Anda di halaman 1dari 82

SUSTAINING HUMAN

SOCIETIES
OUTLINE
Eco Industry
EIP, EIE

ISO 14000
Environmental Management System

AMDAL
Analisis Dampak Lingkungan

Pembangunan Berkelanjutan
Sustainable Development
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
BERWAWASAN LINGKUNGAN
Anthroposentris Versus Holistis
• Manusia merupakan bagian atau komponen dalam suatu ekosistem dimana
masing-masing komponen tersebut saling terkait satu dengan yang lain, saling
mempengaruhi dan saling tergantung. Cara pandang manusia sebagai bagian
dari suatu sistem atau ekosistem disebut holistis.
• Keserakahan manusia dan dampak kerusakan lingkungan disebabkan oleh
cara pandang manusia sebagai sentral kehidupan atau pusat kehidupan atau
disebut Antroposentris. Cara pandang tersebut membuat manusia ingin
menguasai alam semesta secara tidak bijaksana, otoriter dan eksploitatif untuk
kepentingan sendiri.
Millenium
Development
Goals
Pembangunan Berkelanjutan
• Konsep pembangunan yang berkelanjutan atau sustainable development
menitikberatkan pada hubungan antara pengembangan atau pembangunan dan
permasalahan lingkungan dalam pembangunan tersebut dan mengarahkan adanya
perubahan secara politik dan ekonomi secara lokal, nasional dan global untuk
meredam permasalahan tersebut (Smitt & Warr, 1991).

• Dalam The United Nations World Commision on Environment and Development


yang diketuai oleh Gro Harlem Brundtland yang juga perdana menteri Norwegia
mempublikasikan suatu laporan yang berjudul Our Common Future. Brundtland
mendefinisikan pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang
mempertemukan kebutuhan di masa sekarang dan keberlanjutannya untuk generasi
mendatang.

• Otto Soemarwoto, 2003 menyatakan pembangunan berkelanjutan adalah menjaga


kemampuan lingkungan untuk mendukung pembangunan merupakan usaha untuk
mencapai pembangunan jangka panjang yang mencakup jangka waktu antar
generasi.
Pembangunan Berkelanjutan
• Pembangunan yang memberikan manfaat untuk saat ini dan masa depan
secara terus menerus dan diupayakan secara sungguh-sungguh berdasarkan
asas keberlanjutan dan berwawasan lingkungan agar tidak habis dan diwariskan
oleh generasi mendatang.

• SEKARANG MEMBANGUN = BESOK MEMBANGUN


• BESOK MEMBANGUN = LUSA MEMBANGUN
• LUSA MEMBANGUN = TERUS BANGUN
• SEKARANG MEMBANGUN = ANAK-CUCU JUGA BANGUN
Pembangunan Berkelanjutan
“Pembangunan untuk memenuhi kebutuhan masa sekarang tanpa
mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi
kebutuhannya”.

Pertumbuhan
Pemerataan
Eko-efisiensi
Stabilitas

Pengentasan kemiskinan Pengelolaan LH/SDA


Pemberdayaan masyarakat Pelestarian LH/SDA
Peranserta masyarakat Pencegahan pencemaran &
Pembinaan kelembagaan perusakan LH/SDA
Dasar Pembangunan Berkelanjutan
Manajemen Pendekatan Penggalian
ekologi pengetahuan
dan potensi lokal
Hak-hak
intelektual
Pembangunan yang berkelanjutan
Dimensi
Teknologi
Dimensi Ekonomi Dimensi Sosial Dimensi
manusia Lingkungan Pengetahuan
Tata nilai
Organisasi
Sistem Biologi
Teknologi
Inputs Outputs
Raw materials acquisition
Atmospheric
Emissions
Manufacturing
Waterborne waste
Raw Materials

Use/reuse/Maintenance Solid waste


Energy
Co-products
Recycle/Waste Management
Other releases

System boundary

(Source: EPA, 1991)


The Limits to Growth
Menyatakan bahwa pertumbuhan tidak dapat berjalan tanpa batas, karena kendala tersedianya
sumber daya alam dan pencemaran (Meadows, 1972). Konsep ini didasari oleh teori ekologi yaitu
limiting factor (faktor pembatas) yaitu Di dalam kehidupan ada faktor yang membatasi kehidupan
mahluk hidup termasuk manusia. Sehingga, apapun yang dilakukan manusia dalam mengejar
kesempurnaan hidup (kualitas hidup) melalui teknologi dan pembangunan, akan ada batasnya.

Kalau dikendalikan/atau
Sistem alamiah berwawasan
lingkungan, akan
berlanjut
Sistem termodifikasi
5 Katagori Utama
Yang mempengaruhi
kondisi Ekosistem Sistem kultivasi
bumi (IUCN, UNEP,
WWF (1991)) Sistem Pembangunan Struktur

Sistem terdegradasi
Tidak berkelanjutan dan
perlu rehabilitasi/restorasi
Akibat Konsumsi SDA dan Dampak Pencemaran
terhadap Daya Dukung Lingkungan

a
b
K
Konsumsi SDA dan dampak

c
K = Daya dukung
lingkungan
a = Konsumsi SDA dan
dampak zat pencemar
tanpa pengendalian
pencemaran

b = konsumsi SDA dan


dampak zat pencemar
dengan pengendalian
C = konsumsi SDA
t1 t2 secara efisien dan
berpola pembangunan
Kualitas hidup (O) yang berkelanjutan
t = waktu
Pembangunan dan Dampak terhadap Kondisi Iklim
Makro

a
b
K
Pembangunan dan kondisi iklim

K = Daya dukung
lingkungan
a = Pembangunan dan
kondisi iklim apabila
tanpa pengendalian
b = Pembangunan dan
makro

kondisi iklim degan


t1 t2 pengendalian
C = Pola pembangunan
Waktu (t) yang berkelanjutan
t = waktu
Intervensi Terhadap Pembangunan dan Dampak
Lingkungan

a
b K
x4 c
x3
Pembangunan dan dampak

x2
x1

X(a) = intervensi pembangunan dan


penyadaran terhadap dampak
lingkungan

lingkungan

t
Perbedaan Pengendalian masalah Lingkungan Hidup
antara Negara Maju dan Negara Sedang Berkembang
Indikator Pengendalian Lingkungan di Pengendalian Lingkungan di
Negara Maju Negara Sedang Berkembang
Tingkat kesadaran masyarakat Tinggi dan responsif Rendah dan kurang responsif
terhadap kerusakan dan pencemaran
lingkungan
Perhatian pemerintah terhadap reaksi Tinggi dan cepat bertindak Rendah dan lamban bertindak
masyarakat
Teknologi dalam proses produksi Canggih, limbah memenuhi baku Seadanya dan limbah sering
mutu melampaui baku mutu
Teknologi dalam penanggulangan Canggih dan memiliki tanggung jawab Kurang tersedia dan tanggung jawab
masalah lingkungan yang timbul tinggi kurang
Penerapan sangsi hukum Diterapkan secara ketat dan konsisten Sering mengalami kendala dalam
pembuktian dan sangsi hukum kurang
diterapkan karena pertimbangan
tenaga kerja, berkurangnya
penerimaan dari pajak, dll.
Pengembangan NTFP atau TFP yang
berkelanjutan dan berlandaskan
pelestarian SDA sebagai plasma nutfah Implementasi PBBL
Pemanfaatan limbah industri, limbah Dalam Sektor
rumah tangga, Limbah minyak dll dalam
proses daur ulang (Recycling) Yang Pembangunan
menghasilkan produk bermanfaat Bagi
masyarakat
PBBL
Pengembangan teknologi yang ramah lingkungan ;
•Tidak menimbulkan akses tersebarnya partikel/gas yang mempengaruhi, mencemari dan
mengganggu keseimbangan lingkungan termasuk udara, air dan tanah
•Tidak menimbulkan dampak kebisingan pada lingkungan
•Tidak menimbulkan dampak kesehatan pada mahluk hidup dan dampak genetis pada
mahluk hidup
• Tidak menimbulkan dampak degradasi

Pengembangan produk lokal yang ramah lingkungan sebagai salah satu alternatif
ekonomi yang dapat digunakan untuk kesejahteraan masyarakat
10 Kunci Keberhasilan Keberlanjutan Pembangunan
KEBIJAKAN
PARTISIPASI & MANAJEMEN & ORGANISASI
PEMERINTAH
KEPEMILIKAN
Proyek-proyek Kegiatan yang terintegrasi
Partisipasi stakeholder
pembangunan harus dengan atau menambah
dalam desain,
selaras dengan kebijakan struktur lokal memiliki prospek
implementasi, dan
pemerintah daerah. yang lebih baik untuk
evaluasi
keberlanjutan

2 4

1 3 5
BANGUNAN & KEUANGAN
PELATIHAN KAPASITAS Pelatihan
penggalangan
Pelatihan para stakeholder
dana lokal
untuk memotivasi dan
mentransfer keterampilan
10 Kunci Keberhasilan Keberlanjutan Pembangunan
SOSIAL, GENDER & LINGKUNGAN DURASI REALISTIS
BUDAYA
Masyarakat terlibat dalam
Pengenalan membutuhkan Sebuah proyek yang panjang,
mengidentifikasi dan mengelola
pemahaman tentang sistem mungkin di sisi lain,
risiko lingkungan, serta pembuangan
pengambilan keputusan mempromosikan
limbah dan risiko polusi.
lokal, divisi gender dan ketergantungan.
preferensi budaya

7 9

6 8 10
TEKNOLOGI POLITIK &
Semua peralatan dipilih dengan EKONOMI
diberikan kepada keuangan daerah EKSTERNAL
yang tersedia untuk pemeliharaan dan
Dalam ekonomi
penggantian. Penerimaan budaya dan
lemah, proyek tidak
kapasitas lokal untuk menjaga
boleh terlalu rumit,
peralatan dan membeli suku cadang
ambisius atau
yang vital.
mahal.
Aturan
Tiga aturan-aturan operasional mendefinisikan kondisi ekologis (termodinamika)
keberlanjutan:

1. Sumber daya terbarukan seperti ikan, tanah, dan air tanah harus digunakan
tidak lebih cepat dari tingkat di mana mereka regenerasi.

2. Sumber daya tak terbarukan seperti mineral dan bahan bakar fosil harus
digunakan tidak lebih cepat dari pengganti terbarukan untuk mereka dapat
dimasukkan ke dalam tempat.

