Anda di halaman 1dari 23

BIMBINGAN TEKNIS

PEMANTAUAN KUALITAS UDARA AMBIEN


DENGAN METODE PASSIVE SAMPLER
&
PERHITUNGAN INDEKS KUALITAS UDARA
TAHUN 2022

Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara


CAPAIAN DAN PROYEKSI INDEKS KUALITAS
LINGKUNGAN HIDUP
71,45
100,00
71,67 70,27 72,00
87,03 86,56 87,21 87,36 69,22 69,48 69,74
90,00 84,96 84,74 70,00
80,17 80,54 68,23
81,78 81,04
80,00 72,77 68,00
65,73 66,46 68,94
70,00 66,00
60,31 61,03 62,00… 59,54 60,72
59,01 59,01 58,55 58,42
60,00 63,20 63,42
52,19 53,10 53,20 52,62 53,53 52,82 64,00
51,82 50,20
50,00 62,00
40,00 60,00
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Indeks Kualitas Udara Indeks Kualitas Air
Indeks Kualitas Lahan Indeks Kualitas Air Laut
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
NANGGROE ACEH DARUSSALAM 89,63
SUMATERA UTARA 89,55
SUMATERA BARAT 90,22
RIAU 90,13
KEPULAUAN RIAU 90,91
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 90,39
JAMBI 87,08
BENGKULU 90,81
SUMATERA SELATAN 86,28
LAMPUNG 85,46
BANTEN 74,14
DKI JAKARTA 66,52
JAWA BARAT 79,34
JAWA TENGAH 84,53
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA 88,59
JAWA TIMUR 83,13
BALI 89,28
NUSA TENGGARA BARAT 88,52
NUSA TENGGARA TIMUR 90,51
KALIMANTAN BARAT 90,71
KALIMANTAN TENGAH 90,39
KALIMANTAN SELATAN 89,23
KALIMANTAN TIMUR 88,84
GORONTALO 93,93
SULAWESI SELATAN 89,13
SULAWESI TENGGARA 90,89
SULAWESI TENGAH 91,33
SULAWESI UTARA 91,27
SULAWESI BARAT 90,97
MALUKU 90,70
MALUKU UTARA 91,64
PAPUA BARAT 95,60
PAPUA 93,93
KALIMANTAN UTARA 93,43
Pemantauan Kualitas Udara dengan Metode Passive Sampler

Mekanisme kerja: Kelebihan Metode Passive Sampler:


1. Kompak, portable, tidak mengganggu,
Zat selalu berusaha untuk mencapai murah (memerlukan biaya yang tidak
kesetimbangan (konsentrasi) terlalu mahal)
2. Mampu mengukur tingkat polusi rata-
rata dengan kisaran waktu periode
sampling yang lebih luas (jam sampai
bulan)
3. Tidak perlu pengawasan, tak berisik,
dan dapat digunakan dalam
lingkungan yang berbahaya.
4. Tidak diperlukan pelatihan yang
Terjadi perpindahan zat dari konsentrasi banyak untuk memasang passive
tinggi ke konsentrasi rendah Difusi sampler (tidak perlu skill yang tinggi)
Sampling secara pasif: 5. Tidak memerlukan listrik
6. Simpel, sederhana dan ringan dalam
● Menggunakan kemampuan molekul
pengiriman sampel ke lokasi
pencemar untuk bergerak menuju pemantauan dibandingkan dengan alat
absorben dan bereaksi dengan pemantauan manual aktif
larutan penyerap
● Waktu pengukuran lebih lama
(dibanding dengan metode aktif)
Alat Pemantau Difusi Pasif
• Passive Diffusion Sampler
• Bentuk:
– tabung (tube)
– lempengan (badge)
• Komponen utama:
– Ruang penyimpan absorben

– Ruang difusi
– Inlet
Inlet
Proses Difusi Pada Alat Pantau
• Awal sampling • Akhir sampling
Jumlah pencemar =
Jumlah
nol
pencemar =
jumlah di udara
ambien

MEMERLUKAN
WAKTU !
Jumlah pencemar di udara ambien

Jumlah pencemar di udara ambien


PROSEDUR PEMANTAUAN KUALITAS UDARA AMBIEN DENGAN
METODE PASSIVE SAMPLER TAHUN 2022
Penerimaan Peralatan Passive

