Anda di halaman 1dari 17

BAB II

PROFIL DESA GUFASA


2.1 Kondisi Desa
Letak dan luas wilayah
secara administratif Desa Gufasa termasuk dalam wilayah Kecamatan jailolo, Kabupaten
Halmahera Barat, dengan jarak 2 Km dari Kantor Kecamatan. Jarak dari Kantor Bupati
kabupaten Halmahera Barat sekitar 2 Km. Waktu tempuh menuju pusat kota kecacmatan
sekitar 3 menit, sedangkan waktu tempuh menuju ibukota kabupaten sekitar 10 menit.
terdiri dari 4 Rt. Luas wilayah adalah 120 hektar dengan batas-batas Desa sebagai
berikut :
Tabel 1. Batas Wilayah
BATAS WILAYAH
ARAH BERBATASAN
Sebelah Desa Jalan Baru dan Desa Gamlamo
Utara
Sebelah Desa Guemaadu
Selatan
Sebelah Hutan Lindung/Gunung Jailolo
Barat
Sebelah Teluk jailolo
Timur

Tabel. 2. Luas Wilayah


LUAS WILAYAH
Uraian Jumlah
Luas Wilayah Desa 120 ha
Lahan Perkebunan 50 ha
Lahan 40 ha
Pekarangan/Bangunan
Hutan 30 ha
Topografi dan jenis tanah
secara topografi berupa dataran rendah dengan ketinggian 50 meter diatas permukaan
laut (mdpl). Suhu didaerah ini cukup berfariasi antara 24 derajat saat paling dingin dan 35
derajat saat paling panas. Janis tanah yang ada diwilayah sebagian besar adalah tanah Andisol.
Sifat tanah andisol adalah bersolung tebal/dalam dan berwarna kuning terang, makin dalam
makin terang. Tekstur liatnya silty loang dengan kadar liat kurang dari 30 persen. Dengan
demikian tekataan tanah andisol terhadap erosi cukup tinggi, keasamannya bermacam-macam,
dan bahan organiknya rendah.

Tabel. 3. Topografi Desa


KEADAAN TOPOGRAFI DESA
Uraian Topografi Luas
Areal 5 – 30° 35 %
Pemukiman
Lahan 30 – 45° 55%
Perkebunan
Hutan 10 - 30° 10%

