Anda di halaman 1dari 32

Implementasi Pembangunan Berketahanan

Iklim di Kabupaten/Kota
Oleh:
Ir. Arif Wibowo, M.Sc
Direktorat Adaptasi Perubahan Iklim
Ditjen Pengendalian Perubahan Iklim
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Disampaikan pada Sosialisasi Implementasi Perencanaan


Pembangunan Rendah karbon yang Berketahanan Iklim di Daerah
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
25 NOVEMBER 2021
???
Dampak Bencana dan perubahan iklim
Potensi Dampak Kenaikan Suhu Udara
Perubahan temperatur global (relatif terhadap kondisi sebelum industri)
0°C 1°C 2°C 3°C 4°C 5°C
Pangan Menurunnya hasil panen di banyak daerah, khususnya di negara
berkembang
Kemungkinan peningkatan panen di Jatuhnya hasil panen di banyak negara
beberapa daerah yang tinggi maju
Air
Penurunan ketersediaan air di banyak
Meningkatnya muka air laut
Pegunungan es kecil mulai daerah, termasuk Mediterania & Afrika bagian
menghilang - persediaan air menipis mengancam kota besar
Selatan
di beberapa daerah

Ekosistem
Kerusakan terumbu karang Meningkatnya kepunahan jumlah spesies

Kondisi Cuaca yang Meningkatnya intensitas badai, kebakaran hutan, kekeringan, banjir, dan gelombang panas
Ekstrim

Resiko dari perubahan besar yang Meningkatnya resiko dampak balik yang berbahaya dan mendadak, perubahan skala besar pada
bersifat mendadak sistem iklim


Sumber: Stern (2007)
LANDASAN Regulasi
1. Pemerintah dan pemerintah daerah wajib
ADAPTASI DALAM UU PPLH Nomor 32 Tahun 2009 membuat KLHS untuk memastikan bahwa
prinsip pembangunan berkelanjutan telah
menjadi dasar dan terintegrasi dalam
pembangunan suatu wilayah dan/atau
kebijakan, rencana, dan/atau program.
Pasal 10 Pasal 15 ; 2. Pemerintah dan pemerintah daerah wajib
Kajian Lingkungan melaksanakan KLHS sebagaimana dimaksud
RPPLH memuat Hidup Strategis (KLHS) pada ayat (1) ke dalam penyusunan atau
rencana tentang: evaluasi:
a. rencana tata ruang wilayah (RTRW) beserta
rencana rincinya, rencana pembangunan
jangka panjang (RPJP), dan rencana
pembangunan jangka menengah (RPJM)
nasional, provinsi, dan kabupaten/kota; dan
a. pemanfaatan dan/atau b. kebijakan, rencana, dan/atau program yang
pencadangan sumber daya berpotensi menimbulkan dampak dan/atau
alam; risiko lingkungan hidup.

b. pemeliharaan dan perlindungan


kualitas dan/atau fungsi
lingkungan hidup; Pasal 16 ; Kajian lingkungan
hidup strategis (KLHS) a. kapasitas daya dukung dan daya
c. pengendalian, pemantauan,
memuat kajian diantaranya: tampung lingkungan hidup untuk
serta pendayagunaan dan
pembangunan;
pelestarian sumber daya alam; b. perkiraan mengenai dampak dan
dan risiko lingkungan hidup;
d. adaptasi dan mitigasi c. kinerja layanan/jasa ekosistem;
Kajian Kerentanan
d. efisiensi pemanfaatan sumber
terhadap perubahan iklim. daya alam;
e. tingkat kerentanan dan
kapasitas adaptasi terhadap
perubahan iklim; dan
f. tingkat ketahanan dan potensi
keanekaragaman hayati.
Arahan RPPLH Nasional (Undang-Undang 32 Tahun 2009)

Pasal 10 (Ayat 2)
Penyusunan RPPLH sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) memperhatikan:
Pasal 5
a. keragaman karakter dan fungsi ekologis; b. sebaran
Perencanaan perlindungan dan pengelolaan
penduduk; c. sebaran potensi sumber daya alam; d.
lingkungan hidup dilaksanakan melalui tahapan:
kearifan lokal; e. aspirasi masyarakat; dan f. perubahan
a. Inventarisasi lingkungan hidup;
iklim
b. Penetapan wilayah ekoregion; dan
c. Penyusunan RPPLH.

