Oleh:
Dr. Ahmad Fathoni
Kepala Bidang Penataan dan Pengelolaan Lingkungan Provinsi NTB
Latar Belakang
Arahan UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup:
Pasal 12
• Ayat 1: Pemanfaatan sumber daya alam dilakukan Pasal 15 Ayat 2
berdasarkan Rencana Perlindungan dan Pengelolaan • Pemerintah wajib melaksanakan KLHS dalam
Lingkungan Hidup (RPPLH) penyusunan RTRW, RPJP, RPJMN serta kebijakan,
• Ayat 2: jika RPPLH belum tersusun, maka rencana dan/atau program yang berpotensi
pemanfaatan sumber daya alam dilaksanakan menimbulkan dampak dan/atau risiko lingkungan
berlandaskan dddtlh. hidup.
Pasal 17 ayat 2
• Apabila hasil KLHS menyatakan bahwa daya dukung
Pasal 16 dan daya tampung sudah terlampaui maka kebijakan,
• Salah satu muatan KLHS adalah kapasitas rencana, dan/atau program pembangunan tersebut
daya dukung dan daya tampung lingkungan wajib diperbaiki sesuai dengan rekomendasi KLHS,
hidup. serta segala usaha dan/atau kegiatan yang telah
melampaui daya dukung dan daya tampung lingkungan
hidup tidak diperbolehkan lagi.
Pasal 13 ayat 1
hasil analisis muatan KRP paling sedikit memuat kajian:
a. Kapasitas daya dukung daya tampung Lingkungan Hidup untuk
pembangunan
RPPLH RPJM/P
Pasal 9-10 Pasal 10 (5)
INVENTARISASI
KOMPONEN LH
Ekoregion
Pasal 8
Pasal 7
DAYA DUKUNG
DAYA TAMPUNG LH Pemanfaatan SDA
Pasal 12 (3) dan (4) Pasal 12 (1) dan (2)
RPJM/P
KLHS
Pasal 16 (a) RTRW
Pasal 17 (2)
ASPEK LH
BAGAN KETERKAITAN DDDTLH KRP lain
LAINNYA
Permasalahan lingkungan hidup
(KLHK, 2017)
Penurunan laju penyusutan sumber daya alam dan laju penurunan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup pada periode 10
tahun pertama
Pemulihan sumber daya alam dan peningkatan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup pada periode 10 tahun kedua
Perubahan pola produksi dan konsumsi serta penerapan teknologi pada periode 10 tahun ketiga
DDDTLH SEBAGAI INSTRUMEN PENGENDALI
TUJUAN
INFORMASI PENGELOLAAN
LINGKUNGAN MENJADI TITIK TOLAK
UNTUK PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN
PENGERTIAN
UU 32/2009 :
Daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan
lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan
manusia, makhluk hidup lain, dan keseimbangan
antarkeduanya.
Keterangan:
DA = N x KHLA
Keterangan:
Status daya dukung air diperoleh dari pembandingan antara ketersediaan air
(SA) dan kebutuhan air (DA).
Bila SA > DA , daya dukung air dinyatakan surplus. Bila SA < DA , daya dukung
air dinyatakan defisit atau terlampaui.
Daya Dukung Lahan
Ketersediaan lahan ditentukan berdasarkan data total produksi aktual setempat
dari setiap komoditas di suatu wilayah dengan menjumlahkan produk dari semua
komoditas yang ada di wilayah tersebut.
Jasa Ekosistem
Kajian DDDTLH
20
Indeks Jasa Ekosistem
• Kapasitas daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup terhadap jasa
ekosistem tertentu direpresentasikan dalam bentuk indeks DDDTLH. Indeks
tersebut dihitung dengan melibatkan nilai bobot jasa ekosistem terhadap
ekoregion dan penutup lahan.
