Inventarisasi
Pengolahan Data Analisis Data & Penentuan Target Penyusunan RPPLH
Lingkungan
& Informasi Informasi PPLH (30 tahun) (30 Tahun)
Hidup
a. Kondisi Wilayah
Arahan Kebijakan, Strategi Implementasi dan Indikasi
i. Potesi dan kondisi LH;
Program, penaggung jawab (K/L dan/atau SKPD);
ii. Upaya pengelolaan LH;
a. Rencana pemanfaatan dan/atau pencadangan SDA;
iii. Kejadian bencana, pencemaran dan
b. Rencana Pemeliharaan dan perlindungan kualitas
kerusakan LH
dan/atau fungsi LH;
iv. Kependukan: laju pertumbuhan penduduk,
c. Rencana pengendalian, pemantauan serta
kepadatan penduduk & permukiman serta
pendayagunaan dan pelestarian SDA;
Sosbud
d. Rencana MAPI.
b. Indikasi D3TLH
Sumber: SE MenLHK No. : SE.5/Menlhk/PKTL/PLA.3/11/2016
Konsep: Framework Penyusunan RPPLH: Integrasi Inventarisasi LH, D3TLH dan RPPLH
Monitoring dan evaluasi (monev) keberlanjutan di level Landscape 7
1 3 4 5 6
2 Penyusunan & PENETAPAN
Pengumpulan
Pengolahan & Analisis Data- Perumusan Muatan Pembahasan &
Persiapan Data & Implementasi
Informasi (HITS) RPPLH RPP/RANPERDA
Informasi RPPLH RPPLH
a. Tim Inventarisasi a. Analisis spasial dan Arahan Kebijakan, Strategi Implementasi a. NA;
LH; dan Indikasi Program:
b. Analisis bagan alir (D-P-S-I-R): a. Rencana pemanfaatan dan/atau
b. Penyusunan RPP/
b. Identifikasi data a. Data • States: i.e.D3TLH, IKLH (Cemar- pencadangan SDA; Ranperda;
& informasi; Sekunder Rusak), Emisi GRK, Rosot Karbon; b. Rencana Pemeliharaan dan c. Pembahasan RPP/
perlindungan kualitas dan/atau fungsi Ranperda
c. Penyiapan b. Data • Impact; LH;
metodologi Primer • Pressures; c. Rencana pengendalian, pemantauan
d. Penyusunan • Drivers serta pendayagunaan dan pelestarian Jasa Lingkungan Hidup
rencana kerja; • Responses SDA; (Ecosystem Services) +
d. Rencana MAPI.
e. Penyiapan Valuasinya
perangkat ground Pelaksanaan Inventarisasi Lingkungan Hidup
check Basisnya Peta Ekoregion & Jasa LH + Valuasi Ekonomi Penyusunan & Pelaksanaan RPPLH
SDA yang berfungsi Potensi dan ketersedian Sumber daya alam (SDA) yang
sebagai diinventarisasi mencakup data dan informasi yang
INFRASTRUKTUR terdiri dari (Geo-spatial dan Attribute)
EKOLOGIS
(Ecological SDA yang berfungsi
Infrastructures)
yang bernilai 1 sebagai pengerak
laju pertumbuhan
penting bagi
keberlanjutan
kehidupan
2 ekonomi
(ENGINE OF
(WILAYAH DENGAN Ipbes: Intergovernmental Science-Policy Platform
GROWT
on Biodiversity and Ecosystem Services:
JASA LINGKUNGAN
Ecological infrastructure refers to the natural or semi-natural structural elements
HIDUP TINGGI) of ecosystems and landscapes that are important in delivering ecosystem services
Wilayah dengan jasa
2
Wilayah dengan lingkungan hidup
jasa lingkungan tinggi terkait dengan 3
hidup tinggi LAHAN PRIMA KEANEKARAGAMAN
terkait dengan [PANGAN]
KEHATI HAYATI
Lahan Prima
(Pangan) Wilyah dengan
AIR Entrepreneurial
jasa lingkungan
Wilayah dengan activities differ
LAINYA
substantially hidup tinggi
jasa lingkungan LAINNYA sesuai 4
1 hidup tinggi dengan
terkait dengan perkembangan
AIR ilmu pengetahuan
i.e. rosot karbon &
adaptasi PI
SDA yang berfungsi sebagai
INFRASTRUKTUR EKOLOGIS BERNILAI PENTING
Wilayah dengan Jasa Lingkungan Hidup Tinggi terkait dengan
Keanekaragaman Hayati
Wilayah dengan Jasa Lingkungan Hidup Tinggi/Penting terkait kehati antara lain mencakup:
1) Kawasan lindung yang telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
2) Kawasan-kawasan yang memiliki status perlindungan internasional seperti world heritage sites (WHS),
cagar biosfer, Ramsar sites, tropical rain forest heritages (TRHS);
3) Kawasan ekosistem atau habitat yang memiliki species-spesies penting dari aspek ekologi, ekonomi,
social-budaya dan saintifik (Nilai konservasi tinggi – NKT) seperti:
a. habitat yang unik, memiliki species endemic, dilindungi dan/atau teracam punah;
b. habitat yang menjadi tempat persinggahan spesies-spesies migrasi (migratory species);
c. kawasan ekosistem yang memainkan peranan penting dalam penyedian sumber genetic;
d. kawasan yang memiliki ekosistem yang tidak ada ditempat lain dan apabila mengalamai
kerusakan tidak dapat tergantikan;
e. kawasan yang memiliki ekosistem yang berfungsi atau berperan sebagai koridor alami berbagai
species yang bernilai penting;
f. kawasan ekosistem hutan yang menjadi ruang penghidupan masyarakat lokal atau masyarakat
adat (indegenous people);
Informasi Geospasial Terkait dengan Infrastruktur Ekologis-Jasa LH Tinggi
No Area/Wilayah dengan Jasa Lingkungan
Hidup Tinggi Terkait Keanekaragaman
Hayati (Biodiversity) https://Insights.menlhk.g.o.id
ditetapkan
2. Peta Kawasan lindung yang memiliki status INVENTARISASI LH
❑ Potensi dan Ketersedian
perlindungan internasional i.e. WHS, SDA
❑ SDA berfungsi sebagai
Ramsar Sites, Cagar Biosfer, THRS. Infrastruktur ekologis
(Jasa LH
KRP
Analisis Pengaruh KRP Hasil
adaptasi terhadap perkembangan IPTEK yang lebih
terhadap Kondisi Analisis
memenuhi pertimbangan Pembangunan
Lingkungan Hidup Berkelanjutan
Penundaan, perbaikan urutan, atau perubahan
prioritas pelaksanaan
Isu-Isu Strategis
Pembangunan Arahan PPLH
Berkelanjutan implementasi Pemberian arahan atau rambu-rambu utuk
1. Lingkungan Hidup KRP mempertahankan atau meningkatkan fungsi ekosistem
(environmentally sound)
2. Sosial (socially acceptable); Pemberian arahan atau rambu-rambu
3. Ekonomi (economically viable)
mitigasi dampak dan risiko LH
Muatan SK. MENLHK No. SK 297/Menlhk/Setjen/PLA.3/4/ 2019: Daya Dukung dan Daya Tampung Air Nasional
DASAR PENETAPAN
DASAR PENENTUAN a. Ketersedian Air v.s.
Inventarisasi LH Pemanfaatan Air; dan ASPEK YANG DIPERHATIKAN
b. Kecendrungan perubahan a. Keberlanjutan proses & fungsi LH;
di Wil. Ekoregion kinerja Jasa LH pengatur air b. Keberlanjutan produktivitas LH;
a. Jumlah Populasi; 1996-2016 c. Keselamatan, mutu hidup &
b. Potensi & ketersedian SDA; kesejahteraan masyarakat
MENTERI LHK
c. Bentuk Pemanfaatan SDA
(pertanian, perikanan,
perkebunan& permukiman/lahan Daya a. Indikasi Status: Pulau/Kepulauan & Provinsi;
terbangun) Dukung dan b. Data dan informasi Spasial: Peta skala l 1:
Daya 500.000;
a. Gubernur: daya dukung & daya Tampung Air c. Data dan informasi Non-spasial (atribut):
tampung Air provinsi dan Nasional angka dan tabel;
ecoregion lintas kab/kota
(1:250.000); a. Penggunaan: sampai RPPLH Prov dan
b. Bupati/Walikota: daya dukung & kab/kota tersusun;
TINDAK LANJUT
daya tampung Air kab/kota dan b. Evaluasi Nasional: minimal 1 kali
(Pemerintah Daerah)
dalam 5 tahun
ecoregion kab/kota (1:50.000);
https://www.menlhk.go.id//site/download_file?file=1609210538.pdf
Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup (D3TLH) dalam KLHS
https://www.menlhk.go.id//site/download_file?file=1609210499.pdf
Apa D3TLH: KERANGKA PENENTUAN DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG PENYEDIA AIR
PETA EKOREGION
PETA JASA LINGKUNGAN
Karakter Bentang Penentuan Jasa LH Tinggi PENGATUR TATA AIR
Alam (KLHK)
Informasi pendukung
Fungsi Menyediakan
Vegetasi Alami Air yang
(BIG, LIPI, KLHK) Didistribusikan secara
spasial dalam Grid 1 Km2 KETERSEDIAAN
(m3/thn)
Penutupan Lahan
Eksisting (KLHK) Data Ketersediaan Air
Per Wilayah Sungai
yang Didistribusikan STATUS DAYA DUKUNG
secara Spasial dalam Grid 1 Km2
Standar Kebutuhan Domestik PENYEDIAAN AIR
per Kapita (Kemen PU) PERMUKAAN
Jumlah Kebutuhan (Terlampaui / Belum
Jumlah Penduduk Per Domestik yang
Kabupaten yang Didistribusikan secara
Terlampaui)
didistribusikan secara KEBUTUHAN TOTAL
Spasial dalam Grid 1 Km2 (m3/thn)
spasial dalam grid 1 Km2 (BPS)
OUTPUT
Standar Kebutuhan Per
Penggunaan Lahan (Kementan Jumlah Kebutuhan OUTPUT
& Kemen PU) Berdasarkan
Penggunaan Lahan
Peta Penutupan yang Didistribusikan Peta Jasa Lingkungan Hidup Tinggi Terkait
Lahan (KLHK) secara Spasial dalam Grid 1 Km2 dengan air
INPUT
Landscape, D3TLH dan Keberlanjutan Lingkungan Hidup & Sosial
PETA JASA LINGKUNGAN PENGATUR TATA AIR
Domestik yang
Didistribusikan
PASAR EKSPOR
secara
Spasial dalam Grid 1 Km2
1 Kriteria Baku
Kerusakan
c Kerusakan LH-Kebakaran Hutan/Lahan
2
Kriteria Baku Kerusakan
Akibat Perubahan Iklim
Ekosistem •Kenaikan suhu
g Kerusakan Karst
•SLR
f Kerusakan gambut •Badai
•Kekeringan
a Kerusakan Tanah untuk h Kerusakan ekosistem lainnya
Produksi Biomassa sesuai iptek
d Kerusakan Mangrove
e Kerusakan Lamun
Penguasaan oleh
Pemerintah (Pusat
dan/atau Daerah)
Penguasaan non
pemerintah
(i.e. swasta, masyarakat
→ Perizinan berusaha
(SDA)
Pengetahuan Pengelolaan Sumberdaya Alam
[Berbasis Jasa Lingkungan Hidup)
PENGETAHUAN Pengetahuan
MODERN sesuai kearifan
Seperti:
• Good mining
lokol (Traditional
practices, Local Knowledge)
• sustainable
landscape
management, Terdapat uraian di 3.5.
• sustainable forestry Identifikasi Kearifan Lokal pada
management halaman 76-80
Konflik Dan Penyebab Konflik Yang Timbul Akibat Pengelolaan
Sumberdaya Alam [Berbasis Jasa Lingkungan Hidup]
konflik konflik konflik
antara antara pihak antara
pemerintah swasta masyarakat
dengan dengan dengan
masyarakat swasta masyarakat
2 4 6
1 3 5
P – PRESSURES:
through: science and technology,
policy, law and institutions.
Demographic, social
(institutional)and material
factors determininghuman
Integrated,
well-being
Human interventions in
the environment: Thematic and
- Land-use Environmental factors
- Resource extraction
- External inputs (fertilizers,
(fertilisers,
chemicals, irrigation)
determining human well-being
- Ecological servicessuch as
Spasial) dengan
Provisioning services
provisioning services
- Emissions (pollutants and
waste)
- Modification and
(consumptive use), cultural
Cultural
services (non-consumptive use),
Regulatingservices
regulating servicesand
and
pendekatan
ENVIRONMENT
movement of organisms
S – STATE AND
and trends:
TRENDS: Supporting services
supporting services (indirect
(indirect use)
use)
Natural capital: atmosphere, land, water and biosphere - Non-ecosystem natural
resources i.e. hydrocarbons,
minerals and renewable energy
D-P-S-I-R (Driver-
- Stress i.a. diseases, pests,
Natural processes:
- Solar radiation
- Volcanoes
Environmental impacts and change :
- Climate Change and Depletion of the Stratospheric Ozone Layer
radiation and hazards Pressures-State-
- Earthquakes - Biodiversity change
- Pollution, degradation and / or depletion of air, water, minera
land (including desertification)
ls and
Impacts-
TIME: 1987 2007–
2007-2015(short
2015(shortterm)
term) 2050
2050(medium
(mediumterm)
term) (long term)
Responses)
Contoh: Initial Conceptual Model of Coastal Scenario – Permasalahan & Target LH
Subsistence Needs Housing Construction
Human Population
Cash Needs Fuelwood Demand
Natural processes
STATE AND TRENDS Step 1
ENVIRONMENT
Step 2 What are the consequences for the environment and humanity?
Direct influence
through human Human well-being
interventions RESPONSES
Natural processes
STATE and TRENDS Step 1
Step 2 What are the consequences for the environment and humanity?
Step 2 What are the consequences for the environment and humanity?
Direct influence
through human Human well-being
interventions RESPONSES Step 3
Natural processes
STATE and TRENDS
ENVIRONMENT
Step 2 What are the consequences for the environment and humanity?
Menggunakan indikator indeks kualitas lingkungan hidup (IKLH), yang antara lain
mencakup kualitas udara, kualitas air sungai, dan kualitas tutupan lahan + D3TLH dan
Emisi GRK
Tabel ...... : Target Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Tahun ..... s/d
Tahun .......
Target Kumulatif selama 30 Tahun
No Indikator
S/d Tahun.... S/d Tahun.... S/d Tahun.... S/d Tahun.... S/d Tahun.... S/d Tahun....
PENYUSUNAN ARAHAN RPPLH - 01
1. Rencana pemanfaatan dan/atau pencadangan sumber daya alam
a. Kebijakan, strategi implementasi dan indikasi program Pemanfaatan SDA: SDA yang
dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan (Keberlanjutan pemanfaatan & terjaganya
kualitas LH)
b. Kebijakan, strategi implementasi dan indikasi program pencadangan SDA: SDA
yang tidak layak/belum layak dimanfaatkan (i.e. manfaat dan resiko kerusakan LH
dan ekosistem yang rusak dan harus dipulihkan)
Tabel : Rencana pemanfaatan dan pencadangan sumber daya alam
*) Nomenklatur indikasi program harus sama dengan nomenklatur program yang digunakan dalam penyusunan RPJMD
PENYUSUNAN ARAHAN RPPLH - 02
PENYUSUNAN ARAHAN RPPLH
a. Menetapkan wilayah yang memiliki fungsi lindung dan ditetapkan sebagai Kawasan lindung
gengan krteria sesuai ketentuan yang berlaku;
b. Mengatur peruntukan penggunaan lahan sesuai dengan fungsi lingkungannya;
c. Mempertahankan kondisi dan fungsi-fungsi daerah-dearah yang memiliki nilai konservasi
tinggi
Tabel : Rencana pemeliharaan dan perlindungan kualitas dan/atau fungsi lingkungan hidup
Kebijakan pemeliharaan
dan perlindungan kualitas Strategi implementasi Indikasi program/Kegiatan Perangkat daerah
No dan/atau fungsi LH perlindungan dan pelestarian jasa LH yang yang bertanggung
pengelolaan LH harus dilakukan *) jawab
Jenis SDA Lokasi
1 2 3 4 5 6
*) Nomenklatur indikasi program harus sama dengan nomenklatur program yang digunakan dalam penyusunan RPJMD
PENYUSUNAN ARAHAN RPPLH - 03
3. Rencana pengendalian, pemantauan serta pendayagunaan dan
pelestarian SDA
*) Nomenklatur indikasi program harus sama dengan nomenklatur program yang digunakan dalam penyusunan RPJMD
PENYUSUNAN ARAHAN RPPLH - 04
4. Rencana adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim
a. Rencana adaptasi terhadap perubahan iklim
Dalam rangka meningkatkan kemampuan untuk meminimalisasi dampak negatif
karena adanya perubahan kondisi lingkungan hidup yang diakibatkan oleh
perubahan iklim yang akan lebih memperparah permasalahan yang telah ditetapkan
Contoh :
- Infrastruktur hijau sesuai kerentanan daerah.
- Meningkatkan kapasitas masyarakat dalam adaptasi perubahan iklim’
- Melestarikan dan mengembangkan kearifan lokal dalam adaptasi perubahan
iklim.
- Perlindungan daerah pesisir dari abrasi dan intrusi air laut.
- Pengurangan/moratorium eksploitasi air tanah/air dalam.
- Revitalisasi sistem pemanenan air hujan dan jaringan distribusinya.
Tabel : Rencana adaptasi terhadap perubahan iklim
Perangkat daerah
Kebijakan adaptasi Indikasi program/Kegiatan
No Strategi implementasi yang bertanggung
terhadap perubahan iklim yang harus dilakukan *)
jawab
1 2 3 4 5
*) Nomenklatur indikasi program harus sama dengan nomenklatur program yang digunakan dalam penyusunan RPJMD
*) Nomenklatur indikasi program harus sama dengan nomenklatur program yang digunakan dalam penyusunan RPJMD
PP 22 tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
1. Output: Peta Badan Air 1. Output: BMA Air 1. Output: BMA Air 1. Output: Nilai Beban
1. Output: Peta Perlindungan 1. Ouput: RPPMA dengan muatan:
skala 1: 50.000 Permukaan Tanah Pencemaran Paling
dan Pengelolaan Mutu Air a. Pemanfaatan;
a. Air Permukaan: 2. Proses: 2. Proses: Tinggi dari sumber
skala 1: 50.000; b. Pengendalian;
sungai, danau, lahan a. Mengacu a. Pemantuan pencemaran yang
2. Proses: Karakterisasi Badan c. Pemeliharaan
basah; BMA Nasional rona awal diperbolehkan dibuang
Air berdasarkan Peta 2. Proses:
b. Air Tanah; (Lampiran V mutu air ke badan air;
Badan Air melalui proses a. Disusun berdasarkan
2. Proses: interpretasi dan PP 22/2021); tanah 2. Proses: dihitung dan
pengumpulan & pemantauan mutu air, BMA
delienasi dari: b. Koordinasi dan/atau ditetapkan melalui:
pengkajian data primer & dan alokasi beban
a. Citra satelit; dan mutu air a. hasil karakterisasi
data sekunder untuk pencemaran;
b. Foto Udara; pertimbangan tanah badan air;
mendapatkan informasi: b. Hasil pemantauan mutu air
c. Penyelidikan teknis referensi b. BMA berdasarkan
a. Hidrologi & yang dibandingkan dengan
hidrologis b. Koordinasi segmentasi dan
hidrogeologi; BMA → Status Mutu Air
d. Peta DAS 1: 50.00 dan zonasi badan air
b. Geologi; (Tercemar atau baik);
e. Peta CAT 1: 50.00 pertimbangan
c. Marpologi; c. Status Mutu Air Baik →
teknis
d. Ekologi; Rencana pencegahan dan
e. Mutu Air; pemelihraan mutu air;
f. Sumber Pencemar; d. Status mutu air tercemar →
g. Pemanfaat air Sumber: hasil analisis/review ketentuan Pasal 108- Mutu Air Sasaran & Rencana
123 PP No. 22 Tahun 2021 Pengendalian Mutu Air
e. 4 Kriteria mutu air sasaran
Framework Perencanaan Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Air
7
Monitoring dan evaluasi (monev) keberlanjutan Ekosistem Perairan Darat (DAS) dan CAT
1 2 3 4 5 6
Penyusunan PENETAPAN &
Pengolahan & Analisis Data- Perumusan Muatan
Persiapan Pengumpulan Data & Informasi Rancangan Implementasi
Informasi (HITS) RPPMA
Peraturan RPPMA RPPMA
1 2 3 4 5 6
Penyusunan PENETAPAN &
Pengolahan & Analisis Data- Perumusan Muatan
Persiapan Pengumpulan Data & Informasi Rancangan Implementasi
Informasi (HITS) RPPML
Peraturan RPPML RPPML
1 2 3 4 5 6
Penyusunan PENETAPAN &
Pengolahan & Analisis Data- Perumusan Muatan
Persiapan Pengumpulan Data & Informasi Rancangan Implementasi
Informasi (HITS) RPPEG
Peraturan RPPEG RPPEG
1. Jenis Data-Informasi (Primer-Sekunder): Peta final Peta Fungsi Ekosistem 1. RPPEG paling sedikit memuat rencana:
Kesatuan Hidrologis Gambut 1:250.000; Gambut (Nasional 1: a. pemanfaatan dan/atau pencadangan
a. Lokasi, keberadaan dan luasan KHG; 250.000, Provinsi 1: Ekosistem Gambut;
b. Karekteristik Ekosistem Gambut: 100.000, Kab/Kota b. pemeliharaan dan perlindungan kualitas
• lokasi titik atau koordinat; 1:50.000) dan/atau fungsi Ekosistem Gambut;
• elevasi lahan; 1. Fungsi Lindung c. pengendalian, pemantauan, serta
• air tanah, genangan, atau banjir; pendayagunaan dan pelestarian Ekosistem
• tutupan lahan, penggunaan lahan, dan kondisinya;
Ekosistem Gambut
• keberadaan flora dan fauna yang dilindungi; (FLEG); Gambut; dan
• kondisi drainase alami dan buatan; 2. Fungsi Budidaya d. adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan
• kualitas air; iklim
• tipe luapan
Ekosistem Gambut
2. RPPEG disusun dengan memperhatikan:
• ketebalan Gambut; (FBEG)
a. keragaman karakter dan fungsi ekologis;
• proporsi berat bahan Gambut;
• perkembangan kondisi atau tingkat kerusakan b. sebaran penduduk;
lahan Gambut; c. sebaran potensi sumber daya alam;
• karakteristik substratum dibawah lapisan Gambut; d. kearifan lokal;
dan e. aspirasi masyarakat;
• karakteristik tanah dan kedalaman lapisan pirit f. perubahan iklim; dan
2. Sumber Data-Informasi (Primer-Sekunder) g. rencana tata ruang wilayah
a. Citra satelit; 3. RPPEG bagian dari RPPLH
b. Foto udara
c. Peta Indikatif sebaran Ekosistem Gambut
Nasional;
d. Verifikasi/Survey lapangan Sumber: hasil analisis/review ketentuan Pasal 5-19
PP No. 71Tahun 2014
“
Terima kasih