SOCIETIES
OUTLINE
Eco Industry
EIP, EIE
ISO 14000
Environmental Management System
AMDAL
Analisis Dampak Lingkungan
Pembangunan Berkelanjutan
Sustainable Development
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
BERWAWASAN LINGKUNGAN
Anthroposentris Versus Holistis
• Manusia merupakan bagian atau komponen dalam suatu ekosistem dimana
masing-masing komponen tersebut saling terkait satu dengan yang lain, saling
mempengaruhi dan saling tergantung. Cara pandang manusia sebagai bagian
dari suatu sistem atau ekosistem disebut holistis.
• Keserakahan manusia dan dampak kerusakan lingkungan disebabkan oleh
cara pandang manusia sebagai sentral kehidupan atau pusat kehidupan atau
disebut Antroposentris. Cara pandang tersebut membuat manusia ingin
menguasai alam semesta secara tidak bijaksana, otoriter dan eksploitatif untuk
kepentingan sendiri.
Millenium
Development
Goals
Pembangunan Berkelanjutan
• Konsep pembangunan yang berkelanjutan atau sustainable development
menitikberatkan pada hubungan antara pengembangan atau pembangunan dan
permasalahan lingkungan dalam pembangunan tersebut dan mengarahkan adanya
perubahan secara politik dan ekonomi secara lokal, nasional dan global untuk
meredam permasalahan tersebut (Smitt & Warr, 1991).
Pertumbuhan
Pemerataan
Eko-efisiensi
Stabilitas
System boundary
Kalau dikendalikan/atau
Sistem alamiah berwawasan
lingkungan, akan
berlanjut
Sistem termodifikasi
5 Katagori Utama
Yang mempengaruhi
kondisi Ekosistem Sistem kultivasi
bumi (IUCN, UNEP,
WWF (1991)) Sistem Pembangunan Struktur
Sistem terdegradasi
Tidak berkelanjutan dan
perlu rehabilitasi/restorasi
Akibat Konsumsi SDA dan Dampak Pencemaran
terhadap Daya Dukung Lingkungan
a
b
K
Konsumsi SDA dan dampak
c
K = Daya dukung
lingkungan
a = Konsumsi SDA dan
dampak zat pencemar
tanpa pengendalian
pencemaran
a
b
K
Pembangunan dan kondisi iklim
K = Daya dukung
lingkungan
a = Pembangunan dan
kondisi iklim apabila
tanpa pengendalian
b = Pembangunan dan
makro
a
b K
x4 c
x3
Pembangunan dan dampak
x2
x1
lingkungan
t
Perbedaan Pengendalian masalah Lingkungan Hidup
antara Negara Maju dan Negara Sedang Berkembang
Indikator Pengendalian Lingkungan di Pengendalian Lingkungan di
Negara Maju Negara Sedang Berkembang
Tingkat kesadaran masyarakat Tinggi dan responsif Rendah dan kurang responsif
terhadap kerusakan dan pencemaran
lingkungan
Perhatian pemerintah terhadap reaksi Tinggi dan cepat bertindak Rendah dan lamban bertindak
masyarakat
Teknologi dalam proses produksi Canggih, limbah memenuhi baku Seadanya dan limbah sering
mutu melampaui baku mutu
Teknologi dalam penanggulangan Canggih dan memiliki tanggung jawab Kurang tersedia dan tanggung jawab
masalah lingkungan yang timbul tinggi kurang
Penerapan sangsi hukum Diterapkan secara ketat dan konsisten Sering mengalami kendala dalam
pembuktian dan sangsi hukum kurang
diterapkan karena pertimbangan
tenaga kerja, berkurangnya
penerimaan dari pajak, dll.
Pengembangan NTFP atau TFP yang
berkelanjutan dan berlandaskan
pelestarian SDA sebagai plasma nutfah Implementasi PBBL
Pemanfaatan limbah industri, limbah Dalam Sektor
rumah tangga, Limbah minyak dll dalam
proses daur ulang (Recycling) Yang Pembangunan
menghasilkan produk bermanfaat Bagi
masyarakat
PBBL
Pengembangan teknologi yang ramah lingkungan ;
•Tidak menimbulkan akses tersebarnya partikel/gas yang mempengaruhi, mencemari dan
mengganggu keseimbangan lingkungan termasuk udara, air dan tanah
•Tidak menimbulkan dampak kebisingan pada lingkungan
•Tidak menimbulkan dampak kesehatan pada mahluk hidup dan dampak genetis pada
mahluk hidup
• Tidak menimbulkan dampak degradasi
Pengembangan produk lokal yang ramah lingkungan sebagai salah satu alternatif
ekonomi yang dapat digunakan untuk kesejahteraan masyarakat
10 Kunci Keberhasilan Keberlanjutan Pembangunan
KEBIJAKAN
PARTISIPASI & MANAJEMEN & ORGANISASI
PEMERINTAH
KEPEMILIKAN
Proyek-proyek Kegiatan yang terintegrasi
Partisipasi stakeholder
pembangunan harus dengan atau menambah
dalam desain,
selaras dengan kebijakan struktur lokal memiliki prospek
implementasi, dan
pemerintah daerah. yang lebih baik untuk
evaluasi
keberlanjutan
2 4
1 3 5
BANGUNAN & KEUANGAN
PELATIHAN KAPASITAS Pelatihan
penggalangan
Pelatihan para stakeholder
dana lokal
untuk memotivasi dan
mentransfer keterampilan
10 Kunci Keberhasilan Keberlanjutan Pembangunan
SOSIAL, GENDER & LINGKUNGAN DURASI REALISTIS
BUDAYA
Masyarakat terlibat dalam
Pengenalan membutuhkan Sebuah proyek yang panjang,
mengidentifikasi dan mengelola
pemahaman tentang sistem mungkin di sisi lain,
risiko lingkungan, serta pembuangan
pengambilan keputusan mempromosikan
limbah dan risiko polusi.
lokal, divisi gender dan ketergantungan.
preferensi budaya
7 9
6 8 10
TEKNOLOGI POLITIK &
Semua peralatan dipilih dengan EKONOMI
diberikan kepada keuangan daerah EKSTERNAL
yang tersedia untuk pemeliharaan dan
Dalam ekonomi
penggantian. Penerimaan budaya dan
lemah, proyek tidak
kapasitas lokal untuk menjaga
boleh terlalu rumit,
peralatan dan membeli suku cadang
ambisius atau
yang vital.
mahal.
Aturan
Tiga aturan-aturan operasional mendefinisikan kondisi ekologis (termodinamika)
keberlanjutan:
1. Sumber daya terbarukan seperti ikan, tanah, dan air tanah harus digunakan
tidak lebih cepat dari tingkat di mana mereka regenerasi.
2. Sumber daya tak terbarukan seperti mineral dan bahan bakar fosil harus
digunakan tidak lebih cepat dari pengganti terbarukan untuk mereka dapat
dimasukkan ke dalam tempat.
3. Polusi dan limbah harus dipancarkan tidak lebih cepat dari sistem alam dapat
menyerap mereka, mendaur ulang mereka, atau membuat mereka tidak
berbahaya.
Manajemen Ekosistem SDA & Lingkungan
LINGKUNGAN
IPTEK
11 R Produksi Berwawasan Lingkungan
(Sustainable Production)
1. Refine (Haluskan/perbaiki mutu/tingkat kualitasnya).
2. Reduce (Kurangi pemakaian sumberdaya alam dan pengeluaran limbah).
3. Reuse (Gunakan kembali bahan-bahan sisa yang masih dapat dimanfaatkan).
4. Recycle (Daur ulang/proses kembali bahan-bahan yang masih dapat didaur ulang).
5. Recovery (Sekurang-kurangnya kembalikan kualitas kepada keadaan lebih baik)
6. Retrieve (Temukan kembali/kumpulkan bahan- bahan terbuang yang masih dapat
dimanfaatkan)
7. Replace (Ganti dengan bahan/barang lain yang lebih ramah lingkungan).
8. Replant (Tanam kembali lahan yang masih kosong/gundul/gersang).
9. Relocate (Pindahkan ke tempat lain yang lebih sesuai/serasi).
10. Rehabilitate (Perbaiki kembali yang rusak).
11. Restock (Normalkan cadangan bibit-bibit di alam).
Government Policy
President Regulation No. 5/2006 on the “National Energy Policy” and
President Instruction No. 1/2006 on Development of Biofuel
Coal Liquefaction
Geothermal
Bioethanol 2%
5%
Bio-oil
Biodiesel Biofuel
5%
Other New RE Natural gas
5% 30%
Oil
20%
Coal
33%
Kebijakan Pengelolaan LH di Indonesia
• Good Environmental Governance
• Lembaga yustisi (pengadilan, kejaksaan, & polisi) yang kredibel & adil
• Birokrasi pemerintah yg profesional & bersih
• Dewan perwakilan rakyat yg kredibel & aspiratif
• Masyarakat madani yang tangguh.
• Kebijakan Lingkungan
• Kebijakan bensin bebas timbal
• Kebijakan desentralisasi pengelolaan LH
• Kebijakan pengendalian kerusakan lingkungan
• Peraturan Perundang-undangan
• Baku mutu emisi
• Baku mutu limbah cair
• Golongan peruntukan air sungai
• Pengelolaan limbah B3
Kebijakan Pengelolaan LH di Indonesia
• Kepedulian Konsumen
• Kesadaran untuk membeli barang yang dibuat dengan etika lingkungan yg tinggi
• Boikot konsumen terhadap produk-produk tertentu yang tidak ramah lingkungan
Market Based Instrument
• Market creation (tradeable emmision/effluents permits)
• Fiscal instrument (emmisions charges, property charges)
• Financial instruments (technology subsidies, soft loans)
• Liability system (joint liability, liability insurance)
• Deposit refund system & guarantee bond (reforestation bonds, land reclamation bonds)
Teknologi
• Teknologi produksi bersih
• Verifikasi teknologi ramah lingkungan
Tujuan dan Sasaran pengelolaan LH
(Berdasarkan UU No.32/2009 Pasal 4)
AMDAL
Tata
Rencana Ruang Desain
Umum
Rinci
• Konsep
• Mempelajari dampak pembangunan terhadap lingkungan dan
dampak lingkungan terhadap pembangunan juga didasarkan pada
konsep ekologi yang secara umum didefinisikan sebagai ilmu yang
mempelajari interaksi antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. Bagian dari EKOLOGI PEMBANGUNAN
DAMPAK KEGIATAN DAMPAK
PEMBANGUNAN
SOSIAL,
EKONOMI SEKUNDER
BIOFISIK BUDAYA
KENAIKAN
KESEJAHTERAAN
TUJUAN
PERUNTUKAN AMDAL
• DALAM UU No.4 1982 PASAL 16:
• Setiap rencana yang diperrkirakan mempunyai dampak penting thd lingkungan wajib dilengkapi
dengan AMDAL
• Jadi AMDAL diperuntukkan bagi suatu rencana
• PP No.29 1986 pasal 39:
• Untuk proyek yang sudah jadi dipergunakan Penyajian Evaluasi Lingkungan (PEL) dan atau Studi
Evaluasi Lingkungan (SEL)
• PEL: Suatu aktivitas penelaahan mengenai dampak lingkungan yang diakibatkan oleh suatu
kegiatan yang sudah berjalan
• SEL: Analisis dampak lingkungan yang dilakukan pada proyek yang sudah berjalan. Dalam
analisis ini rona lingkungan sebelum proyek berjalan sudah tdk dapat dijumpai.
• PP tersebut diganti dengan PP No. 51 1993
Yg tidak menyebutkan adanya PEL dan SEL, tetapi menyebutkan adanya: Audit lingkungan dan
AMRIL (Analisis Manfaat dan Risiko Lingkungan)
• PP No. 27 tahun 1999
tentana Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidp
SITUASI AMDAL AMRIL
TOR ANDAL
ANDAL Implementasi
Pembangunan
Evaluasi (ditolak yang
atau diterima) Berkelanjutan
dan Berwawasan
Lingkungan
RKL dan RPL (PBBL)
Proyek berjalan
tiga komponen dalam penyusunan AMDAL
STUDI
KELAYAKAN
TEKNIS
STUDI
KELAYAKAN
LINGKUNGAN
STUDI (AMDAL)
KELAYAKAN
EKONOMIS
STUDI
KELAYAKAN
TEKNIS STUDI
KELAYAKAN
LINGKUNGAN
STUDI (AMDAL)
KELAYAKAN
EKONOMIS
Ekologi
Industri
DEFINISI EKOLOGI INDUSTRI
Mencari Minimasi
integrasi sistem dampak ekologi
Minimasi energi
kerja manusia dari aktivitas
dan material
kedalam sistem manusia yg
yang digunakan
alam dapat diterima
sistem alam
PRINSIP SUSTAINABLE
TUJUAN EKOLOGI INDUSTRI DEVELOPMENT
Memajukan & melaksanakan konsep • Penggunaan SDA berkelanjutan
pembangunan berkelanjutan • Menjamin mutu hidup masyarakat
(sustainable development)
• Memelihara kelangsungan hidup
• Menjaga daya dukung alam ekologi sistem alami (environmental
• Menjaga kualitas hidup equity)
• Menjaga Kekuatan Ekonomi Sistem
Industri, Perdagangan, dan Sektor
Komersial
