Anda di halaman 1dari 26

Prospek Bisnis

Komoditi Kopi

Jum’at, 14 Oktober 2022


Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya

Oleh :
Rocky Roy R Situmorang, SP, PIA.
PT Perkebunan Nusantara XII
PROFIL
Nama : ROCKY ROY R SITUMORANG, S.P., PIA., QCRO., CAFM
Alamat : Jalan Kyai Mojo Jember
Email : shauci@icloud.com
HP : +62823 3081 1606
Pendidikan :
Sarjana Pertanian Universitas Sriwijaya
Sertifikasi PIA di Program Pendidikan Profesi Akuntansi
Sertifikasi QCRO di LSP - MKS
Sertifikasi CAFM di Asia Anti Fraud
Pengalaman Kerja :
Manajer Kebun Pancur Angkrek
Manajer Kebun Ngrangkah Pawon
Kepala Bagian Teknik dan Pengolahan
Kepala Bagian Satuan Pengawasan Internal
Kepala Bagian Tanaman
Sejarah Singkat Komoditas Kopi di Indonesia

• Kata Kopi adalah hasil adopsi dari kata koffie dari


bahasa Belanda.
• Kopi di Indonesia juga dimulai karena pendudukan
belanda pada tahun 1696.
• Belanda awalnya membawa kopi jenis arabika dari
Malabar, India, ke Pulau Jawa.
• Budidaya kopi pertama dilakukan oleh kompeni di
Kedawung, sebuah daerah agrikultur dekat Batavia.
Namun, awal mula budidaya ini gagal lantaran cuaca
ekstrim dan bencana alam.
• Tahun 1706, biji kopi hasil tanaman di pulau Jawa
meraih sukses besar dan menjadi populer.
• Popularitas penjualan inilah yang kemudian membuat
Belanda menanam biji kopi di tiap-tiap pulau di
Indonesia dan dari sinilah awal kemunculan berbagai
ragam jenis kopi di Indonesia.
Jenis Kopi Komersial di Indonesia
Arabica Coffee Business Prospects

World Supply of Arabica Coffee by Year


The graph shows fluctuations in arabica coffee
production in the world. The highest production in
2016 was 99.94 million sacks/ 60kg. The lowest
production in 2019 was 97,041,000 sacks/60kg. In
2020 there was an increase in Arabica Coffee
production compared to the previous year by 2.3%.

2018 2019 2020 2021 EST 2022


HARGA 70.166 60.144 63.735 49.854 65.000
VOLUME 2.290.954 1.212.285 1.391.244 2.495.886 1.600.000
NILAI 160.747.078.364 72.911.669.040 88.670.936.340 124.429.900.644 104.000.000.000
Produksi Kopi Menurut Provinsi 2021

Kopi (Ribu Ton)


Provinsi
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
ACEH 48.28 49.80 47.40 65.20 68.50 70.80 72.70 73.40 74.20 Sumatera Selatan
SUMATERA UTARA
SUMATERA BARAT
58.35
32.56
59.00
33.60
60.20
34.10
65.90
22.80
67.40
18.00
71.00
18.50
74.90
15.30
75.00
12.30
76.80
12.80
28 Provinsi Lainnya
RIAU 2.60 2.50 2.80 2.80 2.90 3.00 2.60 2.40 2.40
JAMBI 13.33 13.60 13.40 13.40 14.30 15.50 16.40 18.70 20.20
SUMATERA SELATAN 139.80 135.30 110.40 120.80 184.00 193.50 191.00 191.20 201.40
BENGKULU 56.45 56.50 56.60 57.00 58.90 60.30 62.60 62.70 62.40
LAMPUNG 127.10 92.10 110.30 115.50 107.20 110.60 117.10 118.10 118.00
KEP. BANGKA BELITUNG 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
KEP. RIAU 0.00 0.00 0.00 - 0.00 - 0.00 0.00 0.00
DKI JAKARTA 0.00 0.00 0.00 - - - - - -

26%
JAWA BARAT 16.65 17.50 17.50 17.70 16.80 21.10 21.00 22.40 23.10
JAWA TENGAH
DI YOGYAKARTA
JAWA TIMUR
20.31
0.74
56.99
24.90
0.40
58.10
22.80
0.40
66.00
18.90
0.50
63.60
15.70
0.40
64.80
23.70
0.50
64.50
24.70
0.50
49.20
24.90
0.50
48.50
27.50
0.50
46.60
31%
BANTEN 2.61 2.50 2.60 1.80 2.60 2.60 2.60 2.20 2.00
BALI 17.33 15.90 17.30 17.20 13.60 15.20 15.30 15.30 15.60
NUSA TENGGARA BARAT4.31 4.80 4.60 4.60 4.90 5.10 5.40 5.90 7.50
NUSA TENGGARA TIMUR 21.80 21.50 21.30 22.30 21.40 23.70 24.10 24.20 25.90
KALIMANTAN BARAT 3.84 3.70 3.80 3.70 3.70 3.60 3.80 3.70 3.20
KALIMANTAN TENGAH 0.83 0.40 0.40 0.50 0.40 0.40 0.40 0.40 0.30
KALIMANTAN SELATAN 1.39 1.30 1.80 1.90 1.60 1.50 1.30 1.30 1.10

10%
KALIMANTAN TIMUR 0.81 0.60 0.40 0.40 0.30 0.30 0.20 0.20 0.30
KALIMANTAN UTARA 0.00 0.00 0.50 0.30 0.20 0.20 0.20 0.20 0.10
SULAWESI UTARA 3.02 3.00 3.00 3.30 3.50 3.90 3.70 3.70 3.70
SULAWESI TENGAH 3.16 3.60 3.10 2.90 2.70 2.80 2.60 2.60 3.00 Aceh
10%
SULAWESI SELATAN 30.24 30.10 30.50 31.90 33.10 34.70 34.70 33.70 35.30
SULAWESI TENGGARA 2.87 2.90 3.10 2.70 2.70 2.50 2.80 2.80 2.80
GORONTALO 0.83 1.00 0.50 0.20 0.20 0.20 0.10 0.10 0.10 Sumatera
15%
SULAWESI BARAT 6.78 6.40 1.90 3.20 3.30 3.20 4.10 4.30 4.70

8% Utara
MALUKU 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40
MALUKU UTARA 0.43 0.40 0.10 0.10 0.10 0.00 0.00 0.00 0.00
PAPUA BARAT 0.13 0.10 0.00 0.10 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
PAPUA 1.47 1.80 2.00 2.30 2.50 2.70 2.80 2.80 2.70
INDONESIA 675.90 643.90 639.40 663.90 716.10 756.00 752.50 753.90 774.60
Sumber: Direktorat Jenderal PerkebunanData dikutip dari Statistik IndonesiaTahun 2020 adalah Angka Sementara
Bengkulu
Source Url: https://www.bps.go.id/indicator/54/132/1/produksi-tanaman-perkebunan.html
Access Time: August 2, 2022, 12:48 pm
Lampung
Ekspor Kopi
Proses Budidaya Tanaman Kopi

EKSPLOITASI TANAMAN

INVESTASI TANAMAN
TTAD

PANEN PEMBIBITAN

PROSES
BUDIDAYA
TANAMAN KOPI

TM TTI

TBM
Proses Budidaya Tanaman Kopi

1. Tanaman Tahun Aakan Datang (TTAD X – 1)

Pembersihan Lahan Buat Teras

1. Survei & Pemetaan Areal/Vegetasi


2. Pembuatan/Perbaikan Jalan, Jembatan, & Saluran Air
3. Pengolahan Tanah (Penebangan Pohon, Dongkel Tunggul,
Bajak, Pembersihan Gulma, Ayap Akar & Batuan, Pembuatan
Teras)
4. Ajir Pohon Penaung/Lcc
5. Tanam Pohon Penaung Sementara & Tetap
Tanam Penaung Lamtoro Tanam Penaung Moghania macrophyla
Proses Budidaya Tanaman Kopi

2. Persiapan Tanam (Pembibitan)

1. Kebun Benih, Entrys, Stekrys


2. Media Penanaman (Deder,polibag, Lahan)
3. Pesemaian
4. Pembibitan Dalam Polibag
5. Klonalisasi
6. Pembibitan Tanaman Penaung
Andungsari 1 Andungsari 2K Comasti
Klon Anjuran Kopi Arabika:
• Andungsari 1
• Andungsari 2k
• Comasti
• Usda 762
• Kartika 1
• Sigarar Utang
• Gayo
USDA 762 Kartika 1 Gayo 1
Proses Budidaya Tanaman Kopi

Pembibtan Benih Secara Generatif

• Bedengan diberi atap sebagai naungan.


• Sebelum benih kopi disemai, media passir harus
disiram air, tidak perlu pupuk.
• Pendederan benih sedalam 0,5 cm ditanam
dengan jarak 2x5 cm.
• Benih yang tertanam ditaburi potongan
ilalang/jerami (konvensional), atau disungkung
rapat (cara baru, jika benih yang disemai lebih dari
10 ribu butir).
• Setiap hari bedengan disiram air, dan setelah
mencapai stadium kepelan, bibit segera
dipindahkan ke media polibag.
Proses Budidaya Tanaman Kopi

Pembibitan Secara Vegetatif (Klonal)

• Dengan membuat bibit stek berakar


• Dengan membuat bibit sambungan dengan
batang bawah tahan nematoda, tahan
kering, perakaran bagus, klon BP 308
Proses Budidaya Tanaman Kopi

3. Tanaman Tahun Ini (TTI)

1. Pemeliharaan Jalan, Jembatan, Saluran Air, Dan Teras.


2. Pemeliharaan Pohon Penaung Sementara & Tetap.
3. Penanaman Tanaman Pokok (Pola Tanam, Jarak
Pasang anjir tanam
Tanam, Ajir Tanam, Lubang Tanam, Ecer Bibit, Tanam
Pokok, penyiraman)
4. Pengendalian Gulma

• Lubang tanam dibuat 6 bulan sebelum penanaman


dengan ukuran panjang X lebar X dalam = 60cm X
Lubang tnm
60cm X 60cm dengan jarak tanam 2m X 2,5m (tipe
60x60x60 cm
katai), 2,5m X 2,5m (tipe tinggi), 5m X 2,5m (sistem
tanam campur)
• Masukkan pupuk kandang/kompos ke dalam lubang
tanam
• Tutup lubang tanam 1 bulan sebelum penanaman
kopi

Tanam Kopi
Proses Budidaya Tanaman Kopi

4. Tanaman Belum Menghasilkan (TBM)

1. Statistik Pohon
2. Pemeliharaan Jalan, Jembatan, Saluran Air, Dan Teras
3. Pemeliharaan Pohon Penaung Sementara & Tetap
4. Pembuatan Gandungan/Rorak Kopi 30x30x30cm
5. Penyiangan & Pemupukan
6. Pengendalian Gulma & Hpt
7. Pangkasan /Pembentukan Bidang
8. Pemberian Mulsa
9. Pengukuran Lilit Batang/Konversi TBM - TM

Topping etape 1, t=120 cm Bayonet yg sdh terbentuk


Proses Budidaya Tanaman Kopi

5. TM (Tanaman Menghasilkan)

1. Statistik Pohon CLEAN WEED


2. Pemeliharaan Jalan, Jembatan, Saluran Air, Dan
Teras
3. Pemeliharaan Pohon Penaung Tetap Mekanis Kimiawi
4. Pengolahan Tanah (Kebruk, Pacul Balik, Kecroh,
Kesrik, Kesrik Pendem)
5. Pengendalian Gulma & Hpt, Ews
CLEAN BUD
6. Pemupukan
7. Pangkasan
8. Taksasi
Pangkas Lepas Panen Wiwil Kasar/Halus
9. Panen

Program penting dalam pemeliharaan


komoditi Kopi :
• Clean Weed; pembersihan lahan dari gulma.
FRESH
• Clean Bud; penataan cabang/tunas produktif.
• Fresh; Pengaturan aerase lahan dengan
Halaman
penataan penaung.
Topping Lamtoro Rempes Lamtoro
Proses Budidaya Tanaman Kopi

6. PANEN TAKSASI
1. Taksasi
2. Pemanenan
3. TPH - Pengumpulan Dan Sortasi
4. Pengangkutan Hasil Panen
➢ Perhitungan jumlah bunga per hektar sebagai
berikut :
PB/ha x Cb x Rs x BL

PB = Pohon berbunga/ha
Cb = Rata-rata jumlah cabang/pohon
Rs = Rata-rata jumlah ruas/cabang
BL = Rata-rata bunga lilin /ruas
PEMANENAN SORTASI
➢ Perhitungan hasil produksi per hektar :
Bunga / ha
Glondong / ha x rendemen

Perhitungan taksasi produksi :


Rata − rata glondong / pohon
Jumlah pohon x glondong / kg
x Rendemen
Catatan :
Glondongan/kg dan rendemen diambil dari realisasi
rata-rata produksi 5-10 tahun terakhir (data tingkat
kebun).
Halaman
Proses Budidaya Tanaman Kopi

Alur Panen Kopi

Rencana Keb. Penimbangan


Sortasi Kopi
Tenaga Panen Dan Petik Kopi Dan
Glondong
Harga Borongan Pengangkutan

Tukang Kentong Ngetam


Persiapan Panen : Dilakukan Di TPH,
Lokasi Panen Mutu Bahan Baku :
• Kondisi Kebun Menggunakan
Cheklist Panen : ➢ Superior : 95%
Clean Weed. Hamparan
• Buah Merah Tertinggal ➢ Inferior : 5%
• Keb. Tenaga Petik. Mutu Superior :
Di Pohon. Pengangkutan Ke
• Kesiapan ➢ Merah : 93%
• Cabang/Ranting Patah Pabrik Dilengkapi
Administrasi Dan ➢ Bancuk : 5%
• Buah Dibawah Tidak Surat Pengantar
Sarana Panen ➢ Kismis/Hitam : 2%
Terpungut
Strategi Bisnis

Best Products Costumer


Best Practices
Delight

Low Cost Premium


Efficient
Structure Price

High Margin
Bisnis Berkelanjutan atau Sustainability Business

Secara Sosial
Diterima

Ramah Terhadap Secara Ekonomi


Lingkungan Hidup Menguntungkan

Triple Bottom Line Kopi


Bisnis Berkelanjutan atau Sustainability Business

Terkait Profit / Bisnis Kopi

Peluang: Masalah:
❖ Kopi dari Indonesia dikenal memiliki ➢ Mutu kopi sering kurang konsisten karena
mutu fisik dan citarasa bagus dan sebagian besar kopi diproduksi oleh petani
berkarakter. kecil
❖ Permintaan kopi dari Indonesia ➢ Produksi kopi nasional akhir -akhir ini
tinggi, khususnya di segmen relatif stagnan, bahkan cenderung
spesialti. menurun.
❖ Konsumsi domestik terus ➢ Konsumsi domestik sebagian besar masih
meningkat seiring dengan menggunakan kopi mutu sedang dan mutu
pertambahan jumlah penduduk rendah.
dan peningkatan daya beli. ➢ Animo investasi di sektor hulu (on farm )
❖ Peluang untuk meningkatkan rendah karena jangka panjang dan perlu
produksi nasional masih terbuka, manjemen risiko yang cermat.
khususnya melalui program
intensifikasi.
Bisnis Berkelanjutan atau Sustainability Business

Terkait People (Sosial)


Peluang:
❖ Generasi muda mulai menyukai kopi,
bahkan bagian dari gaya hidup, khususnya
di perkotaan.
❖ Kopi potensial menjadi sumber pendapatan
petani di kawasan terpencil.
❖ Edukasi terkait kopi akhir -akhir ini semakin
meningkat.

Masalah:
➢ Regenerasi petani mengkhawatirkan karena sebagian
besar generasi muda di pedesaan enggan bertani.
➢ Kepemilikan lahan petani sempit, bahkan terancam
terjadi fragmentasi karena pembagian warisan.
➢ Edukasi di sektor hilir lebih dominan, sehingga sektor
hulu makin tertinggal.
Bisnis Berkelanjutan atau Sustainability Business

Terkait Planet (Lingkungan Hidup)

Peluang:
❖ Pertanaman kopi dapat digunakan untuk mengurangi
pemanasan global.
❖ Perkebunan kopi dapat berfungsi sebagai cadangan karbon
(carbon stock).
❖ Pertanaman kopi sebagai sarana konservasi tanah, air, dan
keragaman hayati.

Masalah:
➢ Tanaman kopi sensitif terhadap perbahan iklim (mikro dan
makro).
➢ Perubahan iklim memicu dan memacu agresivitas hama dan
penyebab penyakit.
➢ Kopi seringkali dibudidayakan secara ilegal di kawasan
hutan.
Keberlanjutan Bisnis Kopi

Kiat meneuju keberlanjutan bisnis


✓ Penumbuhan jiwa wirausaha, khususnya generasi muda
petani.
✓ Pengembangan sistem pertanian terpadu berbasis kopi.
✓ Menumbuhkan kesadaran tentang makin pentingnya
menjaga kelestarian lingkungan hidup (pengurangan emisi
karbon, produksi oksigen, minimisasi cemaran, dll,).

Kopi merupakan Pasar domestik Volume


komoditas global dan regional (Asia perdagangan
yang telah dan Pasifik) global (supply
diperdagangkan tumbuh signifikan and demand)
lebih dari 3 abad terus meningkat

Menikmati kopi telah Kondisi geografis Sektor hulu perlu


menjadi bagian dari Indonesia potensial untuk dikembangkan,
gaya hidup (life style) pengembangan kopi khususnya
masyarakat Arabika, Robusta dan peningkatan
Liberika produktivitas
Enjoy Coffee
Jadilah seperti Kopi yang tetap dicintai
tanpa menyembunyikan pahitnya diri
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai