Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG PRAKERIN


Pembelajaran merupakan suatu proses pengembangan potensi dan
pembangunan karakter setiap peserta didik sebagai hasil dari sinergi antara
pendidikan yang berlangsung di sekolah, keluarga dan masyarakat. Proses
tersebut memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan
potensi yang mereka miliki menjadi kemampuan yang semakin lama semakin
meningkat dalam sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan, dan keterampilan yang
diperlukan untuk kehidupan dirinya dan kehidupan bermasyarakat pada
umumnya, berbangsa, serta berkontribusi pada kesejahteraan hidup umat manusia
Guna meralisasikan proses pembelajaran yang efektif dan efisien, setiap
satuan pendidikan melakukan penyusunan program pembelajaran. Program
pembelajaran dapat berlangsung di sekolah, di lingkungan keluarga, dan di
masyarakat. Program pembelajaran yang diprogramkan secara khusus untuk di
selenggarakan di masyarakat antara lain berupa Praktik Kerja Industri
(PRAKERIN). Program PRAKERIN disusun bersama antara sekolah dan
masyarakat (Insitusi Pasangan/Industri) dalam rangka memenuhi kebutuhan
peserta didik, sekaligus merupakan wahana berkontribusi bagi dunia kerja
(DU/DI/Instansi) terhadap upaya pengembangan pendidikan di SMK.
Landasan Hukum Prakerin

1. Undang-Undang No 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional


: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.
2. KEPMEN Pendidikan dan Kebudayaan No. 323/U/1993 Tentang
Penyelenggaraan PRAKERIN SMK.
3. Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah
yang antara lain :
a. Penyelenggaraan sekolah menengah dapat Bekerjasama dengan
masyarakat terutama dunia usaha / Industri dan para dermawan
untuk memperoleh sumberdaya dalam rangka menunjang
penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan.
b. Pada sekolah menengah dapat dilakukan uji coba gagasan baru
yang di perlukan dalam rangka pengembangan pendidikan
menengah.

1
4. KEPMENDIKBUD No. 080/V/1993 tentang kurikulum sekolah
menengah kejuruan (SMK) yang menyatakan :
a. Menggunakan unit produksi sekolah beroprasi secara
propesional sebagai wahana pelatihan kejuruan.
b. Melaksanakan sebagai kelompok mata pelajaran kejuruan di
sekolah, dan sebagai lainnya di dunia usaha dan industri.
c. Melaksanakan kelompok mata pelajaran keahlian kejuruan
sepenuhnya di masyarakat dunia usaha dan isdustri.

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah proses penyaluran Bantuan Pangan Nontunai (BPNT)


untuk masyarakat Desa Bunijaya ?
2. Apakah manfaat Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) bagi masyarakat Desa
Bunijaya ?

1.3 Tujuan
Tujuan program Sembako adalah sebagai berikut:

1. Mengurangi beban pengeluaran KPM melalui pemenuhan sebagian


kebutuhan pangan;
2. Memberikan gizi yang lebih seimbang kepada KPM;
3. Meningkatkan ketepatan sasaran, waktu, jumlah, harga, kualitas, dan
administrasi; dan
4. Memberikan pilihan dan kendali kepada KPM dalam memenuhi
kebutuhan pangan.

1.4 Tujuan Umum Prakerin


Keahlian profesi adalah andalan utama untuk menentukan keumggulan
keahlian profesional tenaga kerjaan yang terlibat di dalamnya. Dalam proses
produksi di Indonesia memerlukan tenaga kerja yang ahli dan professional untuk
menghadapi perkembangan ekonomi global di masa kini.

1.5 Tujuan Khusus

 Untuk mengetahui proses penyaluran Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) di


Desa Bunijaya
 Untuk mengetahui manfaat Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) bagi warga
masyarakat Desa Bunijaya.

2
1.6 Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Praktik Kerja Industri sendiri dilakukan di Kantor Desa Bunijaya yang
Beralamat di Kp. Panaruban RT.001 RW.001 Desa Bunijaya Kecamatan
Pagelaran Kabupaten Cianjur. Praktik Kerja Industri dilaksanakan selama 3 Bulan
yang dimulai pada tanggal 13 September sampai dengan 13 Desember 2021.
Dilakukan setiap hari Senin sampai dengan Jum’at dimulai pukul 08.00 sampai
dengan 12.00 dan pada pukul 13.00 sampai dengan 15.00 W.I.B.

