KINERJA DAERAH
DITJEN PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
14 SEPTEMBER 2022
Kebijakan Nasional Pengendalian
Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
Meningkatkan IKLH
40.00 60.00
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Indeks Kualitas Udara Indeks Kualitas Air Indeks Kualitas Lahan Indeks Kualitas Air Laut Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup baru menggambarkan kondisi ekosistem (State) yang dipicu oleh
Drivers dan Pressures, sehingga perlu dikembangkan suatu Indeks yang mampu menggambarkan
Respon dari Pemerintah dalam melakukan pengelolaan lingkungan hidup di wilayahnya.
DPSIR FRAMEWORK
Indeks Respon Kinerja Daerah
DPSIR FRAMEWORK
generate P
RESSURES modify STATE akibat
IMPACT
D RIVERS Ekosistem yang terganggu
Kondisi
Hal yang memicu pressure akibat kegiatan manusia Dampak ke Ekosistem,
Meningkatnya kadar SO2 dan Biota, Masyarakat
Populasi yang terus meningkat Sejumlah senyawa SO2 dan
NO2 di udara
NO2 yang berasal dari Dampak Langsung dan Tidak
kendaraan masuk ke Langsung
precautionary
lingkungan
precautionary
stimulate
modify
reduce
restore
RESPONSES
Peraturan – Peraturan untuk mengubah Driver sehingga dapat mengurangi Emisi seperti : Peraturan Gubernur/Walikota/Bupati
Teknologi – Sains dan Teknologi untuk mengubah State dengan mengurangi Pressure tanpa mengubah Drivers
Kebijakan – Best Practices, Soft Policy, atau Pedoman
5
RESPON (INDEKS RESPON LINGKUNGAN HIDUP)
INDEKS RESPON
KINERJA DAERAH
Catatan:
Dapat menggunakan data sekunder
Total jumlah kawasan industri yang memenuhi baku mutu
emisi dibagi total jumlah kawasan industri yang dipantau
Catatan:
Dapat menggunakan data sekunder
Catatan:
Dapat menggunakan data sekunder
Program Langit Biru (lanjutan)
NO. INDIKATOR KETERANGAN BUKTI
2. Rasio jumlah titik pemantauan kualitas udara ambien yang dilakukan Total jumlah titik pemantauan kualitas udara di kawasan
dengan APBD dengan jumlah kawasan peruntukan (pemukiman, pemukiman dibagi total jumlah kawasan pemukiman
industri/kawasan industri, perkantoran, dan transportasi)
Catatan:
Data pemantauan dapat menggunakan data sekunder
Total jumlah titik pemantauan kualitas udara di
industri/kawasan industri dibagi total jumlah industri atau
kawasan industri
Catatan:
Data pemantauan dapat menggunakan data sekunder
Total jumlah titik pemantauan kualitas udara di kawasan
perkantoran dibagi total jumlah kawasan perkantoran
Catatan:
Data pemantauan dapat menggunakan data sekunder
Total jumlah titik pemantauan kualitas udara di kawasan
transportasi protokol dibagi total jumlah kawasan transportasi
jalan protokol
Catatan:
Data pemantauan dapat menggunakan data sekunder
Total jumlah titik pemantauan kualitas udara di kawasan
transportasi jalan kolektor dibagi total jumlah kawasan
transportasi jalan kolektor
Catatan:
Data pemantauan dapat menggunakan data sekunder
3. Rasio jumlah kendaraan bermotor yang memenuhi baku mutu Total jumlah kendaraan bermotor yang memenuhi baku mutu*
dengan jumlah total kendaraan bermotor dalam wilayah dibagi jumlah total kendaraan bermotor
administrasi kota dan administrasi ibukota Kabupaten
* Data kendaraan bermotor yang memenuhi baku mutu
termasuk yang dilakukan oleh Dishub
Program Langit Biru (lanjutan)
NO. INDIKATOR KETERANGAN BUKTI
4. Rasio jumlah angkutan umum berbasis jalan raya Jumlah angkutan umum berbasis jalan raya terhadap jumlah total
terhadap jumlah total kendaraan bermotor kendaraan bermotor
5. Rasio panjang pedestrian yang memenuhi SNI 03- Total panjang pedestrian (km) yang memenuhi SNI 03-2443-1991
2443-1991 tentang Spesifikasi Trotoar dengan total dengan total panjang jalan arteri/protokol* dan kolektor* di wilayah
panjang jalan arteri/protokol dan kolektor di administrasi kota dan administrasi ibukota Kabupaten (km)
wilayah administrasi kota dan administrasi ibukota
Kabupaten * berdasarkan UU no. 2 Tahun 2022
Jalan arteri/protokol: jalan umum yang berfungsi melayani angkutan
utama dengan ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi,
dan jumlah jalan masuk dibatasi secara efisien
Jalan kolektor: jalan umum yang berfungsi melayani angkutan
pengumpul atau pembagi dengan ciri perjalanan jarak sedang,
kecepatan rata-rata sedang, dan jumlah jalan masuk dibatasi
6. Rasio panjang jalur khusus sepeda dengan total Total panjang jalur khusus sepeda (km) dibagi total panjang jalan
panjang jalan arteri/protokol dan kolektor di arteri/protokol dan kolektor di wilayah administrasi kota dan
wilayah administrasi kota dan administrasi ibukota administrasi ibukota Kabupaten (km)
Kabupaten
Program Langit Biru (lanjutan)
NO. INDIKATOR KETERANGAN BUKTI
2. Jumlah program/upaya pengendalian pencemaran Sebutkan program/upaya pengendalian 1. Laporan Kegiatan (soft file)
udara yang melibatkan instansi lain pencemaran udara yang melibatkan instansi lain 2. Dokumentasi Kegiatan (soft file)
VI. Publikasi
1. Menyebarluaskan informasi terkait status mutu Sebutkan media publikasi yang digunakan untuk 1. Bukti Publikasi
udara dan upaya pengendalian pencemaran udara menyebarluaskan informasi terkait status mutu 2. Link Publikasi
udara dan/atau upaya pengendalian
pencemaran udara
VII. Inovasi
1. Memilik inovasi bidang pengendalian pencemaran Sebutkan kegiatan dengan kriteria : dapat 1. Laporan Kegiatan (soft file)
udara menyelesaikan permasalahan pencemaran udara 2. Dokumentasi Kegiatan (soft file)
yang lebih efektif dibandingkan solusi yang ada
saat ini; mendorong perbaikan kapabilitas
pemerintah daerah dan hubungan sosial
masyarakat setempat; atau pemanfaatan aset
dan sumber daya yang lebih baik
Program Pantai Bersih
NO. INDIKATOR KETERANGAN BUKTI
I. Kebijakan dan Peraturan
1. Target Indeks Kualitas Air Laut tercantum Sebutkan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah 1. Dokumen Perda atau peraturan lainnya
dalam Dokumen Perencanaan Pemerintah Daerah yang sudah ditetapkan (soft file)
Daerah
2. Peraturan Daerah terkait pengendalian Sebutkan Dokumen Peraturan Daerahterkait pengendalian 1. Dokumen Peraturan Daerah/Peraturan
pencemaran dan kerusakan pesisir dan laut pencemaran dan kerusakan pesisir dan laut Gubernur/Peraturan Walikota/Peraturan
Bupati (soft file)
2. Rasio anggaran pengendalian pencemaran Total anggaran pengendalian pencemaran dan kerusakanan 1. Dokumen DIPA (soft file)
dan kerusakanan pesisir dan laut dengan pesisir dan laut SKPD dibagi Total Anggaran SKPD
anggaran SKPD
IV. Implementasi
a. Pencapaian Target Indeks Kualitas Air Laut
1. Apakah sudah mencapai target IKAL yang Mencapai target IKAL dalam dokumen Aplikasi IKLH
ditetapkan? Perda/PerGub/PerWali/PerBup
b. Implementasi Kegiatan
1. Jumlah jaring sampah (waste trap) yang Total jumlah ketersediaan instalasi jaring sampah (waste trap)
tersedia yang dipasang di sungai yang bertujuan mencegah sampah
laut dalam 1 provinsi
2. Jumlah program/upaya pengendalian Sebutkan program/upaya pengendalian pencemaran dan 1. Laporan Kegiatan (soft file)
pencemaran dan kerusakan pesisir dan laut kerusakanan pesisir dan laut yang melibatkan instansi lain 2. Dokumentasi Kegiatan (soft file)
yang melibatkan instansi lain
Program Pantai Bersih (lanjutan)
NO. INDIKATOR KETERANGAN BUKTI
VI. Publikasi
1. Menyebarluaskan informasi terkait status Sebutkan media publikasi yang digunakan untuk
mutu laut dan upaya pengendalian menyebarluaskan informasi terkait status mutu laut dan upaya
pencemaran dan kerusakan pesisir dan laut pengendalian pencemaran dan kerusakan pesisir dan laut
VII. Inovasi
1. Memiliki kegiatan dengan kriteria : dapat Sebutkan kegiatan dengan kriteria : dapat menyelesaikan 1. Laporan Kegiatan (soft file)
menyelesaikan permasalahan pencemaran permasalahan pengendalian pencemaran dan kerusakanan 2. Dokumentasi Kegiatan (soft file)
dan kerusakanan pesisir dan laut yang lebih pesisir dan laut yang lebih efektif dibandingkan solusi yang ada
efektif dibandingkan solusi yang ada saat saat ini; mendorong perbaikan kapabilitas pemerintah daerah
ini; mendorong perbaikan kapabilitas dan hubungan sosial masyarakat setempat; atau pemanfaatan
pemerintah daerah dan hubungan sosial aset dan sumber daya yang lebih baik.
masyarakat setempat; atau pemanfaatan
aset dan sumber daya yang lebih baik.
Program Kali Bersih
NO. INDIKATOR KETERANGAN BUKTI
I. Kebijakan dan Peraturan
1. Target Indeks Kualitas Air tercantum dalam Sebutkan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka 1. Dokumen Perda atau peraturan
Dokumen Perencanaan Pemerintah Menengah Daerah yang sudah ditetapkan lainnya (soft file)
Daerah
2. Memiliki Peraturan Daerah terkait Sebutkan Peraturan Daerah terkait Pengendalian 1. Dokumen Peraturan
Pengendalian Pencemaran Air Pencemaran Air Daerah/Peraturan
Gubernur/Peraturan
Walikota/Peraturan Bupati (soft
file)
2. Rasio jumlah titik pemantauan badan air (sungai, Total jumlah titik pemantauan badan air (sungai, danau, situ,
danau, situ, embung, waduk) dengan jumlah embung, waduk) dibagi jumlah total titik pemantauan kualitas air
total titik pemantauan kualitas air berdasarkan berdasarkan yang diusulkan*
yang diusulkan
Catatan:
- Paling sedikit 3 titik (hulu, hilir, tengah) pada setiap badan air
3. Rasio jumlah titik pemantauan badan air (sungai, Total jumlah titik pemantauan badan air (sungai, danau, situ,
danau, situ, embung, waduk) yang memenuhi embung, waduk) yang memenuhi baku mutu air dibagi jumlah total
baku mutu air dengan jumlah total titik titik pemantauan kualitas air
pemantauan kualitas air
Program Kali Bersih (lanjutan)
NO. INDIKATOR KETERANGAN BUKTI
4. Rasio jumlah penduduk terlayani IPAL Domestik dengan Total jumlah penduduk terlayani IPAL Domestik* (orang/jiwa) dibagi jumlah
jumlah penduduk total penduduk total (orang/jiwa)
Catatan:
- Jumlah penduduk terlayani IPAL domestik menggunakan sumber data Dinas
PUPR
- IPAL domestik termasuk IPAL Apartemen Hunian dan Kawasan Pemukiman
5. Rasio jumlah USK (Usaha Skala Kecil) yang mengolah Total jumlah USK* yang mengolah limbah dibagi jumlah total USK
limbah dengan jumlah total USK
Catatan:
*Usaha Skala Kecil : Usaha dengan modal usaha lebih dari Rp l.000.000.000,00
(satu miliar rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima
miliar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
2. Jumlah program/upaya pengendalian pencemaran air Sebutkan program/upaya pengendalian pencemaran air yang melibatkan 1. Laporan Kegiatan (soft file)
yang melibatkan instansi lain instansi lain* 2. Dokumentasi Kegiatan (soft file)
Catatan:
*Instansi lain seperti dinas, kementerian, dan lain-lain
Program Kali Bersih (lanjutan)
VII. Inovasi
1. Memiliki kegiatan dengan kriteria : dapat Sebutkan kegiatan dengan kriteria : dapat menyelesaikan 1. Laporan Kegiatan (soft file)
menyelesaikan permasalahan pencemaran air permasalahan pengendalian pencemaran air yang lebih 2. Dokumentasi Kegiatan (soft file)
yang lebih efektif dibandingkan solusi yang ada efektif dibandingkan solusi yang ada saat ini; mendorong
saat ini; mendorong perbaikan kapabilitas perbaikan kapabilitas pemerintah daerah dan hubungan
pemerintah daerah dan hubungan social social masyarakat setempat; atau pemanfaatan aset dan
masyarakat setempat; atau pemanfaatan aset sumber daya yang lebih baik
dan sumber daya yang lebih baik.
Indonesia Hijau
NO. INDIKATOR KETERANGAN BUKTI
I. Kebijakan dan Peraturan
1. Target Indeks Kualitas Tutupan Lahan tercantum Sebutkan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka 1. Dokumen Perda atau peraturan lainnya
dalam Dokumen Perencanaan Pemerintah Daerah Menengah Daerah yang sudah ditetapkan (soft file)
2. Memiliki Peraturan Daerah terkait Pengendalian Sebutkan Peraturan Daerah terkait Pengendalian 1. Dokumen Peraturan Daerah/Peraturan
Kerusakan Lahan Kerusakan Lahan Gubernur/Peraturan Walikota/Peraturan
Bupati (soft file)
2. Rasio anggaran pengendalian kerusakan Total anggaran pengendalian kerusakan lahan 1. Dokumen DIPA (soft file)
Lahan dengan anggaran SKPD SKPD dibagi Total Anggaran SKPD
IV. Implementasi
a. Pencapaian Target Indeks Kualitas Tutupan Lahan
1. Apakah sudah mencapai target Indeks Sudah/belum mencapai target indeks kualitas Target dan Nilai IKTL
Kualitas Tutupan Lahan (IKTL) yang tutupan lahan yang ditetapkan
ditetapkan?
b. Implementasi Kegitan
1. Rasio Luas Tutupan Hutan terhadap total luas Luas Tutupan Hutan (ha) dibagi total luas
wilayah administrasi wilayah administrasi (ha)
Catatan:
Luas Tutupan Hutan dan Luas Wilayah
Administrasi menggunakan data
penghitungan IKL pada aplikasi IKLH
Indonesia Hijau (lanjutan)
NO. INDIKATOR KETERANGAN BUKTI
2. Rasio luas kawasan lindung yang sudah ditetapkan Rasio luas kawasan lindung yang sudah ditetapkan
terhadap luas kawasan lindung dalam RTRW (ha) dibagi total luas kawasan lindung dalam RTRW
(ha)
Catatan:
Mengacu pada SK atau Peraturan Menteri
LHK/Kepala Daerah terkait penetapan luas kawasan
lindung eksisting dan total luas dan/atau rencana
luas kawasan lindung dalam RTRW
3. Rasio luas lahan kritis terhadap total luas wilayah Luas lahan kritis (ha) dibagi total luas wilayah
administrasi administrasi (ha)
Catatan:
Sumber data lahan kritis didapatkan dari Ditjen
PDASRH - KLHK
4. Rasio Luas Ruang Terbuka Hijau (RTH) terhadap luas Luas Ruang Terbuka Hijau (RTH) (ha) dibagi total
wilayah administrasi luas wilayah administrasi (ha)
Catatan:
RTH termasuk Tahura, Taman Kehati
Indonesia Hijau (lanjutan)
NO. INDIKATOR KETERANGAN BUKTI
V. Pelibatan Pemangku Kepentingan
1. Jumlah pemangku kepentingan yang difasilitasi Sebutkan pemangku kepentingan (sektor swasta 1. SK Komunitas (soft file)
kontribusinya dalam pengendalian kerusakan lahan dan masyarakat) secara lengkap dan spesifik yang 2. Dokumentasi Kegiatan (soft file)
difasilitasi kontribusinya dalam pengendalian
kerusakan lahan
2. Jumlah program/upaya pengendalian kerusakan Sebutkan program/upaya pengendalian kerusakan 1. Laporan Kegiatan (soft file)
lahan yang melibatkan instansi lain lahan yang melibatkan instansi lain 2. Dokumentasi Kegiatan (soft file)
VI. Publikasi
1. Menyebarluaskan informasi terkait Kualitas Tutupan Sebutkan media publikasi yang digunakan untuk
Lahan dan upaya pengendalian kerusakan lahan menyebarluaskan informasi terkait Kualitas Tutupan
Lahan dan upaya pengendalian kerusakan lahan
VII. Inovasi
1. Memiliki kegiatan dengan kriteria : dapat Sebutkan kegiatan dengan kriteria : dapat 1. Laporan Kegiatan (soft file)
menyelesaikan permasalahan kerusakan tutupan menyelesaikan permasalahan kerusakan tutupan 2. Dokumentasi Kegiatan (soft file)
lahan yang lebih efektif dibandingkan solusi yang lahan yang lebih efektif dibandingkan solusi yang
ada saat ini; mendorong perbaikan kapabilitas ada saat ini; mendorong perbaikan kapabilitas
pemerintah daerah dan hubungan sosial masyarakat pemerintah daerah dan hubungan sosial masyarakat
setempat; atau pemanfaatan aset dan sumber daya setempat; atau pemanfaatan aset dan sumber daya
yang lebih baik. yang lebih baik.
Thank You
DITJEN PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
-2022-