Pasal 10 (Ayat 4)
RPPLH memuat rencana tentang:
a. pemanfaatan dan/atau pencadangan sumber daya alam;
UU. 32/2009 b. pemeliharaan dan perlindungan kualitas dan/atau fungsi
lingkungan hidup;
c. pengendalian, pemantauan, serta pendayagunaan dan
pelestarian sumber daya alam; dan
Pasal 9 (Ayat 1) d. adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim
RPPLH sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
huruf c terdiri atas:
a. RPPLH nasional;
b. RPPLH provinsi; dan Pasal 10 (Ayat 5)
c. RPPLH kabupaten/kota RPPLH menjadi dasar penyusunan dan dimuat dalam
rencana pembangunan jangka panjang dan rencana
pembangunan jangka menengah.
PP KLHS
Pasal 3 Ayat 2:
46/2016
Kebijakan, Rencana, dan/atau Program yang berpotensi menimbulkan dampak dan/atau risiko Lingkungan Hidup
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf b, meliputi:
a. Kebijakan, Rencana, dan/atau Program pemanfaatan ruang dan/atau lahan yang ada di daratan, perairan, dan
udara yang berpotensi menimbulkan dampak dan/atau risiko Lingkungan Hidup yang meliputi:
1. perubahan iklim;
2. kerusakan, kemerosotan, dan/atau kepunahan keanekaragaman hayati;
3. peningkatan intensitas dan cakupan wilayah bencana banjir, longsor, kekeringan, dan/atau kebakaran hutan
dan lahan;
4. penurunan mutu dan kelimpahan sumber daya alam;
5. peningkatan alih fungsi kawasan hutan dan/atau lahan;
6. peningkatan jumlah penduduk miskin atau terancamnya keberlanjutan penghidupan sekelompok masyarakat;
dan/atau
7. peningkatan risiko terhadap kesehatan dan keselamatan manusia.
b. Kebijakan, Rencana, dan/atau Program lain berdasarkan permintaan masyarakat.
PP KLHS 46/2016
Pasal 13
(1) Hasil analisis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 paling sedikit memuat kajian:
a. kapasitas daya dukung dan daya tampung Lingkungan Hidup untuk
pembangunan;
b. perkiraan mengenai dampak dan risiko Lingkungan Hidup;
c. kinerja layanan atau jasa ekosistem;
d. efisiensi pemanfaatan sumber daya alam;
e. tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim; dan
f. tingkat ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati.
(2) Hasil analisis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi dasar perumusan
alternatif penyempurnaan Kebijakan, Rencana, dan/atau Program.
PERMEN KLHK No. 7/2018 Lampiran Identifikasi target cakupan
wilayah dan/atau sektor spesifik dan
• Penentuan ruang lingkup analisis, masalah dampak perubahan iklim
metodologi, indikator, data, dan sumber
data;
Lampiran Pedoman penyusunan kajian
• Kriteria Verifikasi hasil penilaian

P33/2016: Pedoman Penyusunan


kerentanan dan risiko iklim

Adaptasi Perubahan Iklim


Lampiran Format dokumentasi
pelaksanaan kontrol kualitas

RPPLH: Rencana Perlindungan dan Lampiran Pedoman penyusunan pilihan


Pengelolaan Lingkungan Hidup nasional, adaptasi
provinsi, dan kabupaten/kota
Lampiran Pedoman penetapan prioritas
KLHS: Kajian Lingkungan dan pengintegrasian adaptasi perubahan
iklim
Hidup Strategis

Lampiran Tim Penyelenggara Adaptasi


Perubahan Iklim
Integrasi dalam rencana pembangunan
suatu wilayah dan/atau sektor spesifik
Lampiran Format dokumen registrasi
Konteks PI ?

UU-32/2009 Paris Agreement


(UU-16/2016)

RPPLH KLHS
& RPJM/P NAP NDC
KLHS

KLHS
INTEGRASI/
SINERGI/
MAINSTREAM
PERPRES NOMOR 98 TAHUN 2021
Tentang
Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon untuk Pencapaian Target
Kontribusi yang Ditetapkan Secara Nasional dan Pengendalian
Emisi Gas Rumah Kaca dalam Pembangunan Nasional
MAKSUD Pasal 2
1. Sebagai dasar penyelenggaraan NEK dan sebagai pedoman pengurangan emisi GRK
2. Penyelenggaraan NEK dilakukan di dalam negeri dan/atau luar negeri tanpa mempengaruhi target
NDC
3. Target NDC yang dimaksud adalah:
• Menetapkan kebijakan dan langkah serta implementasi kegiatan sesuai komitmen pemerintah
berupa pengurangan emisi GRK 29% sampai dengan 41% pada tahun 2030 dibandingkan
Baseline emisi GRK;
• Membangun ketahanan nasional, kewilayahan dan masyarakat dari berbagai resiko atas kondisi
perubahan iklim atau ketahanan iklim
4. Pengendalian emisi GRK dilakukan dengan kebijakan pembangunan nasional pusat dan daerah,
serta dari untuk dan oleh Pemerintah, Pemerintah daerah, pelaku usaha dan masyarakat,
5. Upaya pencapaian target NDC, dilaksanakan untuk menuju arah pembangunan rendah emisi GRK
dan berketahanan iklim tahun 2050
6. Target NDC disesuaikan dengan peninjauan NDC, paling sedikit dalam, 5 (lima) Tahun
7. Target NDC berlangsung secara terintegrasi dan simultan
8. Target NDC tertuang dalam dokumen NDC yang ditetapkan oleh Menteri dan disampaikan ke
UNFCCC
12
TUJUAN Pasal 3
1. Mengatur pengurangan emisi GRK, peningkatan ketahanan iklim dan NEK dalam pencapaian
target NDC dengan merujuk kepada baseline emisi GRK pada tahun 2030 sebesar 2.869 juta
Ton CO2e dan baseline ketahanan iklim serta target ketahanan iklim;
2. Pengurangan emisi GRK sebesar 29%, merupakan target pengurangan emisi GRK sebesar
834 juta Ton CO2e apabila dilakukan dengan usaha sendiri;
3. Pengurangan emisi GRK sebesar sampai dengan 41%, merupakan target pengurangan emisi
GRK sampai dengan 1.185 juta Ton CO2e apabila dilakukan dengan kerjasama internasional
4. Pengurangan emisi GRK utamanya didukung oleh pengendalian emisi GRK sektor kehutanan
untuk menjadi penyimpanan/penguatan karbon pada tahun 2030 dengan pendekatan carbon
net sink dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya pada tahun 2030.
5. Baseline emisi GRK dan target pengurangan emisi GRK dalam NDC termasuk hasil capaian
pengurangan emisi GRK, menjadi dasar pengendalian emisi GRK dalam pembangunan
nasional dan daerah
6. Baseline ketahanan iklim dan target ketahanan iklim dalam NDC, termasuk hasil capaian
peningkatan ketahanan iklim, menjadi dasar peningkatan ketahanan iklim dalam pembangunan
nasional dan daerah

13
ALUR SUBSTANSI PERPRES 98 TAHUN 2021 TENTANG PENYELENGGARAAN NILAI EKONOMI
KARBON UNTUK PENCAPAIAN TARGET NDC DAN PENGENDALIAN EMISI KARBON DALAM
PEMBANGUNAN NASIONAL

BAB III UPAYA PENCAPAIAN TARGET KONTRIBUSI


YANG DITETAPKAN SECARA NASIONAL
Pasal 5 Upaya pencapaian target NDC BAB V KERANGKA TRANSPARANSI
Pasal 6 – 8 Mitigasi Perubahan Iklim Pasal 60 Tatacara melakukan kerangka transparansi
Pasal 9 – 27 Perencanaan Aksi Mitigasi PI Pasal 61 MRV
Pasal 28 Pelaksanaan Aksi Mitigasi PI Pasal 62 – 65 Pengukuran
BAB I Pasal 29 – 30 Pemantauan dan Evaluasi Aksi Mitigasi PI Pasal 66 – 67 Pelaporan
Pasal 31 – 33 Adaptasi Perubahan Iklim Pasal 68 Validasi dan Verifikasi
KETENTUAN UMUM
Pasal 34 – 41 Perencanaan Aksi Adaptasi PI Pasal 69 – 70 Sistem Registri Nasional Pengendalian
Pasal 1 Pasal 42 Pelaksanaan Aksi Adaptasi PI
Definisi dan pengertian Perubahan Iklim
Pasal 43 – 44 Pemantauan dan Evaluasi Aksi Adaptasi PI
Pasal 71 – 77 Sertifikasi Pengurangan Emisi

