Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ANALISIS DESA BANYUBIRU SEMARANG

KELAS XII IPS 5


KELOMPOK 2
ANGGOTA :
• Shasi aurel islamia
• Salsa putri hidayat
• Ibnu hasan
• Fathan ramadhan putra
• Muhamad fadhil nibras

SMAN 2 RANGKASBITUNG
Jl. Siliwangi, Rangkasbitung Tim., Kec. Rangkasbitung
Kabupaten Lebak, Banten 42313
ABSTRAK

Banyubiru merupakan kecamatan di Kabupaten


Semarang yang di sisi Timur Laut berbatasan
langsung dengan danau Rawapening dan pada sisi
Selatan terletak gunung Telomoyo. Pemukiman di
sekitarnya diperkirakan sudah berumur lama,
dibuktikan dengan keberadaan candi Dukuh di area
tepian Rawapening selain itu juga banyak batu-batu
candi yang ditemukan di desa Kebondowo yang
merupakan desa paling ramai di Banyubiru.
ini bertujuan untuk mengungkap karakteristik atau
kekhasan rumah yang ada di kawasan Banyubiru,
yakni kawasan sekitaran Danau Rawapening dan
Gunung Telomoyo utamanya untuk mendapat
gambaran karakteristik rumah khas perbukitan di
kawasan pinggiran Negarigungyang berbatasan
dengan Pesisiran Kilen dan WetanSementara itu
rumah-rumah tradisional di daerah ini terbukti
memiliki bentuk dan ciri-ciri yang berbeda jika
dibandingkan dengan rumah tradisional di daerah
lain seperti pesisir atau disekitar
Surakarta/Yogyakarta, salah satunya karena kondisi
geografisnya yang terletak di pegununganOrientasi
bangunan rumah lebih mengutamakan jalan didepan
rumah, memanjang ke belakangdengan bentuk atap
kampung srotongan.
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Robbil 'Alami, Segala puji bagi Allah


Swt. Tuhan semesta alam atas segala karunia nikmat-
Nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini
dengan sebaik-baiknya.

Makalah yang berjudul "Analisis Desa Banyubiru


Semarang" disusun dalam rangka memenuhi satu di
antara tugas mata pelajaran Geografi yang diampu
oleh Ibu Ira Yuliani, S.Pd.M.Pd.

Meski telah disusun secara maksimal, penulis sebagai


manusia biasa menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari sempurna. Karenanya penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca
sekalian.

Besar harapan saya makalah ini dapat menjadi sarana


membantu masyarakat dalam mengetahui bahwa
banyak sekali desa di Indonesia yang beragam de van
segala keindahannya.

Demikian apa yang bisa saya sampaikan, semoga


pembaca dapat mengambil manfaat dari karya ini.

Rangkasbitung, 11 Oktober 2023


DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL i

HALAMAN PENGESAHAN ii

ABSTRAK iii

KATA PENGANTAN iv

DAFTAR ISI. v

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1


1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan 2

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Mata Pencarian Penduduk 3


2.2 Pendidikan Desa Banyubiru 4
2.3 Fasilitas Kesehatan 5

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan 6
3.2 Saran 6

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Banyubiru merupakan kecamatan di kabupaten Semarang


yang memiliki situasi alam yang unik, di sisi Timur laut
berbatasan langsung dengan danau Rawapening dan di
sisi Selatannya adalah gunung Telomoyo karenanya sektor
pariwisata di Banyubiru sedang dikembangkan oleh
pemerintah daerah setempat masyarakat ini hidup di
permukiman sekitar rawapening, lerengan-lerengan
gunung hingga dataran tinggi (1000m dpl) dibawah
puncak dari Gunung TelomoyoPermukiman masyarakat
kawasan Banyubiru diperkirakan sudah berumur lama,
terbukti dengan keberadaan candi Dukuh peninggalan
jaman Hindu - Budha di area tepian Rawapening. Lebih
dari itu, menurut masyarakat yang telah lama bermukim
pada kawasan tersebut, batu-batu candi dahulu banyak
dijumpai di tengah permukiman di Kebondowo yakni desa
pusat dan teramai di Banyubiru yang letaknya berada di
pinggir Rawapening rumah dan bangunan peninggalan
masa kolonialisasi Belanda juga banyak dijumpai di
Kebondowo pada situasi dan sisi lain dari kawasan, di
dalam area perbukitan Telomoyo saat ini masih terdapat
beberapa goa pertapaan yang secara berkala dikunjungi
pihak keraton dari Surakarta

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apakah mata pencarian penduduk desa banyubiru?

2. Bagaimana pendidikan di wilayah desa Banyubiru?

3. Fasilitas apa yang ada di wilayah desa Banyubiru?

1.3 TUJUAN

Tujuan untuk menambah wawasan wilayah desa


Banyubiru tentang mata pencarian, pendidikan, dan
fasilitas kesehatan yang ada di Banyubiru.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Mata Pencarian Penduduk

Secara umum Desa Banyubiru adalah daerah agraris baik


pertanian basah 50% dan pertanian kering 35 % serta 15
%daerah rawa- rawaDengan demikian sumber makanan
untuk sektor peternakan juga melimpah.
1. Sektor Pertanian Untuk Sektor Pertanian padi sangat
baik karena wiliyah Desa Banyubiru hampir (50%)
seluruh lahan yang landai sampai lahan dekat rawa
Pening bisa ditanami padi namun pada tahun 2015
sektor pertanian mengalami penurunan produksifitas
karena beberapa factor diantaranya: Bencana
kekeringan,gundukan Enceng Gondok, Hama Tikus dan
serangan hama wereng, ada Musim tanah tidak serentak
(hal ini perlu menjadi catatan karena bencana terus
terulang tiap tahun).

2.Sektor Peternakan Selain Sektor Pertanian Desa Banyubiru


juga masih punya Sektor
unggulan yaitu Sektor Peternakan ada beberapa macam
peternakan yang dikembangkan masyarakat diantaranya :
Ternak Sapi Potong dan perah, ternak Itik, ternak kambing dan
beberapa ternak lain seperti ternak burung ocehan juga masih
menjanjikan.Ternak Sapi Potong sangat produktif dan masih
menjanjikan mengingat bahwa sumber makanan cukup banyak
dan iklim yang cocok untuk ternak Sapi dan ahkir -ahkir ini
dikembangkan sapi perah walau belum untuk produksi susu
namun hanya untuk pengadaan bibit-bibit sapi
3. Sektor Perikanan
Sektor perikanan secara tradisiona sudah ada sejak dulu yaitu
penangkapan ikan di danau Rawa Pening Sektor ini hanya
cukup untuk kosumsi harian dan masih ada pengembangan
Sektor perikanan yang dikelola perorangan atau kelompok yaitu
pengembangan perikanan dengan system tertata baik dengan
kolam pemanen, semi permanent ada kolam terpal untuk
pengembangan ini memang masih terbatas untuk pembenihan,
pembesaran ikan Lele.

4.Perkebunan Sektor Perkebunan baik Kopi dan Cengkeh dan


tanaman Sengon masih cukup bisa dikembangkan mengingat
sudah adanya system pola tanam dan perawaatan dengan cara
yang lebih baik karena sudah mendapatkan pelatihan dari
instasi dan Dinas terkait, namun juga ada kekawatiran hutan
di kawasan Desa Banyubiru cenderung menjadi hutan homogen
Sengon karena dari nilai ekonomi lebih menjanjikan tapi hal ini
juga berbahaya karena bila ada hama serangan akan sulit
ditanggulangi sepeti dulu pernah terjadi serangan hama kutu
loncat sehingga tanaman lamtoro dan mandingan habis, hal ini
juga yang menjadi kekawatiran kita bersama.
2.2 Pendidikan Desa Banyubiru

sarana pendidikan yang tersedia di Desa


Banyubiru cukup memadai antara lain adanya
PAUD Terpadu TPA,TK dan SD yang tersebar di
Beberapa Dusun dan juga SMP Negeri dan
Swasta hal itu sudah cukup untuk menampung
anak didik yang berada di Desa Banyubiru
bahkan juga mampu menampung anak didik dari
dari luar Desa Banyubiru.
2.4 Fasilitas kesehatan

Fasilitas Kesehatan di Desa Banyubiru


Di desa Banyubiru pada Tahun 2019 untuk Fasilitas
Kesehatannya sendiri ini ada
beberapa macam antara lain PKD, Dokter Praktek dan Klinik
Rawat Inap
1. PKD Desa Banyubiru
Poliklinik Kesehatan Desa (PKD) adalah merupakan suatu Upaya
Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dibentuk
oleh, untuk dan bersama masyarakat setempat atas dasar
musyawarah desa/kelurahan yang didukung oleh tenaga
kesehatan profesional untuk melakukan upaya kesehatan
promotifpreventif dan kuratif, sesuai dengan kewenangannya
dibawah pembinaan teknis PuskesmasPKD di Desa Banyubiru
dibina Oleh Ibu Tutik Rokhmiyati selaku Bidan di Puskesmas
Banyubiru
Foto PKD Desa Banyubiru Terlampir
2.Dokter praktek di Desa Banyubiru Di Desa Banyubiru
sendiriCuma ada saatu Dokter Praktek yang beralamatkan di
Dusun Krajan dan di Pimpin oleh drDady DharmadiUntuk Dokter
Praktek ini sendiri hanya melayani pelayanan umum saja bukan
untuk pelayanan Spesialis dan tidak melayani pasien gawat
darurat.
3.Klinik Kurnia Medika ini adalah Klinik Rawat Inap di Desa
Banyubiru yang beralamatkan di Dusun Krajan.
4.Klinik Kurnia Utama
Klinik Kurnia Utama ini juga merupakan Klinik Rawat Inap di
Desa Banyubiru yang beralamatkan di Jalan Brongkol No.10
Dusun Krajan, Kecamatan BanyubiruFoto Klinik Kurnia Utama
Terlampir
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Desa Banyubiru adalah daerah yang mempunyai tanah


sawah cukup luas dan subur, sehingga Banyubiru
termasuk penyanggah padi (pangan) untuk Kabupaten
Semarang. Hal ini membuktikan bahwa salah satu
potensi yang dimiliki Desa Banyubiru adalah berupa
padi. Potensi inilah yang harus dikembangkan untuk
memaksimalkan pembangunan Desa.

3.2 Saran

Adapun dalam rangka memacu pengembangan potensi ini


diperlukan juga kontribusi Pemerintah Desa dengan cara
pembangunan infrastruktur yang dapat mendukung proses
pengembangan potensi pertanian ini. Kontribusi bisa
dilakukan dengan cara pembangunan sistem pengairan
yang baik dan merata (mengingat Desa Banyubiru dekat
dengan rawa sehingga sering terjadi banjir pada saat
musim hujan), bantuan pupuk, atau bantuan non financial
kepada para petani melalui penyuluhan dan penambahan
wawasan pertanian. Maka dari itu, Desa Banyubiru akan
terus berkembang karena adanya kerja sama dan
komunikasi yang baik antara Pemerintah Desa dan
masyarakatnya. Hal ini sudah berjalan sampai sekarang
dan semoga bisa ditingkatkan.

Anda mungkin juga menyukai