Universitas OSO
04 Penyusunan AMDAL
Penduduk dan Kualitas Lingkungan
❑Pada umumnya kita sudah memahami kaitan antara kepadatan serta jumlah
penduduk dan kondisi lingkungan, di mana kota yang sangat padat penduduknya
selalu memiliki kualitas udara yang jelek, kotor dan berbau tidak sedap, serta
kualitas air yang buruk pula.
❑ Bertambahnya jumlah penduduk akan berarti bertambahnya tenaga kerja yang
bersama-sama dengan faktor produksi lain dan perbaikan tehnologi mampu
menghasilkan luaran (output).
❑ Jadi pertumbuhan jumlah penduduk berakibat pada memburuknya kualitas
lingkungan lewat hubungan antara pertumbuhan jumlah penduduk dan
tersedianya tenaga kerja serta hubungan antara tersedianya tenaga kerja dan
tingkat produksi (luaran) dan pencemaran dalam perekonomian.
❑ Suatu studi tentang faktor-faktor pertumbuhan ekonomi menunjukkan bahwa
ternyata sumbangan pertumbuhan tenaga kerja terhadap peningkatan produksi
barang dan jasa hanya sekitar 1/4 sampai 1/3 dari pertumbuhan produksi setinggi
3% sampai 4% per tahun.
Mengukur permintaan untuk rekreasi di luar rumah
❑Salah satu penggunaan yang utama dari lingkungan hidup yang alami (natural
environment) adalah untuk kepentingan rekreasi. Rekreasi di luar rumah seperti
bersampan, mengail, mendaki gunung dan sebagainya telah sangat meningkat
permintaannya sehingga batas daerah rekreasi ini semakin jauh dari kota.
❑Perencanaan banyak dibuat terutama dalam memanfaatkan suatu daerah atau wilayah
milik pemerintah agar dapat memiliki penggunaan yang beraneka ragam (multiple
uses). Dalam kaitannya dengan perkembangan ekonomi maka perkiraan
perkembangan permintaan terhadap kebutuhan rekreasi sangat penting. Demikian
pula peranan dari tata guna tanah menjadi semakin diperlukan.
❑Dalam memperkirakan perkiraan untuk rekreasi, perkiraan harus dibuat meliputi
banyaknya orang yang akan mengunjungi tempat rekreasi itu, berapa lama mereka
akan tinggal dalam setiap minggu-nya, berapa lama mereka akan menggunakan
fasilitas yang disedia-kan seperti untuk pemancingan, berburu, atau bermain perahu
dan sebagainya.
Latar belang perlunya AMDAL
❑ Analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) pertama kali dicetuskan berdasarkan atas
ketentuan yang tercantum dalam pasal 16 Undang-undang No.4 tahun 1982 tentang
Ketentuan-ketentuan pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup. Berdasarkan amanat pasal 16
tersebut diundangkan pada tanggal 5 Juni 1986 suatu Peraturan Pemerintah No.29 tahun
1986 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).Peraturan pemerintah
(PP) No.29/ 1986 tersebut berlaku pada tanggal 5 Juni 1987 yaitu selang satu tahun setelah di
tetapkan. Hal tersbut diperlukan karena masih perlu waktu untuk menyusun kriteria dampak
terhadap lingkungan sosial mengingat definisi lingkungan yang menganut paham holistik yaitu
tidak saja mengenai lingkungan fissik/kimia saja namun meliputi pula lingkungan sosial.
❑ kemudian PP) No.29/ 1986 digantikan dengan PP No.51/1993 yang di undangkan pada
tanggal 23 Oktober 1993 isisnya pembuatan AMDAL , RKL, dan RPL. Dalam perubahan
tersebut di introdusir pula pembuatan dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan
Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) bagi kegiatan yang tidak wajib AMDAL. Upaya
Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL) ditetapkan oleh
Menteri Sektoral yang berdasarkan format yang di tentukan oleh Menteri Negara Lingkungan
Hidup.
Lanjutan…
PEMBANGUNAN
Lanjutan
EKONOMI SOSIAL
Perencanaan
Strategis KLHS
LINGKUNGAN
❑ ANDAL adalah singkatan dari Analisis Dampak Lingkungan yang sudah sejak tahun
1970-an dikembangkan di negara-negara yang sudah maju dan dikenal sebagai
"Environmental Impact Analysis" atau "Environmental Impact Assessment". Adapun
pengertian dari analisis dampak lingkungan itu adalah Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL) dari suatu proyek yang meliputi pe-kerjaan evaluasi dan
pendugaan dampak proyek dari bangunannya, prosesnya maupun sistem dari
proyek tersebut terhadap lingkungan dan kehidupan manusia.