1 2 3 4 5
BAB IV TATA LAKSANA
BAB II
PENYELENGGARAAN NILAI EKONOMI BAB VI PEMANTAUAN
MAKSUD, TUJUAN DAN RUANG
KARBON DAN EVALUASI
LINGKUP
Pasal 2 – 3 Maksud dan Tujuan
Pasal 45 – 47 Nilai Ekonomi Karbon
Pasal 48 – 54 Perdagangan Karbon
6 Pasal 78 – 80
Pasal 4 Ruang Lingkup Pemantauan dan Evaluasi
Pasal 55 – 57 Pembayaran Berbasis
Kinerja
Pasal 58 – 59 Pungutan Atas Karbon
10
9 8 7
BAB X BAB IX BAB VIII BAB VII PEMBINAAN DAN
KETENTUAN PENUTUP KETENTUAN KOMITE PENGARAH PENDANAAN
Pasal 87 – 90 Penutup PERALIHAN Pasal 84 Komite Pasal 81 – 82 Pembinaan
Pasal 85 – 86 Peralihan Pengarah Pasal 83 Pendanaan 14
ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM

1 2 3 4 5 6
Penyusunan dan Pelaksanaan
Penyusunan dan Penyusunan dan Adaptasi Pemantauan dan
Penetapan Target Penetapan Perubahan Iklim Evaluasi
Penetapan Adaptasi Rencana Aksi
Inventarisasi Baseline (Ps. 41) (Ps.42-43)
Perubahan Iklim Adaptasi
Dampak Ketahanan Iklim perubahan Iklim
Ps. 35) Dilaksanakan oleh : Dilaksanakan oleh :
Perubahan (Ps.36-37) • kementerian/
Iklim(Ps.34) Dikoordinasikan dan (Ps. 38-40) • kementerian/
1.Dikoordinasikan ditetapkan oleh Rencana Aksi Adaptasi lembaga lembaga;
1.Identifikasi wilayah dan ditetapkan oleh Menteri melalui Perubahan Iklim Pemerintah; • pemerintah
Menteri; tahapan
berdasarkan data dikoordinasikan dan • pemerintah daerah;
historis dan proyeksi; 2.Untuk penetapan • mengkoordinasi ditetapkan oleh daerah; • pelaku Usaha; dan
target ketahanan
iklim dan kan penyusunan Menteri, melalui
2.Identifikasi dampak pengukuran tahapan: • dunia usaha • masyarakat.
target ketahanan pelaku Usaha; dan
perubahan iklim besarnya capaian
ketahanan iklim iklim; dan • penyusunan pilihan Pemantauan dan
pada bidang prioritas • masyarakat.
rencana Aksi evaluasi adaptasi
di wilayah; • menetapkan target perubahan iklim
Penyusunan Baseline Adaptasi Untuk
Ketahanan Iklim ketahanan iklim. Perubahan Iklim; dikoordinasikan oleh
Berdasarkan meningkatkan Menteri
dilaksanakan secara dan ketahanan iklim
inventarisasi dampak nasional, sektor
terhadap kajian dan/atau daerah
berdasarkan • penetapan prioritas Pelaksanaan Aksi
kerentanan, resiko Adaptasi Perubahan
pedoman yang rencana Aksi
dan dampak ditetapkan oleh Iklim dikoordinasikan
Adaptasi
perubahan iklim; Menteri; oleh Menteri
Perubahan Iklim.

Pasal 35 Pasal 36 Pasal 37 Pasal 39 Pasal 42 Pasal 43

15
KONTRIBUSI YANG DITETAPKAN SECARA NASIONAL
INDONESIA FIRST NATIONALLY DETERMINED CONTRIBUTION: ADAPTASI

ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM


Adaptasi adalah upaya yang dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan dalam KOMITMEN
menyesuaikan diri terhadap perubahan
Komitmen adaptasi Indonesia bertujuan untuk menciptakan masyarakat dan
iklim, termasuk keragaman iklim dan
ekosistem yang berketahanan terhadap risiko dan dampak perubahan iklim
kejadian iklim ekstrem sehingga potensi pada tahun 2030.
kerusakan akibat perubahan iklim
berkurang, peluang yang ditimbulkan oleh
perubahan iklim dapat dimanfaatkan, dan
konsekuensi yang timbul akibat perubahan
iklim dapat diatasi (UU 32/2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup)
Rancangan Target
NDC Aspek Adaptasi

Struktur NDC - NAP

Dimodifikasi dari Edwards et. al. (2005)

Dimodifikasi dari Fransen et al. (2019) based on Dagnet et al. (2018) Sumber: Draft Laporan Roadmap NDC Aspek Adaptasi (2020)
…17
Kerangka Pikir dan Kesepakatan
Mitigasi
Nasional
Konsumsi
Pangan
Perubahan Iklim Global

Kesehatan Perubahan
Jasa Konsumsi
Lingkungan Variabilitas dan
Ekosistem Air
dan Manusia
Ekstrim

Konsumsi
Energi
Dampak Akibat
Kebencanaan Perubahan Iklim

Revenue: Kesepakatan indikator


Adaptasi: respons terhadap dampak perubahan iklim. Produksi~GDP dampak: Produksi
Pilihan aksi adaptasi: intervensi terhadap faktor
berkontribusi.
Ilustrasi: Perdinan et al. (2020)
…18
Target NDC 2030 - Proyeksi Dampak Perubahan Iklim (2021-2050)

PDB 2010
Rp 7.399 T
Air

PDB 2019
Rp 15.883 T
Jasa Ekosistem
Kesehatan Prediksi PDB 2020 (↑5,3%)
Historis: 5,69% - 26 ,75% PDB b

Skenario: 31,72%a PDB


Energi Pangan
Rp 16.725 T
Kebutuhan Hidup Dasar
2,87% PDB
(0,66% - 3,45%a PDB)

Potensi kerugian* (PDB 2020)


Rp 479,34 T – 4.230,70 Td
*Untuk kebutuhan adaptasi 2021 – 2050

Bencana Hidro-meteorologi
6,21%c PDB Perhitungan dilakukan
dengan baseline 2010
1
proyeksi skenario iklim RCP 4.5 (1991 – 2020)
2
analisis historis global berdasarkan Costanza et al. 2014
3

4
analisis historis berdasarkan DIBI BNPB
potensi kerugian dengan beberapa kombinasi bidang-bidang terkait Sumber: Draft Laporan Roadmap NDC Aspek Adaptasi (2020) 19 …
Usulan Strategi Petajalan NDC Aspek Adaptasi

Strategi 2:
Strategi 1: Strategi 3: Strategi 4:
Integrasi ke dalam
Instrumen kebijakan Peningkatan literasi Pendekatan berbasis
perencanaan
adaptasi perubahan iklim tentang lanskap untuk
pembangunan &
iklim & pengurangan kerentanan dan risiko pemahaman
mekanisme
risiko bencana (8%) (11%) komprehensif (11%)
keuangan (14%)

1. Membangun komitmen antar multi-stakeholder dan lintas 1. Integrasi kebijakan, rencana, dan program (KRP) 1. Menumbuhkan pemahaman komunal untuk melakukan 1. Integrasi kebijakan pembangunan tata ruang darat dan tata
generasi 2. Mekanisme pembiayaan multi-pihak tindakan berbasis kerentanan dan risiko perubahan iklim ruang pesisir dan laut
2. Membangun koherensi kebijakan yang kondusif 3. Investasi usaha berbasis kode risiko di berbagai wilayah 2. Penentuan standar kriteria aksi adaptasi perubahan iklim 2. Pengembangan mekanisme skema investasi pembangunan
(enabling environment) strategis ekonomi. pada berbagai kegiatan pemabangunan berbasis kode risiko perubahan iklim
3. Kebijakan satu data perubahan iklim 4. Meningkatkan pendanaan adaptasi co-benefit mitigasi 3. Penentuan standar risiko lingkungan pada berbagai kegiatan 3. Penguatan investasi berbasis risiko pada berbagai wilayah
4. Koordinasi komunikasi dalam perumusan dan 5. Pengarusutamaan adaptasi perubahan iklim ke dalam pembangunan (struktur dan infrastruktur) strategis ekonomi
komunikasi kebijakan sector strategis 4. Mendorong penelitian dan publikasi dari praktik terbaik 4. Menghindari konversi lahan produktif untuk penggunaan lain
5. Rehabilitasi lahan kritis
6. Integrasi adaptasi dalam pengembangan infrastruktur

1. Membangun komunitas resilien iklim yang terintegrasi 1. Membangun mekanisme multi-stakeholder platform dalam
dalam berbagai program ketangguhan 1. Membangun sistem layanan informasi berbasis lanskap pendekatan ‘no one left behind’ (semua terlibat) hingga tingkat 1. Membangun standardisasi teknologi adaptif
2. Pengembangan kapasitas sumber daya manusia berbasis dan administrasi tapak 2. Penerapan teknologi cerdas adaptif dalam upaya
gender 2. Integrasi informasi dan data terkait risiko iklim dan 2. Membangun sinergitas multi-stakeholder dan lintas sektor meminimalisir risiko pembangunan
3. Penguatan budaya nusantara dalam praktik adaptasi kebencanaan (Inarisk, SIDIK) secara sistemik dalam pelaksanaan adaptasi perubahan iklim di tingkat tapak 3. Implementasi, pemantauan dan review penerapan teknologi
perubahan iklim 3. Integrasi sistem pelaporan aksi adaptasi dengan kode 3. Membangun kerangka kerja dan jaringan komunikasi multi- adaptif
4. Peningkatan kapasitas social ekonomi dan mata risiko stakeholder untuk mencapai efektivitas dan efisiensi 4. Meningkatkan teknologi adaptif yang memiliki co-benefit
pencaharian 4. Penyusunan panduan pemantauan dan review implementasi. mitigasi
5. Peningkatan kapasitas masyarakat dalam mengelola 5. Pengembangan kota berketahanan iklim 4. Meningkatkan kesadaran semua pemangku kepentingan terkait
sumber daya adaptasi

Strategi 5: Strategi 6:
Strategi 7: Strategi 8:
Penguatan kapasitas Peningkatan
Partisipasi pemangku Penerapan teknologi
lokal pada praktik manajemen
kepentingan (11%) adaptif (20%)
terbaik (13%) pengetahuan (12%)

Catatan. Indikator ketercapaian masing-masing butir dapat dilihat di laporan 20


Sumber: Draft Laporan Roadmap NDC Aspek Adaptasi (2020)
KONSEP KAJIAN RISIKO DAN DAMPAK PERUBAHAN IKLIM

KERENTANAN: kecenderungan untuk mengalami dampak negatif.


Kerentanan meliputi sensitivitas terhadap dampak negatif dan
kurangnya kapasitas adaptasi untuk mengatasi dampak negatif.
DAMPAK
BAHAYA: potensi terjadinya suatu
kejadian alam yang dapat
menyebabkan kerugian

IKLIM Kerentanan PROSES SOSIAL-


EKONOMI

Keragaman Sosial-
iklim Ekonomi

Bahaya RISIKO Aksi Adaptasi


Perubahan & Mitigasi
iklim
Tata Kelola

Keterpaparan

KETERPAPARAN: keberadaan manusia, mata pencaharian,


Emisi dan spesies/ekosistem, fungsi lingkungan hidup, jasa, dan sumber daya,
infrastruktur, atau aset ekonomi, sosial, dan budaya di wilayah atau
Perubahan Lahan lokasi yang dapat mengalami dampak negatif

Sumber: IPCC AR5 2014


ALUR PENYUSUNAN AKSI ADAPTASI
PERUBAHAN IKLIM
(PERMENLHK No. P33/Menlhk/Setjen/Kum.1/3/2016)

SIDIK
Sistem Informasi Data Indeks Kerentanan (SIDIK)

KLHK membangun sistem berbasis daring (online)


yang memberikan layanan:
 Untuk seluruh pemangku kepentingan terutama
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
 Menyajikan informasi kerentanan dan risiko
seluruh Indonesia
• Informasi kerentanan tersaji hingga unit desa
untuk level provinsi, kabupaten/kota, dan
kecamatan
• Informasi risiko iklim tersaji untuk risiko saat
ini dan masa depan yang diperoleh dari
integrasi kerentanan dan probabilitas ekstrem
basah dan ekstrem kering Dapat diakses melalui: sidik.menlhk.go.id
• Menggunakan sumber data: Potensi Desa atau masuk melalui situs ditjenppi.menlhk.go.id dan pilih aplikasi sidik
(BPS) tahun 2011, 2014, dan 2018
 Perhitungan kerentanan selain dengan sumber data Informasi Kerentanan dan Risiko berguna sebagai dasar penyusunan aksi
Potensi Desa yang telah ada di dalam SIDIK juga adaptasi perubahan iklim sesuai Peraturan Menteri LHK Nomor P.33 tahun
dapat menggunakan data yang dimiliki user 2016 tentang Pedoman Penyusunan Aksi Adaptasi Perubahan Iklim
(pengguna) atau data lain yang tersedia
Indikator Kapasitas Adaptasi:
1. Infrastruktur Jalan
2. Fasilitas Kesehatan
3. Fasilitas Pendidikan
4. Fasilitas Listrik
5. Kelembagaan Masyarakat
6. Komunikasi
7. Industri Kecil dan Mikro
8. Sarana dan Prasarana Ekonomi
Indikator yang 9. Fasilitas Kredit yang Diterima Warga
10. Lembaga Keuangan
Digunakan 11. Kegiatan Pelestarian Lingkungan
12. Kegiatan Sosial
(Sumber Data: 13. Jaminan Kesehatan
Potensi Desa 2018 Indikator Keterpaparan dan Sensitivitas:
dari Badan Pusat 1. Topografi Sebagian Besar Wilayah Desa
Statistik) 2. Kepadatan Penduduk
3. Sumber Bahan Bakar
4. Fasilitas Buang Air Besar
5. Jenis Tempat Buang Sampah
6. Sumber Penghasilan Utama
7. Sumber Air Bersih
8. Tingkat Kemiskinan
Kerentanan Kelurahan Sanur (SIDIK-2018)
IKS IKA
1. Penambahan Indikator oleh Pengguna SIDIK

