPUNG

Persen Kepatuhan pelaporan Status Pelaporan berdasarkan monevdak.menlhlk.id


Persen kepatuhan pelaporan triwulanan OPD
Laporan
Prov. Lampung sebesar 75%, sedangkan OPD Penerima TW. I TW II TW III TW IV
pelaporan akhir masih rendah, hanya 25% Akhir
kota bandar
melapor melapor melapor melapor melapor
75,00% 75,00% 75,00% 75,00% lampung
Kab. Lampung belum
melapor melapor melapor melapor
selatan melapor

belum belum belum belum belum


Kab. Tanggamus
melapor melapor melapor melapor melapor

25,00% Provinsi belum


melapor melapor melapor melapor
Lampung melapor

TW I TW II TW III TW IV Laporan
akhir

23
Sumber : monevdak.menlhk.id

C A PA I A N DA K S U B B I DA N G L I N G K U N G A N H I D U P 2 0 2 1
PROVINSI LAMPUNG

No Rincian Kegiatan Satuan Pagu realisasi % target Volume % Pelaksana


A Pengelolaan Sampah serta Sarana dan Prasarana
2.920.000.000 2.760.828.000 94,55% 32 32 100,00%
Pendukung
1 Arm roll (kapasitas 6 m3) Unit 1.200.000.000 1.100.000.000 91,67% 2 2 100 kota bandar lampung

2 Dump truck (kapasitas 6 m3) Unit 1.000.000.000 950.000.000 95,00% 2 2 100 kota bandar lampung

3 Gerobak pilah (kapasitas 0.3 ton) Unit 70.000.000 68.828.000 98,33% 10 10 100 kota bandar lampung

4 Kontainer sampah (kapasitas 6 m3) Arm roll truck Unit 300.000.000 292.000.000 97,33% 8 8 100 kota bandar lampung

5 Motor sampah roda 3 (kapasitas 0.7 ton) Unit 350.000.000 350.000.000 100,00% 10 10 100 kota bandar lampung
B Early warning system pengendalian bencana lingkungan
2.584.000.000 2.541.000.000 97,33% 1 1 100
hidup
6 Peralatan laboratorium untuk uji kualitas air dan merkuri Paket 2.584.000.000 2.541.000.000 97,33% 1 1 100 Provinsi Lampung

C Pengelolaan Limbah B3 Medis 2.918.000.000 1.248.008.216 42,77% 2 1 50,00%


Pengemasan, Penyimpanan, Pengumpulan,
7 Pengangkutan, dan Penyerahan kepada Jasa Pengolah Paket 1.459.000.000 1.248.008.216 85,54% 1 1 100 Kab. Lampung selatan
Limbah B3 Medis (Untuk Kota/Kab. di Luar Pulau Jawa)
Pengemasan, Penyimpanan, Pengumpulan,
8
Pengangkutan, dan Penyerahan kepada Jasa Pengolah Paket 1.459.000.000 0 0 1 0 0 Kab. Tanggamus
Limbah B3 Medis (Untuk Kota/Kab. di Luar Pulau Jawa)

TOTAL DAK LAMPUNG 8.422.000.000 6.549.836.216 77,77% 35 34 97,14%

24
Sumber : monevdak.menlhk.id

PENGELOLAAN SAMPAH SERTA SARANA DAN PRASARANA PENDUKUNG


Kota Bandar Lampung

Pengadaaan sarana dan prasarana


pengangkutan sampah berupa motor sampah
roda tiga, dumptruck, container sampah dan
gerobak sampah ditujukan agar dapat
meningkatkan jumlah tonase sampah yang dapat
diangkut dan ditangani

25
Sumber : monevdak.menlhk.id

SARPRAS PENGUMPUL LIMBAH B3 MEDIS


Kab. Lampung Selatan

Pengadaan sarpras pengumpul limbah B3


Medis berupa mobil box pendingin,
ditujukan untuk meningkatkan Jumlah
timbulan limbah medis COVID-19 yang
tertangani
26
INDIKASI USULAN DAK FISIK PENUGASAN BIDANG LH TA. 2023

27
RUANG LINGKUP
DAK Bidang Lingkungan Hidup dan Bidang Kehutanan diprioritas kepada daerah yang
masuk dalam lokus pembangunan nasional yang menjadi kewenangan Pemda dan
sejalan dengan pencapaian target tematik lintas bidang yang didukung dari DAK Fisik

A B
Pengelolaan Sampah Early Warning System (EWS)
serta Sarana dan pengendalian bencana
Prasarana Pendukung Linkungan Hidup

28
ARAH KEBIJAKAN
Menurunkan Beban Pencemaran Lingkungan dan Meningkatkan Circular Economy Sampah

29
Meningkatnya kapasitas pengelolaan sampah di daerah

SASARAN DAK Meningkatnya circular economy pengelolaan

LINGKUNGAN persampahan.