3. Polusi dan limbah harus dipancarkan tidak lebih cepat dari sistem alam dapat
menyerap mereka, mendaur ulang mereka, atau membuat mereka tidak
berbahaya.
Manajemen Ekosistem SDA & Lingkungan
LINGKUNGAN

Pembinaan Tenaga Kerja DIKLAT


Konservasi
M
Rehabilitasi
A
EKSPLOITASI PENGOLAHAN N
S
U
D
BAHAN BAKU PRODUKSI KONSUMSI S
A MENTAH
I
LIMBAH
A
MANFAAT LAIN / WISATA

IPTEK
11 R Produksi Berwawasan Lingkungan
(Sustainable Production)
1. Refine (Haluskan/perbaiki mutu/tingkat kualitasnya).
2. Reduce (Kurangi pemakaian sumberdaya alam dan pengeluaran limbah).
3. Reuse (Gunakan kembali bahan-bahan sisa yang masih dapat dimanfaatkan).
4. Recycle (Daur ulang/proses kembali bahan-bahan yang masih dapat didaur ulang).
5. Recovery (Sekurang-kurangnya kembalikan kualitas kepada keadaan lebih baik)
6. Retrieve (Temukan kembali/kumpulkan bahan- bahan terbuang yang masih dapat
dimanfaatkan)
7. Replace (Ganti dengan bahan/barang lain yang lebih ramah lingkungan).
8. Replant (Tanam kembali lahan yang masih kosong/gundul/gersang).
9. Relocate (Pindahkan ke tempat lain yang lebih sesuai/serasi).
10. Rehabilitate (Perbaiki kembali yang rusak).
11. Restock (Normalkan cadangan bibit-bibit di alam).
Government Policy
President Regulation No. 5/2006 on the “National Energy Policy” and
President Instruction No. 1/2006 on Development of Biofuel

Coal Liquefaction
Geothermal
Bioethanol 2%
5%
Bio-oil
Biodiesel Biofuel
5%
Other New RE Natural gas
5% 30%

Oil
20%

Coal
33%
Kebijakan Pengelolaan LH di Indonesia
• Good Environmental Governance
• Lembaga yustisi (pengadilan, kejaksaan, & polisi) yang kredibel & adil
• Birokrasi pemerintah yg profesional & bersih
• Dewan perwakilan rakyat yg kredibel & aspiratif
• Masyarakat madani yang tangguh.
• Kebijakan Lingkungan
• Kebijakan bensin bebas timbal
• Kebijakan desentralisasi pengelolaan LH
• Kebijakan pengendalian kerusakan lingkungan
• Peraturan Perundang-undangan
• Baku mutu emisi
• Baku mutu limbah cair
• Golongan peruntukan air sungai
• Pengelolaan limbah B3
Kebijakan Pengelolaan LH di Indonesia
• Kepedulian Konsumen
• Kesadaran untuk membeli barang yang dibuat dengan etika lingkungan yg tinggi
• Boikot konsumen terhadap produk-produk tertentu yang tidak ramah lingkungan
Market Based Instrument
• Market creation (tradeable emmision/effluents permits)
• Fiscal instrument (emmisions charges, property charges)
• Financial instruments (technology subsidies, soft loans)
• Liability system (joint liability, liability insurance)
• Deposit refund system & guarantee bond (reforestation bonds, land reclamation bonds)
Teknologi
• Teknologi produksi bersih
• Verifikasi teknologi ramah lingkungan
Tujuan dan Sasaran pengelolaan LH
(Berdasarkan UU No.32/2009 Pasal 4)

• Tercapainya keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara manusia dan


lingkungan hidup.
• Terwujudnya manusia Indonesia sebagai insan lingkungan hidup yang memiliki sikap
dan tindak melindungi dan membina lingkungan hidup.
• Terjaminnya kepentingan generasi masa kini dan generasi masa depan;
• Tercapainya kelestarian fungsi lingkungan hidup;
• Terkendalinya pemanfaatan sumber daya secara bijaksana;
• Terlindunginya Negara Kesatuan Republik Indonesia terhadap dampak usaha dan/atau
kegiatan di luar wilayah negara yang menyebabkan pencemaran dan/atau perusakan
lingkungan hidup
Ilustrasi Siklus Manajemen Lingkungan
Studi
Pra Studi Kelayakan
Kelayakan Desain
Tapak

AMDAL
Tata
Rencana Ruang Desain
Umum
Rinci

Audit ISO 14000


Lingk. Ekolabel
Implemen-
tasi AMDAL
Kons-
Tahap
truksi
Audit
Operasi
AMDAL
Analisis Dampak Lingkungan
SEJARAH AMDAL
• AMDAL lahir dengan diundangkannya ttg lingkungan hidup di Amerika Serikat,
National Enviromental Policy Act (NEPA), pada tahun 1969. NEPA merupakan
reaksi terhadap kerusakan lingkungan akibat manusia:
• Permulaan tahun 1950-an, LA,USA terganggu asap kabut dari gas limbah kendaraan
dan pabrik.
• Akhir tahun 1953, Jepang, Teluk minamata barat daya pulau kyusu.Karena limbah
metil merkuri (Hg), milik Chisso Co.Konsumsi ikan tercemar.
• 1964-1965, ledakan kedua minamata di Sungai Agono ,utara Tokyo,Pabrik listrik
Showa.
• 1973, Irak, Benih gandum dari Meksiko, 5000-50000 orang meninggal, 100000 –
500000 orang cacat.
• 1973, Ghana, Biji jagung diberlakukan fungisida air raksa, 142 – 250 orang sakit,
didesa yalovi didaerah volta.
• 1947, Jepang,pencemaran kadmium, sumber tambang seng (Zn), milik Makioko Co.
dibuang disungai jitsu, terjadi penyakir rematik yang aneh disertai sakit yang nyeri.
• Mulai berlaku tanggal 1 Januari 1970.
• Pada pasal 102 (2)C dalam UU ini menyatakan “ semua usulan legislatif dan
aktivitas pemerintah federal yg besar yg diperkirakan mempunyai dampak
penting terhadap lingkungan diharuskan disertai laporan Enviromental Impact
Assesment (Analisis Dampak Lingkungan) tentang usulan tersebut
Definisi & Konsep AMDAL :
• Definisi AMDAL
• Studi mengenai dampak suatu kegiatan yang direncanakan dan
diperkirakan mempunyai dampak penting terhadap Lingkungan.
• Proses pengkajian terpadu yang mempertimbangkan aspek
ekologi, sosio-ekonomi, dan sosial budaya sebagai pelengkap
kelayakan teknis dan ekonomi dari suatu rencana usaha dan/atau
kegiatan

• Konsep
• Mempelajari dampak pembangunan terhadap lingkungan dan
dampak lingkungan terhadap pembangunan juga didasarkan pada
konsep ekologi yang secara umum didefinisikan sebagai ilmu yang
mempelajari interaksi antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. Bagian dari EKOLOGI PEMBANGUNAN
DAMPAK KEGIATAN DAMPAK

PEMBANGUNAN

SOSIAL, BIOFISIK PRIMER


EKONOMI,
BUDAYA

SOSIAL,
EKONOMI SEKUNDER
BIOFISIK BUDAYA

KENAIKAN
KESEJAHTERAAN

TUJUAN
PERUNTUKAN AMDAL
• DALAM UU No.4 1982 PASAL 16:
• Setiap rencana yang diperrkirakan mempunyai dampak penting thd lingkungan wajib dilengkapi
dengan AMDAL
• Jadi AMDAL diperuntukkan bagi suatu rencana
• PP No.29 1986 pasal 39:
• Untuk proyek yang sudah jadi dipergunakan Penyajian Evaluasi Lingkungan (PEL) dan atau Studi
Evaluasi Lingkungan (SEL)
• PEL: Suatu aktivitas penelaahan mengenai dampak lingkungan yang diakibatkan oleh suatu
kegiatan yang sudah berjalan
• SEL: Analisis dampak lingkungan yang dilakukan pada proyek yang sudah berjalan. Dalam
analisis ini rona lingkungan sebelum proyek berjalan sudah tdk dapat dijumpai.
• PP tersebut diganti dengan PP No. 51 1993
Yg tidak menyebutkan adanya PEL dan SEL, tetapi menyebutkan adanya: Audit lingkungan dan
AMRIL (Analisis Manfaat dan Risiko Lingkungan)
• PP No. 27 tahun 1999
tentana Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidp
SITUASI AMDAL AMRIL

Proyek sedang direncanakan + +


Proyek telah jadi dan operasional - +
Proyek telah jadi dan operasional
serta direncanakan perluasan + +
Daerah dg potensi pembangunan tetapi
belum ada rencana pembangunan - +
MENGAPA DIPERLUKAN AMDAL

• Adanya UU dan PP yang menghendaki adanya AMDAL untuk dilakukan pada


proyek-proyek yang akan dibangun
• AMDAL harus dilakukan agar kualitas lingkungan tidak rusak karena adanya proyek-
proyek pembangunan.
• Meminimalisasi bahkan menghilangkan dampak negatif terjadi.
• MENGHINDARI TERJADINYA KERUSAKAN LINGKUNGAN OLEH KEGIATAN
MANUSIA
Apa hubungan AMDAL dengan Pembangunan yang
Berkelanjutan?
Usulan proyek PIL

TOR ANDAL

ANDAL Implementasi
Pembangunan
Evaluasi (ditolak yang
atau diterima) Berkelanjutan
dan Berwawasan
Lingkungan
RKL dan RPL (PBBL)

Ijin Operasi Pemantauan

Proyek berjalan
tiga komponen dalam penyusunan AMDAL

• Pemrakarsa proyek ➔ Sebagai penyebab timbulnya pencemaran


Pemrakarsa adalah orang atau badan yang mengajukan dan bertanggung jawab atas suatu
rencana kegiatan yang akan dilaksanakan. Maka yang harus menyelenggarakan AMDAL adalah
pemrakarsa proyek termasuk dalam beaya-beaya pengendalian dalam batas baku mutu yg
ditetapkan oleh pemerintah. Dalam pelaksanaannya pemrakarsa dapat memanfaatkan jasa konsultan
AMDAL atau pihak lain atas dasar saran pemerintah.
• Instansi yang bertanggung jawab, adalah instansi yang berwenang memberikan keputusan
tentang pelaksanaan rencana kegiatan
• Komisi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan adalah komisi yang dibentuk oleh Menteri atau
Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Departemen di tingkat pusat, dan oieh Gubernur Kepaia
Daerah Tingkat I di Tingkat Propinsi
PERANAN AMDAL DALAM PERENCANAAN PROYEK