SIDIK menyediakan fitur Penambahan Indikator baik menggunakan data Podes yang sudah ada dalam sistem
maupun data statistik lain yang dikeluarkan BPS maupun data yang dimiliki pengguna/user.

Tahapan penambahan indikator secara garis besar adalah sebagai berikut:

1. Pengguna/user menghubungi Direktorat Adaptasi Perubahan Iklim untuk mendapatkan username dan
password.
2. Pengguna mengakses fitur INDIKATOR  BUAT INDIKATOR BARU
3. Bila ingin menambahkan dengan data eksternal (selain data Podes), pengguna masuk ke fitur DATA HITUNG 
DATA HITUNG EKSTERNAL dan mengunduh form data isian kemudian diunggah untuk dimasukkan ke dalam
system.

1 2 3
CONTOH PEMANFAATAN SIDIK:
1. Dilakukan oleh World Neighbors bekerjasama dengan KLHK di wilayah kerjanya yang meliputi:

Nagekeo
Dompu
Lombok Barat Lombok Timur

Lombok Tengah
Penilaian SIDIK 2018 Kabupaten Lombok Tengah
MEDIUM
1. Selong Belanak 47. Langko 91. Beraim
2. Mekar Sari 48. Selebung 92. Pengadang
3. Banyu Urip Rembiga 93. Jurang Jaler
4. Kateng 49. Bakan 94. Dakung
5. Mangkung 50. Durian 95. Prai Meke
6. Bondir 51. Pendem 96. Labulia
7. Setanggor 52. Janapria 97. Sukarara
8. Penujak 53. Saba 98. Puyung
9. Batujai 54. Lekor 99. Gemel
10. Tanak Rarang 55. Kerembong 100. Barejulat
11. Montong Sapah 56. Jango 101. Bunkate
12. Kabul 57. Setuta 102. Nyerot
13. Pelambik 58. Muncan 103. Batutulis
14. Ranggagata 59. Monggas 104. Jelantik
15. Ungga 60. Darmaji 105. Ubung
16. Darek 61. Dasan Baru 106. Bonjeruk
17. Batu Jangkih 62. Kopang 107. Perina
18. Montong Ajan Rembiga 108. Pengenjek
19. Pandan Indah 63. Montong 109. Bilebante
20. Serage Gamang 110. Bagu
21. Tumpak 64. Lendang Ara 111. Sintung
22. Prabu 65. Bebuaq 112. Pringgarata
23. Kuta 66. Waja Geseng 113. Murbaya
24. Rembitan 67. Semparu 114. Sepakek
25. Sukadana 68. Aik Bual 115. Pemepek
26. Mertak 69. Panjisari 116. Menemeng
27. Pengengat 70. Leneng 117. Arjangka
28. Gapura 71. Renteng 118. Taman Indah
29. Kawo 72. Praya 119. Sisik
30. Segale Anyar 73. Prapen 120. Beber
31. Sengkol 74. Tiwugalih 121. Pagutan
32. Pengembur 75. Semayan 122. Barabali
33. Ketara 76. Bunut Baok 123. Bujak
34. Tanak Awu 77. Gerunung 124. Peresak
35. Bangket Parak 78. Gonjak 125. Mantang
36. Kidang 79. Jago 126. Aik Dareq
37. Bilelando 80. Aik Mual 127. Selebung
38. Semoyang 81. Mertak Tombok 128. Tampak Siring
39. Ganti 82. Montong Terep 129. Mekar Bersatu
40. Beleka 83. Mekar Damai 130. Mas-Mas
41. Sengkerang 84. Jontlak 131. Aik Bukaq ADAPTIVE CAPACITY INDICATORS EXPOSURE AND SENSITIVITY INDICATORS
42. Landah 85. Gerantung 132. Setiling 1. Electricity Facilities 11. Social Activities 1. Poverty Rate 9. Location of Village Areas
43. Marong 86. Sasake 133. Aik Berik 2. Educational Facilities 12. Environmental Conservation Activities 2. The main source of income for most of the 10. The existence of lakes / reservoirs / dams