Meningkatnya pemanfaatan data kualitas air sebagai

HIDUP pengambilan kebijakan di dalam penguatan EWS


pengendalian bencana lingkungan hidup.

Terbangunnya EWS pengendalian bencana lingkungan


hidup melalui penyediaan informasi kualitas air untuk
masyarakat.

30
TARGET MANFAAT
Kabupaten/Kota yang telah memiliki Peraturan Bupati/Walikota
tentang Kebijakan dan Strategi Daerah dalam Pengelolaan
Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah
Tangga (Jakstrada) dan neraca pengelolaan sampah.
Kabupaten/Kota yang memiliki kapasitas pengelolaan sampah
di atas atau sama dengan 70% dan di bawah 90%.

Kabupaten/Kota yang melakukan operasionalisasi Tempat


Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah menggunakan metode
lahan urug saniter (sanitary landfill) atau sekurang-
kurangnya lahan urug terkendali (controlled landfill).
Kabupaten/Kota yang memiliki indeks kualitas lingkungan
hidup perkotaan/kebersihan masuk kategori baik.

31
KRITERIA PENILAIAN
1 Daerah yang masuk dalam lokasi prioritas tematik lintas bidang RKP 2023
A
Rincian menu bangunan fisik sampah adalah daerah yang telah memiliki
Menu Pengelolaan 2 kesiapan lahan dan DED

Persampahan dan
Sarpras Pendukung 3 Rincian menu mesin pencacah organik adalah daerah memiliki rumah
kompos dan TPS3R dengan status aktif dan memiliki keterbatasan alat

Rincian menu mesin press hidrolik adalah daerah yang memiliki PDU, BSI
4 dan TPS3R dengan status aktif dan memiliki keterbatasan alat

Rincian menu alat angkut sampah adalah daerah yang jumlah armada
5 pengumpulan dan pengangkutan yang beroperasi masih kurang yang
didasarkan pada baseline data inventaris alat angkut.

6 Daerah yang berkomitmen menganggarkan OM dari APBD


32
KRITERIA PENILAIAN
1 Daerah yang masuk dalam lokasi prioritas tematik lintas bidang RKP 2023
B
Menu Early Warning 2 Daerah yang memiliki platform/sistem database pemantauan kualitas air.

System
Diprioritaskan pada daerah yang masuk dalam 15 DAS/Danau Prioritas dan
3 sungai tercemar bera

Telah memiliki lahan dan berkomitmen untuk mengganggarkan OM


4 dari APBD

33
PENGATURAN KELEMBAGAAN
Perencanaan, Penganggaran & Monev di Pelaksanaan dan Monev di Daerah
Tingkat Pusat

Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Keuangan, Dilaksanakan oleh OPD Provinsi dan OPD Kab./Kota yang
Kementerian Dalam Negeri, dan Kementetian Lingkungan menangani urusan LH dan berkoordinasi dengan P3E
Hidup dan Kehutanan setempat dan UPT KLHK terkait di masing – masing
daerah.

BAPPENNAS

KEMENKEU KLHK OPD KLHK


PROV/KAB/KOTA

KEMENDAGRI
34
INDIKAI RINCIAN MENU KEGIATAN
Menu Persampahan Menu Early Warning System
Pembangunan Pusat Daur Ulang Sampah (kapasitas Pengadaan alat/sistem pemantauan kualitas air
1 10 ton/hari) secara kontinyu, otomatis dan online (Onlimo)
Pembangunan Bank Sampah Induk (kapasitas 3
2 ton/hari)
Eco Riparian