• Proyek bersifat: - fisik


- Non fisik
• AMDAL mempunyai peranan dalam pengambilan keputusan
tentang proyek yang sedang direncanakan
• Artinya AMDAL tidak banyak artinya apabila dilakukan setelah
diambil keputusan untuk melaksanakan proyek tersebut
• AMDAL tidak boleh dianggap sebagai satu-satunya faktor penentu
dalam pengambilan keputusan, tetapi sebagai masukan tambahan
untuk pengambilan keputusan.
PERANAN AMDAL DALAM PERENCANAAN PROYEK

STUDI
KELAYAKAN
TEKNIS
STUDI
KELAYAKAN
LINGKUNGAN
STUDI (AMDAL)
KELAYAKAN
EKONOMIS

PROYEK DAMPAK PENGELOLAAN


BERJALAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN

Pengendalian Lingkungan dg pendekatan Teknis


PERANAN AMDAL DALAM PERENCANAAN PROYEK

STUDI
KELAYAKAN
TEKNIS STUDI
KELAYAKAN
LINGKUNGAN
STUDI (AMDAL)
KELAYAKAN
EKONOMIS

PROYEK DAMPAK PENGELOLAAN


BERJALAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN

Pengendalian Lingkungan dg pendekatan Limbah


Kegunaan AMDAL bagi berbagai pihak
Peran AMDAL
• Sbg informasi pembanding dlm melaksanakan hasil pemantauan
• Sbg informasi yg berharga bagi proyek lain yg akan dibangun di dekat lokasinya.
• Merupakan dokumen penting yg dpt digunakan di pengadilan dlm menghadapi tuntutan
pihak lain.

1. Kegunaan bagi pemerintah


• Dpt membantu dlm menentukan kebijaksanaan yg tepat dlm perencanaan dan
pengambilan keputusan serta peningkatan pelaksanaan pengel. Lingkungan hidup.
2. Kegunaan bagi pemilik proyek
• Untuk melindungi proyek dari tuduhan pelanggaran
• Untuk melindungi proyek yg melanggar UU atau PP yg berlaku
• Untuk melihat dan memecahkan masalah-masalah lingkungan yg akan dihadapi di
masa akan datang
• Sebagai sbr informasi lingkungan di sekitar lokasi proyek
Kegunaan AMDAL bagi berbagai pihak
3. Kegunaan bagi pemilik modal
• Bank sbg pemilik modal selalu menyertakan AMDAL setiap pengajuan
permintaan pinjaman
• Tujuan: agar dapat menjamin keberhasilan dan keamanan modal yg
disalurkan
4. Kegunaan bagi masyarakat
• Dpt mengetahui rencana pembangunan di daerahnya
• Mengetahui perubahan lingkungan dimasa sesudah proyek berjalan
• Mengetahui hak dan kewajiban di dlm hubungan dg proyek
5. Kegunaan lainnya
• Kegunaan dlm analisis dan kemajuan IPTEK
• Kegunaan dalam penelitian
• Timbulnya konsultan AMDAL yg baik
AMDAL adalah keseluruhan proses yang meliputi
penyusunan, berturut-turut :
• Kerangka Acuan bagi penyusunan Analisis Dampak Lingkungan (KA)
Ruang lingkup studi Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) yang
merupakan hasil pelingkupan
• Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL),
Adalah telaah secara cermat dan mendalam tentang dampak penting suatu
rencana usaha atau kegiatan
• Rencana Pengeloiaan Lingkungan (RKL)
dokumen mengandung upaya penangan dampak penting terhadap
lingkungan hidup yang ditimbulkan
• Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)
dokumen mengandung upaya pemantauan komponen yang terkena dampak
penting akibat dari rencana usaha atau kegiatan
Prosedur
pelaksanaan
AMDAL
UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIFITAS AMDAL

1. Menumbuhkan pengertian bahwa AMDAL bukan sbg penghambat


pembangunan tetapi untuk menyempurnakan perencanaan pembangunan.
2. Banyak data yg kurang relevan dg masalah-masalah yg dipelajari
3. Laporan AMDAL harus ditulis dg bahasa yg mudah dimengerti
4. Rekomendasi yg diberikan harus jelas dan spesifik
5. Adanya komisi AMDAL yg berkualitas
6. Belum digunakan RPL sbg umpan balik untuk penyempurnaan implementasi
dan operasi proyek
Identifikasi Dampak Penting Suatu Kegiatan Thd
Lingkungan Hidup Ditandai Hal-Hal Sbb:
• Jumlah manusia yang terkena dampak
• Luas wilayah penyebaran dampak
• Lamanya dampak berlangsung
• Intensitas dampak
• Banyaknya komponen lingkungan lain yang akan terkena
• Sifat kumulatif dampak
• Berbalik atau tidak berbaliknya dampak
8 Kategori Kegiatan Yg Potensial Dpt Menimbulkan
Dampak Penting Thd Lingkungan:

1. Pengubahan bentuk lahan dan bentang alam


2. Eksploitasi SDA baik yg terbaruhi maupun tidak.
3. Proses & kegiatan yang scr potensial dapat menimbulkan
pemborosan, kerusakan dan kemrosotan pemanfaatan SDA.
4. Proses & kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi lingkungan
sosial & budaya.
5. Proses & kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi pelestarian
kawasan konsentrasi, SDA dan atau pelindungan cagar budaya
6. Introduksi jenis tumbuhan, jenis hewan, jasad renik.
7. Pembuatan & penggunaan bahan hayati & non hayati.
8. Penerapan teknologi yang diperkirakan mempunyai potensi besar
mempengaruhi lingkungan.
Dampak besar dan penting: Perubahan lingkungan yang
sangat mendasar, yang diakibatkan oleh suatu usaha
dan/atau kegiatan
PASAL 3 AYAT(1) PP 27 TAHUN 1999
USAHA/KEGIATAN YANG DIPERKIRAKAN MEMPUNYAI DAMPAK
PENTINGTERHADAP