44. Mujur 87. Lajut 134. Teratak 3. Health Facilities 13. Number of Active Cooperatives population 11. People with disabilities
45. Sukaraja 88. Batunyala 135. Lantan 4. Road Infrastructure 14. Village Financial Capabilities
46. Loang Maka 89. Pejanggik 136. Tanak Beaq 3. Village Topography 12. Waste Management
5. Institutional 15. Disaster 4. Fuel Sources 13. Population Density
90. Kelebuh 137. Karang Sidemen
6. Communication 16. Health Workers
5. Latrine Facilities 14. Diseases Due to Climate Change
7. Small and Micro Industries 17. Health Insurance
6. Trash Can 15. Number of HH in Slum Locations
VERY HIGH LOW 8. Economic Infrastructure 18. Number of Spring Sources
9. Credit Facilities Received by Citizens 19. Food Availability 7. Clean water 16. Agriculture
1. Teduh 1. Teruwai 10. Financial Institutions 8. HH’s on the Riverbank 17. Agricultural Tobacco Land Area
Rekomendasi Kegiatan Hasil Analisis SIDIK 2018 Kabupaten Lombok Tengah
No REKOMENDASI KEGIATAN LOKUS/DESA SASARAN OPD
1 Pembuatan sumur gali Desa Mekar Sari dan Selong Belanak PERTANIAN
2 Pengadaan sumur bor Desa Mekar Sari dan Selong Belanak PUPR, PERTANIAN
3 Pembuatan Perdes perlindungan air Desa Mekar Sari DPMD
4 Sosialisasi pola curah hujan Desa Mekar Sari dan Montong Ajan PERTANIAN
5 Pelatihan pembuatan terasering Desa Mekar Sari dan Montong Ajan PERTANIAN, DLH
Pelatihan pembibitan dan tehnik penyimpanan
6 Desa Mekar Sari dan Montong Ajan PERTANIAN
benih yang baik
7 Penanaman pohon dil ahan-lahan kritis Desa Mekar Sari DLH, PERTANIAN
Pembentukan UBSP (usaha bersama simpan
8 pinjam) Desa Mekar Sari, Prabu dan Tumpak KOPERASI DAN UKM
Penanaman TUP (Tanaman Keras) di sumber
9 mata air Desa Mekar Sari dan Montong Ajan DLH, PERTANIAN
Desa Mekar Sari, Montong Ajan, Tanak Beak, Prabu dan
10 Pembangunan MCK DIKES, DLH, PUPR, PERKIM
Tumpak
Pengadaan bak sampah dan pengelolaan Desa Mekar Sari, Montong Ajan, Tanak Beak, Prabu dan
11 DLH
sampah Tumpak
Pembangunan sanitasi rumah tangga dan
12 pemanfaatan pekarangan Desa Mekar Sari, Prabu dan Tumpak DLH, PERKIM, DIKES
13 Pelatihan tanaman pangan lokal Desa Mekar Sari, Prabu dan Tumpak PERTANIAN
14 Pelatihan konservasi lahan Desa Mekar Sari dan Montong Ajan DLH, PERTANIAN
15 Sosialisasi kesehatan Desa Mekar Sari dan Montong Ajan DIKES, BP2KB
16 Penguatan kapasitas kelompok tani Desa Montong Ajan PERTANIAN
17 Penyuluhan risiko Bencana Desa Montong Ajan BPBD, DINSOS
18 Normalisasi sungai dan kali Desa Montong Ajan BWS, PERKIM, PU
19 Penanaman pohon penguat bantaran sungai Desa Montong Ajan dan Tanak Beak DLH, PERKIM, PERTANIAN
20 Perbaikan drainase Desa Selong Belanak PERKIM, PUPR
21 Pembuatan bronjongan Desa Selong Belanak dan Tanak Beak PUPR, DLH
22 Pemasangan turap Desa Selong Belanak PERTANIAN, PUPR
23 Pemasangan talud Desa Selong Belanak PUPR, PERKIM, PERTANIAN
24 Simulasi bencana Desa Selong Belanak dan Selong Belanak BPBD, DINSOS, PMI,DIKES, POL PP

Anda mungkin juga menyukai