BAB II

PROFIL KANTOR DESA BUNIJAYA

a.1. Identitas Instansi


Nama Instansi : Kantor Desa Bunijaya
Alamat : Kp. Panaruban RT 001 RW 001
Desa Bunijaya Kec. Pagelaran
Kab. Cianjur
No. Telepon :-
Website :
Bidang Usaha :-
Nama Pimpinan : H.Sukandi Wahyudi
Nama Pembimbing : M.Rahmat

a.2. Visi dan Misi


2.2.1.Visi

“ Meningkatkan pelayanan masyarakat pemerataan pembangunan desa


menuju kesejahteraan masyarakat yang berakhlakul karimah”
1.2.2 Misi Desa
Misi Desa Bunijaya adalah sebagai berikut :
a) Mewujudkan lingkungan masyarakat yang aman, tertib dan teratur

3
b) Mewujudkan lingkungan masyarakat yang mandiri dengan
membangun semangat kebersamaan, musyawarah, gotong royong
dan kerjasama antar warga masyarakat dalam merumuskan
berbagai kebijakan pembangunan.
c) Meningkatkan dan mendapatkan pencapaian angka indeks
pembagunan manusia melalui akselerasi peningkatan derajat
pendidikan, kesehatan, ekonomi serta daya beli masyarakat.
d) Meningkatkan sarana penunjang pertanian
e) Meningkatkan sumber daya (SDA/SDM) local yang dimiliki
f) Meningkatkan sarana transportasi
g) Meningkatkan sarana pendidikan, kesehatan dan agama.

a.3. Kondisi Desa Bunijaya


Secara Administratif Desa Bunijaya salah satu dari 14 Desa yang ada
wilayahnya Kecamatan Pagelaran Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat yang
terletak di sebelah selatan Cianjur dengan jarak tempuh ke Kantor Kecamatan
7.50 km ke Kabupaten Cianjur adalah 75 km ke Ibu Kota Provinsi 135 km, Desa
Bunijaya dengan ketinggian dari permukaan air laut rata-rata 700 m dari
permukaan air laut dan mempunyai luas wilayah 696.494 Ha.
Desa Bunijaya berbatasan dengan beberapa Desa yaitu :

1.Sebelah Barat Berbatasan : Dengan Desa Pangadegan Kecamatan


Pagelaran
2.Sebelah Timur Berbatasan : Dengan Kehutanan Kabupaten Bandung
Barat
3.Sebelah Selatan Berbatasan : Dengan Desa Buniwangi Kecamatan
Pagelaran
4.Sebelah Utara Berbatasan : Denagan Desa Bunijaya Kecamatan
Pagelaran
Suhu di daerah Desa Bunijaya adalah 25-30⁰C iklim Desa Bunijaya
sebagaimana desa-desa yang ada di wilayah Indonesia mempunayai musim hujan
dan kemarau .Dengan iklim tersebut mempunyai dampak terhadap perekonomian
warga iklim dalam pertanian terutama dalam kehidupan utamanya pertumbuhan
mempunyai tumbuhan dan tanaman dan kelangsungan binatang
ternak.Selanjutnya kondisi geografis Desa Bunijaya umumnya merupakan
pegunungan pesawahan dan perbukitan.

4
a.4. Sejarah Singkat Desa Bunijaya

Desa Bunijaya berdiri sejak tanggal 10 April 1981. Merupakan pemekaran


Desa Bunijaya Kecamatan Pagelaran Kabupaten Cainjur, maka sejak berdiri Desa
Bunijaya yang pernah / sedang menjabat sebagai kepala desa / PJS kepala desa
diantaranya sbb :

NO NAMA JABATAN PERIODE

1 Amud.s PJS 1981-1983

2 Amud.s Kepala Desa 1984-1992

3 Rahmat maulana PJS 1993-1994

4 Sayudin Kepala Desa 1995-2000

5 Hr Mubaraok PJS 2001-2002

6 Apip Purnama Kepala Desa 2003-2005

7 Kusaeri PJS 2006-2010

8 Rahmat Efendi Kepala Desa 2010-2015

9 Maman Abdurahman PJS 2015-2016

10 H Sukandi Wahyudi Kepala Desa 2016-Sekarang

a.5. Demografi Penduduk Desa Bunijaya


Desa Bunijaya merupakan desa yang mempunyai jumlah penduduk 6.936
jiwa yang terbagi menjadi 5 kedusunan 7 Rw dan 31 Rt dengan jumlah laki-laki
3.389 dan perempuan 3.547 jiwa dengan rincian sebagai berikut :

