Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN PROGRAM KKN (KULIAH KERJA NYATA)

MEMBERDAYAKAN PRODUK UNGGULAN DESA MELALUI PENGEMBANGAN


MARKET PLACE YANG BERBASIS ONLINE

Disusun oleh:
Kelompok : VI
Lokasi KKN : Ds. Jembul, kec. Jatirejo, kab. Mojokerto
Dosen Pendamping Lapangan : Heru Setiawan, M.Pd.

INSTITUT PESANTREN KH. ABDUL CHALIM


MOJOKERTO
TAHUN 2023
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PROGRAM KULIAH KERJA NYATA (KKN)


INSTITUT PESANTREN KH ABDUL CHALIM MOJOKERTO
DI DESA JEMBUL KECAMATAN JATIREJO

Tim Mahasiswa:

1 Moh. Helmi
2 Biim
3 Deta Rahmadona
4 Indri Ratna Dewi
5 Dwipa Nurul A.
6 Hizbullah
7 Kun Nisa I
8 Syamsul Riyadi
9 Dewi Zidna M
10 Elandari S
11 Eny Kusprapti F
12 Fatikul Nur Insani
13 F. Wulandari H.R
14 Khafid Saifuddin S
15 M. Syarifuddin
16 T. Firdaus Fahmi

Mojokerto, 06 April 2023

Menyetujui, Mengetahui,
Direktur LPPM IKHAC Dosen Pembimbing Lapangan

M. Toha Heru Setiawan, M.Pd.


BAB I
GAMBARAN UMUM LOKASI
A. Gambaran Umum Desa Jembul Kec. Jatirejo
1. Sejarah Desa Jembul
Pada mulanya kata “Jembul”adalah nama dari sebuah pohon jembul, zaman
dahulu ada dua orang laki-laki dan perempuan yang telah berkelana dari bukit ke
bukit. Pada akhirnya mereka singgah di lereng-lereng gunung semar. Kedua orang
tersebuh bernama Mento Grantang dan Mento Geranti, mereka adalah sepasang
suami istri, serta mempunyai keturunan. Hari demi hari telah mereka lalui, jumlah
mereka pun semakin banyak. Akhirnya mereka singgah di satu tempat yang bernama
“Sambirejo”.
Pada suau hari mereka didatangi segerombolan perampok/kampak. Mento
Grantang dan Mento Geranti berlari bersama-sama dengan anak-anaknya kearah
selatan. Mereka bersembunyi disebuah hutan lebat dan berhantu. Di tengah-tengah
hutan itu mereka mendirikan rumah yang terbuat dari kayu jembul. Setelah aman dari
gangguan apapun, akhirnya Mento Grantang dan Mento Geranti memutuskan untuk
tempat tinggalnya dinamakan “Desa Jembul” karena dalam hutan tersebut banyak
pohon jembul dan rumah tersebut terbuat dari kayu pohon jembul.
Menurut cerita masyarakat jembul yang telah mendengar dari pendahulu mereka
yaitu pohon Jembul ini sangat memberi manfaat bagi masyarakat Desa Jembul pada
waktu itu, diantaranya pada waktu zaman peperangan melawan Jepang yang mana
masyarakat terdesak oleh tentara Jepang dengan peralatan persenjataan mereka maka
sebagian masyarakat Jembul waktu itu bersembunyi kehutan tepatnya dibawah pohon
jembul yang besar dan akhirnya mereka selamat dari senjata-senjata yang diluncurkan
tentara Jepang.
2. Kondisi Geografis
Jembul adalah salah satu Desa yang terletak dibagian ujung Kecamatan Jatirejo,
Kabupaten Mojokerto. Desa Jembul merupakan Desa terpencil yang terletak lebih
kurang 16 km arah selatan Ibu Kota Kabupaten Mojokerto. Lebih kurang 9 km dari
Ibu Kota Kecamatan Jatirejo, untuk sampai di Desa tersebut harus melewati
hamparan sawah, bukit, sungai dan kawasan hutan produksi dalam wilayah
pengelolaan Perum Perhutani KPH Pasuruan, BKPH Jatirejo,. Kurang lebih 5 km dari
Desa Manting.
Luas Desa Jembul kurang lebih 74,38 Ha, merupakan Desa penyangga Kawasan
Hutan Konservasi Tahura R. Soerjo seluas 400 Ha, Hutan lindung seluas 100 Ha, dan
Hutan Produksi Perum Perhutanan KPH Pasuruan seluas 185 Ha. Adapun luas
wilayah Desa Jembul adalah sebagai berikut :
Tabel 1.1
Pembagian Luas Wilayah
No Pembagian Wilayah Luas Wilayah
1 Sawah Irigasi 15,26 Ha
2 Ladang/tegal 25,0 Ha
3 Pemukiman 20,8 Ha
4 Kas Desa 26,5 Ha
5 Perkantoran 0,14 Ha
6 Sekolah 0,20 Ha
7 Tempat Ibadah 0,50 Ha
8 Jalan 2,0 Ha
9 Pemakaman 0,4 Ha
Jumlah 90,8 Ha

Kondisi topografi Desa jembul adalah bergelombang sampai dengan berbukit


dimana batas wilayah Desa adalah sebagai berikut :
a. Sebelah Selatan Hutan Lindung dan Kawasan Pelestarian Alam Tahura R.Soerjo
dan secara administratif masuk wilayah kabupaten Malang.
b. Sebelah Barat Desa adalah Hutan Produksi KPH Pasuruan dan secara
administratif berbatasan dengan Desa Rejosari, kec. Jatirejo, Kabupaten
Mojokerto.
c. Sebelah Utara adalah Hutan Produksi KPH Pasuruan dan secara administratif
berbatasan dengan Desa Manting, Kec. Jatirejo, Kabupaten Mojokerto.
d. Sebelah Timur adalah Hutan Produksi KPH Pasuruan dan secara administratif
berbatasan dengan Desa Ngembat, Kec. Gondang, Kabupaten Mojokerto.
3. Kondisi Demografis
Secara administratif desa jembul terbagi menjadi 4 rukun tetangga (RT) yang
masuk dalam 2 rukun warga (RW)
4. Kondisi ekonomi
Kondisi alam yang dikelilingi oleh sawah dan tegal, sudah jelas bahwa rata-rata
masyarakat Jembul berprofesi sebagai petani. Secara ekonomi, masyarakat Jembul
rata-rata memiliki perekonomian menengah ke bawah, denngan rata-rata penghasilan
penghasilan Rp. 1.500.000 – Rp. 2000.000 untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
mereka. Sebagai petani, masyarakat Jembul juga memiliki pekerjaan lainnya
diantaranya:
Tabel 1.2
Pekerjaan Masyarakat Desa Jembul Rerata Kepala Keluarga

No Pekerjaan/Profesi Jumlah
1 Petani 35
2 Buruh Tani 60
3 Perangkat Desa 8
4 PNS 6
5 Swasta 15
6 Pedagang 10
7 Guru Ngaji 9
8 Pensiunan 1
9 Lansia/ Tidak Bekerja 15
Jumlah 159

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas perekonomian warga diperoleh
dari hasil pertanian, jumlah pekerjaan sebagai petani menandatakan mereka para
petani memiliki lahan masing-masing. Selain itu mereka yang bekerja sebagai buruh
tani senantiasa mengandalkan upah buruh yang dibayarkan setiap harinya sebesar
30.000-50.000, dan untuk KK yang tidak bekerja mereka terdiri dari bapak-bapak
yang usianya sudah tidak mampu bekerja berat dan mengandalkan pekerjaan dari
anaknya sehingga dikategorikan tidak bekerja.

5. Kondisi pendidikan
a. Pendidikan formal
Kondisi pendidikan masyarakat jembul cukup baik, dilihat dari semangat
dan dukungan orang tua dalam pendidikannya. Terdapat dua lembaga pendidikan
yang terdiri dari SDN Jembul dan TK/Paud Dharma Wanita. Keduanya memiliki
fasilitas yang cukup baik.
TK dan Paud Dharma Wanita di Desa Jembul hanya mempunyai 10
murid dengan 2 pengajar. Kurangnya fasilitas serta ruang yang digunakan untuk
proses pembelajaran, menyebabkan kegiatan belajar tidak efektif. Murid PAUD
dan TK digabung menjadi satu dalam ruangan tanpa ada sekat yang membatasi,
hal tersebut membuat murid-murid tidak dapat fokus dalam kegiatan
pembelajaran.
Secara keseluruhan, siswa SDN jembul berjumlah 36 siswa dengan jumlah
12 tenaga pengajar, 4 tenaga pengajar PNS dan 5 masih dalam tenaga honorer
atau bisa disebut guru sukuan yang dua diantaranya warga desa jembul.
Tabel 1.3
Jumlah Siswa SDN Jembul

Kelas Jumlah Murid


I 4
II 6
III 3
IV 6
V 8
VI 6
Total 33

b. Pendidikan Non Formal


Di desa Jembul juga terdapat pendidikan non formal keagamaan, yaitu
Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) dan Madrasah Diniyah (Madin). berikut
penjelasannya:

1) TPQ
Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) di desa Jembul diadakan setiap hari
kecuali hari Kamis pada saat setelah sholat Ashar di Masjid Jembul (Al-
Ikhlas), terdiri dari enam kelas (jilid) dengan jumlah murid masing-masing 3-5
santri. TPQ ini juga tidak dipungut biaya SPP dan para pengajar juga tidak
mendapatkan upah atau gaji. Terdapat 9 tenaga pengajar dari desa Jembul yang
semua alumni pesantren di Jati.
2) Madrasah Diniyah (Madin) Bustanul Ulum
Selain itu, TPQ masyarakat Jembul juga memiliki pendidikan Madrasah
Diniyah (Madin) yang dinamakan “Madrasah Diniyah Bustanul Ulum”
kegiatan TPQ diadakan setiap hari kecuali hari kamis, sementara madin
dilaksanakan setiap hari setelah magrib kecuali hari selasa dan kamis.
Namun yang masih menjadi kendala adalah semangat anak-anak Jembul
yang masih minim dalam mendalami pengetahuan agama serta kurangnya
perhatian orang tua terhadap anak-anaknya dikarenakan kesibukan orang tua.
Jumlah santri madin juga sedikit dibandingkan jumlah anak seusia mereka,
mereka lebih memilih mengerjakan PR dari sekolah mereka dari pada
mengikuti madrasah diniyah. Ainur Rofiq (40 tahun) salah satu perangkat desa
Jembul sekaligus pengelola TPQ dan madin mengatakan bahwa tidak ada
pemungutan biaya apapun dalam pendidikan TPQ maupun madin.
Tabel 1.4
Status Pendidikan Anak

No Pendidikan Jumlah
1 Belum Sekolah 35
2 TK/Paud 14
3 SD 33
4 SMP 25
5 SMA 4
6 Perguruan Tinggi 3
7 Putus Sekolah 2
Jumlah 116
Jumlah anak di Desa Jembul anak dengan status pendidikan yang
berbeda-beda. Tingkat pendidikan terbanyak yaitu SD dengan jumlah anak 32
anak, dan rata-rata status pendidikan anak hanya sampai SMA. Mereka yang
putus sekolah dikarenakan menikah muda dan juga ada yang bekerja.
c. Kondisi kesehatan
Keberhasilan pembangunan suatu bangsa yang ditentukan oleh
ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu SDM yang memiliki
fisik yang tangguh, mental yang kuat, cerdas, serta kesehatan yang prima. Oleh
karena itu, kesehatan merupakan salah satu faktor penentu kesejahteraan
masyarakat.
Secara umum kondisi kesehatan masyarakat Desa Jembul relatif baik.
terbukti dengan terlaksananya kegiatan kesehatan seperti posyandu, PTM, lansia
secara rutin yang dipelopori oleh Polindes. Hanya saja di Desa Jembul belum
memiliki tenaga kesehatan yang menetap di Desa.
Adapun identifikasi masalah kesehatan di Desa Jembul diantaranya:
1) Identifikasi Masalah Kesehatan Di Rw 001
a) RT. 001/RW 001
(1) Penderita HT yang berobat tidak teratur 83,3%
(2) Anggota keluarga ada yang merokok 60%
b) RT.002/RW.001
(1) Anggota keluarga ada yang merokok 77,3%
(2) Penderita HT yang berobat tidak teratur 71,4%
(3) Identifikasi Masalah Kesehatan Pada Rw. 002
c) RT. 003/RW. 002
(1) Keluarga tidak memiliki akses/ menggunakan jamban keluarga 84%
(2) Penderita HT yang berobat tidak teratur 83,3%
(3) Keluarga mengikuti program KB 81,8%
d) RT. 004/RW. 002
(1) Anggota keluarga ada yang merokok 82,1%

Dari hasil identifikasi masalah kesehatan di Desa Jembul didapatkan IKS


terendah ada di RW. 002. Selain program wajib yang dilakukan ponkesdes juga
melakukan upaya kesejatan pengembangan meliputi:
1) Upaya keperawatan kesehatan masyarakat melalui:
a) Melakukan Home Visite dan melakukan pembinaan kader posyandu rutin
yang diadakan sitiap 3 bulan.
b) Ikut berperan aktif dalam pokja IV PKK di desa Jembul
2) Upaya Kesehatan Sekolah
a) Melakukan penyuluhan gizi di SD
b) BIAS di TK/RA dan SD/MI
c) Pemberian obat cacing setiap 6 bulan sekali
3) Upaya Usia lanjut
a) Posyandu Lansia di 1 pos yaitu posyandu lansia Jembul
4) Perbaikan Gizi Masyarakat
a) Pemberian vitamin A
b) Pemberian obat cacing
5) Pencegahan Pemberantasan Penyakit Menular dan Tidak Menular
a) Survailence berbasis masyarakat
b) Pemeriksaan jentik
c) Sweeping imunisasi
6) Pengobatan Dasar
Di bawah ini merupakan tabel keadaan kelayakan perumahan warga Desa
Jembul:
Tabel 1.5
Keadaan Kelayakan Rumah

No Uraian Jumlah
1 Layak 42
2 Cukup Layak 23
3 Kurang Layak 9
Jumlah 74

Rumah warga dikatakan layak memiliki kriteria yaitu bangunan atau


dinding rumah bertembok, lantainya terbuat dari keramik dan memiliki MCK.
Dari survey rumah tangga diketahui ada 42 rumah yang tergolong layak dihuni.
Rata-rata rumah layak ini adalah milik perangkat dan milik warga yang memiliki
asset-aset tertentu.
Untuk kriteria rumah warga yang dikatakan cukup layak yaitu bangunan
atay dinding rumah terbuat dari tembok, lantai tanah dan meiliki MCK. Dari
survey belanja rumah tangga, ada 23 rumah warga yang tergolong rumah cukup
layak dihuni.
Sedangkan untuk kriteria rumah dikatakan kurang layak dihuni karena
bangunan atau dinding rumah terbuat dari kayu dan ada juga yang dari anyaman
bambu, berlantai tanah dan tidak memiliki MCK. Dari survey belanja rumah
tangga ada 9 rumah warga yang dikategorikan sebagai rumah kurang layak
dihuni.
Dari data yang diperoleh, jumlah rumah tangga layak huni cukup banyak
akan tetapi mereka warga Desa Jembul merasa hidup sejahtera dikarenakan dari
tahun ke tahun Desa Jembul ,mengalami perubahan yang sangat pesat, baik dalam
infrastruktur dan yang lainnya.
Kesehatan juga terkait dengan pola hidup masyarakat ketika mereka buang
air besar di sungai atau membuang sampah sembarangan. Hal tersebut akan
menjadikan dampak tersendiri bagi masyrakat. Ketika semua tempat rawan
penyakit di situ bahaya mulai terjadi. Akan tetapi masyarakat tidak menggubris
dan penyakit-penyakit ringan yang terjadi sehingga pola hidup warga yang seperti
itu sulit diubah dan butuh proses penyadaran yang panjang.

Tabel 1.6
Sarana MCK Rumah Warga

No Uraian Jumlah
1 Tidak Punya MCK 9
2 Punya MCK 65
Jumlah 74

d. Tradisi dan budaya masyarakat


1. kenduren kemerdekaan
Kenduren kemerdekaan merupakan sebuah tradisi masyarakat
Jembul yang diadakan pada saat malam kemerdekaan 17 Agustus,
kenduren ini dilakukan dengan cara berdoa kepada yang maha kuasa untuk
keselamatan Indonesia dan masyarakat Jembul khususnya.
Masyaralkat Jembul akan berbondong-bondong ke Balai desa
dengan membawa sedekah berupa tumpeng atau kue-kue untuk
disuguhkan untuk acara kenduren kemerdekaan. Acara tersebut diadakan
setelah sholat maghrib dan diakhiri dengan makan malam bersama
masyarakat.
2. Ruwat Deso (Selametan Desa)
Ruwot Deso dilakukan 1 tahun sekali pada bulan ruwa, bulan jawa.
dengan menyediakan tumpeng sekaligus dibacakan doa doa jawa. Ruwat
Deso ini dilakukan satu hari dimulai pagi hari dengan khataman dimasjid
sampai selesai, setelah itu acaranya dilanjutkan pada malam harinya
dengan membaca tahlil bersama dan makan bersama. Acara tidak sampai
disitu, kemudian dilanjutkan mendengarkan ceramah dari kiyai yang
diundang, dan mengadakan tanggapan wayang.
Ruwot Deso ini dilakukan bertujuan untuk mempererat tali
silaturahmi juga bertujuan agar desa Jembul ini terbebas dari malapetaka
atau bencana. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Desa Jembul masih
memegang teguh adat istiadat dan kebudayaan yang telah diturunkan oleh
leluhur terdahulu mereka.
3. Kelahiran
Telon-telon adalah tradisi yang dilakukan untuk ibu-ibu hamil
yang berusia 3 bulan. Didalam tradisi ini diharapkan agar ibu dan anak
selamat saat mengandung dan proses melahirkan.
a) Sepasaran
Tradisi ini dilakukan warga untuk ibu-ibu yang setelah melahirkan dan
bayinya berusia 5 hari. Sepasaran ini sebagai rasa terima kasih karena
keselamatan ibu dan anak setelah proses melahirkan.
b) Petung-petung
Petung-petung adalah tradis yang dilakukan pada saat bayi dilahirkan
berusia 37 bulan. Tradisi ini biasanya disertai dengan pemotongan
rambut.
c) Adus kali
Tradisi adus kali ini dilakukan saat bayi berumur 7 bulan setelah kalon
slapan. Dalam tradisi ini bayi akan dimandikan di kali dengan
mengenakan baju baru. Namun karena kemajuan zaman tradisi adus
kali ini sudah jarang dilaksanakan.
e. Kondisi sosial keagamaan
Masyarakat Desa Jembul seluruhnya menganut agama Islam, terdapat dua
fasilitas keagamaan yakni mushola dan masjid yang selesai dibangun pada tahun
2014 silam. Dilihat dari tahun-tahun sebelumnya, keagamaan masyarakat jembul
meningkat, terbukti dari berkurangnya masyarakat yang memelihara anjing dari
tahun ketahun.
Selain itu, masyarakat jembul juga memiliki pendidikan keagamaan
seperti TPQ dan madrasah diniyah (MADIN) yang dinamakan “Madrasah
Diniyah Bustanul Ulum” Kegiatan TPQ diadakan setiap hari kecuali hari kamis,
sementara madin diadakan setiap hari setelah magrib kecuali hari selasa dan
kamis.
Namun yang masih menjadi kendala adalah semangat anak- anak jembul
yang masi minim dalam mendalami pengetahuan agama serta kurangnya
perhatian orang tua terhadap anak –anaknya dikarenakan kesibukan orang tua.
Ainur Rofiq sala satu perangkat desa Jembul sekaligus pengelola TPQ dan Madin
berkata bawa tidak ada pemungutan biaya apaun dalam pendidikan TPQ atau
madin. Akan tetapi yang minat mengaji hanya sedikit. Diantara sekian jumlah
anak-anak yang ada. Ketika mereka diajak untuk sholat salah satu dari mereka
menjawab “ moh sholat, gak diolehi karo ibuk” ( gak mau sholat, tidak boleh
sama ibu) hal tersebut membuktikan kurangnya perhatian keagamaan anak-anak
dari orang tua mereka.
Masyarakat jembul mempunyai kegiatan keagamaan yang dilakukan secara
rutin berikut jadwal keagamaan di desa jembul:
Tabel 1.7
Jadwal Kegiatan Keagamaan Desa Jembul

No Kegiatan Waktu
1. TPQ Setiap hari kecuali hari kamis-setelah
ashar
2. Diniyah Setiap hari kecuali hari selasa dan
kamis-setelah maghrib
3. Tahlilan (ibu-ibu) Setiap malam jum’at secara bergilir
4. Diba’an Setiap hari minggu sore
5. Rutinan KTH Sumber Sebulan sekali
Makmur

B. Tokoh masyarakat yang Berpengaruh


1. Tokoh masyarakat
Tokoh masyarakat adalah kepala desa dan seluruh perangkat Desa Jembul.
Keberadaan kepala desa sangat penting dan berpengaruh terutama dalam mengatur
jalannya pemerintahan desa, sehingga kepala desa dengan beberapa perangkatnya,
termasuk di dalamnya sekretaris desa, berupaya dengan sekuat tenaga untuk
meningkatkan SDA dan SDM di Desa Jembul. sedangkan perangkat desa adalah
seorang yang berkedudukan sebagai unsur pembantu desa salalu mendampingi
setiap kegiatan yang diadakan oleh RT dan RW setempat. Seperti halnya kerja bakti,
gotong royong maupun musyawarah desa.
2. Tokoh agama
Seluruh Ta’mir Masjid dan Musholla sangat berpengaruh terhadap
Masyarakat, karena
berkewajiban untuk memakmurkan masjid dan musholla. Organisasi ta’mir masjid
dan musholla dapat dilakukan dengan serangkaian kegiatan yang dilakukan bersama
sama oleh masyarakat. Keberadaan ta’mir sangat menetukan dalam membawa
jamaahnya kepada kehidupan yang lebih baik, berfungsinya masjid dan musholla
sebagai tempat beribadah dan pusat pembinaan umat Islam sangat ditentukan dengan
keaktifan dan keikhlasan ta’mir dalam memenuhi amanah serta tanggung jawabnya
diantaranya:
a. Bapak Dr. Ainur Rofiq., M.Pd
b. Bapak Syamsul Huda
c. Bapak Mulyono
3. Ketua RT desa jembul
Ketua RT adalah organisasi kemasyarakatan yang dibentuk melalui musyawarah
setempat dalam rangka pelayanan pemerintahan dan kemasyarakatan yang ditetapkan
oleh kelurahan dan dibina oleh pemerintah. Sedangkan Tugas RT adalah membantu
menjalankan tugas pelayanan masyarakat yang menjadi tanggung jawab pemerintah,
memelihara kerukunan warga, dan pengkoordinasian warga.
4. Tokoh Kepemudaan
Karang taruna adalah organisasi kepemudaan Indonesia yang merupakan wadah
pengembagan generasi muda yang tumbuh atas kesadaran dan tangung jawab sosial
oleh masyarakat dan untuk masyarakat. Khususnya generasi muda dalam wilayah
kelurahan/desa yang bergerak dalam kesejahteraan sosial.
BAB II
PEMETAAN WILAYAH
A. Alur Teknik PAR
Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2023 berbasis Participatory Action
Research (PAR), yang mana perserta KKN atau mahasiswa berperan sebagai fasilitator
dalam menggali dan menemukan potensi-potensi yang ada dalam masyarakat. Karena
itulah kegiatan-kegiatan penunjang yang telah berjalanpun tidak terlepas dari partisipasi
dan peran masyarakat. Dalam penelitian berbasis PAR ini, tugas peneliti dalam
bermasyarakat adalah sebagai fasilitator perubahan atau pengembangan desa. Sedangkan
masyarakat sendiri sebagai pelaku utamanya. Hal ini bertujuan untuk melatih masyarakat
untuk berpikir dan bekerja demi kemajuan desanya. Selain itu, peserta KKN juga bisa
belajar bersama masyarakat, serta bisa merekomendasikan strategi advokasi pada
masyarakat. Berawal dari kegiatan di atas, kegiatan PAR dimulai dengan penggalian data
secara observasi dan wawancara pada masyarakat Desa Jembul. Dari hasil observasi dan
wawancara kemudian dilakukan pengolahan data, penetapan masalah yang paling urgen
dan mampu di selesaikan oleh TIM PAR di daerah Jembul dan langsung ditindak lanjuti
dengan melakukan aksi yang relevan dengan permasalahan tersebut bersama masyarakat.
Adapun alur kegiatan teknik-teknik kegiatan PAR yang telah kami lakukan dalam
kurun waktu satu bulan, mulai tanggal 22 Februari sampai 22 Maret 2023 adalah sebagai
berikut:
1. Pemetaan (Mapping)
Mapping merupakan penggambaran kondisi wilayah secara detail, oleh karena itu
untuk menghindari kekeliruan informasi, posisi, dan kondisi penduduk kami
mengadakan musyawarah bersama masyarakat desa Jembul. Dengan mapping ini
diharapkan mahasiswa KKN IKHAC Mojokerto dapat mengenal kondisi wilayah dan
batas-batas desa Jembul Kecamatan Jatirejo. Dan juga dapat mengetahui pokok
permasalahan yang ada di desa tersebut. Adapun hasil dari mapping yang telah kami
lakukan dengan masyarakat lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran, tentang
mapping desa Jembul.
2. Penelusuran Desa (Transector)
Setelah mendapatkan gambaran kondisi desa Jembul, maka dalam kegiatan
transector ini, tim KKN menelusuri tiap dusun untuk mengamati secara langsung
lingkungan dan keadaan sumber daya alam, perubahan-perubahan keadaan dan
potensi-potensi, dan masalah yang terjadi di masyarakat Desa Jembul. Untuk lebih
jelasnya mengenai transektor ini, bisa dilihat pada lampiran.
3. Penelusuran Sejarah (Time Line)
Alur sejarah merupakan teknik penelusuran alur sejarah suatu masyarakat dengan
menggali kejadian penting yang pernah dialami pada alur waktu tertentu.Time Line
atau alur sejarah ini dilaksanakan untuk mencari informasi tentang sejarah dan
peristiwa yang pernah terjadi dalam masyarakat khususnya. Adapun time line dari
desa Jembu ini untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran.
4. Bagan Perubahan dan Kecendrungan (Trend and Change)
Bagan Perubahan dan Kecenderungan merupakan teknik PRA yang memfasilitasi
masyarakat dalam mengenali perubahan dan kecenderungan berbagai keadaan,
kejadiaan serta kegiatan masyarakat dari waktu ke waktu.
5. Kalender Musim (Seasonal Calender)
Kehidupan masyarakat di Desa Jembul yang mayoritas petani kurang lebih
dipengaruhi oleh tata cara pola tanam dalam jangka waktu tertentu. Kehidupan sosial
ekonomi masyarakat sangat dipengaruhi oleh musim tanam, musim panen, musim
hujan dan musim kemarau.
Dengan mengkaji pola-pola ini kami dapat memperoleh gambaran yang cukup
memadai untuk menyusun program pola tanam bagi masyarakat. Dan hasil yang kami
peroleh digambarkan melalui kalender yang berbentuk matrik sebagaimana dalam
lampiran.
6. Kalender Harian (Daily Routin)
Kalender harian mirip dengan kalender musiman tapi didasarkan pada perubahan
analisis dan monitoring dalam pola harian katimbang bulanan atau musiman. Hal
tersebut sangat bermanfaat dalam rangka memahami kunci persoalan dalam tugas
harian, juga jika ada masalah-masalah baru yang muncul dan untuk assessment secara
kuantitatif akan tenaga kerja, input dll dari kegiatan harian. Unit yang dianalisis bisa
berupa individual, ataupun kelompok.
Masyrakat desa jembul dengan mayoritas pekerjaan sebagai petani yang kegiatan
setiap harinya pergi ke tegal/kebun masing-masing, maka dari itu kami tim KKN
PAR mengambil sampel dari salah satu keluarga desa jembul untuk lebih jelas nya
kami mengambarkan dalam hasil diskusi lingkaran sebagaimana dalam lampiran.
7. Bagan Hubungan Kelembagaan (Venn Diagram)
Setelah menelusuri wilayah di Desa Jembul, kami mengamati kondisi sosial
masyarakat dengan menganalisa peranannya, kepentingannya dan manfaatnya untuk
masyarakat desa setempat. Dari sini kami bersama masyarakat menyusun Diagram
Venn, Hal ini bertujuan untuk mengatahui siapa saja yang mempunyai pengaruh
paling besar di Desa Jembul, sehingga dapat membantu dalam menyusun rencana
guna melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat,
terutama untuk meraih dukungan.
Dalam Diagram Venn yang kami buat sebagaimana dalam gambar. Besar
kecilnya bentuk lingkaran menunjukkan besar atau kecilnya komunitas. Sedangkan
jarak dekat atau jauhnya lingkaran satu dengan yang lainnya menunjukkan besar atau
kecilnya pengaruh suatu komunitas terhadap masyarakat. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada gambar dalam lampiran.
8. Diagram Alur
Diagram Alur (cyrcle diagram) menggambarkan arus dan hubungan di antara
semua pihak dan komoditas yang terlibat dalam satu sistem. Diagram ini dapat
digunakan untuk menganalisis alur penyebaran keyakinan dan tata nilai keagamaan
dalam masyarakat. Kegiatan pembuatan diagram alur ini bertujuan untuk
memfasilitasi masyarakat, di antaranya adalah:
a. Menganalisis dan mengkaji suatu sistem.
b. Menganalisis fungsi masing-masing pihak dalam sistem dan mencari
hubungan pihak-pihak dalam sistem tersebut, termasuk bentuk-bentuk
ketergantungan.
c. Memberi kesadaran kepada masyarakat terkait posisi mereka sekarang.
Langkah-langkah pembuatan diagram alur.bisa dilihat di lampiran
9. Bagan Pringkat (Matrix Rangking)
Setelah menyusun pohon masalah dan pohon harapan, maka kami beserta
masyarakat menyusun bagan peringkat (Matrik Ranking) dari masalah-masalah
tersebut, yaitu bagan yang digunakan untuk menganalisis dan membandingkan
masalah-masalah yang telah diidentifikasikan dalam bentuk rangking atau skor.
Dengan matrik ini dapat diketahui peringkat masalah yang ada sehingga dapat
dipilih mana akar masalah yang dirasa lebih urgen dan mendesak untuk diselesaikan
untuk lebih jelasnya matrik rangking dapat dilihat pada lampiran.
Selanjutnya teman-teman mahasiswa KKN menindak lanjuti Matrik Rangking
tersebut dengan menganalisanya, mana masalah yang dianggap lebih urgen dan dapat
dipecahkan sesuai dengan kemampuan masyarakat dan teman-teman KKN. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran.
10. Wawancara Semi Terstruktur
Wawancara semi terstruktur bersifat semi terbuka, artinya jawaban tidak
ditentukan terlebih dahulu, Pembicaraan lebih santai, namun dibatasi oleh topik yang
telah dipersiapkan dan disepakati bersama. Wawancara ini dapat dikembangkan
sejauh relevan dengan pokok bahasan yang disepakati, dengan memberi kesempatan
pada masyarakat/informan untuk menentukan hal-hal penting yang perlu digali,
sangat terbuka dalam proses diskusi.
Dalam pelaksanaan teknik Semi-Structured Interview ini lebih ditekankan pada
proses wawancara dengan pihak-pihak yang dapat memberikan informasi yang
dibutuhkan dalam memahami wilayah serta kondisi masyarakat yang selanjutnya
dijadikan dasar dalam penyusunan program kegiatan. Teknik pengkajian masalah ini
kami lakukan sejak datang di Desa yang dilaksanakan sambil bersilaturahim dengan
masyarakat sekitar. Pada mingu pertama dan kami memfokuskan kegiatan kami pada
proses wawancara tersebut. Wawancara yang kami lakukan bukanlah wawancara
yang kaku dan resmi, tetapi melalui obrolan santai yang dapat mempererat hubungan
antara peserta KKN dengan masyarakat sekitar. Dari obrolan santai itulah kami
mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan dalam penyusunan program
kegiatan kelompok kami.
11. Analisis Pohon Masalah dan Pohon Harapan
Pahon masalah merupakan sebuah pedekatan atau metode yang digunakan untuk
mengidentifikasi penyebab dari suatu masalah. Analisis pohon masalah dilakukan
dengan membentuk pola pikir yang lebih terstruktur mengenai komponen sebab
akibat yang berkaitan dengan masalah yang telah diprioritaskan. Metode ini dapat
diterapkan apabila sudah dilakukan identifikasi dan penentuan prioritas masalah.
Pohon masalah ini memiliki tiga bagian, yakni batang, akar dan cabang. Batang
pohon menggambarkan masalah utama, akar merupakan penyebab dari masalah itu,
sedangkan cabang pohon mewakili dampaknya. Penggunaan pohon masalah ini
berkaitan dengan perencanaan proyek. Hal ini terjadi karena komponen sebab akibat
dalam pohon masalah akan memengaruhi desain intervensi yang mungkin dilakukan.
Setelah mengamati keseluruhan masalah yang ada di desa Jembul, kami
menemukan berbagai permasalahan yang menuntut untuk dipecahkan. Namun dari
berbagai masalah yang timbul tersebut, tidak mungkin teman-teman KKN dapat
menyelesaikan semuanya.
Akhirnya, teman-teman KKN beserta masyarakat membuat kesepakatan untuk
memfokuskan pada satu masalah yang dirasa mampu untuk diselesaikan secara
bersama-sama. Untuk lebih jelasnya lihat pada lampiran.

BAB III
REALISASI KEGIATAN DAN PROGRAM
A. Realisasi Kegiatan
Kegiatan penunjang yang kami laksanakan dari mulai tanggal 22 februari 2023
sampai dengan 22 maret 2023 di Desa Jembul, Kecamatan Jatirejo. Pada Kuliah Kerja
Nyata ini terdiri dari beberapa yang menjadi kegiatan penunjang seperti berpartisipasi
dalam kegiatan rutinan masyarakat. Diantara kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai
berikut:
1. Berpartisipasi dalam kegiatan dibaan
Kegiatan Dibaan merupakan salah satu rutinitas keagamaan yang dilakukan ibu-
ibu masyarakat desa jembul sebagai sarana dakwah dan juga mempererat tali
persaudaraan dengan diselingi Arisan setiap akhir bulan nya.
Kegiatan dibaan ini ikut serta dilakukan oleh kelompok kami selain untuk
mengikuti setiap rutinan yang ada dimasyarakat juga untuk saling mengenal dan
berbaur dengan masyarakat serta mengamalkan apa yang sudah di ajarkan di Institut
Pesantren KH. Abdul Chalim.
Rutinan ini dilakukan pada hari mingu sore di rumah ibu-ibu secara bergilir,
untuk kegiatan ini tidak semua ibu-ibu yang ada didesa jembul mengikutinya
melainkan hanya sebagian yaitu beranggotakan 20 orang, ibu-ibu yang mengikuti
rutinan dibaan ini sangat antusias dan semangat setiap minggunya.
2. Berpartisipasi dalam kegiatan yasinan dan Tahlilan
Kegiatan yasinan dan tahlil merupakan kegiatan keagaaman masyarakat desa
jembul yang dilaksanakan pada malam jum’at untuk, untuk jamaah putri dilakukan di
rumah setiap ibu-ibu secara bergantian. Sedangkan untuk jamaah putra di lakukan di
musholla setiap ba’da magrib.
Berbeda dengan kegiataan dibaan yang hanya di ikuti oleh beberapa orang saja,
kegiatan yasinan dan tahlilan ini wajib diikuti oleh masyarakat desa jembul.
3. Berpartisipasi mengajar TPQ
Berpartisipasi membantu mengajar khususnya menyimak bacaan para santri
dalam belajar membaca Al-Qur’an. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan pada saat
setelah sholat ashar dan dilakukan setiap hari kecuali hari kamis. Jumlah guru yang
mengajar adalah 9 ustaz/ustazah, yang dipimpin oleh pak Ainur Rofiq.
4. Berpartisipasi Mengajar Diniyah
Berpartisiasi mengajar MADIN dalam hal membantu menyimak bacaan Al-qur’an
kemudian ditambah ilmu agama seperti kitab fiqih dan tajwid di desa Jembul yang di
pimpin oleh Ainul Rofiq. Jumlah guru mengajar adalah 2 guru sedangkan jumlah
santrinya sekitar 20 santri. pembelajarannya aktif setiap hari selain hari kamis.
Dimulai setelah sholat magrib.
5. Memberikan kegiatan Bimbingan Belajar (BIMBEL)
Bimbingan belajar yang kami adakan bertujuan untuk
Kegiatan ini di ikuti oleh anak-anak desa jembul dari tingkat SD-SMP,
dilaksanakan setiap hari kecuali hari kamis dari habis magrib pukul 18.00-19.15 wib.
6. kegiatan Khataman Al-Qur’an
khataman al-quran ini kami jadwalkan setiap hari jumat setalah sholat subuh yang
dimana untuk peserta nya dari kami sendiri dengan tujuan upaya menghidupkan
suasana islami di desa dengan kalam-kalam Allah.
7. Berpartisipasi dalam kegiatan kerja bakti
Berdasarkan hasil bincang-bincang bersama kepala dusun jembul sekaligus yang
menginisiasi adanya kegiatan kerja bakti di setiap akhir bulan yang di lakukan oleh
warga yang putra saja, kerja bakti ini biasanya di mulai dari sepanjang jalan desa
jembul dan alhamdulillah kami berkesempatan untuk membantu di kegiatan kerja
bakti pada bulan itu.
8. Revitalisasi taman baca
Taman baca yang ada didesa jembul berada pas di sebelah kanan masjid Al-Ikhlas
dibangun pada tahun 2019, dari informasi yang kami dapat taman baca ini sudah tidak
terurus lagi sejak tahun 2021, oleh karena itu kami menghidupkan kembali dengan
merenovasi dan menata ulang buku-buku yang ada dengan harapan masyarakat
khususnya anak-anak didesa jembul tertarik lagi untuk membaca di sana.
9. Kegiatan Pembuatan tempat sampah
Kegiatan pembuatan tempat sampah muncul dari ide kami yang disebabkan
karena banyaknya sampah yang berserakan di jalan maupun di selokan serta disungai.
Kegiatan tersebut dilakukan bersama warga dan sangat didukung penuh oleh
masyarakat. Hal ini muncul harapan dari kami agar menghilangkan kebiasaan warga
dalam membuang sampah sembarangan serta dapat menjaga kebersihan lingkungan
dengan menciptakan lingkungan yang bersih, indah dan sehat.

10. Pembuatan Plang Himbauan


Berangkat dari di tengah pemukiman warga terdapat sungai yang mengalir deras
dan melihat warga yang terus menerus membuang sampah di sungai yang
menyebakan sungai jadi tercemar.
Maka dari itu kami membuatkan plang Himbauan “jangan membuang sapah
disungai”, tidak hanya itu kami juga menyiapkan tong sampah yang bisa dipakai oleh
warga.
11. Kegiatan Perlombaan santri TPQ dan MADIN dalam nuansa Islami dan umum
dalam Rangka Menyambut Bulan Ramadhan
Dalam rangka menyambut bulan suci ramadhan 1444 H. maka kami mengadakan
kegiatan perlombaan, sebagai wujud kegembiraan datangnya bulan suci ramdhan.
Tentunya dalam perlombaan tersebut dibagi menjadi 2, yakni lomba lomba islami
dan lomba umum. Lomba tersebut diadakan di masjid Al-Ikhas desa jembul, Selain
itu tujuan dari kami adalah untuk mempererat tali silaturahmi dan berbaur bersama
anak-anak desa.

B. Realisasi Program
1. Proses dijalankan
a. Perencanaan lapangan
Permasalahan-permasalahan yang dianggap paling relevan dan berpotensi untuk
dicarikan solusinya bersama masyarakat dan teman-teman mahasiswa KKN IKHAC
maka dapat disusun sebuah perencanaan lapangan. Hal tersebut topik inti dari
perencanaan lapangan adalah memberikan pemasaran yang efektif terhadap produk
unggulan yang dimiliki oleh masyarakat desa Jembul yakni produk kopi melalui
market place.
b. Proses aksi
Dari hasil diskusi kami bersama masyarakat dan para pemuda pemudi karang
taruna desa Jembul bahwa dalam menjalankan pemasaran ini masih kurang sehingga
kami melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
a) Menggali informasi dari masyarakat tentang produk unggulannya seperti kopi
dan proses pembuatan nya sampai pengemasannya.
b) Melakukan wawancara dengan masyarakat di desa Jembul
c) Membuat media online untuk memudahkan pemasaran seperti tiktok, shoppe,
instagram, facebook dan lainnya dalam membantu masyarakat memasarkan
produk unggulan tersebut.
2. Hasil yang Dicapai
KKN IKHAC tahun 2023 khususnya kelompok 06 telah selesai
melakukan serentetan kegiatan yang telah diprogram oleh panitia KKN yaitu,
melakukan kegiatan PAR dari satu tahapan ke tahapan yang lain. Sedangkan hasil
yang dicapai dengan adanya program KKN ini adalah Hasil yang dicapai selama
Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa Jembul adalah sebagai berikut:
a. Menghidupkan market place yang sebelumnya mati dalam pemasaran atau
penjualan kopi.
b. Memberikan kesadaran pola hidup bersih agar tidak membuang sampah
disungai seperti sebelumnya.
3. Dampak Perubahan yang Terjadi
Dari kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) berbasis Participatory Action Research
(PAR) di atas menimbulkan dampak baik, diantaranya:
a. Timbulnya kesadaran masyarakat akan potensi desa yang dimiliki
b. Seluruh perangkat desa, tokoh agama dan masyarakat pada umumnya mulai
memikirkan perihal penting yang selama ini terkesan disepelekan, yaitu membuang
sampah sembarangan
4. Tanggapan dari Masyarakat
Tanggapan masyarakat terhadap adanya program KKN IKHAC dapat dilihat dari
sikap para tokoh masyarakat dan masyarakat umum bahwa terdapat dukungan yang
besar terhadap program-program peserta KKN yang dijalankan. Peserta KKN juga
tidak ketinggalan ikut berpartisipasi dalam setiap kegiatan yang telah ada di desa
Jembul tersebut. Hal tersebut dapat terjalin hubungan timbal balik yang baik yang
dapat terciptanya tali persaudaraan yang kuat sehingga waktu satu bulan yang ada
menjadi terasa begitu cepat dan kurang bagi warga masyarakat Desa Jembul.
Selain itu tanggapan yang lebih khusus dari para tokoh agama dan tokoh
masyarakat serta perangkat desa sehubungan dengan kedatangan para peserta KKN
juga dapat dilihat dari sambutan yang begitu hangatnya. Dimana tim KKN selalu
dimintai bantuan dalam berbagai kegiatan keagamaan, misalnya menjadi imam sholat
di Masjid terdekat, mengisi acara tahlil dan dibaaan rutinan di desa Jembul, dan
membantu pelaksanaan belajar mengajar TPQ dan MADIN di masjid
Masyarakat desa Jembul, mereka sangat senang dan berterima kasih atas
kedatangan teman-teman mahasiswa KKN IKHAC di daerah mereka, yang mana
kami hanya bisa mengabdikan diri dan memberikan sebatas kemampuan yang kami
miliki. Dari paparan di atas, dapat diketahui bahwa tanggapan masyarakat desa
Sumurjalak terhadap peserta KKN IKHAC adalah sebagai berikut:
a. KTHR desa jembul
Tanggapan dari Bapak Syamsul Huda selaku ketua KTHR desa jembul dan
Tokoh Mayarakat desa Jembul sangat berterimakasih kepada teman-teman
mahasiswa KKN IKHAC. Bahkan setiap kedatangan kami di rumahnya selalu
diberikan sebuah hidangan yang lebih dari cukup, intinya sangat istimewa.
Mereka sangat terbuka dan mendukung penuh kepada kami semua atas
kegiatan yang kami laksanakan disana.
b. Masyarakat Umum
Masyarakat desa Jembul secara umum adalah masyarakat yang ramah dan
mempunyai rasa kekeluargaan yang erat. Kedatangan peserta KKN disana
mendapat sambutan yang hangat, meskipun mereka belum mengenal kami.
Selama kami melaksanakan kegiatan disana masyarakat sekitar sangat
membantu mulai dari pembukaan sampai dengan penutupan. Menurut mereka
kegiatan PAR yang sudah dilaksanakan menguntungkan bagi mereka dimana
mahasiswa dapat terlibat langsung untuk menumbuhkan kesadaran dan
memberdayakan masyarakat serta bisa membantu memecahkan masalah yang
ada dilingkungannya.

BAB IV
EVALUASI KEGIATAN DAN PROGRAM
C. EVALUASI
1. Faktor – faktor Penghambat.
Pelaksanaan program kerja Kuliah Kerja IKHAC 2022/2023 ternyata tidak sebaik
yang direncanakan, karena dalam pelaksanaannya terdapat beberapa hambatan.
Hambatan-hambatan tersebut antara lain sebagai berikut:
a. Bidang Pendidikan
Faktor penghambat kegiatan ini adalah terbatasnya dana dari maha siswa
Kuliah Kerja Nyata IKHAC di Desa Jembul, sehingga ada sebagian program yang
pelaksanaannya kurang memenuhi target. Penyesuaian waktu juga menjadi salah
satu kendala yang menyebabkan beberapa program kegiatan KKN tidak
terlaksana sesuai jadwal pada matriks yang telah dibuat sebelummya seperti
kegiatan membantu mengajar di sekolah. Selain itu juga masyarakat kurang
kompak dalam kegiatan-kegiatan tertentu, karena KKN sebelumnya tidak
menggunakan metode PAR sehingga kurang berbaur dengan masyarakat
b. Bidang Keagamaan.
Faktor penghambat dalam bidang ini adalah masih rendahnya kesadaran
masyarakat dalam melaksanakan kegiatan keagamaan sehingga membuat
mahasiswa KKN IKHAC tidak sepenuhnya anak anak dan remaja yang mengikuti
kegiatan proses belajar mengajar TPA Sehingga kurang efisien.
c. Bidang Hubungan Masyarakat
Faktor penghambat kegiatan devisi Humas dalam menjalankan
programnya yaitu membantu penjualan kopi disebabkan kurangnya pemahaman
tentang pemasaran yang berbasis teknologi seperti media online berupa shoppe,
facebook, tiktok dan lain-lain. Sehingga KTH merasa kesulitan dalam
memasarkan produk kopi. Selain itu, devisi Humas merasa kesulitan dalam
melakukan sosialisasi pemasaran kepada masyarakat disebabkan kurangnya
pengetahuan masayarakat terhadap potensi desa seperti produk kopi yang masih
minim terhadap cara pemasarannya khususnya pada sosial media.
2. Faktor Pendukung
Dalam melaksanakan program kerja Kuliah Kerja Nyata priode 2022/2023 di
Desa Jembul. Selain adanya faktor penghambat ada pula faktor-faktor pendukung
yang mempengaruhi suksesnya program kerja KKN di Desa Jembul diantaranya
sebagai berikut:
a. Bidang Pendidikan
Faktor pendukung kegiatan ini yaitu adanya tanggapan yang positif dari
anak-anak usia sekolah. Hal itu di tunjukkan dengan antusiasme anak-anak usia
sekolah dalam berpartisipasi terhadap kegiatan Kuliah Kerja Nyata, misalnya
kegiatan bimbingan belajar, TPA, dan lain-lain. Selain itu, anak-anak di Desa
Jembul sangat antusias dalam melakukan pelatihan lomba tari, lomba hadroh dan
lain-lain. Selain itu dukungan dari ibu-ibu PKK juga terlihat sangat antusias untuk
mendukung anak-anaknya dalam mengikuti kegiatan lomba-lomba
b. Bidang Keagamaan
Faktor pendukung kegiatan ini yaitu antusiasme dan semanggat anak-anak
pada saat pelaksanaan kegiatan TPA dan bimbingan belajar. Hal tersebut juga
disebabkan oleh keinginan yang kuat anak-anak di Desa Jembul untuk
mempelajari ilmu agama secara lebih mendalam. Oleh karena itu, antusiasme
merupakan salah satu faktor pendukung terlaksananya program kegiatan yang
telah direncanakan sebelumnya.
c. Bidang Hubungan Masyarakat
Faktor pendukung kegiatan ini adalah mahasiswa KKN IKHAC mendapat
dukungan dari Kepala Dusun, Ibu-ibu PKK, Karang Taruna serta segenap warga
Desa Jembul untuk membantu pelaksanaan program produk kopi yang merupakan
produk unggulan di Desa Jembul sehingga anak anak KKN Memiliki program
yang dijalankan yaitu membantu pemasaran kopi melalui media online yang
dilakukan di Desa Jembul. Selain itu juga pendukung kegiatan ini adalah adanya
masyarakat yang masih tinggi rasa kekeluargaan serta kesadaran dalam membantu
kegiatan Mahasiswa KKN IKHAC. Sehingga mudah diajak bergotong royong dan
membantu dalam pelaksanaan program kerja mahasiswa KKN. Program kerja
yang dilaksanakan mahasiswa KKN di Desa Jembul dapat dilaksanakan dengan
baik berkat kerja sama mahasiswa KKN dan dukungan dari Kelurahan, Ibu PKK,
Karang Taruna, takmir masjid, masyarakat, dan semua pihak yang tidak dapat
kami sebutkan satu persatu.

BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Refleksi
Setiap sesuatu dalam mencapai suatu tujuan, tentnya pasti akan membutuhkan
suatu proses. hal itu tentunya akan dirasakan oleh suatu kelompok untuk mencapai tujuan
yang diinginkan. Begitu pula yang dialami oleh kelompok kami dalam mencapai tujuan
yang kami inginkan. Berbagai macam proses yang kami lewati dalam mencari informasi
yang dapat dipercaya demi mengumpulkan data-data yang kami butuhkan. Hingga pada
akhirnya kami mendapatkan informasi yang kami butuhkan sesuai harapan dan keinginan
kami. Pada saat data-data yang kami butuhkan telah terkumpul, barulah kami baru dapat
menemukan masalah yang ada dan membutuhkan penyelesaian sesegera mungkin di
Desa Jembul. Kemudian secara bersama-sama kami mencoba menyelesaikan dengan
masyarakat terhadap apa yang diinginkan dan dibutuhkan masyarakat.
Sistem Kuliah Kerja Nyata dengan menggunakan metode Participatory Action
Research (PAR) ini, membuat kami dapat menggali informasi, memperoleh ilmu, serta
mendapat pengalaman yang sangat banyak dari masyarakat dan tentunya bisa dekat
dengan masyarakat. Hal itu dikarenakan dalam PAR kami dituntut untuk berpartisipasi
aktif mencari informasi yang berkaitan dengan permasalahan yang kami usung. Dan kami
hanyalah bertindak sebagai fasilitator yang memberdayakan sumber daya yang ada di
Desa Jembul yang kami tempati, dalam seluruh proses yang berkaitan dengan pencarian
masalah dan penyelesaiannya. Selain itu, walaupun waktu berjalan dengan sangat cepat,
yaitu hanya 30 hari, terhitung sejak 22 Februari sampai 22 maret 2023. Kami bersyukur
karena pada akhirnya kami dapat menyelesaikan KKN berbasis PAR ini dengan baik
sesuai waktu yang ditentukan.
Dengan ucapan syukur Alhamdulillah kami menyimpulkan bahwa KKN yang
telah kami laksanakan berhasil walaupun masih ada kekurangan disana sini. Meskipun
demikian, kami merasa semua kegiatan yang kami laksanakan sangat bermanfaat bagi
kami dan masyarakat. Dan semoga ilmu dan pengalaman belajar bermasyarakat yang
telah kami dapatkan dari masyarakat Desa Jembul dapat menjadi bekal kami di masa
yang akan datang. Amin.

B. Rencana tindak lanjut


Setelah kami selesai melakukan aksi tentunya tidak hanya berhenti sampai disitu
saja, karena sudah barang tentu bahwa sesuatu memiliki kekurangan, dan kesempurnaan
hanya milik Allah SWT, maka kami mencoba melakukan evaluasi terhadap kegiatan
yang sudah kami lakukan. Aksi yang sudah kami lakukan seperti dari hasil yang dicapai
tersebut kami mempunyai rencana tindak lanjut agar market place tersebut bisa aktif dan
terus berjalan dalam pemasaran secara berkelanjutan. Adapun bentuk tindak lanjut kami
adalah sebagai berikut:
a) Memanajemen KTH dengan baik, dengan mengikutsertakan tokoh-tokoh yang
berkecimpung dalam bidang tersebut.
b) Dalam proses pemasaran hendaklah menggunakan berbagai metode atau kreativitas
lainnya dalam pemostingan yang beranekaragam. Serta melihat peluang dan
kesempatan yang ada.
c) Memberikan motivasi dan semangat kepada masyarakat terhadap pentingnya
kesadaran dalam menjaga kebesihan agar peka terhadap lingkungan yang sehat.
C. Rekomendasi
Dari terbatasnya waktu dan kemampuan kami, maka tidak semua permasalahan
yang kami temukan dapat terfasilitasi dengan baik. Oleh karena itu kami memberikan
rekomendasi kepada semua pihak yang terkait dan memiliki kepedulian yang sama
mengenai permasalahan-permasalahan yang ada di desa Jembul ini, terutama yang
berkenaan dengan pemasaran dan kesadaran masyarakat

LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. Surat-Surat
1. Surat Penerimaan dari Desa
Lampiran 1.
Surat Penerimaan Dari Desa
2. Surat Keterangan dari Desa
Lampiran 2.
Surat Keterangan dari Desa
B. Peta Desa

C. Field Note
D. Data-data PAR
1. Penelusuran Desa (Transector)
2. Bagan Perubahan dan Kecendrungan (Trend and Change)
Lampiran
Trend and Change
3. Kalender Musim (Seasonal Calender)
Lampiran
Kalender Musim
Bulan
Ket Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Aep Okt Nov Des
Kemarau
Hujan
Kopi

Jagung

Hama
tanam
Keterangan:
= Musim kemarau = Musim panen kopi

= Musim hujan = Musim panen jagung

= Musim tanam kopi = Musim tanam jagung

= Musim hama babi hutan

4. Kalender Harian (Daily Routin)


Lampiran
Kalender Hariam

5. Bagan Hubungan Kelembagaan (Venn Diagram)


Lampiran
Diagram Venn
6. Diagram Alur
Lampiran
Diagram Alur

7. Bagan Pringkat (Matrix Rangking)


Lampiran
Matrix rangking
8. Analisis Pohon Masalah dan Pohon Harapan

Lampiran
Pohon Masalah dan Pohon Harapan
E. Biodata Mahasiswa
Nama : Moh. Helmi
NIM : 20191700120020
Prodi : MPI
Asal : Probolinggo

Nama : Indri Ratna Dewi


NIM : 20191700231011
Prodi : PS
Asal : NTB

Nama : Biim
NIM : 20191700242007
Prodi : HKI
Asal : NTB

Nama : Deta Rahmadona


NIM : 20191700126008
Prodi : PGMI
Asal : Kalimantan Barat

Nama : Dwipa Nurul A.


NIM : 20191700126009
Prodi : PGMI
Asal : Jawa Barat

Nama : Hizbullah
NIM : 20191700102010
Prodi : PBA
Asal : Pasuruan
Nama : Kun Nisa I.
NIM : 20191700102014
Prodi : PBA
Asal : Jawa Barat

Nama : Syamsul Riyadi


NIM : 20191700411031
Prodi : KPI
Asal : NTT

Nama : Dewi Zidna M.


NIM : 20191700148006
Prodi : PIAUD
Asal : Jombang

Nama : Elandari S.
NIM : 20191700120010
Prodi : MPI
Asal : Sulawesi

Nama : Eny Kusprapti F.


NIM : 20191700101013
Prodi : PAI
Asal : Mojokerto

Nama : Fatikul Nur Insani


NIM : 20191700334011
Prodi : IQT
Asal : Jambi
Nama : F. Wulandari H.R.
NIM : 20191700229021
Prodi : ES
Asal : Mojokerto

Nama : Khafid Saifuddin S.


NIM : 20191700231016
Prodi : PS
Asal : Mojokerto

Nama : M. Syarifuddin
NIM : 20191700229032
Prodi : ES
Asal : Mojokerto

Nama : T. Firdaus Fahmi


NIM : 20191700411032
Prodi : KPI
Asal : Aceh

F. Rekap Absen
G. Dokumentasi
Pembukaan KKN Desa Jembul

Kerja Bakti Sepanjang Jalan Desa Jembul

Pembersihan Masjid Desa Jembul

Mengajar TPQ
Bimbingan Belajar (Bmbel)

Dibaan Ibu-ibu

Yasinan dan Tahlilan


Khataman setiap hari jumaat di masjid al-ikhlas
Kegiatan Mengajar di SD Desa Jembul

Senam Pagi Bareng Anak-anak SD desa Jembul

FGD bersama KTHR desa Jembul

FGD Bersama Karang Taruna desa jembul


Revitalisasi Taman baca
Pembuatan plang himbauan “jangan Membuang sampah di sungai”

zLomba MTQ bersama anak-anak TPQ Butsanul Ulum


Penutupan dan pembagian hadih Lomba MTQ

Anda mungkin juga menyukai