• Hasil perhitungan indeks DDDTLH akan memiliki rentang 0 – 1 yang terbagi
menjadi 5 klasifikasi :
1. sangat tinggi
2. tinggi
3. sedang
4. rendah
5. sangat rendah
NTB
TABEL DISTRIBUSI LUAS & PERAN JASA EKOSISTEM
PENYEDIAAN PANGAN
Tabel : Distribusi Luas dan Peran Jasa Ekosistem Penyediaan Pangan Berdasarkan Kabupaten/Kota
Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
No Kabupaten/Kota Indeks
(Ha) (%) (Ha) (%) (Ha) (%) (Ha) (%) (Ha) (%) Total
1 Kota Mataram 0,46 - - 3.255,37 0,17 - - 71,29 0,00 2.412,42 0,12 5.739,08
2 Lombok Barat 0,49 1.200,27 0,06 14.815,66 0,76 30.164,14 1,55 23.933,98 1,23 19.000,75 0,98 89.114,80
3 Lombok Tengah 0,47 8.564,04 0,44 37.452,76 1,92 12.629,02 0,65 20.397,00 1,05 36.050,02 1,85 115.092,84
4 Lombok Timur 0,44 21.438,39 1,10 27.835,33 1,43 52.840,94 2,71 27.812,50 1,43 29.133,82 1,49 159.060,98
5 Lombok Utara 0,45 1.918,48 0,10 12.609,67 0,65 37.924,66 1,95 20.448,32 1,05 8.726,06 0,45 81.627,20
6 Kota Bima 0,33 7.502,88 0,39 6.716,09 0,34 2.160,81 0,11 5.395,46 0,28 32,04 0,00 21.807,27
7 Bima 0,37 52.611,19 2,70 135.767,26 6,97 151.526,03 7,78 66.283,12 3,40 10.338,47 0,53 416.526,07
8 Dompu 0,40 19.799,39 1,02 65.051,85 3,34 88.984,69 4,57 44.190,77 2,27 8.316,67 0,43 226.343,39
9 Sumbawa 0,37 96.909,49 4,97 157.639,64 8,09 289.447,23 14,85 89.661,59 4,60 25.935,16 1,33 659.593,10
10 Sumbawa Barat 0,40 11.015,67 0,57 25.536,63 1,31 118.681,42 6,09 12.419,56 0,64 6.213,10 0,32 173.866,38
Total 220.959,81 11,34 486.680,26 24,97 784.358,94 40,25 310.613,60 15,94 146.158,51 7,50 1.948.771,11
TABEL DISTRIBUSI LUAS & PERAN JASA EKOSISTEM
PENYEDIAAN AIR BERSIH
Tabel : Distribusi Luas dan Peran Jasa Ekosistem Penyediaan Air Bersih Berdasarkan Kabupaten/Kota
Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
No Kabupaten/Kota Indeks
(Ha) (%) (Ha) (%) (Ha) (%) (Ha) (%) (Ha) (%) Total
1 Kota Mataram 0,37 407,67 0,02 573,55 0,03 70,26 0,00 4.642,90 0,24 44,70 0,00 5.739,08
2 Lombok Barat 0,27 16.085,74 0,83 25.756,24 1,32 29.557,49 1,52 13.124,25 0,67 4.591,08 0,24 89.114,80
3 Lombok Tengah 0,20 29.885,78 1,53 46.654,91 2,39 34.740,23 1,78 2.325,50 0,12 1.486,42 0,08 115.092,84
4 Lombok Timur 0,28 29.797,33 1,53 34.039,88 1,75 61.722,48 3,17 22.507,34 1,15 10.993,95 0,56 159.060,98
5 Lombok Utara 0,32 14.979,06 0,77 8.858,50 0,45 35.214,82 1,81 9.424,95 0,48 13.149,87 0,67 81.627,20
6 Kota Bima 0,19 15.617,44 0,80 886,71 0,05 2.206,45 0,11 2.979,56 0,15 117,11 0,01 21.807,27
7 Bima 0,24 182.873,08 9,38 31.144,97 1,60 148.899,22 7,64 35.923,13 1,84 17.685,68 0,91 416.526,07
8 Dompu 0,24 90.230,92 4,63 32.487,31 1,67 82.044,19 4,21 14.675,91 0,75 6.905,06 0,35 226.343,39
9 Sumbawa 0,26 212.889,24 10,92 43.682,52 2,24 300.566,70 15,42 76.298,36 3,92 26.156,28 1,34 659.593,10
10 Sumbawa Barat 0,28 31.242,68 1,60 4.037,11 0,21 117.903,90 6,05 12.458,89 0,64 8.223,80 0,42 173.866,38
Total 624.008,92 32,02 228.121,68 11,71 812.925,76 41,71 194.360,81 9,97 89.353,95 4,59 1.948.771,11
TABEL DISTRIBUSI LUAS & PERAN JASA EKOSISTEM
BUDAYA TEMPAT TINGGAL & RUANG HIDUP
Tabel : Distribusi Luas dan Peran Jasa Ekosistem Budaya tempat tinggal dan ruang hidup Berdasarkan Kabupaten/Kota
Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
No Kabupaten/Kota Indeks
(Ha) (%) (Ha) (%) (Ha) (%) (Ha) (%) (Ha) (%) Total
1 Kota Mataram 0,56 - - 573,55 0,03 407,67 0,02 1.838,87 0,09 2.919,00 0,15 5.739,08
2 Lombok Barat 0,22 39.349,44 2,02 29.835,79 1,53 2.419,52 0,12 12.322,42 0,63 5.187,63 0,27 89.114,80
3 Lombok Tengah 0,23 10.511,92 0,54 55.472,12 2,85 32.114,54 1,65 15.408,10 0,79 1.586,16 0,08 115.092,84
4 Lombok Timur 0,25 53.784,89 2,76 38.300,51 1,97 28.247,62 1,45 26.009,84 1,33 12.718,12 0,65 159.060,98
5 Lombok Utara 0,23 37.162,24 1,91 20.655,79 1,06 9.767,60 0,50 6.409,51 0,33 7.632,05 0,39 81.627,20
6 Kota Bima 0,23 6.830,06 0,35 10.499,37 0,54 260,35 0,01 1.390,47 0,07 2.827,01 0,15 21.807,27
7 Bima 0,17 265.094,71 13,60 74.534,82 3,82 22.469,92 1,15 33.180,31 1,70 21.246,31 1,09 416.526,07
8 Dompu 0,17 140.962,27 7,23 59.064,95 3,03 6.981,43 0,36 9.377,86 0,48 9.956,88 0,51 226.343,39
9 Sumbawa 0,20 437.826,54 22,47 72.023,85 3,70 49.069,15 2,52 49.681,78 2,55 50.991,78 2,62 659.593,10
10 Sumbawa Barat 0,17 135.711,46 6,96 13.790,51 0,71 5.018,99 0,26 9.120,56 0,47 10.224,87 0,52 173.866,38
Total 1.127.233,54 57,84 374.751,26 19,23 156.756,79 8,04 164.739,71 8,45 125.289,81 6,43 1.948.771,11
TABEL DISTRIBUSI LUAS & PERAN JASA EKOSISTEM PENGATURAN PENCEGAHAN &
PERLINDUNGAN DARI BENCANA ALAM
Tabel : Distribusi Luas dan Peran Jasa Ekosistem Pengaturan Pencegahan dan Perlindungan Bencana Berdasarkan Kabupaten/Kota
Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
No Kabupaten/Kota Indeks
(Ha) (%) (Ha) (%) (Ha) (%) (Ha) (%) (Ha) (%) Total
0,33
1 Kota Mataram 3.255,37 0,17 1.838,87 0,09 644,84 0,03 - - - - 5.739,08
0,68
2 Lombok Barat 2.893,81 0,15 11.019,24 0,57 23.314,14 1,20 22.800,85 1,17 29.086,76 1,49 89.114,80
0,55
3 Lombok Tengah 24.487,68 1,26 9.387,99 0,48 42.746,76 2,19 29.177,94 1,50 9.292,47 0,48 115.092,84
0,64
4 Lombok Timur 20.592,38 1,06 22.971,89 1,18 34.098,33 1,75 35.349,40 1,81 46.048,97 2,36 159.060,98
0,77
5 Lombok Utara 640,61 0,03 5.278,56 0,27 6.405,46 0,33 25.745,72 1,32 43.556,85 2,24 81.627,20
0,55
6 Kota Bima 1.011,97 0,05 6.439,55 0,33 7.213,34 0,37 5.066,27 0,26 2.076,13 0,11 21.807,27
0,67
7 Bima 13.352,81 0,69 45.403,19 2,33 146.578,97 7,52 53.106,43 2,73 158.084,67 8,11 416.526,07
0,69
8 Dompu 3.785,75 0,19 22.565,56 1,16 69.658,98 3,57 45.817,60 2,35 84.515,50 4,34 226.343,39
0,67
9 Sumbawa 44.287,61 2,27 82.132,10 4,21 181.965,07 9,34 78.326,47 4,02 272.881,86 14,00 659.593,10
0,76
10 Sumbawa Barat 5.797,21 0,30 11.370,45 0,58 31.846,92 1,63 7.765,78 0,40 117.086,02 6,01 173.866,38
Total 120.105,20 6,16 218.407,39 11,21 544.472,81 27,94 303.156,46 15,56 762.629,25 39,13 1.948.771,11
TABEL DISTRIBUSI LUAS & PERAN JASA EKOSISTEM PENGATURAN TATA AIR &
PENGENDALI BANJIR
Tabel : Distribusi Luas dan Peran Jasa Ekosistem Pengaturan Tata Air dan Banjir Berdasarkan Kabupaten/Kota
0,32
1 Kota Mataram 2.874,30 0,15 452,37 0,02 1.838,87 0,09 - - 573,55 0,03 5.739,08
0,56
2 Lombok Barat 2.940,34 0,15 4.392,76 0,23 25.439,60 1,31 18.217,57 0,93 38.124,54 1,96 89.114,80
0,50
3 Lombok Tengah 5.729,49 0,29 12.843,81 0,66 49.107,36 2,52 4.173,83 0,21 43.238,34 2,22 115.092,84
0,52
4 Lombok Timur 13.461,22 0,69 10.776,14 0,55 49.723,29 2,55 26.797,02 1,38 58.303,31 2,99 159.060,98
0,59
5 Lombok Utara 666,85 0,03 6.258,60 0,32 15.916,41 0,82 21.915,34 1,12 36.870,00 1,89 81.627,20
0,40
6 Kota Bima 2.598,49 0,13 8.817,89 0,45 7.401,31 0,38 910,66 0,05 2.078,92 0,11 21.807,27
0,53
7 Bima 17.861,30 0,92 59.052,64 3,03 163.444,68 8,39 39.170,38 2,01 136.997,07 7,03 416.526,07
0,55
8 Dompu 3.738,76 0,19 26.450,48 1,36 81.886,03 4,20 31.176,26 1,60 83.091,87 4,26 226.343,39
0,53
9 Sumbawa 73.686,56 3,78 62.886,67 3,23 222.635,52 11,42 28.348,23 1,45 272.036,12 13,96 659.593,10
0,62
10 Sumbawa Barat 7.395,75 0,38 14.450,68 0,74 27.641,57 1,42 10.311,04 0,53 114.067,34 5,85 173.866,38
Total 130.953,07 6,72 206.382,05 10,59 645.034,63 33,10 181.020,31 9,29 785.381,06 40,30 1.948.771,11
TABEL DISTRIBUSI DAYA DUKUNG & DAYA TAMPUNG JASA EKOSISTEM PENTING
Tabel : Distribusi Daya Dukung dan Daya Tampung Jasa Ekosistem Penting
Penting III (Prioritas
No Kabupaten / Kota Penting I (Prioritas I) Penting II (Prioritas II) III) Total
(Ha) (%) (Ha) (%) (Ha) (%)
1. Peninjauan kembali lokasi....karena potensi air yang tersedia sangat rendah sedangkan Jasa
Penyedia pangan, pengaturan iklim, pengaturan bencana dan habitat kehati tinggi
2. Perlu upaya mitigasi dan rekayasa teknologi apabila bendungan tetap dibangun dilokasi yang
sama