5
Tabel 1
JUMLAH PENDUDUK
RUKUN RUKUN RUKUN RUKUN RUKUN RUKUN RUKUN
WARGA WARGA WARGA WARGA WARGA WARGA
WARGA II III IV V VI VII
I

833 878 938 1003 973 1113 1198

Tabel 2
JUMLAH KEPALA KELUARGA
RUKUN RUKUN RUKUN RUKUN RUKUN RUKUN RUKUN
WARGA WARGA WARGA WARGA WARGA WARGA
WARGA II III IV V VI VII
I

221 194 315 311 361 333 326

Tabel 3
KLASIFIKASI PENDUDUK MENURUT UMUR DAN JENIS KELAMIN
NO KELOMPOK LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
UMUR(THN) (ORG) (ORG) (ORG)

1 0-4 237 212 449

2 5-9 258 198 456

3 10-14 257 289 546

4 15-19 384 612 996

5 20-24 277 204 481

6 25-29 244 142 386

7 30-39 455 358 813

8 40-49 353 490 843

9 >50 keatas 110 988 2.098

JUMLAH 3.575 3.493 7.068

6
a.6. Keadaan Sosial

Presektif budaya masyarakat Desa Bunijaya masih sangat dengan budaya


sunda hal ini dapat mengerti karena hampir semua Desa di wilayah kabupaten
cianjur masih ikut serta kebudayaan sunda latar belakang dengan agama yang
dianut misalnya islam seabgai mayoritas dianut masyarakat. Dalam
menjalankan sangat kental budaya sunda sendiri berkembang banyak
dipengaruhi oleh ritual-ritual agama atau kepercayaan masyarakat sebelumnya
terutama agama islam hal ini menjalankan menaggap peringatan-peringatan
keagamaan yang ada di masyarakat terutama agama islam dipeluk secara
mayoritas , dalam nuansanya memunculkan satu tradisi contoh bisa kita lihat
dalam peringatan tahun baru hijriyah , maulid nabi ,rojaban dan kegiatan hari
besar lainnya contoh ritual yang dilaksankan oleh masyarakat Desa Bunijaya
yang berkolaborasi dengan budaya islam yaitu proses memadukan pusaka
setiap tanggal 12 Maulud yang Do’a-do’anya menggunakan D’oa-do’a agama
islam.

a.7. RPJM-DESA BUNIJAYA TAHUN 2014-2015

Bahwa berdasarkan undang-undang No 32 tahun 2004 tentang


pemerintahan daerah yang merupak undang-undang no 22 tahun 1999, Desa
atau atau yang disebut dengan nama lain yang selanjutnya disebut desa adalah
kesatuan masyarakat hukum yang memeliki batas-batas wilayah yuridis,
berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui atau dibentuk
dalam system pemerintahan nasional yang berada di kabupaten/kota , maka
sebuah desa diharuskan mempunyai perencanaan yang matang berdasarkan
partisiasi dan transportasi serta demokrasi yang berkembang di desa maka
desa diharuskan mempunyai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
(RPJM Desa) atau Rencana Pembangunan Desa tahunan Desa (RPT Desa)
landasan pemikiran dalam pengaturan mengenai desa adalah keanekaragaman
partisipasi landasan pemikiran dalam pengaturan mengenai desa adalah

7
keaneka ragaman ,partisipasi, otonomi asli demokrasi , dan pemberdayaan
masyarakat berdasarkan pola pemikiran dimaksudkan, pemerintah desa
berwenang mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul
dan adat istiadat setempat.yang diakui /dibentuk dalam system pemerintahan
nasional dan berada di kabupaten/kota, maka sebuah desa diharuskan
mempunyai perencanaan yangmatang berdasarkan pertisipasi dan trasfortasi
serta demokrasi yang berkembang di desa maka diharuskan mempunyai
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) atau Rencana
Pembangunan Tahuna Desa (SPT Desa) tersebut nantinya akan menjadi
dokumen yang akan disesuiakan dengan perencanaa tingkat kabupaten. Ini
apabila dapat dilaksanakan dengan baik maka kita akan memeliki sebuah
perencanaa yang membri kesempatan kepada desa melaksanakan kegiatan
perencanaan pembangunan yang lebih sesuai dengan prinsip-prinsip
pemerintahan yang baik(good Gavernance)seperti parsipasif, transparan dan
akuntabel itas.RPJMdes Desa Bunijaya ini merupakan rencana startegis Desa
Bunijaya untuk mencapai cita-cita tingkat kabupaten.

a.8. Tradisi Desa Bunijaya


Kesenian tradisi juga masih dipertahankan oleh masyarakat Desa
Bunijaya. Di desa ini masih hidup kelompok kesenian tradisi semacam:
Mawalan/Rebana/Dulqosid/reog/calung dan lain-lain .Tradisi keagamaan yang
kental dengan nuansa hari besar keagamaan seperti qosidah/rebana setiap ada
acara peringatan – peringatan selalu diawali dengan music qosidah/rebana .
Desa Bunijaya tentunya sangat kaya budaya yang merupan suatu potensi yang
harus dikembangkan , dibina ,sehingga akan menumbuh kembangkan suatu
keaneka ragaman budaya menjadi suatu alat pemersatu warga sesuai dengan
selogan Bhineka Tunggal Ika

a.9. Pendidikan
Pendidikan merupakan faktor penting dalam memajukan tingkat
kesejahteraan pada umumnya perekonomian warga masyarakat ,dengan

8
tingkat pendidikan yang tinggi maka akan mengdongkrak tingkat kecakapan
serat mendorong tumbuhnya keterampialn dan ke wirausahaan .Dan pada
gilirannya akan mendorong lapangan pekerjaan, sehingga akan mendorong
pemerintah dalam penuntasan pengangguran.

Pendidikan dapat mempertajam sistematika , pola pikir sehingga dapat


menerima informasi yang lebih maju.

Dibawahini adalah tabel yang menunjukan tingkat pendidikan di Desa


Bunijaya:

PRA SD/SEDERAJAT SLTP/SEDRAJAT SLTA/ SARJANA


SEKOLAH SEDERAJAT

461 5.001 965 526 115

a.10. Jumlah Penduduk berdasarkan Agama

Didalam prepektif agama, masyarakat Desa Bunijaya termasuk dalam


kategori masyarakat yang homogen , hal ini dikarenakan memeluk agama
yaitu agama islam secara kultur agama islam berkembang melalui garis
keturunan yang sifatnya turun menurun , sehingga warga Desa Bunijaya 100%
beragama Islam.

a.11. Keadaan Ekonomi

Untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya , manusia akan berusaha


memenuhi kebutuhannya primer, skunder dan tertier.Usaha tersebut dilihat
dari kegiatan manusia berjuang demi kelangsungannya yaitu, setiap manusia
mempunyai usaha yang berbeda-beda menurut keahliannya .Penduduk Desa
Bunijaya bermata pencaharian paling dominan adalah petani baik petani

9
sawah padi/ pekebun dan petani gula aren. Secara umum mata pencahariannya
warga masyarakat Desa Bunijaya dapat teridentifkasi dalam berbagai bidang:

 Petani/pekebun
 Pengrajin
 Pedagang
 Buruh Tani
 PNS
 Karyawan Swasta

Tabel.5
MATA PENCAHARIAN PENDUDUK
KARYAWAN
PETANI PENGRAJIN PEDAGANG BURUH PNS
SWASTA
1.140 11 237 548 66 29

Tabel.6

AYAM/ITIK KAMBING SAPI KERBAU LAIN-LAIN

5.753 1.436 28 23 -

KEPEMILIKAN TERNA

10
Tabel.7

LUAS DAN PENGGUNAAN LAHAN

No Penggunaan Lahan Luas Ha

1 Tani Sawah 421.617

2 Pemukiman 41.220

3 Kebun Rakyat 0.555

4 Tanah Darat 121.550

5 Kuburan 3.100

6 Hutan Negara -

7 Perkantoran 0.200

8 Sarana Pendidikan 1.400

9 Sarana Ibadah 0.585

10 Lain-lain 106,267

Tabel.8

SARANA DAN PARSARANA

JALAN MESJID BALAI JALAN JALAN


POSYANDU JALAN KAB
DESA /MUSHOLA DESA KEC PROV

5 Bh 85 Bh 1 Bh 8 Bh - 1 Km -

11
a.12. Kondisi Pemerintahan Desa Bunijaya
Desa Bunijaya terbagi oleh 5 ( lima ) kepala Wilayah yaitu :

1.Kedusunan Cilameta

2.Kedusunan Pamoyanan

3.Kedusunan Pasirmunding

4.Kedusunan Pasirpari

5.Kedusunan Pogor

Desa Bunijaya terdiri dari 7 Rukun Warga (RW) 31 Rukun Tetangga


(RT) ,dan setiap kedusunan membawahi 1 RW dan 3-7 RT.

12
a.13. Struktur Organigram
KEPALA DESA

H SUKANDI WAHYUDI

SEKRETARIAT

DESA

M.RAHMAT

KAUR KAUR
PERENCANAAN KAUR KEU UMUM

ELI
DESTI USIN RUSMIATI
RESMAWATI NURYADIN EFENDI

KASI KASI
KASI PEM PELAYANAN KESRA

ASEP
AS'ARI DJAMALUDIN HASANUDIN

KEPALA
PELAKSANA

KEWILAYAHAN/

KEPALA DUSUN

KAWIL KAWIL KAWIL KAWIL KAWIL

CILAMETA PAMOYANAN PASIRMUNDING PASIRPARI POGOR

DADANG
MUSOPA SUTISNA AGUS SUPARMAN TRI SOLIHIN S

BAB III
LANDASAN TEORI

3.1 Proses Penyaluran Bantuan Pangan Nontunai (BPNT)

13
Program Bantuan Pangan Nontunai merupakan upaya mereformasi
Program Subsidi Rastra yang dilaksanakan berdasarkan arahan Presiden Republik
Indonesia untuk meningkatkan efektifitas dan ketepatan sasaran program, serta
untuk mendorong inklusi keuangan. Penyaluran Bantuan Pangan secara Nontunai
dilaksanakan secara bertahap mulai tahun 2017 pada beberapa daerah terpilih di
Indonesia dengan akses dan fasilitas memadai. Selain untuk memberikan pilihan
pangan yang lebih luas, penyaluran Bantuan Pangan secara Nontunai melalui
sistem perbankan juga dimaksudkan untuk mendukung perilaku produktif
masyarakat melalui fleksibilitas waktu penarikan bantuan dan akumulasi aset
melalui kesempatan menabung. Pada akhirnya, penyaluran Bantuan Pangan
Nontunai diharapkan memberi dampak bagi peningkatan kesejahteraan dan
kemampuan ekonomi penerima manfaat melalui akses yang lebih luas terhadap
layanan keuangan. Untuk mewujudkan pelaksanaan Bantuan Pangan Nontunai
yang sejalan dengan tujuannya, maka disusun Pedoman Pelaksanaan yang
menguraikan bisnis proses dan tahapan pelaksanaan program, yang terdiri dari:
a) Koordinasi Persiapan Pelaksanaan;
b) Sosialisasi dan Edukasi;
c) Pendaftaran;
d) Penyaluran dan Pemanfaatan Bantuan; serta
e) Pengendalian dan Pengaduan.
Pedoman pelaksanaan ini juga digunakan sebagai tuntunan, arahan, atau
rambu-rambu teknis oleh pelaksana program, baik Pemerintah Pusat, Pemerintah
Daerah, Bank Penyalur Bantuan Pangan Nontunai, e-warong sebagai agen
penyalur.
Adapun yang harus dipersiapakn oleh KPM (Keluarga Penerima Manfaat)
ketika penyaluran di e_warong :
1. Mebawa KTP atas nama bersangkutan; dan
2. Membawa kartu BPNT atau disebut juga kartu KKS;
3. Bawa dan serahkan kartu ke e_warong terdekat;
4. Kemudian dicek atau dilakukanny penarikan saldo;
5. Ambil sembako yang sudah di sediakan oleh e_warong.

3.2 Manfaat Penyaluran Bantuan Pangan Nontunai (BPNT)

Sebagaimana arahan Presiden Republik Indonesia Bapak Jokowi Widodo


pada rapat terbatas tentang Program Raskin pada Juli 2016, penyaluran Raskin
diganti dengan menggunakan kartu elektronik yang akan diberikan langsung

14
kepada rumah tangga sasaran, sehingga bantuan sosial dan subsidi akan disalurkan
secara Nontunai dengan menggunakan sistem perbankan. Sistem baru penyaluran
bantuan pangan ini diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2017
tentang Penyaluran Bantuan Sosial Secara Nontunai. Bantuan sosial Nontunai
diberikan dalam rangka program penanggulangan kemiskinan yang meliputi
perlindungan sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial, rehabilitasi sosial, dan
pelayanan dasar.
Program ini juga diharapkan dapat mempermudah masyarakat untuk menjangkau
layanan keuangan formal di perbankan, sehingga mempercepat program keuangan
inklusif. Penyaluran bantuan sosial secara Nontunai kepada masyarakat dinilai
lebih efisien, tepat sasaran, tepat jumlah, tepat waktu, tepat kualitas, serta tepat
administrasi. Kartu elektronik yang dimaksud dapat digunakan untuk memperoleh
beras, telur, dan bahan pokok lainnya di pasar, warung, toko sesuai harga yang
berlaku sehingga rakyat juga memperoleh nutrisi yang lebih seimbang, tidak
hanya karbohidrat, tetapi juga protein, seperti telur. Selain itu, penyaluran bantuan
sosial Nontunai juga dapat membiasakan masyarakat untuk menabung karena
pencairan dana bantuan dapat mereka atur sendiri sesuai kebutuhan. Untuk
menyalurkan bantuan sosial Nontunai ini, diawali dengan pendaftaran peserta
Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang dilakukan oleh Kementerian Sosial
(Kemensos).
Dari situ, calon KPM akan mendapat surat pemberitahuan berisi teknis
pendaftaran di tempat yang telah ditentukan. Data yang telah diisi oleh calon
penerima program ini lalu diproses secara paralel dan sinergis oleh bank yang
tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), kantor kelurahan dan
kantor walikota/ kabupaten. Setelah verifikasi data selesai, penerima bantuan
sosial akan dibukakan rekening di bank dan mendapatkan Kartu Keluarga
Sejahtera (KKS) yang berfungsi sebagai kartu Nontunai untuk pengambilan
bantuan pangan. Penerima bantuan sosial yang telah memiliki KKS dapat
langsung datang ke e-warong (Elektronik Warung Gotong Royong) terdekat untuk
melakukan transaksi pembelian bahan pangan menggunakan KKS.
E-warong adalah agen bank, pedagang atau pihak lain yang telah bekerja
sama dengan bank penyalur dan ditentukan sebagai tempat
pencairan/penukaran/pembelian bahan pangan oleh KPM, yaitu pasar tradisional,
warung, toko kelontong, warung desa, Rumah Pangan Kita (RPK), agen bank
yang menjual bahan pangan, atau usaha eceran lainnya. KPM dapat membeli

15
bahan pangan sesuai kebutuhan pada e-warong yang memiliki tanda lokasi
penyaluran bantuan sosial Nontunai. Transaksi dilakukan secara Nontunai
mengacu pada jumlah saldo yang tersimpan pada chip KKS. Lewat sistem yang
terhubung dengan perbankan ini, penyalur bantuan akan mendapatkan laporan
rinci seputar jumlah dana yang telah disalurkan, jumlah dana yang ditarik oleh
penerima, jumlah dana yang tersisa dan berapa orang penerima yang belum
menarik bantuan pangannya.
Penyaluran bantuan pangan secara Nontunai lewat BPNT mengacu pada 4
(empat) prinsip umum, yaitu:
1. Mudah dijangkau dan digunakan oleh KPM.
2. Memberikan lebih banyak pilihan dan kendali kepada KPM
dalam memanfaatkan bantuan, kapan dan berapa banyak bahan pangan
yang dibutuhkan. Juga termasuk kebebasan memilih jenis dan kualitas
bahan pangan berdasarkan preferensi yang telah ditetapkan dalam
program ini.
3. Mendorong usaha eceran rakyat untuk memperoleh pelanggan dan
peningkatan penghasilan dengan melayani KPM.
4. Memberikan akses jasa keuangan kepada usaha eceran rakyat dan
KPM.

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari BPNT, yaitu:

1. Meningkatnya ketahanan pangan di tingkat keluarga penerima


manfaat, sekaligus sebagai mekanisme perlindungan sosial dan
penanggulangan kemiskinan.
2. Meningkatnya transaksi Nontunai sesuai dengan program Gerakan
Nasional Nontunai (GNNT) yang digagas oleh Bank Indonesia.
3. Meningkatnya akses masyarakat terhadap layanan keuangan, sehingga
dapat meningkatkan kemampuan ekonomi yang sejalan dengan
Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI).
4. Meningkatnya efisiensi penyaluran bantuan sosial.
5. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi di daerah, terutama usaha mikro
dan kecil di bidang perdagangan.

3.3 Penerima BPNT

Sejak Tahun 2018, untuk memperbaiki sasaran penerima BPNT, data awal
untuk penerima manfaat diambil dari Basis Data Terpadu hasil pendataan

16
Program Perlindungan Sosial (PPLS) 2011, yang dikelola oleh Tim Nasional
Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).

BPNT diberikan kepada Keluarga Sangat Miskin (KSM). Data keluarga


yang dapat menjadi peserta BPNT didapatkan dari Basis Data Terpadu dan
memenuhi kriteria kepesertaan program BPNT sebagai berikut :

a) Warga Masyarakat yang Miskin atau Rentan Miskin

b) Warga Yang secara ekonomi nya terdampak pandemic Covid-19

Seluruh Warga masyarakat berhak menerima bantuan BPNT apabila


memenuhi kriteria kepesertaan program dan memenuhi kewajibannya.

BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Proses Penyaluran Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) di Desa Bunijaya

17
Adapun Penyaluran Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) di Desa Bunijaya
bisa dilakukan melalui e-warong yang sudah terbentuk untuk menggambil
Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) di Desa Bunijaya :
Di Desa Bunijaya sendiri ada empat e-Warung yang tersebar di daerah Desa
Bunijaya adalah sebagai berikut :

1. E-Warung H. Rohimat
Warung H. Rohmat menjadi salah satu dari tiga E- Warung yang ada di
Desa Bunijaya dengan nama Agen E-Warung H. Rohimat yang lokasinya ada
di Kp. Cilameta RT 02 RW 05 mencakup Kp.CilametaJadi masyarakat yang
berada di daerah Cilameta tinggal datang untuk mengambil uang bantuan
tersebut.

2. E-Warung Dewi R
Warung yang kedua adalah warung Dewi R yang berada di Kp.
Lembursawah RT 01 RW 01 lebih tepatnya berada di Dusun Bunijaya yang
mencakup Kedusunan Pasirpari RW 006, Kp. Cigunung RT 01 RW 07, Kp.
Pogor RT 04 RW 07, Kp. Legok Muncamng RT 03 RW 07, Masyarakat yang
ada didaerah tersebut tinggal datang saja ke warung Dewi R

3. E-Warung Asep Hermawan


Warung yang ketiga adalah milik Bp. Asep Hermawan yang berlokasi di
Kp. Panaruban RT 02 RW 02 tepatnya di Dusun Pamoyanan mencakup Kp.
Sukabungah RT 06 RW 07, Kp. Pogor RT 05 RW 07, Kp. Panaruban RT 02
RW 02, Kp. Pamoyanan RT 03 RW 03, kp. Babakan RT 01 RW 02, Jadi
masyarakat hanya tinggal datang langsung ketempat warung Asep
Hermawan.

4. Warung Dedi
Warung yang ke empat adalah milik bapak Dedi yang berlokasi di kp.
Bojong RT 04 RW 03, tepat nya di kedusunan Pamoyanan, mencakup Kp.
Bojong RT 04 RW 03, Kp. Bojongsari RT 04 RW 04, dan kedusunan
pasirmunding RW 004
Adapun jumlah dari semua pemenang yang ada di Agen E-Warung tersebut
total 1.258 peserta KPM BPNT diseluruh Desa Bunijaya per tahun 2021. Data ini
dihimpun dari Kasi Kesra dan Kaur Perencanaan Desa Bunijaya.
Komponen Penyaluran Bantuan Pangan Nontunai (BPNT)
Besar bantuan tunai untuk peserta BPNT sejumlah Rp. 200.000.00 / KPM tapi
diberikan kepada penerima dalam bentuk Sembako.

JENIS SEMBAKO JENIS GIZI

18
BERAS KARBOHIDRAT

BUAH-BUAHAN SERAT

DAGING PROTEIN

SAYURAN KALSIUM

4.2 Manfaat Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) untuk Masyarakat Desa


Bunijaya
Manfaat program Sembako adalah sebagai berikut:
1. Meningkatnya ketahanan pangan di tingkat KPM sekaligus sebagai
mekanisme perlindungan social dan penanggulangan kemiskinan;
2. Meningkatnya efisiensi penyaluran bantuan sosial;
3. Meningkatnya akses masyarakat terhadap layanan keuangan dan
perbankan;
4. Meningkatnya transaksi nontunai dalam agenda Gerakan Nasional
Nontunai (GNNT); dan
5. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi di daerah, terutama usaha mikro dan
kecil di bidang perdagangan.
6. Dalam jangka panjang mencegah terjadinya stunting dengan pemenuhan
gizi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan

19
Program Bantuan Pangan Nontunai atau yang sering disebut dengan BPNT
adalah program asistensi sosial kepada rumah tangga yang memenuhi kualifikasi
tertentu dengan memberlakukan persyaratan dalam rangka untuk mengubah
perilaku miskin. Program ini sebagaimana diamaksud adalah program pemberian
uang tunai kepada Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) dan Keluarga
Penerima Manfaat (KPM) diwajibkan melaksanakan persyaratan dan ketentuan
yang telah ditetapkan.

5.2. Saran
5.2.1. Saran untuk Instansi
Dengan selesainya laporan yang penulis buat secara kerjasama, maka
penulis memberikan saran-saran sedikit dengan harapan dapat menunjang
era global dan kemajuan bagi semua pihak yang berkepentingan :
a) Kepada pimpinan instansi, penulis berharap agar tidak bosan-bosannya
agar terus memberikan bimbingan dan pengarahan tentang apa-apa saja hal
yang berkaitan dengan berbagai pekerjaan yang ada di instansi terkait.
b) Untuk perangkat diharapkan untuk bisa memperkenalkan, menjelaskan,
membimbing dan mengarahkan berbagai jenis kegiatan yang ada di kantor
desa sehingga peserta prakerin dapat belajar dengan maksimal, hubungan
kerja sama antar perangkat juga harus dijaga, dipertahankan dan
ditingkatkan agar pelaksanaan kerja dapat lebih maksimal.
c) Diharapkan untuk kedepannya instansi menambah fasilitas yang ada
khususnya pada alat-alat di bidang IT, agar pelayan pada masyarakat lebih
baik lagi terlebih bagi siswa yang sedang melaksanakan prakerin lebih
nyaman untuk belajar dan tidak mengantri untuk praktik.
d) Penulis juga berharap kepada pimpinan Desa Bunijaya agar terus
meningkatkan kualitas kerja, baik dalam hal pelayanan maupun kualitas
kerja sama antar karyawan yang solid sehingga bisa meningkatkan kualitas
dan mutu perusahaan yang lebih baik.

5.2.2. Saran untuk Sekolah

20
a) Sekolah perlu memberikan penekanan pada penguasaan keterampilan yang
lebih relevan dengan kemajuan teknologi di dunia kerja saat ini, dengan
demikian para siswa dapat mengaplikasikan ilmu dan keterampilan yang
diperolehnya secara maksimal.
b) Sekolah perlu memberikan penekanan pada masalah budaya kerja yang
berlaku pada instansi pemerintah maupun swasta. Dengan demikian para
siswa cenderung lebih mudah beradaptasi dalam dunia kerja.
c) Sebaiknya dalam pelaksanaan Praktik Kerja Industri (Prakerin) sekolah
selalu siap untuk mensurvei (memonitoring) anak-anak didiknya dengan
teratur, agar sekolah tahu bagaimana peserta didiknya bertingkah laku di
dunia industri.

5.2.3. Saran untuk Siswa

a) Pelajari dengan tekun semua materi yang diberikan oleh pembimbing


instansi.
b) Manfaatkan dengan sebaik mungkin fasilitas instansi untuk metode
pembelajaran selama melaksanakan prakerin.
c) Jangan pernah sungkan dan malu untuk bertanya kepada pimpinan,
pembimbing instansi maupun karyawan lain tentang materi bila ada yang
kurang dipahami.

DAFTAR PUSTAKA

21
https://www.suara.com/news/2021/12/28/174829/cara-daftar-bansos-
sembako-bpnt-dan-syarat-ketentuannya#:~:text=Suara.com%20%2D
%20Bansos%20sembako%20BPNT,kartu%20sembako%20selama%20tiga
%20bulan.&text=Masyarakat%20dapat%20melakukan%20pendaftaran
%20bansos,senilai%20Rp%20300%20ribu%20ini.

https://kemensos.go.id/uploads/topics/15664651387355.

https://www.google.com/search?
q=bpnt+adalah&oq=bpntn&aqs=chrome.2.69i57j0i10i433l2j0i10j0i10i131i43
3j0i10l3j0i131i433j0i10.7797j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8

https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/10471

https://sirusa.bps.go.id/sirusa/index.php/variabel/8625

https://web.whatsapp.com/

https://www.google.com/search?
q=fb&oq=fb&aqs=chrome..69i57j46i131i199i433i465i512j0i131i433i512l2j0i4
33i512j0i512l4.521j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8

https://id-id.facebook.com/

22
LAMPIRAN

Dokumentasi kegiatan :

23

Anda mungkin juga menyukai