Anda di halaman 1dari 39

Pembayaran Jasa Lingkungan Hidup [PJLH] dan

Kompensasi Imbal Jasa Lingkungan Hidup [KIJLH]


sebagai Inovasi Instrumen Ekonomi Lingkungan
Hidup serta Beneficialnya bagi Daerah

ERIK TEGUH PRIMIANTORO, S.Hut., MES.


Direktur Pencegahan Dampak Lingkungan
Disampaikan pada Pertemuan Para Pihak (Stakeholders Meeting) Kebijakan Wilayah dan Sektor,
Tindak Lanjut Inisiasi Imbal Jasa Lingkungan/Payment For Ditjen PKTL-KLHK
Environmental Services (PES) Upper Kampar Watershed

Padang, 19 Juni 2023


Peluang & Tantangan Pengelolaan SDA-LH dalam Pembangunan
KEBERLANJUTAN Landscape-Seascape 3 (Tiga) Kompetensi:
1. Aspek Yuridis;
(Landscape-Seascape Sustainability)
2. Aspek Teknis & Scientifik;
1. Keberlanjutan proses, fungsi dan produktivitas LH (5 Focal
3. Aspek Manajemen/Tata Kelola i.e.
areas: Udara-Atmosfir, Lahan, Air, Laut dan Biodiversity);
Forest Landscape Management,
dan
Environmental Governance,
2. Keselamatan, Mutu Hidup dan Kesejahteraan Masyarakat;
Carbon Governance
Peluang &Tantangan Global: Landscape-Seascape:
1. The triple planetary crisis: Iklim, Berbagai Pola Ruang, Bentuk Pemanfaatan SDA &
Biodiversity loss & Pencemaran Penerapan Berbagai Instrumen LHK
Lingkugan Hidup; Hutan Tropis Basah
2. Global Risks; • kesatuan ekosistem, hamparan
3. Megatrend 2045; lahan, SDA Hayati, dominasi
4. SDGs (Ekologi, Sosial & Ekonomi); pepohonan dalam persekutuan
5. VUCA (Volatility, Uncertainty, alam & lingkungannya, satu
Complexity, Ambiguity) dengan lainnya tidak dapat
dipisahkan;
EKOREGION TERESTRIAL - Landscape • Ruang 3 Dimensi: Dimensi
EKOREGION LAUT - Seascape
Horizontal dan Vertikal (5 focal
LANDSCAPE-SEASCAPE: SISTEM SOCIO-EKOLOGI (A SOCIO-ECOLOGICAL SYSTEM) yang mencakup areas); dan
mosaik ekosistem alami dan buatan, dengan konfigurasi karakteristik topografi, vegetasi, penggunaan lahan, • Karekteristik Bentang Alam (KVA)
permukiman yang dipengaruhi oleh proses and aktivitas ekologi, sejarah, ekonomi dan budaya dari suatu area. dan Karakteristik Vegetasi Alami
(KVA) → Tipe Ekosistem
HUTAN BAGIAN TIDAK TERPISAHKAN DARI SUATU LANDSCAPE-SEASCAPE
Interaksi antara Hutan dan Wilayah sekitarnya dalam Suatu Landscape
Berbagai aktivitas kegiatan ekonomi yang berada di dalam dan disekitar hutan dapat mempengaruhi kelestarian ekosistem hutan.
Kelestarian Ekosistem hutan juga dapat mepengaruhi keberlanjutan wilayah di sekitar hutan yang berada dalam suatu landscape.
1. Keberlanjutan Proses, Fungsi dan Produktivitas Lingkungan (Kualitas LH yang baik dan sehat):
a. Udara/ Atmosfir;
b. Lahan Kualitas udara dan atmosfir
c. Air;
d. Laut; dan EKOSISTEM
e. Biodiversity. HUTAN
2. Keselamatan, mutu hidup dan kesejahteraan masyarakat

Kualitas lahan dan kehati


EKOSISTEM di ekosistem hutan
HUTAN

Kualitas and kuantitas air yang


baik dan sehat di dalam
2 ekosistem hutan
Pengendalian Pencemaran dan/atau Kerusakan
Wilayah Sekitar Hutan dengan
kegiatan ekonominya dalam Lingkungan [ENVIRONMENTAL GOVERNANCE] Harus
suatu landscape teritegrasi dalam SUSTAINABLE FOREST MANAGEMENT
Co-Benefit Innovation: PPLH dan Indonesia’s FOLU Net Sink 2030-01
KEBERLANJUTAN LANSEKAP Rencana Operasional [RO] Indonesia’s Forestry
and OTHER LAND USES [FOLU] Net Sink 2030
1a
Udara dan Atmosfir
Baik dan sehat
Carbon Governance PPLH
Lahan (land)
1b
Produktif/Subur i.e.
IELH
1c Air Baik dan sehat
Sustainable Forest Management
1d Laut baik dan sehat

1e
Kehati
(Biodiversity)
Environmental Governance
2 Keselamatan, Mutu
Hidup & Proses Pembangunan [Daerah] dan Kegiatan
Kesejahteraan Pemanfaatan SDA dalam suatu Landscape
Masyarakat Berkelanjutan dan Bewawasan Lingkungan
PEMANFAATAN PEMELIHARAAN PENEGAKAN HUKUM
6 P di UU Atur dan Awasi
(ADA)
32/2009
PPLH D3TLH & • Konservasi SDA
Atur Diri Sendiri
• Pencadangan (ADS)
PERENCANAAN RPPLH PENGENDALIAN • Pelestarian fungsi PENGAWASAN
Atmosfir Financial
a. INVENTARISASI LH; Approach
b. PENETAPAN WILAYAH EKOREGION
PEMULIHAN
c. PENYUSUNAN RPPLH
PENCEGAHAN PENANGGULANGAN
KPHL
• KLHS, tata ruang, baku mutu LH,
baku kerusakan LH, AMDAL, UKL- KPHP KPHK
UPL, Persetujuan LH
• Instrumen Ekonomi
PASAR EKSPOR

Lingkungan Hidup
(IELH)
• Analisis resiko LH, audit LH, 1. Kawasan Hutan: HL, HP, HK
anggaran berbasis LH, regulasi, dll. 2. Pengelola Tapak: KPHP, KPHL, KPHK, dan TN
3. Integrasi Hulu-Hilir-Pasar

Posisi Instrumen Ekonomi Lingkungan Hidup dalam PPLH


a. Walaupun termasuk dalam kategori instrumen pencegahan, IELH tersebut pada dasarnya dapat didayagunaan di seluruh aspek PPLH: 6 P;
b. IELH diterapkan secara terpadu dengan Instrumen PPLH Lainnya;
c. VALUASI EKONOMI menjadi basis Penerapan IELH terkait dengan PPLH dan PSDA
Instrumen Tata Lingkungan untuk Mewujudkan Kualitas Lingkungan Hidup yang Baik dan Sehat
Pencegahan KEBIJAKAN/RENCANA/PROGRAM Kuadran Keberlanjutan LANDASAN HUKUM:
A
Dampak LH: [KRP] & RENCANA USAHA/KEGIATAN 1) UUD 1945: pasal 28 H ayat (1)
yang telah mengintegrasikan II: A B I: A B dan pasal 33 ayat (3) dan ayat
Instrumen PRINSIP-PRINSIP PEMBANGUNAN B
(4);
Tata BERKELANJUTAN [telah dilengkapi
IV: A B III: A B 2) UU 32/2009: Pasal 12 ayat (2)
Lingkungan dengan ESS untuk Mewujudkan
dan Pasal 65
Sustainability]
ILH &
Ekoregion RPPLH Perencanaan Pembangunan Implementasi/
ULTIMATE GOAL:
Perencanaan Perencanaan Pelaksanaan
D3TLH & KLHS Kualitas Lingkungan Hidup yang
Kebijakan, Usaha Pembangunan
Jasling semakin Nyaman untuk ditinggali
Rencana & dan/atau [KRP &
Amdal,
[Kualitas LH Baik dan Sehat]
Instrumen Program [KRP] Kegiatan Kegiatan]
UKL-UPL & PL
Ekonomi
LH
KEBERLANJUTAN [SUSTAINABILITY]:
Infrastruktur Tata Lingkungan UU 32 tahun 2009: PPLH = 6 P A. Status Kondisi LH : D3TLH
1) Kerangka Kebijakan; 1) Perencanaan [termasuk IKLH] Terkait dengan 5 focal area:
2) Pedoman Teknis; 1) Air
3) Kapasitas Kelembagaan & SDM; 2) Pemanfaatan 2) Laut
4) Sistem Informasi; 3) Pengendalian [Pencegahan, Penanggulangan 3) Kehati
5) Mekanisme Keterlibatan 4) Lahan
Masyarakat; dan Pemulihan] 5) Udara dan atmosfir
6) Mekanisme Monev; 4) Pemeliharaan B. Keselamatan, mutu hidup dan
7) Mekanisme Penerapan;
8) Pengembangan Sistem [Inovasi]; 5) Pengawasan kesejahteraan masyarakat: [i.e.
9) Mekanisme pendanaan; 6) Penegakan hukum IPM/HDI, GDP]
Pengembangan Infrastruktur IELH Mewujudkan Sustainable Landscape Management

B. PEDOMAN TEKNIS C. KAPASITAS KELEMBAGAAN DAN SDM


A. KERANGKA KEBIJAKAN [REGULTARY
[TECHNICAL GUIDELINES] [INSTITUTIONAL AND HUMAN
FRAMEWORK]
RESOURCE CAPACITY]
1. Undang-Undang: UU 32/2009
1. Standar Kompetensi [SKK/SKKNI];
2. Peraturan Pemerintah [PP
2. Kurikulum dan silabus Pelatihan;
46/2017];
3. Lembaga Pelatihan Kompetensi
3. Peraturan Presiden [Perpres
[LPK];
77/2018];
4. Lembaga Sertifikasi Kompetensi
4. Peraturan Meteri LHK; Penerapan Instrumen Ekonomi
[LSK];
LH Secara Terpadu Mewujudkan
Keberlanjutan di tingkat 5. Lembaga Validasi/Verifikasi;
F. MEKANIME PEMANTAUAN DAN Landscape dan Tapak 6. Lembaga Konsultan;
EVALUASI [MONITORING AND 1. Perencanaan 7. SDM berkompetensi (Penyusun
EVALUATION]; Pembangunan dan dan Validator/Verifikator);
G. MEKANISME PENERAPAN & Kegiatan Ekonomi; 8. Pool of Experts;
PENDAYAGUNAAN INSTRUMEN 2. Pendanaan Lingkungan 9. Asosiasi Profesi;
PDLKWS YANG EFEKTIF & EFISIEN Hidup; dan
[IMPLEMENTATION]; 3. Insentif dan Disinsentif; D. SISTEM INFORMASI [DECISION
H. PENGEMBANGAN INSTRUMEN E. MEKANISME SUPPORT SYSTEMS – DSS]]
PDLKWS [INNOVATION]; KETERLIBATAN 1. Informasi Geospasial Tematik
I. MEKANISME PENDANAAN [FINANCIAL MASYARAKAT [PUBLIC [IGT]
MECHANISM] INVOLMENT] 2. Sistem informasi [SPBE]
Instrumen Ekonomi Lingkungan Hidup