Pengubahan Eksploitasi SDA) Proses & keg. yg ber-


bentuk lahan dan terbaharui & tak potensi menimbulkan
bentang alam terbaharui pemborosan, keru-
• Pembuatan jalan • Kegiatan sakan & pemerosotan
• Bendungan pertambangan SDA dlm pmnfaatanny
• Jalan kereta api • Eksploitasi hutan • Pemanfaatan tanah tdk
• Pembukaan hutan diikuti konservasi
• Penggunaan energi
tidak diikuti teknologi
yg efisien
PASAL 3 AYAT(1) PP 27 TAHUN 1999
USAHA/KEGIATAN YANG DIPERKIRAKAN MEMPUNYAI DAMPAK
PENTINGTERHADAP
(lanjutan)

Proses & keg. yg Proses & keg. yg Introduksi jenis-jns


hasilnya dpt mem- hasilnya dpt mem- tumbuhan, hewan dan
pengaruhi ling. pengaruhi pelesta- jasad renik
sosbud rian kwsn konser- • Introduksi jenis
tumbuhan baru artau
• Kegiatan yg me- vasi SDA / perlin- jasad renik (mikro
nimbulkan peruba- dungan cgr bud. organisme) yang dapat
han / pergeseran • Keg. yg proses & menimbulkan jenis
struktur tata nilai, hasilnya menimbul- penyakit baru terhadap
kan pncemaran ke- tanaman
pandangan / cara rusakn kwsn kon- • Introduksi suatu jenis
hidup masy. servasi alam / pen- hewan baru yang dapat
Setempat cemaran benda mempengaruhi
cagar budaya kehidupan hewan yang
telah ada
PASAL 3 AYAT(1) PP 27 TAHUN 1999
USAHA/KEGIATAN YANG DIPERKIRAKAN MEMPUNYAI DAMPAK
PENTINGTERHADAP
(lanjutan)

Pembuatan & Penerapan tekno- Kegiatan yg mempu-


penggunaan ba- logi yg diperki- nyai risiko tinggi dan
han hayati & rakan mempunyai mempengaruhi
nonhayati potensi besar utk pertahanan negara
• Penggunaan yang mempengaruhi • PLTN
mencakup lingkungan • Gudang dan pabrik
pengertian: • Penerapan teknologi mesiu dan senjata
pengubahan bahan yang dapat • Pangkalan udara dan
menimbulkan pelabuhan laut untuk
dampak negatif ABRI
terhadap kesehatan
HISTORY OF ECO-INDUSTRIAL
1898 - Robert Mengapa sistem
Frosch (Journal industri tidak Ide pengurangan
Scientific seperti ekosistem buangan &
American) alam? peningkatan efisiensi
(Buckminster Fuller)

1972 - Harry Zhi


Evan (Seminar Kogenerasi energi
+ Journal for (Amory Lovins & Rocky
International Mountain Institute)
Labour Review)

Ekologi
Industri
DEFINISI EKOLOGI INDUSTRI

• Analisis sistematis mengenai operasi industri dengan memasukkan


faktor-faktor seperti teknologi, lingkungan, sumberdaya alam, aspek
biomedis, aspek institusi, hukum, dan sosio-ekonomi (Evan, 1973)
• Kajian dengan menggunakan pendekatan sistem untuk
mengintegrasikan antara sistem industri dan alam, serta mencari cara
untuk mendesain ulang sistem tersebut
• suatu sistem industri yang terpadu diantara industri-industri yang ada
di dalamnya dan saling bersimbiosis secara mutualisme
• suatu pendekatan manajemen lingkungan dimana suatu sistem tidak
dilihat secara terpisah dengan sistem sekelilingnya tetapi merupakan
bagian utuh yang saling mendukung dalam rangka mengoptimalkan
siklus material ketika suatu bahan baku diproses menjadi produk
PENDEKATAN EKOLOGI
INDUSTRI

Mengelola aktivitas manusia menuju


pembangunan berkelanjutan

Mencari Minimasi
integrasi sistem dampak ekologi
Minimasi energi
kerja manusia dari aktivitas
dan material
kedalam sistem manusia yg
yang digunakan
alam dapat diterima
sistem alam
PRINSIP SUSTAINABLE
TUJUAN EKOLOGI INDUSTRI DEVELOPMENT
Memajukan & melaksanakan konsep • Penggunaan SDA berkelanjutan
pembangunan berkelanjutan • Menjamin mutu hidup masyarakat
(sustainable development)
• Memelihara kelangsungan hidup
• Menjaga daya dukung alam ekologi sistem alami (environmental
• Menjaga kualitas hidup equity)
• Menjaga Kekuatan Ekonomi Sistem
Industri, Perdagangan, dan Sektor
Komersial
PRINSIP EKOLOGI INDUSTRI

