2
KLHK DALAM RPJMN 2020-2024
PN/AP 1 Memperkuat Ketahanan PN/AP 2 Mengembangkan Wilayah
Ekonomi untuk Pertumbuhan
yang Berkualitas dan Berkeadilan PN 1 PN 2
untuk Mengurangi Kesenjangan dan
Menjamin Pemerataan
PP 1. Peningkatan Kualitas
PP 6. Pengentasan kemiskinan Lingkungan Hidup
Keterangan :
PP 7. Peningkatan produktivitas dan PN = Prioritas Nasional PP 2. Peningkatan Ketahanan Bencana
daya saing
AP = Agenda Pembangunan dan Iklim
PP = Program Prioritas
PP 3. Pembangunan Rendah Karbon
3
MAJOR PROJECT RPJMN 2020 – 2024 BIDANG LHK
- Pengembangan Taman Nasional dan Tawan - Pemantauan kualitas udara otomatis
Wisata Alam sebagai dukungan destinasi - Pemantauan kualitas air otomatis
wisata prioritas Major
Project Major Project - Pembangunan laboratorium riset merkuri dan
- Pengembangan Ekowisata dengan konsep metrologi lingkungan
SAVE (Science, Academic, Voluntary, 10 Destinasi Penguatan Sistem
Peringatan Dini Bencana - Sertifikasi laboratorium pengujian parameter
Education) Pariwisata Prioritas
kualitas lingkungan
- Pengembangan ekowisata dan wisata bahari
pada Kawasan Konservasi Bahari
Major Project
Major Project
Food Estate
Ibu Kota Negara (Kawasan Sentra
(IKN) Produksi Pangan) - Koridor Satwa yang dikelola
Major Project dalam mendukung Food
- Rehabilitasi hutan dan lahan serta pemulihan Estate
ekosistem padan kawasan IKN Pendidikan dan
- Kawasan IKN yang diinventarisasi dan verifikasi Pelatihan Vokasi untuk
Industri 4.0
dengan nilai keanekaragaman hayati tinggi - Penyelenggaran pelatihan vokasi tenaga teknis bidang
- Penyiapan lahan ibukota dari kawasan hutan LHK yang berorientasi industri dan wirausaha
- Penyiapan lahan ibukota dari kawasan hutan - Tenaga teknis menengah kejuruan kehutanan yang
(policy brief IKN) tersedia
- Penyelenggaran Pendidikan vokasi berbasis SKKNI 4
2
RANWAL RKP DAN
RENJA KLHK TAHUN 2023
5
TEMA DAN ARAH KEBIJAKAN RKP TAHUN 2023
Tema RKP Tahun 2023 :
Arah Kebijakan
Indikator Pembangunan
08 07 06
Pembangunan Ibu Kota Percepatan pembangunan Revitalisasi industri dan Pembangunan rendah
Nusantara infrastruktur dasar antara penguatan riset terapan karbon dan transisi energi
lain: air bersih dan sanitasi (respon terhadap
• Fasilitas dasar di IKN perubahan iklim)
•Penyediaan air bersih dan sanitasi • Industrialisasi
•Infrastruktur Digital • Riset dan Inovasi • Ekonomi rendah karbon
•Infrastruktur Konektivitas • Transisi energi 8
FOKUS DAN HIGHLIGHT MAJOR PROJECT RKP 2023
7. Percepatan pembangunan infrastruktur dasar
antara lain: air bersih dan sanitasi
1. Percepatan penghapusan