Instrumen Inovatif dalam


Ketahanan Landscape & Perubahan
Seperangkat kebijakan ekonomi untuk Iklim

mendorong Pemerintah Pusat, Pemerintah


Daerah, atau Setiap Orang ke arah Pelestarian
Fungsi Lingkungan Hidup.

Dasar Hukum

UU 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup


Pasal 1 butir 3 dan Pasal 42

PP 46 Tahun 2017 tentang Instrumen Ekonomi Lingkungan Hidup

PP 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan


Lingkungan Hidup
Instrumen Ekonomi Lingkungan Hidup [IELH]
Pelestarian Fungsi LH Instrumen perencanaan &
Insentif/ Disisentif 3 1 kegiatan ekonomi

a. Pengadaan barang & jasa ramah


LH; a. Neraca SDA & LH;
b. Pajak, retribusi dan subsidi b. PDB & PDRB Hijau
ramah LH 2 c. Mekanisme
c. Sistem lembaga keuangan & Instrumen Pendanaan Kompensasi/Imbal jasa LH
pasar modal ramah LH; antar daerah [KIJLH]
Lingkungan Hidup
d. Perdagangan izin pembuangan d. Internalisasi biaya LH
limbah/emisi
a. Dana jaminan pemulihan
e. Sistem Pembayaran jasa LH
LH (PJLH) b. Dana penanggulangan Instrumen ekonomi lingkungan hidup:
f. Asuransi LH pencemaran/kerusakan & seperangkat kebijakan ekonomi untuk
g. Sistem label ramah lingkungan pemulihan LH mendorong Pemerintah, pemerintah
h. Penghargaan kinerja
c. Dana amanah/bantuan daerah, atau setiap orang ke arah
konservasi pelestarian fungsi lingkungan hidup
Ketentuan-Ketentuan KIJLH dan PJLH dalam PP 46/2017
Instrumen perencanaan pembangunan &
Insentif/ Disinsentif kegiatan ekonomi

Sistem Pembayaran Jasa LH Kompensasi/ Imbal Jasa LH antar


(PJLH) daerah (KIJLH)
a. UU 32/2009: Pasal 43 ayat (3) huruf e; a. UU 32/2009: Pasal 43 ayat (1) huruf c;
b. PP 46/2017: Pasal 47-Pasal 48 b. PP 46/2017: Pasal 10 -Pasal 17

Pasal 48 ayat (5) PP 46/2017: Ketentuan


lebih lanjut mengenai Pasal 17 PP 46/2017: Pelaksanaan KIJLH
PENGEMBANGAN SISTEM PJLH dilaksanakan sesuai dengan KETENTUAN
diatur dengan PUU
PERATURAN MENTERI
Posisi Strategis Sistem PJLH & KIJLH dalam PPLH

Instrumen untuk mendorong peran serta masyarakat dan


kerjasama antar berbagai pihak terkait dalam pelaksanaan
PPLH (Co-Benefits: Pelestarian fungsi LH dan Peningkatan
Kesejahteraan Masyarakat);
Prinsip Kompensasi Imbal/Pembayaran Jasa Lingkungan
(KIPJL)

Partisipasi bersifat sukarela;

Pelibatan multi pihak;

Pemberian kompensasi/ imbal/ pembayaran berdasarkan kinerja


yang disepakati melalui perjanjian kerjasama;

Besaran nilai mempertimbangkan prinsip keadilan, keefektifan,


efisiensi serta ketersediaan sumberdaya dari pemanfaat; dan

Pembayaran semaksimal mungkin dialokasikan untuk penyediaan


jasa lingkungan.
Pendayagunaan Seluruh Instrumen PPLH untuk Pembangunan Berkelanjutan di Ekosistem DAS
Kesehatan, pendidikan, akses terhadap
1 Peningkatan SDA yang dibutuhan bagia kehidupan yang
Kesejahteraan/ layak, income per kapita
Kualitas Hidup
Batas Wilayah
Manusia 2 Peningkatan Kualitas
Administrasi
Pemerintahan
Kab. A HULU (Kelestarian Fungsi) Lingkungan
Hidup di Ekosistem DAS
2a Konservasi Sistem Penyangga
Kehidupan
Sungai
2b Konservasi Keanekaragaman
Kab. C Kab. B
Hayati
2c Pastikan pemanfaatan SDA yang
Kab. D dapat diperbaharui berlangsung
Danau
secara berkelanjutan
Kab. E
Batas 2d Cegah deplesi SDA yang tidak dapat
Ekosistem DAS diperbaharui i.e. mineral, minyak,
gas dan batubara
Laut
HILIR 2e Pastikan pemanfaatan SDA tetap berada di
dalam batas daya dukung LH (Carrying Capacity)

Kunci untuk Mewujudkan Tujuan PembangunanBerkelanjutan di Ekosistem DAS: Instrumen


KIJLH atau PJLH harus diintegrasikan dengan Seluruh Instrumen PPLH lainnya
Contoh Integrasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan Pendekatan Integrated Landscape
Management: Memperkuat
WELL-MANAGED ResiliensiFOR
WATERSHED Ekologi untuk
SOIL & Mewujudkan
WATER Keberlanjutan Landscape
CONSERVATION
KTA: Penerapan KONSERVASI TANAH Pengembangan areal pertanian dengan
PENGELOLAAN DAN AIR (Terasering) untuk AREAL BERBAGAI KOMODITAS PANGAN dengan
HUTAN LESTARI PERTANIAN BERLERENG (Slopes) berbagai Skema i.e. PERMICULTURE, AGRO Penerapan panahan angin dengan berbagai
(KPS/KSA, HL, HP) :
FORESTRY, [PALUDICULTE di Lahan Gambut bentuk vegatasi (WINDBREAKS) untuk
Udara/Atmosfir, MESIN PERTANIAN i.e. Budidaya] MENGURANGI KERINGAN (drought) dan
Lahan, Air, Kehati Traktor digunakan
PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN DAN
secara Terbatas di PENINGKATAN KUALITAS
KTA: PENANAMAN TERNAK di Areal areal pertanian
AREAL PERTANIIAN LH DAN PERLINDUNGAN
YANG DATAR dan di POHON sepanjang
VEGETASI RIPARIAN
garis kontur untuk KTA: TANAMAN PAGAR Pemanfaatan
sepanjang GARIS (Integrasi PPLH dan PHL) di
1 KONTUR ekosistem Sungai, danau
KONSERVASI sepanjang garis kontur
untuk melindungi kontur
SDA dengan
TANAH DAN AIR di PENDEKATAN
dan waduk untuk dan mempertahan
Menjaga MUTU AIR,
areal pertanian SUSTAINABLE
KESUBURAN TANAH
KORIDOR SATWA di areal pertanian LANDSCAPE
MANAGEMENT
dilakukan untuk
Waduk Danau menjamin:
4 • Keberlanjutan
5 proses dan
2 8
fungsi LH
• Keberlanjutan
6 3 produktivitas
Sungai LH
7
7 • Keselamatan,
BUDIDAYA IKAN BERKELANJUTAN di Mutu Hidup
PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR untuk
ekosistem Perairan Darat i.e. SUNGAI, Penguatan 10 KEBERLANJUTAN LANDSCAPE: i.e. dan
DANAU, LAHAN BASAH → TERINTEGRASI LANDSCAPE GOVERNANCE di dalam Perlindungan Mutu Air dan Pengendalian Kesejahteraan
DENGAN PENGEMBANGAN Pemanfaatan SDA i.e. Pemerintah, Pelaku Pencemaran Air, Debit Air, Pengendalian Masyarakat
areal pertanian Pemanfaatan air dan Daya Rusak Air 14
Usaha dan Masyarakat
Konsep Dasar Sistem Pembayaran Jasa Lingkungan Hidup (PJLH
Definisi:
Pengalihan sejumlah uang dan/atau sesuatu yang Pembayaran Jasa Lingkungan Hidup
dapat dinilai dengan uang antar orang atau
kelompok masyarakat sebagai Pemanfaatan Jasa
Lingkungan Hidup dan Penyedia jasa Lingkungan
Hidup melalui perjanjian terikat berbasis kinerja Penyedia Tahapan Penyelenggaran PJLH Pemanfaat
untuk meningkatkan Jasa Lingkungan”
(PP 46/2017 Pasal 1 ayat 12)
Jasa Lingkungan Hidup

Perancangan Pelaksanaan Monev


Identifikasi Jasa Pelaksanaan PJLH Movev PJLH dilakukan
LH (Jenis, Penyiapan Kelembagaan:
Mekanisme pendanaan, dilakukan berdasarkan Perjanjian
Kegiatan, Skala)
PK,Kelembagaan & SDM berdasarkan Kerjasama(PK)
Perjanjian Kerjasama
Identifikasi,
Verifikasi & (PK) • Obyek Monev:
Penetapan Bentuk &
Validasi Para • Pelaksanaan Kegiatan;
Nilai PLJH
Pihak • Perubahan Jasa LH;
• Pemberdayaan masyarakat,
• Pelaksanaan Perjanjian
Penyiapan para Penilaian/Penghitungan Kerjasama,;
pihak Besaran Jasa LH • Kegiatan lain
• Jangka Waktu Monev;
• Pelaksana Monev
Identifikasi Jasa Lingkungan Hidup (Pasal 5 – Pasal 12)
Skala: Makro, Meso, dan Mikro/Tapak

Meliputi:
a. pelestarian lingkungan hidup;
b. pengendalian pencemaran lingkungan hidup;
c. pengendalian kerusakan lingkungan hidup; dan
d. konservasi sumber daya alam.
Menjadi Acuan
PJLH terkait Meliputi:
dengan
penyerapan dan
a. tata air; Jenis
b. keanekaragaman hayati;
penyimpanan c. keindahan alam; Kegiatan
karbon Meliputi:
d. penyerapan dan penyimpanan PJLH Indikator
dilaksanakan karbon; dan/ atau Jenis Jasa a. perubahan kinerja Jasa Lingkungan Hidup;
sesuai PUU e. Jasa Lingkungan Hidup Kinerja dan/atau
LH b. kinerja dari usaha dan/atau kegiatan yang
lainnya. PJLH disepakati dalam perjanjian kerjasama.

Cakupan data dan Dilaksanakan pada: Identifikasi Meliputi: Terdiri dari:


Informasi: a. lokasi yang Lokus Jasa a. Penyedia; a. orang
memiliki Lingkungan Para Pihak b. Pemanfaat; perseorangan;
a. Ekologi;
b. Sosial-budaya; kemampuan Potensial c. Fasilitator; b. kelompok
menyediakan
Hidup orang; dan/
dan dan
c. Sosial-ekonomi. Jasa Lingkungan d. Pemerintah/ atau
Hidup; dan pemerintah c. badan usaha.
b. lokasi yang daerah.
memanfaatkan Ditentukan berdasarkan usulan: Terdiri dari:
Jasa Lingkungan a. orang
a. kelompok masyarakat; b. badan usaha;
Hidup. perseorangan;
c. orang perseorangan; d. lembaga; e. atau
Pemerintah; dan/atau f. akademisi. b. lembaga.
PERBEDAAN SKEMA PENDAAN ANTARA PJLH DAN KIJL

Kompensasi/Imbal
(Compensations/Rewards)

PEMERINTAH PEMERINTAH
Hibah Daerah/Belanja Bantuan Keuangan • Daerah (provinsi, kab/kota, desa)
• Daerah (provinsi, kab/kota, desa)
• Pusat. • Pusat

NON-PEMERINTAH NON-PEMERINTAH
• Masyarakat • Masyarakat
• Swasta Pembayaran/reward/insentif • Swasta
• LSM • LSM
Pembayaran
(Payments)

(UU No.32/2009 and PP No.46/2017)


Pasal 10-Pasal 17 PP 46/2017: Kompensasi/Imbal Jasa Lingkungan Hidup Antar Daerah
Perhitungan Jasa &
• Bukti kepemilikan/ Rincian termuat dlm: • Biaya ekonomi upaya pelestarian fungsi
Imbal Jasa Terukur
penguasaan lahan; • Dok. Rencana Lingkungan hidup;
• Kewenangan untuk Kerja; Uang atau Sesuatu • Biaya pemberdayaan masyarakat;
menyediakan, • APBN/APBD lainnya • Biaya pelaksanaan kerjasama
menghasilkan
dan/atau PEMANFAAT
PENYEDIA • Perjanjian Kerjasama;
meningkatkan Jasa Kompensasi/ • KIJLH: terpisah atau
LH
Penyedia Imbal Jasa LH Pemanfaat
terpadu;
Jasa LH Jasa LH • Wadah/Forum
Dalam hal setiap 0rang Kerjasama;
bertindak sebagai Jasa LH • Fasilitator
penyedia jasa LH →
verfikasi & Validasi oleh • Hibah daerah: Pemerintah (D) → Pemda (S) atau
Pemerintah dan Pemda • Perlindungan Tata Air;
sebaliknya;
• Perlindungan Kehati;
• Hibah daerah atau belanjan bantuan keuangan:
• Pemyerapan dan
Skema KIJLH: Pemda (D) → Pemda (S)
Penyimpanan Karbon;
▪ Pemerintah dgn Pemda; • Hibah daerah, bantuan social atau belanjan barang
• Pelestarian Keindahan
▪ Pemda dgn Pemda; dan jasa: Pemerintah atau Pemda (D) → Setiap Orang
Alam;
▪ Pemerintah dengan Setiap (S)
• Jasa Lingkungan Hidup
orang • Pemberian: Setiap Orang (D) → Pemerintah Pusat atau
▪ Pemda dengan Setiap Orang Lainnya
Pemerintah Daerah (S)
Ketentuan-Ketentuan PJLH dalam PP 46/2017 terkait Sistem PJLH
Sesuai dengan ketentuan Pasal 47 dan pasal 48 PP 1. KEBIJAKAN PENYELENGAARAN;
46/2017, Sistem PJLH yang harus diatur lebih a. Identifikasi jasa LH;
lanjut dalam Peraturan Menteri LHK ini mencakup: b. Penghitungan besaran Jasa LH;
c. Verifikasi dan validasi pemanfaat Jasa
LH;
d. Verifikasi dan validasi penyedia Jasa LH;
e. Sistem informasi dan pemantauan
pelaksanaan;
f. Peningkatan kapasitas;
2. FASILITAS PENGEMBANGAN
KELEMBAGAAN;
a. Standar kompetensi fasilitator;
b. Mekanisme dan bentuk kelembagaan;
c. Peningkatan kapasitas
3. FASILITASI RESOLUSI KONFLIK: dilakukan
sesuai dengan ketentuan PUU
PLTA Koto Panjang dan Daerah Aliran Sungai Kampar

Terdapat 4 DAS besar, yaitu


DAS Rokan, DAS Kampar,
DAS Indragiri, dan DAS
Batanghari
PLTA Koto Panjang berada di
dalam DAS Kampar pada
Sungai Batang Kamparkanan
REVIEW USULAN INISIASI PJLH/KIJL PROVINSI
SUMATERA BARAT
DAS Kampar secara administrasi melintasi 2
buah provinsi, yakni:
1. Provinsi Riau (Kabupaten Pelalawan,
Kabupaten Kuantan Singingi,
Kabupaten Kampar, Kabupaten
Indragiri Hilir, Kabupaten Indragiri
Hulu, Kabupaten Rokan Hulu,
Kabupaten Siak dan Kota Pekanbaru)
dan
2. Provinsi Sumatra Barat (Kabupaten
Limapuluh Koto, Kabupaten Pasaman
dan Kabupaten Sijunjung).