❑ Dalam pasal 1, ayat 10 Undang-Undang Lingkungan Hidup, No. 4, 1982 dinyatakan
bahwa Analisis Menge-nai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah sebagai hasil studi
menge-nai dampak suatu kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup.
❑ Dengan kata lain yang dimaksud dengan analisis dampak lingkungan (ANDAL)
merupakan bagian dari analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL), di mana
dalam AMDAL tercakup tiga unsur kegiatan yaitu ANDAL, RPL (Rencana Pemantauan
Lingkungan) dan RKL (Rencana Kelola Lingkungan).
Maksud dan Kegunaan Andal
❑ Dari uraian di atas sudah jelas kiranya bahwa tujuan atau maksud dibuatnya
ANDAL adalah agar dapat diperkirakan apa yang akan terjadi dengan
dilakukannya suatu kegiatan atau suatu proyek, sehingga nantinya dapat
dilakukan tindakan-tindakan yang perlu untuk menanggulangi atau mencegah
kemungkinan timbulnya hal-hal atau dampak yang negatif terhadap lingkungan.
Dengan kata lain akan dapat dilakukan tindakan-tindakan pengelolaan lingkungan
yang baik.
❑ Kegiatan pengelolaan lingkungan akan dapat dilakukan setelah disusun rencana
pengelolaan lingkungan sebagai hasil dari analisis dampak lingkungan. Analisis
dampak lingkungan seyogyanya jangan dijadikan sebagai satu-satunya pedoman
dalam pengelolaan lingkungan, sebab nantinya setelah proyek pembangunan itu
dilaksana-kan banyak faktor yang semula dianggap tidak berubah akan menga-
lami perubahan; atau perkiraan akan terjadinya dampak mungkin tidak seperti
yang digambarkan sebelumnya.
Lanjutan
❑Hal yang diharapkan dalam AMDAL ini sebagai studi kelayakan lingkungan adalah
mengenai tersedianya sumberdaya alam dan kemungkinan pengendalian menyusutnya
sumberdaya alam itu karena proyek, serta bagaimana kondisi biologis serta geologi
yang mungkin berubah setelah adanya proyek itu dapat dikelola dengan baik.
❑Jadi dengan dasar berbagai studi kelayakan itu, pemerintah dapat mengambil
keputusan untuk proyek-proyek swasta terutama atas dasar dampaknya terhadap
lingkungan hidup; sedangkan untuk proyek pemerintah semua aspek kelayakan harus
menjadi perha-tiannya. Hal ini memang demikian karena untuk proyek swasta, semua
risiko kecuali kondisi lingkungan ada di pundak swasta sendiri; sedangkan untuk proyek
pemerintah risiko baik finansial maupun lingkungan sepenuhnya ada di pundak
pemerintah.
❑Dengan demikian AMDAL dapat dipakai untuk membantu mencegah agar sumberdaya
alam yang ada yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan proyek itu tidak
rusak, begitu pula sekaligus lingkungan hidup agar tidak rusak karena adanya
pembangunan proyek tersebut.
Penyusunan Amdal
❑ Menyusun AMDAL sama artinya dengan membuat dugaan mengenai apa yang akan
terjadi bila suatu proyek dibangun. Karena kemampuan seseorang dan banyak aspek
yang harus diperhatikan dalam menganalisis dampak lingkungan suatu proyek, maka
harus dilibatkan banyak ahli yang multidisiplin, seperti misalnya harus ada ahli
biologi, ahli hukum, ahli sosiologi, ahli teknik lingkungan, dokter masyarakat, ahli
ekonomi dan sebagainya.
❑ Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam menyusun AMDAL adalah: Membuat
langkah pendahuluan, menyusun rona lingkungan, membuat dugaan dampak,
memilih kegiatan usulan proyek, baru membuat laporan AMDAL. Dalam langkah
pendahuluan ini sebuah tim peneliti harus disusun terlebih dahulu, kemudian
mempelajari peraturan dan perundang-undangan pemerintah, baik di pusat maupun
di daerah, macam proyek dan lokasi proyek, serta mempelajari dokumen ataupun
literatur yang bersangkutan dengan proyek yang akan dikembangkan.