kemiskinan ekstrem • Penyediaan air bersih dan sanitasi
• Infrastruktur Digital
• Sistem Jaminan Sosial 5. Revitalisasi industri dan • Infrastruktur Konektivitas
• Modernisasi Pertanian penguatan riset terapan Dukungan
• Pemerataan Pembangunan 3. Penanggulangan pengangguran disertai MP:
• Industrialisasi
o MP Reformasi Sistem Perlindungan Sosial peningkatan decent job • Riset dan Inovasi o MP Reformasi Sistem Kesehatan Nasional
o MP Food Estate (Kawasan Sentra Produksi • Penyediaan lapangan usaha o MP Transformasi Digital
Dukungan
Pangan) o MP Jaringan Pelabuhan Utama Terpadu
o Didukung oleh MP pada Arah Kebijakan MP:
o MP Wilayah Adat Papua: Wilayah Adat Laa o MP Percepatan Penurunan Kematian Ibu dan
1,2, 4 dan 5 o MP Kawasan Industri Prioritas
Pago dan Wilayah Adat Domberay Stunting
dan Smelter
2. Peningkatan kualitas SDM: 6. Pembangunan rendah karbon dan transisi 8.Pembangunan Ibu Kota
4. Mendorong pemulihan dunia
kesehatan dan pendidikan energi dan respon terhadap perubahan iklim Nusantara
usaha
• Ekonomi rendah karbon
• Sistem Kesehatan • Revitalisasi pariwisata • Transisi energi • Fasilitas dasar di IKN
• Pendidikan (Sistem Pendidikan dan • Pengembangan UMKM
Dukungan Dukungan MP:
Pendidikan Karakter)
Dukungan MP: MP:
Dukungan MP: O MP Pembangunan Ibu Kota Negara
o MP Destinasi Pariwisata Prioritas o MP Pembangunan Fasilitas
MP Pengelolaan Terpadu UMKM Pengolahan Limbah B3 (IKN)
o MP Reformasi Sistem Kesehatan Nasional o
o MP Refomasi Pendidikan Keterampilan (Pendidikan o MP Akselerasi Pengembangan Energi
dan Pelatihan Vokasi untuk Industri 4.0) Terbarukan dan Konservasi Energi
9
TEMA PEMBANGUNAN
LHK 2023
“ Produktivitas Tapak
Hutan dan Lingkungan
Hidup untuk transformasi
ekonomi Indonesia“
10
10
PRIORITAS NASIONAL
PN 3. PN 6.
Meningkatkan Sumber Daya Membangun Lingkungan Hidup,
Manusia yang Berkualitas dan Meningkatkan Ketahanan Bencana dan
Berdaya Saing Perubahan Iklim
11
SASARAN KINERJA 2023
PILAR LINGKUNGAN PILAR EKONOMI PILAR SOSIAL PILAR TATA KELOLA
13
POKOK KEBIJAKAN FISKAL
14
3
DAK FISIK PENUGASAN
BIDANG LINGKUNGAN HIDUP
15
DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) FISIK
PENUGASAN BIDANG LH
Alokasi DAK Fisik Penugasan Bidang LHK dari tahun 2018 sampai
dengan 2022 cenderung mengalami kenaikan, meskipun jumlah
alokasi pada tahun 2021 dan 2022 jumlah alokasinya sama.
2018 2019 2020 2021 2022 2018 2019 2020 2021 2022
16
DAERAH PENERIMA DAK FISIK
PENUGASAN BIDANG LHK 2018 - 2022
Penentuan Daerah Penerima ditentukan berdasarkan lokasi prioritas tematik program lintas
bidang dalam RKP setiap tahunnya yang didukung oleh DAK Fisik.