• Menggunakan close loop melalui penggunaan kembali


• Memaksimalkan efisiensi penggunaan material dan energi
• Meminimalkan timbulnya limbah
• Mendefinisikan semua limbah sebagai produk potensial &
mencari pasar untuk produk tersebut
Sistem linear (terbuka) vs sistem siklik (tertutup)
 Evolusi sistem indutri dari sistem Contoh sistem
terbuka menjadi sistem tertutup. tertutup. Material dan
energi digunakan
Diagram alir sebuah sistem terbuka. dan di-daur ulang
pada sebuh sistem
produksi yg tertutup.
INDUSTRIAL ECOLOGY:
CLOSE THE LOOP ON WASTE
STRATEGI IMPLEMENTASI
KONSEP EKOLOGI INDUSTRI

• Optimasi penggunaan sumberdaya


• Siklus material tertutup dan
meminimalisasi emisi
• Proses dematerialisasi (relatif &
absolut)
• Simbiosis Industri
APLIKASI KONSEP EKOLOGI INDUSTRI

• REKAYASA
INDUSTRI
Efisiensi Energi
– Desain proses
– Substitusi teknologi Efisiensi Material
– Desain produk

Perancangan sistem Eco-


industri dengan
Industri
kepedulian terhadap
kebutuhan sosial dan al Park
ekonomi komunitas (EIP)
lokal
EIP/EIE
ECO-INDUSTRIAL PARK/ESTATE

komunitas industri & bisnis yang terletak


bersama dalam sebuah kawasan

Kolaborasi pengelolaan lingkungan & SDA

Meningkatkan kinerja lingkungan, sosial,


budaya

Keuntungan kolektif
PRINSIP EIE/EIP

• Green Construction
• Minimalisasi penggunaan sumber daya
• Memilih material tahan lama
• Menggunakan renewable/recycle resources
• Protect natural
• Menciptakan lingkungan sehat dan non-toxic
• Integrasi desain infratruktur dan bangunan dengan
lingkungan manusia dan alam
• Sustainable Design
• Green Design untuk Infrastruktur
• Sustainable Community
KOMPONEN EIP
• Green Design dari infrastruktur dan pabrik
• Produksi bersih
• Pencegahan pencemaran
• Efisiensi energi
• Kerjasama antar perusahaan
KARAKTERISTIK
SIMBIOSIS INDUSTRI YANG EFEKTIF
• Industri anggota simbiosis ditempatkan dalam satu kawasan dan
memiliki bidang produksi yang berbeda-beda
• Jarak antar industri dibuat dekat sehingga meningkatkan efisiensi
tranportasi bahan
• Masing-masing industri membuat suatu kesepakatan bersama
dengan berprinsip ekonomi yaitu saling menguntungkan
• Masing-masing industri harus dapat berkomunikasi dengan baik
• Tiap industri bertangung-jawab pada keselamatan lingkungan dalam
kawasan tersebut
EIP di Kalundborg, Denmark
Contoh Agroindustri (EIP) di Indonesia
KEUNTUNGAN EIP BAGI INDUSTRI

• Penurunan ongkos produksi melalui efisiensi material & energi,


pemanfaatan kembali air, dan menghindari sanksi peraturan
pemerintah
• Peningkatan efisiensi → menghasilkan produk-produk kompetitif
• Berbagi jasa konsultasi & akses informasi
• Berbagi pelayanan umum: pengelolaan limbah, pelatihan,
pengadaam barang, tim penanggulangan bencana, sistem informasi
lingkungan, dll
• Meningkatkan nilai properti
KEUNTUNGAN EIP BAGI
LINGKUNGAN

• Mengurangi sumber polusi dan limbah


• Mengurangi beban lingkungan melalui pendekatan lebih inovatif
menuju produksi bersih (cleaner production)
• Keputusan mengenai lokasi EIP, infrastruktur & target rekrutmen
tergantung batasan kapasitas pendukung lokal dan karakteristik
ekologi dari lokasi yang potensial
KEUNTUNGAN EIP BAGI MASYARAKAT

• Alat pengembangan ekonomi


• Meningkatkan nilai dari kawasan
• Terciptanya lapangan kerja baru dalam fasilitas industri ramah
lingkungan
• Bagi pemerintah, EIP menjadi lahan untuk mengkaji dan
menerapkan peraturan dan kebijakan yang lebih efektif bagi
lingkungan & menguntungkan bagi kalangan usaha
TANTANGAN PEMBUATAN EIP

• Pembuatan EIP kompleks, memerlukan integrasi lintas bidang


(multidisiplin) dalam desain dan pengambilan keputusan
• Kesuksesan tergantung kolaborasi lembaga pemerintah,
perancang profesional, kontraktor proyek, & perusahaan-
perusahaan yang terlibat
• Beberapa keuntungan ekonomi EIP dapat terlihat dalam
jangka panjang (butuh lembaga keuangan yang mampu
memfasilitasi proyek dengan tingkat pengembalian yang
lama)
ISO 14000
SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN
PROGRAM-PROGRAM LINGKUNGAN
• Pengendalian Pencemaran Kerja
ISO 14000
• Pengendalian Pencemaran Laut
AMDAL dan Pesisir
PROKASIH • Pembinaan Laboratorium
Pengelolaan B3 Lingkungan
ADIPURA • Pengembangan SDM di bidang
Pengendalian Dampak Lingkungan
PRODUKSIH
• Ekolabel
PROPER
• Sisten Informasi Bapedal
Pengembangan Audit Lingkungan
• Pengembangan Instrumen-
Pengendalian Dampak Skala Kecil instrumen Ekonomi
Pengendalian Kerusakan
Lingkungan
ISO 14000 adalah
standar internasional
tentang sistem manajemen
lingkungan

SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN
bagian dari keseluruhan sistem manajemen
yang meliputi struktur
organisasi,perencanaan
kegiatan,pertanggungjawaban,praktek
tatalaksana,proses dan sumberdaya untuk
pengembangan,penerapan,pengkajian dan
pemeliharaan kebijakan lingkungan
PENTINGNYA ISO 14000
• Mendorong penggunaan pendekatan umum dalam
manajemen lingkungan
• Meningkatkan kemampuan organisasi untuk dapat
mencapai kinerja lingkungan yang lebih baik
• Dapat diterapkan pada berbagai bentuk
perusahaan
• Berpengaruh terhadap kompetisi perdagangan di
pasar Internasional
• Melibatkan semua stakeholder dan manajemen
yang rapi
TUJUAN ISO 14000
• Mengurani kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh bisnis dan
untuk mengurangi polusi dan limbah yang dihasilkan oleh bisnis
• Mendorong upaya dan implementasi pendekatan untuk pengelolaan
lingkungan hidup dan sumberdaya alam dan kualitas pengelolaannya
diseragamkan pada lingkup global
• Meningkatkan kemampuan organisasi untuk mampu memperbaiki
kualitas dan kinerja Lingkungan Hidup dan Sumberdaya Alam
• Memberikan kemampuan dan fasilitas pada kegiatan ekonomi dan
industri, sehingga tidak ada TBT
ISO 14000-SERI
ISO seri 14001-14009 : Environmental Management System (EMS)

ISO seri 14010-14019 : Environmental Auditing

ISO seri 14020-14029 : Environmental Labeling (Ekolabel)

ISO seri 14030-14039 : Environmental Performance Evaluation (EPE)

ISO seri 14040-14049 : Life Cycle Assessment (LCA)

ISO seri 14050 : Term and Definition

Adopsi standar ISO menjadi Standars Nasional Indonesia (SNI)


EKOLABEL

• Program Blue Angel (1977) mulai diterapkan pada 3500 jenis produk
dari 77 kategori di Jerman. Lalu Eco-mark (1988) diterapkan pula
pada 2500 jenis (55 kategori) di Jepang. Program Environmental
Choice (1990) dipakai pada 700 produk (34 kategori) di Kanada.

• EKOLABEL : pelabelan secara sukarela untuk memberi informasi


kepada konsumen, tentang produk yang ramah lingkungan
dibandingkan produk lain yang sejenis. Sampai saat ini belum ada
keseragaman sistem ekolabel, dan diisukan sebagai proteksi
terselubung dalam perdagangan internasional.
Ekolabel di Indonesia

• Komoditas ekspor non-migas seperti kayu lapis, mebel, tekstil,


garment, pulp/kertas, foot wear/alas kaki, dll. Merupakan sasaran
ekolabel jika akan memasuki pasar Eropa dan AS
• WTO (world Trade Organization) menerapkan perdagangan fair,
tanpa hambatan tarif (0-5%) dan non-tarif, tidak diskriminatif, serta
‘perfect market competition’.
• Mulai tahun 2000 Eropa menerapkan ekolabel, bila tidak pakai
ekolabel akan dikenai penalty (discount) 20% (2002-2002); 40%
(2003); 70% (2004)
PRINSIP POKOK ELEMEN ISO 14000
• Commitment & Policy
• Organisasi harus menetapkan kebijakan lingkungan & memastikan memiliki komitmen
terhadap SML
• Planning
• Organisasi harus menyusun rencana untuk menaati kebijakan lingkungan yang ditetapkan
sendiri
• Implementation
• Agar terlaksana dgn efektif, organisasi harus mengembangkan kemampuan dan mekanisme
pendukung yang diperlukan untuk menaati kebijakan lingkungan, tujuan dan sasaran
manajemen
• Measurement & Evaluation
• Organisasi harus memeriksa, memantau, dan mengorelasi kinerja lingkungan
• Review & Improvement
• Organisasi harus mengkaji ulang dan terus menerus memperbaiki standar manajemen
lingkungan dengan maksud untuk menyempurnakan kinerja lingkungan yg telah dicapai
Tahap Proses Sertifikasi
Prosedur Sertifikasi
ADVANTAGES OF ISO 14000 CERTIFICATION
(1)
Perlindungan Lingkungan

Dasar Persaingan yang


Setara

Kesesuaian terhadap
Peraturan yang Ada

Terbentuknya Sistem
Manajemen yang Efektif

Memiliki Kekuatan Pasar


ADVANTAGES OF ISO 14000 CERTIFICATION
(2)
Pengurangan Biaya

Pengurangan Kerugian

Meningkatkan Hubungan
Masyarakat

Mengembangkan Kepercayaan
dan Kepuasan Pelanggan

Mengembangkan Perhatian
Manajemen yang Lebih Tinggi
BARRIERS OF ISO IMPLEMENTATION

Kurangnya informasi
mengenai standar ISO
140000
• Pendidikan dan
pelatihan terhadap Kurangnya SDM yang
SML memahami dan
• Pengetahuan dan menerapkan ISO 14000
komitmen terhadap
perundang- Kurangnya sumberdaya
undangan keuangan untuk pelatihan
dan penerapan SML
Anggapan bahwa
pengelolaan lingkungan
hanya pemborosan

Anda mungkin juga menyukai