Luas wilayah sebesar 2.506.515,23 Ha

Provinsi Sumatra
Provinsi Riau 89,67%
Barat 10,33%

Termasuk 9 DAS Termasuk 15 DAS


Rawan Bencana Prioritas Nasional
REVIEW USULAN INISIASI PJLH/KIJL PROVINSI
SUMATERA BARAT

Penyedia Jasa Pemanfaat Jasa


Lingkungan Lingkungan

DAS Waduk Koto Panjang Basis Jasa Lingkungan Tata Air:


• Debit Air Tinggi
• Kejadian Banjir
• Perubahan Tutupan Lahan
REVIEW USULAN INISIASI PJLH/KIJL PROVINSI
SUMATERA BARAT

Kelembagaan Forum Kemitraan


REVIEW USULAN INISIASI PJLH/KIJL PROVINSI
SUMATERA BARAT

• Identifikasi Para
Pihak (Penyedia
Skema 1
Skema 2 dalam menerima
- Government to
- Private Sector to pembayaran jasa
Government
Public LH)
• PJLH dilakukan
berbasis perjanjian
kerjasama

Pembiayaan berasal dari: Pembiayaan berasal dari:


1. Pelanggan PLN _- Alokasi anggaran khusus/CSR/biaya
2. Pelanggan PDAM produksi Perusahaan

Cek PP 12/2019 Pengelolaan Keuangan Daerah


Cek UU 1/2022 Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah
Eksisting Penerapan Pengembangan Sistem PJLH

1. 1. Sistem PJLH di Rejoso

Referensi: A business case: co-investing for ecosystem service provisions and local
livelihoods in Rejoso watershed,Indonesia (ICRAF)
Eksisting Penerapan Pengembangan Sistem PJLH

1. 1. Sistem PJLH di Rejoso

DAS Rejoso Bagian Hulu No Aspek Uraian


1. Penyedia Petani wilayah hulu

Meningkatkan Infiltrasi 2. Pemanfaat Danone AQUA - Direpresentasikan oleh Rejoso Kita


3. Kelembagaan Fasilitator Kelompok Tani Rejoso

Pengetahuan Petani tentang KTA Bagian Hulu 4. Sumber dana Dana CSR
5. Mekanisme :
a. Pembayaran Rejoso Kita memberikan dana kepada Kelompok
Tani Rejoso
b. Pengelolaan dan Kelompok Tani Rejoso menyalurkan dana kepada
Penyaluran petani wilayah hulu sesuai kesepakatan kerjasama
(hasil lelang konservasi)
c. Alokasi Dana Rp. 94.725.926,-

6. Dasar Hukum -
Penerapan

Referensi: A business case: co-investing for ecosystem service provisions and local livelihoods
in Rejoso watershed,Indonesia (ICRAF)
Eksisting Penerapan Pengembangan Sistem PJLH

1. 1. Sistem PJLH di Rejoso

No Aspek Uraian
DAS Rejoso Bagian
1. Penyedia Petani wilayah hulu
Tengah
2. Pemanfaat Danone AQUA - Direpresentasikan oleh Rejoso Kita
Meningkatkan Infiltrasi 3. Kelembagaan Fasilitator Kelompok Tani Rejoso
Menurunkan Sedimentasi
4. Sumber dana Dana CSR
Pengetahuan Petani tentang KTA Bagian Tengah 5. Mekanisme :
a. Pembayaran Rejoso Kita memberikan dana kepada Kelompok
Tani Rejoso
b. Pengelolaan dan Kelompok Tani Rejoso menyalurkan dana kepada
Penyaluran petani wilayah hulu sesuai kesepakatan kerjasama
(hasil lelang konservasi)
c. Alokasi Dana Rp. 100.500.000,-

6. Dasar Hukum -
Penerapan

Referensi: A business case: co-investing for ecosystem service provisions and local livelihoods
in Rejoso watershed,Indonesia (ICRAF)
Eksisting Penerapan Pengembangan Sistem PJLH

2. 1. Sistem PJLH di Cidanau

Forum Peduli Das


Cidanau

Referensi: Role of Intermediaries in the PES Scheme: lesson learn in the Cidanau Watershed, Indonesia
Eksisting Penerapan Pengembangan Sistem PJLH
No Aspek Uraian
1. Penyedia Petani kebun wilayah hulu dan pengelola hutan
2. 1. Sistem PJLH di Cidanau sekitar mata air
2. Pemanfaat PT. Krakatau Tirta Industri – penyedia air bersih
3. Kelembagaan Fasilitator Forum Peduli Das Cidanau
Pelestarian Tata Air
4. Sumber dana Program Jasa Lingkungan
5. Mekanisme :
a. Pembayaran PT. KTI memberikan dana kepada Forum Peduli Das
Cidanau
b. Pengelolaan dan Forum Peduli Das Cidanau menyalurkan dana
Penyaluran kepada kelompok tani hulu sesuai kesepakatan
kerjasama
6. Dasar Hukum Peraturan Gubernur Banten No.
Penerapan 124.3/kep.64/Huk/2002 tentang Pembentukan
Forum Peduli FKDC
Das Cidanau Peraturan Gubernur Banten No.
614/kep.211/Huk/2006 tentang Pembentukan
FKDC – restruktur kelembagaan
Keputusan Ketua FKDC No. 01/SK-FKDC/II/2007
tentang Revisi Petunjuk teknis Pengelolaan Jasa
Lingkungan
Perjanjian Pembayaran Jasa Lingkungan antara
Referensi: Jasa Lingkungan Cidanau (modified from FKDC dengan Kelompok Tani (seller)
Rahadian, 2019) Perjanjian Pembayaran Jasa Lingkungan antara
FKDC denganPT. KTI (buyer)
Eksisting Penerapan Pengembangan Sistem PJLH
No Aspek Uraian
2. 1. Sistem PJLH di Cidanau 1. Penyedia Kelompok Tani Hutan