Iklim
Iklim merupakan salah satu faktor yang berpengaru pada pertumbuhan tanaman. Iklim
adalah tropis dengan sushu rata 29 °C, suhu minimum 24°C dam maksimum 35°C.
Sarana dan prasarana
Sarana perhubungan dengan sebagai ibu kota kecamatan Jailolo dan Jailolo sebgai ibu
kota kabupaten dihubungkan dengan jalan darat dengan konstruksi jalan beraspal. Sedangkan
dari pusat desa menuju ke dusun ada jalan setapak dengan konstruksi makadam yang
menghubungkan antara dusun dalam .
Keadaan jalan yang sudah beraspal dan adanya mobil angkutan yang masuk berdampak
dalam kegiatan sehari-hari mobilitas menjadi tinggi, sehingga sebagian masyarakat Desa
terutama kaum muda beralih profesi sebagai pedagang, supir dan pengojek, ada juga sebagai
pengumpul dan penjual hasil (dibo-dibo). Bagi msyarakat yang bekerja sebagai pedagang dan
pekerjaaan laiinnya sangat terbantu dengan adanya prasarana jalan Angkutan ini.
Tabel. 4. Sarana Prasarana
N URAIAN JUMLAH KETERANGAN
O
1 Balai Desa 1 unit Baik
2 Kantor Desa 1 unit Baik
3 SD 1 unit Baik
4 Jalan 1000 m Baik
5 Sarana Air Bersih -------------- PDAM
6 Gedung Mesjid 2 unit Baik
7 SMU 1 unit Baik
8 Pos kesehatan Desa ----------------- Sementara
9 Wc umum 4 unit 4 Unit Baik,
10 Pekuburan Umum 4 ha Baik
11 Pasar 2 Baik
Sistim usaha tani
Ditinjau dari jenis komoditas yang diusahakan sistim usaha tani yang ada di terdiri dari,
komoditas pertanian seperti kacang-kacangan, jagung, kasbi, ubi jalar, pisang, rica, tomat,
sayur-sayuran, komoditas kedua adalah perkebunan seperti kelapa, pala, cengke, coklat,
durian, rambutan, jeruk, manggis, langsa, dan kelompok komoditas kahutanan, seperti jati,
benuang, bambu, Hasil utama dari Desa ini adalah kopra, pala, coklat,dan komoditas musiman
buah-buahan seperti durian, rambutan, langsa, manggis, dan lemon selain itu komoditas
pertanian yang dipasarkan yang paling menonjol adalah jagung, kasbi, ubi jalar, pisang, rica,
tomat, sayur-sayuran. Sedangkan usaha tanaman padi ladang hanya pemenuhan kebutuhan
rumah tangga hal ini disebabkan terkendala di sarana pengolahan tanah.komoditas tanaman
hutan seperti jati saat ini adalah usaha kelompok tani yang sampai saat ini sadah siap panen
namun belum ada pengusaha yang pembeli.
2.11 Sejarah Desa
merupakan salah satu desa di kecamatan jailolo berdasarkan geomoforlogi wilayah merupakan
desa pesisir, pada masa pemerintahan dengan sebutan Pas Holder Loo tahu 1902 di
jazirah Halmahera Barat, kemudian pada era tahun 1936 dalam pemerintahan belanda telah
menjadi desa defenitif yang kepala kampungnya adalah Alm. Bapak Muhammad Bessy
kemudian Alm. Bapak Abas Buway dan Alm.bapak Pita Djali, yang pada masa itumewakili
beberapa desa dan dusun di Kecamatan Jailolo. yang secara geografis berada diteluk jailolo
yang dikenal dengan desa Pelabuhan utam bagi keluar masuknya jalur perdagangan rempah
rempah rempah sperti cengkeh, pala, dan perdagangan lainnya.
yang dengan sebutan Bubane Gufasa atau desa pelabuhan yang pada waktu itu
hingga sekarang menjadi pusat perdagangan. Pada masa pemerintahan Belanda sampai pada
tahun 1958 barulah terjadi pemilihan kepala desa secara demokrtis di yang mengantarkan
Bapak Alm. MARHABAN BABA sebagai Kepala Desa dan Bpk.Alm. AHMAD PITA DJALI, sebagai
waki kepala Desa dan pada tahun tersebut dalam pemerintahan RI. Lahirlah Kepala menjadi
kepala desa Defenitif pertama yang dipilih secara demokratis.
Pada tahun 1958 sampai pada pada tahun 1972 dilakukan pemilihan kepala Desa
Gufasa yang ke dua, muncul 3 figur calon kepala desa yakni Bpk.Alm TAHER DJALI, Bpk,Alm
Hi.Ahmad AR, dan Bpk Alm. Udin Djama. Dan kemudian secara demokratis Bpk, Alm. Ahmad
AR, terpilih sebagai Kepala Desa dan Bpk Alm. Hi. Udin Djama sebagai wakil Kades serta bpk
Alm. Taher Djali sebagai Sekretaris Desa.
Kemudian pada pemilihan kepla desa secara demokratis tahun 1972- 1982 bapak
Alm. Udin Djama terpilih sebagai Kepala dan bapak Masri M. Bessy sebagai sekratris Desa. Pada
pemilihan berikut pada tahun 1982-1990 bapak Alm. Udin Djama terpilih lagi secra demokratis
sebagai Kepala yg ke 4 dan Bpk Ma’Mur Sanaky sebagai sekretaris sampai pada tahun 1993
kemudian di lanjutkan oleh Bpk Alm Arif Oni. Pada masa periode berikaut pada tahun 1990-
1998 pada pemilihan ke 5 secara demokratis Bpk Alm. Udin Djama terpilih lagi sebagai kepala
Desa dan Nn. Muzna Ambi sebagai skretaris Desa. Dan masa kepemimpinan Bpk Alm. Hi. Udin
Djama sebagai Kepala berakhir pada tahun 2003. Dan pada periode berikut tahun 2003- 2009
muncul figur baru yaitu Bapk Alm. Djuanda AR, sebagai kepala yg ke 6 dan Bapak Masri M
Bessy sebagai sekretaris Desa.
Pada peride berikut tahun 2009-2014 muncul figur muda yakni Bapk Rustam Hi.
Umar terpilih sebagai kepala desa dan pada tahun awal tahun 2014 dilanjutkan oleh Bpk M.
Ibrahim Sau sebagai penjabat kepala dan pada tahun 2016 di lanjutkan oleh Ibu Emy
Polhaupessy sebagai penjabat Kepala Desa dan pada tanggal 19 bulan juli tahun 2016 oleh
pemerintah kabupaten Halmahera Barat di laksanakan pemilihihan kepala desa serentak di
beberapa desa dan salah satunya desa Gufasa yang selanjutnya Bpak. Masri M. Bessy terpilih
secara demokrasi sebagai Kepala Desa Gufasa periode 2016-2022.
Dengan demikian pengembangan hidup msyarakat mengalami peningkatan
berdasarkan pada pola hidup adat istiadat yang beragam. Hingga tahun 2017 pertumbuhan dn
pengembangan desa berdasarkan jumlah penduduk terus bertamba dan masi terbagi dalam 4
RT.
2.1.2. Demografi
Jumlah penduduk Desa Gufasa pada tahun 2017 ada sebanyak 300 Kepala Keluarga
(KK) dengan jumlah penduduk 1.211 jiwa yang terdiri dari 635 laki-laki dan 576 perempuan.
Rata-rata setiap keluarga terdiri dari lima anggota keluarga. Komposisi penduduk menurut
umur dan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Kelompok umur (Thn) Laki-laki Perempuan Jumlah
(1) (2) (3) (4)
0-4 31 32 63
5-9 27 34 61
10-14 30 35 65
15-19 59 50 109
20-29 79 80 159
30-39 211 214 425
40-49 150 153 303
50-59 56 40 96
>60 12 13 25

Tabel 5. Penduduk menurut umur dan jenis kelamin.


Dari tabel diatas dapat dIamati bahwa golongan usia produktif ada sebanyak 121 jiwa
(..%) dan golongan usia tidak produktif adalah 45 jiwa (...%). Kenyataan ini menunjukan bahwa
tenaga kerja yang tersedia di Desa Gufasa bisa mengisi peluang kerja, sementara itu lapangan
kerja yang tersedia sebagian besar adalah dibidang usaha kecil mikro dan usaha makro,
Tingkat pendidikan di tergolong cukup memadai, hal ini disebabkan fasilitas
pendidikan cukup memadai, fasilitas pendidikan di meliputi dua gedung sekolah dasar 1 buah
taman kanak-kanak, dan satu buah SLTA. Sebagian besar penduduk adalah belum tamatan
sekolah Dasar yaitu sebanyak 143 orang, dan urutan kedua adalah penduduk yang tamat SD
sebanyak 113 orang. Penduduk yang sekolah sebanyak 322 orang, yang menempati urutan
ketiga, dan urutan keempat adalah penduduk yang tamat SMU sebanyak 92 orang dan yang
tamat SMP sebanyak 71 orang dan yang tamat akedemi perguruan tinggi sebanyak 42 orang.
Komposisi penduduk berdasarkan tingkat pendidikannya dapat dilihat pada tabel
berikut
Tabel 6. Tingkat Pendidikan
Keadaan sosial
Sebagian besar keluarga Desa Gufasa mempengaruhi mata pencaharian di bidang
perdagangan sebanyak 100 orang, sedangkan yang tidak teridentifikasi sebanyak 20
orang, sedangkan sisanya bekerja dibidang lain seperti pengusaha, buruh, pedagang,
PNS/ABRI, pengangkutan, dan sebagainya. Untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut
ini:
Luas Desa secara keseluruhan sebesar 120 Ha. Hal tersebut dapat dilihat dari luas lahan
untuk kegiatan perkebunan yaitu tanah kering seluas 50 ha sedangkan lahan yang
digunakan untuk kuburan 4 ha, Perincian masing-masing penggunaan lahan didesa Gufasa
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 8. Penggunaan Lahan
No Penggunaan lahan Luas (Ha)
1 Tanah sawah -
2 Tanah kering 30 Ha
3 Tanah pekarangan 10 Ha
4 Hutan Negara 10 ha
5 Lain-lain 5 ha
Jumlah 55 ha

Kondisi Pemerintah Desa


Pemerintah disini diartikan Organisasi dan atau lembaga yang memberi pelayanan
kepada masyarakat. Secara umum adanya Undang-Undang, keputusan Presiden, peraturan
Daerah dan keputusan pimpinan kepala Daerah, Adalah aturan main yang memberi gerak
berjalannya lembaga-lembaga tersebut. Kelembagaan masyarakat adalah suatu himpunan
norma-norma dari tingkat yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok di dalam kehidupan
masyarakat, dimana wujud konkritnya adalah asosiasi. Lembaga-lembaga yang ada di desa
adalah sebagai berikut:
2.2.1. Pembagian wilayah Desa
Desa Gufasa dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 300 (KK), kemudian dibagi
empat Rt yaitu, masing-masing Rt 01, 64 KK dengan jumlah jiwa... dan Rt 02,87 KK
dengan jumlah .. jiwa. Rt 03, 76 KK dengan jumlah jiwa... Rt 04, 73 KK dengan jumlah
jiwa...
2.2.2. STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAH DES
POTENSI DAN MASALAH

3.1. Potensi
Beberapa potensi yang dapat mendukung pelaksanaan pembangunan Desa di
antaranya:
 Bidang pemerintahan : karakter masyarakat yang demokratis, karakter
masyarakat yang terbuka, dan adat istiadat dan budaya masyarakat yang
menunjung tinggi kejujuran. Potensi APB Desa antara lain masih belum
terkelolanya potensi Desa seperti pertanian, perkabunan milik rayat dan hutan
Desa
 Bidang kesehatan : meningkatkan derajat masyarakat dengan promesi kesehatan
kepada seluruh lapisan masyarakat, serta penyeluhan kesehatan pada remaja dan
ibu usia produktif (20-35 Thn). Untuk itu pulakader-kader yang sudah ada selama
ini tetap di pertahan kan fungsi dan peranannya serta meningkatkan kerja sama
dengan instansi yang terkait.
 Bidang pendidikan : meningkatkan kualitas pendidikan khususnya pada
pendidikan usia dini (PAUD dan TK), pendidikan Dasar (SD dan SMP), (pendidikan
sakolah lanjutan (SMA dan SMK), serta pendidikan luar sekolah.bagi seluruh
lapisan masy arakat dengan menjalin kerja sama dengan dinas terkait.
 Bidang srana dan prasarana : mengingat kantor Desa sebagai pusat pemerintahan
Desa sudah tidak layak dan tidak memadai maka perlu ada perencanaan
pembangunan kedepan, demikian juga untuk peningkatan dan kelancaran
pengangkutan hasil-hasil pertanian dan perkebunan perlu dibangun jalan
produksi. Dalam hal penataan Desa perlu juga dibangun saluran air dan
penambahan jalan setapak bagi dilingkungan Rt yang belum terjangkau. Untuk
jalan desa untuk menghubungkan antar Desa (Gufasa- Jalan Baru) yang selama ini
berstatus jalan tanah perlu ditingkatkan dengan pengaspalan karena jalan
tersebut berada didalam arial perluasan Desa kedepan.
 Bidang sosial budaya : terdapat toko-toko Masyarakat yang kharismatik dan
kader-kader Desa yang terlatuh dalampengorganisasian masyarakat-masyarakat
dan beberapa ketrampilan beberapa jenis olaraga dan kesenian tradisional. Selain
itu pula adat dan budaya daerah yang masih dipegang masyarakat.
 Bidang lingkungan hidup : Masih terdapat sejumlah kawasan yang kaya akan
tanaman/pepohanan sebagai sumber pambitan dalam usasa pwnghijuan. Untuk
kelestarian lingkungkungan kuduo.
 Bidang koperasi dan usaha masyarakat : terdapat kelompo-kelompok keagamaan
seperti jama,ah Ta’lim dll, ada terdapat wada-wada pembinaan yang himpun
kalangan anak dan remaja kaum muda kaum perempuan organisasi dan telah
berpengalaman dalam hal pengelolan dana organisasi.dengan demikian kelompok-
kelompok tersebut tinggal diarahkan tujuanya dan peningkatan manejmen.
 Bidang pertanian : lahan-lahan pertanian yang cukup memadai dan ditunjang
kemampuan warga dalam hal bercocok tanam. Kotoran hewan khususnya ayam
cukup banyak tersedia untuk budidaya pupuk kandang karena Desa ini sudah ada
kelompok-kelompok peternak ayam potong dan petelur. Untuk pengembangan
pertanian kedepan untuk itu di ikhtiarkan pula pengadaan mesin pengelola plahan
pkerbunan dan pertanian serta hentrektor.
1.2. Masalah

Hal-hal yang menjadi potensi Desa yang suda di paparkan tadi adajuga terdapat sejumlah
masalah dalam berbagai bidang.

 Bidang pemerintahan : kesejateraan aparat yang kurang memadai, perlengkapan


sarana administrasi, selain itu pula kesejateraan untuk Rt belum ditetapkan.
 Bidang kesehatan : derajat kesehatan masyarakat, khusus bayi dan balita masih
terdapat gizi buruk 1,08 %, (data posyandu), dan yang rumah tinggal sifat darurat
1 %.
 Bidang pendidikan : untuk sekolah taman kanak-kanak belum tersedia, selain itu
SMA ruang belajar masih membutuhkan ruang kantor dan ruang perpustakaan
dll.
 Bidang sarana dan prasarana :jalan setapak masih perlu dilanjutkan karena ada
lingkungan Rt yang sudah rusak, jalan Desa menuju sekolah Aluhua dan
pekuburan umum antara desa Gufasa-Guemaadu dan Jalan Baru) Masih
status Jalan tanah sehingga belum bisa dilewati dengan maksimal. Dan lain lain.
 Bidang sosial budaya : semakin majunya perkembangan IPTEK (ilmu pengetahuan
dan teknologi)disamping itu masuknya media TV hal ini membawa dampak positif
namun ada juga negatifnya. Contohnya melunturnya nilai-nilai adat istiadat,
hilangnya seni budaya daerah bagi kalangan generasi mudah.
 Bidang lingkungan hidup : terjadi banjir air di musim hujan di sekitar pemukiman
rumah penduduk karena belum terjangkaunya parit dan saluran disekitar rt.
 Bidang pertanian : hasil pertanian terus menurun karena sarangan hama dan
penyakit tanaman (kelapa,cokalat,pisang,jagung). Harga hasil pertanian
cenderung turun disaat musim panen.

BAB IV

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJM-DES)

4.1. VISI DAN MISI

4.1.1. Visi

Visi adalah suatu gambaran yang manantang tentang keadaan masa depan yang
diinginkan dengan melihat potensi dan kebutuhan Desa. Penyusunan visi desa Gufasa ini
dilakukan dengan pendekatan partisipatif melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan
di Desa Gufasa seperti pemerintah Desa , BPD, tokoh masyarakat, tokoh Agama, LPM,
KPMD, dan masyarakat umumnya. Maka berdasarkan kesepakatan bersama visi Desa
Gufasa adalah :

“TERWUJUDNYA PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA GUFASA YANG BERBUDAYA,


BERAKHLAK, MANDIRI, AMAN DAN SEJAHTERA”
4.1.2. Misi

Selain penyusun Visi juga ditetapkan Misi-Misi yang memuat sesuatu pernyataan
yang harus dilaksanakan oleh Desa agar tercapainya visi desa tersebut.

Sebagaimana penyusunan Visi, maka misi pun dalam penyusunanya


menggunakan pendekatan partisipatif dan pertimbangan potensi dan kebutuhan Desa
Gufasa, sebagaimana proses yang dilakukan, maka Misi Desa Gufasa adalah :

1. Mewujudkan pemerintah Desa Gufasa yang efektif dan efesien dalam rangka
mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat.
2. Meningkatkan derajat hidup masyarakat melalui upaya peningkatan pelayanan
kesehatan Desa.
3. Mengembangkan sektor pariwisata dan sektor industri yang berwawasan lingkungan
4. Mengembangkan pentingnya peningkatan sumberdaya Manusia melalui dukungan
program wajib belajar 9 tahun
5. Menghidupkan dan meningkatkan kembali kegiatan Lembaga-Lembaga
kemasyarakatan yang ada di Desa.
6. Meningkatkan Pendapatan Asli Desa dengan menetapkan peraturan Desa.
4.2. Kebijakan Pembangunan
4.2.1. Arah kebijakan pembangunan Desa
Berdasarkan atas visi dan misi di atas maka arah kebijakan pembangunan Desa
adalah sebagai berikut :
 Bidang pemerintahan : meningkatkan kemampuan aparat dalam pelayanan
bidang pemerintahan, mewujudkan pemerintahan Desa yang bersih melalui
tranparansi dalam perencanaan pembangunan dan pengembangan informasi
program masuk Desa dan penggunaan ADD, akuntabilitas (pertanggungjaeaban)
dalam pelaksanaan program pembangunan dan penggunaan dana-dana
pembangunan baik dari pemerintah pusat, pemerintah Daerah maupun
pendapatan Desa, serta meningkatkan pendapatan asli Desa dengan menetapkan
peraturan Desa.
 Bidang kesehatan : meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan promosi
kesehatan pada seluruh lapisan masyarakat, penyuluhan kesehatan pada remaja
puteri dan ibu usia produktif (20 s/d 35 tahun).
 Bidang pendidikan : meningkatkan kualitas pendidikan khususnya pada
pendidikan usia dini pendidikan dasar (SD dan SMP), serta pendidikan luar sekolah
bagi seluruh lapisan masyarakat.
 Bidang sarana dan prasarana : menambah saranah dan prasarana penunjang
pariwisata , dan meningkatkan pembangunan di desa seperti jalan maupun
bangunan fisiklainnya.
 Bidang sosial budaya : menjadikan masyarakat yang berbudi pekerti luhur dengan
melembagakan musyawarah dalam menyelesaikan perbedaan
pendapat.,menjadikan masyarakat yang berbudaya dan mandiri dengan
membudayakan jam belajar masyarakat.,serta meningkatkan persatuan dan
kesatuan serta toleransi beragama demi terwujudnya masyarakat yang berbudya,
mandiri, aman, , nyaman, dalam kehidupan bermasyarakat melalui
pengembangan kegiatan olahraga dan kesenian Daerah.
 Bidang lingkungan hidup : pengembangan tanaman manggrove disekitar arial
pantai dan penghijauan di tana-tanah yang gundul.
 Bidang koperasi dan usaha masyarakat : mengembangkan kelompok sinpan
pinjam perempuan, kelompok usaha bersama (kube),dengan membudayakan
menabung.
Bidang pertanian : meningkatkan prekonomian masyarakat dengan meningkatkan hasil
pertanian masyarakat dengan mengembangkan penggunaan pupuk organik dan pemberatasan
hama dan penyakit tanaman secara hayati.,meningkatkan pengolahan hasil pertanian
khususnya kelapa, kasbi/ubi kayu, pala, dan enau,padi dan kacang tanah, Dengan kerja sama
dengan dinas terkait.
4.2.2. Potensi dan perencanaan pembangunan Desa
Potensi:
Sumber daya alam yang masih relatif kaya dan karakter masyarakat yang demokratis
merupakan potensi utama dalam perencanaan pembangunan. Potensi ini semakin terasa
dengan komitmen pemerintah pusat dan daerah yang memberikan fasilitasi kepada para pelaku
pembangunan melalui pelatihan dan sosialisasi, serta dukungan dana yang disalurkan melalui
sejumlah program PNPM-MPD dan program lainnya .

Masalah

Belum ada sarana penunjang dalam pengembangan potensi desa khususnya pariwisata
serta Sarana dalam pembinaan generasi muda seperti alat olahraga, alat musik, sangat terasa
kurang.

4.2.3. Program Pembangunan Desa

Berdasarkan atas potensi dan masalah diatas maka, beberapa program pembangunan
akan dilaksanakan di Desa di antaranya :

Bidang pemerintahan

a. Penguatan tata kelola pemerintahan bagi aparat Desa dan BPD


b. Pengelolaan pembangunan partisipatif,
c. Program peningkatan pendapatan asli Desa (APB Desa);
d. Pelembagaan Sestem Perencanaan Pembangunan Partisipatif;
e. Penyusunan perdes

Bidang kesehatan:

a. Peningkatan derajat kesehatan ibu dan balita


b. Program kesehatan reproduksi remaja
c. Program pembangunan apotik hidup keluarga
d. Program pengelolaan gizi keluarga
e. Program peningkatan kesehatan masyarakat melalui pecegahan dan pemberantasan
penyakit.
Bidang pendidikan :
a. Peningkatan kualitas pendidikan khususnya pendidikan usia dini.
b. Program peningkatan kualitas pendidikan dasar (SD dan SMP).
c. Program peningkatan pendidikan luar sekolah bagi seluruh lapisan masyarakat
d. Program pendidikan kewarganegaraan
e. Program pendidikan bagi anak putus sekolah.

Bidang sarana dan prasarana

a. Penyediaan sarana penunjang pariwisata dalam mewujudkan program desa Wisata


b. Peningkatan jalan tanah menjadi jalan aspal antar Desa
c. Penambahan jalan setapak
d. Pembukaan jalan produksi
e. Pembangunan gedung posyandu
f. Rehap kantor Desa
g. Pembangunan gedung TK
h. Pembuatan pagar keliling halaman TPQ
i. Normalisasi kali sufinga
j. Pembuatan lapangan olahraga, bola kaki, volly, dan sebagainya
k. Pembuatan parit/saluran air, dan deker
l. Pembangunan gedung sebaguna yang bermotif rumah adat

Bidang sosial budaya

a. Meningkatkan ikatan/kohesi sosial


b. Meningkatkan prestasi olahraga
c. Mengembangkan kesenian tradisional
d. Pengembangan kerajinan rakyat,
e. Menggali kearifan lokal.

Bidang lingkungan hidup

a. Pencegahan abrasi pantai


b. Penghijauan kawasan tepian pantai
c. Pelestarian sumber daya hayati
d. Pelestarian flora dan fauna lokal.

Bidang koperasi dan usaha masyarakat

a. Penguatan kelompok-kelompok masyarakat


b. Pelatihan manajemen koperasi,
c. Penggalakan tabungan masyarakat
d. Pengembangan koperasi dan usaha bersama
e. Pengembangan kewirausahaan.

Bidang pertanian

a. Peningkatan hasil pertanian,


b. Pengembangan sistem pertanian kerkabunan lestari,
c. Pengembangan sistem pertanian pangan
d. Pengolahan hasil pertanian.
4.2.4 Strategi pencapaian
Strategi pencapaian yang akan di lakukan sebagai berikut:
a. Penataan manajemen pemerintah Desa yang dinamis, bersih dan berwibawa serta
demokratis untuk mengoptimalkan kinerja perangkat Desa,
b. Penyelenggaraan pemerintah yang profesional, komponen dan proporsional.
c. Menumbuhkan iklim dan sistem sosial politik tingkat Desa yang demokratis,
d. Melakukan peningkatan kapasitas aparat melalui pelatihan motivasional yang
menekankan pada kesadaran arti tata pemerintahan yang baik.
e. Mendorong partisipasi dan keswadayaan masyarakat, melalui proses siosialisasi dan
penyadaran
f. Mendorong kerja sama dengan pihak ketiga, termasuk SKPD dan LSM,
g. Menggali dan mengembangkan nilai-nilai luhur, kearifan lokal di tengah masyarakat
agar terus dilestarikan dan di perkuat,
h. Pemberdayaan lembaga-lembaga ataupun aparatur Desa.
i. Pembinaan dan pengembangan manajemen dana administrasi pemerintah Desa.
BAB V

PENUTUP

RPJM-Desa ini wajib menjadi panduan dalam pelaksanaan pembangunan Desa selama 5
(lima) tahun kedepan. Semua program dan kegiatan dilaksanakan dengan mengutamakan
keswadayaan masyarakat dan kerja sama dengan berbagai pihak, baik pemerintah daerah
maupun pihak-pihak lain.

Lembaga-lembaga Desa dan masyarakat tidak saja menjadi pemanfaat atas dokumen ini
tetapi juga berkewajiban untuk memantau pelaksanaannya.

Implementasi tahunan perlu dievaluasi setiap tahun untuk mengkaji hambatan


pelaksanaannya dan mencari alternative pembiayaan dengan fasilitasi kepala Desa dan
lembaga-lembaga Desa.

Semoga Allah Tuhan yang Maha Esa senantiasa menjaga dan memberikan berkat,
kekuatan kepada Kepala Desa, pimpinan lembaga-lembaga desa dan seluruh masyarakat dalam
upaya menciptakan masyarakat Desa yang berbudaya, berakhlak, sejahtera, sehat dan mandiri.

Anda mungkin juga menyukai