Tahapan penerimaan peralatan passive sampler sebagai berikut:


● Buka kotak paket sample yang berisi 1 buah kotak paket passive dan 4 buah shelter
dengan hati-hati.
● Kotak paket passive berisi 2 buah sealed alumunium foil yang akan dipergunakan
sebagai kotak pengiriman kembali sample udara ambien ke laboratorium, oleh karena itu
simpanlah kotak paket passive dan sealed alumunium foil di tempat yang aman.
● Lakukan pemeriksaan terhadap barang yang diterima:
● jumlah shelter 4 buah dan
● 1 buah kotak paket passive berisi sealed alumunium foil 2 buah yang masing-masing
berisi holder sample 5 buah berwarna putih untuk parameter SO2 dan 5 buah berwarna
kuning untuk parameter NO2 , sarung tangan, surat pengantar, manual book QRCODE
Laboratorium, stiker QRCODE KLHK, serta 4 buah formulir)
● Lakukan konfirmasi penerimaan alat dengan melakukan scan QRCODE Laboratorium
yang telah melekat pada masing-masing holder sampler. Tata cara konfirmasi
penerimaan alat tersedia dalam manual book QRCODE Laboratorium.
● Isi Formulir 1 yakni Form Tanda Terima Sampler Di Daerah (Tahap I). Isi paket
sesuai atau tidak sesuai harap dilaporkan kepada KLHK dan Laboratorium AAS melalui
whatsapp (WA), atau faksimili, atau email dan sertakan foto.
Peralatan Sampling yang akan Dikirim ke Kabupaten/Kota

4 Buah Shelter
(Pelindung Sampler)
Surat Pengantar, SOP
pemasangan alat, QRCode,
Formulir-Formulir dan Biaya
Kotak Paket Passive Pengiriman ke Lab
yang berisi:

5 Buah Sampler NO2


dan 5 Buah Sampler SO2 SarungTangan
Tata Cara Pemasangan Alat Passive Sampler

1. Pembukaan wadah holder sample dan pemasangan holder sample ke dalam shelter
dilakukan di lokasi sampling masing-masing.
2. Ambil wadah holder sampel baik untuk NO2 dan SO2 dari alumunium foil sesuai
peruntukan lokasi sampling masing masing dan keluarkan holder sampel dari wadahnya di
lokasi sampling. (Sample blanko jangan dikeluarkan dari wadahnya maupun dari
sealed alumunium foil).
3. Pasang holder sample pada shelter sampel (sesuai gambar), setelah itu pasang shelter
pada tiang gantung.

4. Isi Formulir 2 yakni Formulir Lapangan (Tahap I) Pengambilan Sampel Udara Ambien
dengan Metode Passive Sampler (NO2 dan SO2)
5. Isi keterangan dalam stiker/label sampel dan tempelkan stiker/label pada wadah holder
sample setelah pemasangan 14 hari.
Tata Cara Pelepasan Alat Passive Sampler
1. Setelah 14 hari, holder sample NO2 dan SO2 terpapar di lokasi sampling maka selanjutnya
lepaskan holder sample dari shelter.
2. Kemudian masukkan holder sample kedalam wadah masing-masing sesuai lokasi sampling
yang sudah tertulis pada stiker yang ditempel pada wadah. Pelepasan holder sample dan
penyimpanan dalam wadah dilakukan di lokasi sampling masing masing.
3. Lengkapi isian formulir 2 untuk data pengambilan sampel dan keterangan cuaca.
4. Isi dan lengkapi formulir 3 yakni formulir laporan kondisi sampel selama pemaparan dan
formulir 4 yakni formulir pengiriman sampel
5. Lakukan konfirmasi pengembalian alat dengan melakukan scan QRCODE laboratorium pada
masing-masing holder sampler. Tata cara konfirmasi pengembalian alat tersedia dalam manual
book QRCODE laboratoium.
6. Kemudian tempelkan stiker qrcode klhk pada masing-masing wadah yang berisi sampler.
Apabila sampler hilang maka QRCODE tidak dilekatkan.
7. Masukkan seluruh holder sample kedalam wadah masing masing selanjutnya masukkan
dalam 2 buah sealed aluminium foil yang sudah disiapkan.
8. Kemudian masukkan 2 buah sealed aluminium foil yang sudah berisi holder sample dalam
wadahnya masing masing sesuai lokasinya dan 4 buah formulir yang sudah diisi serta
dokumen lain ke dalam kotak paket passive yang sudah disiapkan. Kotak paket passive
adalah kotak paket passive yang dipakai pada saat pengiriman alat. Pastikan alamat
pengiriman kembali adalah : PT. Anugrah Analisis Sempurna, Jl. Raya Jakarta Bogor Km.
37, RT 005/ RW 04, Depok, Jawa Barat 1641
9. Pengiriman kembali dilakukan pada hari yang sama dengan hari pengambilan alat passive
sampler dari lokasi sampling.
Kriteria 4 lokasi Pengambilan Sample Udara Ambien