355
BIDANG LH
Onlimo : Rp 2.600.000.000 (2 Unit) di Lampung
Tengah dan Lampung Selatan
19
TINGKAT KEPATUHAN PELAPORAN DAK 2021
BIDANG LINGKUNGAN HIDUP
Bidang lingkungan hidup dan Subbidang Kehutanan Subbidang Lingkungan hidup
kehutanan
20
CAPAIAN DAK SD.TRIWULAN IV 2021
BIDANG LINGKUNGAN HIDUP
Capaian realisasi anggaran DAK bidang lingkungan Hidup 2021 sebesar 66,87% dengan
capaian fisik sebesar 77,17%
Sumber : monevdak.menlhk.id
21
Sumber : monevdak.menlhk.id
C A PA I A N DA K S D . T R I W U L A N I V 2 0 2 1
SUBBIDANG LINGKUNGAN HIDUP
No Menu Kegiatan Pagu (Rp.) Realisasi Keuangan (Rp.) Realisasi Keuangan (%) Volume Capaian Volume Realisasi Fisik (%)
A Pengelolaan Sampah serta Sarana dan Prasarana Pendukung 275.716.151.000 179.216.971.158 65,00% 1.588 1.168 73,55%
1 Pusat Daur Ulang Sampah (kapasitas 10 ton/hari) 25.514.687.000 16.749.463.180 65,65% 11 9 81,82%
2 Rumah kompos (kapasitas 1 ton/hari) 20.171.500.000 11.556.999.425 57,29% 25 15 60,00%
3 Biodigester (kapasitas 1 ton/hari) 2.415.000.000 0 0,00% 1 0 0,00%
4 Arm roll (kapasitas 6 m3) 88.415.343.000 55.422.219.651 62,68% 141 96 68,09%
5 Dump truck (kapasitas 6 m3) 91.370.198.000 65.704.507.356 71,91% 175 135 77,14%
6 Motor sampah roda 3 (kapasitas 0.7 ton) 18.515.402.000 12.882.020.000 69,57% 475 348 73,26%
7 Gerobak pilah (kapasitas 0.3 ton) 2.652.860.000 1.927.839.200 72,67% 393 306 77,86%
8 Mesin pencacah organik 746.350.000 446.843.800 59,87% 24 15 62,50%
9 Mesin press hidrolik 2.018.650.000 1.311.496.800 64,97% 22 15 68,18%
10 Bank Sampah Induk (kapasitas 3 ton/hari) 3.756.811.000 1.351.322.300 35,97% 3 1 33,33%
11 Kontainer sampah (kapasitas 6 m3) Arm roll truck 20.139.350.000 11.864.259.446 58,91% 318 228 71,70%
B Early warning system pengendalian bencana lingkungan hidup 56.399.684.600 41.049.660.380 72,78% 39 31 79,49%
Alat/sistem pemantauan kualitas air secara kontinyu, otomatis
1 33.775.999.600 25.095.629.890 74,30% 26 21 80,77%
dan online (Onlimo)
2 Peralatan laboratorium untuk uji kualitas air dan merkuri 22.623.685.000 15.954.030.490 70,52% 13 10 76,92%
C Pengelolaan Limbah B3 Medis 93.875.376.000 24.621.372.182 26,23% 63 23 36,51%
Pengemasan, Penyimpanan, Pengumpulan, Pengangkutan, dan
1 Penyerahan kepada Jasa Pengolah Limbah B3 Medis (Untuk 69.059.376.000 13.222.207.881 19,15% 47 12 25,53%
Kota/Kab. di Luar Pulau Jawa)
Pengemasan, Penyimpanan, dan Pengumpulan Limbah B3 Medis
2 24.816.000.000 11.399.164.301 45,93% 16 11 68,75%
(Untuk Kota/Kab. di Pulau Jawa)
TOTAL A+B+C 425.991.211.600 244.888.003.720 57,49% 1.690 1.222 72,31%
22
Sumber : monevdak.menlhk.id
T I N G K AT K E PAT U H A N P E L A P O R A N DA K S U B B I DA N G L H 2 0 2 1
PROVINSI LAMPUNG
TW I TW II TW III TW IV Laporan
akhir
23
Sumber : monevdak.menlhk.id
C A PA I A N DA K S U B B I DA N G L I N G K U N G A N H I D U P 2 0 2 1
PROVINSI LAMPUNG
2 Dump truck (kapasitas 6 m3) Unit 1.000.000.000 950.000.000 95,00% 2 2 100 kota bandar lampung
3 Gerobak pilah (kapasitas 0.3 ton) Unit 70.000.000 68.828.000 98,33% 10 10 100 kota bandar lampung
4 Kontainer sampah (kapasitas 6 m3) Arm roll truck Unit 300.000.000 292.000.000 97,33% 8 8 100 kota bandar lampung
5 Motor sampah roda 3 (kapasitas 0.7 ton) Unit 350.000.000 350.000.000 100,00% 10 10 100 kota bandar lampung
B Early warning system pengendalian bencana lingkungan
2.584.000.000 2.541.000.000 97,33% 1 1 100
hidup
6 Peralatan laboratorium untuk uji kualitas air dan merkuri Paket 2.584.000.000 2.541.000.000 97,33% 1 1 100 Provinsi Lampung
24
Sumber : monevdak.menlhk.id
25
Sumber : monevdak.menlhk.id
27
RUANG LINGKUP
DAK Bidang Lingkungan Hidup dan Bidang Kehutanan diprioritas kepada daerah yang
masuk dalam lokus pembangunan nasional yang menjadi kewenangan Pemda dan
sejalan dengan pencapaian target tematik lintas bidang yang didukung dari DAK Fisik
A B
Pengelolaan Sampah Early Warning System (EWS)
serta Sarana dan pengendalian bencana
Prasarana Pendukung Linkungan Hidup
28
ARAH KEBIJAKAN
Menurunkan Beban Pencemaran Lingkungan dan Meningkatkan Circular Economy Sampah
29
Meningkatnya kapasitas pengelolaan sampah di daerah
LINGKUNGAN persampahan.
30
TARGET MANFAAT
Kabupaten/Kota yang telah memiliki Peraturan Bupati/Walikota
tentang Kebijakan dan Strategi Daerah dalam Pengelolaan
Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah
Tangga (Jakstrada) dan neraca pengelolaan sampah.
Kabupaten/Kota yang memiliki kapasitas pengelolaan sampah
di atas atau sama dengan 70% dan di bawah 90%.
31
KRITERIA PENILAIAN
1 Daerah yang masuk dalam lokasi prioritas tematik lintas bidang RKP 2023
A
Rincian menu bangunan fisik sampah adalah daerah yang telah memiliki
Menu Pengelolaan 2 kesiapan lahan dan DED
Persampahan dan
Sarpras Pendukung 3 Rincian menu mesin pencacah organik adalah daerah memiliki rumah
kompos dan TPS3R dengan status aktif dan memiliki keterbatasan alat
Rincian menu mesin press hidrolik adalah daerah yang memiliki PDU, BSI
4 dan TPS3R dengan status aktif dan memiliki keterbatasan alat
Rincian menu alat angkut sampah adalah daerah yang jumlah armada
5 pengumpulan dan pengangkutan yang beroperasi masih kurang yang
didasarkan pada baseline data inventaris alat angkut.
System
Diprioritaskan pada daerah yang masuk dalam 15 DAS/Danau Prioritas dan
3 sungai tercemar bera
33
PENGATURAN KELEMBAGAAN
Perencanaan, Penganggaran & Monev di Pelaksanaan dan Monev di Daerah
Tingkat Pusat
Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Keuangan, Dilaksanakan oleh OPD Provinsi dan OPD Kab./Kota yang
Kementerian Dalam Negeri, dan Kementetian Lingkungan menangani urusan LH dan berkoordinasi dengan P3E
Hidup dan Kehutanan setempat dan UPT KLHK terkait di masing – masing
daerah.
BAPPENNAS
KEMENDAGRI
34
INDIKAI RINCIAN MENU KEGIATAN
Menu Persampahan Menu Early Warning System
Pembangunan Pusat Daur Ulang Sampah (kapasitas Pengadaan alat/sistem pemantauan kualitas air
1 10 ton/hari) secara kontinyu, otomatis dan online (Onlimo)
Pembangunan Bank Sampah Induk (kapasitas 3
2 ton/hari)
Eco Riparian
Pembangunan Rumah Kompos (Kapasitas 1 Instalisasi Pengolahan Air Limbah Skala Usaha
3 Ton/Hari) Kecil (IPAL USK)
Peyediaan Alat Angkut Sampah Arm Roll
4 (Kapasitas 6m3)
Menu pengelolaan persampahan, data teknis didasarkan pada data yang di input oleh daerah dalam Sistem
Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) dan data self assessment dari daerah dilakukan verifikasi
secara berkala/periodik oleh P3E setempat. Untuk data teknis menu EWS pengelolaan bencana LH didapatkan
dari data Indeks Kualitas Air (IKLH) yang diukur oleh daerah secara periodik dalam setiap tahunnya.
37
4
DANA INSENTIF DAERAH/INSENTIF FISKAL
DALAM UU 1/2022 TENTANG HKPD PASAL 135
38
DID SEBAGAI INSENTIF FISKAL
UU NO 1 TAHUN 2021 TENTANG HUBUNGAN KEUANGAN
ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH
Pasal 135 :
Pemerintah dapat memberikan insentif fiskal kepada Daerah atas
(1)
pencapaian kinerja berdasarkan kriteria tertentu.
39
TUJUAN DAN PRINSIP DID
Dana Insentif Daerah (DID) merupakan langkah strategis berupa inovasi kebijakan untuk mendukung tercapainya
tujuan desentralisasi fiskal dalam bentuk pemberian insentif kepada daerah atas kinerja pemerintah daerah dalam
perbaikan/pencapaian kinerja
Tujuan Prinsip Pengalokasian
• Memb er i r ewar d s kep a d a Pro v i n s i d a n • Keadilan (fairness), setiap daerah memiliki kesempatan yang sama
Kabupaten/Kota yang mempunyai kinerja baik untuk memperoleh DID.
dalam tata kelola keuangan daerah, pelayanan • Dapat diperbandingkan, dilaksanakan dengan menggunakan
dasar public, pelayanan umum pemerintahan, serta sistem pengukuran kinerja dan indikator yang sama untuk setiap
dalam ra ng ka p e ning ka tan ke sejahte ra an daerah.
masyarakat yang dialokasikan berdasarkan kriteria • Objektif, dilaksanakan dengan menggunakan sistem pengukuran
utama dan kategori kinerja kinerja yang baku dan tidak menimbulkan penafsiran ganda.
• Terukur, dilaksanakan dengan menggunakan data kuantitatif
• Meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan dan/atau kualitatif yang dapat dikuantitatifkan dan
daerah dan kesehatan fiskal APBD menggunakan alat ukur kuantitatif sehingga hasilnya dapat
• Meningkatkan kualitas pelayanan dasar publik di disajikan secara kuantitatif.
bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan • Berkesinambungan, dilaksanakan setiap tahun untuk
pelayanan umumpemerintahan memperoleh hasil monitoring dan evaluasi kinerja Pemerintahan
Daerah dari waktu ke waktu.
• Mendorong peningkatan kinerja pemerintah daerah • Akuntabel, dilaksanakan dengan pengolahan data indikator yang
di bidang investasi dan pengelolaan linkungan
dipero leh dar i lembaga stat i st i k pemerintah da n / a t a u
kementerian/lembaga teknis yang berwenang menerbitkan data yang
dapat dipertanggungjawabkan.
4
0
40
EVALUASI DID 2021
Daerah penerima DID kategori Pengelolaan Sampah
Penyaluran DID ke daerah q Sesuai dengan PMK 17 tahun 2021, penggunaan DID TA
dan Penyerapan DID di 2021 diperuntukkan:
Daerah DID TA 2021 § Bidang Kesehatan sebesar minimal 30% alokasi yang diterima;
§ Bidang Pendidikan;
99,7 % 100 % § Penguatan perekonomian daerah; dan/atau
§ Perlindungan sosial.
75,5 % q DID tidak digunakan untuk mendanai honorarium dan perjalanan
65,6 % dinas
q Progress pelaksanaan penyaluran DID 2021
§ Selururh daerah penerima DID katergori Pengelolaan Sampah telah
disalurkan 100%, dimana angka tersebut lebih tinggi dari angka
secara nasional;
§ Dari laporan pemda yang telah disampaikan, serapan DID TA 2021
di daerah masih terbilang kecil, baru mencapai 65,6% alokasi;
§ Pemda perlu untuk lebih meningkatkan kinerjanya dalam
Nasional Daerah Penerima penggunaan DID di daerah agar Alokasi yang telah disalurkan dapat
Kategori Pengelolaan segera dapat segera dimanfaatkan oleh masyarakat di tahun
Sampah berkenaan.
4
Penyaluran 1
41
Penyerapan di Daerah
KEBIJAKAN DID TAHUN 2022
Mendorong kinerja Pemerintah Daerah dalam meningkatkan tata Kelola APBD, peningkatan
layanan dasar publik bidang kesehatan, bidang pendidikan, penyediaan infrastuktur, dan
peningkatan kesejahteraan masyarakat serta peningkatan perekonomian daerah.