PRINSIP EKOLOGI INDUSTRI
• REKAYASA
INDUSTRI
Efisiensi Energi
– Desain proses
– Substitusi teknologi Efisiensi Material
– Desain produk
Keuntungan kolektif
PRINSIP EIE/EIP
• Green Construction
• Minimalisasi penggunaan sumber daya
• Memilih material tahan lama
• Menggunakan renewable/recycle resources
• Protect natural
• Menciptakan lingkungan sehat dan non-toxic
• Integrasi desain infratruktur dan bangunan dengan
lingkungan manusia dan alam
• Sustainable Design
• Green Design untuk Infrastruktur
• Sustainable Community
KOMPONEN EIP
• Green Design dari infrastruktur dan pabrik
• Produksi bersih
• Pencegahan pencemaran
• Efisiensi energi
• Kerjasama antar perusahaan
KARAKTERISTIK
SIMBIOSIS INDUSTRI YANG EFEKTIF
• Industri anggota simbiosis ditempatkan dalam satu kawasan dan
memiliki bidang produksi yang berbeda-beda
• Jarak antar industri dibuat dekat sehingga meningkatkan efisiensi
tranportasi bahan
• Masing-masing industri membuat suatu kesepakatan bersama
dengan berprinsip ekonomi yaitu saling menguntungkan
• Masing-masing industri harus dapat berkomunikasi dengan baik
• Tiap industri bertangung-jawab pada keselamatan lingkungan dalam
kawasan tersebut
EIP di Kalundborg, Denmark
Contoh Agroindustri (EIP) di Indonesia
KEUNTUNGAN EIP BAGI INDUSTRI
SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN
bagian dari keseluruhan sistem manajemen
yang meliputi struktur
organisasi,perencanaan
kegiatan,pertanggungjawaban,praktek
tatalaksana,proses dan sumberdaya untuk
pengembangan,penerapan,pengkajian dan
pemeliharaan kebijakan lingkungan
PENTINGNYA ISO 14000
• Mendorong penggunaan pendekatan umum dalam
manajemen lingkungan
• Meningkatkan kemampuan organisasi untuk dapat
mencapai kinerja lingkungan yang lebih baik
• Dapat diterapkan pada berbagai bentuk
perusahaan
• Berpengaruh terhadap kompetisi perdagangan di
pasar Internasional
• Melibatkan semua stakeholder dan manajemen
yang rapi
TUJUAN ISO 14000
• Mengurani kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh bisnis dan
untuk mengurangi polusi dan limbah yang dihasilkan oleh bisnis
• Mendorong upaya dan implementasi pendekatan untuk pengelolaan
lingkungan hidup dan sumberdaya alam dan kualitas pengelolaannya
diseragamkan pada lingkup global
• Meningkatkan kemampuan organisasi untuk mampu memperbaiki
kualitas dan kinerja Lingkungan Hidup dan Sumberdaya Alam
• Memberikan kemampuan dan fasilitas pada kegiatan ekonomi dan
industri, sehingga tidak ada TBT
ISO 14000-SERI
ISO seri 14001-14009 : Environmental Management System (EMS)
• Program Blue Angel (1977) mulai diterapkan pada 3500 jenis produk
dari 77 kategori di Jerman. Lalu Eco-mark (1988) diterapkan pula
pada 2500 jenis (55 kategori) di Jepang. Program Environmental
Choice (1990) dipakai pada 700 produk (34 kategori) di Kanada.
Kesesuaian terhadap
Peraturan yang Ada
Terbentuknya Sistem
Manajemen yang Efektif
Pengurangan Kerugian
Meningkatkan Hubungan
Masyarakat
Mengembangkan Kepercayaan
dan Kepuasan Pelanggan
Mengembangkan Perhatian
Manajemen yang Lebih Tinggi
BARRIERS OF ISO IMPLEMENTATION
Kurangnya informasi
mengenai standar ISO
140000
• Pendidikan dan
pelatihan terhadap Kurangnya SDM yang
SML memahami dan
• Pengetahuan dan menerapkan ISO 14000
komitmen terhadap
perundang- Kurangnya sumberdaya
undangan keuangan untuk pelatihan
dan penerapan SML
Anggapan bahwa
pengelolaan lingkungan
hanya pemborosan