Pembangunan Rumah Kompos (Kapasitas 1 Instalisasi Pengolahan Air Limbah Skala Usaha
3 Ton/Hari) Kecil (IPAL USK)
Peyediaan Alat Angkut Sampah Arm Roll
4 (Kapasitas 6m3)

5 Pengadaan Kontainer Sampah (Kapasitas 6m3)

6 Penyediaan Mesin Press Hidrolik

7 Penyediaan Mesin Pencacah Organik

8 Penyediaan Alat Angkut Sampah


35
INDIKASI TARGET DAN ANGGARAN
No. Menu Kegiatan Rincian Menu Kegiatan Target Satuan Unit Cost Total Lokasi Kegiatan
2023 Output Kebutuhan
(juta Rp)
Pembiayaan
(juta Rp)
TA. 2023
1. Pengelolaan sampah serta 1. Pembangunan Pusat Daur Ulang Sampah a. Daerah yang telah memiliki dokumen Jakstrada dan
35 unit 2.300 80.500
sarana dan prasarana (kapasitas 10 ton/hari) Neraca Pengelolaan Sampah
pendukung 1. Pembangunan Bank Sampah Induk
20 unit 1.200 24.000 b. Memiliki kapasitas pengelolaan sampah di atas atau
(kapasitas 3 ton/hari)
1. Pembangunan Rumah Kompos (kapasitas 1 sama dengan 70%
28 unit 800 22.400
ton/hari) c. Daerah yang memiliki TPA yang sudah operasional
1. Penyediaan alat angkut sampah Arm roll menggunakan metode lahan uruk saniter (sanitary
370 unit 600 222.000
(kapasitas 6 m3) landfill) atau sekurang-kurangnya lahan uruk terkendali
1. Pengadaan kontainer sampah (kapasitas 6 (control land fill)
420 unit 100 42.000
m3)
1. Penyediaan mesin press hidrolik 55 unit 88 4.840 d. Daerah yang memiliki nilai IKLH dengan kategori baik.
1. Penyediaan mesin pencacah organik 35 unit 29 1.015
1. Penyediaan alat angkut sampah(motor
870 unit 42 36.450
roda 3 dan gerobak pilah)
Jumlah 1 433.295
2. Early warning system 1. Pengadaan alat/sistem pemantauan 250 unit 1.300 325.000 Daerah yang masuk dalam 15 DAS/15 Danau Prioritas dan
pengendalian bencana kualitas air secara kontinyu, otomatis dan sungai tercemar berat
lingkungan hidup online (Onlimo)
1. Eco Riparian 33 unit 1.500 49.500 Daerah yang masuk dalam 15 DAS/15 Danau Prioritas dan
sungai tercemar berat
1. Instalasi Pengelolaan Air Limbah Skala 33 unit 500 16.500 Daerah yang masuk dalam 15 DAS/15 Danau Prioritas dan
Usaha Kecil (IPAL USK) sungai tercemar berat
Jumlah 2 391.000
Total (1+2) 824.295
PETA KONDISI DAN SEBARAN TEKNIS

Menu pengelolaan persampahan, data teknis didasarkan pada data yang di input oleh daerah dalam Sistem
Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) dan data self assessment dari daerah dilakukan verifikasi
secara berkala/periodik oleh P3E setempat. Untuk data teknis menu EWS pengelolaan bencana LH didapatkan
dari data Indeks Kualitas Air (IKLH) yang diukur oleh daerah secara periodik dalam setiap tahunnya.
37
4
DANA INSENTIF DAERAH/INSENTIF FISKAL
DALAM UU 1/2022 TENTANG HKPD PASAL 135

38
DID SEBAGAI INSENTIF FISKAL
UU NO 1 TAHUN 2021 TENTANG HUBUNGAN KEUANGAN
ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH
Pasal 135 :
Pemerintah dapat memberikan insentif fiskal kepada Daerah atas
(1)
pencapaian kinerja berdasarkan kriteria tertentu.

Kriteria tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa


(2) perbaikan dan/atau pencapaian kinerja Pemerintahan Daerah,
antara lain pengelolaan Keuangan Daerah, pelayanan umum
pemerintahan, dan pelayanan dasar.

39
TUJUAN DAN PRINSIP DID
Dana Insentif Daerah (DID) merupakan langkah strategis berupa inovasi kebijakan untuk mendukung tercapainya
tujuan desentralisasi fiskal dalam bentuk pemberian insentif kepada daerah atas kinerja pemerintah daerah dalam
perbaikan/pencapaian kinerja
Tujuan Prinsip Pengalokasian
• Memb er i r ewar d s kep a d a Pro v i n s i d a n • Keadilan (fairness), setiap daerah memiliki kesempatan yang sama
Kabupaten/Kota yang mempunyai kinerja baik untuk memperoleh DID.
dalam tata kelola keuangan daerah, pelayanan • Dapat diperbandingkan, dilaksanakan dengan menggunakan
dasar public, pelayanan umum pemerintahan, serta sistem pengukuran kinerja dan indikator yang sama untuk setiap
dalam ra ng ka p e ning ka tan ke sejahte ra an daerah.
masyarakat yang dialokasikan berdasarkan kriteria • Objektif, dilaksanakan dengan menggunakan sistem pengukuran
utama dan kategori kinerja kinerja yang baku dan tidak menimbulkan penafsiran ganda.
• Terukur, dilaksanakan dengan menggunakan data kuantitatif
• Meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan dan/atau kualitatif yang dapat dikuantitatifkan dan
daerah dan kesehatan fiskal APBD menggunakan alat ukur kuantitatif sehingga hasilnya dapat
• Meningkatkan kualitas pelayanan dasar publik di disajikan secara kuantitatif.
bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan • Berkesinambungan, dilaksanakan setiap tahun untuk
pelayanan umumpemerintahan memperoleh hasil monitoring dan evaluasi kinerja Pemerintahan
Daerah dari waktu ke waktu.
• Mendorong peningkatan kinerja pemerintah daerah • Akuntabel, dilaksanakan dengan pengolahan data indikator yang
di bidang investasi dan pengelolaan linkungan
dipero leh dar i lembaga stat i st i k pemerintah da n / a t a u
kementerian/lembaga teknis yang berwenang menerbitkan data yang
dapat dipertanggungjawabkan.
4
0
40
EVALUASI DID 2021
Daerah penerima DID kategori Pengelolaan Sampah

Penyaluran DID ke daerah q Sesuai dengan PMK 17 tahun 2021, penggunaan DID TA
dan Penyerapan DID di 2021 diperuntukkan:
Daerah DID TA 2021 § Bidang Kesehatan sebesar minimal 30% alokasi yang diterima;
§ Bidang Pendidikan;
99,7 % 100 % § Penguatan perekonomian daerah; dan/atau
§ Perlindungan sosial.
75,5 % q DID tidak digunakan untuk mendanai honorarium dan perjalanan
65,6 % dinas
q Progress pelaksanaan penyaluran DID 2021
§ Selururh daerah penerima DID katergori Pengelolaan Sampah telah
disalurkan 100%, dimana angka tersebut lebih tinggi dari angka
secara nasional;
§ Dari laporan pemda yang telah disampaikan, serapan DID TA 2021
di daerah masih terbilang kecil, baru mencapai 65,6% alokasi;
§ Pemda perlu untuk lebih meningkatkan kinerjanya dalam
Nasional Daerah Penerima penggunaan DID di daerah agar Alokasi yang telah disalurkan dapat
Kategori Pengelolaan segera dapat segera dimanfaatkan oleh masyarakat di tahun
Sampah berkenaan.
4
Penyaluran 1
41
Penyerapan di Daerah
KEBIJAKAN DID TAHUN 2022
Mendorong kinerja Pemerintah Daerah dalam meningkatkan tata Kelola APBD, peningkatan
layanan dasar publik bidang kesehatan, bidang pendidikan, penyediaan infrastuktur, dan
peningkatan kesejahteraan masyarakat serta peningkatan perekonomian daerah.
Perkembangan TA 2017-2022 1. Melanjutkan kebijakan DID tahun-tahun sebelumnya
meliputi:
§ Pengalokasian DID berdasarkan kinerja tahun
sebelumnya dan tahun berjalan dengan dengan
menggunakan indikator kinerja Daerah..
§ Penggunaan DID untuk mendukung pencapaian
prioritas nasional seperti bidang pendidikan,
kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

2.Kebijakan baru meliputi:


§ Mengalokasian DID sebesar Rp4 triliun berdasarkan
kinerja tahun sebelumnya dan Rp3 triliun berdasarkan
kinerja tahun berjalan.
§ Pembagian alokasi berdasarkan 3 klaster daerah yang
diukur dengan indikator kapasitas fiskal daerah.
42
MEKANISME PENGALOKASIAN DID 2022
Kinerja Tahun Sebelumnya :
1. Pemda di klaster berdasarkan Kapasitas fiskal: Klaster A (Kafis Sangat Tinggi & Tinggi), klaster B (Kafis sedang + rendah),
dan klaster C (Kafis sangat rendah).
2. Penghtungan Alokasi Per Daerah:

3. Kategori Kinerja
1. Tata Kelola Keuangan Daerah
a. Kemandirian Daerah
b. Interkoneksi Sistem Informasi Keuangan Daerah
1. Pelayanan Dasar Publik
a. Angka Partisipasi Murni
b. Peta Mutu Pendidikan
c. Balita yang mendapatkan imunisasi lengkap
d. Persalinan di fasilitas kesehatan

43
4
KATEGORI PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Pasal 9 ayat (4) huruf e


PMK 160 Tahun 2021

44
4
PENGELOLAAN SAMPAH DALAM PERHITUNGAN DID
Kategori Pengelolaan Sampah pada Kategori Kinerja Pagu Alokasi DID Pengelolaan
Dana Insentif Daerah sudah digunakan sejak perhitungan
Sampah (Miliar Rp)
DID TA 2019.
130,5
Metode Penilaian 2019-2021
Menggunakan hasil penilaian dari Kementerian Kehutanan
93,8
dan Lingkungan Hidup yang diatur terakhir untuk
perhitungan DID TA 2022 meliputi penilaian:
83,2
1) Ketersediaan kebijakan terkait pengurangan sampah plastik;
2) Implementasi kebijakan pengurangan sampah plastik;
3) Inovasi dan/atau kreativitas pengurangan sampah; dan
56,3
4) Kinerja fasilitas pengelolaan sampah sebelum masuk ke TPA.
16
10 14 16 26 PEMDA
Pemda Pemda10 Pemda Pemda
Metode Penilaian 2022 PEMDA
14
1) Indikator penilaian Pengelolaan Lingkungan Hidup PEMDA
didasarkan pada nilai Kriteria Kinerja Pengelolaan 26
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KPLHK) PEMDA

2) Penilaian KPLHK didasarkan pada variable: Kualitas Air


(10%), Kualitas Udara (15%), Tutupan Lahan (30%),
Pengelolaan Sampah (40%), dan Komitmen Pemda (5%).

45
4
PENYALURAN DID
Paling Cepat : Februari Paling Lambat : Juni
Penyaluran DID dilaksanakan dengan cara
pemindahbukuan dari RKUN ke RKUD
Tahap I Persyaratan:

Penyaluran DID penilaian atas kinerja tahun


50% a. Peraturan Daerah mengenai APBD TA
berjalan;
b. Rencana Penggunaan DID TA berjalan;
dan
sebelumnya dilakukan secara
c. Laporan Realisasi Penyerapan DID TA
bertahap, dengan ketentuan: sebelumnya (apabila mendapatkan
alokasi DID TA sebelumnya)
Tahap II Paling Cepat : Juli
Persyaratan:
Persyaratan penyaluran
DID belum diterima sampai
tidak
DID
50% Laporan Realisasi Penyerapan DID Tahap I dengan
minimal penyerapan 70% dari dana yang diterima di
RKUD (Tahap I)
dengan batas waktu
disalurk
an Tambahan Laporan Persyaratan Penyaluran DID
Pemerintah Daerah menyusun dan serta laporan bulanan disusun dan
menyampaikan laporan bulanan realisasi disampaikan melalui aplikasi Sistem
penyerapan DID paling lambat tanggal 14 Informasi Keuangan Daerah
bulan berikutnya

46
TREN ALOKASI DID
KATEGORI KINERJA LHK 2019 - 2022
130.5

26

Jumlah Daerah Penerima


Jumlah Alokasi (Milyar)

93.8 95.4

16
56.2
12
10

Tahun Tahun
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022

47
LANGKAH TINDAK LANJUT DID
KINERJA LHK TAHUN 2022
Memastikan Pemda
DID Kategori Kinerja LHK memperbaiki baseline INTEGRASI
data terbaru sebagai
Bertujuan 2 hal yaitu sebagai indikator pemberian DID

reward untuk daerah yang kinerja LHK

berkinerja LHK baik dan 02 03


mendorong daerah untuk SASARAN Mewujudkan DID
sebagai integrasi

meningkatkan kinerja di bidang sumber pendanaan


untuk meningkatkan
LHK kinerja LHK
01 BASELINE
Memastikan daerah DATA
penerima DID tepat
sasaran untuk
mempertahankan
dan meningkatkan
kinerja LHK 48
5
HASIL
RAKORTEKBANG

49
IKLH Capaian target IKLH 2021 : 68.56 poin (sudah mencapai

DESK URUSAN target yang disepakati) target 2021:68,23 poin


Target dari KLHK untuk IKLH Prov. Lampung tahun 2023
yaitu : 69.09 poin
LINGKUNGAN HIDUP Provinsi Lampung mengusulkan target IKLH pada tahun 2023
sebesar 69.09 poin

SIPD Provinsi Lampung menginput capaian IKLH 2021 sebesar


68.23 poin, maka butuh dikoreksi ke angka 68.56 poin
A. Meningkatnya Indeks Lingkungan
Hidup sebesar 69,09

50
Ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan

DESK URUSAN terhadap izin lingkungan, izin PPLH dan PUU LH yang
diterbitkan

LINGKUNGAN Jumlah dan persentase kegiatan/usaha yang taat dari total yang
diawasi tahun 2021: 13 kegiatan/usaha dari 25 kegiatan/usaha yang
diawasi (52%)
HIDUP Upaya untuk meningkatkan ketaatan izin : melakukan sosialisasi
dan pertemuan secara intensif terhadap perusahaan yang diawasi

Permasalahan/kendala yang dihadapi: jumlah pplhd yang


terbatas, dan anggaran yang terbatas.
B. Meningkatnya penanggung
Provinsi mengusulkan target pada tahun 2023 ketaatan
jawab usaha yang taat terhadap penanggung jawab usaha terhadap izin lingkungan yang
izin lingkungan, izin PPLH dan diterbitkan adalah sebesar 60% dari total izin yang diawasi
izin PUU LH yang diterbitkan. Catatan :
• Bappenas dan KLHK berharap Pemerintah Provinsi Lampung
bisa meningkatkan target nya.
• Targetnya tidak harus 100%, yang harus taat adalah yang
major player untuk di Provinsi Lampung
51
Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang diawasi

DESK URUSAN terhadap izin lingkungan, izin PPLH dan izin PUU LH yang
diterbitkan oleh Pemerintah Daerah

LINGKUNGAN Jumlah izin yang telah diterbitkan dan masih berlaku hingga saat
ini: 63 izin masih berlaku

HIDUP Jumlah izin yang diterbitkan tahun 2021: 5 izin

Jumlah izin yang diawasi 2021: 13 izin dari 83 izin

Jumlah PPLHD : Provinsi 3 orang (yang mengikuti diklat); dengan


rincian 2 orang sudah dilantik, 1 orang belum dilantik dan 2 orang
fungsional, 1 orang struktural (sudah tidak dalam kondisi sehat)
B. Meningkatnya penanggung
Upaya untuk meningkatkan pengawasan izin: melakukan inpassing
jawab usaha yang taat terhadap kira-kira akan direncanakan hanya 1 orang yang sesuai dengan syarat
izin lingkungan, izin PPLH dan pendidikan

izin PUU LH yang diterbitkan. Permasalahan/kendala yang dihadapi: terkait dengan jumlah PPLHD,
seharusnya kita memiliki 25 personil PPLHD namun kita hanya memiliki 3
dan itu hanya 2 yang menjadi fungsional. kemudian anggaran LH yang
sangat kecil. hanya bisa 13 yang dapat dilakukan pengawasan.

Provinsi Lampung mengusulkan jumlah izin usaha yang diawasi pada


tahun 2023 sebanyak 40 % dari total izin yang diterbitkan
52
CATATAN Perencanaan pembangunan mengarahkan
penggunaan sumberdaya yang menuntun
perbaikan ekonomi, lingkungan dan sosial di
PENUTUP setiap entitas tapak

53
TERIMA KASIH

54
54

Anda mungkin juga menyukai