2. Pemanfaat PT. Candra Asri Petrochemical


Keanekaragaman Hayati 3. Kelembagaan Fasilitator Forum Peduli DAS Cidanau

4. Sumber dana Program Jasa Lingkungan


Mekanisme Pembayaran PES Cidanau
5. Mekanisme :
Forum Peduli Das Cidanau
a. Pembayaran PT. Candra Asri memberikan dana kepada Forum
Peduli Das Cidanau
b. Pengelolaan dan Forum Peduli Das Cidanau menyalurkan dana
Penyaluran kepada kelompok tani hutan sesuai kesepakatan
kerjasama
c. Alokasi dana Rp. 39 juta/tahun (2020-2025)
Peraturan Gubernur Banten No.
614/kep.211/Huk/2006 tentang Pembentukan
FKDC – restruktur kelembagaan
6. Dasar Hukum Keputusan Ketua FKDC No. 01/SK-FKDC/VI/2020
Penerapan tentang Mekanisme Kerja dan Tata Kelola Jasa
Lingkungan
Perjanjian Pembayaran Jasa Lingkungan antara
Referensi: Jasa Lingkungan Cidanau (modified from FKDC dengan Kelompok Tani (seller)
Rahadian, 2019) Perjanjian Pembayaran Jasa Lingkungan antara
FKDC dengan PT. Candra Asri Petrochemical (buyer)
Sistem PJLH dan PROPER: Integrasi Instrumen PPLH dalam Pengelolaan DAS Cidanau-Banten
dalam Pelestarian Keanekaragaman Hayati (Sistem PJLH dan PROPER)
Instrumen PPLH: Perencanaan Instrumen PPLH:Pemeliharaan Instrumen PPLH :Pencegahan – IELH - PJLH
PPLH – Pencadangan SDA

Peta Wilayah Ekoregion Pembayaran Jasa


(Karekteristik Bentang Alam & Lingkungan (PES) Perlindungan Tata Air
TAMAN KEHATI (Rp. 1.500.000, - per hektar)
Tipe Vegetasi Alami)
• Luas 6,50 hektar Pembayaran Jasa Lingkungan (PES) Perlindungan
Kelompok Tani Hutan (KTH) • dibangun di atas Kehati (Rp. 2.750.000,- per hektar)
Barokah lahan milik
masyarakat Restorasi Keanekaragaman Hayati Flora dan Fauna
di DAS Cidanau Provinsi Banten

Forum Peduli Das


Cidanau Instrumen PPLH -Pencegahan
• Pengendalian Pencemaran dan/atau
kerusakan LH: i.e. Amdal, BML
PT. Chandra Asri • IELH: i.e. Internalisasi biaya LH Sistem
Penilaian
Pasal 12 ayat (2) UU 32/2009 – Petrochemical Tbk Penghargaan Kinerja, SF, Dana
PROPER
Landscape sebagai Sistem Socio-Ekologi (CAP) Jaminan
• 1 Keberlanjutan proses dan fungsi LH
•2 Keberlanjutan produktivitas LH
Instrumen PPLH: Pengawasan
3 Keselamatan, Mutu Hidup dan Kesejahteraan
Masyarakat
dan Penegakan Hukum
Eksisting Penerapan Pengembangan Sistem PJLH

3. 1. Pilot Sistem PJLH di Sub-DAS Pusur

Reference: Mendorong Kecamatan Konservasi Dalam Skema PES di sub DAS Pusur, Danone
Eksisting Penerapan Pengembangan Sistem PJLH
No Aspek Uraian
1. Penyedia Kelompok tani kawasan hulu sub DAS Pusur yg masuk di Kecamatan Konservasi
3.
2. Pemanfaat Penerima manfaat seperti industri, wisata air dan kelompok tani (C-B/CC/C-G)
seperti PT TIV (Danone Aqua)
Pilot Sistem PJLH di 3. Kelembagaan Fasilitator Pusur Institute
Sub-DAS Pusur 4. Sumber Dana Dana CSR PT TIV
5. Mekanisme :
Pelestarian Tata Air a. Pembayaran PT. TIV (Danone Aqua) melakukan pembayaran sesuai dengan rencana kegiatan
dan Kontrak Pembayaran
b. Pencatatan Dana masuk ke Pusur Institute dan LPTP
c. Alokasi -