Perkembangan TA 2017-2022 1. Melanjutkan kebijakan DID tahun-tahun sebelumnya
meliputi:
§ Pengalokasian DID berdasarkan kinerja tahun
sebelumnya dan tahun berjalan dengan dengan
menggunakan indikator kinerja Daerah..
§ Penggunaan DID untuk mendukung pencapaian
prioritas nasional seperti bidang pendidikan,
kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
3. Kategori Kinerja
1. Tata Kelola Keuangan Daerah
a. Kemandirian Daerah
b. Interkoneksi Sistem Informasi Keuangan Daerah
1. Pelayanan Dasar Publik
a. Angka Partisipasi Murni
b. Peta Mutu Pendidikan
c. Balita yang mendapatkan imunisasi lengkap
d. Persalinan di fasilitas kesehatan
43
4
KATEGORI PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
44
4
PENGELOLAAN SAMPAH DALAM PERHITUNGAN DID
Kategori Pengelolaan Sampah pada Kategori Kinerja Pagu Alokasi DID Pengelolaan
Dana Insentif Daerah sudah digunakan sejak perhitungan
Sampah (Miliar Rp)
DID TA 2019.
130,5
Metode Penilaian 2019-2021
Menggunakan hasil penilaian dari Kementerian Kehutanan
93,8
dan Lingkungan Hidup yang diatur terakhir untuk
perhitungan DID TA 2022 meliputi penilaian:
83,2
1) Ketersediaan kebijakan terkait pengurangan sampah plastik;
2) Implementasi kebijakan pengurangan sampah plastik;
3) Inovasi dan/atau kreativitas pengurangan sampah; dan
56,3
4) Kinerja fasilitas pengelolaan sampah sebelum masuk ke TPA.
16
10 14 16 26 PEMDA
Pemda Pemda10 Pemda Pemda
Metode Penilaian 2022 PEMDA
14
1) Indikator penilaian Pengelolaan Lingkungan Hidup PEMDA
didasarkan pada nilai Kriteria Kinerja Pengelolaan 26
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KPLHK) PEMDA
45
4
PENYALURAN DID
Paling Cepat : Februari Paling Lambat : Juni
Penyaluran DID dilaksanakan dengan cara
pemindahbukuan dari RKUN ke RKUD
Tahap I Persyaratan:
46
TREN ALOKASI DID
KATEGORI KINERJA LHK 2019 - 2022
130.5
26
93.8 95.4
16
56.2
12
10
Tahun Tahun
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
47
LANGKAH TINDAK LANJUT DID
KINERJA LHK TAHUN 2022
Memastikan Pemda
DID Kategori Kinerja LHK memperbaiki baseline INTEGRASI
data terbaru sebagai
Bertujuan 2 hal yaitu sebagai indikator pemberian DID
49
IKLH Capaian target IKLH 2021 : 68.56 poin (sudah mencapai
50
Ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan
DESK URUSAN terhadap izin lingkungan, izin PPLH dan PUU LH yang
diterbitkan
LINGKUNGAN Jumlah dan persentase kegiatan/usaha yang taat dari total yang
diawasi tahun 2021: 13 kegiatan/usaha dari 25 kegiatan/usaha yang
diawasi (52%)
HIDUP Upaya untuk meningkatkan ketaatan izin : melakukan sosialisasi
dan pertemuan secara intensif terhadap perusahaan yang diawasi
DESK URUSAN terhadap izin lingkungan, izin PPLH dan izin PUU LH yang
diterbitkan oleh Pemerintah Daerah
LINGKUNGAN Jumlah izin yang telah diterbitkan dan masih berlaku hingga saat
ini: 63 izin masih berlaku
izin PUU LH yang diterbitkan. Permasalahan/kendala yang dihadapi: terkait dengan jumlah PPLHD,
seharusnya kita memiliki 25 personil PPLHD namun kita hanya memiliki 3
dan itu hanya 2 yang menjadi fungsional. kemudian anggaran LH yang
sangat kecil. hanya bisa 13 yang dapat dilakukan pengawasan.
53
TERIMA KASIH
54
54