Anda di halaman 1dari 10

PERMASALAHAN DALAM PELAKSANAAN AMDAL

UNTUK PROYEK JASA KONSTRUKSI

I. PENDAHULUAN
Peningkatan kedudukan aspek lingkungan dalam proses pembangunan di
semua bidang merupakan suatu hal yang menggembirakan dalam upaya
mempertahankan kelestarian alam. Karena peningkatan penduduk maka
kebutuhan untuk memenuhi standar kehidupan manusia juga meningkat. Pada
hakekatnya manusia akan selalu mengeksploitasi alam untuk mencukupi
semua kebutuhannya. Seringkali eksploitasi ini berdampak pada kerusakan
alam baik yang sulit untuk dikembalikan ke bentuk awalnya maupun
kerusakan-kerusakan yang masih dapat diperbaiki. Di sini peran ilmu
lingkungan sangat besar yaitu untuk membuat keseimbangan antara
eksploitasi alam dan kelestarian lingkungan
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) adalah kajian mengenai
dampak besar dan penting untuk pengambilan keputusan suatu usaha dan/ atau
kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi
proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan / atau
kegiatan. Dampak pembangunan terhadap lingkungan dapat berarti adalah
perbedaan antara kondisi lingkungan sebelum ada pembangunan dan yang
diperkirakan akan ada setelah pembangunan.

II. TUJUAN DAN MANFAAT AMDAL.


Tujuan Amdal adalah menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan serta
menekan pencemaran sehingga dampak negatifnya menjadi serendah mungkin
dengan demikian Amdal diperlukan untuk menunjang pembangunan yang
berwawasan lingkungan. Amdal berguna untuk mengurangi dampak negatif
dan

menyempurnakan

dampak

positif

terhadap

lingkungan.

Amdal

merupakan perangkat yang sangat berguna bagi pemodal suatu usaha,


pemerintah dan masyarakat
Sedangkan manfaat Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal)
antara lain :
1. Untuk menjamin suatu usaha atau kegiatan pembangunan agar layak
secara lingkungan
2. Meminimalkan kemungkinan dampak negatif terhadap lingkungan hidup
3. Mengembangkan dampak positif sehingga sumber daya alam dapat
dimanfaatkan secara berkelanjutan
4. Mencegah terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan serta
pemborosan sumber daya alam secara lebih luas
5. Menghindari timbulnya konflik dengan masyarakat dan kegiatan lain
disekitarnya
6. Menjaga agar pembangunan tetap sesuai dengan prinsip prinsip
pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan
7. Perwujudan tanggung jawab pemerintah dalam pengelolaan lingkungan
hidup

III.PENDEKATAN SISTEM PENYUSUNAN AMDAL


Dokumen Amdal harus disusun oleh pemrakarsa suatu rencana usaha
dan/atau kegiatan. Dalam penyusunan studi Amdal, pemrakarsa dapat
meminta jasa konsultan untuk menyusunkan dokumen Amdal. Penyusun
dokumen Amdal harus telah memiliki sertifikat penyusun Amdal dan ahli di
bidangnya. Secara skematis alur proses penyusunan analisis dampak
lingkungan adalah sebagai berikut :
KOMPONEN LINGKUNGAN

Iklim
Tanah
Kedalaman dan Kematangan Gambut
Hidrologi
Vegitasi dan Satwaliar
Sosial Ekonomi, Budaya & Demografi

KOMPONEN KEGIATAN
Eksploitasi SDA di lahan basah
Konservasi Lahan (Perkebunan,
Persawahan/Irigasi, Pertambakan)
Konservasi Balik (Kawasan
Lindung dan Konservasi)
Reklamasi Lahan Basah

PROSES
PROSESPELINGKUPAN
PELINGKUPANDAN
DANPENYUSUNAN
PENYUSUNANKAKAANDAL
ANDAL
Dampak
DampakPenting
PentingHipotetik
Hipotetik
Penetapan
PenetapanBatas
BatasWilayah
WilayahStudi
Studi
Penetapan
PenetapanTenaga
TenagaAhli
Ahli
Penetapan
PenetapanMetode
MetodePengumpulan
Pengumpulan&&
Penetapan
PenetapanAnalisis
AnalisisDaya
Dayayang
yangAkan
AkanDigunakan
Digunakan
Penetapan
PenetapanLokasi
LokasiPengambilan
PengambilanSampel
Sampel
Penetapan
PenetapanMetode
MetodePrakiraan
Prakiraan&&Evaluasi
EvaluasiDampak
Dampakyang
yang
dipakai
dipakaidalam
dalamPenyusunan
PenyusunanANDAL
ANDAL
PENYUSUNAN
PENYUSUNANANDAL
ANDAL
Survai
SurvaiLapangan
Lapangan
Analisis
AnalisisData
Data
Perkiraan
PerkiraanDampak
DampakPenting
Penting
Evaluasi
EvaluasiDampak
DampakPenting
Penting

PENYUSUNAN
PENYUSUNANRKL
RKLDAN
DANRPL
RPL
Penyusunan
PenyusunanUpaya
UpayaPengelolaan
Pengelolaandan
danPemantauan
PemantauanLingkungan
Lingkungan
Penetapan
PenetapanPihak-pihak
Pihak-pihakyang
yangTerlibat
Terlibatdalam
dalamPengelolaan
Pengelolaandan
dan
Pemantauan
PemantauanLingkungan
Lingkungan

KELAYAKAN LINGKUNGAN

Gambar .1 Pendekatan Sistem Penyusunan AMDAL (Kep Men Lingkungan Hidup No 5.


tahun 2000)

IV. KEDUDUKAN AMDAL DALAM PROSES KEGIATAN KONSTRUKSI


Proses pengembangan kegiatan konstruksi pada umumnya meliputi
tahapan-tahapan perencanaan umum, studi kelayakan termasuk pra studi
kelayakan, perencanaan teknis, konstruksi dan tahapan pasca konstruksi yang
mencakup operasi, pemeliharaan serta pemanfatannya. Sesuai dengan
ketentuan yang berlaku, kegiatan Amdal merupakan bagian dari proses dari
setiap tahapan pengembangan kegiatan konstruksi.
a. Tahap Perencanaan Umum
Perencanaan umum merupakan awal dari suatu gagasan atau ide untuk
memenuhi suatu kebutuhan atau permintaan masyarakat, dapat berupa
rencana jangka panjang, menengah dan jangka pendek. Pada tahap ini
dilakukan penyaringan Amdal untuk mengetahui secara umum apakah
kegiatan konstruksi tersebut menimbulkan perubahan yang mendasar
terhadap lingkungan, sehingga harus melaksanakan Amdal ataukah tidak
menimbulkan dampak yang berarti sehingga cukup melaksanakan UKL
dan UPL.
b. Tahap Pra Studi kelayakan
Pra studi kelayakan merupakan bagian dari studi kelayakan, dilakukan
untuk menganalisis apakah kegiatan konstruksi yang diusulkan tersebut
dapat dipertanggung jawabkan baik dari segi teknis, ekonomi maupun
lingkungan. Kegiatan Amdal berupa pelingkupan adalah

proses awal

untuk menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak


penting hipotesis yang timbul dari rencana proyek yang diusulkan.

c. Studi kelayakan
Studi Amdal yang dilakukan pada tahap ini merupakan penelaahan
dampak penting yang timbul akibat rencana kegiatan konstruksi secara
cermat dan mendalam, dan hasilnya merupakan acuan untuk merumuskan
penanganan dampak yang timbul tersebut dalam bentuk Rencana
Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan
(RPL)
d. Perencanaan Teknis
Untuk

mewujudkan

suatu

perencanaan

teknis

yang

berwawasan

lingkungan, maka perumusan RKL dan RPL harus dijabarkan dalam


gambar gambar teknis dan spesifikasi teknis tersebut, serta perlu
dituangkan dalam dokumen kontrak , sehingga mengikat pelaksana
kegiatan konstruksi.
e. Pra Konstruksi
Kegiatan pra konstruksi dalam hal ini pengadaan tanah dan pemindahan
penduduk harus didukung dengan data yang lengkap dan akurat tentang
lokasi, luas, jenis peruntukan serta kondisi penduduk yang memiliki atau
menempati tanah yang akan dibebaskan tersebut. Ketentuan ketentuan
yang rinci tentang masalah pemebebasan tanah dalam RKL dan RPL harus
dapat digunakan dan dimanfaatkan sebagai acuan dalam pelaksanaan
pembebasan tanah tersebut.

f. Pelaksanaan Konstruksi
Kegiatan pengelolaan lingkungan yang tercakup pada tahap ini meliputi
penerapan :
Metode konstruksi, spesifikasi serta persyaratan kualitas dan kuantitas
pekerjaan yang terkait dengan penanganan dampak penting
Penerapan Standard Operation Procedure yang mengacu pada dampak
lingkungan.
Tata cara penilaian hasil pelaksanaan pengelolaan lingkungan dan
tindak lanjutnya.
Sedangkan penerapan RPL pada tahap ini mencakup :
Pemantauan pelaksanaan konstruksi agar sesuai dengan gambar dan
spesifikasi teknis yang telah mengikuti kaidah lingkungan
Penerapan dan pelaksanaan uji coba operasional
Penilaian hasil pelaksanaan pengelolaan lingkungan dan pemantauan
lingkungan untuk masukan bagi penyempurnaan pelaksanaan RKL dan
RPL
g. Pasca Konstruksi
Evaluasi pengelolaan dan pemantauan lingkungan dimaksudkan untuk
memantapkan Standard Operation Procedure dengan mengacu pada
pengalaman yang didapat di lapangan selama kegiatan konstruksi
berlangsung.

V. PERMASALAHAN AMDAL DALAM BIDANG KONSTRUKSI


Analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) di Indonesia di
berlakukan berdasar PP 51 tahun 1993 (sebelumnya PP 29 tahun 1986)
sebagai realisasi pelaksanaan UU no. 4 tahun 1982 tentang Lingkungan Hidup
yang saat ini telah direvisi menjadi UU no. 23 tahun 1997. Amdal merupakan
instrumen pengelolaan lingkungan yang diharapkan dapat mencegah
kerusakan lingkungan dan menjamin upaya-upaya konservasi. Hasil studi
Amdal merupakan bagian penting dari perencanaan pembangunan proyek itu
sendiri.
Pembangunan
memberikan

infrastruktur

dampak

terhadap

termasuk
kerusakan

didalamnya

jasa

lingkungan.

konstruksi

Namun

bila

pembangunan tersebut memperhatikan aspek-aspek lingkungan, maka dapat


menyelamatkan lingkungan dan

mengurangi dampak fatalitas bencana.

Pemerintah sebagai penanggung jawab dan penyelenggara infrastruktur


termasuk jasa konstruksi wajib menyelenggarakan pembangunan infrastruktur
yang berwawasan lingkungan. Namun dalam kenyataan di lapangan aspek
lingkungan masih kurang diperhatikan, baik pihak proyek sebagai pemilik
(owner) maupun penyedia jasa (kontraktor)
Permasalahan klasik Amdal yang sering terjadi adalah kegiatan konstruksi
sudah dimulai sebelum izin lingkungannya terbit tetap terjadi. UndangUndang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup, yang sudah tegas menyebutkan ada sanksi pidana bagi
pelanggarnya tetap saja tanpa taji. Kasus Hambalang adalah salah satunya.

meskipun izin lingkungannya belum ada karena dokumen Amdalnya belum


kelar pembangunan tetap dilaksanakan. Kasus Hambalang bukan satu-satunya
pelecehan terhadap UU 32/2009 tersebut. Kementerian Lingkungan Hidup
selaku instansi tertinggi pemangku kebijakan terkait lingkungan hidup tidak
bisa menghentikan kegiatan-kegiatan yang melanggar tersebut karena tidak
memiliki kewenangan. Apalagi sebagian adalah kegiatan pembangunan
infrastruktur yang sangat penting untuk masyarakat, seperti pelabuhan, jalan
dan sebagainya.
VI. PENUTUP
Sebagai instrumen pengelolaan lingkungan yang bersifat preventif, Analisa
Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) harus dibuat pada tahap paling dini
dalam perencanaan kegiatan pembangunan. Dengan kata lain, proses
penyusunan dan pengesahan AMDAL harus merupakan bagian dari proses
perijinan satu proyek. Namun dalam prakteknya banyak pembangunan bidang
infrastruktur / konstruksi yang dilaksanakan lebih dahulu tanpa dibuat kajian
Amdal terlebih dahulu. Hal ini menyebabkan pengaruh - pengaruh yang terjadi
akibat pelaksanaan pembangunan konstruksi tidak dapat diantisipasi secara
maksimal.
Penerapan AMDAL di Indonesia tidak semudah di negara barat, karena
kondisi masyarakat yang berbeda, yang tidak dapat sepenuhnya memberi
dukungan terhadap tindakan pemerintah. Walaupun banyak isu lingkungan
dalam agenda sosial, tetapi isu tersebut masih dianggap kurang penting.
Masyarakat

juga

cenderung

lebih

mempertahankan

hidup

dengan

menggantungkan pada sum berdaya alam daripada melakukan tindakan untuk


melindungi kehidupan liar, spesies langka dan keanekaragaman hayati.
Agar pelaksanaan Amdal berjalan efektif dan dapat mencapai sasaran yang
diharapkan seharusnya instansi lingkungan dan sektoral pemerintah harus
melakukan koordinasi, berbagi informasi dan bekerjasama untuk menerapkan
Amdal dalam siklus proyek, melakukan evaluasi terhadap usaha penilaian dan
perencanaan lingkungan, serta menyusun rekomendasi.

Hal ini telah

termaktub dalam Peraturan pemerintah tentang Amdal yang secara jelas


menegaskan bahwa Amdal adalah salah satu syarat perijinan, dimana para
pengambil keputusan wajib mempertimbangkan hasil studi Amdal sebelum
memberikan

ijin

usaha/kegiatan

termasuk

didalamnya

kegiatan

jasa

konstruksi.

DAFTAR PUSTAKA

Anonimous, 1997,Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 1997 ,


tentang Pengeloaan Lingkungan Hidup.
Anonimous, 2009,Undang-Undang Republik Indonesia No. 32 Tahun 2009 ,
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Anonimous, 1999,Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 27 Tahun
1999, tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Anomious, 2000 Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 5. tahun 2000,
tentang Panduan Penyusunan Amdal
Kodoatie, Robert J, & Sugianto 2002. Banjir beberapa penyebab dan metode
pengendaliannya dalam perspektif lingkungan
Hendartomo, Tomi. Permasalahan dan Kendala Penerapan Amdal dalam
Pengelolaan Lingkungan
Syarif, Nawar 2012 Integrasi Aspek Lingkungan pada kegiatan Konstruksi

10

Anda mungkin juga menyukai