-
d. Pengelolaan dan Pengelolaan dana oleh Pusur Institute kepada masyarakat (Kelompok Tani).
Penyaluran Masyarakat mengusulkan kegiatan, yang selanjutnya akan dinilai dan
didampingi oleh Pusur Institute dan LPTP, dan dana konservasi dan
peningkatan kesejahteraan masyarakat disalurkan oleh LPTP.
6. Dasar Hukum Penerapan Keputusan Sekretaris Daerah Nomor 372/085 Tahun 2018 Tentang Komunitas
Peduli Sungai di Kabupaten Klaten
Surat Dukungan Kecamatan Polanharjo Nomor 411.1/34.17 terkait dengan
terbentuknya Lembaga “Pusur Institute” di Kecamatan Polanharjo
IDENTIFIKASI PERBANDINGAN INISIASI PRAKTIK
PJLH/KIJL
Berdasarkan PP 46/2017 PJLH DAS PJLH DAS PJLH DAS PJLH DAS
Indikator PJLH DAS PJLH DAS KIJL Cirebon-
No Cidanau 2 Way Besai Cicatih Rejoso Jatim
Pengamatan PJLH KIJL Cidanau 1 Banten Jangkok NTB Kuningan Jabar
Banten Lampung Jabar Pilot Project
A. Pihak Terlibat:
1. Penyedia: Dunia Usaha atau Pemerintah, Dunia Usaha,       
Perorangan atau Perorangan
2. Pemanfaat: Dunia Usaha atau Pemerintah, Dunia Usaha,       
Perorangan atau Perorangan
3. Fasilitator : Perorangan atau Pemerintah, Lembaga,       
Lembaga atau Perorangan
4. Lembaga Pengelola Non Pemerintah Sesuai PUU       
dana
5. Pemerintah: Pembina Pembina       
B. Sumber dana:
a. Dana Operasional Dana Operasional Dana Operasional 
Perusahaan Perusahaan
b. APBN/APBD - Dana Hibah
c. CSR Dana CSR/TJSL Dana CSR/TJSL    
d. Dana lainnya Dana Pribadi, dll Dana Kompensasi, dll.  -
C. Jenis Jasa Lingkungan:
a. Tata air      
b. Kehati 
c. Keindahan alam
d. Lainnya
D. Jenis kegiatan
a. Pelestarian LH      
b. Pengendalian pencemaran
c. Pengendalian kerusakan
d. Konservasi SDA 
E. Memberikan dampak + lingkungan sesuai kontrak       -
G. Memberikan dampak + ekonomi       -
Keterangan:
✓ Sesuai PP 46/2017
- Perlu Konfirmasi Lebih Lanjut
IDENTIFIKASI PERBANDINGAN INISIASI PRAKTIK
PJLH/KIJL
Berdasarkan PP 46/2017
Indikator PJLH DAS KAMPAR HULU KIJLH RIAU – SUMBAR
No PJLH SINGKARAK
Pengamatan PJLH KIJL (USULAN) (USULAN)
A. Pihak Terlibat
1. Penyedia: Dunia Usaha atau Pemerintah, Dunia Usaha, atau   
Perorangan Perorangan
2. Pemanfaat: Dunia Usaha atau Pemerintah, Dunia Usaha, atau   
Perorangan Perorangan
3. Fasilitator : Perorangan atau Lembaga Pemerintah, Lembaga, atau  
Perorangan
4. Lembaga Pengelola dana Non Pemerintah Sesuai PUU   -
5. Pemerintah: Pembina Pembina   
B. Sumber dana:
a. Dana Operasional Dana Operasional Dana Operasional Perusahaan
Perusahaan
b. APBN/APBD - Dana Hibah
c. CSR Dana CSR/TJSL Dana CSR/TJSL
d. Dana lainnya Dana Pribadi, dll Dana Kompensasi, dll. - - -
C. Jenis Jas a Lingkungan
a. Tata air  
b. Kehati
c. Keindahan alam 
d. Lainnya 
D. Jenis kegiatan
a. Pelestarian LH   
b. Pengendalian pencemaran
c. Pengendalian kerusakan
d. Konservasi SDA
E. Memberikan dampak + lingkungan sesuai kontrak 
G. Memberikan dampak + ekonomi 
Keterangan:
✓ Sesuai PP 46/2017
- Perlu Konfirmasi Lebih Lanjut
Tantangan Inovasi Imbal Jasa Lingkungan Hidup
DOKUMENTER PENERAPAN SISTEM PJLH DI CIDANAU

https://youtu.be/Y6WlGoIDXyA
Klik pranala untuk memutar video
Penutup: Pembayaran Jasa Lingkungan Hidup [PJLH] dan Kompensasi Imbal Jasa
Lingkungan Hidup [KIJLH] sebagai Inovasi Instrumen Ekonomi Lingkungan Hidup serta
Beneficialnya bagi Daerah
Ke Teluk Bayur, mencari Inspirasi;
Menyiapkan kamera, memotret Bahtera
Ayo Terapkan Pembayaran Jasa LH dengan Inovasi;
Wujudkan keberlanjutan Landscape, SUMBAR maju dan sejahtera

Ke Lembah Harau, pergi rekreasi;


Menyusuri hamparan padi, Nikmati pesona alam;
Yuk kita bangun Pengelolaan Landscape terintegrasi;
Kembangkan Pembayaran Jasa LH, untuk kelestarian alam;

Tawa riang bersama kawan sejati;


Menikmati Danau Maninjau yang terlihat asri
Yuk terapkan Pembayaran Jasa LH dengan hati;
Tingkat Keberalanjutan DAS, bakti untuk Negeri;
Terima kasih

Direktorat Pencegahan Dampak Lingkungan Kebijakan Wilayah dan Sektor


Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Anda mungkin juga menyukai