 Transportasi
Lokasi di daerah transportasi adalah untuk mengetahui seberapa jauh dampak emisi
gas buang yang keluar dari kendaraan bermotor terhadap kualitas udara di sekitar
jalan raya yang dilakukan pemantauan kualitas udaranya. Jarak titik pengambilan
sampel kurang lebih 5 – 10 meter dari bahu jalan
 Industri
Lokasi di aderah industri adalah untuk mengetahui seberapa jauh kegiatan industri
memberikan kontribusi terhadap pencemaran udara disekitar kegiatan industri. Jarak
pemantauan tidak terlalu dekat dengan sumber emisi minimal 15 meter dari sumber
 Pemukiman
Lokasi di daerah pemukiman dipilih untuk mengetahui tingkat pencemaran udara yang
diakibatkan oleh adanya emisi gas buang yang keluar dari kegiatan disekitar
pemukiman padat.
 Perkantoran/pasar/komersial
Lokasi di daerah perkantoran/komersil adalah untuk mengetahui tingkat pencemaran
udara di wilayah perkantoran/komersil akibat adanya emisi terutama bersumber dari
aktivitas yang ada disekitar lokasi atau kawasan padat perkantoran/pasar/ komersil.

Catatan: Pemilihan lokasi pengambilan sampel di kabupaten / kota jaraknya minimal 1


kilometer dari titik satu dengan titik lainnya.
PROSEDUR PERHITUNGAN IKU TAHUN 2022
TUJUAN PENYUSUNAN
INDEKS KUALITAS UDARA

Sebagai informasi Sebagai bentuk


untuk mendukung pertanggungjawaban Sebagai instrumen
proses pengambilan kepada publik keberhasilan
keputusan di tingkat tentang pencapaian pemerintah dalam
Pusat maupun target kinerja melindungi dan
Daerah yang program mengelola kualitas
berkaitan Pengendalian udara
Pengendalian Pecemaran Udara
Pencemaran Udara
Persyaratan Data untuk Perhitungan IKU Tahun 2021

1. Parameter pencemar udara: SO2 dan NO2

2. Lokasi sampling minimal 4 lokasi per kabupaten/kota:


a) Daerah padat transportasi (jalan utama yg lalu lintasnya padat)
b) Daerah/kawasan Industri (bukan industrinya)
c) Pemukiman padat penduduk (urban background)
d) Kawasan komersil (perkantoran yang tidak terpengaruh langsung transportasi

3. Metode pemantauan: otomatis dan atau manual dengan kriteria kualitas udara ambien rata
rata tahunan

4. Jumlah data minimum (frekuensi dan periode pemantauan):


 Passive sampler minimal : 28 hari per tahun (7 hari x 4 kali atau 14 hari x 2 kali)
 Manual aktif minimal : 24 hari per tahun (2 kali per bulan @24 jam)
 AQMS fixed station minimal : 65% data (238 data harian per tahun)

5. Rumus Indeks Kualitas Udara


IKU = Indeks Kualitas Udara = 100 - [50/0.9 x (Ieu - 0.1)]
Langkah-langkah Pengolahan Data &
Perhitungan Indeks Kualitas Udara

1. Verifikasi data hasil analisa laboratorium dari pemantauan kualitas udara ambien yang
memenuhi kritreria dan persyaratan

2. Tabulasi data, terkait penyajian data dalam bentuk tabel sbb:


Nama provinsi, Nama Kabupaten/Kota, Lokasi sampling: perkantoran, industri,
pemukiman, dan transportasi, Titik koordinat, Data kualitas udara ambien (rata-rata
tahunan per lokasi sampling dengan satuan µg/m3).

Tahap I Tahap I Tahap II Tahap II NO2 SO2


Rerata Rerata
Kadar Kadar Kadar Kadar kab/ kab/ Ind NO2 Ind SO2 IKU
Kota Peruntukan NO2 SO2 Ieu
NO2 SO2 NO2 SO2 kota kota kab/kota kab/kota kab/kota
µg/m3
Transportasi 5,18 8,27 3,45 10,23 4,32 9,25 3,82 5,29 0,10 0,26 0,18 95,56
KAB. BIAK Industri 5,70 5,34 4,02 5,39 4,86 5,37
NUMFOR
(9106) Pemukiman 2,11 2,47 2,20 4,44 2,16 3,46
Perkantoran 4,58 3,70 3,30 2,47 3,94 3,08

Menghitung rata-rata
Menghitung rata-rata Membandingkan
konsentrasi NO2 dan
konsentrasi NO2 dan konsentrasi rata-rata
SO2 dari periode
SO2 tiap kab/kota dengan
pemantauan dan
kabupaten/kota bakumutu
lokasi sampling

Memasukkan rata-rata indeks


NO2 dan SO2 (Ieu) ke dalam
Menghitung rata-rata
rumus IKU dan
Indeks NO2 dan SO2
mengklasifikasikan hasil
perhitungan IKU
Tahap I Tahap I Tahap II Tahap II NO2 SO2
Rerata Rerata
Kadar Kadar Kadar Kadar kab/ kab/ Ind NO2 Ind SO2 IKU
Kota Peruntukan NO2 SO2 Ieu
NO2 SO2 NO2 SO2 kota kota kab/kota kab/kota kab/kota

µg/m3

Transportasi 5,18 8,27 3,45 10,23 4,32 9,25 3,82 5,29 0,10 0,26 0,18 95,56

KAB. BIAK Industri 5,70 5,34 4,02 5,39 4,86 5,37


NUMFOR
(9106) Pemukiman 2,11 2,47 2,20 4,44 2,16 3,46

Perkantoran 4,58 3,70 3,30 2,47 3,94 3,08

Nilai IKU di Kabupaten Biak Numfor Tahun 2020 berada dalam kategori “Sangat Baik”
KLASIFIKASI RENTANG NILAI IKU
Konsentrasi Konsentrasi Konsentrasi
KLASIFIK Rata-rata Rata-rata Rata-rata
NILAI IKU Basis for the selected level
ASI Tahunan NO2 Tahunan SO2 Tahunan PM2,5
(µg/M3) (µg/M3) (µg/M3)

SANGAT 90 < X ≤ Ini adalah tingkat terendah di mana


X ≤ 28 X ≤ 16 X≤4 kematian total, kardiopulmoner dan
BAIK 100
kanker paru-paru telah terbukti
meningkat dengan lebih dari 95% dalam
BAIK 70 < X ≤ 90 28 < X ≤ 64 16 < X ≤ 38 4 < X ≤ 10 paparan jangka panjang PM2.5

Selain manfaat kesehatan lainnya, level


CUKUP 50 < X ≤ 70 64 < X ≤ 100 38 < X ≤ 60 10 < X ≤ 15 ini mengurangi risiko kematian sekitar
6% [2-11%] relatif terhadap level IT-1.

Selain manfaat kesehatan lainnya,


tingkat ini menurunkan risiko kematian
KURANG 30 < X ≤ 50 100 < X ≤ 136 60 < X ≤ 81 15 < X ≤ 20
dini sekitar 6% [2-11%] relatif terhadap
tingkat IT-1.
Tingkat ini (IT-1) dikaitkan dengan sekitar
SANGAT 15% risiko kematian jangka panjang
X < 30 136 < X ≤ 190 81 < X ≤ 114 20 < X ≤ 28
KURANG yang lebih tinggi relatif terhadap standar
pedoman kualitas udara.

Sumber:
- PP 41 tahun 1999
- WHO Air quality guidelines for particulate matter, ozone, nitrogen dioxide and sulfur dioxide; 2005
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai